Pages

Senin, September 15, 2014

KAI Bangun Pusat Pengembangan Pesawat Dan Bersiap Membangun KF-X

SEOUL-(IDB) : Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI), satu-satunya produsen pesawat Korea Selatan, pada 16 September menyatakan bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan untuk pembangunan pusat pengembangan pesawat guna bersiap membangun pesawat tempur KF-X.
 

Fasilitas desain dan pengujian ini akan dibangun oleh POSCO Engineering Co. di lini produksi KAI di Sacheon, 437 kilometer sebelah tenggara ibukota Seoul. Berupa gedung tujuh lantai dengan luas bangunan 24.496 meter persegi pada lahan 4.231 meter persegi. Fasilitas ini akan diperuntukkan untuk pengembangan pesawat sayap tetap dan sayap putar. Pembangunannya akan rampung pada bulan November 2015 dan akan isi oleh 2.000 peneliti dan personel pengembang.
 

Pusat pengembangan ini merupakan upaya berkelanjutan KAI untuk mempekerjakan lebih banyak insinyur dan perakit. Setelah sebelumnya pada bulan Juli lalu mereka menjadi mitra utama untuk mengembangkan light civilian helicopter (LCH) dan light armed helicopter 
(LAH).
 

Pada Agustus lalu, KAI mengumumkan bahwa mereka akan menambah 1.000 pekerja baru demi memuluskan program pembangunan LCH dan LAH, serta untuk program KF-X.
 

Nantinya, KF-X akan bermesin ganda dan kemampuannya melebihi pesawat tempur KF-16 Angkatan Udara Korea Selatan saat ini, namun masih dibawah pesawat tempur siluman F-35 - yang rencananya juga akan dibeli Korea dari Amerika Serikat. Jika pembangunan KF-X berlangsung sesuai rencana, pesawat pertama kemungkinan akan dikirimkan pada pertengahan dekade depan (2025-2026).
 

"KAI, dengan banyak pengalaman melalui pengembangan dan produksi pesawat KT-1, T-50, FA-50 dan KUH-1 Surion medium choppers, yakin mampu mengembangkan KF-X," ujar perusahaan. KAI juga mengatakan bahwa kedua mitra mereka yaitu Indonesia dan Lockheed Martin optimis dengan  kemitraan ini.
 

Selain bersiap-siap mengembangkan hardware, KAI juga melakukan pembicaran dengan pemerintah Korea untuk merampungkan negoisasi transfer teknologi yang nantinya akan diperlukan KF-X. Dikatakan, hasil pembicaraan ini akan disimpulkan dalam waktu dekat.
 

Lockheed Martin telah membantu pengembangan T-50, 13 persen diantaranya adalah hasil pekerjaan mereka. Dan Indonesia, yang telah membeli KT-1 dan T-50, KAI mengatakan bahwa mereka memiliki 'hubungan khusus' dengan Indonesia.



Sumber : Artileri

Force Commander UNIFIL Kunjungi Prajurit TNI Di Lebanon

LEBANON-(IDB) : Force Commander UNIFIL Mayor Jenderal Luciano Portolano didampingi Komandan Sektor Timur Brigjen Andres Chapa Huidobro mengunjungi 75 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) POM TNI Kontingen Garuda (Konga) XXV-F/UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon).

Kedatangan Jenderal asal Italia tersebut disambut dengan jajar kehormatan dan tarian khas Jawa Timur  yang diperankan oleh anggota Satgas POM TNI dan diterima oleh Wakil Komandan Satgas POM TNI Konga XXV-F/Unifil atau Sector East Military Police Unit (SEMPU) Mayor Laut (PM) Candra Hermawan di Gajah Mada Base UN Posn 7-3, Lebanon Selatan, Jumat (12/9/2014).


