Pages

Jumat, Juni 03, 2011

Dengan Hizbullah dan Hamas Saja Israel Kalah, Apalagi Iran?

TEHRAN-(IDB) : Anggota parlemen senior Iran mereaksi ancaman "tidak berguna" Israel soal aksi bersama masyarakat internasional anti-program nuklir Iran, dan menyatakan bahwa Tel Aviv akan mendapatkan respon tegas dari Republik Islam Iran.
 
Menteri Urusan Strategi Israel, Moshe Ya'alon, Senin lalu (30/5) mengatakan bahwa dunia harus mengambil tindakan bersama untuk menghentikan program nuklir Iran, termasuk serangan pre-emptive, jika diperlukan.

Pejabat mantan kepala staf gabungan militer Israel itu meminta dunia untuk menyadari apa yang diklaimnya dengan "ancaman nuklir dari Iran" dan menekankan bahwa hal itu dilakukan dengan "serangan pre-emptive" terhadap Teheran.

Jurubicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran (Majlis) Kazem Jalali mengatakan, Israel tidak akan pernah mampu melancarkan serangan militer terhadap Iran, serta menekankan bahwa jika serangan itu terjadi, maka Israel harus siap menerima respon yang tegas dan berbahaya dari Republik Islam Iran.

Menurutnya, "Pejabat rezim Zionis sangat jarang melontarkan pernyataan tidak mendasar tersebut yang tidak akan berdampak pada pendekatan dan hubungan Iran." Israel harus tahu bahwa plot untuk menimbulkan kerusakan terhadap Iran melalui serangan militer tidak akan berhasil.

Menyinggung ketangguhan Hizbullah Lebanon dan Hamas Palestina dalam menghadapi Israel, Jalali menyatakan, Israel bahkan tidak dapat mencapai tujuannya dalam menghadapi dua kelompok tersebut meski telah mengerahkan seluruh kemampuannya. 

"Lalu, bagaimana Israel berupaya mendorong masyarakat internasional untuk melancarkan serangan militer terhadap Iran?"

Israel, adalah satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah dengan telah memproduksi lebih dari 200 hulu ledak nuklir. 

Tel Aviv menolak tuntutan global untuk bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan tidak mengizinkan para pengawas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) meninjau program nuklirnya yang kontroversial.

Iran berulang kali menolak tegas tuduhan Barat bahwa aktivitas nuklirnya mengacu pada program militer serta menekankan bahwa sebagai anggota IAEA dan penandatangan NPT, Tehran berhak mendayagunakan teknologi nuklir untuk kepentingan damai. 

Selain itu, IAEA juga melakukan pemeriksaan ketat rutin terhadap fasilitas nuklir Iran dan tidak pernah menemukan bukti penyimpangan dalam program nuklir sipil Iran.

Sumber: Irib

2 komentar:

  1. israel adalah amerika, untuk menghancurkan israel 'amerika' dulu harus di hancurkan baru israel bisa di hancurkan, untuk menghancurkan amerika tidak semudah yg di bayangkan, seperti halnya anak kecil melawan orang dewasa yg berotot tinggi besar. Jalan satu2 nya untuk menghancurkan AMERIKA yaitu serang dari dalam kalau dalam nya sudah carut marut baru di serang dari luar, pasti amerika akan hancur...itu kata sesepuh dulu kalau mau berkelahi dengan orang yg lebih kuat"

    BalasHapus
  2. betul dulu waktu pertempuran yang dinamakan yonkipur untuk menyingkirkan kependudukan israel dari palestina, israel di serang dari segala penjuru oleh negara-negara arab seperti suriah, libanon, turki, mesir dan irak, tetapi semua persenjataan israel di bantu sama amerika baik dari darat,laut maupun udara bahkan satelit mata-mata nya amerika di kerahkan ke israel,dan negara-negara arab pun kalah telak dan kemenangan pun di raih israel, itulah sebab nya kenapa israel dari dulu susah untuk di kalahkan dan di singkirkan dari negri palestina. bahakan sampei sekarangpun israel adalah sekutunya amerika

    BalasHapus