Pages

Jumat, Oktober 17, 2014

Oerlikon Skyshield, Artileri Pertahan Udara Korpaskhas

JAKARTA-(IDB) : Demi terwujudnya prajurit yang provesional, kelengkapan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI harus diutamakan.

Dalam rangka itu, Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) TNI Angkatan Udara juga tak mau ketinggalan. Kerja Paskhas dalam menanggulangi pertempuran udara kini dilengkapi dengan Rudal Oerlicon Skyshield Revolver Gun 35 Milimeter.

Senjata ini mampu melakukan pengamatan target dengan baik berupa pesawat tempur, pesawat berawak maupun tak berawak dan missile.

Selain melakukan pengawasan, alat ini juga mampu menghancurkan target yang berukuran sangat kecil. Bahkan, yang berukuran sekecil korek api.

Meriam Skyshield ini merupakan meriam generasi kedua yang dimiliki TNI Angkatan Udara/Korps Paskhas, yang dioperasikan satuan Detasemen Pertahanan Udara 471 Paskhas.

Senjata ini, merupakan senjata tercanggih yang digunakan untuk pertahanan udara guna melindungi Obyek Vital Nasional dan Obyek Vital Lainnya.

Meriam Oerlicon Skyshield ini mampu memuntahkan 1000 amunisi/menit. Senjata ini dilengkapi Amunisi Ahead 35 Milimeter yang berkemampuan mengeluarkan partikel-partikel hingga 152 partikel dan mampu membentuk jaring laba-laba apabila mendekati target. Sehingga target tidak akan bisa lolos dan akan rusak dan hancur dalam hitungan detik.

Pengoperasian Oerlicon skyshield dilengkapi dengan comand post dan sensor unit yang mampu melakukan searching dan tracking dengan sempurna dan anti jamming.



Sumber : Sindo

TNI Harus Kuat Dan Siap Hadapi Tantangan Baru

MAGELANG-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan TNI harus kuat agar mampu menjaga kedaulatan negara dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang berkembang di era global.

Presiden menyatakan hal itu dihadapan para prajurit TNI dan Polri serta Taruna Akademi Militer di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, Jumat pagi.

"Dunia terus berubah, Indonesia kita juga terus berubah, tantangan dan anacaman yang dihadapi juga terus berekembang dari masa ke masa. Maka misi atau tugas pokok kita dan tugas kita tidaklah menjadi samekin ringan, oleh karena itu diperlukan kekuatanyang tangguh utamanya kekuatan TNI," kata Presiden.

Presiden menjelaskan, meski era perang dingin antara Barat dan Timur sudah tidak ada lagi, namun dunia tetap belum stabil.

Konflik, ketegangan bahkan perang masih terjadi diberbagai penjuru dunia, mulai Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, keteganagan di Asia Timur dan berbagai belahan dunia lainnya. Ancaman insurgency (pemberontakan) dan aksi-aksi terorrisme masih terus berlanjut.

"Menunjukan dunia tidak stabil dan dunia belum dapat dikatakan damai, ancaman setiap saat datang termasuk ancaman thd negara kesatauan RI, oki Ind harus siap, TNI harus siap, Polri harus siap, kita semua harus siap," kata Presiden.

Kepala Negara menyatakan, penguatan TNI tidak hanya dengan meningkatkan kecukupan jumlah tentara, modernisasi alutsista, dan peningkatan logistik semata.

Namun juga didukung oleh strategi, taktik dan doktrin yang tepat dan peningkatan pelatihan dan pendidikan prajurit.

Presiden mengingatkan agar TNI terus menggali dan belajar dari berbagai pengalaman di dunia. Banyak negara maju yang gagal menyelesaikan peperangan meski didukung persenjataan yang canggih dan logistik yang kuat.