Selanjutnya Force Commander menerima paparan terkait tugas pokok Sector East Military Police Unit (SEMPU) sebagai International Military Police (IMP) dalam menegakkan hukum, disiplin dan tata tertib terhadap pasukan UNIFIL militer/sipil yang berada di AOR (Area Of Responsibility) Sektor Timur, dengan melakukan berbagai kegiatan diantaranya MP Check Point, NB Check Point, melaksanakan PAP (Patrol Araund Compound) dan pengawalan VIP serta Escort personel / material.


Usai menerima paparan Force Commander mengecek alat peralatan serta fasilitas di coumpoun Satgas POM TNI Konga XXV-F/Unifil. Dalam kesempatan tersebut Jenderal Luciano Portolano menyaksikan perfoma tentang penanganan kecelakaan antara personil UNIFIL dan penduduk sipil, dengan penuh sigap dan terampil personil Satgas POM TNI mampu melaksanakan dengan baik dan mendapat uploes dari pengunjung.


Diakhir kunjungannya Jenderal Luciano Portolano menyampaikan apresiasinya kepada seluruh prajurit Satgas POM TNI Konga XXV-F/Unifil yang telah melaksanakan tugas dengan baik sesuai tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap satuan tingkat atas yaitu Sektor Timur UNIFIL.



Sumber : TNI

TNI Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Terjun Payung Militer

SOLO-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Terjun Payung Militer ke-38 Conseil International Du Sport Militaire (CISM) yang akan berlangsung di Solo, Jawa Tengah, dari 17 September sampai dengan 28 September 2014. Acara olahraga militer ini akan diselenggarakan oleh Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) yang merupakan bagian dari agenda CISM atau Dewan Olahraga Militer Internasional.

Menurut Brigjen TNI Endang Sodik, MBA selaku Ketua Pelaksana yang kesehariannya menjabat sebagai Pa Sahli Tk. II Kawasan Eropa dan AS Sahli Bid. Hubint Panglima TNI, kejuaraan dunia terjun payung militer ini akan melibatkan 50 negara dari 135 negara anggota CISM serta mengundang delegasi dari 11 negara sebagai pengamat antara lain : Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Hongkong, Jepang, Laos, Macau, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, dan Singapura.


Kejuaraan Dunia Terjun Payung Militer ke-38 mengikuti Peraturan CISM dan Peraturan Terjun Payung CISM (edisi 2014) dan akan mempertandingkan sejumlah kategori termasuk Akurasi, Formasi Skydive, dan Style tutur Brigjen TNI Endang Sodik.


Lebih lanjut Brigjen TNI Endang Sodik mengatakan, Kategori Akurasi akan dipusatkan di Stadion Manahan Solo, sedangkan Formasi Skydive dan Kategori Gaya akan digelar di Alun-alun Selatan dan Bandara Adi Soemarmo. “Kota Solo telah dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan karena lalu lintas udara dianggap tidak padat dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta atau Surabaya, selain itu juga untuk mempromosikan kota Solo”, imbuhnya.


Adapun tujuan kejuaraan ini, dalam konteks pembinaan prestasi diarahkan guna meningkatkan prestasi atlet Terjun Payung TNI, memperbesar peran TNI dalam membantu meningkatkan prestasi olahraga nasional, yang menjadi bagian sumber atlet andalan nasional, sekaligus meraih hasil yang optimal di ajang internasional guna mencapai rahian prestasi di masa yang akan datang. Sedangkan dalam kaitan kelembagaan diarahkan untuk peningkatan citra Indonesia dan TNI dalam membangun persahabatan, serta integrasi dan promosi Indonesia, khususnya promosi Kota Solo yang berdimensi budaya dan pariwisata.


Conceil Internationale Du Sport Militaire (CISM) yang didirikan pada tanggal 18 Februari 1948 adalah salah satu organisasi multidisiplin terbesar di dunia. Organisasi ini menyelenggarakan berbagai acara olahraga untuk angkatan bersenjata dari 135 negara-negara anggota. Tentara dan pasukan militer dapat bertemu dalam suatu arena kompetisi olahraga melalui CISM. Hal ini sesuai dengan filosofi dan cita-cita yang ditetapkan dalam pernyataan misi CISM pada tahun 1998, ditandatangani oleh semua negara anggota.


