Pages

Minggu, Juli 28, 2013

TNI Harus Prepare Bila Malaysia Jadi Akuisisi Brahmos

Modifikasi khusus Su-30MKI membawa rudal supersonik BrahMos anti-kapal, dan dua subsonik Kh-59.


JKGR-(IDB) : Malaysia menunjukkan minatnya untuk membeli rudal Brahmos yang akan diluncurkan dari jet tempur SU-30MKM Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM). Hasrat ini disampaikan Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Ahman saat berkunjung ke Rusia, awal Juli 2013. Rudal BrahMos dianggapakan menjadi senjata yang mematikan jika dipasang di 18 jet tempur SU-30MKM Malaysia yang dibeli dari Rusia tahun 2003.


Selain itu, Malaysia juga mencari tender untuk pengadaan 18 pesawat tempur yang akan menggantikan armada MiG-29N TUDM (14 pesawat aktif) yang dipensiunkan pada tahun 2015 nanti. Rusia meyakinkan pihak Malaysia bahwa Su-30MKM TUDM bisa dimodifikasi untuk meluncurkan rudal BrahMos, seperti halnya Sukhoi Su-30MKI India yang telah dimodifikasi untuk meluncurkan rudal BrahMos pada awal 2014 nanti.


Flanker Su-30MKM Malaysia mirip dengan Su-30MKI India dan merupakan kemajuan substansial untuk versi ekspor dari Su-30K standar. Produsen pertahanan India, HAL, telah memasang canard, stabilisator dan sirip untuk Sukhoi Malaysia. Instruktur dan teknisi IAF (Angkatan Udara India) juga telah melatih pilot-pilot Angkatan Udara Malaysia.


Rudal BrahMos adalah varian dari rudal Yakhont Rusia, hasil pengembangan India dan Rusia. Rudal Brahmos memiliki varian yang bisa ditembakkan dari udara, darat maupun dari kapal selam.


Brahmos versi udara ke darat memiliki jarak tembak mencapai 280-290 km, diangkut oleh jet tempur Sukhoi. Jika Malaysia berhasil mengakusisi Brahmos dan bisa dipasang di SU-30MKM, maka militer Malaysia akan melakukan lompatan cukup jauh dalam kemampuan pemukul udara. Namun permasalahannya, militer India sedang memesan dan membutuhkan banyak rudal Brahmos, untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut mereka terkait war wastage reserves India. Konsekuensinya, Pemerintah India tidak akan mengijinkan ekspor rudal Brahmos, hingga kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Dengan demikian keinginan Malaysia ini akan membutuhkan waktu. Selain itu harga Brahmos juga super mahal yakni Rp 30 miliar untuk satu rudal.

BrahMos dan tabung peluncur di di International Maritime Defence Show, IMDS-2007, St Petersburg, Rusia
BrahMos dan tabung peluncur di di International Maritime Defence Show, IMDS-2007, St Petersburg, Rusia


Bila Malaysia memiliki rudal BrahMos untuk SU-30MKM mereka, hal ini akan menjadi nighmare bagi negara-negara yang berurusan dengan negara Jiran itu. Untuk Kapal Induk atau aircraft carrier, rudal Brahmos mungkin tidak efektif karena kapal itu dilindungi peringatan dini jarak jauh lebih 250 km. Namun untuk kapal perang korvet atau frigate, rudal BrahMos akan menjadi senjata yang mematikan. Ditembak tanpa mampu melawan, karena korvet dan frigate rata-rata memiliki air defence system jarak pendek-menengah, 3 hingga 12 km. Bisa dibayangkan akan seperti apa jika 5-6 rudal Brahmos ditembakkan oleh SU-30MKM Malaysia. Rudal ini terbang dalam kecepatan supersonic saat telah dekat dengan sasaran (30 km dari target) dan pada kecepatan seperti ini, rudal tersebut sulit ditangkis.


Lebih dari itu rudal (cruise missile) jarak jauh-menengah seperti BrahMos bisa mengubah arah terbang sehingga trajectory sulit dilacak, berbeda dengan roket atau ballistic missiles. Dua kombinasi yang sulit ditangkis: kecepatan supersonic disertai kemampuan mengubah lintasan/perjalanan rudal.


Kelemahannya adalah ketika rudal terbang dalam kecepatan subsonic di lintasan intermediate, namun hal ini membutuhkan penangkis udara jarak jauh. Keampuhan serangan rudal oleh pesawat tempur telah dibuktikan pada Perang Malvinas, antara Inggris dan Argentina di tahun 1982. Meski armada laut Inggris dilengkapi dengan sistem pertahanan udara modern, mereka tetap tidak mampu menahan serangan rudal dari pesawat tempur Argentina.


Keberadaan rudal Brahmos bagi SU-30MKM Malaysia (kalau jadi memiliki)  bisa dikatakan menjadi ancaman bagi  Frigate Van Speijk Class Indonesia yang membawa rudal yakhont.


Rudal anti-kapal Yakhont di Frigate Indonesia, saat ini menjadi ancaman nyata bagi kapal perang permukaan Malaysia, karena sulit menangkalnya, seperti halnya Brahmos.  Selain terbang dengan kecepatan supersonic saat dekat dengan target, yakhont juga terbang  rendah dan menyerang sasaran dengan sudut serang yang rumit.

