Pages

Jumat, September 07, 2012

Anggaran Pertahanan Ideal, 10% Dari APBN

JAKARTA-(IDB) : Pengamat militer dari Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendi mengatakan anggaran pertahanan saat ini masih belum ideal, meski sudah ada kenaikan cukup signifikan.

"Anggaran pertahanan saat ini baru sekitar lima persen dari APBN. Paling tidak untuk mendekati ideal antara 8%-10%, seperti anggaran untuk kesehatan 10%, dan pendidikan 20%," katanya di Malang, sehubungan adanya kenaikan anggaran pertahanan dalam APBN, Jumat (7/9).


Menurutnya, kebutuhan anggaran pertahanan paling tidak juga harus bisa memenuhi kebutuhan umum minimal, dimana kebutuhan untuk peningkatan kesejahteraan prajurit dan memodernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan) bisa seimbang.


Ia mengatakan penaikan anggaran pertahanan dari Rp.64 triliun menjadi Rp77 triliun pada tahun 2013, ada perkembangan positif dalam skema pembenahan dunia militer di Tanah Air.


Hanya saja, lanjut dia, kenaikan sebesar itu porsinya harus dibagi secara adil, artinya porsi untuk peningkatan kesejahteraan prajurit dan memodernisasi alutsista harus adil (proporsional).


Doktor yang mengupas masalah militer itu menyatakan, pengadaan alat persenjataan atau modernisasi alutsista yang sedang digiatkan pemerintah itu akan menjadi sia-sia jika tidak dibarengi dengan tradisi tempur dan itu tidak bisa dibangun dalam kurun waktu 5-10 tahun saja.


Sebab, lanjutnya, jika tradisi tempur ini tidak segera dibangun, secanggih dan se-modern apapun peralatan alutsista atau persenjataan, nantinya justru akan menjadi barang rongsokan karena prajuritnya tidak terbiasa menggunakannya.


"Kalau negara kita ingin disegani dan ditakuti negara lain, mau tidak mau modernisasi alutsista dan sistem persenjataan kita juga harus ditingkatkan, di samping tetap memperhatikan kesejahteraan prajurit untuk mendukung kekuatan militer di Tanah Air," tukasnya.



Sumber : BeritaSatu

Pertemuan Wamenhan dengan Kuasa Usaha Perancis untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Hubungan antara Indonesia dan Perancis telah berlangsung secara intensif, ditandai dengan saling mengunjungi antar pejabat kedua negara yang terkait dengan pengawasan dalam memodenisasi alutsista yang diproduksi Perancis. 

Hal tersebut diungkapkan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (7/9) saat menerima kunjungan Kuasa Usaha Perancis untuk Indonesia Mr. Stepahane Baumgart yang didampingi Atase Pertahanan (Athan) Perancis untuk Indonesia, di kantor Kemhan Jakarta. 

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menjelaskan dalam kunjungannya ke Perancis nanti yang akan berlangsung dalam waktu dekat akan dibicarakan berbagai hal, diantaranya membicarakan kebijakan Indonesia dan target yang ingin dicapai. Selain itu juga direncanakan tim Kemhan akan mengunjungi pabrik di Perancis dan memonitor kerjasama pertahanan dalam hubungannya dengan industri pertahanan. Untuk itu Wamenhan berharap Kedutaan dan Athan dapat memantau perkembangan dan kemajuan kerjasama pertahanan tersebut.

Diungkapkan Wamenhan dalam perayaan Hari TNI 5 Oktober nanti akan di pertunjukan alutsista produksi Perancis sebagai kontribusi pemerintah Perancis dalam memodernisasi alutsista Indonesia. Untuk itu diharapkan Dubes Perancis bersama-sama dengan rakyat Indonesia dapat melihat produk-produk andalan Perancis pada HUT TNI nanti di Jakarta.

Turut hadir mendampingi Wamenhan dalam pertemuan singkat tersebut yaitu Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabadan Ranahan) Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip, Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan (Dirjen Renhan) Kemhan Marsda TNI Sunaryo, Kepala Pusat Pengadaan Baranahan Kemhan Marsma TNI Asep Sumaruddin, M.Sc.


Ditempat Yang Sama hari Sebelumnya Wamenhan Menerima Kunjungan Dubes Spanyol Untuk Indonesia

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kamis (6/9), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia HE Rafael Conde, di Kantor Kemhan, Jakarta. Kunjungan Dubes Spanyol untuk Indonesia kali ini adalah untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara.  