Tujuan utama CISM adalah untuk memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia dengan menyatukan angkatan bersenjata melalui olahraga, dengan motto Friendship Through Sport and Game for Peace-From Positive Initiatives to Systemic Integrated Programs, yang memiliki 3 (tiga) tujuan pokok, persahabatan dan perdamaian, prestasi olahraga dan promosi.



Sumber : Intelijen

Tak Ada Pengalihan Penerbangan Saat HUT TNI

SURABAYA-(IDB) : Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa saat pelaksaan Hari Ulang Tahun TNI 5 Oktober 2014 di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, dipastikan tidak akan ada pengalihan penerbangan.

“Tidak ada pengalihan penerbangan, kami hanya coba meminimalkan dampak penutupan sementara itu,” kata Direktur Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Yusfandri Gona, di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (15/9/2014).


Saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan pihak TNI untuk mengatur tingkat keamanan dan keselamatan penerbangan.


“Semua agar terstruktur dan tidak ganggu operasional komersial penerbangan di Bandara Juanda,” katanya.


Sementara terkait durasi yang akan digunakan untuk peringatan HUT TNI itu, Gona mengaku hal tersebut masih dibicarakan pihak terkait.

“Itu (durasi) masih dibicarakan,” ucapnya singkat.


Dia menjelaskan bahwa tidak akan ada penutupan operasional namun dilakukan sistem buka tutup penerbangan.


Sebelumnya Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko memastikan Bandar Udara Juanda Surabaya tidak akan ditutup secara penuh.


Menurut dia, akan dilakukan ‘blocking time’ selama beberapa menit karena 240 pesawat terbang yang akan diterjunkan dalam perayaan hari ulang tahun ke-69 TNI diterbangkan dari tiga lapangan terbang selain Bandar Udara Juanda, yaitu Iswahjudi Madiun, Abdurahman Saleh Malang, dan Grati Pasuruan.



Sumber : Intelijen

Radar Baru TNI AU

Radar TNI AU Di Tambolaka NTT

KUPANG-(IDB) : Markas Besar Tentara Nasional Indonesia berencana membangun sebuah satuan khusus yang mengoperasikan Radar di Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2015. Radar merupakan bagian dari sistem pertahanan udara nasional, diletakkan di perbatasan dengan tugas mendeteksi pesawat terbang yang melintas dari dan keluar wilayah negara.


Selama ini Satuan Radar (Satrad) TNI operasionalnya berada di bawah Kohanudnas. Kohanudnas merupakan Komando Utama TNI yang bertugas menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan atas wilayah udara nasional secara mandiri ataupun bekerja sama dengan Komando Utama Operasional lainnya, dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan keutuhan serta kepentingan lain dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Di sekitar wilayah Sumba, sebenarnya telah terdapat Satrad TNI AU di Pulau Timor yaitu Satrad 226 Buraen, Kecamatan Amarasi, Kupang. Namun seiring dengan tingginya intensitas penerbangan pesawat terbang dari dan ke wilayah selatan (Australia), maka TNI AU perlu pula membangun Satrad baru di Pulau Sumba, khususnya di daerah Tambolaka. Satrad tersebut rencananya akan dibangun pada 2015 mencakup kantor markas, kompleks perumahan dan sarana prasarananya pendukungnya. Diharapkan Satrad tersebut dapat melaksanakan tugas pertahanan udara nasional di wilayah Sumba dan sekitarnya.


Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia bersama staf terkait untuk merealisasikan pembangunan Satrad di Tambolaka, mengadakan kunjungan ke Kabupaten Sumba Barat Daya, Jumat (12/9). Dengan menggunakan Pesawat Fokker TNI AU, rombongan diterima oleh Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu bersama Muspida di Bandara Tambolaka. Bupati Markus menyampaikan akan siap membantu dan melakukan apapun untuk kepentingan negara, termasuk dalam upaya pertahanan udara nasional dengan pembangunan markas Satrad TNI AU.

