Pages

Selasa, Juli 05, 2011

Malaysia Tertarik Beli Panser buatan Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Angkatan bersenjata Malaysia tertarik untuk membeli panser 6x6 buatan Indonesia, untuk melengkapi alat persenjataan militer negera tetangga tersebut.  

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyampaikan hal tersebut, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Panglima Angkatan Tentara Diraja Malaysia Jenderal Tan Sri Datuk Sri Zulkifli Mohd Zein, di Jakarta, Selasa (5/7).  

"Tadi disingung soal panser 6x6, Malaysia yang berkeinginan untuk membeli, akan terus dilanjutkan," kata Agus.  

Ia menambahkan, "kalau komitmen panglimanya, dia ingin terus berupaya membeli dari kita."

Dalam pertemuan perkenalan Panglima Tentara Malaysia yang baru kepada Presiden Yudhoyono tersebut, Agus mengatakan tidak dibahas mengenai perbatasan.  

Mengenai peningkatan kerja sama, Panglima TNI mengatakan kerja sama antara kedua negara akan terus ditingkatkan. 

 "Kalau program detilnya pasti ada di lingkungan TNI. Tapi tadi hubungan kerja sama yang ada selama ini, seperti pertukaran perwira, pelatihan bersama, itu senantiasa harus ditingkatkan," paparnya.  

Selain Panglima TNI, juga mendampingi Presiden, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sejumlah pejabat lainnya.

Wamenhan Dak Sekjen Kemhan Hadiri BRIDEX 2011 Brunei

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) RI Mardya TNI Eris Herryanto, S.IP, MA, dan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI Prof. Dr. Pos M Hutabarat, tiba di Brunei Darussalam dalam rangka menghadiri Brunei Internasional Defence Exibition & Coference (BRIDEX) 2011. 

Wamenhan RI beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Brunei Darusalam, Selasa (5/7) dan disambut oleh Sekretaris Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam, Atase Pertahanan Indonesia di Brunei Darussalam Kolonel Sunaryo dan Atase Pertahanan Brunei Darussalam di Indonesia.

Selanjutnya Wamenhan RI beserta rombongan menuju Hotel Empire dan disambut Menteri Energi Brunei Darussalam Muhammad Yasin bin Haji Umar. Rencananya, besok Rabu (6/7) Wamenhan RI didampingi Sekjen Kemhan dan Dirjen Pothan Kemhan RI selaku delegasi VIP Indonesia dijadwalkan menghadiri acara pembukaan BRIDEX 2011 yang akan dibuka oleh Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

BRIDEX 2011 merupakan pameran berbagai peralatan pertahanan yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam untuk yang ketiga kalinya dalam rangka memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei.

Dalam pameran ini Indonesia melalui Kemhan RI turut berpartisipasi dengan membuka Pavilium Indonesia yang diisi dengan pameran produk – produk industri dari Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) antara lain PT. PAL, PT.Pindad, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Dahana dan PT. Len Industri. Selain produk - produk BUMNIP,  Pavilium Indonesia juga menampilkan produk – produk Alutsista dan Non Alutsista dari perusahaan swasta nasional.

Sejalan dengan kegiatan BRIDEX, Kemhan Brunei Darussalam juga menyelenggarakan BRIDEX Conference 2011 dan Brunei International Fleet Review (BIFR) 2011. BRIDEX Conference 2011 mengangkat tema utama “Mapping Future Security and Technological Challenges” berlangsung Selasa (5/7) dan menghadirkan sejumlah pembicara penting dari berbagai negara.

Sedangkan kegiatan BIFR 2011 merupakan kegiatan parade kapal perang yang diikuti negara - negara peserta antara lain Australia, Brunei Darussalam, China, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, New Zealand, Pakistan, Philipina, Singapura, Thailand dan Amerika Serikat.

Indonesia melalui TNI Angkatan Laut juga turut berpartisipasi dalam memeriahkan kegiatan BIFR 2011 tersebut dengan menampilkan dua kapal produksi dalam negeri yaitu KRI Banjarmasin-592 yang merupakan kapal jenis Landing Platform Dock (LDP) KRI Lemadang-632 produksi dalam negeri buatan PT. PAL Indonesia. 

