Pages

Minggu, Desember 04, 2011

Pangdam V/Brawijaya Minta Prajurit Wajib Kuasai Alutsista

SURABAYA-(IDB) : Panglima Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI Murdjito meminta semua prajurit TNI Angkatan Darat harus dan wajib sifatnya menguasai alat utama sistem senjata (alutsista).

"Semua prajurit harus mampu menguasai dan memfungsikan alutsista," ujarnya kepada wartawan ketika ditemui usai upacara serah terima jabatan di Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Jumat.

Pihaknya berharap, dengan mampu difungsikannya segala bentuk alutisista oleh prajurit, maka anggotanya akan siap setiap saat jika dibutuhkan.

"Jadi tidak perlu bingung dan pilih-pilih dalam mengerahkan anggota, sebab semuanya sudah dikuasai," papar mantan Koordinator Staf Ahli Panglima TNI tersebut.

Dikatakannya, selain membuat prajurit mampu menguasai alutsista, program internal lainnya yang akan dilakukan yakni membuat modern alutsista.

"Alutsista yang modern membuat fungsi semakin baik. Karena itulah harus dipelihara dan ditingkatkan," katanya.

Terkait program eksternal pada 2012, Murdjito mengaku melanjutkan program yang sudah disusun. Pada prinsipnya, lanjut dia, TNI AD sudah membuat rancangan program ke depan.

"Program 2011 sudah selesai, karena ini memasuki akhir tahun. Sedangkan 2012, kami melanjutkan program yang sudah disusun, diantaranya koordinasi dan komunikasi dengan forum kepala daerah," tuturnya.

Sementara itu, pihaknya juga menyatakan siap mendampingi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Jatim menciptakan fungsi keamanan.

"Kami juga akan bersama dengan aparat Polri dan jajaran untuk selalu berkomunikasi agar tercipta suasana aman dan nyaman di Jatim," tukas Murdjito.

Sumber : Antara

AL Iran Sukses Kawal Jalur Maritim Internasional

TEHRAN-(IDB) : Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, angkatan laut telah berhasil mempertahankan keamanan maritim di Teluk Aden dan perairan internasional.
 
"Kami berhasil dalam menciptakan keamanan untuk transit kapal komersial dan tanker minyak Iran," kata Sayyari pada hari Sabtu (3/12).
 
Sayyari menambahkan bahwa Angkatan Laut Iran telah mengawal 1.300 kapal komersial dan kapal tanker minyak selama dua setengah tahun terakhir, membantu mereka untuk menghindari ancaman pembajakan, kantor berita ISNA melaporkan.
 
"Angkatan laut tidak akan membiarkan keselamatan pelayaran Iran terancam di utara Samudera Hindia, Teluk Aden, Selat Bab al-Mandab, Laut Merah dan pantai India," tegas Sayyari.
 
Menurutnya, kehadiran kapal perusak Jamaran di perairan internasional, penyebaran kapal selam dan pelayaran sukses armada kapal perang melalui Terusan Suez, adalah salah satu karakteristik yang unik dari Angkatan Laut dan Angkatan Darat Iran.
 
Kapal perusak Jamaran dan kapal perang Bandar Abbas, memulai misi pertamanya di perairan internasional pada tanggal 9 Oktober lalu, sebagai bagian dari upaya untuk memberikan keamanan bagi kapal-kapal perdagangan Iran dari aksi perompak laut.
 
Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli anti-pembajakan di Teluk Aden sejak November 2008 untuk mengawal perdagangan maritim dan kapal-kapal tertentu dan tanker minyak yang dimiliki atau disewa oleh Iran.

Sumber : Irib

AS Kembangkan dan Persiapkan Pasukan Tembus Pandang

WASHINGTON DC-(IDB) : Pasukan yang tidak terlihat biasanya hanya bisa ditemui dalam film fiksi ilmiah. Namun, siapa sangka jika teknologi terbaru dari militer bisa membuat cerita menjadi kenyataan. Dalam perang, pasukan memiliki konsep kamuflase untuk tidak boleh terlihat atau terdengar. Militer Amerika Serikat sedang berupaya mengembangkan teknologi tersebut.

