Pages

Sabtu, Oktober 15, 2011

TNI AL Ambil Bagian Dalam Indonesia Maritime Expo 2011

JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) melakukan sosialisasi pengamanan laut melalui keikutsertaannya dalam pameran “Indonesia Maritime Expo 2011” di Jakarta Convention Center pada 13-15 Oktober 2011. Dalam pameran ini, TNI AL mensosialisasikan perangkat dan peralatan yang dimilikinya dalam mendukung pembangunan dan pemanfaatan sektor kelautan khususnya dalam bidang pengamanan laut di tanah air.

Pada pameran ini TNI AL menampilkan beberapa replika alat utama sistem senjata (alutsista) produksi dalam negeri yang merupakan produk hasil transfer of technology dengan negara lain. “Ini membuktikan bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari telah mampu membuat kapal perang karya sendiri,“kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati, Sabtu (15/10).

Dia berharap visi kemaritiman bangsa Indonesia dapat kembali bangkit agar Indonesia sebagai negara Maritim kembali berjaya.

Alutsista yang dipamerkan TNI AL dalam pameran ini diantaranya jenis-jenis persenjataan pasukan khusus, berbagai seragam prajurit, replika berbagai jenis Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) serta alutsista lainnya. Di dalam stand yang berbeda, TNI AL juga menampilkan anjungan khusus Dinas Hidro dan Oceanografi Angkatan Laut (Dishidros).

Selain itu, ditampilkan juga peralatan dan penemuan yang dihasilkan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut dan Dinas Informasi dan Pengolahan Data Angkatan Laut. Juga ditampilkan foto-foto kegiatan sosial dari kapal Rumah Sakit yaitu KRI dr.Suharso yang bernomor lambung 990 saat melaksanakan berbagai operasi kemanusiaan di berbagai pelosok tanah air yang tidak terjangkau alat transportasi lain.

Event pameran maritim yang bertema “Barometer for Shipping, Marine, and Offshore Industry” tersebut diikuti oleh sekitar 80 perusahaan industri maritim baik nasional maupun internasional, diantaranya perusahaan dari Jepang, China, dan Korea.

Sumber : Jurnas

Menhan : TNI Akan Serang Malaysia Jika Terbukti Caplok Wilayah Indonesia

BOGOR-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro angkat suara menyikapi polemik pencaplokan wilayah perbatasan di Camar Bulan dan Tanjung Datu oleh Malaysia.

Menurutnya, pemerintah menargetkan akan menyelesaikan permasalahan ini secepatnya namun harus ada visi dahulu.

"Target kita ingin menyelesaikan secepartnya tapi kan perlu satu visi dulu padahal ada Menhan, Menlu, Panglima TNI dan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)," ucapnya kepada wartawan di Cikeas, Sabtu (15/10/2011).

Pemerintah mengirim Bakosurtanal, lanjut Pornomo, untuk memastikan apa betul patok perbatasan bergeser atau tidak. “Makanya kita kirim Bakosurtanal, untuk melihat apa betul patoknya bergeser atau hilang, sampai saat ini belum ada laporannya kan baru berangkat," lanjutnya.

Dalam masalah ini, kata Purnomo, tugas TNI bukan untuk mengecek adanya patok di sana namun hanya saja untuk menjaga. “Kalau TNI itu tugasnya bukan untuk mengecek patok, tugasnya itu menjaga patoknya masih ada enggak, tapi kalau untuk tahu patoknya bergeser tidak sesuai dengan perjanjian yah itu tugasnya Bakosurtanal," tambahnya.

Kalau memang terbukti ada pencaplokan wilayah Indonesia oleh Malaysia, kata Purnomo, TNI tidak akan tinggal diam. "Kalau terbukti ya kita serang," tandasnya.

Sumber : Okezone

Menhan Laporkan Rencana Kedatang Menhan AS Dan Kerjasama PT. DI Dan Airbus

BOGOR-(IDB) : Di sela audisi calon wakil menteri di kediaman pribadi Presiden SBY, tiba-tiba muncul Menhan Purnomo Yusgiantoro. Apakah dia digeser ke kementerian lain atau diminta jadi wakil menteri?  