Namun, persoalannya, frigate Indonesia hanya memiliki pertahanan udara jarak pendek dan menegah, maksimal belasan kilometer. Sementara SU30 MKM dengan rudal Brahmos Malaysia bisa menyerang frigate tersebut dari jarak 280-290 km. Kondisi ini memaksa frigate Van Speijk Class beroperasi di wilayah terbatas, karena membutuhkan perlindungan peringatan dini jarak jauh.





Sumber : JKGR 

87 komentar:

  1. saya berharap indonesia dapat menambah koleksi SU 30 MKI yang telah dimodifikasi persenjataannya dan perlengkapannya sehingga dapat memuat rudal brahmos, paling tidak saya berharap indonesia membeli 8 skuadron SU 30 MKI, lalu utk memback up kemampuan SU 30 MKI tersebut penting bagi indonesia untuk mengadakan 8 skuadron T 50 PAK FA yang dapat mengangkut rudal brahmos,

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo 8 skuadron masih mimpi bro...pokoknya pemerintah harus gerak lebih cepat dari Malon target sementara 1 skuadron saja dulu su 30MKI dan lengkapi dg Brahmos itu pun cukup narik napas kayanya bro biasa kontroversi dulu klo Indonesia. Pemerintah termakan bujuk rayu Amerika saat ini karena diiming2i hibah F16 rongsokan, Barat sengaja nyodorin F16 biar Indonesia berpaling dari Rusia nah ini yg ditakutkan Barat kita beli su30MKI..eh kebuktian kita keduluan Malon. MEF sich MEF target kita tapi klo kelas rongsok dan second class kaya F16 cuma nambah beban pemeliharaan doank buang2 duit z sedangkan efek deterenznya gak begitu kerasa sama tetangga sebelah baik Malon Singapur, atau Australia mereka punya yg lebih mematikan Malon su30MKM dan F18, Singapur F15SG dan F16 blok 52 yg byk, Australia nunggu F35 dan F18 byk kita nunggu F16 second itupun cm diapgrade blok32 wah penghamburan cm klo uangnya itu buat beli su30MKI walau dapet sedikit TAPI LEBIH MENGGIGIT para maling...

      Hapus
    2. Setuju bro, pemerintah seharusnya tdk melihat segala sesuatunya dgn kuantitas tap kualitas dan perencanaan jangka panjang. F16 second cuma barang rongsokan yg tdk menggetarkan sama sekali. Higher maintenance cost and shorter useful life. 3 skuadron di sumatra, kalimantan dan jakarta sangat mendesak sekali utk SU35 or T50 PAK FA.

      Hapus
    3. TNI AU tidak punya SU 30 MKI tapi SU 30 Mk2 yang belum di modifikasi untuk canard sebagai cantelannya Yakhont kita

      Hapus
  2. tempatkan di aceh 1 Skuadron SU MKI yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di sumatera utara 1 Skuadron SU MKI yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di sumatera selatan SETENGAH Skuadron SU MKI yang dipersenjatai brahmos, kemudian tempatkan di Kalbar 1 Skuadron SU MKI yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di Berau 1 Skuadron SU MKI yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di Palu 1 Skuadron SU MKI yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di Sulawesi Utara atau Gorontalo 1 Skuadron SU MKI yang dipersenjatai brahmos, tempatkan 2 skuadron T 50 PAK FA yang dipersenjatai brahmos di papua, tempatkan di Halmahera SETENGAH Skuadron T 50 PAK FA yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di NTT 2 Skuadron T 50 PAK FA yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di NTB 1 Skuadron T 50 PAK FA yang dipersenjatai brahmos, tempatkan di Pulau Jawa 2,5 Skuadron T 50 PAK FA yang dipersenjatai brahmos

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mimpi bro... :d

      Hapus
    2. JAWAB NYA GAMPANG...................TINGKAT KAN KEMAMPUAN ROKET / RUDAL DALAM NEGRI SAMPAI 500 HINGGA 1000 KM BERSAMA LAPAN......... HUJANI ITU IBU NYA KOTA2 DARI JAUH.......BERES DEEEEEH

      Hapus
  3. kalau di baca berita diatas kyk menakutkan buat indonesia.tpi ada 1 hal yg mesti di ketahui. pertama.malaysia mempunyai utang 54% dr PDBnya.kedua.hutang rakyt malysia yg kemaren disampaikan mentrinya.itu paling besar di ASEAN lbh 67%..na skrg permasalahanya mpe dtik ini blm ada berita di malysij akan bli rudal brahmos.trz skrg ini malysia disibukan dngan perpecahan kaum.dan kemaren kaum cina terang2 menghina islam..trz kaum melayu demo agar supaya kaum cina pulang kenegara asalnya. cina pulang ke cina.india pulng ke india. jadi kt bngs indonesia brsykr jiwa nasionalisme tinggi. byangkan di mlysia.cm kau melayu aja yg nasialisme.kaum cina.india gk mau perduli. bhkan partai cina di MCA di pulau pinang rela mengusir kaum melayu keluar dr pulau itu. dan mereka kaum cina mau menjadikan malaysia negara Republik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indonesia jg klo utang mah sama banyaknya. Tp apapun senjata lawan klo Indonesia bersatu kita pasti bisa melawannya ano....tp sebaliknya meski senjata kita canggih punya nuklir sekalipun tapi tidak bersatu dg perang sodara kita bisa hancur liat Suriah, Mesir dan Libya negaranya hancur karena awalnya perang sodara. Jadi modal utama kita harus pupuk terus semangat persatuan kita Bhinneka Tunggal Ika walau berbeda tetap satu INDONESIA RAYA