Dilansir
Metro.co.uk, belum lama ini, para peneliti yang bekerja untuk militer kini sedang mengembangkan sesuatu yang sebelumnya dianggap fantasi, tentara tembus pandang. Komando Operasi Khusus AS (SOCOM) mengawasi misi rahasia itu yang dilakukan tentara, angkatan udara, angkatan laut dan marinir.
Efeknya telah dicapai dengan metamaterials. Beberapa tahun lalu, peneliti juga telah mengembangkan alat serupa yang disebut DC metamaterial yang mampu membuat sebuah objek menjadi tak terlihat, meski dalam lingkungan dengan tingkat paparan sinar tertentu. Namun, perangkat ini masih dalam penelitian teoritis.

Peneliti kini harus memilih sifat terbaik dari bahan-bahan yang ada untuk membuat bahan yang baru dan sesuai untuk tugas itu. Keberhasilan alat itu masih dipertanyakan karena teknologi ini bisa diterapkan untuk helikopter dan kapal tetapi belum diuji pada manusia.

Sumber : SCTV

Kembangkan GPS Baru, Cina Luncurkan Satelit

BEIJING-(IDB) : Cina sukses meluncurkan sebuah satelit terbarunya ke luar angkasa pada pukul 5:07 waktu Cina, Jumat (2/11). Satelit kesepuluh itu akan digunakan untuk membantu sistem navigasi global dan jaringan positioning yang dikenal sebagai Beidou, atau sistem Kompas.

Laman
Xinhua mewartakan, satelit tersebut diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang (XSLC) di selatan Provinsi Sichuan. Menurut tim peluncur, satelit tersebut dibawa oleh roket carrier Long March-3A ke orbit geosynchronous. Ini merupakan peluncuran ke-153 dari roket carrier Long March.

Struktur dasar dari sistem Beidou saat ini juga sudah dibangun dan para insinyur berencana melakukan pengujian sistem yang komprehensif dan evaluasi. Sistem ini akan menyediakan test-run layanan positioning, navigasi dan waktu untuk Cina serta daerah tetangga sebelum akhir tahun ini.


Beberapa satelit baru akan diluncurkan sebelum akhir 2012 untuk jaringan Beidou, dan area cakupannya juga akan diperluas. Posisi satelit global dan sistem navigasi ini akan selesai pada 2020 dengan 30 satelit yang mengorbit bumi. Dimulai pada 2000 lalu, sistem satelit navigasi Beidou ini dirancang untuk memecahkan ketergantungan Cina terhadap US Global Positioning System (GPS).

 Sumber : SCTV

Simulasi : Gultor Yonif 400 Sukses Bebaskan “Sandera”

KENDAL-(IDB) : Tim Gultor Yonif 400/Rider Kodam IV /Diponegoro, kemarin melakukan simulasi anti teror. Simulasi ini digelar di komples kantor Kejaksaan Negeri Kendal Jalan Soekarno- Hatta.Dalamsimulasi itu tim Gultor sukses membebaskan sandera.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Muhlim Asyrof mengatakan,Batalyon 400/Rider sebagai pasukan pemukul Kodam yang langsung berada dibawah komando Pangdam harus siap dalam situasi apapun. “Latihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan Yonif 400/- Rider, supaya siap setia saat menerima tugas,”katanya.


Pangdam meyakini, meski Tim Gultor belum pernah diterjunkan untuk menagani terorisme yang terjadi di Jawa Jengah, namun kemampuannya dipastikan i mampu melumpuhkan teroris.Komandan Yonif 400/Rider Letkol Inf Hery Setiono menambahkan, latihan pemantapan dilaksanakan di beberapa tempat.

“Yang dilatih adalah kemampuan tempur, penyergapan, penyelamatan sandra dan beberapa latihan kemampuan yang harus dimiliki personel Yonif 400/Rider,”katanya. Bupati Kendal Widya Kandi menambahkan, untuk mencegah timbulnya terorisme sudah memberikan instruksi kembali mengaktifkan Pos Kampling. 