Selanjutnya rombongan berganti dengan Helikopter menuju Kahale, lokasi pembangunan Satrad yang disambut Wakil Bupati Sumba Barat Daya Dara Tanggu Kaha dan beberapa anggota DPRD. Dalam peninjauan tersebut Kasau melihat detail teknis perencanaan pembangunan kantor Satrad. Di bagian akhir kunjungan Kasau menyampaikan apresiasinya pada Pemerintah Kabupaten yang peduli pada pertahanan bangsa dengan menghibahkan tanahnya untuk pembangunan Satrad.

Radar TNI AU Di Nunukan

Sebentar lagi "mata dan telinga" militer Indonesia akan bertambah tajam sejalan pembangunan instalasi radar bergerak di Pulau Nunukan, Kalimantan Utara.

Arah hadap instalasi radar itu sengaja ditujukan ke perbatasan Indonesia dengan negara bagian Sabah, Malaysia Timur itu, untuk mencegah pelanggaran kedaulatan ruang udara nasional.

Asisten Operasi Kepala Staf TNI AU, Marsekal Madya TNI Sudipo Handoyo, kepada wartawan, setiba di Bandara Nunukan, Senin, menyatakan, "Radar itu diupayakan beroperasi pada November 2014."

Untuk menempatkan instalasi strategis itu, diperlukan lahan 10 Hektare walau radarnya adalah radar bergerak (mobile radar), yang juga berarti dia bisa bersifat mobil yang dapat dipasang dimana saja.

Selain instalasi radar --umumnya setingkat detasemen (Satuan Radar TNI AU) yang dipimpin seorang mayor senior atau letnan kolonel-- instalasi itu juga dilengkapi dua satuan setingkat kompi Korps Pasukan Khas TNI AU dan Artileri Pertahanan Udara.

Selama ini TNI memiliki Komando Pertahanan Udara Nasional yang dipimpin seorang marsekal muda TNI dan penggunanya adalah presiden Indonesia melalui panglima TNI.

Dalam organisasinya, komando yang berkewajiban dan berkewenangan mengintersepsi dan memaksa plus melumpuhkan pelanggar kedaulatan wilayah udara nasional itu dibagi ke dalam empat Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional yang dipimpin seorang marsekal pertama TNI. 


Nunukan Rawan Pelanggaran Batas Udara

SP-5.jpgDokumentasi sejumlah prajurit TNI AU melakukan pemeriksaan terhadap pesawat tempur F-16 di Lanud Soewondo Medan, Sumut, Jumat (11/4). TNI AU terus menyiagakan kesiapan armada udara untuk menegakkan hukum dan menjaga keamanan kedaulatan negara dalam mengantisipasi bagi pihak asing menyusup ke wilayah Indonesia tanpa izin. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana) Nunukan, Kalimantan Utara - Markas Besar TNI AU mengakui wilayah batas udara Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, rawan pelanggaran batas udara.

Markas Besar TNI AU mengakui wilayah batas udara Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, rawan pelanggaran batas udara.

Asisten Operasi Kepala Staf TNI AU, Marsekal Muda TNI Sudipo Handoyo, kepada wartawan di Nunukan, Senin, mengungkapkan, "Selama ini TNI AU seringkali mendapat laporan pelanggaran batas wilayah udara oleh pesawat-pesawat Malaysia."

Untuk mencegah dan menindak pelanggaran wilayah udara nasional di Nunukan itu, TNI AU langsung menindaklanjuti dengan membangun instalasi radar bergerak (mobile radar) di sana.

Bukan cuma radar dan piranti pendukung, karena satu satuan setingkat kompi dari Korps Pasukan Khas TNI AU dan Artileri Pertahanan Udara juga ditempatkan. Satuan-satuan itu masih diperkuat satuan peluru kendali permukaan-udara.