"Banyak negara-negara maju yang tidak berhasil benar mengatasi aksi-aksi insurgency di berbagai negara, negara maju memiliki keunggulan teknologi, memiliki kecanggihan persenjataan militer dan logistik tidak terbatas karena ekonomi kuat, tetapi ternyata seringkali mereka tidak bisa memenangkan peperangan. Ini harus kita pelajari," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono meresmikan pembentukan skuadron udara - 16 (Vijayakantaka Abhyastivirayate) dan Batalyon Infanteri - 10 Marinir Satria Bhumi Yudha yang sempat tertunda sebelumnya karena kesibukannya akhir-akhir ini.

Acara yang sekaligus perpisahan SBY sebagai presiden tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Panglima TNI Moeldoko, Kepala Kepolisian RI Sutarman, para kepala staf angkatan dan jajaran petinggi TNI.

Acara tersebut juga dihibur oleh pertunjukan drumband dari para perwira tinggi dan Taruna Akmil.



 Sumber : Antara

Berita Foto : Rusia Iran Perkuat Kerjasama Militer

image
ANZALI-(IDB) : Kapal perang dari Armada 
Kaspia Rusia, berlabuh di Bandar Anzali, 
Iran setelah mengadakan latihan bersama
dengan dua kapal perang Kazakhstan pekan
lalu. 

Setelah itu kapal perang Rusia akan 
menuju ke Baku, Azerbaijan. Kapal Angkatan
Laut Rusia mengunjungi pelabuhan tiga 
negara Kaspia sebagai bagian dari program 
pengbqngan kerjasama internasional antara 
negara-negara Kaspia.


September lalu, para pemimpin lima negara Kaspia – Azerbaijan, Iran, Kazakhstan, Rusia, dan Turkmenistan– bertemu di kota Astrakhan, Rusia dan setuju untuk mencegah kekuatan militer eksternal untuk meraih pengaruh di Laut Kaspia.

image
RFNS Dagestan (ex-Albatros) (693) Gepard class (Project 11661K) frigate
image
RFNS Grad Sviyazhsk (021) Buyan-M class (Project 21631) corvette
image
RFNS Grad Sviyazhsk (021) and RFNS Dagestan (693) berthed at Bandar Anzali, Iran
image
IRINS Joshan (P225) Sina class (La Combattante IIa) fast attack craft, and overhead IRINA Agusta AB-212ASW helicopter, serial 6-2402 (cn 5510).
image
Russian Ambassador to Iran Levan Jagarian (left) with Russian Navy captain 2C
image
Islamic Republic of Iran Navy (IRIN) Caspian Sea Fleet reception members
image
Gilaki welcome for Russian Navy captain 1C


Sumber : JKGR

Pembentukan Satuan Ranger TNI AD

MAGELANG-(IDB) : Pagi ini sampai tengah hari nanti, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan berada di Akademi Militer (Akmil) Magelang dalam rangkaian kunjungan dua hari di DIY dan Jateng.  Di kota ini, menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai RI 1, SBY akan menyempatkan untuk meresmikan Satuan Ranger di lokasi pendidikan calon tentara tersebut.

“Di Magelang, SBY memiliki sejumlah agenda salah satunya meresmikan Satuan Ranger di Akmil,” ungkap Kepala Penerangan (Kapen) Korem 072/Pamungkas Yogyakarta, Mayor Inf M Munasik, Jumat (17/10).


Selama berada di Akmil, SBY yang juga didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II juga akan mendengarkan paparan yang disampaikan Kasad Jendral TNI Gatot Nurmantyo.


Paparan tersebut secara garis besar menerangkan alasan perubahan Satuan Linud menjadi Satuan Ranger di bawah Kodam IV/Diponegoro. “Di lapangan Sapta Marga dan sebelum memberikan pengarahan, Bapak Presiden juga akan menyerahkan Brevet Ranger,” imbuh Munasik.


Setelah mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan di Akmil, rombongan Presiden akan bertolak kembali ke Jakarta via Bandara Adisutjipto Yogyakarta sekitar pukul 11.30 dan dilepas Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.


