Pages

Rabu, Februari 29, 2012

Sertijab Kepala Staf Korps Marinir

JAKARTA-(IDB) : Jabatan Kepala Staf Korps Marinir (Kas Kormar) yang sebelumnya dijabat Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin diserahterimakan kepada Brigjen TNI (Mar) Achmad Faridz Washington dalam sebuah upacara sederhana dipimpin Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin di Markas Komando Korps Marinir (Mako Kormar), Jl. Prapatan 40, Jakarta, Rabu (29/2).

Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin yang telah menjabat Kas Kormar selama kurang lebih 2 tahun, 6 bulan, 25 hari selanjutnya akan menempati jabatan baru sebagai Komandan Lantamal III Jakarta. Sedangkan Brigjen TNI (Mar) Achmad Faridz Washington sebelumnya adalah Komandan Pasmar-1 Surabaya.


Dalam amanat tertulisnya, Dankormar mengatakan, serah terima jabatan pejabat teras di lingkungan Korps Marinir adalah merupakan bagian dari dinamisasi suatu organisasi. Hal ini bukan saja diarahkan untuk peremajaan dan kaderisasi kepemimpinan, namun lebih dari itu diarahkan untuk memantapkan manajemen organisasi agar lebih antisipatif terhadap dinamika lingkungan dan proaktif dalam menyikapi fenomena yang berkembang, “ Dengan demikian, serah terima jabatan diharapkan dapat membawa semangat dan energi baru serta penyegaran ide-ide pemikiran sehingga secara sinergis mampu menghasilkan output yang lebih berkualitas dari waktu ke waktu “ tegas orang nomor satu di jajaran Korps Marinir itu.


Pada kesempatan tersebut Dankormar selaku Pemimpin Korps yang mewakili seluruh jajaran Korps Marinir menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbangan pemikiran serta upaya-upaya lain kepada pejabat lama dan ucapan selamat kepada pejabat baru atas kepercayaan TNI AL dan Korps Marinir untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Korps Marinir.


Kepada pejabat baru Dankormar menyampaikan beberapa hal sebagai pedoman kerja di antaranya untuk mengadakan upaya nyata agar terpelihara koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan, baik antar unsur-unsur pada tingkat Mako Kormar, Kolak Kormar maupun antara unsur Mako dengan Kolak Kormar, sehingga tercipta kondisi kerja yang lebih harmonis.


Hadir dalam Sertijab orang nomor dua di jajajaran Korps Marinir tersebut, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, para Asisten Dankormar dan Kadis Kormar, serta para Komandan Komando Pelaksana (Dankolak) Korps Marinir.

Sumber : Kormar

Pangkalan Radar NATO di Turki Mulai Beroperasi

ANKARA-(IDB) : Amerika Serikat mengkonfirmasikan pengaktifan radar anti-rudal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Turki.
 
Panglima militer Amerika Serikat di Eropa Letnan Jenderal Mark Phillip Hertling menyatakan bahwa militer Amerika Serikat mengendalikan sistem radar di Provinsi Malatya, Turki timur. Demikian dilaporkan Press TV (29/2).
 
Di lain pihak, para aktivis Turki memprotes pembangunan radar anti-rudal NATO itu setelah Ankara menyatakan siap menjadi tuan rumah sistem radar anti-rudal NATO pada bulan September 2011.
 
Di samping itu, para politisi dan anggota parlemen juga memperingatkan bahwa sistem radar anti-rudal itu tidak akan bermanfaat bagi Turki dan hanya dalam rangka melayani kepentingan rezim Israel.
 
Pembangunan pangkalan radar itu oleh para pejabat Amerika disebut-sebut sebagai kerjasama militer paling signifikan antara AS dan Turki sejak 2003.
 
Sistem tersebut diklaim AS dan sekutunya Eropa sebagai bagian dari "perisai pertahanan rudal" NATO di Eropa dalam menghadapi ancaman rudal dari Iran dan Rusia.
 
Adapun para pengamat menilai pembangunan sistem rudal NATO tersebut membahayakan posisi Turki sebagai tuan rumah, karena selain tidak bermanfaat, keberadannya juga akan melibatkan Turki di setiap friksi dan perang yang digelar oleh Amerika Serikat, NATO, atau Israel di kawasan.

Sumber : Irib

Spanyol Berharap Peningkatan Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, Rabu (29/2), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia HE Rafael Conde, di Kantor Kemhan, Jakarta. Kunjungan Dubes Spanyol untuk Indonesia kali ini adalah untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara.
 
Dijelaskan oleh Dubes Spanyol bahwa Indonesia dan Spanyol sebenarnya sudah menandatangani MoU mengenai kerjasama pertahanan.  Spanyol dan Indonesia  sudah bekerjasama di bidang industri penerbangaan yaitu pembangunan pesawat-pesawat Cassa di PT DI karena itu Dubes Spanyol menawarkan peningkatan kerjasama dalam bidang industri pertahanan.

Sekjen Kemhan menjelaskan bahwa sejak enam tahun yang lalu kerjasama pertahanan Indonesia dan Spanyol telah dikukuhkan dengan ditandatanganinya MoU dan akhir tahun 2011 lalu Kementerian Pertahanan telah mengirimkan draft kerjasama pertahanan terbaru kepada pemerintah Spanyol.

Sumber : DMC

Kopaska Unjuk Kemampuan Dalam Infiltrasi Daerah Lawan Melaui Laut Dan Udara

SURABAYA-(IDB) : Sebagai  pasukan elit TNI AL, Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim memiliki kemampuan operasi peperangan laut khusus, seperti infiltrasi ke daerah lawan melalui laut dan udara.  Konsentrasi kekuatan tersebar di beberapa wilayah setrategis, merupakan acaman serius yang harus segera di lumpuhkan dan dihancurkan. Untuk membuka pintu masuk bagi pasukan lain menuju daerah sasaran, Pasukan Katak mendapat tugas menghancurkan intalasi pertahanan musuh yang berada didaerah garis pantai.

Kemampuan itu ditunjukkan pada saat Satkopaska Koarmatim menggelar latihan beberapa waktu lalu. Dengan mengunakan sebuah pesawat angkut militer, satu tim Kopaska Koarmatim yang terdiri dari 7 orang personel melakukan penerjunan (military Free Fall) tidak jauh dari target yang akan di hancurkan. Kondisi medan tempur yang berada di garis pantai itu didominasi hutan dan semak belukar. Hal ini sangat membantu gerak tim Kopaska untuk berlindung dari pengamatan musuh. Tim penghancur ini dipimpin oleh Komandan Tim Mayor Laut (P) Yudo Ponco membentuk Taktik Satuan Kecil (Tactical Small Unit) bergerak senyap mendekati sebuah bangunan berupa gudang senjata dan amonisi milik musuh.

Terdapat sekitar lima orang di dalam bangunan itu. Salah satu diantara mereka sedang berdiri disebuah pos penjagaan dengan senjata lengkap. Sedangkan 4 orang lainnya sedang duduk-duduk sambil berbincang dengan rekan mereka di dalam bangunan utama. Melihat kondisi itu, supaya dapat masuk kedalam instalasi musuh sebelumnya harus melumpuhkan seorang penjaga yang ada diluar. Sniper Kopaska  menggunakan senjata M14 kaliber 7,62 mm berhasil melumpuhkan penjaga dari tempat tersembunyi.