"Saya kemari tidak ada kaitannya dengan reshuffle," jawab Purnomo di kediaman pribadi Presiden SBY di Cikeas, Bogor, Sabtu (15/10/2011).  Dia menjelaskan, kedatangannya adalah untuk melaporkan tentang persiapan kegiatan terkait dengan kementeriannya yang berlangsung pekan depan. 

Kegiatan tersebut yakni berupa pertemuan menteri pertahanan se-ASEAN di Bali.  "Juga rencana kunjungan Menhan AS pada 23 Oktober dan sejumlah kerjasama yang akan disepakati," sambung Purnomo.  

Juga dilaporkan kerjasama antara PT DI dan Airbus Military Industri untuk pembangunan pesawat angkut CN 295. Kerjasama itu juga mencakup penjualan bersama unit pesawat angkut tersebut untuk wilayah Asia Tenggara.  "Kita mendapat lisensi untuk ikut membangunnya. Selain mengangkut militer, juga bisa dipergunakan mengangkut logistik penanganan bencana alam," papar Purnomo.

Sumber : Detik

Kaltim Dan TNI Kembangkan Bandara Perbatasan

SAMARINDA-(IDB) : Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan melakukan kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk pengembangan bandara di kawasan perbatasan antara RI dengan Malaysia bagian Timur.

"Saya sudah berbicara dengan KSAD TNI saat beliau datang ke Kabupaten Kutai Barat dalam rangka pencanangan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di kabupaten itu beberapa hari lalu," ujar Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Jumat.

Menurutnya, setidaknya terdapat tiga Bandara di perbatasan yang akan dilakukan kerja sama dengan TNI dalam waktu dekat, sedangkan kerjasama yang dimaksudkan gubernur adalah, untuk memperpanjang landasan pacu pada tiga Bandara.

Tiga Bandara di kawasan itu adalah Bandara Yuvai Semaring di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, Bandara Long Apung di Kabupaten Malinau, dan Bandara Datah Dawai di Kabupaten Kutai Barat.

Peningkatan panjang landasan pacu untuk tiga Bandara di kabupaten yang terletak perbatasan negara itu akan dilakukan hingga mencapai panjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter.

Kondisi  landasan pacu di tiga Bandara tersebut saat ini adalah, sepanjang 900 meter dengan lebar 23 meter yang menggunakan konstruksi aspal kolakan untuk Bandara Yuvai Semaring di Nunukan.

Kemudian sepanjang 840 meter dan lebar 23 meter  dengan konstruksi aspal kolakan untuk Bandara Long Apung, Malinau, dan sepanjang 750 meter dengan lebar 23 meter dengan kondisi fisik aspal kolakan pada Bandara Datah Dawai.

Jika pengerjaan dengan kerjasama itu tuntas, maka tiga Bandara di perbatasan itu  akan memiliki panjang 1.600 meter dan lebar 30 meter, sehingga pesawat jenis ATR dan Hercules milik TNI sudah dapat mendarat di tiga Bandara tersebut.

Dalam dukungan pendanaan pengembangan Bandara itu, DPRD Kaltim sudah memberikan persetujuan untuk menggelontorkan dana senilai Rp400 miliar yang digulirkan dalam dua tahun mata anggaran APBD Kaltim, yakni mulai 2012 hingga 2013.

Rincian dari anggaran itu adalah, senilai Rp120 miliar untuk pengembangan di Bandara Yuvai Semaring, kemudian sebesar Rp130 miliar untuk Bandara Long Apung, dan yang sebesar Rp150 miliar untuk Bandara Datah Dawai.

Sumber : Antara

Uji Coba Pesawat NC-295

JAKARTA-(IDB) : Pelaksanaan Uji Pesawat NC – 295/EC-296 dari Skadron 2 Halim Perdana Kusuma dengan operasi Rute Paum 131, pesawat diterbangkan oleh Letkol Pnb Moh Mujib. Dan Mayor Pnb Roni,di terbangkan dari Lanud Halim, Astra Ksetra, Palembang, Tanjung Pandan, Supadio, Tanjungpinang, dan pesawat NC- 295 sampai Tanjungpinang tanggal 12 Oktober 2011 pukul 17. 55 WIB.di sambut oleh Komandan Lanud Tanjungpinang Lekol Pnb M.J. Hanafie dan perwira staf Lanud Tanjungpinang.