Sumber: DMC

Menhan RI Terima Panglima Tentera Malaysia ke 18

Illustration
JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Selasa (5/7), menerima kunjungan pertama Panglima Angkatan Tentera Malaysia ke 18, Yang Berbahagia Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Zulkifeli bin Mohd Zin, di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. 

Pada saat menerima tamunya, Menhan RI, didampingi Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, Dirjen Strahan Kemhan, Mayjen TNI Puguh Santoso ST, M.Sc, dan Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin menyampaikan selamat  kepada  Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Zulkifeli bin Mohd Zin sebagai Panglima Tentera Malaysia yang dilantik,  tanggal 15 Juni 2011 yang lalu, sekaligus mengharapkan adanya latihan bersama untuk meningkatkan kerjasama bidang pertahanan antara Indonesia dan Malaysia.

Sumber: DMC

2015, Bandara Antariksa Indonesia dari LAPAN Diprediksi Terlaksana

BENGKULU-(IDB) :  Pembangunan Bandara antariksa milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) diperkirakan akan terlaksana pada tahun 2015. Prediksi itu disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Teknologi dan Dirgantara LAPAN Arisdiyo, Senin (4/7).

"Saat ini masih tahap riset lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya, sedangkan pembangunannya dimulai pada 2015," katanya di Bengkulu. Saat ini LAPAN sedang melakukan penelitian terhadap 6 desa di Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara sebagai lokasi peluncuran satelit dan roket.

Enam desa tersebut yakni Banjar Sari, Meok, Ka'ana, Apoho, Malakoni, dan Kahyapuh. Jika nantinya sudah ditetapkan lokasi peluncuran satelit itu maka LAPAN akan membuat lokasi zona aman radius 5 kilo meter.

Dampak negatif dari progam ini terhadap masyarakat hanyalah pada saat peluncuran roket dimana dalam radius 5 kilometer harus bersih dari kegiatan apapun.

Sementara itu, Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi mengatakan adanya bandar antariksa tersebut dapat menguntungkan masyarakat setempat baik secara ekonomi dan pendidikan.

Bupati berharap, masyarakat dapat menerima dengan baik rencana LAPAN, mengingat banyak sisi positif yang akan didapatkan warga Pulau Enggano dan Bengkulu pada umumnya.

Pembangunan bandar antariksa milik LAPAN di Pulau Enggano ini merupakan tindaklanjut dari penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Provinsi Bengkulu pada 2010.

Pulau Enggano dinilai sebagai tempat yang sesuai untuk pembangunan bandar antariksa. Enggano memiliki populasi penduduk yang tidak terlalu banyak dan tidak berhubungan langsung dengan wilayah negara lain.

Tak hanya itu, Enggano juga memiliki luas wilayah yang luas dan lingkungan aman. Selain letaknya strategis, pulau itu juga berhadapan langsung dengan laut bebas, yaitu Samudera Hindia.

Sumber: Republika

Indonesian Naval Ship KRI “Frans Kaisiepo-368” Arrives At The Port of Colombo

COLOMNO-(IDB) : The Indonesian Naval Ship KRI “Frans Kaisiepo-368” arrived at the Port of Colombo on a three day visit and logistics requirements today (03rd July 2011). On her arrival, she was ceremonially welcomed by the Sri Lanka Navy.

KRI “Frans Kaisiepo-368”, a corvette belonging to the Indonesian Navy, is 90.71 meters in length and bears a displacement of 1444 tons. The ship is commanded by Commander Wasis Priyono and carries a complement of 100 naval personnel including 30 officers and 70 sailors.

The visiting ship will stay in Sri Lanka until 05th and the crew is scheduled to participate in a series of programmes organized by the Sri Lanka Navy to enhance the friendly relations between the two Navies during the  stay.

Source: Navy

KRI Diponegoro-365 “Bombardir” Pulau Gundul

LAUT JAWA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365 “membombardir” Pulau Gundul yang berada di sekitar Kepulauan Karimun Jawa Sabtu (02/06). 

Sebanyak sembilan butir peluru dimuntahkan dari moncong Senjata Artileri jenis meriam laras tunggal super rapid dengan kaliber 76mm berhasil menghujam daratan Pulau tak berpenghuni itu. Pulau Gundul merupakan daerah latihan milik TNI AL kusus untuk gladi tempur penembakan senjata artileri kapal-kapal perang.

