Pages

Minggu, Oktober 21, 2012

Berita Foto : Melihat Proses Perakitan Panser Pindad

BANDUNG-(IDB) : PT Pindad telah memasok Panser Anoa untuk TNI angkatan darat. Panser ini diproduksi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Yuk kita lihat proses perakitannya.


Pekerja menyelesaikan perakitan kendaraan tempur lapis baja APC 6x6 Anoa 2 di Unit Produksi PT Pindad, Bandung, Jawa Barat.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memprioritaskan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) buatan dalam negeri.
Produk alutsista buatan dalam negeri tersebut tidak kalah dengan hasil pabrikan luar negeri.
Hingga saat ini Panser Anoa sendiri laris dibeli oleh TNI angkatan darat. Kesatuan yang dipimpin Letjen TNI Pramono Edhi Wibowo ini total telah membeli 226 unit dari PT Pindad.
Panser Anoa ini memiliki beberap` varian tipe tergantung kebutuhannya.
Kendaraan tempur jenis ini rata-rata memiliki bobot sekitar 14 ton dengan kecepatan melaju 80km/jam di jalur on road dan 40km/jam di jalur off road.
Panser ini juga dilengkapi persenjataan yang disesuaikan dengan tipe masing-masing. Transmisi otomatis juga melengkapi keunggulan kendaraan tempur ini.
PT Pindad telah memasok Panser Anoa untuk TNI angkatan darat. Panser ini diproduksi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Yuk kita lihat proses perakitannya.

Petugas menguji kendaraan tempur lapis baja yang sudah selesai di rakit seperti rintangan jalur kemiringan 30 derajat, turunan curam dan melintasi air.
PT Pindad telah memasok Panser Anoa untuk TNI angkatan darat. Panser ini diproduksi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Yuk kita lihat proses perakitannya.




Sumber : Detik

Armada Perang RI Laksanakan Latihan Peperangan Elektronik


kapal perang

KOTABARU-(IDB) : Konvoi  unsur kapal perang RI setelah latihan Armada Jaya XXXI/2012 dinyatakan selesai selanjutnya pada saat lintas laut kembali ke Pangkalan Surabaya terlibat peperangan elektronika  sejak memasuki  perairan Alur Pelayaran Kepulauan Indonesia (AlKI )  sampai dengan perairan Laut Jawa,Sabtu (20/10).

Latihan peperangan Unsur kapal perang RI  melibatkan sejumlah  KRI melaksanakan latihan peperangan laut guna meningkatkan profesionalisme pengawak kapal perang RI  dengan menggunakan peperangan peralatan elektronika , radar permukaan dan radar udara   yang diawali sejak  berangkat dari perairan Sangatta sampai dengan sepanjang route lintas laut menuju pangkalan Angkatan Laut Ujung  Surabaya.

Dalam kegiatan lintas laut menuju pangkalan Angkatan laut Surabaya,kekuatan  kapal perang RI sejumlah lebih dari 30 tersebut dibentuk dalam tiga gugus tugas dalam pelaksanaan peperangan laut mulai membentuk formasi bersama-sama dengan sejumlah unsur kapal perang RI pada posisi 28 mil sekitar Perairan  Tanjung Kemuning Kotabaru Kalimantan Timur

Latihan peperangan laut melibatkan sejumlah 17 unsur KRI jenis Fregat, SIGMA, perusak kawal tipe parchim,kapal cepat FBP 57 dan LPD yang secara berkelompok tergabung dalam satuan tugas dengan nama  Gugus Tugas Merah   dan Gugus Tugas Biru.

Sedangkan kapal perang jenis Landhing ship tank (LST ) dan Froch dengan kekuatan lebih dari 10 KRI tergabung dalam Satuan Gugus Lambat.
 
