Pages

Jumat, Juni 15, 2012

Pabrik Bahan Peledak Terbesar Di Indonesia Resmi Beroperasi

BONTANG-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur, berkapasitas produksi amonium nitrat "prilled" 300.000 metrik ton per tahun.

"Peresmian ini menandai mulai dioperasikannya pabrik amonium terbesar di Indonesia untuk mendukung industri pertambangan Indonesia. Pabrik KNI merupakan salah satu industri strategis di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan akan mengurangi ketergantungan impor amonium nitrat (AN) dan menghemat devisa negara," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada acara peresmian pabrik KNI di Bontang, Jumat.

Purnomo menuturkan, industri bahan baku bahan peledak ini merupakan industri yang strategis dan perlu didukung oleh berbagai pihak, terutama pemerintah pusat dan lokal karena akan memberikan manfaat besar bagi kepentingan bangsa.

"Pabrik yang dirancang dengan sangat baik dan dhoperasikan oleh putra terbaik bangsa ini dapat menjadi contoh bagi industri-industri lain yang perlu dikembangkan dalam Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di masa depan. Saya optimistis, kita akan mampu memenuhi kebutuhan AN nasional dengan kemampuan kita sendiri," paparnya.

Sedangkan Direktur Utama PT KNI Antung Pandoyo mengatakan KNI akan menjadi produsen amonium nitrat terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara yang berperan penting sebagai aset nasional untuk melayani industri pertambangan di Indonesia.

"KNI dibangun sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan nasional akan amonium nitrat yang selama ini bergantung pada produk impor. Saat ini kesiapan operasional telah mencapai 100 persen," katanya.

Untung menyebutkan kapasitas produksi amonium nitrat KNI mencapai 300.000 MT per tahun dan difokuskan untuk menunjang kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia yang diprediksikan akan mencapai 600.000 MT per tahun pada 2012.

"Walaupun bersaing dengan beberapa perusahaan lain di industri bahan baku peledak pertambangan, kehadiran KNI di Indonesia tentunya menjadi kebanggaan dan bukti nyata dari kemampuan industri Indonesia untuk bersaing di pasar global," katanya.


Sumber : Antara

Rusia Akan Buat Pesawat Bom Generasi Kelima

MOSCOW-(IDB) : Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev Sabtu mengatakan negaranya akan mengembangkan pesawat pembom strategis generasi kelima.

Berbicara dalam pertemuan pada penerbangan strategis di kota tengan Rusia, Kazan, MInggu (10/6), Medvedev menegaskan rencana pemerintah mengembangkan generasi kelima pesawat tempur dan pembom strategis baru.


Medvedev mendesak Angkatan Bersenjata Rusia akan dipersenjatai dengan teknologi baru tidak kurang dari 30% dalam tiga tahun ke depan dan sampai 70% dalam lima tahun.


Perdana menteri mengakui Angkatan Udara memiliki banyak masalah, dengan mengatakan pemerintah kini sedang mencoba untuk memecahkan masalah ini.


Angkatan Bersenjata Rusia memperoleh 15 pesawat tempur baru dan jet generasi keempat pada tahun 2011.


Media lokal sebelumnya mengutip sumber Kementerian Pertahanan mengatakan Rusia tidak siap untuk membangun pembom strategis dari generasi baru sampai setidaknya 2025.


Sumber tersebut mengatakan pembom baru akan dibangun menggunakan teknologi siluman, dan karya-karya itu akan dilakukan di biro desain Tupolev (Tu) di Kazan, ibu kota Republik Tatarstan.


Deputi pertama Menteri Pertahanan Vladimir Popovkin mengatakan sebelumnya bahwa Rusia tidak akan mempercepat pengembangan pembom jarak jauh baru sampai setidaknya 2015.


Sebaliknya, pasukan udara akan memodernisasi armada strategis yang ada Tu-95MC dan Tu-160 hingga tahun 2025 atau 2030. 


