Pages

Minggu, Maret 11, 2012

Perang Dengan Iran Tidak Bakal Terjadi, Netanyahu Melunak Stelah Bertemu Obama

TEL AVIV-(IDB) : Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu tidak lagi segarang beberapa pekan terakhir. Sikapnya yang ingin menyerang Iran luluh lantak setelah dia bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Jumat. Netanyahu tegas mengatakan bahwa perang dengan Iran tidak bakal terjadi. 
 
"Ini bukan masalah berapa hari, berapa minggu, atau berapa tahun. Jika sanksi ekonomi dapat bekerja, maka itu lebih baik, namun hasilnya harus mampu menghapuskan ancaman senjata nuklir Teheran," ujar Netanyahu usai lawatan ke AS, Jumat.
 
"Saya berharap tidak akan ada perang sama sekali dan tekanan (sanksi) terhadap Iran dapat berhasil. Tentu saja itu akan membuat saya bahagia, bahkan bukan hanya saya namun rakyat Israel pun akan ikut bahagia," tambah Netanyahu.  
 
Sementara itu juru bicara Gedung Putih Jay Carney membantah laporan surat kabar Israel yang menyebutkan AS menawarkan senjata baru kepada Israel sebagai imbalan atas penundaan serangan negara itu ke Iran.
 
Carney pun membantah kabar yang menyebutkan AS mendesain sebuah bom bunker buster. Bom ini dirancang khusus untuk menembus target yang berada di balik material keras atau target yang terkubur jauh di bawah tanah. "Tidak ada kesepakatan atau perjanjian semacam itu," ujar Carney.
 
Rakyat Israel sendiri, seperti diberitakan surat kabar Haaretz dalam jajak pendapat mereka, menolak rencana serangan Israel ke Iran bila tanpa dukungan AS. Sebanyak 58 persen dari 497 rakyat Israel yang dimintai keterangannya, menilai serangan Israel ke Iran jangan dilakukan sendiri. Mereka menghendaki AS turut ikut serta.
 
Selama ini Iran mengaku program nuklir dilakukan untuk kepentingan damai. Pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad berulangkali menyatakan, nuklir mereka digunakan untuk menyediakan pasokan listrik bagi rakyatnya.
 
Dari citra yang didapatkan menunjukan, pekerja di fasilitas militer Parchin mencoba membersihkan bukti percobaan alat neutron. Alat ini biasanya digunakan untuk memicu ledakan nuklir. Klaim dari ahli IAEA ini dapat menambah tekanan dunia internasional terhadap Iran mengenai program nuklir mereka. 
 
Televisi nasional Iran melaporkan bahwa Ayatullah Ali Khamenei memuji langkah Obama yang lebih mementingkan diplomasi. Tentunya hal ini amat jarang terjadi, seorang pemimpin tertinggi Iran memberikan pujian kepada seorang pemimpin AS yang kerap berseberangan.
 
Sumber : SuaraKarya

Misi Terakhir Kapal Induk USS Enterprise

NORFOLK-(IDB) : Hari Minggu (11/3/2012) ini, kapal induk USS Enterprise milik Angkatan Laut AS akan berangkat meninggalkan pangkalannya di Norfolk, negara bagian Virginia, AS, menuju kawasan Timur Tengah. Ini akan menjadi misi terakhir kapal induk yang sudah berusia lebih dari setengah abad itu.

Kapal induk tersebut akan berada di kawasan Timur Tengah selama tujuh bulan untuk bersiaga apabila konflik terbuka dengan Iran meletus, dan menjalankan misi antiperompak di perairan Somalia. Semua misi itu sudah tidak asing lagi bagi Enterprise, yang ditugaskan di AL AS sejak 25 November 1961, pada puncak Perang Dingin.

Kapal tersebut pada awalnya hanya dirancang untuk bertugas selama 25 tahun. Namun, perbaikan besar-besaran pada 1979 bisa memperpanjang usia kapal induk bertenaga nuklir pertama di dunia itu. Penugasan ke Timur Tengah kali ini akan menjadi misi ke-22 kapal induk tersebut.

Selama lebih dari 50 tahun karirnya, USS Enterprise telah terlibat dalam berbagai misi bersejarah, mulai Krisis Rudal Kuba pada Oktober 1962, Perang Vietnam awal 1970-an, serangan ke Iran pada 1988, serangan pertama ke Afganistan setelah tragedi 11 September 2001, Operation Iraqi Freedom di Irak, 2003-2004, sampai terlibat dalam operasi merespons penyanderaan warga AS oleh perompak Somalia, awal tahun lalu.

Kapal dengan julukan "Big E" ini juga sangat populer di dunia pop setelah menjadi lokasi pengambilan gambar film Top Gun (1986) yang dibintangi Tom Cruise. Beberapa nama terkenal di dunia musik, seperti grup rock Hootie and The Blowfish, penyanyi Jewel dan Garth Brooks, pernah menggelar konser di atas geladak USS Enterprise.

Dengan panjang 342 meter, kapal induk ini juga menjadi kapal induk terpanjang dalam jajaran kapal induk yang pernah dioperasikan AL AS. Kapal tersebut diawaki oleh lebih dari 5.000 personel dan mampu membawa lebih dari 60 pesawat berbagai jenis.

Kapal induk ini menjadi kapal perang kedelapan di AL AS yang menyandang nama USS Enterprise dan menjadi kapal satu-satunya di kelasnya.

Usai menjalankan misi terakhirnya ini, USS Enterprise akan pulang ke pangkalannya di Pangkalan AL Norfolk, pada musim gugur nanti, dan akan resmi dipensiunkan pada 1 Desember dalam upacara yang akan dihadiri Presiden AS Barack Obama.

Musim panas tahun depan, kapal dijadwalkan ditarik ke galangan kapal Newport News dekat pangkalannya, untuk menjalani proses pelepasan bahan bakar nuklir dari delapan reaktor nuklirnya. Proses ini akan berlangsung hingga 2015, sebelum kapal dibawa ke negara bagian Washington untuk dipotong-potong menjadi besi tua.

Letnan Commander Sarah Self-Kyler, juru bicara USS Enterprise, mengatakan, kapal yang mencatat rekor sebagai kapal dengan masa operasi terlama di AL AS itu tidak akan dimuseumkan. Menurut dia, proses pengambilan bahan bakar nuklir tersebut mengharuskan dinding kapal dilubangi, dan biayanya akan terlalu besar untuk memperbaiki dinding yang sudah berlubang itu.  

Sumber : Kompas