Meriam kaliber 76mm Otomelara yang terpasang di Geladak Haluan kapal ditembakkan secara otomatis melalui Pusat Informasi Tempur (PIT) didukung radar senjata jenis LIROD MK2 sebagai tracking sasaran. Selain menggunakan kendali penembakan otomatis melalut PIT juga dilakukan penembakan secara manual dengan Target Designation Sight (TDS). Jarak tembak dari KRI Diponegoro menuju sasaran kurang lebih 5 nautical mile (9,8km).
 
Akurasi penembakan meriam 76mm sangat tinggi karena didukung Module Combat System (MCS)LIROD yang mampu melakukan tracking video dan memberikan data kontrol senjata secara tiga dimensi mulai dari jarak, baringan dan ketinggian sasaran. Radar tersebut juga memiliki kemampuan mengunci sasaran udara secara manual dan otomatis. terintegrasi dengan senjata ini, berupa radar

Peluru yang ditembakkan dari laras meriam 76mm merupakan proyektil jenis Target Practice(TP). Meriam buatan Italia  ini mampu memuntahkan peluru sebanyak 120 butir per menit dengan jarak jangkau maksimal 16 sampai 20 kilometer sesuai dengan jenis Amunisi yang ditembakkan. Untuk Amunisi jenis Semi Armour Piercing Otomonition Extended Range (Sapomer) dapat menjangkau sasaran dengan jarak maksimum 20km.

Serbuan pagi hari itu merupakan program latihan yang dilaksanakan oleh kapal perang yang berada di jajaran Koarmatim tersebut, saat melakukan perjalanan Lintas Laut (Linla) dari Pangkalan Surabaya menuju Jakarta dalam rangka akan mengikuti Latihan Bersama (Latma). Disamping itu kapal ini akan mendapatkan tugas patroli laut wilayah barat yang berada disekitar Kepulauan Karimun Jawa, Selat Sunda, Perairan Kepulauan Riau (Kepri), Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.

Tujuan galdi tempur penembakan senjata Artileri atas air tersebut sebagai tolak ukur untuk melihat sejauh mana kemampuan operasional persenjataan serta  piranti pendukung yang terintegrasi dengan senjata tersebut. Selain itu juga untuk meninggkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit dalam mengawaki dan mengoperasikan persenjataan yang dimiliki oleh KRI.

“Latihan penembakkan ini berhasil dengan baik, karena seluruh peluru yang ditembakkan mencapai target dengan akurat”, kata Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Antonius Widyoutomo.

Sumber: Koarmatim

Kapal Selam Iran Kembali Dari Misi Pengawasan Maritim

TEHRAN-(IDB) : Kapal selam Angkatan Laut Iran telah kembali ke pangkalannya setelah berhasil melakukan operasi pengawasan maritim dan mengidentifikasi kapal perang negara lain di perairan internasional. 

 Kapal selam, yang melakukan misi bersama kapal perang Armada 14 Angkatan Laut Iran, kembali ke pangkalan pada hari Senin (4/7) setelah menjalankan tugas hampir dua bulan di Laut Merah dan Teluk Aden, Fars News Agency melaporkan.

Kapal selam Iran memasuki perairan Laut Merah pada 7 Juni dan bergabung dengan kapal perang dari Armada 14. Penyebaran kapal selam militer Iran di Laut Merah adalah operasi pertama Angkatan Laut Iran di perairan jauh.

Iran telah mengerahkan kapal-kapal perang di Laut Merah untuk memerangi bajak laut Somalia.

Sumber: Irib

Indonesia Malaysia Kembangkan Kesepahaman Kerjasama Militer

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Malaysia untuk terus mengembangkan kesepahaman kerjasama militer yang menguntungkan kedua negara dan memberi kontribusi pada keamanan kawasan.

Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa usai Presiden Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Tentara Diraja Malaysia Jenderal Tan Sri Datuk Sri Zulkifli Mohd Zein.