Kedatangan pesawat angkut versi militer jenis/type NC-295 yang rencananya akan menambah kekuatan Alut Sista TNI AU, khususnya pesawat angkut militer di Skadron Udara Angkut Ringan Lanud Halim Perdanakusuma tersebut mempunyai misi Penjajakan Uji Kemampuan, Uji Navigasi Jarak Jauh serta Kemampuan Air Crew dalam mengopersikan pesawat tersebut, bila sesuai kriteria yang dikehendaki TNI AU maka pesawat tersebut akan digunakan TNI AU. Sedangkan untuk produksi pesawat NC-295 Industri Pesawat Casa Airbus Militery Spanyol akan bekerjasama dengan Industrik Pesawat Terbang Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam memproduksi pesawat type NC-295.

Komandan Lanud Tanjungpinang selesai menyambut kapten pilot beserta crewnya, dengan didampingi Kapten Pilot memasuki cocpit pesawat untuk melihat lebih dekat teknologi yang dimiliki pesawat tersebut, karena jika terwujud menjadi kekuatan Alut Sista TNI AU maka akan memperlancar dukungan operasi penerbangan TNI AU.

Selanjutnya Pesawat Round di Lanud Tanjung pinang,kemudian pada esok harinya pada tanggal 13 oktober 2011 pukul 10,37 wib pesawat Take off menuju Lanud Supadio.(Pontianak). (Pentak Tanjung pinang)..

Sumber : TNI AU

Senapan Runduk PT Pindad Favorit ‘AARM 2011’

DEPOK-(IDB) : Senapan runduk anti material buatan PT Pindad (Persero) menjadi favorit para petembak angkatan darat yang tengah berlaga di ajang Lomba Tembak Angkatan Darat ASEAN (ASEAN Armies Rifle Meet/AARM) ke-21 di Depok.
 
“Good….,” kata salah seorang petembak kontingen Angkatan Darat Singapura, sambil terus memandangi dan melihat detail fitur senapan runduk anti material versi SPR-2, yang dipajang di stand PT Pindad di sela-sela kejuaraan tembak AARM di Markas Divisi-1/ Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat .

Sambil melihat detail fitur senapan SPR-2, sebagian besar petembak angkatan darat dari 10 negara ASEAN yang berkunjung ke stand PT Pindad, juga berpose layaknya penembak runduk menggunakan SPR-2 sambil meminta salah seorang rekannya mengabadikan posenya lewat kamera atau “handycam”.

“Jangan lupa nanti fotonya dikirim via email yaa…,” ujar salah seorang anggota Kontingen Angkatan Darat Brunei Darussalam.

Diding Sumardi dari Divisi Senjata PT Pindad dalam perbincangan dengan ANTARA mengemukakan pihaknya baru membuat lima prototipe dari SPR-2, namun sudah membuat sejumlah amunisi untuk senapan runduk dengan amunisi berkaliber 12,7 x 99 mm itu.

“Kami telah bandingkan dengan sejumlah senapan runduk yang selama ini digunakan TNI baik Kopassus, Kopaska maupun Paskhas. Kita bandingkan agar senapan yang kami hasilkan ini dapat menjadi produk unggulan,” katanya.

Diding mengatakan SPR-2 memiliki kapasitas megasen lima butir dengan panjang keseluruhan 1.550 mm, berat 16 kilogram, dan jarak tembak efektif 2000 m.

PT Pindad mempunyai tiga produk Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senapan sniper anti material tank yang berkualitas dunia. SPR produksi PT Pindad ada tiga varian, SPR 1, SPR 2 dan SPR 3. Senapan tersebut dapat menembus baja yang tebalnya tiga sentimeter dari jarak 900 meter.

“SPR 1 didesain menggunakan munisi kaliber 7,62 mm dengan jarak efektif 900 m,” kata Diding.

Selain senapan runduk, dalam kegiatan lomba tembak angkatan darat ASEAN itu juga ditampilkan berbagai produk PT Pindad termasuk Senapan Serbu (SS) berbagai varian, senapan SM2-V1 dan miniatur kendaraan taktis, kendaraan tempur seperti panser ANOA 6×6.