      Hapus
    2. setuju banget! dari dulu juga pihak Barat targetnya itu ... Indonesia akan jatuh terpuruk kalau bangsanya terpecah belah. Mau pakai senjata apa saja kalau udah pecah apa yang mau dibelain?

      Penduduk di Jawa mau bikin apa kalau Kalimantan merdeka? Batubara dan Migas mau didatangkan dari mana?

      Pembangunan alutsista dan TNI kita saja tidak cukup! tapi kesatuan dan persatuan merupakan dasar dari segala-galanya. Hidup NKRI!

      Hapus
  4. Hahaha... Lawanny harus rudal brhulu ledak nuklier tu..ntu baru mantabs.

    BalasHapus
  5. Untuk melengkapi usulan raka anom kita meti pesan rudal s 300 sebanyak 10000 buah!! Untuk pembayarannya ambil dari rekening raka anom is the best!!!

    BalasHapus
  6. Maling selalu menang selangkah dari polisi... (h)

    BalasHapus
  7. Kenapa simulasinya musti Indonesia Malaysia? Memangnya Malaysia rencana beli brahmos buat nandingin Indonesia? Koq sy pikir lebih ke nyeimbangin urusan LCS dengan China ya mereka... Tp okelah kalau memang punya brahmos nantinya pasti mengubah "keseimbangan kawasan" dan negara sekitar mau tak mau harus punya "penawar racun" nya, termasuk kita :)

    BalasHapus
  8. Indonesia harus tetap fokus pada pembuatan rudal,pembuatan kapal selam , pembuatan tank dan pesawat tempur dan adakan kerja sama dgn India Untuk produksi rudal bramos dan dengan Rusia beli juga produk yang sama dan jangan tanggung tanggung beli rudal S 300 kemudian modifikasi agar bisa dibuat di Indonesia. pasti biayanya mahal namun untuk keamanan negara hal itu sebanding. sbb musuh telah menampakan aslinya AS latihan perang dgn Australia. malaysia sengaja menunjukan keangkuhanya.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip admin :>) untuk koment2 yg pake kata2 tak senonoh dan kasar tak wajar buat sebuah koment di blokir z

      Hapus
  10. mau nanya ..apa tidak ada rudal air defence /(SAM)jarak jauh, yahh minimal 250km yang bisa di integrasikan ke KRI class fregat /sigma. semisal s300 di modifikasi berat nya dan perangkat lainnya supaya bisa diintegrasi ke KRI diponogoro/KRI fatahilah..sebagai penangkal RUDAL brahmos.. soalnya klo s 300 yg sering dilihat slalu didarat.. sementara luas laut di indonesia lumayan luas bgt di banding darat. klo s 300 di tanam di darat & klo pesawat tempur negara lain pake rudal brahmos masuk lewat laut jauh di 400km dari darat & nyerang kapal perang kita otomatis bs hancur berantakan.. mohon penjelasan dari sobat2 semua yg pinter2

    BalasHapus
  11. Ribet sekali kelihatanya. Jarak perbatasan RI-KualaLumpur < 300km. Bandingkan dengan jarak perbatasan Malaysia - Jakarta.

    BalasHapus
  12. Ahhh bicara alutsista terrus , prmasalahnnya di dalam negeri alias di indonesia tidak pernah kalian bahas , indonesia hampir di pastikan jadi bangsa babu brooo...akibat slah kelolaa... liat barang bekas alutsista di bilang hebat , itu kebijakan sinting !!! Asal untung negara keokk tidak apa, kata tuan demang . " nahh 2014 hanya hitungan bulan , jujur di akui selama besutan harto berkuasa indonesia sanpai kapan tetap jadi babu barat ,miskin ,kekayaan alam habis di jarah , ganti kepeminpinan baru bicara alutsista , bukan kruptor jadi presiden !!! Pahamm sauadara ano !!!!

    BalasHapus
  13. Setuju dgn bro@andri cahyadi. Diperlukan perangkat intersepsi di laut. Apalagi jika rudalnya sulit ditangkis, maka hancurkan pengangkutnya (SU30). Jika kapal rudal anti serangan udara belum siap tampaknya sulit mengandalkan SU27/30 utk menghadang karena -menurut pengamatan saya sbg org awam- pesawat ini lambat ketika tinggal landas. Perlu pesawat lain yg mampu tinggal landas secara cepat.

