Pages

Minggu, Mei 06, 2012

Rahasia Indonesia Beli Kapal Selam Korea Selatan

JAKARTA-(IDB) : Terkuak sudah mengapa Indonesia lebih memilih membeli tiga unit kapal selam dari Korea Selatan (Korsel) daripada membeli dari Rusia. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Marsekal Madya Eris Herryanto, mengungkap, alasan mengapa Indonesia mengabaikan tawaran membeli kapal selam dari Rusia.

Menurut Eris, Rusia menawarkan kredit negara sebesar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 90 triliun. Hingga kini, Indonesia baru menggunakan kredit tersebut sekitar 200 juta dolar AS untuk pembelian jet Sukhoi dan alutsista pendukung lainnya. Adapun 700 juta dolar AS lebih itu, kata dia, diarahkan pemerintah Rusia untuk dimanfaatkan Indonesia agar membeli dua unit kapal selam dari mereka.

Namun lantaran pihaknya menilai spesifikasi dan harga tender yang ditawarkan Rusia tidak sesuai kebutuhan TNI AL, maka pihaknya tidak memanfaatkan sisa state credit itu. Adapun Korsel dalam tender menawarkan kontraknya sekitar 1,1 miliar dolar AS untuk tiga unit kapal selam.

Akhirnya didapat kesepakatan Kemenhan membeli kapal selam dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Kapal selam bertenaga diesel itu masing-masing berbobot 1.400 ton dengan panjang 61,3 meter. "Mereka mau TOT (transfer of technology), dan itu salah satu keunggulan mengapa kami memilih Korsel. Karena dua unit dibikin di sana, dan satu unit kapal selam nanti dibikin di PT PAL," kata Eris pekan lalu.

Dia melanjutkan, setelah deal itu terjadi pemerintah Rusia merayu agar Kemenhan tetap membeli kapal selam dari mereka dengan iming-iming TOT. "Tapi saya tanya, TOT model bagaimana yang ditawarkan? Karena TOT yang dimaksud harus jelas definisinya apa?"

Eris melanjutkan, "State credit itu tidak harus dimanfaatkan semua. Itu uang kita sehingga memakainya harus melihat kebutuhan," kata jenderal bintang tiga tersebut.

Sumber : Republika

Indonesia Siap Menjadi 10 Besar Pengirim Pasukan Perdamaian

JAKARTA-(IDB) : TNI berupaya membentuk satu batalyon mekanis yang memiliki kekuatan 800-1.000 personel untuk misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa. Hal ini merupakan bagian dari target Indonesia untuk masuk dalam peringkat 10 besar negara yang mengirimkan pasukan perdamaian.

"Kami harap tahun 2012 satu batalyon mekanis yang disiapkan dan satu kompi zeni bisa dikirim ke negara-negara yang tengah berkonflik. Kita punya kemampuan untuk melakukan tugas-tugas tersebut," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Brigadir Jenderal TNI Imam Edy Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5).

Dengan membentuk batalyon mekanis ini, dia berharap TNI memiliki batalyon gerak cepat (standby forces) dan masuk dalam puncak United Nation Standby Aransement System (UNSAS). Penyiapan pasukan ini, menurut Imam, merupakan bagian dari target TNI untuk masuk ke dalam 10 besar negara yang mengirimkan pasukan perdamaian.

Dua tahun ke depan, TNI menargetkan dapat mengirimkan 4.000 personel di sejumlah negara yang berkonflik. "Dengan jumlah 4.000 personel, diharapkan Indonesia masuk 10 besar negara di dunia yang mengirimkan pasukan perdamaian. Kita akan cari peluang-peluang yang ada dan melakukan kerja sama dengan lembaga lain yang berkaitan dengan peacekeeping di lingkup ASEAN,” tutur Imam.

PMPP juga tengah mencoba untuk mencari gambaran karena beberapa misi juga menyatakan akan memberikan seruan, khususnya untuk rumah sakit militer dimana PMPP akan menyiapkan tim medisnya, termasuk dokter spesialis.

Sumber : Jurnas

Pangarmabar : Tidak Ada Manuver Pasukan Malaysia

RIAU-(IDB) : Panglima Armada RI Kawasan Barat TNI AL Laksamana Muda Didit Herdiawan memastikan, tidak ada kapal perang Malaysia yang bermanufer di perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau.

Sabtu (5/5) mengatakan jika ada pasukan Malaysia masuk ke Perairan Indonesia, itu dalam rangka latihan bersama dua negara. Malaysia dan Indonesia juga terlibat pengamanan Selat Malaka bersama-sama dengan Singapura.

Disinggung keluhan nelayan yang merasa terusik dengan manufer di sekitar Pulau Nipah, ia membantah hal itu. Pulau Nipah dijadikan pangkalan pengamanan perbatasan RI karena letaknya yang berdekatan dengan Singapura.

Ia mengatakan terdapat pasukan marinir dan TNI AL yang berjaga-jaga di perbatasan. Pasukan dilengkapi senjata. "Senjata biasa," kata dia.

Sementara itu, Pemerintah pusat berencana membangun beberapa usaha di Pulau Nipah, di antaranya labuh jangkar kapal-kapal internasional yang melalui Selat Malaka dan usaha perikanan.

Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad mengatakan Pulau Nipah akan dikembangkan sebagai kawasan sentra pertumbuhan ekonomi berbasis pertahanan.

Di atas pulau seluas 44 ha itu, seluas 15 ha untuk pertahanan 12 ha untuk bangun fasilitas, labuh kapal. Selain labuh jangkar, juga akan dikembangkan usaha yang berkaitan dengan itu, yaitu pengisian bahan bakar dan penjualan air. 

Sumber : Jurnas

Prajurit TNI AL Tingkatkan Kemampuan Menembak

JAKARTA-(IDB) : Menembak merupakan kemampuan dasar yang dimiliki setiap prajurit. Untuk itu kemampuan tersebut harus selalu diasah melalui latihan rutin dan teratur sehingga skill menembak pasti akan menjadi lebih baik.

Demikian ditegaskan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III, Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin AS ketika meninjau langsung latihan menembak pistol prajurit Lantamal III, Jumat (4/5) di Lapangan Tembak Pistol Komando Pasukan Katak (Kopaska), Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Berdasarkan siaran pers Kabagpen Lantamal III, Mayor Laut (KH) Agus Susilo Kaeri, kunjungannya ke Pondok Dayung dalam rangka melihat kemampuan menembak pistol yang dimiliki para perwira Lantamal III. Danlantamal III bersama para asisten Danlantamal III dan juga Kafasharkan Jakarta juga sempat menjajal lapangan tembak Pondok Dayung dengan menembak pistol dalam jarak 15 meter.

Tim Yanus menembak Lantamal III secara rutin melaksanakan latihan setiap hari Jumat. Latihan ini sekaligus sebagai sarana seleksi untuk membentuk tim menembak Lantamal III yang dipersiapkan dalam setiap kejuaraan menembak yang biasanya diselenggarakan baik oleh jajaran TNI AL maupun TNI.

Dalam kesempatan ini pula Danlantamal III memberi pengarahan tentang cara menembak pistol yang baik dan benar kepada para, perwira yang ikut latihan.

Sumber : Jurnas

Prajurit TNI Amankan Bom Fosfor di Lebanon

LEBANON-(IDB) : Para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-F/UNIFIL atau Indobatt dan sedang melaksanakan patroli rutin mengamankan dua buah bom Fosfor di wilayah Lebanon Selatan, Jumat (4/5).

Perwira Penerangan Satgas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-F/UNIFIL, Lettu Inf Suwandi, melalui pesan elektronik kepada ANTARA, di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa penemuan dua buah bom jenis `Unexploded Ordnance` (UXO) aktif itu berdasarkan laporan warga.

"Kami mendapat informasi dari seorang warga Ataibeh, Lebanon Selatan, yang bernama Nahli, pada Jumat (4/5) kemarin," ungkapnya.

Penemuan tersebut, menurutnya, bermula saat Nahli memotong rumput di sekitar kebun dekat rumahnya.

"Kemudian, ia melaporkan petugas yang tengah berpatroli, Selanjutnya prajurit Indobatt mengamankan UXO tersebut dengan memberikan tanda sesuai prosedur yang berlaku," tuturnya.

Bom fosfor atau yang lebih sering disebut "White Phosphorus" (WP) merupakan bom "pyrophoric", materialnya bersifat mudah terbakar secara spontan dan sangat aktif serta mudah bereaksi dengan oksigen.

Jika mengenai manusia, menyebakan luka bakar yang dalam dan menyakitkan, luka bakar yang dihasilkan bisa sampai menembus tulang.

Sumber : Antara

Latihan Pasukan Perdamaian PBB Di IPSC Sentul Ditutup

BOGOR-(IDB) : Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Brigjen TNI Imam Edi Mulyono, menutup pelatihan Special Operations Group of the United Nation (UNSOG) dan United Nation Logistics Officers (UNLOG) yang diikuti 80 orang perwira TNI dan perwakilan delapan negara.

"Para peserta diharapkan dapat menjalankan tugas dalam misi penjaga perdamaian," kata Mulyono, usai menutup acara pelatihan itu di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Kegiatan pelatihan itu atas kerjasama dengan Global Peace Operations Initiative (GPIO)-US Pacific Command (USPACOM) yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan wawasan sebagai perwira staf dan perwira logistik pada misi perdamaian PBB.

Ke-80 orang peserta, yang terdiri dari 45 orang perwira TNI dan 25 perwira dari negara lain, yakni Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Sri Lanka dan Thailand itu juga dipersiapkan mengikuti misi-misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Menurut dia, Indonesia ingin meningkatkan jumlah pasukan yang ikut terlibat dalam misi menjaga perdamaian menjadi 4.000 personil, sementara jumlah personil yang ada saat ini baru mencapai 1.800-1.900 personil.

Sementara itu, dalam rangka memperingati Peacekeepers Day pada 29 Mei 2012 nanti, PMPP akan mengadakan berbagai kegiatan, antara lain, lomba menulis artikel tentang peacekeepers bagi wartawan, lomba dan pameran fotografi tentang "peacekeepers" serta pembuatan film peacekeepers berjudul "Garuda untuk Perdamaian".

Sumber : Antara