Sumber : BisnisJabar


Senjata SPR-2 Pindad Mencuri Perhatian Negara Peserta AARM 2011

DEPOK-(IDB) : 'Good....,' kata salah seorang petembak kontingen Angkatan Darat Singapura, sambil terus memandangi dan melihat detail fitur senapan runduk anti material versi SPR-2, yang dipajang di stand PT Pindad di sela-sela kejuaraan tembak AARM ke-21, di Depok, Jawa Barat.

Tentara dari Singapura itu satu dari 10 kontingen angkatan darat negara-negara ASEAN yang berkumpul untuk adu tangkas, tepat, dan trengginas dalam pemakaian senapan ringan dan semi otomatik. Nama gelaran itu adalah ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) yang bertempat di Markas Komando Divisi I Kostrad, yang berlangsung mulai hari ini.

Good memang bukan excellent atau outstanding, tapi ucapan dari tentara Singapura itu semoga bukan basa-basi karena negara kecil itu juga punya senapan serbu perorangan dan senapan tembak tepat buatan industri sendiri. Sebutlah SAR-80 dan generasi terakhirnya, SAR-21.

Yang terakhir ini bahkan diakui kualitas dan akurasi serta endurabilitasnya oleh banyak militer dunia. Sama-sama kaliber 5,6 milimeter kali 45, namun bahkan Angkatan Darat Amerika Serikat juga mengangkat topi atas kinerja senapan serbu berkonsep bullpup itu.

Sambil melihat detail fitur senapan SPR-2, sebagian besar petembak angkatan darat dari sepuluh negara ASEAN yang berkunjung ke stand PT Pindad, juga berpose layaknya penembak runduk menggunakan SPR-2 sambil meminta salah seorang rekannya mengabadikan posenya lewat kamera.

"Jangan lupa nanti fotonya dikirim via email yaa...," ujar salah seorang anggota kontingen Angkatan Darat Brunei Darussalam.

Diding Sumardi dari Divisi Senjata PT Pindad mengemukakan pihaknya baru membuat lima prototipe dari SPR-2, namun sudah membuat sejumlah amunisi untuk senapan runduk dengan amunisi berkaliber 12,7 x 99 mm itu.

"Kami telah bandingkan dengan sejumlah senapan runduk yang selama ini digunakan TNI baik Kopassus, Kopaska maupun Paskhas. Kita bandingkan agar senapan yang kami hasilkan ini dapat menjadi produk unggulan," katanya.

Diding mengatakan SPR-2 memiliki kapasitas megasen lima butir dengan panjang keseluruhan 1.550 mm, berat 16 kilogram, dan jarak tembak efektif 2.000 meter.

PT Pindad mempunyai tiga produk Senapan Penembak Runduk (SPR) atau senapan sniper anti material tank yang berkualitas dunia. SPR produksi PT Pindad ada tiga varian, SPR-1, SPR-2 dan SPR-3. Senapan tersebut dapat menembus baja yang tebalnya tiga sentimeter dari jarak 900 meter.

"SPR 1 didesain menggunakan munisi kaliber 7,62 mm dengan jarak efektif 900 m," kata Diding. Selain senapan runduk, dalam kegiatan lomba tembak angkatan darat ASEAN itu juga ditampilkan berbagai produk PT Pindad termasuk Senapan Serbu (SS) berbagai varian, senapan SM2-V1 dan miniatur kendaraan taktis, kendaraan tempur seperti panser ANOA 6x6.

Sumber : Republika

Lomba Tembak AD Se Asean Ke-21

CILODONG-(IDB) : Lomba Tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-21 resmi dibuka. Event ini dibuka langsung oleh Wakil KASAD Letnan Jenderal Budiman. "Semoga kegiatan AARM ini bisa mempererat silatuhrahmi TNI AD antarnegara ASEAN. 

Saya berharap, event lomba tembak ini bisa terjalin saling pengertian, kerja sama antar Angkatan Darat negara-negara ASEAN," kata KSAD Jenderal Pramono Edhi Wibowo, dalam sambutan yang dibacakan Wakil KSAD Letjen TNI Budiman, di Madivif-I/Kostrad Cilodong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/10).

Pantauan Jurnal Nasional, kontingen dari semua negara anggota ASEAN berkumpul dan berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan sekitar pukul 08.30 WIB. Budiman sendiri bertindak sebagai Inspektur upacara.
 