Sumber : Sindo

Satgas Pamtas Gelar Patrol Bersama UPF

KUPANG-(IDB) : Pasukan penjaga perbatasan yang bertugas di perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Negara  Timor Leste, terus membangun kerjasama dengan Unidade Policia Fronteira (UPF) polisi penjaga perbatasan negara dari Timor Leste, untuk melakukan patroli bersama di tapal batas kedua negara.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL  Letkol Inf Ricky Lumintang mengatakan bahwa pihaknya telah membangun kerja sama yang rapi  dengan UPF, sehingga tidak ada lagi gejolak yang muncul di perbatasan kedua negara.

Selain melakukan patroli keamanan bersama, Satgas Pamtas RI-RDTL dari Yonif 743/PSY juga melakukan pertemuan rutin tiap tiga bulan sekali dengan pihak UPF untuk membahas situasi keamanan di perbatasan kedua negara.”Hubungan kami dengan pihak UPF, baik secara kelembagaan maupun perorangan  sangat bagus sehingga tidak memunculkan gesekan–gesekan  seperti pada masa lalu”, kata Dansatgas Yonif 743/PSY.

Pos-pos keamanan milik Indonesia maupun UPF yang ada di garis batas kedua negara, terasa bagai milik bersama karena kelekatan hubungan antara  kedua belah pihak yang nyaris tidak lagi mengenal perbedaan.

Jika ada persoalan sosial yang dihadapi masyarakat perbatasan seperti air bersih, penerangan dan kesehatan, maka akan diatasai bersama sehingga timbul kerja sama antar aparat yang bertugas di garis batas  negara masing-masing.

Begitu pula jika ada persoalan yang muncul karena masalah batas tanah, kedua penjaga perbatasan dapat menyelesaikan bersama dengan menggunakan adat dan budaya masyarakat setempat, tanpa lagi menggunakan pendekatan keamanan seperti pada masa lalu.

Masyarakat Timor bagian NTT dengan Timor bagian Timor Leste memiliki adat dan budaya yang sama sehingga konsep penyelesaian sengketa dengan mengedepankan  adat dan budaya  menjadi cara yang  ampuh dan bisa diterima oleh semua pihak. 

Sumber : TNI AD

Asops Panglima TNI Terima 1.327 Prajurit TNI Dari Lebanon


JAKARTA-(IDB) : Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah mewakili Panglima TNI menerima laporan kembalinya 1.327 prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga), yang telah selesai melaksanakan tugas menjaga perdamaian di Lebanon dalam misi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) dengan upacara militer di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (2/12).

1.327 Prajurit TNI tersebut terdiri dari 1.017 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-E, 75  personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-C, 150  personel Force Protection Company Konga XXVI-C, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (FHQSU), 6  personel  Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-B, 18  personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-A, dan 11 personel Milstaf.


Dalam sambutan tertulis Panglima TNI yang dibacakan Asops Panglima TNI dikatakan,  keterlibatan TNI dalam operasi perdamaian merupakan implementasi dari Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang TNI yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan politik luar negeri. Tugas tersebut merupakan suatu momen yang penting bagi TNI, karena secara politis dapat menunjukkan eksistensinya di mata dunia Internasional.


Panglima TNI merasa bangga atas kemampuan yang telah ditunjukkan serta prestasi yang telah dilakukan prajurit selama bertugas di UNIFIL Lebanon, sehingga mendapat banyak penghargaan dari PBB. Prestasi itu dapat dicapai berkat profesionalisme seluruh anggota Satgas dan disiplin yang  tinggi. Prestasi yang telah ditorehkan akan menambah kepercayaan dunia Internasional terhadap Indonesia dan kepada TNI khususnya.