Ia menegaskan, apabila suatu saat radar TNI AU itu mendeteksi pelanggaran batas udara oleh pesawat terbang Malaysia, maka pasti ditindak tegas.

Hasil pantauan instalasi radar yang akan dibangun pada lahan seluas 10 Hektare di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, itu dapat dicetak untuk membuktikan pelanggaran.

"Bisa dicetak, apabila menyangkal melanggar," kata dia.

Doktrin Baru TNI

Doktrin "masuk dulu baru digebuk" sdh mulai ditinggalkan TNI, buktinya di Nunukan Kalimantan Utara sedang diinstall satuan radar mobile untuk sebuah doktrin baru "berani masuk digebuk". Satuan radar TNI AU ini dilengkapi dengan pasukan artileri pertahanan udara dan peluru kendali darat ke udara. Jadi tak perlu pakai jet tempur, langsung peluru kendali yang bicara kalau berani macam-macam.



Sumber : TNI AU

Pindad Dan CMI Garap Turet Tank Nasional

BANDUNG-(IDB) : PT Pindad (Persero) mengambil langkah strategis jangka panjang untuk pengembangan sistem persenjataan kendaraan tempur dan tanknya. Senin (15/9/2014) Pindad resmi menggandeng perusahaan asal Belgia, Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense (CMI), untuk pengembangan sistem meriam atau turret. Untuk tahap awal, produsen amunisi senapan dan kendaraan tempur asal Bandung itu akan memproduksi turret kaliber 90 mm dan 105 mm untuk dipasang di kendaraan tempur produksi Pindad.

Penandatangan nota kesepahaman antara kedua perusahaan diresmian di hanggar produksi panser Anoa milik Pindad, di Kiara Condong, Bandung. Direktur Utama Pindad Sudirman Said mengungkapkan, kesepakatan ini membawa dampak positif bagi pengembangan Pindad  sebagai perakit sistem persenjataan. Selain itu, kerjasama sekaligus bertujuan meningkatkan kemampuan teknologi perusahaan dan membawa Pindad masuk dalam global supply chain industri pertahanan bersama CMI.

Pindad dan CMI akan membentuk komite untuk menyusun proses alih teknologi dan pelatihan teknis untuk mendukung tujuan memproduksi turret kaliber besar. "Pindad juga memperoleh kesempatan untuk mengirimkan beberapa putra-putri terbaik kita untuk belajar masalah sistem persenjataan di CMI," kata Sudirman.

Kesempatan ini sangat sesuai dengan tujuan manajemen untuk membangun kapasitas perusahaan  agar bisa maksimal dalam menjalankan amanah UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan.

Sementara itu, Executive Vice President CMI James Caudle menyatakan, CMI sebenarnya sudah lama hadir dan dikenal oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai pengguna sistem persenjataan, meski hanya berupa nama. "Brand 'Cockerill' sudah akrab dikenal dan telah lama melengkapi sistem persenjataan TNI Angkatan Darat," katanya. "Ini akan menguntungkan bukan saja kami tetapi juga Pindad dan Indonesia".
 

CMI percaya kerjasama ini akan meningkatkan potensi besar industri pertahanan lokal dan mendukung sistem pertahanan nasional Indonesia lewat pembangunan kapasitas sumber daya manusia dan transfer of technology. "Kami senang bisa meneken kerjasama dengan Pindad sebagai langkah awal jangka panjang dalam bidang perakitan dan teknologi sistem persenjataan," ujar Caudle.

Setelah meneken nota kesepahaman, Pindad dan CMI akan duduk bersama merampungkan detail kerjasama yang memuat secara rinci kesepakatan dan komitmen yang telah dijalin dalam bentuk skema kerjasama yang memuat hak dan kewajiban kedua belah pihak. Kerjasama dengan CMI ini adalah kali kedua Pindad meneken kerjasama dengan industri pertahanan dunia. Bulan lalu, Pindad meneken kerjasama dengan Rheinmetall Denel Munition (RDM) untuk pengembangan amunisi kaliber besar.