Sebelumnya, kemarin SBY beserta Ibu Negara menghabiskan waktu di Kota Jogja untuk bernostalgia kala mengunjungi Makorem 072/Pamungkas. Kebetulan medio 1995, SBY juga pernah memimpin Korem tersebut tak lebih dari setahun.


Tak hanya itu, bertempat di Gedung Agung, Yogyakarta, SBY juga mengundang 20 netizen dalam acara Kopdar Pamitan. Ke-20 pegiat sosial media itu merupakan pemenang kuis yang diadakan akun twitter milik SBY @SBYudhoyono.



Sumber : SM

Karbol AAU Latihan Cakra Wahana Paksa

MAKASSAR-(IDB) : Sebanyak 100 Karbol AAU (Akademi TNI Angkatan Udara) beserta 37 Antap pendukung dan 26 personel crew, Rabu (15/10) melaksanakan kunjungan ke Lanud Sultan Hasanuddin dalam lawatannya melaksanakan latihan Cakra Wahana Paksa bagi Taruna tingkat IV Werving 2011 AAU, dipimpin langsung oleh Gubernur Akademi TNI Angkatan Udara Marsda TNI Sugihardjo,SE.M.M. Pada kesempatan tersebut, Kepala Staf Koopsau II Marsma TNI Yuyu Sutisna menyempatkan diri hadir menyambut kedatangan Gubernur AAU beserta rombongan di Gedung Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin didampingi Komandan Wing 5 Kolonel Pnb M.Tonny Haryono, Para Asisten Koopsau II dan Kosekhanudnas II serta Para Kadis dan Komandan Satuan Jajaran Lanud Sultan Hasanuddin. 


Sesaat setelah tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, para karbol langsung mengunjungi Mako Kosekhanudnas II di jalan P. Kemerdekaan Daya Makassar, kemudian kembali ke Lanud Sultan Hasanuddin untuk melihat langsung dari dekat Alutsista TNI AU yang ada di Skadron Udara 11 Wing 5 yang merupakan home base pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 dan SU-27 SKM yang diterima langsung Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb David Y. Tamboto, dan Skadron Udara 5 Wing 5 home base pesawat Boeing 737 Intai Strategis dan CN 235 MPA, diterima langsung Komandan Skadron Udara 5 Letkol Pnb Bambang Sudewo. 


Selain melihat dari dekat Alutsista TNI AU yang ada di skadron udara 11 dan Skadron Udara 5, para Karbol juga menerima paparan dari para perwira Skadron, tentang visi dan misi serta tugas dan tanggung jawab Lanud Sultan Hasanuddin yang merupakan Lanud dalam jajaran Koopsau II. Lanud Sultan Hasanuddin mempunyai tugas menyiapkan, melaksanakan pembinaan dan pengoperasian seluruh satuan dalam jajarannya dan melaksanakan pembinaan potensi dirgantara serta menyeleggarakan dukungan operasi bagi satuan lainnya, sesuai dengan Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor: Kep/06/II/2005 Tanggal 14 Februari 2005 tentang pokok-pokok organisasi dan prosedur. 


Usai kunjungan dilanjutkan dengan pemberian cindera mata dan kegiatan foto bersama Gubernur AAU dengan para pejabat Koopsau II, Lanud Sultan Hasanuddin, Kosekhanudnas II, beserta para Ketua Pia Ardhya Garini dari masing-masing satuan, serta para Karbol AAU, kemudian menuju ke Lanud Wolter Monginsidi Kendari untuk melanjutkan pelaksanaan latihan Cakra Wahana Paksa.