Unsur Gugus Tugas Biru dengan Komandan Gugus Tugas Kolonel Laut (P) Deni Hendrata  yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal korvet Komando Armada RI Kawasan Barat dengan  unsur-unsur dibtuan awah komandonya  8 kapal perang RI jenis landing Paltform Dock ((LPDserta jenis Fregat ) dan kapal Rumah sakit Sigma kelas dan kapal cepat FPB 57 serta jenis angkut tank tipe froch dan 1 pesud U612 .

Sedangkan Satuan Gugus Merah dibawah komando Komandan Satuan Kapal Cepat Armada RI kawasan Timur  Kolonel Laut (P) Rahmat Eko Raharjo melibatkan jenis LPD KRI Banjarmasin-592, jenis fregat KRI Oswal Siahaan -354 dan KRI Ahmad Yani-351,,jenis Sigma  KRI Diponegoro-365,jenis parchim KRI Untung Suropati-372,  dan  kapal cepat FPB 57  KRI Hiu-804 dan 1 pesawat udara, nomed U 611.

Dalam latihan tersebut Gugus Tugas tersebut Asisten Operasi Pangarmabar Kolonel laut (P) Agung Prasetyawan ,Aslog  Pangarmabar Kolonel Laut (T) Dani Achdani SE,MAP Asintel Pangarmabar Kolonrel Laut ( E) Hendrawan Bayu ,Kadiskomlek armabar Kolonel laut (E) Budi Kalimantara dan beberapa perwira yang onboard di KRI KRI Banjarmasin-592.




Sumber : Poskota

TNI AU Gelar Manlap Angkasa Yudha 2012 Di P. Belitung

BELITUNG-(IDB) : Latihan manuver lapangan (Manlap) TNI AU Angkasa Yudha tahun 2012 di gelar di Air Weapon Range (AWR) Buding Lanud H. AS Hanandjoeddin Tanjung Pandan, P. Belitung pada Selasa (23/10/2012), diawali dengan Latihan Pos Komando (Latposko) selama tiga hari dari tanggal 10-12 Oktober di Seskoau Lembang. Bandung.
 
Dalam Latposko melibatkan unsure Komando Pengendali (Kodal), Pengawas Pengendali (Wasdal), unsur pelaku serta melibatkan Satuan Tugas Informasi (Satgas Info).

Sedang dalam manlap Angkasa Yuhda 2012 melibatkan beberapa unsur satuan TNI AU, baik unsur pesawat tempur, angkut, helikopter dan pasukan, seperti Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi yang mengerahkan pesawat F-16 Fighting Falcon, Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dengan pesawat SU-27/30 Sukhoi.

Pesawat angkut melibatkan Skadron Udara 2 dan 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 32 Lanud Abdurachman Saleh Malang, unsur intai Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin serta serta unsur SAR dari Skadron Udara 7 Lanud Atang Sendjaja Bogor.

Sedangkan pasukan yang terlibat terdiri dari satu tim Pengendali Tempur (Dalpur) Paskhas, Detasemen Bravo, Satuan Tempur (Satpur), Pengendali Pangkalan (Dalan) serta SAR Tempur (Sarpur).

Disimulasikan, bahwa AWR Buding dikuasai oleh musuh yang akan merebut NKRI, dengan segala kekuatan udaranya TNI AU melaksanakan operasi udara yang melibatkan satuan-satuan udara untuk merebut kembali AWR  Buding, diawali dengan pengintaian oleh pesawat boeing pada sasaran yang disusul serangan udara langsung pesawat-pesawat tempur pada sasaran.

Setelah penggempuran, dilaksanakan pembersihan sisa-sisa musuh oleh Paskhas yang diterjunkan oleh pesawat angkut C-130 Hercules, dan setelah berhasil dikuasai dilakukan penerjunan Pengendali Pangkalan untuk mengoperasikan kembali AWR Buding.




Sumber : Poskota

Pesan Yang Hendak Di Capai Dalam Latgab TNI

SURABAYA-(IDB) : Apa jadinya bila pisau tak pernah diasah, tentu akan tumpul. Begitu pula dengan prajurit TNI, tanpa latihan apa jadinya mereka nanti, bila ada perang. Maka, latihan gabungan dilakukan di Surabaya, Jawa-Timur. Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012 ini dibuka oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jawa Timur (20/10). Sebagai Komandan Upacara adalah Panglima Divisi (Pangdiv) 2  Kostrad, Mayjen TNI Setyo Sularso. 