    BalasHapus
  14. Mudah mudahan nanti punya pemimpin yang pro yang bisa melindungi dan menyejahterakan rakyat. GAJI anggota dewan dipotong aj, sekarang gila gajinya termasuk tertinggi di dunia.ANJIING.masih pd korupsi, kerjanya jg gak pentingin rakyat. Lihat no msh byk rakyat melarat. Klo gaji presiden am anggota dewan gak gd amat pasti jg bisa cepet beli alutsista yang canggih dan modern, mumpung malon masih punya banyak utang tuh, ayo pak gerak cepat.

    BalasHapus
  15. Ga masalah jika malaysia jadi beli brahmos jg.kemenhan jg tau apa yg akan diperbuat....lagian kita juga punya yakhont super sonic andalan tni

    BalasHapus
    Balasan
    1. @11.41. Yang kita khawatirkan TUDM meluncurkan Brahmos dari SU 30 MKM sedangkan kita punya Yakhont diluncurkan dari kapal kapal frigat kecil dan gaek. Tapi kita yakin pasti presiden dan pembantu pembantunya di Kemhan segera menyikapi kondisi ini agar kita tidak tertinggal jauh seperti pada masa dekade (tahun 2002)lalu. Ingat ketika RI beli 4 biji SU 27 SK dan SU 30 MK tanpa senjata apapun termasuk peluru kanon apalagi rudal, padahal Sukhoi kita dimasukkan dalam skuadron TS (tempur strategis). Masa lalu dengan kebijakan pertahanan yang buruk jangan terulang

      Hapus
  16. kalo cuma beli belasan aja gak ngefek bro... itu cuma cukup untuk konfrontasi terbatas aja, nah kalo perang berkepanjangan abis deh tuh rudal di awal perang.. yang betul indonesia harus mampu menciptakan dan memproduksi rudal sendiri,walaupun hanya sebatas 100 km tapi jika jumlahnya ribuan dan platformnya di 3 matra itu maru nighmere.. USA melepaskan seribu lebih rudal jelajahnya ke irak belom lagi bom pintar...tetep aja jatuh korban dari pihak USA cukup banyak... tapi seandainya waktu itu irak mampu menciptakan sendiri rudal2 nya otomatis jalannya perang akan berubah total...

    BalasHapus
  17. SU30MK+Brahmos... Fregat Indonesia mesti dikawal dengan SU35 dan S300 :-b :-b :-b

    BalasHapus
  18. Gila thu 1 unit Brahmos = 30 Miliar... TNI nggak usah beliiii, beli saja S300 sama Su35 (Kepalang tanggung beli yg lebih hebat daripada Barhmos..)

    Dipake untuk uji coba thu Brahmos metsi mikir 1000 kali, warga miskin masih banyak di emperannn Ckckckcckaa

    BalasHapus
  19. yg jelas kita harus punya penangkalnya bro mau S300 atau su35/su30mki jg oke... klo kita gk punya penangkal Malon bisa seenaknya gertak atau melecehkan kita geser2 patok atau mondar mandir wilayah kita

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. di berita nya juga kan di tulis selain harga rudal brahmos ntu mahal trus pasukan india sendiri juga kan masih butuh banyak buat negeri mereka sendiri... nah kalo malaysia berminat beli ya harus indent nunggu entah kapan2 di kirim nya juga. woles ajalah negara yg cuman bisa nya beli doank mah gak bakalan bisa singkat waktu buat maju nya... nah kita kan udah ada r-han tinggal di buat lebih sip lage kualitas dan daya jangkaunya... dan juga sembari nunggu kedatangan alutsista2 yg di beli oleh tni dari negara luar... kombinasi waktu yg bisa membuat indonesia lebih cepat maju nya... (o)

    BalasHapus
  22. iya buat admin tlg donk info terbaru gemana kabar nya R-HAN indonesia ini kok gak ada kabar2 lage (p)

    BalasHapus
  23. Setuju dng koment dr ano tgl 28 juli 2013, 11.40, potong gaji presiden,dewan gubernur B.I, direksi dan direktur BUMN, gaji dan tunjangan ketua,wakil ketua anggota DPRD dan DPR R.I.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @16.10. Bro,,,yang lebih efektif dan nilainya gede tuh ada kebijakan 'KERAS' dari Pemerintah untuk melacak dan menyita seluruh aset para koruptor-koruptor dalam kasus BLBI tahun 1996-2000 atas aset koruptor koruptor yang tidak kooperatif dan dilarikan ke luar negeri ada indikasi nilai pokok mencapai 680 triliun rupiah belum termasuk bunganya.Dengan melakukan koordinasi dengan negara-negara yang 'ketempatan' aset koruptor atau kalau perlu kita bayar 'fee' kepada aparat di negara tersebut. Nah,,,dana sebesar itu untuk membangun kekuatan di 3 (tiga) matra DARAT,LAUT,UDARA pasti akan memperoleh banyak alutsista yang modern dan signifikan untuk memberikan daya deteren di kawasan

      Hapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. keamanan RT aja bisa bayar masa gak kuat patungan beliin tni alustisa yang mumpuni

    BalasHapus
  26. ya sudah, bikin/beli rudal balistik saja, cukup ledakin 1 km diatas armada malon, kelar kan :)

    BalasHapus
  27. R-HAN merupakan investasi yang cukup menjanjikan...... Pemerintah sekarang agak gak konsisten, baru dikedipin mata dan dibilang cantik, udah langsung beralih...... semua barang rongsokan diterima. mending develop sendiri daripada beli..... ini namanya dikasih ikannya, bukan dikasih kailnya. Tapi pemerintah mesti punya semangat lebih untuk membuat kail, bukancuma terima kail... R-HAN... kutunggu kau menjadi balistik antar benua

    BalasHapus
  28. Tunggu kabar selanjutnya dari tindakan pemerintah.