Sumber : MediaIndonesia

KRI Nanggala Tembakkan Torpedo SUT Kepala Latihan

BAWEAN-(IDB) : KRI Nanggala-402 berhasil meluncurkan Torpedo SUT Kepala Latihan, dalam uji coba penembakkan di sekitar perairan Pulau Bawean Gresik, Kamis (14/06). Penembakan Torpedo oleh KRI Nanggala dilaksanakan pada dini hari sekitar pukul 04.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), pada posisi 06 03 335 S – 112 38 18 T sebelah Selatan Pulau Bawean, dengan jarak kurang lebih 3 Nautical Mile menuju sasaran.

Target senjata pamungkas kapal selam itu merupakan sebuah simulator yang dapat menimbulkan suara menyerupai baling-baling kapal (Propeler) berupa Noise Maker. Torpedo Kepala Latihan, berhasil meluncur  dari KRI Nanggala hingga kurang lebih berjarak 1 Nautical Mile. Peluru Kendali (Rudal) bawah air itu melesat dari tabung Torpedo KRI Nanggala dengan kecepatan Medium 23 Knot, selanjutnya mencari tracking sasaran hingga beberapa saat kemudian Torpedo itu berhenti dan mengapung diatas permukaan air.

Sebuah kendaraan air cepat berupa Sea Rider milik Satuan Komando Pasukan Katak yang bertugas mengikuti jejak Torpedo tersebut langsung memburu isyarat lampu yang menandakan keberadaan senjata setelah berhasil ditembakkan. Satu tim Kopaska yang berada di Sea Rider mengikuti luncuran Torpedo Kepala Latihan itu hingga beberapa saat hingga berhenti dan mengapung diatas air.

Uji coba ini merupakan pertama kalinya setelah KRI Nanggala mengalami perbaikan total (Overhoul) selama kurang lebih dua tahun di Korea Selatan beberapa bulan yang lalu. Setelah Overhoul KRI Nanggala mengalami perbaikan dan moderenisasi beberapa sistim dan persenjataan, diantaranya adalah sistim kontrol penembakan (Fire Control) Combat Management Sistem (CMS) type Multi Sensor Integrited (MSI) 90U MK2, menggantikan CMS lama tipe Sinbads.

Tujuan uji coba ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kerja dan sinkronisasi antara sistem CMS MSI yang baru terpasang dengan senjata Torpedo SUT buatan Kongsberg Defence and Aerospace Norwegia tersebut. “Dengan berhasilnya penembakan Torpedo SUT kepala latihan ini menandakan bahwa sistem kendali senjata yang baru CMS MSI 90U MK2 yang terpasang di KRI Nanggala dapat bekerja secara optimal”, kata Dansatsel Koarmatim Kolonel Laut (P) Jefry Stanley Sangel. SH.

Selesai uji coba penembakan, Torpedo Kepala Latihan di evakuasi menggunakan dua buah perahu karet (PK) oleh tim Penyelam TNI AL dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim. Selanjutnya Torpedo SUT yang berhasil ditembakkan itu dinaikkan ke atas geladak KRI Soputan-923 untuk selanjutnya dibawa kembali ke gudang senjata TNI AL (ARSENAL) Batu Poron, Bangkalan, Madura.

Satuan Tugas (Satgas) penembakan Torpedo Kepala Latihan ini melibatkan beberapa unsur pedukung sebagai pengamanan area latihan yaitu KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Hiu-804, 2 Sea Rider, 2 (PK). Sedangkan personel yang terlibat adalah 1 tim Kopaska Koarmatim, Dislambair Koarmatim, Laboratorium Induk Elektronika (Labinlek) Mabesal, Arsenal serta Diskes Koarmatim.


Sumber : Koarmatim

Frekuensi Patroli Minim, Perairan Perbatasan Rawan Penyusupan

SAMARINDA-(IDB) : Perairan di perbatasan Indonesia rawan penyusupan karena kekuatan dan frekuensi patroli maritim masih minim. Komisi I DPRD Kalimantan Timur menyimpulkan hal itu saat mengunjungi Pulau Sambit, pulau terluar di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan Filipina. 

"Kami dapat informasi patroli kita hanya sekali sebulan, artinya ada 29 hari wilayah kita bisa dimasuki orang asing, bisa nelayan negara lain, bisa jadi juga teroris," kata anggota Komisi I DPRD Kaltim, Saifuddin, di Samarinda, Kamis.