Sejurus kemudian tim Kopaska menyerbu ke dalam instalasi musuh dengan melemparkan granat tangan. Suara ledakan granat disusul rentetan tembakan senjata otomatis M4 A-1 dan M60 kaliber 7,62mm yang digunakan Kopaska, mengejutkan 4 orang yang ada di dalam. Kedatangan Pasukan Katak secara tiba-tiba membuat musuh tidak dapat memberikan perlawanan yang berarti. Dalam waktu singkat, 5 orang musuh dapat dilumpuhkan. Selanjutnya tim Kopaska melakukan demolisi (penghancuran) instalasi gudang senjata dan amonisi musuh kemudian segera melakukan pengundurun.

Pertempuran itu merupakan salah satu rangkaian latihan K-2 Cantoka Senayudha “Gurila” (gunung rimba laut) yang berlangsung sejak tanggal 10 sampai dengan tanggal 29 februari 2012. Latihan K-2 tahun 2012 dibuka oleh Komandan Satkopaska Koarmatim Kolonel Laut (P) Yeheskiel Katiandagho, di Mako Kopaska Koarmatim Ujung Surabaya belum lama ini, Jum’at (10/02). Sebanyak 152 personel gabungan Kopaska dan staf terlibat dalam kegiatan tersebut. Sedangkan personel Kopaska yang terlibat sebagai pelaku ada 5 tim, masing-masing tim terdapat 7 orang. Materi yang diterapkan dalam gladi tempur K-2 Kopaska tersebut adalah kemampuan menembak (markmanship), melintasi medan pegunungan (mountainering), landing dan dropping pasukan melalui laut dan udara serta intelijen tempur.

Selain itu, gladi tempur Gurila juga mempelajari materi tentang Ilmu Medan Membaca Peta (IMMP), survival, pengintaian pantai, navigasi laut, Taktik Satuan Kecil (Tsk) serta demolisi. Sebagai puncak latihan K-2 Cantoka Senayudha dilaksanakan gladi tempur gabungan dari beberapa materi latihan yang disebut full mission profile. Latihan K-2 Kopaska diselenggarkan secara rutin 3 kali dalam setahun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme serta kerja sama tim Kopaska dalam menyelenggarakan peperangan laut khusus.

Sumber : Koarmatim

IPSC Dibangun Untuk Meningkatkan Prestasi Indonesia Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

JAKARTA-(IDB) : Indonesia memiliki prestasi yang membanggakan dalam mengemban misi menjaga perdamaian dunia. Prestasi yang baik ini merupakan salah satu alasan mengapa kawasan dan fasilitas Indonesia Peace and Security Centre (IPSC) atau Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia dibangun.
 
Pembangunan fasilitas IPSC ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, M.A., saat membuka Workshop Pembangunan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia, Selasa (28/2) di kantor Kemhan, Jakarta.

Sekjen Kemhan mengatakan,  sejarah telah mencatat bahwa Indonesia telah berkontribusi pada penugasan di Mesir dan kemudian di Kongo pada tahun 1960, itu adalah awal keterlibatan Indoensia dalam misi perdamaian dunia. Indonesia adalah negara yang sangat aktif dalam berkontribusi pada misi perdamaian dunia. Dunia juga menilai bahwa Kontingen  Indonesia dimanapun mereka mengemban tugas memiliki prestasi yang cukup baik. Tentu saja penilaian ini wajib dipertahankan dan kalau mungkin ditingkatkan di masa - masa mendatang.

Lebih lanjut Sekjen menjelaskan,  sebagaimana diketahui bersama bahwa telah diresmikan oleh Bapak Presiden RI Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian di Bukit Merah Putih, Desa Suka Hati, Kecamatan Citeureup, Kawasan Sentul, Bogor. Kawasan tersebut telah dideklarasikan Bapak Presiden RI sebagai kawasan Canti Dharma. Disana akan dibangun Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia yang bertaraf internasional yang dinamai IPSC.

Sekjen mengatakan,  proyek pembangunan IPSC ini diharapkan dapat selesai sebelum masa Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Kedua  berakhir pada tahun 2014, sehingga perlu adanya usaha dan kerja keras dari masing  - masing instansi terkait.

Proyek pembangunan fasilitas IPSC melibatkan berbagai instansi  dan lembaga terkait yang akan meliputi tujuh proyek antara lain, Peace Keeping Centre yang dikerjakan oleh Kemhan dan TNI, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme yang akan ditangani oleh BNPT, Pusat Pelatihan Penanggulangan Bencana oleh BNPB, Stanby Force Base Mabes TNI, Language Centre oleh Kemendikbud, UNHAN oleh Kemendikbud, dan Olah Raga Militer oleh Kemhan.

Sekjen Kemhan mengungkapkan,  dalam mewujudkan keinginan pembangunan kawasan IPSC yang merupakan proyek nasional ini, saat ini masih dihadapkan pada beberapa kendala baik bersifat teknis maupun yang bersifat kebijakan. Kendala tersebut disebabkan karena satuan yang terlibat didalamnya adalah lintas kementerian dan lembaga.

Oleh karena itu, Sekjen Kemhan berharap melalui kesempatan pelaksanaan workshop ini diharapkan dapat mengungkap semua permasalahan yang ada kemudian dicarikan solusinya. Semua pihak diharapkan berpartisipasi untuk dapat berperan dan memberikan kontribusi atau masukan guna suksesnya pembangunan IPSC.

Workshop Pembangunan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia ini diselenggarakan oleh Kemhan dengan maksud untuk mengantisipasi permasalahan dan sekaligus mencarikan solusi demi kelancaran Pembangunan IPSC.  Sedangkan tujuannya adalah untuk menyamakan pola tindak dari setiap stake holder yang terlibat agar seluruh kegiatan pembangunan dilakukan tidak menyimpang dari peraturan perundangan yang berlaku.

Workshop berlangsung selama satu hari dan diikuti beberapa pejabat dari instansi terkait antara lain Kemhan, Mabes TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Universitas Pertahanan Indonesia, Kementerian Keuangan, Bappenas, Kemendikbud, Kementerian PU dan instansi terkait lainnya. 

Sumber : DMC

AS Miliki Mainan Senjata Mata-mata Baru

OHIO-(IDB) : Perangkat mata-mata terbaru militer Amerika Serikat (AS) ini lebih mirip mainan anak-anak. Namun perangkat baru ini merupakan perangkat tercanggih dunia.

Angkatan Udara (AU) AS mengembangkan miniatur pesawat mata-mata super kecil berwujud burung, bahkan serangga yang keberadaannya bisa luput dari perhatian. Micro Air Vehicles (MAVs) dikembangkan di Wright-Patterson Air Force Base di Dayton, Ohio.

Misi Laboratorium Riset AU ini yakni mengembangkan MAVs yang mampu mencari, melacak dan menarget musuh sembari beroperasi di lingkungan kota yang rumit.

Pemimpin teknisi Dr Gregory Parker menggunakan beragam helikopter mungil serta robot di lab guna mengembangkan program dan software ini.

Pengujian robot ini bertempat di lingkungan dalam ruangan. Selama itu, data yang terkumpul akan digunakan pengembangan lebih lanjut. Defense Advanced Projects Agency AS menghabiskan bertahun-tahun mengembangkan robot mungil ini dan berharap mampu menciptakan ‘lalat di dinding’.