Sumber : DMC

Iran Peringkat 39 Dunia Negara Produsen Teknologi Tinggi

TEHRAN-(IDB) : Menteri Industri, Pertambangan dan Perdagangan Iran mengatakan, "Dari 80 negara produsen produk-produk dengan teknologi tinggi, Iran berada di peringkat 39."
 
Mehdi Ghazanfari, Menteri Industri, Pertambangan dan Perdagangan Republik Islam di acara penutupan Festival dan Pameran "Az Ilm Ta Amal" (dari ilmu hingga aplikasi) Jumat (7/9) di Musalla Imam Khomeini mengatakan, "Nilai ekspor produksi dengan teknologi tingggi di Iran mengalami pertumbuhan luar biasa. Angka pertumbuhan ekspor Iran dari 2,3 juta dolar di tahun 1375 Hs telah meningkat menjadi hampir 1 miliar dolar di tahun 1390 Hs."
 
Mehdi Ghazanfari memprediksi nilai ekspor produk-produk ini akan mencapai angka 2 miliar dolar di tahun 1394 Hs.
 
"Peningkatan ini berarti jaminan bagi nilai devisa negara dan jawaban lunak atas segala bentuk sanksi dan ancaman," ujarnya.
 
Menteri Ghazanfari menyatakan pasar produk-produk semacam ini di Timur Tengah sebesar 45 miliar dolar dan mengatakan, "Besarnya nilai produk-produk dengan teknologi tinggi dapat menjadi medan luas bagi pemasaran barang-barang produksi Iran."
 
Sekaitan dengan adanya dua harga mata uang asing antara harga acuan standar pemerintah dan harga acuan pasar Ghazanfari menjelaskan, "Patut disesali harga mata uang asing di pasar memiliki perbedaan yang jauh dengan harga acuan standar. Tapi dapat dikatakan bahwa tahun ini merupakan tahun paling baik untuk memperluas ekspor. Artinya, sebagian barang-barang produk Iran dapat diterima dengan baik di pasar-pasar timur Tengah dan pada saat yang sama sebagian dari kebergantungan negara dari ekspor migas dapat diisi oleh barang-barang produksi dalam negeri. 



Sumber : Irib

Batalyon Marinir Batam Diharapkan Berdiri 2014

NATUNA-(IDB) : Batalyon Marinir di Batam, Provinsi Kepulauan Riau diharapkan sudah berdiri pada 2014, kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

"Pembentukan Marinir di Setokok, Batam masih dalam proses perencanaan. Kita sangat berharap sudah siap pada 2014," katanya saat meninjau Latihan Gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Ranai, Natuna, yang digelar Selasa hingga Jumat (4-7 September 2012).

Panglima mengatakan, TNI saat ini terus melakukan konsolidasi dengan Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepri dan BPN terkait pematangan lahan yang dialokasikan untuk markas Batalyon Marinir Setokok.

"Pematangan lahan dalam artian lahan yang dialokasikan untuk bangunannya telah resmi dihibahkan oleh pemerintah daerah kepada TNI. Selain itu, kita juga sedang menyiapkan proses penganggaran untuk pembangunan itu," ucapnya.

Menurut Panglima, keputusan memilih Setokok sebagai pangkalan Marinir karena posisinya dekat dengan Selat Singapura, Selat Philips dan Selat Malaka.

"Kita tidak ingin situasi damai di Selat Singapura dan Selat Malaka yang sudah kita lakukan dan tekan selama ini kembali berkembang seperti dulu, atau yang lebih buruk lagi," ucapnya.

Oleh karena itu, katanya, TNI perlu melakukan penambahan kekuatan untuk lebih mendekatkan pasukan pada daerah-daerah yang rawan.

"Memang selama ini kondisi di Selat Philips juga relatif aman dan stabil dengan dijaga oleh pasukan yang telah ada di wilayah tersebut serta pasukan dari Jakarta yang ditugaskan di sana. Dengan adanya penambahan pasukan melalui batalyon yang akan dibangun, maka tidak ada lagi penambahan pasukan dari Jawa," tuturnya.

Panglima berharap dengan pendirian Batalyon Marinir di Batam akan memberi reaksi yang lebih cepat, lebih responsif terhadap ancaman stabilitas keamanan di perbatasan.

"Terpenting adalah mempercepat reaksi penangkalan terhadap para perompak yang ingin melakukan kegiatan di sana," katanya. 