Kunjungan Komisi I ke Pulau Sambit dipimpin Sekretaris Komisi I, Syaparudin, diikuti anggota Komisi I, Saifuddin, Gunawarman, dan Rakhmat M Gani.


Di Pulau Sambit hanya ada dua orang petugas dari Kementerian Perhubungan yang menjaga menara suar di pulau terluar itu.

"Kasihan mereka. Hidup hanya berdua saja di pulau terpencil tersebut, tanpa mempunyai alat transportasi. Tunjangan mereka masing-masing hanya Rp200.000 sebulan. Pemerintah pusat seharusnya memperhatikan nasib mereka," kata Saifuddin.

Sedangkan Sekretaris Komisi I, Syaparudin mengatakan, untuk menjaga perairan perbatasan itu pemerintah Kalimantan Timur melalui SKPD terkait perlu memikirkan membeli satu unit kapal patroli laut. Bisa dioperasikan bersama dengan TNI AL. 
Sumber : Antara

Kemhan Indonesia Bantu Tingkatkan Kualitas SDM Palestina

JAKARTA-(IDB) : Secara historis Indonesia berkomitmen dengan pembangunan Palestina, sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah sepakat  memberikan bantuan untuk peningkatan capacity building, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) Palestina.
 
Kemudian atas dasar permintaan dari Kemenlu kepada Kementerian Pertahanan,  saat ini Kemhan bekerjasama dengan Kemenlu sedang memulai  memberikan pelatihan kontruksi kepada warga Palestina. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Indonesia bertempat di  Pusat Pendidikan Zeni Angkatan Darat yang ada di Bogor, Jawa Barat.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat  menerima Presidium MER-C  dr. Joserizal Jurnalis, SpOT,  dan  KH. Abd. Rasyid  Abd.  Syafei   dari  Perguruan Islam Asyafi’iyah serta  Jubir FPI Munarman , Rabu (13/6)  di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan pelatihan bagi warga Palestina ini dibiayai oleh pemerintah Indonesia  dan direncanakan akan terus berlanjut. “Pelatihan ini terus berlanjut dan dalam jumlah yang besar namun juga disesuaikan dengan alokasi anggaran dari pemerintah  khususnya Kemhan”, tambah Wamenhan.

Wamenhan menjelaskan, meskipun  pelatihan dilaksanakan di Pusat Pendidikan Militer, namun bukan berarti Kemhan melatih militer. Kemhan memberikan keterampilan yang dimiliki oleh Kemhan untuk kepentingan non militer.

Pelatihan untuk warga Palestina ini meliputi pelatihan di bidang kontruksi  atau infrastruktur dan pelatihan mencari sumber air.  Pelaksanaan Pelatihan untuk warga Palestina ini dibawah pimpinan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemhan dan dilaksanakan selama satu bulan dimulai tanggal 5 Juni sampai dengan 4 Juli 2012, diikuti 5 orang warga Palestina.

Wamenhan menegaskan bahwa pemberian pelatihan bagi warga Palestina ini selain merupakan wujud komitmen yang tinggi dari Pemerintah dan Rakyat Indonesia terhadap eksistensi negara dan bangsa Palestina, sekaligus juga melaksanakan amanah dari masyarakat internasional dalam Declaration on the New Asian African Strategic Partnership (NAASP) untuk memberikan kontribusi dalam membangun Palestina. NAASP merupakan salah satu hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2005 di Jakarta.

Sejak tahun 2005 Indonesia dan Afrika Selatan menjadi Ketua Bersama (Co-Chairs) NAASP.  Indonesia memprakarsai dan menjadi tuan rumah  NAASP Ministerial Coference on Capacity Building for Palestine yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14 sampai dengan 15 Juli 2008. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa NAASP berkomitmen untuk memberikan bantuan program pembangunan kapasitas bagi 10.000 warga Palestina dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2013).