    BalasHapus
  29. Utk menangkis ketangguhan serangan udara memang perlu senjata sejenis S300. Tapi pembeliannya hrs ada TOT spt india yg bisa mengajak rusia membuat rudal Brahmos, hasil teknologi ini bisa meningkatkan kemampuan roket R-HAN kita

    BalasHapus
  30. percuma triak2 kalau ga di denger ama penguasa RI
    mendingan demo langsung di depan istana biar pengusa mgerti keluahan n harapan sampean2 :)

    BalasHapus
  31. yg paling tepat adalah TNI AD harus segera menempatkan pertahanan udara S300 atau S400 di perbatasan malaysia yang berdekatan dengan pangkalan udara TUDM, dan pastikan seluruh SU 30MKM malaysia yang sudah terpasang brahmos yg ingin terbang harus mendapatkan izin terbang dari TNI AD, ini untuk mencegah terjadinya hal hal yg tidak diinginkan, SU 30MKM malaysia yg terbang tanpa seizin dari TNI AD dianggap mengancam kedaulatan NKRI jadi harus di lumpuhkan, silahkan kalau mau nembak rudal brahmos tapi tidak pakai acara terbang2an :d

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk perang dengan malaysia kecil kita hanya perlu serang sabah dan serawak lalu dari sumatera kita bombadir malaysia dengan Rhan kita

      Hapus
  32. Masih selalu kalah dari malay, kalah selangkah terus...kapan mau belajar nih pejabat2 yg selalu bangga barang hibah, yg selalu kiblat ke US, gini nih akibatnya, selalu kalah dan kalah selangkah, gak punya management bagus, selalu mikir komisi, mau jadi apa bangsa ini ditangan pejabat2 korup, belajar sono sama malay, gak usah kebakaran jenggot, bodo ya tetep bodo

    BalasHapus
  33. Moga-moga petinggi militer kita terus mencermati ini, jk memang malaysia jadi membeli rudal brahmos, mungkin tni kita juga perlu memiliki rudal brahmos. Just opini. :)

    BalasHapus
  34. RI harus punya s300 untuk ditmpatkan di pulau-pulau terluar agar bisa melindungi KRI kita dari rudal brahmos malon.

    BalasHapus
  35. Alutsista apa yg mampu mengalahkan alutsista negara lain itu mudah, TNI dan Kemenhan pasti tahu.
    Mnrt saya, deterent bukan hanya dr jenis alutsista, tetapi juga jumlah dan yg tidak kalah penting, bahkan paling penting adlh ketegasan pemerintah dan "sangar bin garang"nya TNI dalam menghadapi / merespon ancaman dr luar thp NKRI karena dibelakang TNI dgn semua alutsistanya berdiri jutaan rakyat Indonesia yg tidak kalah berani-mati nya dr TNI.
    Kuncinya skrg ini, mnrt saya, adlh tegas, berani, lethal, cepat dan membuat lawan ciut nyali, shg konflik yg terjadi tdk melebar dan berlarut-larut.


    BalasHapus
    Balasan
    1. @23.23.Pemerintah sudah berani dan tegas dalam pembangunan bidang pertahanan dengan lompatan yang maju dengan menempatkan anggaran pertahanan sebagai anggaran prioritas (menempati urutan pertama)karena pemerintah sekarang sadar kalau negara kita dalam kurun waktu 15 tahun mengabaikan pembangunan sektor pertahanan karena krisis dan mendahulukan sektor-sektor yang menyangkut kesejahteraan rakyat sehingga kita menyangkut teknologi militer sangat tertinggal dengan negara negara tetangga. Kita mulai berani dan mulai dihormati di kawasan karena kita memiliki kekuatan yang modern dan punya daya deteren di kawasan

      Hapus
  36. Pengadaan rudal brahmost bagi tudm malay lebih ditujukan kepada penghancuran armada kapal perang utama pihak lawan,bisa jadi konflik dg cina masalah lcs,juga indonesia masalah ambalat atau patok perbatasan di kalimantan,atau bahkan juga dg singapor masalah pulau batu putih. Tetapi lebih cenderung ke cina dan indonesia,dikarenakan 2 negara ini memiliki armada kapal perang yg kuat,maka solusi bagi tudm ya rudal brahmost buat menenggelamkan lebih banyak kapal perang utama lawan,serta juga obyek2 vital pertahanan lawan. Indonesia punya yakhont,cina punya C802/C803,maka hal yg wajar bila malaysia mesti punya brahmost utk deterence. Bagi saya prepare buat tni lebih baik ditambah/direncanakan segera pengadaan jet tempur sukhoi 35BM lengkap dengan rudal jarak terjauhnya guna menghalau sukhoi malay sebelum menembakkan rudal brahmost. Untuk sukhoi 27/30 tni au sulit/ga bsa mendeteksi sukhoi malay dikarenakan radar serta rudal kurang jauh,sdg sukhoi 35BM kemampuan radarnya sdh sangat jauh,jadi bisa buat menghalau/menghancurkan lebih dahulu sukhoi lawan sblm menembakkan rudal brahmost. Pengadaan rudal sa300/400 sangat tepat utk segera diadakan berikut pasangannya pantsir c1 buat penangkalan obyek vital pertahanan didarat. Pengadaan kapal selam kilo berikut rudal club jauh lebih baik diadakan buat tni al krn lebih aman dari serangan brahmost(kecuali armada kapal perang asw). Buat tni/bp menhan,atau bp presiden,sekiranya masukan saya ini berkenan mohon ditindaklanjuti,jgn terus keduluan oleh mereka negara2 kecil,sdg indonesia negara besar,harusnya kita yang terdepan bukan yang dibelakang mereka.