Pada dua tahun lalu, peneliti mengungkap berhasil membuat robot kumbang yang mampu dikendalikan nirkabel melalui laptop.

Sumber : Itoday

TNI POLRI Dapat Tambahan Anggaran Sebesar Rp. 24 T Dari Sisa Anggaran Lebih Tahun 2011

JAKARTA-(IDB) : Sebagian sisa anggaran lebih (SAL) tahun 2011 akan digunakan untuk kepentingan Tentara Nasional Indonesia dan kepolisian.

Hal ini akan diajukan pemerintah ke Dewan Perwakilan Rakyat, saat pembahasaan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 mulai awal April.     

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Tak dijelaskan oleh Hatta alasan, nilai, maupun peruntukan, dana sisa anggaran lebih (SAL) tersebut. Ia hanya menjelaskan bahwa sebagian besar dana SAL akan digunakan untuk kepentingan proyek infrastruktur.

SAL tahun 2011 yang dapat digunakan senilai Rp 30 triliun. Sesuai dengan ketentuan, 20 persen di antaranya harus  dialokasikan langsung untuk program pendidikan. Dengan demikian SAL yang tersisa adalah Rp 24 triliun

Sumber : Kompas

Presiden: Indonesia Harus Punya Industri Baja Internasional

CILEGON-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Krakatau Posco di Cilegon, Banten, Selasa.

Biro Pers Media dan Informasi Rumah Tangga Kepresidenan, Selasa, menyampaikan pertemuan itu diawali dengan santap siang bersama pada pukul 13.00 WIB di Ruang Krakatau, Permata Krakatau Hotel.

Kemudian, pada pukul 14.00 WIB, Yudhoyono akan mendengarkan paparan dari direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

PT Krakatau Steel (KS) dan Pohang Steel and Iron Coorporation (Posco) dari Korea Selatan resmi mendirikan perusahaan patungan pabrik baja terpadu di Indonesia, dengan investasi sekitar enam miliar dolar AS atau sekitar Rp54 triliun.

Pada komposisi awal, Posco memiliki perusahaan patungan itu sebesar 70 persen dan KS sebesar 30 persen. Selanjutnya, setelah satu tahun pembentukan perusahaan patungan, porsi saham KS akan bertambah menjadi 45 persen, sedangkan Posco menguasai 55 persen.

Nilai investasi proyek tersebut sebesar Rp38 triliun pada masa konstruksi dan Rp31 triliun pada tahap produksi.


Krakatau Steel Harus Berstandar Internasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin Indonesia memiliki industri baja berstandar internasional dan mampu memenuhi kebutuhan baja yang terus meningkat.

"Kita harus bisa membangun industri baja kelas dunia," kata Yudhoyono saat bertemu Direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Krakatau Posco di Cilegon, Banten, Selasa.

Presiden yang didampingi sejumlah menteri meminta industri baja nasional, terutama PT Krakatau Steel, bisa meningkatkan jumlah produksi dan memperbaiki kualitas produk.

Selain itu, iklim kerja perusahaan harus dibuat kondusif. Perusahaan harus mampu menjaga hubungan baik dengan karyawan dan masyarakat setempat.

Industri baja sangat penting karena bisa masuk ke berbagai sektor. Industri tersebut sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur, properti, pertahanan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Yudhoyono optimistis perkembangan industri baja akan menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala negara menyambut baik kerja sama PT Krakatau Steel dengan perusahaan Korea Selatan, sehingga menghasilkan sebuah perusahaan patungan bernama PT Krakatau Posco.

Dia berharap Indonesia bisa mencontoh keberhasilan Korea Selatan yang bisa menjadi negara maju dalam kurun waktu sekitar tiga dasawarsa.

Meski demikian, Yudhoyono tetap berharap semua industri baja di Indonesia tetap menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas utama.

Sementara itu, Dirut PT Krakatau Steel, Fazwar Bujang optimistis perusahaan milik negara itu akan terus berkembang.

Menurut dia, kapasitas produksi Krakatau Steel saat ini mencapai 3,15 juta ton per tahun. Dia memperkirakan, kapasitas produksi itu bisa ditingkatkan menjadi 4,52 juta ton per tahun.

Sedangkan perusahaan patungan Krakatau Posco bisa menghasilkan produk baja sebanyak 3 juta ton per tahun. Pada tahap investasi berikutnya, kapasitas itu diperkirakan meningkat hingga 6 juta ton per tahun.

PT Krakatau Steel (KS) dan Pohang Steel and Iron Coorporation (Posco) dari Korea Selatan resmi mendirikan perusahaan patungan pabrik baja terpadu di Indonesia, dengan investasi sekitar enam miliar dolar AS atau sekitar Rp54 triliun.

Pada komposisi awal, Posco memiliki perusahaan patungan itu sebesar 70 persen dan KS sebesar 30 persen. Selanjutnya, setelah satu tahun pembentukan perusahaan patungan, porsi saham KS akan bertambah menjadi 45 persen, sedangkan Posco menguasai 55 persen.

Nilai investasi proyek tersebut sebesar Rp38 triliun pada masa konstruksi dan Rp31 triliun pada tahap produksi.

Sumber : Antara  

Selasa, Februari 28, 2012

Ada Kemungkinan Leopard 2A7 Dan Kapal Selam U-214 Masuk Dalam MoU Indonesia Jerman

BERLIN-(IDB) : Indonesia dan Jerman tandatangani Memory of Understanding (MoU) di bidang pertahanan, Senin (27/2) kemarin. Hal ini menimbulkan spekulasi apakah dengan ditandatanganinya MoU tersebut, berarti TNI mengalihkan rencana pembelian tank Leopard ke Jerman, setelah parlemen Belanda tidak mengizinkan pemerintahnya menjual Leopard 2A6 miliknya.

Menanggapi isu tersebut, kepada itoday ketika dihubungi via telepon, Selasa (28/2), pengamat pertahanan Mufti Makarim mengatakan, Informasi yang selama ini beredar sudah jelas, Jika Belanda tidak mau menjual leopardnya, maka Indonesia akan membeli dari Jerman.

Namun Mufti tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa dengan ditandatanganinya MoU kerjasama pertahanan tersebut, membuat pembelian Leopard sebagai bagian dari kerjasama tersebut, sebab belum ada informasi mengenai substansi MoU itu.





Leopard 2 A7+

U-214 Submarine Class
“Biasanya ada tiga aspek di setiap kerjasama pertahanan, pertama, terkait strategi pertahanan bersama, kedua, bicara mengenai Alutsista dan ketiga, berkaitan dengan latihan bersama,” tutur Direktur Eksekutif Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) ini.

Ketiga elemen tersebut memang sudah biasa dibicarakan dalam konteks kerjasama pertahanan yang lebih besar. Hal ini cocok dengan kabar bahwa sebenarnya Indonesia sudah menandatangani kerjasama sama pertahanan sejak 2009 lalu, dimana kerjasama itu akan dievaluasi kembali di 2012.