"Dua hal yang disampaikan Presiden terkait hubungan antar kedua negara terutama dalam bidang keamanan adalah presiden berpesan pentingnya hubungan bilateral kedua negara Indonesia dan Malaysia yang didasarkan pada dua pilar militer to militer relations dan ekonomi bisnis relations," kata Julian.

Dalam pertemuan itu, kata Julian, Presiden menyampaikan meski Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang dekat dan memiliki dinamika dalam hubungan keduanya yang penting untuk dijaga adalah kesepahaman, keeratan dan saling pengertian di kedua bidang itu.

Sementara itu Staf Khusus Presiden bidang hubungan Internasional Teuku Faizasyah, mengatakan dalam pertemuan itu tidak dibahas secara khusus mengenai beberapa kasus perbatasan antara kedua negara.

"Masalah konflik perbatasan bagian dari satu hal yang ditangani serius hubungan kedua negara ada beberapa batas wilayah yang dirundingkan, potensi memang masalah di lapangan muncul, maka antar unsur pimpinan militer dibangun hubungan yang baik sehingga potensi masalah tidak menjadi esklasi di lapangan," paparnya.

Ketika ditanya apakah Indonesia memberikan reaksi atas pembelian dua kapal selam oleh Tantara Laut Malaysia, Faiza mengatakan dalam mekanisme kerjasama menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN ada semacam "white paper" tentang informasi pertahanan masing-masing negara sebagai upaya transparansi.

"Sebagai negara tetangga menghormati upaya masing-masing negara untuk tingkatkan kapasitas militer masing-masing, imbasnya juga buat stabilitas keamanan di kawasan, kita lihat Singapura, Malaysia dan Indonesia bisa meningkatkan keamanan di Selat Malaka karena juga peningkatan kapasitas angkatan laut masing-masing. Kita sebagai negara tentu mengambil manfaat dari apa yang dilakukan Malaysia," kata Faizasyah.

Presiden dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut didampingi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Menhan Purnomo Yusgiantoro.

Sumber: Antara

Industri Strategis Dalam Negeri Perlu Ditingkatkan

JAKARTA-(IDB) : Pembangunan angkatan perang yang kuat harus diikuti dengan pembangunan industri pertahanan yang mapan. Konsumen dalam negeri seharusnya juga menggunakan produk dalam negeri agar pembangunan keduanya berjalan lancar. 

"Tidak mungkin membangun angkatan perang kalau nggak punya industri militer sendiri, jadi perlu perencanaan jangka panjang untuk perolehan alutsista yang akan dipakai, sekaligus untuk dikerjasamakan melibatkan industri pertahanan dalam negeri yang mau kita bangun," kata Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal TNI Agus Suyarso saat dihubungi, Senin (4/7).

Agus yang tengah menghadiri Brunei Darussalam International Defence Exhibition (Bridex) menambahkan, Indonesia tengah membangun industri pertahanan dalam negeri yang mandiri. "Tidak hanya jadi agen trading dari pabrik atau pemasok dari luar negeri. Makanya saat ini kami upayakan kalaupun mengambil barang dari luar negeri, ada transfer teknologi agar kita bisa belajar," katanya.

Dikatakan Agus, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan untuk melakukan research and developmentcash flow dan neraca Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP). "Agar terwujud BUMNIP yang sehat dan meningkat kemampuan pendanaan BUMNIP dalam memenuhi kebutuhan alutsista dan almatsus," ungkapnya. (R&D) serta alih teknologi. Sedang diatur juga, kebijakan penyehatan

Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) dan Alat Material Khusus (almatsus) sedang giat-giatnya dibangun pemerintah. Dalam acara Bridex di Brunei Darussalam, Indonesia ikut berpartisipasi memamerkan alutsista dan almatsus-nya. "Sekalian promosi produk-produk industri militer dalam negeri mulai panser, senjata, mortir, kapal hingga pesawat CN 235 yg mau dibeli Brunei dan negara-negara ASEAN," kata Agus.

Ditempat berbeda, Direktur Direktorat Pengembangan Bisnis dan Teknologi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Dita Ardonni Jafri mengatakan, PT DI termasuk perusahaan binaan pemerintah dalam penyehatan perusahaan.