Pada kesempatan tersebut, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga telah menyampaikan komitmen Indonesia untuk mengambil bagian bagi perwujudan proyek tersebut dengan menyediakan pelatihan untuk 1000 warga Palestina. Indonesia juga menjalankan perannya sebagai koordinator bagi Afganistan, Azerbaijan, Bangladesh, Brunei Darussalam, China, Filipina, India, Iran, Jepang, Korea Selatan, Kamboja, Laos, Malaysia, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Suriah, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

Indonesia terus berupaya untuk memenuhi komitmen bagi pembangunan kapasitas bagi Palestina. Hingga tahun 2010, Indonesia telah berhasil melaksanakan 30 program pelatihan bagi 126 warga Palestina. Sejumlah program pembangunan kapasitas bagi Palestina yang telah dilaksanakan oleh Indonesia antara lain Training Course on Fire Rescue, Training on Project Cycle, Training Course on Gender Mainstreaming for Officers of the Ministry of Women’s Affairs dan Training Course on Coal and Mineral Resources Management.

Turut mendampingi Wamenhan dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Stratagi Pertahanan Mayjen TNI Puguh Santoso ST, M.Sc, dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin.


Sumber : DMC

Masyarakat Baltimore Sambut Meriah Kedatangan KRI Dewaruci

BALTIMORE-(IDB) : Meskipun udara sangat panas di kota Baltimore saat KRI Dewaruci tiba di dermaga  Inner Harbour Pier 1 Baltimore ,(13/6)   ribuan masyarakat  kota Baltimore sangat antusius menyambut kehadiran KRI Dewaruci yang di komandani oleh Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto dengan membawa Kadet Akademi TNI Angkatan Laut Angkatan ’59, korps pelaut, teknik dan elektronika yang tergabung dalam Satuan Tugas Kartika Jalakrida  2012.

Saat akan merapat KRI Dewaruci dengan kadetnya  dalam keadaan parade roll, dimana para kadet berada di tiga tiang Bima , Arjuna dan Yudistira,sementara yang lain  tampil dengan Genderang serulingya mengiringi lambaian tangan yang ditujukan kepada hadirin yang sudah menyambut kedatangannya di dermaga.

;/div>
Upacara penyambutan  kehadiran KRI Dewaruci di pimpin langsung oleh Rear Admiral  Gregory M. Nosal / selaku Commander , Carrier Srike Grup Two di Baltimore di dampingi Atase Laut Kolonel Laut (KH) Anwar Sa’adi di saksikan ribuan masyarakat kota Baltimore dan WNI  yang berada di kota tersebut.

Op Sail Baltimore akan berlangsung  selama satu minggu, berbagai kegiatan rangkaian Op Sail  yang akan di ikuti oleh KRI DWR antara lain Kunjungan Ke Washington, US Naval Academi,Open ship,pertandingan olah raga dan kesenian, Resepsi/ menghadiri undangan di kapal-kapal peserta Op Sail,( kapal Canada HMSC Iroquis, kapal Guayas dari Equador, USCG Eagle,  CGKOJIMA jepang, Thor Heyerdahi Norwegia , Cuauhtemoc Mexico dll) serta  Crew party.

Upacara penyambutan/ oleh walikota Baltimore baru akan di laksanakan Kamis,(14/6) bertempat di Inner Harbourplace Amphirtheatere. Di tempat ini akan dilaksanakan pemberian plakat/suvenir dari Walikota kepada seluruh peserta Op Sail.


Sumber : Koarmatim

Pengembangan Bandara Perbatasan Siap Beroperasi Tahun Depan

BALIKPAPAN-(IDB) : Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subekti, memastikan pengembangan tiga bandara di wilayah utara Kalimantan Timur dekat perbatasan langsung Indonesia-Malaysia akan selesai pada 2013.

Detasemen Zeni TNI AD melalui kegiatan bersandi Operasi Bhakti Kartika Jaya, saat ini tengah mengerjakan perpanjangan landasan tiga bandara. 

Bandara Yuvai Semaring, di Long Bawan di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, kemudian Bandara Long Apung, Kabupaten Malinau, dan Bandara Datah Dawai, di Melak, Kabupaten Kutai Barat.

Pembiayaan pembangunan dan pengembangan tiga bandara itu bersumber dari APBN dan APBD Kaltim. 