Dalam latihan ini alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI dikerahkan. Alutsista itu terdiri dari kendaraan tempur TNI Angkatan Darat seperti enam Tank Scorpio, dua Stormer APC, satu Stormer Co, dua Kendaraan Timhar, satu RVC, sepuluh FRS, sembilan Tank Anoa, satu Radar Giraffe, satu Ambulan dan satu Kendaraan Recovery serta 44 Kendaraan Angkut Personel. Sedangkan dari TNI Angkatan Laut adalah 35 KRI, satu Cassa, dua Heli Bell, 34 Truk, lima Tank, lima BVP, empat Kapa, 20 Ranfib, tiga Howitzer dan dua RM-70 Grad. 

Dari TNI Angkatan Udara dikerahkan empat Pesawat Tempur  Sukhoi SU-27/30,  enam  Hawk SPO,  delapan  Pesawat  Angkut  C-130 HS/H/B, satu Pesawat Angkut C-130 BT, dua Pesawat Intai Udara B-737, tiga Pesawat Intai Udara C-212, empat Heli Super Puma NAS-332/ SA-330, lima Heli Colibri EC-120b, satu Radar Smart Hunter, satu Kendaraan Angkut Rudal dan tiga Container Rudal QW 3.

Menurut, Dansatgas Penerangan Latgab TNI 2012, Letkol Laut (KH) Edys Riyanto, tujuan Latgab ini adalah untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna, dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. 

Agenda latihan dimulai dengan latihan Posko di Komando Latihan Armada Timur (Kolat Armatim) mulai 20 Oktober sampai 25 Oktober 2012. “Kita melibatkan 931 personel yang terdiri dari 240 personel sebagai penyelenggara dan 691 sebagai pelaku,” kata Edys.Sedangkan Latihan Lapangan akan dilaksanakan mulai 26 Oktober sampai dengan 30 November 2012 di perairan laut Sulawesi dan pendaratan Amphibi di pantai Sangata, Kalimantan Timur. Dalam latihan ini melibatkan sedikitnya 11.693 personel yang terdiri dari 740 personel sebagai penyelenggara dan 10.953 sebagai pelaku.

Sejarah telah menjadi dasar dalam merumuskan doktrin pertahanan kepulauan, doktrin TNI dan strategi militer nasional. Penetapan doktrin pertahanan kepulauan dan doktrin militer nasional yang komprehensif, cepat dan tepat menjadi bagian terpenting dalam penetapan strategi militer nasional dan perumusan pembangunan kekuatan, demi tercapainya postur TNI, serta memastikan tercapainya prioritas, kebutuhan keunggulan, spesifikasi, serta kebutuhan kemandirian.

“Dalam konteks konsep Minimum Essential Forces (MEF), maka konsep gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan Komando Gabungan yang memiliki Inter-Operability tinggi, serta pemilihan Alutsista yang tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI,” kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Dalam konteks Doktrin Operasi Militer Modern, kata Panglima TNI,  terdapat unsur-unsur penting yang menjadi perhatian.Pertama, strategi militer atau doktrin pelaksanaan sebagai metode.  ini adalah Doktrin Militer Nasional dengan  turunannya sebagai Field Manual untuk setiap unit TNI. Kedua, Markas Komando yang memberikan tujuan, pengawasan, evaluasi dan otorisasi aset kepada rantai komando, dimana tujuan harus terkait dengan doktrin dan strategi militer. 

Ketiga, Pusat Komando dan kendali sebagai pengelola aset dan penentu metode.  Hal ini terkait erat dengan Doktrin Operasi Gabungan yang harus diintegrasikan dalam konsep K4IPPMP, yaitu Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan, Pengintaian dan Manajemen Pertempuran. Keempat, unit militer sebagai aset operasional dan aset tempur, baik tingkat Divisi, Brigade, Resimen, Batalyon, Detasemen, Kompi dan tingkat tim. 