Event AARM ke-21 ini dilaksanakan setiap tahun dan diikuti oleh Angkatan Darat dari negara-negara anggota ASEAN dengan tempat bergiliran. Tahun ini TNI AD bertindak sebagai tuan rumah.

Adapun event AARM ke-21 ini dilaksanakan di Lapangan Tembak Kartika, Cilodong dari 14 Oktober hingga 27 Oktober. Jenis lomba antara lain tembak senapan, karaben, pistol putra/putri dan senjata automatis.

Sumber : Jurnas

Besar Kemungkinan Varian F-35B Dibatalkan

WASHINGTON DC-(IDB) : Program pengembangan pesawat tempur berteknologi siluman, F-35 atau Joint Strike Fighter (JSF), kembali menghadapi masalah. Salah satu varian pesawat itu, yakni F-35B, kemungkinan besar akan batal diproduksi sebagai dampak pemotongan anggaran besar-besaran di Pentagon. 

Demikian diungkapkan Ketua Gabungan Kepala Staf AS yang baru, Jenderal Martin Dempsey, Kamis (13/10/2011). Di hadapan para wakil rakyat AS di Kongres, Dempsey mengaku ragu apakah dengan pengetatan anggaran yang disetujui Kongres baru-baru ini, pihak Departemen Pertahanan AS masih bisa mengembangkan tiga varian F-35.

"Saya khawatir dengan (nasib) tiga varian itu dan apakah kita bisa terus maju (dengan rencana semula) dalam kondisi fiskal seperti ini, apakah kita bisa membiayai semuanya," kata Dempsey kepada Komite Angkatan Bersenjata DPR AS.

Menurut rencana awal, program JSF akan mengembangkan tiga varian pesawat F-35, yakni F-35A yang lepas landas dan mendarat di lapangan udara konvensional dan dirancang untuk menggantikan armada pesawat tempur F-16 milik Angkatan Udara AS (USAF).

Varian kedua adalah F-35B, yang mampu tinggal landas dari landasan pendek dan mendarat secara vertikal (short take-off and vertical landing/STOVL). Varian ini dirancang untuk menggantikan armada pesawat Harrier milik Korps Marinir AS (USMC).

Varian ketiga adalah F-35C, yang memiliki kemampuan mendarat dan tinggal landas dari geladak kapal induk. F-35C dirancang untuk menggantikan peranan F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut AS (US Navy).

Saat ini Dempsey mengaku sedang meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk Komandan USMC Jenderal James Amos, salah satu pembela utama program F-35B.

Dalam kesepakatan pengurangan defisit anggaran AS beberapa bulan lalu, Pentagon mendapat "jatah" pengurangan anggaran sebesar 450 miliar dollar AS (hampir Rp 4 kuadriliun) dalam waktu sepuluh tahun mendatang. Program JSF, yang telah berlarut-larut selama bertahun-tahun dan anggarannya terus membengkak, menjadi sasaran utama pemotongan anggaran ini.

Program pembuatan pesawat oleh pabrikan Lockheed Martin ini menjadi program pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) termahal dalam sejarah Pentagon. Varian yang paling menjadi sorotan adalah F-35B, karena harus melibatkan teknologi yang lebih rumit dibanding dua varian lainnya.

Inggris, salah satu negara yang terlibat dalam JSF dan berpengalaman membuat pesawat Harrier, sudah membatalkan rencana pembelian F-35B dan lebih memilih membeli F-35C.

Mantan Menteri Pertahanan AS Robert Gates menempatkan program F-35B dalam "masa percobaan" sejak Januari lalu, setelah varian pesawat itu mengalami serangkaian masalah teknis. Gates mengatakan, jika dalam waktu dua tahun masalah-masalah itu tak teratasi, rencana produksi pesawat itu akan dibatalkan.

Dengan makin membengkaknya biaya pengembangan JSF, para pejabat pertahanan AS berjuang keras mengendalikan harga jual pesawat-pesawat F-35. Menurut Pentagon, dalam waktu sepuluh tahun terakhir, biaya pembuatan per pesawat sudah membengkak dua kali lipat.

Biaya pengembangan keseluruhan sudah melonjak menjadi 385 miliar dollar AS dan harga satuannya menjadi 103 juta dollar AS dalam standar nilai tukar tetap, atau 113 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun) per pesawat dengan menggunakan nilai uang dollar AS tahun 2011 ini. 