Indonesia sendiri sebenarnya termasuk sudah berpengalaman dalam hubungan kerjasama pertahanan dengan Jerman. Setidaknya dua periode kekuasaan berbeda di masa lalu sudah merintisnya. Pertama di masa Orde Lama, ketika Indonesia banyak mengimpor Alutsista dari Blok Timur, dimana salah satunya Jerman Timur. Kedua, di masa Orde Baru khususnya di era 90-an, dimana Indonesia membeli kapal perang eks Jerman Timur pasca unifikasi Jerman.

Melihat sejarah hubungan Indonesia-Jerman, bukan tidak mungkin salah satu klausul MoU pertahanan yang ditandatangi Indonesia-Jerman mencakup pembelian Leopard 2A7 baru buatan Jerman, bukan Leopard 2A6 bekas milik Belanda.

Atau bahkan di dalam MoU tersebut, ada rencana akuisisi kapal selam kelas U214, sebab Indonesia adalah pengguna kapal selam Jerman U209. Dan Senior Vice President HDW,Clements Steinkamps produsen kapal selam Jerman pernah menyampaikan, Jerman berharap Indonesia akan membeli setidaknya dua kapal selam U214, setelah menyatakan membeli kapal selam Chang Bo Go dari Korea Selatan yang merupakan lisensi U209-1200 buatan HDW 2010 lalu.


Wajar saja jika Steinkamps berharap seperti itu, sebab Indonesia memang sedang getol-getolnya membangun pertahanannya, salah satunya dengan menambah jumlah kapal selamnya.


Sumber : Itoday

Sertijab Komandan Pasmar-1 Surabaya

SURABAYA-(IDB) : Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara akhirnya memimpin Pasmar-1 setelah dilantik dalam upacara serah terima jabatan di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Selasa.

Dalam upacara yang dipimpun Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) M. Alfan Baharudin itu, Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara menggantikan Brigjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.

Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), sedangkan Brigjen TNI (Mar) A. Faridz Washington akan menempati pos baru sebagai Kepala Staf Korps Marinir di Jakarta.

Komandan baru itu bukan orang baru di Pasmar-1, sebab putra asli Purwakarta yang lulusan AAL angkatan 28 itu mengawali karir sebagai Danton di Yonbekpal-1 Mar hingga menjadi Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir.

"Mekanisme pergantian jabatan seperti ini bukan sekadar bermakna prosedural pergantian personel semata, tetapi lebih bermakna substansial, yaitu mendorong semangat pembaharuan dan penyegaran pemikiran yang diorientasikan dan diproyeksikan bagi peningkatan kiprah serta kinerja organisasi," kata Komandan Korps Marinir.

Selain itu, Pasmar-1 sebagai komando pelaksana utama (Kolaktama) Korps Marinir yang mengemban fungsi pembinaan hendaknya semakin mampu mewujudkan kesiapan operasional satuan.

"Tidak saja untuk tugas-tugas operasi militer untuk perang, tetapi juga untuk tugas-tugas operasi militer selain perang, apalagi menghadapi perkembangan situasi ke depan dan rencana validasi organisasi Korps Marinir," katanya.

Menurut dia, Pasmar-1 sebagai cikal bakal Divisi-2 Marinir harus menyiapkan diri dengan terus membina, meningkatkan dan memantapkan identitas serta jatidiri prajurit Korps Marinir yang solid, bermoral, profesional dan dicintai rakyat.

"Prajurit Pasmar-1 harus tetap kreatif dan inovatif, terutama dalam menyiasati keterbatasan anggaran negara dalam hal pemenuhan kebutuhan alat utama sistem senjata, pemeliharaan dan perbaikan, peningkatan profesionalisme prajurit serta peningkatan kesejahteraan prajurit dan keluarganya," katanya.

Upacara itu dihadiri antara lain, Gubernur AAL Laksda TNI Sadiman, Kasgartap III Surabaya Brigjen TNI (Mar) Chaidir P, Wagub Jatim H Saifullah Yusuf, para pejabat TNI/Polri Jawa Timur, Pejabat Teras Korps Marinir serta Sesepuh Korps Marinir. 

Sumber : Antara

Jet Tempur Su-30 Rusia Jatuh

MOSCOW-(IDB) : Satu pesawat jet tempur Sukhoi Su-30 Rusia jatuh sekitar 130 kilometer timur laut kota Komsomolsk-on-Amur, Rusia timur jauh, Selasa (28/2/2012). Dua awaknya dilaporkan selamat.
 Seorang sumber di pemerintah daerah setempat mengatakan, pesawat berkursi tandem itu jatuh sekitar pukul 10.20 waktu Moskwa (13.20 WIB), saat menjalankan penerbangan uji coba.

"Dua awaknya mengaktifkan kursi pelontar dengan selamat, tetapi satu orang terluka saat menyentuh tanah," ujar sumber yang tak disebutkan namanya itu.

Pesawat tempur tersebut dioperasikan oleh pabrik pesawat Komsomolsk-on-Amur, yang membuat jet-jet tempur Sukhoi. Pesawat-pesawat tempur Sukhoi Su-30 digunakan oleh banyak negara, termasuk Indonesia. 
 
Sumber : Kompas

Jepang Unjuk Gigi Teknologi Perang

JAKARTA-(IDB) : Atase Pertahanan Kedutaan Besar Jepang Kolonel Kondo mengatakan Jepang dan Indonesia berniat untuk mengadakan latihan perang. Namun waktu latihan itu belum ditentukan.

"Ada rencana antara Jepang dan Indonesia untuk mengadakan latihan militer gabungan, namun kami belum tahu kapan latihan miliiter gabungan itu dilakukan," ujar Kolonel Kondo di atas Kapal Perang Hamagiri, Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Kolonel Kondo menjelaskan, latihan militer Jepang dan Indonesia masih bersifat rencana serta belum diatur untuk kelanjutannya.

Isu mengenai latihan militer Indonesia dan Jepang juga tidak menjadi pokok pembahasan dari kunjungan tiga armada tempur Pasukan Beladiri Jepang ke Jakarta yang saat ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok.
Jepang Unjuk Gigi Teknologi Perang

Kunjungan kapal perang pasukan bela diri Jepang, disertai dengan unjuk gigi teknologi perang. Atase Pertahanan Kedutaan Besar Jepang Kolonel Kondo menjelaskan fungsi helikopter yang terpampang di landasan di kapal perang.

"Helikopter ini banyak sekali kegunaannya. Helikopter dapat kita gunakan untuk mencari kapal selam musuh. Namun, helikopter ini juga dapat digunakan oleh proses evakuasi korban bencana," ujar Kolonel Kondo di atas Kapal Perang Hamagiri, Jakarta, Selasa (28/2/2012).

Kondo ikut pula menyoroti peristiwa-peristiwa bencana alam yang sempat muncul di wilayah Asia, oleh karena itulah helikopter ini sangat dibutuhkan.

Helikopter yang terpampang di atas kapal perang Jepang adalah helikopter bermerk Amerika Serikat (AS), meski demikian helikopter itu dibuat oleh Jepang dan menggunakan teknologi Jepang.

Kapten kapal perang Jepang Kolonel Tomoo Mizukami mengatakan, helikopter itu juga merupakan simbol keeratan hubungan antara AS dan Jepang. Meski demikian, Jepang tetap akan menjalin hubungan yang erat dengan Indonesia dan negara lainnya.
Sumber : Okezone

TNI AL Sambut Pasukan Bela Diri Jepang

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak tiga  armada tempur Pasukan Bela Diri Jepang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok hari ini. Kedatangan pasukan Negeri Sakura itu disambut oleh TNI AL.