Tapi menurut Donni, upaya ini tidak cukup jika tak disertai pembangunan citra perusahaan di mata konsumen. "Pakai dulu produk dalam negeri, nanti orang luar melihat produk kita pun unggul. Jangan seperti sekarang, orang luar melihat, orang Indonesianya saja tidak pakai, buat apa beli dari Indonesia," katanya.

Donni berharap pemerintah dapat merubah kepercayaan konsumen dengan memakai produk dalam negeri agar pembangunan industri pertahanan berjalan sesuai rencana. Hal ini, lanjut Donni, dapat mempercepat pembangunan angkatan bersenjata yang lebih andal.

Sumber: Jurnas

Pengadaan Alutsista Sesuai Skala Prioritas

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan menegaskan , pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) tetap dilaksanakan secara bertahap sesuai anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah melalui program minimum essential forces atau MEF (kekuatan pokok minimum). 

“Jadi sudah dimasukkan di dalam blue print yaitu MEF pengadaan alutsista tersebut secara bertahap ditingkatkan. Untuk alutsista yang sudah tidak layak operasi, itu dilaksanakan pemeliharaan peralatan saja. Namun demikian untuk pengoperasiannya sudah tidak dilaksanakan,” katanya usai bertindak sebagai Inspektur Upacara HUT ke-50 Kolinlamil di Markas Kolinlamil, Jakarta, Senin (4/7).

Didit menambahkan, Kolinlamil sudah mendapatkan tambah KRI tipe 2 LPD (Landing Platform Dock) yang merupakan generasi kapal angkut yang terbaru yang dibuat oleh PT PAL.

2 KRI jenis LPD itu ditempatkan di Surabaya dan Jakarta. Sedangkan untuk kedepan konservasi landing search tank KRI yang tua ini dilaksanakan peremajaan kembali. “Sekarang ini sedang ditata kembali untuk pengadaannya bagaimana pelaksanaan kegiatannya, bagaimana spesifikasi teknisnya sedang direncanakan untuk pengadaan Landing Search tank yang baru,” katanya.

Sumber: Jurnas

Kolinlamil Diminta Optimalkan Angkutan Laut Militer

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno meminta Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) agar mengoptimalkan peran angkutan laut militer. Optimalisasi melalui profesionalisme Kolinlamil sangat dibutuhkan untuk mendukung Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militera Selain Perang (OMSP).

"Dalam rangka kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut militer meliputi personel, alat peralatan dan perbekalan yang bersifat taktis, strategis dan administrasi diperlukan adanya pembinaan kemampuan dalam rangka penggunaan kekuatan," demikian amanat KSAL yang dibacakan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan pada upacara HUT ke-50 Kolinlamil di Jakarta, Senin (4/6).

Tampak hadir, diantaranya Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Lodowijk F Paulus, Koamandan Korps Brimob Irjen Pol Syafei Aksal, Kasdam Jaya Brigjen TNI Edi Susanto, Kepala Staf Kohanudnas Marsma TNI Chairudin Ray dan Kepala Staf Armada RI kawasan Barat, Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara.

Peraturan Presiden RI Nomor 10 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI, Kolinlamil merupakan bagian integral dari TNI AL. Kolinlamil melaksanakan peran, tugas dan fungsi sebagai komando pelaksana utama pembinaan dan operasional. Tugasnya, menyelenggarakan operasi angkutan laut OMP maupun OMSP.

"Untuk meningkatkan profesionalisme, perlu melaksanakan latihan untuk meningkatkan kemampuan, kesiapsiagaan dan profesionalisme personel dan pengawak unsur-unsur KRI satgas Kolinlamil," kata KSAL.

Selain itu, KSAL menekankan perwujudan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan para prajurit dalam melaksanakan angkutan laut militer. "Pembinaan kemampuan alutsista maupun angkutan laut militer guna kepentingan pertahanan dan keamanan negara dilaut dan membina kesiapan operasional untuk melaksanakan angkutan laut TNI," kata KSAL.

Sumber: Suarakarya

Merpati Pesan 20 Unit N-219 Produksi PT. DI

JAKARTA-(IDB) : Menteri BUMN Mustafa Abubakar mendorong PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) bekerja sama untuk penggunaan pesawat N-219 produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

"Walau masih terlalu dini namun kerja sama antara Merpati dan PT DI akan merupakan sinergi saling menguntungkan. Mereka akan segera menandatangani kontrak kerja produksi 20 unit N-219 oleh PT DI untuk memenuhi kebutuhan Merpati," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin.