Sumber : TNI AU

Integrasi Radar KRI Berkemampuan Hanud

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja memimpin Rapat Koordinasi Integrasi Radar Kedua, terkait pembahasan integrasi Radar KRI berkemampuan hanud dalam mewujudkan Sishanudnas yang handal, yang dihadiri oleh : Kas Kohanudnas dengan para Pejabat Kohanudnas, di ruang Rapat Makohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/10).   
Pada kesempatan itu Pangkohanudnas menyampaikan tentang kemampuan Kohanudnas dalam menerima data Radar yang berasal dari Radar di darat tidak mengalami kendala, sedangkan apabila data Radar yang kita terima dari KRI berkemampuan Hanud belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk dapat mendukung Sishanudnas. Utuk itu Pangkohanudnas berupaya agar  pengintegrasian Radar yang berasal dari KRI berkemampuan Hanud ke pusat operasi pengendalian Kohanudnas dapat terlaksana, sehingga data Radar yang  dikirim dari KRI dapat diterima dengan baik.           


Rapat kali ini juga dihadiri oleh PT. Aditech Matra sebagai mitra yang nantinya akan mengerjakan pemasangan peralatan Radar di setiap KRI yang memiliki kemampuan Hanud, dalam pembahasannya PT. Aditech Matra yang disampaikan oleh Bapak Sukardi menyampaikan, bahwa pemasangan peralatan guna mengintegrasikan Radar KRI berkemampuan Hanud ke pusat pengendali Kohanudnas tidak ada permasalahan, asalkan KRI yang akan dipasang peralatan antena memiliki tempat dengan diameter  2 s.d 3 M, dengan menggunakan Satelit C-Band.




Sumber : TNI

KRI Teluk Cirebon 543 Patroli Laut Kalbar

PONTIANAK-(IDB) : KRI Teluk Cirebon 543 melakukan patroli pengamanan di perairan laut Kalimantan Barat dan Indonesia umumnya, kata Komandan KRI Teluk Cirebon 543 Mayor Laut (P) Arif Prasetyo I.

"Selain melakukan operasi pengamanan perairan Kalbar dan Indonesia umumnya, kami juga siap melakukan operasi bantuan kemanusiaan, seperti operasi bantuan bencana alam tsunami," kata Arif Prasetyo I saat dihubungi Antara, Kamis.

Ia menjelaskan patroli di laut guna menekan seminimal mungkin aktivitas ilegal di laut.

"Minimal dengan kehadiran kami, bisa menekan aktivitas ilegal seperti pencurian ikan di perairan Indonesia nelayan asing," ungkapnya.

KRI Teluk Cirebon 543 dilengkapi meriam laras ganda kaliber 25 mm dan 37 mm, memiliki panjang 90,78 meter, dan lebar 11,12 meter, yakni jenis Landing Ship Tank (LST) "Class Frosch" yang dibuat di Veb Penee Werf, Wolgast, Jerman Timur tahun 1978.

Selain itu, berfungsi untuk mendukung operasi amfibi, mengangkut pasukan pendarat yang akan didaratkan ke pantai, dan juga mampu mengangkut enam tank amfibi dengan ukuran 6-7 meter serta peralatan tempur lainnya.

"KRI Teluk Cirebon bukan termasuk armada tempur maupun pemukul, namun sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik," ungkap Arif.

KRI Teluk Cirebon 543 di bawah satuan kapal Amfibi Koarmabar, dan berinduk di Pangkalan Utama Pondok Dayung, Jakarta.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah perairan Kalbar memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, seperti pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing.

Ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arafura, dan perairan Utara Sulut.

Perairan Kalbar termasuk dalam Zona III bersama Natuna, Karimata dan Laut China Selatan dengan potensi ikan tangkap sebanyak satu juta ton per tahun. Jenis ikan bervariasi seperti tongkol, tenggiri dan cumi-cumi.

Luas areal perairan Kalbar sampai Laut Cina Selatan seluas 26.000 km, meliputi 2.004.000 hektare perairan umum, 26.700 hektare perairan budi daya tambak, dan 15.500 hektare laut.

 

Sumber : Antara