Tiga kapal tempur Jepang, Hamagiri, Sawayuki, dan Asayuki mengadakan kunjungan ke Jakarta dan berlabuh selama tiga hari. Para angkatan laut dari Indonesia dan Jepang pun berbaris bersama di depan tiga kapal tempur tersebut.

Pada Rabu mendatang, Pasukan Bela Diri Jepang juga akan membuka kapal, dan memungkinkan warga untuk mendatangi kapal. Kapal-kapal ini yang akan dikunjungi oleh para siswa dari sejumlah sekolah di Jakarta. 

Penyambutan itu diramaikan dengan marching band TNI AL dan tarian tradisional khas Indonesia.

"Kunjungan kapal perang ini bertujuan untuk memperkuat hubungan dan juga persahabatan antara Jepang dan Indonesia. Kami pun akan selalu mengenang peristiwa bersejarah ini," ujar salah seorang pejabat TNI AL Kolonel Djayeng Tirto, di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (28/2/2012).

Setelah pidato penyambutan dilakukan oleh TNI AL, Pasukan Bela Diri Jepang mengadakan penghormatan simbolis.

Salah satu kapal yang berlabuh di barisan terdepan adalah Hamagiri. Kapal buatan Negeri Sakura itu dilengkapi dengan teknologi yang cukup canggih. 

Kapal itu memiliki senjata bernama Vulcan Palanx yang sanggup menembakkan 3 ribu peluru permenit. Selain itu, Hamagiri juga memiliki landasan helikopter, sistem pertahanan udara, dan senjata anti-kapal selam.
 
Sumber : Okezone

Menhan Serahkan RUU Perjanjian Kerjasama Pertahanan Indonesia Ceko Ke DPR

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan menyampaikan Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan kepada Komisi I DPR RI. RUU tersebut diserahkan dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (27/2) di DPR RI, Jakata.
 
Selain menyerahkan RUU tentang Pengesahan Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan, Menhan juga menyerahkan RUU tentang Pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Departemen Pertahanan Keamanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Republik Italia tentang Kerjasama Dalam Bidang Peralatan, Logistik dan Industri Pertahanan.

Menhan mewakili Pemerintah menyerahkan kedua RUU tersebut guna mendapatkan persetujuan bersama dan Undang Undang tersebut akan dijadikan dasar hukum dalam setiap pelaksanaan kerjasama di bidang pertahanan antara kedua negara dimaksud.

Menhan dalam sambutannya mengatakan,  kerjasama pertahanan dengan Ceko memiliki arti strategis untuk menciptakan perimbangan teknologi militer dan menghindari ketergantungan teknologi pada suatu negara tertentu, sehingga sistem pertahanan Republik Indonesia tidak rentan terhadap embargo dari suatu negara tertentu.

Dengan mengacu pada keinginan untuk meningkatkan kerjasama dalam kegiatan pertahanan negara antara kedua negara berdasarkan prinsip – prinsip persamaan, saling menguntungkan  dan penghormatan penuh terhadap kedaulatan, maka di Jakarta pada tanggal 21 November 2006 telah ditandatangani Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan.

Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk menetapkan suatu kerangka kerja guna meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Ceko berdasarkan rasa saling percaya dan untuk tujuan damai.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan,  ruang lingkup kerjasama  meliputi pertukaran informasi dalam pengembangan urusan pertahanan, pertukaran para perwira untuk pendidikan di sekolah-sekolah staf dan pelatihan professional, pertukaran data ilmu pengetahuan dan teknologi, tenaga ahli, pelatih dan bentuk – bentuk kerjasama teknis lainnya sesuai dengan kepentingan pertahanan, kerjasama antara institusi pertahanan meliputi teknologi dan industri pertahanan untuk keuntungan dan kepentingan bersama, termasuk pertukaran teknologi, bantuan teknis, pelatihan dan produksi bersama, dan pertukaran informasi intelijen antara institusi – institusi dan badan – badan terkait.

Secara umum pengesahan Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko tentang Kegiatan Kerjasama di Bidang Pertahanan akan semakin mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.

Menurut Menhan,  industri militer Ceko mewarisi keandalan teknologi blok timur yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri.  Kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Ceko sejalan dengan Program Reviltalisasi Industri Pertahanan yang mengedepankan penguasaan teknologi militer dan pemberdayaan industri pertahanan.

Hadir mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut antara lain Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto S.IP, M.A.,  Dirjen Pothan Kemhan Dr. Ir. Pos M. Hutabarat dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan.  Hadir pula pejabat perwakilan dari Kementerian Luar Negeri.

Sumber : DMC

Pemerintah Dan DPR Siap Bahas RUU Industri Pertahanan Dan Keamanan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (27/2)  menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI dengan Agenda Pembahasan Awal tentang Rancangan Undang Undang (RUU) Industri Pertahanan dan Keamanan di DPR RI, Jakarta. Dalam pembahasan awal tersebut, disimpulkan bahwa Pemerintah dan Komisi I DPR RI siap untuk melanjutkan pembahasan RUU tentang Industri Pertahanan dan Keamanan.
 
Rapat dipimpin Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq.  Hadir mendampingi Menhan antara lain Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto S.IP, M.A.,  Dirjen Pothan Kemhan Dr. Ir. Pos M. Hutabarat dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan.  Hadir pula pejabat perwakilan dari instansi terkait antara lain  dari Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian Hukum dan HAM.

Rapat pembahasan awal ini berlangsung singkat yang meliputi penyampaian penjelasan DPR tentang RUU Industri Pertahanan dam Keamanan yang disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin dan tanggapan Pemerintah terhadap RUU Industri Pertahanan dan Keamanan serta penyerahan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang disampaikan Menhan.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI saat menyampaikan penjelasan DPR tentang RUU Industri Pertahanan dan Keamanan mengatakan, dalam rangka mendukung pemenuhan kebutuhan Alutsista Pertahanan dan Keamanan, diperlukan kemampuan industri pertahanan dan keamanan dalam negeri dengan pemilikan teknologi canggih dan teknologi tepat guna serta penguasaan Sumber Daya Manusia.

Kemandirian Industri Pertahanan dan Keamanan dalam negeri memerlukan tekad dan keterpaduan upaya dari semua pihak, serta didukung oleh kebijakan Pemerintah dalam pemberdayaan segenap potensi sumber daya nasional, termasuk perangkat regulasi.

Menurut Wakil Komisi I DPR RI,  membangun kemandirian ini memerlukan sinergitas dan integritas segenap pemangku kepentingan (stake holders) Industri Pertahanan dan Keamanan dalam negeri, yakni Pengguna, Industri Pertahanan dan Keamanan dalam negeri sendiri serta Pemerintah. Untuk ini, memerlukan suatu penataan dan pengaturan yang dapat menjembatani keserasian dalam memprioritaskan kepentingan pertahanan dengan kepentingan nasional lainnya.

“Dengan menggunakan perangkat pengaturan yang tegas dan jelas, serta wujud pembangunan sistem industri yang sistematis dan terorganisir maka dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemberdayaan segenap kemampuan industri nasional dalam mendukung pemenuhan kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan”, tambahnya.

Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi I DPR RI menjelaskan,  berdasarkan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2010-2014, Komisi I DPR RI telah menyusun RUU tentang Industri Pertahanan dan Keamanan.

Proses RUU tentang Industri Pertahanan dan Keamanan serta Naskah Akademisnya, Komisi I DPR RI dengan didampingi  oleh Tim Asistensi Deputi Perundang-Undangan Sekjen DPR RI yang terdiri dari  unsur Peneliti, Tenaga Ahli Komisi I DPR RI, Perancang Undang – Undang dan jajaran struktural telah melakukan beberapa tahapan dan kegiatan terkait penemuan dan penyusunan substansi melalui diskusi – diskusi yang dilakukan secara komprehensif.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI menjelaskan,  RUU tentang Industri Pertahanan dan Keamanan mengatur tentang substansi yang merupakan dari Undang – Undang ini, yakni:  

Pertama RUU ini disusun dalam rangka mewujudkan kemandirian Industri Pertahanan dan Keamanan Nasional. Upaya untuk mewujudkan kemandirian tersebut, yang terpenting adalah dilakukan melalui pengaturan tentang pemberian proteksi dan insentif kepada industri strategis, khususnya yang berhubungan langsung dengan penyediaan Alat Peralatan Hankam.

Kedua,  sumber pembiayaan untuk mengembangkan Industri Hankam ditetapkan dengan skema pendanaan jangka panjang (multi years). Hal ini penting, mengingat pengadaan Alat Hankam secara umum sering melewati satu tahun mata anggaran. Melalui pendanaan jangka panjang ini diupayakan kesinambungan pembiayaan dalam pengadaan Alutsista lebih terjamin.

Ketiga, Peran penting dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dalam memberikan arah kebijakan yang memperkuat pengembangan Industri Pertahanan dan Keamanan dalam negeri. 

Keempat, kewajiban bagi Pengguna, khususnya TNI-Polri dan instansi pemerintah lain  dalam menggunakan produk – produk industri Hankam dalam negeri menjadi modal dasar dalam mewujudkan cita – cita kemandirian.

Kelima,  peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia, khususnya kemampuan di bidang penelitian, pengembangan dan perekayasaan dalam rangka penguasaan teknologi, khususnya teknologi di bidang pertahanan.

Sementera itu, Menhan menyampaikan, bahwa Pemerintah memahami dan sependapat bahwa pembentukan RUU tentang Industri Pertahanan dan Keamanan dimaksudkan unuk menjadi landasan hukum yang komprehensif  dalam mewujudkan ketersediaan alat peralatan pertahanan dan keamanan secara mandiri yang didukung oleh kemampuan industri pertahanan dalam negeri. Oleh karena itu,  pemerintah berpandangan dan menyarankan dalam pembahasan nanti kiranya dapat memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang  - undangan yang berlaku.

Lebih lanjut Menhan mengatakan,  setelah mempelajari Naskah Akademis dan RUU tentang Industri Pertahanan dan Keamanan, pada prinsipnya usulan pengaturan yang diajukan oleh DPR RI dalam RUU tentang Industri Pertahanan dan Keamanan telah mengatur secara komprehensif, serta sejalan dengan upaya terwujudnya ketersediaan alat peralatan pertahanan dan keamanan secara mandiri yang didukung oleh kemampuan industri pertahanan dalam negeri.

“Terkait dengan materi – materi yang diatur dalam Rancangan Undang  - Undang tentang Industri Pertahanan dan Keamanan ini, pada prinsipnya Pemerintah menyambut baik dan bersedia melakukan pembahasan bersama dengan DPR”, tambah Menhan.

Sumber : DMC

Indonesia Jerman Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan

BERLIN-(IDB) : Wamenhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Negara Bidang Pertahanan Jerman, Rdiger Wolf menandatangani Nota kesepahaman (MOU) kerja sama di bidang pertahanan di Berlin, Jerman, Senin.

Penandatanganan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI dan Presiden Jerman pada tahun 2011 lalu, yang salah satunya adalah kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, demikian keterangan Counsellor Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada ANTARA London, Selasa.

Wamenhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan penandatangan kerjasama itu bertujuan sebagai kerangka untuk memajukan kerja sama bilateral berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan saling menghormati, kedua pihak.

Selain itu juga disepakat kerja sama dibidang pelatihan, penelitian dan pengembangan, bantuan kemanusian dan penanggulangan bencana, logistik militer dan pelayanan kesehatan serta misi perdamaian.

Wamenhan berharap bahwa kerja sama semacam ini akan dapat meningkatkan mutu SDM Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam membentuk tentara yang profesional dan tangguh, selain juga mendorong modernisasi TNI.

Delegasi Indonesia antara lain Wamenhan, KASAD, Dirjen Strahan, Asops KASAD, Aster KASAD, dan para pejabat dari Kemhan dan Mabes TNI AD dengan didampingi Kuasa Usaha Ad-Interim (KUAI) RI, Diah W.M. Rubianto dan Atase Pertahanan, Kol (Pnb) Fachri Adamy. Sebelumnya telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat Kemhan Jerman dalam kerangka peningkatan kerja sama antara kedua pihak.

Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo beserta rombongan berkesempatan pula mengadakan tatap muka dan diskusi dengan para pejabat KBRI Berlin serta masyarakat Indonesia di Berlin dan sekitarnya dengan tema "Kebijakan Pertahanan" dan "Reformasi TNI" dengan moderator KUAI RI, Diah W.M Rubianto.

Diah W.M. Rubianto dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia dan Jerman membangun kemitraan strategis. Kelebihan Jerman dalam teknologi, misalkan, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan sistem Alutsista TNI selain juga peningkatan SDM personil TNI, ujarnya.

Ia juga mengharapkan penandatanganan MOU kerja sama tersebut akan semakin memperkokoh hubungan kedua negara yang memasuki usia 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jerman pada tahun 2012.

Menurut Diah W.M. Rubianto, Indonesia dan Jerman telah menetapkan lima bidang kerja sama yang menjadi prioritas kemitraan strategis antara Indonesia dan Jerman, yaitu perdagangan dan investasi, riset dan teknologi, kedokteran, pendidikan dan pertahanan.

Adalah suatu tantangan bagi kedua pihak, untuk dapat merealisasikan prioritas tersebut kedalam bentuk kerja sama yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara, ujarnya.

Rencana kunjungan Kanselir Angela Merkel ke Indonesia pada tahun 2012 juga akan melengkapi langkah menuju kemitraan strategis Indonesia-Jerman. KUAI RI optimis bahwa Indonesia dan Jerman akan dapat terus menjalin hubungan kemitraan yang konstruktif dan bermanfaat bagi kedua bangsa.

Sumber : Antara

Israel Inside

TEL AVIV-(IDB) : Membaca analisis orang ‘luar' terhadap Israel, mungkin sudah biasa. Mendengar Ahmadinejad berkali-kali menyatakan prediksinya bahwa Israel sebentar lagi akan tumbang, juga sudah biasa. Namun, cukup menarik bila kita membaca analisis orang Israel terhadap negaranya sendiri.  