Pindad memang sedang tencar mendorong tenaga ahlinya membangun sendiri kekuatan alat utama sistem persenjataan di dalam negeri. Untuk kendaraan tempur misalnya, sudah lahir kendaraan lapis baja Anoa dan kendaraan taktis Komodo.

Pindad juga sudah mengantongi kepercayaan TNI Angkatan Darat untuk melakukan retrofit tank AMX 13. Di tangan para insinyur Pindad, tank tua ini telah mengalami perubahan total mesin, sistem transmisi, elektronik hingga sistem senjata lewat pemasangan meriam kaliber 105 mm.



Sumber : Kompas

Pindad Pakai Bahan Peledak Made In Indonesia

BANDUNG-(IDB) : PT Pindad (Persero) mulai serius menggunakan propelan buatan dalam negeri guna keperluan pembuatan amunisi. Propelan itu hasil racikan PT Dahana (Persero).

Selama ini Pindad melakukan proses impor untuk memperoleh propelan atau bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk gas pendorong bagi peluru atau roket.

Pindad sepakat membeli propelan produksi Dahana. Nota kesepahaman antar kedua perusahaan pelat merah tersebut ditandatangani Direktur Utama Pindad Sudirman Said dan Direktur Dahana F. Harry Sampurno di kanto Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (15/9/2014).

Kedua bos BUMN strategis tersebut mengakui kerjasama yang terjalin ini sebagai simbol ikhtiar menuju kemandirian industri pertahanan di dalam negeri oleh anak negeri sendiri.

"Adanya kerjasama ini, maka kami bisa memperoleh jaminan pasokan propelan produksi dalam negeri. Kami kerjasama dengan saudara kandung (Dahana)," ucap Sudirman.

Guna memenuhi kebutuhan propelan untuk memproduksi ratusan juta butir peluru, Pindad mengimpor propelan dari Belgia, Korea, dan Taiwan. Kebutuhan propelan 200 hingga 250 ton perbtahun.

"Kami berharap setelah pabrik propelan Dahana rampung pembangunannya, kami akan mendapat pasokan yang lebih kompetitif harganya ketimbang produk impor.

"Kita lihat pesyaratan teknis. Kalau sesuai spek, kita stop impor propelan," tutur Sudirman.

Hadirnya propelan racikan Dahana akan membuat produksi amunisi Pindad lebih efesien dan kompetitif di pasaran. Pindad sebagai produsen alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini tengah menyelesaikan proses kerjasama dengan Rheinmetall Danel Munition (RDM) guna produksi amunisi kaliber besar di Turen, Malang. Bisa dipastikan terjadi peningkatan kebutuhan propelan untuk memenuhi kebutuhan amunisi produk kerjasama dengan perusahaan patungan Jerman-Afrika Selatan tersebut.

Bagi Dahana perjanjian dengan Pindad ini merupakan langkah strategis bagi perkembangan usaha. Pihak Dahana menyebut tengah menuntaskan pembangunan pabrik bahan peledak di Kabupaten Subang, Jabar. Kesepakatan kerjasama tersebut memungkinkan Dahana memperoleh jaminan pembelian produksi propelan oleh industri pertahanan dalam negeri.

"Kami (Dahana) dan Pindad itu saudara. Tentu kami berharap, ini bukan satu-satunya kerjasama yang dilakukan, tapi bisa kerjasama lainnya," Harry Sampurno.

Tak dipungkiri selama ini penguasaan teknologi, suntikan modal kerja dan pasar produk pertahanan masih didominasi pihak asing.

"Cikal bakal kerjasama seperti ini yang kelak bisa menjadi bisnis model antar BUMN. Kami siap melayani keperluan industri pertahanan dalam negeri," kata Harry.