Menurut Mustafa, sinergi merupakan salah satu langkah yang harus ditempuh sehingga restrukturisasi yang sedang dilakukan terhadap kedua perusahaan tersebut mencapai hasil lebih maksimal.

Pada kesempatan itu pemerintah bersama dengan Komisi VI DPR menyetujui suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Merpati sebesar Rp516 miliar, sedangkan PTDI diusulkan mendapatkan PMN sekitar Rp2 triiun dari APBN 2012.

Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengakui pihaknya membutuhkan sebanyak 20 unit pesawat baru dalam rangka ekspansi rute yang sudah dimiliki saat ini.

"Dalam rencana bisnis perusahaan Merpati 20 unit pesawat berkapasitas 20 tempat duduk. PTDI kami lihat mampu memenuhi permintaan kami pada 2014-2015," ujarnya.

Menurutnya, harga satu unit N-219 berkisar 4 juta dolar AS sehingga butuh dana sekitar 80 juta dolar untuk 20 unit.

"Dananya tentu akan kami cari. Ini di luar dari PMN yang kami terima nanti sebesar Rp516 miiar itu," ujarnya.

Sebelumnya Head of Structure Design PT Dirgantara Indonesia, Budi Sampurno mengatakan pesawat N-219 diperkirakan akan mengudara secepatnya pada 2014.

PT DI menyebut akan segera menyelesaikan produksi pesawat tersebut dan segera akan menjalani proses sertifikasi pada 2013.

Budi menambahkan untuk penjualan tahun pertama di 2014 pesawat baru ini akan dipasarkan di dalam negeri. "Untuk tahun 2014, targetnya lokal dulu. Untuk sipil sebanyak 97 pesawat, untuk militer 57 pesawat," ujar Budi.

Sumber: Antara

PT. DI Berencana Buat helikopter Baru

Helikopter Fennec
JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia bakal mengembangkan dua helikopter baru untuk menggantikan NBO 105 yang produksinya bakal berakhir tahun ini. Pengembangan dua jenis helikopter itu merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asal Eropa, Eurocopter.

Juru bicara PT Dirgantara Indonesia, Rakhendi Triyatna mengatakan dua helikopter yang akan diproduksi masih sejenis dengan helikopter NBO 105. Kedua jenis helikopter yang akan diproduksi adalah Fennec dan Ecuirrel. "Kami sudah menandatangani kerjasama lanjutan dengan Eurocopter minggu lalu," kata Rakhendi, Senin (4/7).

Rakhendi mengatakan produksi NBO 105 yang berakhir tahun ini juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1976. Hingga tahun 2011, PT Dirgantara Indonesia sudah memproduksi 123 unit NB 105. Dirgantara Indonesia juga bekerjasama dengan Eurocopter sejak 1982 untuk membuat helikopter Super Puma.

Selain itu, mereka juga bekerjasama dalam memproduksi helikopter EC 725 dan EC225, namun Dirgantara Indonesia hanya membuat badan dan ekor helikopter. Sedangkan perakitannya dilakukan oleh Eurocopter di Prancis.

Produksi dua helikopter terbaru menurut Rakhendi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri terutama untuk TNI. Demikian juga dengan dua helikopter terbaru yang akan diproduksi menurutnya akan memenuhi kebutuhan pasar baik TNI atau SAR. "Selain untuk kebutuhan dalam negeri, helikopter yang diproduksi juga akan dipasarkan ke negara tetangga," kata Rakhendi.

Rakhendi berharap produksi dua jenis helikopter terbaru dapat dilakukan secepatnya. Namun dia belum bisa memastikan waktunya karena pembicaraan yang dilakukan dengan Eurocopter masih tahap awal.

Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Bambang S Ervan mengatakan Dirgantara Indonesia pasti sudah mempertimbangkan pasar dari dua jenis helikopter terbaru yang akan diproduksi. Namun jika helikopter itu merupakan pengembangan dari NBO 105, maka menurutnya akan cocok dengan kebutuhan pasar di Indonesia. "Selain untuk kebutuhan TNI dan SAR, bisa juga dipergunakan oleh perusahaan pertambangan dan kebutuhan pesawat charter," kata Bambang.

