Pages

Kamis, Agustus 02, 2012

Mutasi Di Jajaran Pati TNI

JAKARTA-(IDB) : Dalam rangka pembinaan organisasi TNI guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang sangat dinamis dan semakin berat ke depan, TNI terus melakukan upaya peningkatan kinerja TNI melalui mutasi dan promosi Jabatan Personel di tingkat Strata Perwira Tinggi (Pati) TNI sehingga kinerja TNI ke depan lebih optimal.

Berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/504/VIII/2012 tanggal 1 Agustus 2012, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi jabatan 57 Pati TNI yang terdiri dari : 8 Pati di lingkungan Mabes TNI, 17 Pati di lingkungan TNI AD, 8 Pati di lingkungan TNI AL, 8 Pati di lingkungan TNI AU, 3 Pati di lingkungan Kemhan RI, 4 Pati di lingkungan Wantannas, 2 Pati di lingkungan Kemenko Polhukam RI, 4 Pati di lingkungan Lemhannas RI, 2 Pati di lingkungan Basarnas, 1 Pati di lingkungan BNPT.


Dalam mutasi tersebut tercatat sebagai berikut : 23 Pati mutasi antar jabatan dalam pangkat yang sama yaitu :


1.Marsdya TNI Daryatmo, S.I.P dari Kabasarnas menjadi Kasum TNI.

2.Mayjen TNI E. Hudawi Lubis dari Pangdam XII/Tpr menjadi Pangdam Jaya.
3.Mayjen TNI Ridwan dari Pangdivif-2 Kostrad menjadi Pangdam XII/Tpr.
4.Laksda TNI Agus Purwoto dari Staf Khusus Kasal menjadi Dirjen Kuathan Kemhan RI.
5.Laksda TNI Widhiarto dari Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Wasantara Lemhannas RI menjadi Staf Khusus Kasal.
6.Marsda TNI Bambang Iswahyudi dari Pa Sahli Tk. III Bid. Ekkudag Panglima TNI menjadi Koorsahli Kasau.
7.Marsda TNI L. Tony Susanto dari Pa Sahli Tk. III Bid. Jahrit Panglima TNI menjadi Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ideologi Lemhannas RI.
8.Brigjen TNI Amrid Salas Kembaren dari Kasdivif-1 Kostrad menjadi Kasdam V/Brw.
9.Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara dari Danpasmar I Kormar menjadi Kaskormar.
10.Brigjen TNI M. Anang Sutisna, S.I.P., M.Si. dari Irben Itjenad menjadi Inspektur Kemenko Polhukam RI.
11.Brigjen TNI (Mar) Prang Verry Kunto Guratno, S.H. dari Wadankobangdikal menjadi Kasgartap III/Sby.
12.Brigjen TNI (Mar) Stunman Panjaitan dari Danpasmar II Kormar menjadi Wadankobangdikal.
13.Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana dari Dirkonvensi & Perangkat Hukum Internasional pada Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT menjadi Danpasmar II Kormar.
14.Marsma TNI Asri Yatim dari Kapusinfolahta TNI menjadi Waaslog Kasau.
15.Marsma TNI Enuh Warsawidjaya dari Kadisinfolahtaau menjadi Kapusinfolahta TNI.
16.Brigjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A. dari Wadanpussenif Kodiklat TNI AD menjadi Kasdam Jaya.
17.Marsma TNI Mujahidin Harpin Ondeh dari Pembantu Deputi Lingstranas Setjen Wantannas menjadi Dirdik Kodiklat TNI.
18.Brigjen TNI Sudharmanto dari Danpussenarhanud Kodiklat TNI AD menjadi Dirjian Hankam Debid. Jian Strat Lemhannas RI.
19.Brigjen TNI Hartind Asrin dari Kapuskom Publik Kemhan RI menjadi Staf Ahli Bid. Keamanan Kemhan RI.
20.Marsma TNI Hasan Londang dari Pati Sahli Kasau Bid. Strahan menjadi Staf Khusus Kasau.
21.Brigjen TNI Nana Rohana, S.E. dari Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Alam Setjen Wantannas menjadi Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Pemerintahan Negara Setjen Wantannas.
22.Brigjen TNI Rudiono Edi, S.I.P., M.M. dari Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Pemerintahan Negara Setjen Wantannas menjadi Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Alam Setjen Wantannas.
23.Brigjen TNI Dr. Ir. Moch. Nurhamdani, M.M dari Pa Sahli Tk. II Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI.

