Pages

Selasa, Juli 23, 2013

Rusia Tegaskan Tetap Kirim Rusal S300 Ke Suriah

MOSCOW-(IDB) : Pemerintah Rusia sedang berdiskusi untuk memberikan pinjaman dana tambahan bagi Damaskus dan tetap berkomitmen untuk mengirim rudal-rudal S-300 meski ditentang negara-negara Barat. Demikian pernyataan Deputi PM Suriah Qadri Jamil, Senin (22/7/2013).

Qadri Jamil yang tengah berkunjung ke Rusia mengatakan, pembicaraan soal pinjaman itu disampaikannya saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Jamil menambahkan, Pemerintah Damaskus berharap kesepakatan tentang rencana pinjaman itu bisa diperoleh paling lambat akhir tahun ini.

"Kami membicarakan itu (pinjaman), meski masih terlalu dini untuk membicarakan angka pastinya," ujar Jamil.

"Saya harap semua pertanyaan akan terjawab akhir tahun ini. Para ahli kini tengah membahasnya," ujar Jamil.

Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad memang sangat membutuhkan dana segar untuk memutar roda pemerintahan sementara pasukannya tengah memerangi pemberontakan yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Selain membahas soal pinjaman dana, kunjungan para pejabat Suriah ke Moskwa itu untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan dalam kesepakatan pengiriman persenjataan, khususnya roket S-300, ke Suriah.

"Semua perjanjian antara Rusia dan Suriah terkait pengiriman persenjataan tidak ada perubahan," tambah Jamil.

"Hubungan antara Suriah dan Rusia semakin kuat untuk menciptakan perdamaian di kawasan," Jamil menegaskan.

Pemerintah Rusia membuat negara-negara Barat dan negara-negara Arab anti-Assad geram setelah menolak untuk menunda pengiriman senjata dan membatalkan kerja sama dengan Damaskus di masa krisis politik ini.

Moskwa jutru balik mengecam Barat yang terang-terangan memihak pemberontak dan menolak ide bahwa Assad harus meninggalkan jabatannya sebagai syarat digelarnya perundingan damai. 






Sumber : Kompas

8 komentar:

  1. Sebenarnya barat dan Rusia sama salahnya mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Harusnya berupaya mendamaikan bukannya memprovokasi apalagi mempersenjatai salah satu pihak, yang lebih bego lagi orang2 Suriah pemerintah sama opsisinya mau z diadu domba!!!!!

    BalasHapus
  2. Sebenarnya yang sekarang berantem bukan "pemberontak" lagi tapi sudah tentara legiun asing dengan tentara Suriah.
    Tentara legiun asing ini di rekrut , dilatih oleh CIA dipersenjatai oleh Israel dan dibiayai dan didukung logistiknya oleh Arab Saudi dan konconya.
    Diberi kemudahan jalur logistiknya oleh Turkey di komporin terus oleh AS, Perancis dan Inggris jadi yg menghantam Suriah ini kekuatan besar di dunia. Maksud dan tujuannya bagaimana memutus tali persekutuan dan jalur logistik dari Iran dan Suriah ke pasukan Hizbullah di Lebanon Selatan
    Keberadaan Hizbullah ini sangat mengkawatirkan keamanan Israel yg pernah dipermalukan oleh Hizbullah di Lebanon Selatan dengan korban yg cukup mengagetkan semua pihak, karena banyaknya tank Merkava yg hancur, prajurit elite Israel yg di pecundangi oleh Hizbullah dan berhasilnya rudal Hizbullah merusak kapal perang Israel.
    Wajar saja kalau Suriah minta tolong sahabat sejatinya yang juga besar dan kuat dalam hal ini Russia yang akan memberikan pasokan senjata dan bahkan menyiapkan armada kapal perangnya di sekitar Suriah.
    Kalau hanya "Pemberontakan" skala dalam negeri saja, Suriah dengan kekuatan tentaranya yg terlatih dalam perang besar melawan Israel dan selalu dalam kondisi siap siaga selalu menghadapi perang dengan Israel akan dengan mudah mengatasinya.
    Jadi kalau di"keroyok" ya minta bantuan itu hal yang lumrah.

    BalasHapus
  3. mantaf sekali....

    BalasHapus
  4. lanjutkan rusia kirim S300 kesuriah karena AS dan Israil ada dibalik Oposisi suriah ...

    BalasHapus
  5. Betuul kali bung ano 16.29

    BalasHapus
  6. Coba kesini agan ngilangin jenuh dapatin untung
    http://nomor1.com/putrak828

    BalasHapus
  7. tu bru namany rudal, kasih tau sama presiden kita bro..
    klau mau beli rudal y kyak gini...,....
    jangan rongsokan melulu yg d beli.

    BalasHapus
  8. Judulnya itu salah! Yg benar tuch:
    Rusia tetap kirim s 300 ke Indonesia.

    BalasHapus