Sumber: Kontan

Eurocopter, PT. Dirgantara Indonesia Renew Agreement

SHEPHARD-(IDB) : Witnessed by French Prime Minister François Fillon in Jakarta, Eurocopter and PT. Dirgantara Indonesia (also known as Indonesian Aerospace) signed today a new teaming framework agreement, to continue the successful partnership which consists of industrial co-operation as well as marketing of Eurocopter products to Indonesian governmental entities.

The first teaming framework agreement was signed between Eurocopter and PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) back in 2006. The renewal of the partnership will see a continuation of the joint effort for a further five years, as representatives from both organizations put pen to paper in a signing ceremony today in Jakarta, in the presence of French Prime Minister, François Fillon, who was on an official visit in Indonesia.

Signing for PTDI is its President Director, Budi Santoso. Henri Stell, Eurocopter Deputy Vice President Sales and Customer Relations (Asia Pacific), was present to sign on behalf of Dominique Maudet, Eurocopter Executive Vice-President Global Business & Services.

The partnership between Eurocopter and PTDI began some 35 years ago – when Eurocopter was then known as Aérospatiale and MBB; and PTDI known as Nurtanio – with the licensed production of 123 BO105, 11 Puma SA330 and 19 Super Puma AS332 helicopters. The partnership was further strengthened in 2008 when the two companies set up an assembly line for the Super Puma MK helicopter airframes in Bandung, Indonesia, thereby successfully integrating PTDI into Eurocopter’s global supply chain.

The agreement renewal signalled bigger things to come for both parties. Henri Stell pointed out that “both Eurocopter and PTDI can capitalize on each other’s strengths – PTDI’s strong local insights, network and solid infrastructure; and Eurocopter’s global strategy and network coupled with having the world’s widest helicopter product range – to secure upcoming local procurement programmemes and grow the business together.”

Agreeing with Henri Stell, PTDI President Director Budi Santoso noted that “Indonesia has been viewed as one of the most dynamic helicopter markets in Southeast Asia not only due to its vast land area and island archipelago, but also to the fact that there are many ageing helicopter fleets that would need replacement in the coming years.” He added, “Together with Eurocopter, our synergy will ensure that we are in a good position to bid for these contracts when the opportunities arise.”

Sumber: Shephard

First flight of Japanese ATD-X likely in 2014

TOKYO-(IDB) : Tokyo has reaffirmed its plan for a 2014 first flight of its experimental Mitsubishi ATD-X Shinshin stealth demonstrator, while it also considers three fighters for its F-X requirement.

"The first flight of the ATD-X is scheduled in Japan fiscal year 2014," said Japan's defence ministry.

"The ATD-X is a trial product of a high-manoeuvrability stealth aircraft adopting various state-of-the-art technologies that may be applied to future fighters, and confirm and verify the practicality and operational effectiveness of systems under various flight conditions," said the ministry. "It is also intended for the study of air defence against stealth fighters that might be deployed in the neighbouring region in the future."

Japan unveiled the first full-sized mock-up of the ATD-X at Japan Aerospace 2008. Many observers, noting the immense costs and risks in developing an indigenous fighter, have speculated that the project was a bargaining chip to help Tokyo gain access to the Lockheed Martin F-22 Raptor, which Washington steadfastly refused to sell to its Pacific ally.

Meanwhile, the Boeing F/A-18E/F Super Hornet, Eurofighter Typhoon and Lockheed F-35A Lightning II are vying for the F-X requirement to replace Japan's McDonnell Douglas F-4 Phantoms. Tokyo issued a long-awaited request for proposals for the deal in April.

According to Tokyo's mid-term defence programme for the years 2011-15, the Japan Air Self-Defence Force has initial plans to procure 12 aircraft, with the final number yet to be determined. At a media briefing at the Paris air show, however, Boeing said the F-X requirement is for 42 aircraft.

Boeing added that it elected to offer the Super Hornet as opposed to a variant of the F-15 because Japan seeks a diversity of fighter types. The country operates a large force of F-15Js, but was concerned about readiness in the event of a problem with a specific type of aircraft.