26 Pati promosi jabatan yaitu :


1. Mayjen TNI (Mar) Muhammad Alfan Baharudin dari Dankormar menjadi Kabasarnas.

2. Mayjen TNI Waris dari Pangdam Jaya menjadi Sekjen Wantannas.
3. Brigjen TNI (Mar) Achmad Faridz Washington dari Kaskormar menjadi Dankormar.
4. Brigjen TNI Setyo Sularso dari Kasdam V/Brw menjadi Pangdivif-2 Kostrad.
5. Marsma TNI Agus Ruchyan Barnas dari Asisten Deputi Koordinasi Doktrin & Strahanneg Kemenko Polhukam RI menjadi Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam RI.
6. Brigjen TNI Syafril Mahyudin dari Inspektur Kemenko Polhukam RI menjadi Tenaga Ahli Pengajar Bidang Ilpengtek Lemhannas RI.
7. Brigjen TNI Abdul Chasib dari Dirjakstra Ditjen Strahan Kemhan RI menjadi Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Strategi Lemhannas RI.
8. Brigjen TNI Edy Susanto dari Kasdam Jaya menjadi Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Politik Lemhannas RI.
9. Marsma TNI B. John D. Sembiring, S.E dari Dirdik Kodiklat TNI menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Jahrit Panglima TNI.
10.Brigjen TNI M. Nasir Majid dari Dirjian Hankam Debid. Jian Strat Lemhannas RI menjadi Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ketahanan Nasional Lemhannas RI.
11.Brigjen TNI (Mar) Chaidier Patonnory dari Kasgartap III/Sby menjadi Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Wasantara Lemhannas RI.
12.Marsma TNI Suroso dari Waaslog Kasau menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Ekkudag Panglima TNI.
13.Kolonel Mar R. Gatot Suprapto dari Kaspasmar II Kormar menjadi Danpasmar I Kormar.
14.Kolonel Inf Asrobudi, S.I.P dari Pamen Denma Mabesad menjadi Kasdivif-1 Kostrad.
15.Kolonel Inf Djoko Subandrio dari Ir Kostrad menjadi Irben Itjenad.
16.Kolonel Lek Ir. M. Sigalingging dari Sesdiskomlekau menjadi Kadisinfolahtaau.
17.Kolonel Inf Tatang Sulaiman dari Pamen Denma Mabesad menjadi Wadanpussenif Kodiklat TNI AD.
18.Kolonel Sus Supomo, S.I.P., M.Sc. dari Paban I/Rendik Ditdik Akademi TNI menjadi Pembantu Deputi Lingstranas Setjen Wantannas.
19.Kolonel Arh Hadi Prasojo dari Pamen Denma Mabesad menjadi Danpussenarhanud Kodiklat TNI AD.
20.Kolonel Mar Budianto Sutarto dari Irkormar menjadi Inspektur Badan SAR Nasional.
21.Kolonel Lek Zaenal Arifin HS. dari Sesdisinfolahtaau menjadi PA Sahli Tk. II Kawasan Aspas Bid. Hubint Panglima TNI.
22.Kolonel Cpn Moch. Afifuddin, S.E., M.M. dari Dirbincab Puspenerbad menjadi Danpuspenerbad.
23.Kolonel Tek Darlis Pangaribuan, M.Sc. dari Kabidsarpras Puslitbangsumdahan Balitbang Kemhan RI menjadi Kapuslitbangiptekhan Balitbang Kemhan RI.
24.Kolonel Lek Achmad Ridwan dari Kasubdiskomalbanav Diskomlekau menjadi Pati Sahli Kasau Bid. Strahan.
25.Kolonel Pnb Yadi Indrayadi dari Pamen Seskoau menjadi Asisten Deputi Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam RI.
26.Kolonel Arh Kamiso Miran dari Irdam XII/Tpr menjadi Pa Sahli Tk. II Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI.

8 Pati dalam rangka pensiun yaitu :


1.Letjen TNI (Purn) Junianto Haroen dari Sekjen Wantannas menjadi Pati Mabes TNI AD.