Di dalam Israel, sesungguhnya ada juga segelintir orang yang ‘tercerahkan' dan bisa menilai dengan jernih kebobrokan ‘negara' dan pemerintahan Zionis. Mereka menulis, melakukan aksi-aksi perdamaian, dan berorasi di berbagai negeri untuk membangkitkan kesadaran sesama Yahudi dan umat manusia umumnya, supaya berhenti mendukung Zionisme.  Kelompok "Women in Black" misalnya. Mereka secara rutin melakukan aksi berdiri dalam diam dengan mengenakan pakaian hitam-hitam, sambil membawa spanduk-spanduk anti penjajahan Palestina. Tak pelak, mereka dikata-katai ‘pelacur' dan ‘pengkhianat' oleh orang-orang Israel.
 
Apa yang membangkitkan kesadaran orang-orang itu? Tak lain, karena kondisi di dalam negeri Israel memang sangat buruk. Uri Avnery dan Gilad Atzmon adalah dua penulis Israel yang sering menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Zionis. Dalam tulisanberjudul"Why Israel Will Not Attack Iran", Avnery dengan gaya sarkasmenya menyebut Israel bagaikan anak sekolah yang mengancam "Hold me back, before I break his bones!"
 
Israel sesumbar akan menyerang Iran, dengan atau tanpa persetujuan AS. Omong besar ini disiarkan tanpa henti oleh media massa di seluruh dunia; memicu berbagai analisis dan talkshow. Di dalam negeri pun, para pemimpin Zionis tak henti-hentinya menyuarakan perang terhadap Iran. Menurut Avnery, Israel sesungguhnya sedang sok-sokan di depan AS, dan berkata, "Gue serang Iran nih… Ayo, coba tahan gue, gue serang nih, sekarang!"
 
Dalam analisis Avnery, Israel sama sekali tidak mungkin menyerang Iran tanpa persetujuan AS karena memang secara militer, Israel yang disebut-sebut sebagai ‘kekuatan militer terbesar di Timur Tengah' sangat bergantung pada suplai dari AS. Dengan sederhana, Avnery berupaya ‘menjelaskan' kepada orang-orang Israel bahwa Iran punya kekuasaan atas sebuah selat ‘sempit', yaitu Selat Hormuz, yang lebarnya 35 km. Jarak itu sama jauhnya dari Gaza ke Beer Sheva, yang ternyata bisa ‘dilalui' dengan mudah oleh roket sederhana milik pejuang Palestina.
 
Begitu pesawat Israel memasuki wilayah udara Iran, selat Hormuz akan segera ditutup dan angkatan laut Iran punya sangat banyak kapal pengangkut rudal untuk menjaga selat itu, jelas Avnery. Belum lagi, penutupan selat Hormuz artinya menghalangi sepertiga suplai minyak dunia dan akan menimbulkan kekacauan ekonomi yang sangat besar di dunia. Dan untuk membuka paksa selat itu, dibutuhkan operasi militer yang sangat mahal; yang akan sangat berat ditanggung olehAS dan NATO; apalagi oleh Israel. Avnery bahkan menambahkan bahwa bila perang terjadi, "Rudal pun akan menghujani Israel, tidak hanya dari Iran, tetapi juga dari Hizbullah dan mungkin Hamas. Kita tidak punya kekuatan yang cukup untuk mempertahankan kota-kota kita."
 
Namun, ancaman Israel untuk menyerang Iran sudah cukup untuk membuat pemerintah  AS kalang-kabut dan mengirim misi untuk membujuk ‘ sang adik'. Komandan Staff Gabungan Militer AS, Gen. Dempsey bahkan menyebut Iran sebagai ‘aktor rasional', untuk menenangkan Israel agar tidak menyerang Iran (baca tulisan saya sebelumnya).
 
Lalu, untuk apa Israel sesumbar akan menyerang Iran? Selain untuk menekan AS agar mau menuruti berbagai kehendak Israel, ternyata juga untuk konsumsi politik dalam negeri. Kondisi ekonomi Israel semakin buruk dan memicu demo-demo besar-besaran anti pemerintah. Tidak ada yang lebih mudah untuk mengalihkan perhatian warga dari masalah ekonomi selain adanya ancaman perang. Karena itulah ‘ancaman Iran' sangat laku dijual. Iran terus-menerus disebut sebagai pembuat bom nuklir yang akan digunakan untuk menghancurkan Israel. Ucapan legendaris Ahmadinejad, "Israel harus dihapus dari muka bumi" adalah mantra yang sangat mempan untuk menimbulkan rasa takut di tengah warga. Itulah sebabnya Avnery dengan sarkasme menutup tulisannya, "Untung ada Ahmadinejad, kalau tidak apa jadinya kita hari ini?"
 
Sebenarnya, seperti apakah kekacauan ekonomi di Israel? Bukankah berbagai media menyebut Israel sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia? Gilad Atzmon, dalam artikelnya "Israel Economy For Beginners" menjelaskan hal ini. Atzmon mengajukan dengan pertanyaan kritis, "Dari mana Israel memperoleh kekayaannya?" 
 
"Bukankah selain alpukat dan jeruk, kita tidak menjumpai produk Israel?" tulis Atzmon. Israel tidak memproduksi mobil, alat elektronik, dan sangat sedikit membuat barang-barang konsumsi lainnya. Dengan sarkasme, Atzmon menulis, "Di tanah yang mereka rampok dari bangsa asli Palestina, mereka juga tidak menemukan mineral berharga atau minyak."
 
Jadi, darimana datangnya kekayaan Israel? Atzmon menyodorkan faka-fakta –dan kebanyakan dari kita sebenarnya sudah tahu—bahwa Israel mendapatkan ‘sedekah' dari orang-orang kaya Yahudi di seluruh dunia. Dalam artikel lain di Haaretz (koran Israel), disebutkan bahwa ada istilah Ibrani yang menjadi standar nilai moral di kalangan Yahudi, yaitu ‘tzedakah'. Haaretz mengutip seorang peneliti yang menyebutkan bahwa orang-orang kaya Yahudi memiliki keterikatan kekeluargaan yang sangat erat dan menjadikan ‘tzedakah' sebagai sebuah kewajiban moral.
 
"Enam dari tujuh konglomerat yang menguasai 50% ekonomi Rusia tahun 1990-an adalah orang Yahudi," tulis Atzmon, dan banyak pengusaha Yahudi Rusia yang juga memiliki paspor Israel. Tentu saja, sudah banyak diketahui, kebanyakan konglomerat AS juga orang Yahudi. Dalam artikel di Haaretz itu juga dipaparkan betapa berbagai organisasi sosial, sekolah, dan universitas di Israel sangat menggantungkan diri dari tzedakah.
 
Selain itu, Israel meraup keuntungan besar dari bisnis pencucian uang. Israel merupakan surga untuk mencuci uang haram yang dilakukan mafia-mafia dan pengusaha kotor. Israel juga mendapatkan uang dari industri berlian. Israel mengimpor berlian mentah dari negara-negara miskin Afrika lalu mengolahnya menjadi perhiasan dan mengekspornya ke berbagai  negara dunia. Mengingat bahwa penambangan berlian banyak mengorbankan rakyat miskin di Afrika, dan bahwa berlian menjadi salah satu pilar utama ekonomi Israel yang merupakan penjajah Palestina, maka berlian produksi Israel sering disebut sebagai ‘blood diamond' (berlian berdarah).
 