Sumber : Kompas

TNI AL Mempertimbangkan Untuk Membeli Helikopter Anti Kapal Selam AS

JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Laut mempertimbangkan tawaran helikopter antikapal selam SH-2G Supersprite dari perusahaan maritim Amerika Serikat untuk memperkuat armada tempurnya.

"Kami tertarik sekali dengan arsenal tersebut, karena sangat mendukung untuk memperkuat daya tempur dan daya tangkal. Tetapi kami akan pertimbangkan matang-matang," kata juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

Paparan tentang helikopter antikapal selam itu disampaikan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Kaman Helicopters Company Mark Tattershall dan Manajer Pengembangan Bisnis Kaman Aerospace Company Stephen D Rutter kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno.

Untung menambahkan, keberadaan arsenal baru sangat diperlukan armada udara TNI Angkatan Laut untuk memantau dan mengawasi wilayah perairan nasional yang sangat luas.

"Karenanya, keberadaan helikopter antikapal selam itu sangat menarik untuk mendukung kegiatan patroli maritim, daya tangkal dan daya tempur," katanya menegaskan.

Selama ini patroli maritim TNI Angkatan Laut masih menggunakan pesawat udara Nomad dan Cassa yang usianya relatif sudah uzur.

Kekuatan udara Dinas Penerbangan TNI Angkatan Laut saat ini terdiri atas pesawat sayap putar (helikopter) dari jenis NBell 412, NBO-105 dan NAS Super Puma, Colibri, serta pesawat sayap tetap untuk keperluan transportasi dan patroli maritim berupa NC-212 dan Nomad. 

Sumber : Antara

Empat BUMN Mendapat Tambahan PMN 2012

JAKARTA-(IDB) : Empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan mendapatkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) dalam APBN 2012.

Demikian materi rapat Panja Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI yang disampaikan oleh Deputi Menteri BUMN bidang Industri Strategis dan Manufaktur dan Deputi Menteri BUMN bidang Infrastruktur dan Logistik di Jakarta, Kamis.

Empat perusahaan pelat merah yang mendapatkan tambahan PMN 2012 adalah PT PAL Indonesia Persero sebesar Rp648,330 miliar berupa "fresh money", PT Pindad Persero sebesar Rp696,7 miliar berupa "fresh money", PT Merpati Nusantara Persero sekitar Rp561 miliar, serta PT Industri Kapal Indonesia Persero.

Dari delapan yang diusulkan, hanya empat BUMN Strategis yang mendapatkan tambahan PMN dalam APBN 2012, demikian hasil rapat dengar pendapat Panja Restrukturisasi dan PMN dengan Komisi IV DPR pada 5 Oktober 2011.

Sedangkan empat perusahaan lainnya, yaitu PT Dirgantara Indonesia Persero sekitar Rp1 triliun berupa "fresh money", Perum LKBN Antara dengan total Rp250,1 miliar yang diusulkan Menteri BUMN kepada Menteri Keuangan, PT PMN Persero Rp900 miliar berupa "fresh money", PT Kertas Leces Persero dan PT Garam Persero dengan total sekitar Rp2 triliun akan menyusul.

Menteri BUMN melalui surat nomor: 304/MBU.5/2011 tanggal 10 Oktober 2011 telah menugaskan PT Perusahaan Pengelola Aset Persero untuk segera menyelesaikan kajian penggunaan tambahan dana PMN pada PT PAL dalam APBN-P 2011, serta kelayakan kebutuhan dana PMN dalam APBN Tahun Anggaran 2012 kepada PAL sebesar Rp1 triliun serta kelayakan rencana tambahan dana PMN kepada PAL, Pindad, Industri Kapal Indonesia, Merpati, LKBN ANTARA, Kertas Leces, PT Garam selambat-lambatnya 15 Oktober 2012.

Menteri BUMN melalui surat nomor: 305 sampai dengan 311/MBU.5/2011 tanggal 10 Oktober 2011 telah menginstruksikan seluruh BUMN tersebut untuk segera menyelesaikan rencana bisnis dengan kebutuhan dana tambahan kepada PPA selambat-lambatnya 12 Oktober 2011.