2.Marsda TNI Ferdinand Alex Myne dari Koorsahli Kasau menjadi Pati Mabes TNI AU.
3.Marsda TNI Eddy Suyanto, S.T. dari Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ideologi Lemhannas RI menjadi Pati Mabes TNI AU.
4.Mayjen TNI I. Gusti Putu Buana, S.AP., M.Sc. dari Tenaga Ahli Pangkaji Bidang Ketahanan Nasional Lemhannas RI menjadi Pati Mabes TNI AD.
5.Laksma TNI Budhi Suyitno dari Inspektur Badan SAR Nasional menjadi Pati Mabes TNI AL.
6.Marsma TNI Drs. Mulyono dari Pa Sahli Tk. II Kawasan Aspas Bid. Hubint Panglima TNI menjadi Pati Mabes TNI AU.
7.Brigjen TNI M. Wachyu Riyanto dari Danpuspenerbad menjadi Pati Mabes TNI AD.
8.Brigjen TNI Drs. Sunardi dari Pati Ditziad menjadi Pati Mabes TNI AD.

Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/ 504/VIII/ 2012 tanggal 1 Agustus tersebut berlaku terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2012.

Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Cpl Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc., M.Si., M.A


Sumber : Poskota

TNI Prioritaskan Pengadaan Pesawat & Kapal Selam

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI ajan diarahkan pada pengadaan pesawat tempur dan kapal selam.

Hal ini sesuai dengan rencana strategis yang telah dicanangkan Kemhan untuk periode 2010-2024. "Untuk mewujudkan profesionalitas TNI, tentunya Alutsista yang digunakan harus memehuhi standar spesifikasi teknis sesuai kebutuhan TNI sebagai pengguna," ujar Purnomo di sela-sela acara buka puasa bersama wartawan di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2012).

Purnomo menjelaskan, Kemhan sesuai tugas dan fungsinya telah menyusun Minimum Essential Force sebagai tahapan pembangunan postur pertahanan negara yang dilaksanakan selama tiga periode rencana strategis (Renstra), yaitu pada 2010-2014, 2015-2019, dan 2020-2024.

Dalam kesempatan ini, Purnomo juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada insan pers yang telah membantu menyosialisasikan program-program Kemhan ke khalayak luas.

Hadir dalam acara buka puasa bersama, para pejabat Eselon I dan II dan staf Kementerian Pertahanan, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, dan Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono.


Sumber : Okezone

Marinir Dapat Tambahan 50 Personel Baru

PASURUAN-(IDB) : Sebanyak 50 siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Angkatan ke-31 Korps Marinir resmi bergabung dengan Korps Marinir setelah berhasil menyelesaikan pendidikan selama 6,5 bulan di Komando Pendidikan Marinir Kobangdikal.

Bergabungnya 50 Bintara remaja Korps Marinir tersebut ditandai dengan upacara tradisi penyematan baret ungu yang dilakukan oleh Komandan Pasmar-1, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin di pantai pasir Panjang, Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu, (1/8).


Dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danpasmar-1, Komandan Korps Marinir mengatakan pendidikan komando merupakan proses pembentukan karakter bagi prajurit Korps Marinir melalui tahapan pembinaan, pelatihan dan penanaman nilai-nilai luhur korps yang harus ditempuh oleh setiap prajurit Korps Marinir.


Lebih lanjut orang nomor satu dijajaran Korps Baret Ungu itu mengatakan, upacara pembaretan yang kita laksanakan ini merupakan salah satu tradisi korps yang mengandung makna bersejarah bagi setiap prajurit Korps Marinir, karena sejak upacara pembaretan ini maka secara resmi berhak menggunakan baret ungu yang menjadi kebanggaan korps sekaligus menjadi keluarga besar Korps Marinir. Selain itu, pemakaian baret ungu Korps Marinir tidak hanya sebagai simbol identitas prajurit, namun mengamanahkan adanya tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan korps dalam rangka pengabdian kepada negara dan bangsa yang telah menjadi nilai-nilai luhur dan terpatri sebagai jati diri prajurit Korps Marinir.