Under F-X, substantial parts of the aircraft selected will be produced in Japan. Both Boeing and Lockheed have a long history of industrial co-operation with Japan on fighter programmes, while Eurofighter is a newcomer. The strong diplomatic ties between the USA and Japan, and the possibility that they may one day face common threats in the form of North Korea or China, would appear to favour the US aircraft over their European rival.

Tokyo expects proposals to be submitted by the end of September. The defence ministry said it will request that funds for the F-X purchase be appropriated for FY2012, with the aim of inducting the aircraft in 2016.

Sumber: Flightglobal

DPR Setujui 4 BUMN Terima PMN

JAKARTA-(IDB) :  Komisi VI akhirnya menyetujui permintaan Menteri BUMN dan Menko Perekonomian memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN). PMN ini diberikan pada BUMN yang dianggap strategis.

Berdasarkan rapat dengar pendapat antara Komisi VI bersama Menteri BUMN dan Menko Perekonomian hari ini disepakati bahwa ada empat perusahaan plat merah yang diprioritaskan memperoleh dana PMN.

"Komisi VI DPR RI dan pemerintah sepakat untuk melakukan penyehatan BUMN melalui pemberian PMN dan konversi SLA/RDI  dari bantuan pemerintah yang belum ditentukn statusnya (BPYBDS) untuk PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, Pt Pindad menjadi penyertaan modal negara," ungkap Ketua Komisi VI Airlangga Hartanto saat membacakan kesimpulannya di gedung DPR RI Jakarta Senin (4/7/2011).

Sementara untuk perusahaan Plat merah lain yang dikatakan juga membutuhkan suntikan dana akan dikaji lebih lanjut dalam panitia Kerja (Panja) PMN dan restrukturisasi Komisi VI DPR RI.

"PMN dan restrukturisasai untuk PT PPA, PT kertas leces, Perum LKBN Antara, PT IKI, PT Dok Koja Bahari, PT Balai Pustaka, PT Perikanan Nusantara akan dikaji dalam Panja PMN dan Restrukturisasai komisi VI DPR RI," pungkasnya.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menegaskan, upaya menyehatkan BUMN dilakukan dengan berbagai cara, termasuk PMN. Dana segar yang siap mengalir ke BUMN strategis sebagai dukungan penyehatan sebesar Rp7,79 triliun dari postur APBN.

Dari total dana tersebut, aliran dana yang langsung dari APBN sebesar Rp2,94 triliun yang diberikan bagi PT Dirgantara Indonesia (DI), PT Pindad, dan LKBN Antara. Selain itu, dana APBN yang dialirkan melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp4,85 triliun diberikan kepada PT PAL, IKI, PT Dok Koja, PT Bahari, PT PPA dan Perikanan Nusantara. Untuk PMN yang belum direkomendasikan dan masih sebatas usulan sebesar Rp2,1 triliun.

Adapun rincian dari pemberian PMN dan konversi serta BPYBDS adalah sebagai berilut :

1. PT DI
    -Rp1,450 triliun konversi hutang (non cash ) tahun 2011
    -Rp2,380 triliun legaliasasai penyertaan modal sementara tahun 2011
    -Rp2,060 triliun PMN cash untuk tahun 2012

2. PT PAL Indonesia
    -Rp648,33 miliar PMN cash APBNP 2011
    -Rp1,397 triliun PMN cash tahun 2012
    -Rp462,9 miliar berupa Konversi hurang SLA
    -Rp193,370 miliar berupa konversi hutang PPA
    -Rp56,530 miliar berupa konversi hutang rekening dana investasi
    -Rp101,200 miliar berupa konversi hutang KITE (pokok dan denda)

3. PT Pindad
    -Rp696,7 miliar PMN cash 2012
    -Rp35,4 miliar APBNP 2011 hutang
    -Rp241,8 miliar berupa hutang jangka panjang ke pemerintah (BPYBDS)

4. PT Merpati Airlines 
   -Rp561 miliar restrukturisasi dan revitalissi yang dimasukkan dalam APBNP 2011 dengan     catatat telah melalui kajian restrukturiasai oleh PPA.

Sumber: Okezone