“Sampai dengan tingkat perorangan yang melaksanakan operasi intelijen khusus, merupakan unsur kekuatan yang harus dikembangkan dan diintegrasikan secara bulat,” ujar Panglima TNI.

Latihan gabungan TNI tahun 2012 ini, memiliki dimensi taktis dan strategis, serta dimensi Politis dalam konteks pertahanan dan keamanan negara. Dalam dimensi Taktis dan strategis, latgab  ini  diarahkan guna meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan, serta aplikasi doktrin dan protap operasi gabungan, sebagaimana perkembangan operasi militer modern.”Sedangkan dimensi politis, latihan ini sebagai bentuk kontinuitas dan Deterrence Effect dalam penyelenggaraan keamanan negara di masa damai terhadap gangguan kedaulatan negara dan menjaga aset nasional dalam bentuk sumber daya alam dan sumber daya lainnya,” paparnya.




Sumber : Kompasiana

Latgab TNI 2012 Secara Resmi Dibuka Oleh Panglima TNI


latgab-sub

SURABAYA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. secara resmi membuka Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2012, di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/10/2012), bertindak selaku Komandan Upacara Panglima Divisi (Pangdif) 2  Kostrad Mayjen TNI Setyo Sularso, dan dihadiri oleh para Kepala Staf Angkatan, pejabat TNI dan Polri serta pejabat Sipil setempat.

Tujuan Latgab TNI adalah untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme Operasi Gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi.

Latihan Posko dilaksanakan di Komando Latihan Armada Timur (Kolat Armatim) mulai tanggal 20-25 Oktober 2012, dengan melibatkan 931 personel terdiri dari 240 personel sebagai penyelenggara dan 691 sebagai pelaku. Sedangkan Latihan Lapangan akan dilaksanakan mulai 26 Oktober sampai dengan 30 November 2012 di perairan laut Sulawesi dan pendaratan Amphibi di pantai Sangata Kalimantan Timur, melibatkan 11.693 personel terdiri dari 740 personel sebagai penyelenggara dan 10.953 sebagai pelaku.


Adapun peralatan yang dilibatkan adalah kendaraan tempur TNI AD : 6 Tank Scorpio, 2 Stormer APC, 1 Stormer Co, 2 Kendaraan Timhar, 1 RVC, 10 FRS, 9 Tank Anoa, 1 Radar Giraffe, 1 Ambulan dan 1 Kendaraan Recovery serta 44 Kendaraan Angkut Personel.  TNI AL : 35 KRI, 1 Cassa, 2 Heli Bell, 34 Truk, 5 Tank, 5 BVP, 4 Kapa, 20 Ranfib, 3 Howitzer dan 2 RM-70 Grad. TNI AU :  4 Pesawat Tempur  SU-27/30,  6  Hawk SPO,  8  Pesawat  Angkut  C-130 HS/H/B, 1 Pesawat Angkut C-130 BT, 2 Pesawat Intai Udara B-737, 3 Pesawat Intai Udara C-212, 4 Heli Super Puma NAS-332/ SA-330, 5 Heli Colibri EC-120b, 1 Radar Smart Hunter, 1 Kendaraan Angkut Rudal dan 3 Container Rudal QW 3.


Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, sejarah yang menjadi dasar dalam merumuskan Doktrin Pertahanan Kepulauan, Doktrin TNI dan Strategi Militer Nasional. Penetapan Doktrin Pertahanan Kepulauan dan Doktrin Militer Nasional yang komprehensif, cepat dan tepat menjadi bagian terpenting dalam penetapan Strategi Militer Nasional dan Perumusan Pembangunan Kekuatan, demi tercapainya Postur TNI, serta memastikan tercapainya prioritas, kebutuhan keunggulan, spesifikasi, serta kebutuhan kemandirian.