Telah banyak kebanggaan dan kehormatan yang dicapai oleh Korps Marinir, lanjutnya, yaitu dengan hadir dan tidak pernah absen dalam palagan-palagan pertempuran mulai lahirnya republik ini. “Sebagai prajurit Korps Marinir, jangan hanya menumpang nama besar yang telah terpatri itu dengan cukup mempunyai kebanggaan, namun sudah semestinya kita baktikan diri kita sehingga Korps Marinir bangga memiliki kita sebagai prajuritnya,” tegas orang nomor satu di jajaran Korps Marinir itu.


Dalam kesempatan tersebut, Komandan Korps Marinir mengucapkan selamat kepada siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Angkatan ke-31 Korps Marinir, atas keberhasilan yang telah diraih dalam melewati tahap demi tahap Pendidikan Komando. Disamping itu, Komandan juga mengharapkan agar ilmu dan pengalaman kemiliteran yang telah diperoleh supaya dijadikan dasar dan bekal dalam melaksanakan tugas serta meniti karier sebagai prajurit Korps Marinir.


Turut hadir dalam kesempatan itu, Wadan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Prang Verry Kunto G, SH, Komandan Kodik Opsla, Laksma TNI Achmad Yayat Hadirat, Komandan Lanmar Surabaya Kolonel Marinir M. Hari, Komandan Kodikmar Kolonel Marinir Hasanudin, Komandan Kolaks Pasmar-1, para Asisten Kaspasmar-1, dan pejabat TNI/Polri wilayah Pasuruan.


Sumber : Kormar

Koarmatim Siap Amankan Perbatasan Wilayah laut

SURABAYA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), siap mengamankan perbatasan wilayah laut dalam gelar latihan Manuvra Lapangan (Manlap) unsur-unsur laut dan udara, yang tergabung dalam Latihan Pratugas Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut tahun 2012 di Sekitar laut Jawa, Kamis (02/8). Gladi tempur laut itu dilaksanakan selama tiga hari, mulai  31 Juli hingga berakhir hari ini, Kamis (2/8).

Manlap Pratugas Satgas Opspamtas Laut tahun 2012, melibatkan 8 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu KRI Oswald Siahaan-354, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Diponegoro-365, KRI Untung Surapati-372, KRI Layang-805, KRI Arun-903 dan sebuah kapal selam yaitu KRI Nanggala-402.

Selain unsur laut,  dalam latihan  tersebut  juga melibatkan unsur udara yaitu sebuah Pesawat Udara (Pesud) jenis Cassa dan sebuah Helikopter Bolcow dari Pusat Penerbangan Angakatan Laut (Puspenberbal) Juanda Surabaya.

Selama tiga hari di laut, unsur KRI dan Pesud melaksakan beberapa serial latihan peperangan laut diantaranya melawti medan ranjau Mine Fild Transit (Mft), pertempuran bahaya udara Air Defence Exercise (Adek), Manuvra Taktis (Mantak),  komunikasi dengan isyarat bendera (Falg Hoist) dan isyarat menggunakan sinar atau cahaya (Flahsex) dan penembakan senjata artileri Gun Exercise (Gunex).

Gladi tempur laut selanjutnya adalah tindakan unsur laut dan udara dalam menanggulangi aksi kejahatan dan terorisme di laut Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan mengerahkan tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS), dalam Bording Exercise (Bordex).

Guna meningkatkan kesiapan personel KRI dalam menghadapi ancaman kebakaran dan kebocoran kapal, juga telah dilaksanakan Peran Penyelamatan Kapal (PEK) atau Damage Control Exercise (Dcex). Tak kalah pentingnya dalam konvoi kapal perang dalam pertempuran laut tersebut,  adalah kemampuan untuk melaksanakan bekal ulang di laut atau Relenisment At Sea Approach (Rasap).

Gladi Manlap itu dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas Laut tahun 2012 Kolonel laut (P) Rahmat Eko Rahardjo yang sehari-hari mejabat sebagai Koamndan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Koarmatim.

Latihan Pratugas Satgas Operasi Perbatasan Laut ini, merupakan salah satu upaya TNI AL khususnya Koarmatim untuk selalu memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, baik personel maupun alutsistanya dalam menjawab tantangan tugas dalam menjaga dan mengamankan wilayah perairan yurisdiksi nasional yang berbatasan dengan negara lain. 