Lebih lanjut Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Komandan dan seluruh anggota Satgas TNI UNIFIL atas semua tugas yang sudah dilaksanakan selama bertugas sebagai penjaga perdamaian di Lebanon. Panglima TNI juga mengharapkan apa yang sudah ditunjukkan di daerah operasi memberi dampak positif kepada Satuan, keluarga maupun lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Hadir dalam upacara tersebut Pejabat-pejabat TNI dari ketiga Angkatan dan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat.

Sumber : TNI

Tekanan Negara-Negara Barat ke Iran Semakin Kuat

Kota Tehran Iran
BRUSSELS-(IDB) : Uni Eropa berbalik menyerang Iran dengan bersumpah tidak akan tunduk pada intimidasi Iran. Tekanan terhadap Teheran dari negara-negara Barat semakin kuat  setelah peristiwa penyerangan dilakukan ratusan warga Iran terhadap kedutaan besar Inggris di ibukota Iran Teheran.  

Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) berencana mengadopsi sanksi yang lebih keras menyerang ekonomi Irak. Akan tetapi Uni Eropa gagal mencapai mufakat soal sanksi terhadap sektor minyak karena masih banyak negara Eropa bergantung pada minyak Iran, baru-baru ini.

 “Uni Eropa membuat jelas bahwa tidak akan tunduk pada intimidasi Iran dan taktik intimidasi,” kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels.  

Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe menegaskan Uni Eropa tidak akan mundur. Dalam pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Uni Eropa sepakat memberikan sanksi kepada 143 perusahaan Iran dan 37 individu warga Iran. Uni Eropa terpecah dalam sebuah sanksi embargo minyak Iran, serta panggilan yang diserukan sebagian negara untuk pembekuan aset Bank Sentral Iran.  

Sejumlah negara Uni Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Swedia menyetujui sanksi anti-Iran dengan alasan bahwa mencegah Teheran mengumpulkan dana untuk memproduksi senjata destruksi massal.  

Sementara, beberapa negara utama pembeli minyak Iran seperti Yunani menyatakan keberatan terhadap sanksi minyak Iran. Spanyol yang juga importir minyak Iran meminta penundaan keputusan sanksi selama beberapa minggu guna mencari alternatif sumber minyak.  

Iran termasuk dalam lima besar pemasok minyak bagi Uni Eropa, setelah Rusia, Norwegia, Libia dan Arab Saudi. Jumlah minyak dari Iran pada 2010 sebesar 5,8 persen. Spanyol mengimpor 14,6 persen dari total minyak Iran ke Eropa, sedangkan Yunani sebanyak 14 persen dan Italia 13 persen.  

Pemberian sanksi mengikuti publikasi dari laporan Badan Energi Atom Internasional terkait program nuklir Iran.  

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan Iran menghadapi pilihan serius antara bekerjasama atau isolasi internasional. Banyak komunitas internasional mengkhawatirkan program nuklir Iran hanya sebuah topeng untuk meningkatkan kapasitas persenjataan nuklir.  

Namun, Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya untuk tujuan damai yakni memenuhi kebutuhan energi sipil dan tujuan medis. Sebelum pemberian sanksi baru itu, Uni Eropa telah membekukan aset 290 perusahaan Iran dan 76 warga Iran. Mereka juga mengadopsi upaya bertujuan mencegah investasi baru, bantuan teknis dan transfer teknologi khususnya berkaitan dengan produksi dan pemurnian gas.  

Sementara itu, jaksa penuntut federal Jerman menyatakan penyelidikan tidak menemukan bukti yang mendukung klaim bahwa Iran sedang merencanakan untuk menyerang markas angkatan bersenjata AS di Jerman. Sebelumnya, dilaporkan bahwa Iran berencana menyerang militer AS di Jerman untuk mengganggu jalur pasokan logistik terkait sanksi AS terhadap Iran.  

“Ada kecurigaan awal sebuah kegiatan mata-mata dengan tujuan melakukan sabotase. Akan tetapi penyelidikan gagal untuk mendukung kecurigaan itu. Kita tidak melihat ada bahaya sekarang,” kata juru bicara kejaksaan  Joerg Ziercke.