Dalam konteks konsep Minimum Essential Forces (MEF), maka konsep gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan Komando Gabungan yang memiliki Inter-Operability tinggi, serta pemilihan Alut  Sista  yang tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, pada konteks Doktrin Operasi Militer Modern,  terdapat unsur-unsur penting yang menjadi perhatian, antara lain : pertama, strategi militer atau doktrin pelaksanaan sebagai metode.  ini adalah Doktrin Militer Nasional dengan  turunannya sebagai Field Manual untuk setiap unit TNI. Kedua, Markas Komando yang memberikan tujuan, pengawasan, evaluasi dan otorisasi aset kepada rantai komando, dimana tujuan harus terkait dengan doktrin dan strategi militer.  Ketiga, Pusat Komando dan kendali sebagai pengelola aset dan penentu metode.


Hal ini terkait erat dengan Doktrin Operasi Gabungan yang harus diintegrasikan dalam konsep K4IPPMP, yaitu Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan, Pengintaian dan Manajemen Pertempuran. Keempat, unit militer sebagai aset operasional dan aset tempur, baik tingkat Divisi, Brigade, Resimen, Batalyon, Detasemen, Kompi dan tingkat tim, sampai dengan tingkat perorangan yang melaksanakan operasi intelijen khusus, merupakan unsur kekuatan yang harus dikembangkan dan diintegrasikan secara bulat.

Pelaksanaan Latgab TNI tahun 2012 ini, memiliki dimensi Taktis dan Strategis, serta dimensi Politis dalam konteks pertahanan dan keamanan negara. Dalam dimensi Taktis dan Strategis, Latihan Gabungan  ini  diarahkan guna meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan, serta aplikasi doktrin dan protap operasi gabungan, sebagaimana perkembangan operasi militer modern. Sedangkan dimensi politis, latihan ini sebagai bentuk kontinuitas dan Deterrence Effect dalam penyelenggaraan keamanan negara di masa damai terhadap gangguan kedaulatan negara dan menjaga aset nasional dalam bentuk sumber daya alam dan sumber daya lainnya.





Sumber : Poskota

Pasukan Strategis Atom Rusia Kembali Di Aktifkan

MOSCOW-(IDB) : Dmitry Sergeyevich Peskov, Juru Bicara Presiden Rusia mengkonfirmasikan manuver pasukan strategis atom negara ini, dua dekade setelah runtuhnya Uni Soviet.
 
IRNA (21/10) melaporkan, Peskov mengatakan, "Pasukan strategis atom itu berada di bawah komando Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai Panglima Tinggi Angkatan Bersenjata Rusia. Dan pasukan ini telah menggelar manuver."
 
Dikatakannya, "Dalam manuver tersebut, sistem manajemen pasukan strategis atom Rusia mengujicoba sistem manajemennya serta menembakkan sejumlah rudal balistik bersayap.
 
Pelaksanaan manuver pasukan strategis atom itu digelar menyusul keputusan Moskow untuk menghentikan kesepakatan pengurangan senjata strategis Nunn-Lugar, beberapa pekan lalu.
 
Para pengamat militer menilai pernyataan para pejabat tinggi Rusia terkait kemampuan sistem manajemen persenjataan nuklir strategisnya, platform peluncur rudal-rudal jelajah antarbenuanya itu, menunjukkan garis kebijakan baru Kremlin untuk menghidupkan kembali kekuatan strategisnya dalam rangka menghadapi ancaman perluasan hegemoni Barat yang dipimpin Amerika Serikat, hingga ke perbatasan di Barat Rusia.
 
Juru bicara Presiden Rusia menegaskan bahwa seluruh rudalnya sukses diujicoba menghancurkan target-target yang telah dituntukan dalam manuver. 
 
Lebih lanjut dijelaskannya, sistem manajemen komunikasi otomatis dan manejemen pasukan strategis atom Rusia itu mencakup pesawat-pesawat strategis jelajah jauh, armada laut, dan unit-unit atom di darat, yang semuanya di bawah pengawasan langsung Vladimir Putin. 




Sumber : Irib