Sumber : Koarmatim

KRI Dewruci Singgah DI Spanyol Kali Ke Enam

MADRID-(IDB) : Pagi ini KRI Dewaruci untuk yang ke- enam kalinya singgah di negara Spanyol bertepatan dengan awal Agustus (1/8) 2012 tiba di dermaga Pelabuhan Cadiz Spanyol dengan di sambut oleh Atase Pertahanan Darat Kolonel (CAJ) Erry Herman, Protokol Angkatan Laut Spanyol dan staf KBRI.

Ke- enam kali tersebut masing-masing di tahun 2003 singgah di kota Cadiz dan Malaga saat Komandan KRI Dewaruci di jabat oleh Letkol Laut (P) Didin Zaenal.A, kemudian tahun 2005 KRI DWR di bawa oleh Letkol Laut (P) Sutarmono singgah di kota La Coruna, sedangkan tahun 2010 oleh letkol Laut (P) Suharto singgah di Malaga dan Cadiz dan di tahun ini dengan Komandan Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto singgah di Cadiz.

Dengan seringnya singgah di Spanyol tentunya banyak warga/ masyarakat spanyol yang sudah kenal dengan KRI Dewaruci, sehingga di harapkan selama tiga hari singgah di Cadis KRI DWR akan banyak yang mengunjunginya terutama saat open ship berlangsung.

Sesaat setelah merapat di dermaga Komandan KRI Dewaruci mengadakan kunjungan ke Kantor Perwakilan Pemerintahan Spanyol di kota Cadiz, kunjungan ke Wali Kota Cadiz dan ke Deputi Provinsi. Dalam kewempatan tersebut Komandan KRI DWR menyampaikan missinya sebagai Duta Bangsa untuk lebih mempererat kerja sama ke dua negara yang telah terjalin selama ini, di samping itu juga menyampaikan bahwa KRI DWR kali ini singgah di Cadiz dalam rangka perjalanan keliling dunia yang ke dua.

Menjelang berakhirnya kunjungan ucapan terima kasih juga di sampaikan oleh Komanadan karena KRI DWR telah diterima dengan baik di kota Cadiz, kemudian penyerahan cindera mata berupa plaket dari Dan KRI kepada masing- masing Pejabat/ instansi yang di kunjunginya.

Selama singgah di Cadis telah disusun berbagai kegiatan lainnya antara lain Tour bersama di kota Sevilla dimana seluruh Prajurit KRI Dewaruci bersama-sama dengan Komandan melaksanakan kegiatan tersebut kecuali yang sedang dinas jaga, kesesokan harinya akan diadakan tatap muka dengan Dubes RI Madrit di kapal di lanjutkan dengan buka puasa bersamadi kapal dan pada Jumat akan di adakan coctail party.


Sumber : Koarmatim

Menhan RI Terima Kunjungan Pamitan Athan Turki

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro, Kamis (2/8) menerima kunjungan Atase Pertahanan (Athan) Turki untuk Indonesia Kolonel Erden Kargin di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. 

Kunjungan ini dalam rangka silaturahmi dan sekaligus berpamitan sehubungan dengan akan berakhirnya masa tugasnya sebagai Athan Turki untuk Indonesia. 

Kolonel Erden Kargin bertugas di Indonesia selama dua tahun. Turut mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin.


Sumber : DMC

Indonesia Tingkatkan Kerjasama Dengan Negara Timteng

JAKARTA-(IDB) : Perubahan iklim politik pasca transisi pemerintahan di sejumlah negara Timur Tengah menuntut negara tetangga merevisi sekaligus meningkatkan kembali hubungan kerjasama bilateral.
 
Melihat kondisi itu, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan segera meningkatkan kerjasama dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah. 

“Mungkin hal ini adalah peluang bagi Indonesia. Kami tetap akan membahas itu ke depan, di mana wakil menteri kami akan kesana,” ujar Purnomo Yusgiantoro, Kamis (2/8) malam.

Purnomo mengakui segala bentuk kerjasama yang akan direvisi diantara pihak terkait sangat bisa berubah dalam berbagai kemungkinan. Namun sangat mungkin kerjasama yang akan terjalin antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah adalah kerjasama di bidang pertahanan. “Di antaranya untuk melihat kemungkinan kerjasama pertahanan,” tuturnya.