Sampai dengan semester I 2011, PPA sedang menangani restrukturisasi dan revitalisasi 15 BUMN, dengan empat BUMN memasuki tahap uji tuntas, yaitu PT Varuna Tirta Prakasya Persero, PT Boma Bisma Indra, Perum PPD dan PT Industri Sandang Nusantara Persero.

Sedangkan tiga BUMN dalam tahap usulan skema restrukturisasi dan revitalisasi, yakni Perum Produksi Film Negara, PT Balai Pustaka dan PT Djakarta Lloyd. Tiga BUMN dalam tahap penetapan dan persetujuan skema RR, meliputi PT KKA Persero, PT Survai Udara Penas Persero, dan PT Industri Kapal Indonesia Persero.

Terakhir, lima BUMN dalam tahap implementasi dan monitoring, yaitu PT Waskita Karya Persero, PT PAL Indonesia Persero, PT Industri Gelas Persero, PT Dirgantara Indonesia Persero, dan PT Merpati Nusantara Indonesia. 

Sumber : Antara

Menhan Terima Kunjungan Dubes Polandia Bahas Kerjasama Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Jumat (14/10) menerima kunjungan Duta Besar Polandia untuk Indonesia Grzegorz Wisniewski di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Adapun maksud dari kunjungan Dubes Polandia ini adalah membahas Ratifikasi kembali perjanjian kerjasama bidang pertahanan antara kedua negara yang sempat tertunda hampir selama lima tahun. 

Menurut Dubes Polandia, Dokumen perjanjian kerjasama ini sangatlah penting untuk direalisasikan dan ditandatangani di masa yang akan datang. Ditambahkan Dubes Polandia, mengingat dokumen ini bukan hanya merangkum kerjasama industri pertahanan saja, melainkan kerjasama pertahanan lainnya secara umum.

“Dari pihak kami sangat mengharapkan kerjasama pertahanan yang riil bukan hanya dalam kerjasama industri pertahanan antara militer dengan militer seperti teknologi alutsista atau pasukan khusus, karena saat ini Angkatan Bersenjata Polandia juga sedang mengembangkan kekuatan pada pasukan khusus.” ungkap Dubes Polandia kepada Menhan.

Dubes Polandia menyampaikan penawaran dalam rangka untuk mempublikasikan program kebijakan militer Polandia di Indonesia, Pemerintah Polandia mengundang salah satu personil jurnalis militer dari Indonesia pada program kunjungan ke Akademi Militer ataupun ke Satuan Militer yang ada di Polandia.

Selain itu Dubes Polandia juga mengundang kedatangan Menhan RI, Purnomo Yusgiantoro bersama pejabat Kemhan dan TNI lainnya pada pameran tahunan industri pertahanan militer Polandia yang akan diselenggarakan bulan September tahun depan.

Pada kesempatan pertemuan itu Dubes Grzegorz Wisniewski menyampaikan bahwa baru-baru ini Pemerintah Polandia telah membangun Kantor Atase khusus Bidang Pertahanan di Jakarta. Dubes Poladia mengharapkan Pemerintah Indonesia juga bisa membangun Kantor Atase Pertahanan di Negara Polandia.

Sementara itu Menhan RI memberikan respon yang baik terhadap peluang kerjasama pertahanan riil kedua negara tersebut. Terlebih lagi untuk bidang industri pertahanan, Menhan mengatakan Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertahanan menerima kerjasama dengan proses Produksi Bersama (Joint Production) dan Transfer Technology.

Sumber : DMC

Menhan Menerima Kunjungan Dubes Swedia

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro  didampingi Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto menerima Dubes Swedia untuk Indonesia Mrs Ewa Polano bersama Delegasi Perusahaan Kedirgantaraan dan Pertahanan Swedia, (SAAB), Kamis (13/10) di Kantor Kemhan, Jakarta.
 
Maksud  kunjungan Duta Besar Swedia ini adalah membahas peluang kerjasama di bidang pertahanan kedua negara khususnya Alutsista jenis Pesawat Tempur. Turut juga mendampingi Menhan saat menerima Dubes Swedia, Direktur Teknologi dan Industri Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Agus Suyarso dan Kapuskom Publik Brigjen TNI Hartind Asrin.

Sumber : DMC