    BalasHapus
  37. Buat rekan ano2 yg selalu teriak2 tni au harus dibelikan sukhoi T50 pakfa apa belum tahu kebijakan rusia thd jet tempur sukhoi T50 pakfa? JET TEMPUR SUKHOI T50 PAKFA DIBUAT DAN DIPAKAI SENDIRI UNTUK ANGKATAN UDARA RUSIA,SENASIB DENGAN F22 RAPTOR USAF. JADI JANGAN PERNAH BERMIMPI/KOMEN TNI AU HARUS BELI PAKFA,BELI SEBIJI PUN GAK BISA WALAU DUITNYA ADA,APALAGI SAMPAI SEKIAN SKADRON. BAHKAN SAMPAI 10 TAHUN SEJAK MASUK JAJARAN AU RUSIA,PAKFA SULIT SEKALI UTK DIJUAL BEBAS WALAUPUN VERSI EXPORT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. @00.55. iya emang gitu sama seperti F22 dipakai sendiri oleh negara pembuat, yang dieksport dibikin mirip sama, dikategorikan masuk dalam generasi yang sama tapi kualitas dan kemampuan agak dibawahnya. misal F35 laris manis, singapore sudah meng-akuisisi 12 unit

      Hapus
  38. TAMBAHAN LAGI: INFORMASI DARI MANA YAH KALO SUKHOI T50 PAKFA DAPAT MENGGOTONG RUDAL BRAHMOST? SETAHU SAYA PAKFA TIDAK BISA BAWA BRAHMOST DI PERUT PERSENJATAANNYA?! ALIAS GA MUAT???

    BalasHapus
  39. nanti kt beli s-300 atau s-400 itu pasti.......
    tp tgg y kl sdh ada yg bekas......

    BalasHapus
    Balasan
    1. @08.36. bro,,,yakinlah S300 pasti ditangan, cuma kalo S400 masih belum masuk pasaran. Dan barang baru lagi, kita nggak pernah belanja militer dari rusia dalam bentuk bekas. h,h,h,,,

      Hapus
  40. Pake rudal anti pesawat aja udah mempan ngancurin buat SU-30 MKI malingsial, strategi perang tdk melulu pada satu objek bisa menang, tapi strategi perang penuh dgn siasat ... utk masalah strategi ga usah khawatir sama TNI bro,,, analisa mereka lebih tajam dan mampu utk menyesuaikan dlm strategi lanjutan dari pada kita semua,,, alutsista itu ada yg silent order dan open order, jd rahasia negara ga bisa di beritakan terlalu fulgar. Bravo TNI

    BalasHapus
    Balasan
    1. @08.36. syeeep,,, pas dan akurat. Bravo friend. Tx

      Hapus
  41. S300 bisa dibawa KRI ga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. @08.54. Bisa dong sama seperti Yakhont missile diatas fregat, tapi memang agak nggak lazim diatas kapal perang

      Hapus
  42. kemampuan TNI untuk mengcounter serangan rudal permukaan masih sangat minim kalo tidak bisa dibilang tidak ada, sebaiknya perlu pengadaan frigat dengan kemampuan AAW yg mumpuni kalo tidak kapal2 TNI akan menjadi sasaran empuk rudal brahmos

    BalasHapus
  43. klo malaysia mau mengakuisisi rudal brahmost ya kita jangan kalah,secepatnya kita juga harus beli su 30MKI yg dilengkapi dgn rudal brahmost juga,dari dulu aku kan udah bilang..indonesia harus cepat2 beli su 30MKI min 2 skdron.SU35BM 2 skdron dan PAK FA 50 TA 1 skd,klo anggarannya tidak cukup ya masing2 1 skd dan lengkapi dengan rudak brahmost dan penangkis serangan udara,aman kan.gitu aja kok repot,klo indonesia terlambat mengakuisisi itu apalagi keduluan malaysia alamat akan diremehkan lagi harga diri dan martabat bangsa ini.