Sumber : HarianTerbit

Sejarah 36 Tahun Jatuh Bangun PT. DI

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (Persero), akrab disebut ringkas PTDI, adalah salah satu industri kedirgantaraan terkemuka Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang.
Agustus ini PTDI memasuki usia 36 tahun. Usia yang seharusnya membuat satu perusahaan sukses.

Namun karena sejumlah faktor, diantaranya krisis moneter 1997-2000, PTDI harus menjalani keadaan jatuh bangun. Bukan hal mudah mempertahankan keberadaan sebuah perusahaan, apalagi perusahaan kedirgantaraan.

PTDI resmi berdiri pada 23 Agustus 1976, namun aktivitas pembuatan pesawat terbang telah berlangsung setahun setelah Indonesia merdeka, ditandai dengan tdibentuknya Biro Rencana dan Konstruksi Pesawat pada Tentara Republik Indonesia (TRI) tahun 1946.

Semula berkedudukan di Madiun, aktivitas itu kemudiann dipusatkan di Bandung. Lalu, pada 1953, mendapat wadah baru bernama Seksi Percobaan. Empat tahun kemudian menjadi Sub-Depot Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan Pesawat Terbang.

Pada 1960, ditingkatkan menjadi Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP).  Lima tahuh setelah itu berubah menjadi Komando Pelaksana Industri Pesawat Terbang (KOPELAPIP).

Pada 1966 KOPELAPIP digabungkan dengan PN Industri Pesawat Terbang Berdikari menjadi Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio (LIPNUR) dengan produk yang dihasilkan antara lain pesawat Sikumbang, Belalang 85/90, Kunang, Super Kunang, Gelatik / PZL-Wilga (lisensi dari Ceko–Polandia).

Tahun 1975, PT Pertamina membentuk Divisi Advanced Technology dan Teknologi Penerbangan (ATTP) untuk menyiapkan infrastruktur bagi industri kedirgantaraan Indonesia.

Berdasarkan Akte Notaris No.15 tanggal 24 April 1976, berdirilah PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang dipimpin Prof. Dr. Ing. B.J.Habibie dengan menggunakan aset gabungan LIPNUR dan ATTP, berupa dua hanggar, beberapa mesin konvensional dan sekitar 500 karyawan.

Program utamanya memproduksi Helikopter NB)-105 (lisensi MBB) dan NC212(lisensi CASA Spanyol).

Perusahaan ini resmi didirikan pada 23 Agustus 1976 oleh Presiden Republik Indonesia.

Tiga tahun kemudian, bersama-sama CASA Spanyol, perusahaan ini merancang pesawat baru CN235 yang kini dioperasikan banyak negara di dunia, termasuk jenis pesawat serba bisa tidak mengenal tua yang mampu berperan pada segala zaman seperti C-130 buatan Lockheed, Amerika Serikat.

Pada April 1986, melalui Keputusan Presiden (Kepres) no.15/1986 dan Rapat Umum Pemegang Saham, nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio diganti menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

Pada priode ini, IPTN secara mandiri telah berhasil membuat rancang bangun pesawat terbang N-250.

Didesak perubahan lingkungan eksternal, perusahaan mereorientasi bisnisnya dengan diantaranya mengubah nama menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Nama baru ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada 24 Agustus 2000.

Dengan visi perusahaan menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara berbasis teknologi tinggi dan mampu bersaing di pasar global mengandalkan keunggulan biaya, PTDI membangun bisnisnya dalam beberapa penggolongan pekerjaan, Aircraft Integration, Aerostructure, Aircraft Services, Teknologi dan Pengembangan,

Pengakuan Di Tengah Keprihatinan

Kemampuan dan keberhasilan PTDI dalam menguasai teknologi yang diterapkan dalam bidang desians, manufaktur, jaminan kualitas, dukungan produk, pemeliharaan dan overhaul pesawat terbang, membuat PTDI memperoleh berbagai sertifikasi pengakuan dari pihak otoritas , baik dalam negeri maupun luar negeri.

Penguasaan teknologi dan pengakuan dunia telah membuat peran PTDI dalam pembangunan nasional sangat terasa dengan diproduksi dan dipasarkannya produk-produk dan jasa pesawat terbang ke pasar global.  Ini menghasilkan devisa dan pajak bagi negara.

PTDI juga menghasilkan SDM kedirgantaraan profesional yang berdampak positif pada industri lainnya.