Sumber : Antara

Professional Dan Loyal Adalah Modal Utama Marinir

JAKARTA-(IDB) : Sehari setelah menyandang pangkat Bintang Tiga, Komandan Korps Marinir Letnan Jenderal TNI (Mar) M Alfan Baharudin mengambil apel khusus di Lapangan Apel Bhumi Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Kamis (6/9). Apel Khusus tersebut dihadiri prajurit Korps Marinir wilayah Barat. Dalam kesempatan tersebut Dankormar menyatakan “Profesionalitas dan loyalitas adalah modal utama sebagai Prajurit Korps Marinir dalam melaksanakan tugas dan berkiprah di nusantara, dengan modal tersebut prajurit Korps Marinir telah mampu menoreh prestasi yang luar biasa dan mampu hadir di setiap kancah pertempuran dan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.

Lebih lanjut Dankormar menambahkan, “Dan berkat kerja keras dan loyalitas engkau sekalian, saya mendapat penghargaan untuk menjadi perwira tinggi Korps Marinir bintang tiga. Untuk itu saya berpesan kepada kalian, wahai prajurit-prajurit petempur sejati untuk terus berlatih dan berlatih sehingga kalian benar-benar menjadi prajurit yang profesional. Dan kita semua berharap, ini adalah langkah awal yang baik untuk pengembangan Korps kita ke depannya agar Korps Marinir akan dipimpin oleh Pati Marinir Bintang Tiga. Untuk itu kita harus terus bekerja keras dan mengabdikan diri kepada bangsa dan negara kita ini dengan dilandasi dedikasi, profesionalitas dan loyalitas.”


“Disamping itu, kalian harus mampu berbuat baik dan memberi arti yang baik di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Beri kontribusi yang positif terhadap masyarakat dimanapun kalian berada,” demikian tegas Dankormar Letjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin.


Dalam apel khusus tersebut hadir Brigjen TNI (Mar) A Faridz Washington sebagai Incoming Commandant Korps Marinir, Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari N, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana serta para teras Korps Marinir lainnya. 


Sumber : Kormar

Pertama Dalam Sejarah Marinir Indonesia, Dankormar Bintang Tiga

JAKARTA-(IDB) : Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 57 / TNI / Tahun 2012 tanggal 29 Agustus 2012, tentang kenaikan pangkat ke/dalam Golongan Pati TNI, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin naik pangkat menjadi Letnan Jenderal TNI (Mar). 

Dankormar bersama Perwira Tinggi TNI lainnya bertempat di Ruang Hening Gedung Sudirman Mabes TNI Cilangkap melaksanakan laporan kenaikan pangkat kepada Panglima TNI (5/9). Laporan kenaikan pangkat kepada Panglima TNI tersebut juga disaksikan KASAD, KASAU,KASAL dan seluruh Pejabat Teras Mabes TNI.

Bersama dengan Letjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin, Perwira Tinggi Marinir lainnya yang juga naik pangkat satu tingkat adalah Brigjen TNI (Mar) Chaidier Patonnory menjadi Mayjen TNI (Mar). Sedangkan dari


TNI AD

1. Mohammad Nasir, Mayjend TNI, Danpussenif TNI AD
2. Abdul Chasib Mayjend TNI Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Strategi Lemhanas RI
3. M Nasir Majid Mayjend TNI Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ketahanan Nasional Lemhanas RI
4. Syafril Mahyudin Mayjend TNI Tenaga Ahli Pengajar Bidang Ilpengtek Lemhanas RI
5. Hartind Asprin Mayjend TNI Staf Ahli Bidang Keamanan Kemhan RI
6. Benny Indra Puji Hastono Brigjend TNI Waaspam Kasad
7. George Elnadus Supit Brigjend TNI Waasops Kasad

TNI AU

1. Suroso Marsda TNI Pa Sahli Tk.III Bidang Ekkudag Panglima TNI
2. B Jhon D Sembiring SE Marsda TNI Pa Sahli Tk.III Bidang Jahrit Panglima TNI
3. Agus Ruchyan B Marsma TNI Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi Informasi & Aparatur Kemenko Polhukam RI
4. ZAinal Arifin HS Marsma TNI Pa Sahli Tk.II KAwasan Aspas Bidang Hubint PAnglima TNI
5. Yadi Indrayadi Marsma TNi Assistent Deputi Koordinasi Stategi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam RI

Setelah Laporan Kenkant dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dari Panglima TNI, KASAD, KASAL, KASAU dan Para Pejabat Teras Mabes TNI. 