    BalasHapus
  44. Nah makanya kita perlu merahasiakan Alutsista hebat kita jangan digembar-gemborkan. Malaysia tiap saat juga mantau perkmbangan sistem senjata kita. Seandainya kita beli SS 300/400 jangan lagi diumbar, apalagi cuman ngumbar rencana. Tolong diperhatikan. Kita juga butuh Su 35 BM. sejumlah 12 saja cukup kan dg budget Indonesia. AD jgn dianak emaskan. Kita butuh pertahanan brilyan dg memperkuat AU-AL. Tolonglah lindungi Indonesia dg baek. Karena kita garda depan dalam penegakan Perdamaian dunia

    BalasHapus
  45. Rudal brahmost ndak ada apanya masih kalah ma rudal SS (senjata semangat), dgn SS apapun bisa kita buat dan capai. Percayalah dgn SS kita bisa berjaya di segala matra.

    BalasHapus
  46. Kita harus bagaimana klo saran tidak pernah didengar pemerintah.? Padahal pmrintah blanja makai duit kita/rakyat. Harusnya jgn suka setengah2 dg sebuah kemauan . Negara perlu merahasiakan setiap alutsista yg benar2 canggih. disamping mengumumkan sistem senjata sebagai penggetar negara lain, ya satu dua tiga sistem senjata jgn diumbar. ini akan menimbulkan perlombaan senjata. yang rugi juga kita.

    BalasHapus
  47. masih heran ama para ano yang kadang suka seenaknya komen. suka geregetan bacanya. tetangga beli brahmos ya kita ikutan beli brahmos aja, beli aja PAK FA aja sekian squadron, ato beli aja S400 yang banyak [-( kalo barang yang dibeli sama2 aja kaya MKI+Brahmos efek deterjennya kecil buat tetangga yang udah beli duluan. lagian tetangga emang punya berapa biji kapal sih sampe kita harus ikutan beli brahmos. akuisisi lah S300, jadi kita nggak perlu terlalu kuatir ama MKI+Brahmosnya itu. kalo mau bersusah payah sedikit modif buat dipasang di KRI plus radar yang mumpuni. terus apa yang dibilang Anonim29 Juli 2013 00.55 juga bener. nggak semua senjata rusia di jual keluar. kalo nggak salah PAK FA ama S400 itu nggak akan dijual keluar karena itu senjata strategis rusia yang mereka pake buat pertahanan dalam negri. nggak bermaksud nyalahin komen para ano, cuma suka geregetan aja :-)

    BalasHapus
  48. Wis to ojo bengak bengok ae to le...nunggu parine panen ndisik yo...ark njaluk di tukokne opo to?... Su35,s300,s400,ks kilo,gek kui njalukmu piro" to..Su35,S300,S400 kui lek 100 kurang po ra ? Ks kilone 25 kurang po ra? Sing penting tuku kui ndisik yo,lek kurang nunggu panen dele yo

    BalasHapus
  49. alternatif untuk setiap Kapal Frigate RI sebaik nya di pasang rudal Pantsyr-s1 posisi depan belakang , untuk mematahkan rudal Brahmos, karena rudal ini mampu mematahkan rudal pintar, selain pesawat tempur atau sasaran darat bisa di pasangkan dengan Rudal R-Han 122 yang sudah di update dengan sensor radar pencari panas, dengan peluncur MLRS di atas kapal frigate bergantung space yang tersedia.

    BalasHapus
  50. Emang kalo rudal pantsir ditaruh di fregat kri,naruhnya dimana ya?? Pantat lo kalee...
    Tudm pake sukhoi type 30MKM,sdgkan tni au pake type 30MK1 dan MK2,jangan keliru bro.

    BalasHapus
  51. pada berharap indo pnya pespur banyak mimpi ya......
    mikir dng realistis dong n biar TNI mngkatkan persenjatan sesuai MEF. plng mudah bl terjadi perng dng malay bakar tu hutan riau + kombinasi grakkn TNI. pd liat kan gimana ngara ttga saat riau terjdi kbkrn hutan kmrn.

    BalasHapus
  52. Ada uang kah malaysia buat beli brahmos???ayo beli beli.supaya indo jg bisa beli alutsista yg hebat lg mumpung ekonomi indo lg kuat..wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. GDB kita jauh lebih besar dari malaysia (6 kali lipat), dan kita sudah masuk sebagai 15 besar negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi stabil diatas 5%, jadi sebenarnya nggak perlu pusing untuk beli alutsista besar besaran demi kehormatan dan keutuhan NKRI. Malaysia punya uang dari setorang cukong cukong mereka yang memporak porandakan hutan indonesia dan menyulap menjadi hutan sawit

      Hapus
  53. bisa,anggarah militer kita periode ini 2009-2014 belum menyentuh 15 miliar dolar, untuk tahun 2014 anggaran militer diketok palu tidak sampai 4 milyar dolar, itu belum termasuk anggaran apache ataupun hercules retrofit..DPR/pemerintah seharusnya konsisten. kalau BHAHMOS jadi itu akan mimpi buruk untuk Indonesia ada baiknya Indonesia harus cepat bergerak, setidaknya akuisisi SU-35 dgn brahmos akan menyeimbangkan keadaan. INGAT ANGGARAN KITA UNTUK EUROFIGHTER TYPHOON sebaiknya ditunda.