PTDI juga secara nyata telah memberi kontribusi pada kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

PTDI masih terus memproduksi pesawat CN235 sebagai produk unggulan, di samping NC212 dan helikopter (Superpuma dan Bell 412), dan membangun produk terbaru N-219 yang berkapasitas 19 orang penumpang yang dirancang untuk melayani kebutuhan penerbangan perintis.

Untuk meningkatkan prospek bisnisnya, PTDI bekerjasama dengan Airbus Military untuk memproduksi dan memasarkan C295 di Asia Pasifik.

Pesawat ini basisnya adalah CN-235 sehingga pengerjaannya tidak mmemerlukan upaya lebih.

amun menginjak umur 36 tahun, PTDI boleh disebut belum mampu berdiri tegak karena dibelik banyaknya persoalan.

Berawal dari krissis moneter yang menimpa Indonesia pada 1997,  dilanjutkan dengan Letter of Intent (LoI) pemerintah Indonesia dan IMF pada 1998, membuat Indonesia salah satunya tidak boleh lagi berdagang pesawat sehingga pemerintah tidak boleh lagi mengucurkan dana kepada PTDI yang saat itu bernama PT IPTN).

Padahal saat itu PTDI telah menerima order milyaran dolar AS untuk produksi pesawat N250.

Sejumlah teknologi dan peralatan sudah didatangkan, semua siap memproduksi N250 (pesawat hasil rancang bangun karyawan-karyawati PTDI), bahkan prototipe N250 juga sudah dibuat dua buah dan diterbangkan, siap jual serta tinggal menunggu proses sertifikasi saja.

PTDI juga telah merekrut karyawan begitu banyak sehingga total karyawan menjadi 17.000 karyawan. Ini total karyawan yang pantas untuk sebuah perusahaan dirgantara yang memang padat SDM. Sebagai perbandingan, Boeing memiliki personil sangat besar, 150.000 orang.

Namun kesepakatan dengan IMF itu menghancurkan mimpi. Proyek N250 batal, sementara perusahaan harus memikirkan cara menghidupi karyawan yang terlanjur direkrut itu.

Akibatnya manajemen PTDI menawarkaan pensiun atas permintaan sendiri (APS).

Priode 1999 - 2001, PTDI berusaha bangkit dengan mengembangkan unit-unit bisnis, agar perusahaan tetap menjalankan roda bisnisnya. Pada priode ini, PTDI sempat menikmati keuntungan usaha.

Namun kemudian kian besarnya demonstrasi membuat kinerja PTDI merosot drastis, dan citra pun terkikis.

Pada 2003, manajemen PTDI memutuskan mengambil upaya penyelamatan dengan merumahkan seluruh karyawan, kecuali sebagian kecil yang benar-benar dibutuhkan.

Beberapa bulan kemudian karyawan dipanggil untuk bekerja kembali namun melalui saringan ujian tes tulis dan tes kompetensi.

Tahun 2004, Sebanyak 6.561 Karyawan Di PHK.

Berkurangnya karyawan, tidak membuat perusahaan menjadi efisien dan efektif. Hal tragis terjadi pada September 2007 ketika PTDI dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta. Namun Desember tahun itu juga, statud pailit itu dicabut. Akal sehat bangsa ini ternyata masih logis.

Pada 2008 - 2009, PTDI berusaha bangkit kembali. Penjualan senilai Rp557 milyar pun diraup.

Hingga 2010, nilai penjualan PTDI meningkat kurang lebih Rp1 trilyun. Tapi PTDI sejatinya masih merugi. Keuntungan yang didapat belum bisa menutupi pengeluaran.

Sampai akhir 2011, jikaa tidak didukung dana talangan pemerintah, PTDI diprediksi mengalami defisit arus kas senilai Rp675 milyar akibat beberapa faktor seperti kesulitan likuiditas untuk membiayai pekerjaan yang sudah terkontrak dan tekanan beban operasional.

Itulah, serentetan masalah yang dialami PTDI dalam masa surut demi mempertahankan diri sebagai industri kebanggaan Indonesia tercinta ini.

Bangun Kembali

Hingar bingar PTDI terdengar sampai ke wilayah terpencil. Demontrassi eks karyawan PTDI untuk menjatuhkan perusahaan selalu menjadi headline suratkabar-suratkabar terkemuka.