Sumber : Kormar

Wadan Kobangdikal Diserahterimakan

SURABAYA-(IDB) : Posisi Wakil Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) diisi figur baru dengan dilantiknya Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan menggantikan pejabat lama Brigjen TNI (Mar) Prang Verry Kunto Guratno.

Upacara serah terima jabatan dipimpin Komandan Kobangdikal Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wahojo dalam sebuah upacara militer di Lapangan Laut Maluku, Kesatrian Bumimoro, Kobangdikal, Surabaya, Kamis.

Brigjen TNi Verry Kunto yang kelahiran Yogyakarta pada 18 Oktober 1958, selanjutnya mendapat kepercayaan untuk menempati jabatan sebagai Kepala Staf Garnisun (Kasgartap) III Surabaya.


Sedangkan penggantinya Brigjen TNI Sturman Panjaitan (kelahiran Kisaran, Sumatera Utara, 17 Oktober 1959), sebelumnya adalah Komandan Pasukan Marinir (Pasmar 2) Jakarta.


Sturman Panjaitan merupakan alumni Akademi Angkatan Laut tahun 1983 dan pernah menduduki beberapa jabatan strategis, antara lain Komandan Batalyon Arhanud Menbanpur, Staf Ahli Panglima Koarmabar dan Koarmatim, Wakil Komandan Lantamal VI Makasar, dan terakhir Komandan Pasmar 2 Jakarta.


Komandan Kobangdikal Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo mengatakan, pergantian Wadan Kobangdikal merupakan hal biasa dan sekaligus untuk penyegaran organisasi.

"Posisi Wadan Kobangdikal juga cukup strategis dalam membantu dan mendukung tugas-tugas untuk meningkatkan sumber daya manusia, terutama prajurit TNI AL," katanya. (*)

Keterangan foto (ki-ka): Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan, Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo dan Brigjen TNI (Mar) Prang Verry Kunto Guratno.


Sumber : Antara

Gubernur Angkatan Laut China Kunjungi Kobangdikal Dan AAL

SURABAYA-(IDB) : Gubernur Akademi Angkatan Laut China atau Dallian Naval Academy Senior Captain Jiang Guoping mengadakan kunjungan ke Markas Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) di Surabaya, Selasa.

Kepala Bagian Penerangan Kobangdikal Mayor Laut (KH) Rohman Arif kepada ANTARA menjelaskan, ikut dalam kunjungan tersebut antara lain Komandan Kapal AL China Plants Zhenghe-81 Captain Fan Kuiji dan Atase Pertahanan China Ca Xu.

Kedatangan mereka disambut langsung Komandan Kobangdikal Laksamana Muda TNI Djoko Teguh Wahojo didampingi Wakil Komandan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Prang Verry Kunto, Direktur Pendidikan Kolonel Laut (P) Hadi Susilo, dan sejumlah pejabat lainnya.

Kunjungan ini merupakan rangkaian muhibah Kapal AL China Plants Zhenghe-81 yang sandar di Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Senin (3/9) dan direncanakan hingga Jumat (7/9).

Dalam kesempatan itu, petinggi lembaga pendidikan angkatan laut kedua negara melakukan diskusi seputar dunia pendidikan angkatan laut di negara masing-masing.

Senior Captain Jiang Guoping mengemukakan, perlunya dilakukan kerja sama lembaga pendidikan AL kedua negara untuk program pendidikan dan pelatihan bagi prajurit.

"Kobangdikal dan Akademi Angkatan Laut China mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang handal untuk mengawaki kapal-kapal perang yang dimiliki," katanya.

Komandan Kobangdikal Laksda Djoko Teguh Wahojo menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan dari Gubernur AAL China terhadap lembaga yang dipimpinnya sebagai mitra dalam memajukan prajurit matra laut.

"Angkatan Laut Indonesia melalui Kobangdikal terus berkomitmen mencetak prajurit-prajurit yang handal dan profesional, serta mendukung tawaran kerja sama," katanya.

Selain mengunjungi Kobangdikal, rombongan petinggi AL China itu juga melakukan lawatan dan bertemu Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Herry Setianegara.

Sebanyak 60 orang Kadet AL China didampingi 10 orang instruktur yang ikut dalam muhibah kapal perang tersebut, juga mengadakan kunjungan yang sama ke AAL yang bermarkas di Bumimoro, Surabaya.



Sumber : Antara