    BalasHapus
  54. Gue rasa bakalan sulit untuk malon untuk mengakuisisi rudal brahmos, karna bakal mengganggu stabilitas kawasan asean yang bakal berujung perlombaan alutsista di antara negara2 asean khususnya RI dan gue yakin AS ga akan tinggal diam dia akan mengeluarkan jurus2 diplomatiknya agar stabilitas kawasan khususnya asean agar tetap kondusif.

    BalasHapus
  55. hebat sekali bermimpi... :-)

    BalasHapus
  56. Kalau bisa beli Eurofighter Typhoon dg ToTnya, shg kita dpt mengembangkan sendiri model pesawat yg agan2 senengi dan pesawat ini bisa membawa rudal nuklir. Hee........hee..........tetangga macem2 kirim roket hulu ledak nuklir dhah beres hee.......hee..............

    BalasHapus
    Balasan
    1. hebat sekali mimpinya,,, siang bolong,,, (h)

      Hapus
  57. Gini..gini..agan-agan sebangsa setanah air yang peduli akan masalah pertahanan negeri ini...kalo misalnya tetangga memiliki sejenis rudal yang diduplikat dari barang aslinya dan kita telah memiliki bahkan telah mencobanya dua kali dan berhasil (walaupun dari seri yang berbeda bukan udara kedarat tapi dari permukaan ke permukaan), kenapa agan2 semua menyarankan pemerintah dalam hal ini Kemenhan membeli/mengakuisisi barang duplikat??????

    sudah beli aja yang aslinya (ane bukan sales lho yaa) YAKHONT Stroooooong!!!!!
    NKRI Harga Mati!

    BalasHapus
  58. Emang ada yg bisa tunjukin kalo senjata tuan vijay yang satu ini berhasil bila diluncurkan dari pesawat tempur????

    ampe sekarang tuan vijay masih taraf pengembangan, jadi masih diragukan kesuksesan senjata ini bila diluncurkan dari pesawat tempur, kalo kapal perang dan darat ane masih percaya....

    BalasHapus
  59. dear rekan2 military enthusiast,sungguh komen2 yang sangat menarik ;) nggak perlu khawatir pun malaysia ingin beli brahmos. Kita juga bisa aja beli versi air lunched yakhont untuk sukhoi tni au..atau malah jangan2 sudah beli? Tapi itu urusan lain...
    pesawat pake rudal anti kapal itu asimetris, tapi tni juga ahlinya kontak asimetris,mungkin aja diakalin apa kek, sukhoi+brahmos malaysia take off dihajar manpads misalnya...tentu 'ake unit yng sudah ditanam lama untuk jadi 'ranjau'...
    Untuk waspada,tentu tni akan lakukan itu,termasuk langkah2 lanjutannya,kita harus percaya itu...
    Namun, apa iya kirim brahmos kri beberapa terpukul, lalu tni al dan tni umumnya serta nkri lalu kalah? Peperangan nggak sesederhana itu bukan? ;)

    BalasHapus
  60. SEMUA KEKAWATIRAN FRIGATE RI DITEMBAK BRAHMOS SUDAH DIJAWAB DENGAN PESANAN 10 KS RUSIA, JADI YANG JAGA PERBATASAN BUKAN KAPAL ATAS AIR TAPI KS HERDER RUSIA, ATAS AIR CUKUP KAPAL PATROLI SAJA, SEMOGA SBY PULANG DARI RUSIA BAWA OLEH2 YANG BANYAK (KS HERDER & SAM JARAK JAUH). MAYBE...

    BalasHapus
  61. Tak faham la dgn indon ni... Kenapa selalu nak bergaduh dengan malaysia.. Sedangkan malaysia byk bantu kalian....

    BalasHapus
    Balasan
    1. bantu apaan ?,
      banyak maling yang yang ada juga !

      Hapus
  62. Klo menurut saya sih Bangun Penjara dan tempatkan para Tahanan koruptor sebagai benteng pertahanan di sepanjang garis perbatasan Malaysia, di belakang penjara tempatkan Radar Mutakhir dan Rudal Penangkis jarak pendek dan menengah, Rudal S300/400 dan di belakangnya lagi pasang dah tu Rudal Jelajah....., selanjutnya terserah agan-agan....

    BalasHapus
  63. Ancaman nyata bila Malon jadi akuisisi rudal brahmos dan dicantelkan di Sukhoinya, kalau itu yang terjadi maka TNI harus segera menginstal S300 atau S400 ini baru pertamax.
    Lowongan Kerja Online Membuka Pendaftaran

    BalasHapus
  64. Mending dana yg buat beli rongsokan usang dan rapuh Seperti: F-16 Amerika , Tank Amfibi LVT-7A1 Korsel, Hercules C-130 Australia dan Kilo Class Rusia.
    Di gunain buat kumpulin mbah dukun santet dan guna-guna dari seluruh plosok negeri buat nyerang malon bila jadi akuisisi brahmos.

    BalasHapus
  65. Konsep pertahanan indonesia ini sangat hancur...saya pikir pemerintah tidak akan mau repot berpikir sampai segitu jauhnya...sampai 2020 kalo nkri masih utuh itu da sukur banget

    BalasHapus
  66. Idonesia punya su-30 MKI ?? 1dunia tahu itu hanya milik india, bikin malu ini anak2 dayak

    BalasHapus