Begitu juga kerasnya suara beberapa wakil rakyat yang menginginkan PTDI dibubarkan karena terus merugi.

Namun semua itu mampu dilalui PTDI dengan penuh sabar dan kerja keras. Semua usaha yang dapat menghasilkan duit telah dilakukan.

Hasilnya, PTDI bangkit kembali.  Masa sulit telah dilewati.

Pemerintah juga mulai serius melihat PTDI dengan menunjuk PT. PPA (Perusahaan Pengelola Aset) untuk merestrukturisasi dan merevitalisasi PTDI.

Sayap bisnis kembali mengepak untuk terbang membawa PTDI menjadi perusahaan yang sehat dan stabil.

Di balik gerakan bangun kembali ini, berdiri kokoh jajaran manajemen puncak, menengah dan bawah dengan idealisme tinggi membangun PTDI.

Sambil menunggu turunnya dana program restrukturisasi dan revitalisasin sekitar Rp2 trilyun  --tahap pertama Rp1 trilyun pada 2012 dan sisanya tahun 2013-- beberapa pekerjaan tuntas dikerjakan.

Menunjukkan Kemajuan

Pada periode ini PTDI diam-diam mencatat satu demi satu keberhasilan bisnis, diantaranya mengirimkan 2000 komponen Airbus A320/A321, pesanan empat unit pesawat intai maritime canggih CN235 Korean Coast Guard, mengirimkan tailboom MK II EC725 / EC225 ke EuroCopter dan kontrak kerjasama dengan Airbus untuk pembuatan sembilan unit pesawat transportasi militer C295 untuk TNI AU.

Catatan istimewa, sejak 2011 PTDI telah disertakan dalam pekerjaaan rancang bangun oleh Airbus Industries dalam proyek pesawat komersil berbadan lebar untuk masa depan, Airbus A350.

Juli lalu, PTDI bersinergi dengan PT Merpati Nusantara (Persero) untuk pembuatan 20 unit pesawat NC212-400.

Sebelumnya, PTDI menandatangani nota kesepahaman pembelian 20 unit N219 dengan PT NBA yang meski menghasilkan pesawat kelas kecil tetapi punya arti strategis, baik bagi kepentingan negara 17.000 pulau ini, maupun bagi PTDI.

Catatan istimewa lain dalah kesertaan PTDI sebagai pembuat tunggal komponen penting sayap A380, pesawat komersil bertingkat dua dan terbesar dunia sekarang ini.

Catatan keberhasilan ini berlanjut dengan dipesannya tujuh unit helikopter NBell 412 versi militer di mana dua unit sudah bertugas untuk TNI AD dan satu lainnya oleh TNI AL.

Juga, kerjasama jangka panjang untuk membangun pusat unggul bidang pertahanan dan dirgantara bersama NSI (Nusantara Secom Interface) dan Dessault Systems Perancis, kontrak pembelian tiga unit CN235 oleh TNI AL, CN235 MPA yang telah diserahterimakan kepada TNI AU dan penyerahan CN235-220 AT VIP ke Senegal Air Force, kerjasama dengan Iberia Maintenance Spanyol dalam bidang perawatan, pemeliharaan dan operasi serta pekerjaan-pekerjaan komponen pesanan Boeing untuk B777 and B787.

Last but not least, langkah besar sampai puluhan tahun ke depan ini berpijak pada fondasi-fondasi yang dibangun PTDI berupa program pesawat temput supercanggih masa depan yang sementara ini dinamai KF-X.  Pesawat ini berkelas jauh di atas F-16 bahkan Sukhoi-30.

Selain itu mengirimkan personil-personil dan kader ke Korea Selatan, mendirikan pusat rancang bangun KF-X di Bandung yang berhubungan instan dengan gedung pusat KF-X di Daejon, Korea Selatan.

Semoga ini menunjukkan PTDI mampu membuktikan sebagai salah satu industri strategis yang benar-benar andalan bangsa, khususnya dalam penyediaan alut sista dirgantara.

Semua upaya ini tercepai berkat perhatian dan dukungan penuh pemerintah, kerja keras dan dedikasi ikhlas seluruh jajaran PTDI.
 
 
Sumber : Analisa