Bandara Datah Dawai mendapat kucuran Rp17,3 miliar dari APBD provinsi. Bandara Long Apung dibiayai APBN dan APBD dengan total Rp 29,25 miliar dan Bandara Long Bawan Rp54,1 miliar.

"Kami datangkan prajurit yang memiliki keahlian khusus konstruksi. Selain mereka yang berasal dari kesatuaTn di Kalimantan Timur, juga ada yang berasal dari Jawa Barat dan Sumatera Selatan," kata Subekti, saat dihubungi Rabu (13/6).

TNI AD mengerjakan perpanjangan landasan pacu ketiga bandara, dari 800 metdr menjadi 1.600 meter. Perpanjangan landasan itu membuat bandara bisa didarati pesawat berbadan lebar dan pesawat jet.

"Terutama pesawat Herkules untuk membawa kebutuhan masyarakat setempat dan logistik prajurit penjaga perbatasan," kata Subekti.

Menurut Subekti, ketiga bandara di perbatasan tersebut memiliki nilai strategis baik untuk ekonomi maupun militer. Selain untuk membuka akses daerah yang selama ini terisolir dan untuk memajukan ekonomi, bandara juga simpul dari sabuk pengaman perbatasan.

Bukan cuma bandara yang mereka bangun. Infrastruktur lain juga, yaitu jalur distribusi listrik dan listriknya sendiri, pengadaan air bersih, dan pembangunan jalan di kawasan terpencl. maupun jalan-jalan tembus khususnya di daerah yang sulit dijangkau dan terpencil.
 
 
Sumber : Antara

Venezuela Mulai Produksi UAV Atas Bantuan Rusia, China Dan Iran

KARAKAS-(IDB) : "Venezuela membangun pesawat tanpa awaknya dengan bantuan Iran, China dan Rusia," kata Presiden Hugo Chavez. Menurut dia, pesawat-pesawat tanpa awak itu untuk keperluan-keperluan militer dan sipil.

"Satu dari tiga pesawat yang dibuat di sini, dan kita akan terus memproduksinya," kata Chavez, Rabu, dalam satu pertemuan dengan para panglima pertahanan. Rusia, China, Iran dan negara-negara sekutu lainnya telah membantu proyek itu.
Chavez, yang berkuasa sejak 1999, adalah penentang keras apa yang ia sebut sebagai imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin, dan menjalin hubungan erat dengan musuh-musuh AS seperti Iran dan Kuba.

Pesawat tanpa awak itu memiliki jangkauan terbang 100 km, dapat mencapai ketinggian 3.000 meter. Jenderal Julio Morales, kepala pabrik senjata Cavin milik negara, yang membangun pesawat itu, menyatakan, "Pesawat itu dapat berada di ketinggian selama 90 menit dan dapat mengirim video dan gambar seketika."

"Kini sedang ditingkatkan kemampuannya untuk melakukan penerbangan pada malam hari," tambahnya.

Pesawat itu adalah bagian dari satu sistem semata-mata untuk pertahanan yang bertujuan melakukan pengintaian dan mengawasi pipa minyak, bendungan dan prasarana pedesaan lainnya, kata Morales.

Seorang pejabat lain mengatakan pesawat itu dibuat dari komponen-komponen yang dibuat di Venezuela dan dirakit para insyinyur militer yang dilatih di Iran.

Cavim sekarang sedang membangun pabrik-pabrik untuk memproduksi senapan-senapan, granat-granat, serbuk mesiu dan amunisi. Chavez memuji pembangunan belum lama ini --dengan bantuan Rusia-- satu pabrik untuk membuat senapan-senapan serbu AK-103.

"Kita punya hak (untuk memproduksi senjata-senjata)," kata Chavez. "Kita tidak ingin jika kita adalah satu koloni, tetapi kita adalah satu negara yang bebas dan merdeka." Apabila rampung, pabrik itu diharapkan akan memproduksi 25.000 senapan dan 70 juta peluru setiap tahun.

Chavez, yang telah pulih dari perawatan kanker hampir setahun, berencana untuk satu jabatan baru dalam pemilu akhir tahun ini.
 
 
Sumber : Antara