Parahnya, di pasar, konsumen tidak mendeteksi, mana ‘berlian berdarah' produk Israel, mana berlian produk negara lain. Tak heran bila LSM-LSM pro-boikot produk Israel menyuarakan protes terkait tidak bisa terdeteksinya negara asal produksi berlian.
 
Israel juga mendapat uang dari penjualan alat-alat militer (dan sayangnya, Indonesia termasuk pembelinya!), bahkan dari penjualan organ tubuh manusia. Pendek kata, Israel memiliki perekonomian yang maju karena melakukan aktivitas ekonomi yang sangat kotor.
 
Dan, berita buruknya (atau baiknya?), orang-orang Yahudi kasta rendah di Israel sama sekali tidak menikmati kekayaan itu. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Israel pada saat yang sama justru disertai dengan ketidakadilan sosial. Di Israel, ada 18 keluarga yang mengontrol 60% perusahaan. "Jurang antara si kaya dan si miskin di Israel sangat besar," tulis Atzmon.
 
Menariknya, kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang kaya Zionis di berbagai penjuru dunia lewat aktivitas ekonomi kotornya, membuat Atzmon menyimpulkan, "Kita semua ini adalah bangsa Palestina dan kita memiliki satu musuh yang sama." 

Sumber : Irib

Senin, Februari 27, 2012

Pangarmabar Terima Kunjungan Atal Australia

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., menerima kunjungan kehormatan  Atase Pertahanana Angkatan Laut (Atal) Australia Captain Katja Bizilj di Ruang VVIP Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67 Jakarta Pusat, Kamis (23/2).
           
Kunjungan kehormatan tersebut dimaksudkan untuk menjalin serta memepererat hubungan kerja sama antara Angkatan Laut Australia dan Indonesia yang telah terjalin baik selama ini.
           
Hadir pada acara tersebut Asisten Operasional (Asops) Pangarmabar Kolonel Laut (P) Didik Setiyono, Asisten Intelijen (Asintel) Pangarmabar Kolonel Laut (E) Ir. Fery Sidjaja, Komandan Satuan Kapal Amfibi (Dansatfib) Koarmabar Kolonel Laut (P) Alex Syahril.

Sumber : Koarmabar

KRI SIM 367 Miscex 831 Advanced Manuevring Exercise

LEBANON-(IDB) : MISCEX 831Advanced Manuevring Exercise adalah serial yang bertujuan untuk melatih Perwira Jaga Anjungan dalam mengolah gerakkan kapal (Manuvra Taktis) dalam membentuk formasi-formasi taktis yang diisyaratkan oleh OCS secara cepat dan benar. 

Latihan yang diikuti oleh 3 unsur MTF yakni KRI Sultan Iskandar Muda 367,BNS Madhumati P-911 kapal dari Bangladeshdan FGS Ensdorf M-1094 dari Jermanini membentuk beberapa formasi antara lain formasi bersaf, formasi berbanjar.

Selain melatih oleh gerak kapal, latihan yang dipimpin oleh kapal perang Jerman FGS Ensdorf M-1094 sebagai OCSini juga melatih personil dalam code and decodeberita serta prosedur komunikasi dalam kirim terima berita.

Secara keseluruhan latihan yang dilaksanakan selama 2 jam ini dapat berjalan dengan aman dan lancar sesuai yang  diharapkan.

Sumber : Koarmatim

Dirgantara Indonesia Buat Suku Cadang Sayap Airbus

Siapa sangka suku cadang sayap jet super jumbo andalan Airbus A380 produksi PT. Dirgantara Indonesia
JAKARTA-(IDB) : Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengatakan, PT Dirgantara Indonesia telah membuat suku cadang untuk bagian sayap pesawat Airbus A-380. Airbus sendiri merupakan industri pesawat terbang yang berlokasi di Perancis, Eropa.

"PT DI (Dirgantara Indonesia) sekarang ini menjadi supplier daripada Airbus untuk membuat part daripada wing dari A380. Nah itu salah satu yang bisa kita kembangkan juga ya," ucap Emirsyah kepada Kompas.com, usai pertemuan antara para tokoh bisnis Indonesia dan Uni Eropa tentang kemitraan keduanya, di Jakarta, Senin (27/2/2012).

Dia mengatakan, pembuatan bagian pesawat Airbus itu telah dilakukan beberapa tahun belakangan. Emirsyah bilang, sejauh ini hubungan Garuda Indonesia dengan Airbus hanya sebatas pembelian pesawat. Dengan pembelian ini berarti secara tidak langsung mendorong pembelian bagian sayap pesawat oleh Airbus ke PT DI. "Kalau dari Garuda belum ada (kerja sama) khusus ya. Kita hanya beli Airbus. Tapi tentunya kita beli Airbus ini kita meng-encourage lebih banyak parts bisa disiapkan oleh PT DI," pungkas Emirsyah.

Untuk diketahui saja, UE dengan Indonesia akan berusaha meningkatkan volume perdagangan dan investasi ke depannya. Untuk itu, keduanya sedang melakukan sosialisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi yang Komprehensif (CEPA). Setelah sosialisasi baru negosiasi akan dilakukan.

Dalam pertemuan antar pelaku bisnis ini, kedua pihak pun berbicara mengenai bagaimana memberikan nilai tambah yang nyata bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah melakukan pengalihan teknologi utama seperti produksi suku cadang sayap asal Indonesia untuk Airbus A380 yang baru. 

Sumber : Kompas

Korut Ancam Gelar Perang Nuklir

PYONGYANG-(IDB) : Korea Utara menyatakan pihaknya siap berperang dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, setelah dua sekutu itu memulai latihan militer tahunan mereka pada hari Senin (27/2), menurut media pemerintah.
 
"Ratusan ribu tentara siap untuk berperang dengan mengerahkan peralatan tempur nuklir," tulis kantor berita Korut, KCNA. Ditambahkannya, Pyongyang menganggap latihan itu sebagai manuver untuk serangan pendahuluan ke Korut.
 
Masyarakat internasional telah melakukan negosiasi dengan Korut atas program nuklirnya selama bertahun-tahun. Pembicaraan terbaru antara Korut dan Amerika Serikat berakhir pada Jumat lalu dengan kemajuan kecil. Ini adalah pembicaraan tingkat tinggi pertama sejak kematian Kim Jong-il.
 
Pemerintah Korut diharapkan untuk menghentikan pengayaan uranium dengan imbalan bantuan pangan, sebagai bagian dari kesepakatan yang diumumkan saat kematian Kim.
 
Korsel dan AS secara teratur mengadakan latihan militer di kawasan dan Korut menganggap aksi itu sebagai tindakan provokasi.
 
Sebelumnya, Kim Jong-un, komandan tertinggi bagi 1,2 juta anggota militer Korut, telah mengeluarkan instruksi kepada pasukan dalam kunjungan ke garis depan unit militer. "Dia memerintahkan mereka untuk memberi serangan balasan yang kuat terhadap musuh, jika musuh mengganggu bahkan 0,001 milimeter ke dalam perairan negara, di mana kedaulatan harus dijaga," kata kantor berita KCNA.
 
KCNA mengatakan bahwa kekhawatiran perang di Semenanjung Korea telah meningkat karena latihan, yang disebut "perang baru dari agresi."
 
Komisi Pertahanan Nasional Korut mengancam akan mengobarkan "perang suci" selama latihan tersebut. 

Sumber : Irib