Sumber : Detik

Berita Foto : KRI Banda Aceh Dalam RIMPAC 2014

HAWAII-(IDB) : Latihan RIMPAC (Rim Pacific) 2014 baru saja usai. Dalam latihan Angkatan Laut terbesar di asia pasifik itu, TNI Angkatan Laut tentu tidak ketinggalan. TNI-AL mengirimkan KRI Banda Aceh-593, satu unit helikopter BO-105 yang onboard di kapal, satu kompi Korps Marinir, 2 unit Tank LTV-7 Korps Marinir dan 1 unit Rhib-Impac Komando Pasukan Katak. 

Meski secara ukuran termauk kapal tambun, KRI Banda Aceh juga turut serta dalam manuver lapangan di Lautan Pasifik. Termasuk melakukan manuver ekstrim hingga melakukan formasi tempur dengan kapal perang angkatan laut negara sahabat. Seperti foto yang diperoleh ARC dari Dinas Penerangan TNI-AL berikut ini.

RIMPAC atau Rim of the Pacific merupakan latihan multilateral Angkatan Laut yang digagas oleh U.S Navy sejak tahun 1971 dan dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. RIMPAC 2014 ini merupakan latihan multilateral terbesar di dunia yang diikuti oleh 23 negara. 

Negara itu terdiri dari Amerika serikat, Kanada, Meksiko, Kolombia, Chilli, Peru, Inggris, Perancis, Belanda, Norwegia, Rusia, India, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, Phillipina, Tonga, Australia, dan New Zealand. Sementara jumlah kapal perang atas air terdiri dari 40 kapal, 6  kapal selam , 200 pesawat tempur dari berbagai jenis dan 25.000 personel.

Berikut liputannya : 




Sumber : ARC

MBT-3000 Norinco Varian Baru

image

BEIJING-(IDB) : Versi terbaru dari MBT-3000, yang juga dikenal sebagai VT-4, memiliki lapis baja komposit di bagian frontal tank dan para pejabat China mengungkapkan bagian samping skirt juga terbuat dari baja komposit yang kaku di mana baja reaktif eksplosif (ERA) dapat ditambahkan.


Ketika pertama kali terungkap, MBT-3000 dilengkapi dengan senapan mesin roof-mount sederhana 12,7 mm. Kini versi terbaru dilengkapi dengan senjata baru, roof-mount, Remote Weapon System (RWS) 12,7 mm MG. Senjata ini dioperasikan oleh komandan tank dan memiliki kemampuan anti-pesawat, sehingga berguna dalam operasi perkotaan.


Sumber-sumber China juga mengatakan MBT-3000 dapat dilengkapi sistem pertahanan aktif – GL5 – tapi belum dikonfirmasi apakah itu ADS hard kill atau ADS soft kill.


Para pejabat juga menegaskan peralatan kontrol senjata (GCE) semua elektrik, dan gambar yang disiarkan oleh China dalam acara televisi menyatakan canon 125 mm smooth bore didukung horizontal automatic loader yang memuat proyektil secara otomatis.


imageVersi terbaru dari MBT-3000, yang juga dikenal sebagai VT-4, memiliki lapis baja komposit di bagian frontal tank dan para pejabat China mengungkapkan bahwa bagian samping skirt juga terbuat dari baja komposit yang kaku di mana baja reaktif eksplosif (ERA) dapat ditambahkan.


MBT-3000 membuat debut internasional pertama pada bulan Juni 2012 di pameran pertahanan Eurosatory di Paris. Selain MBT-3000, Norinco juga menawarkan MBT-2000 – yang memiliki bobot tempur 48 ton – dan VT2, yang memiliki berat tempur 42 ton.

Di Pameran Eurosatory pejabat Norinco menggambarkan MBT-3000 sebagai MBT yang paling modern yang mereka tawarkan di pasar ekspor hingga saat ini, dengan menunjuk pada fakta bahwa tank itu sepenuhnya digital, AC, dan dilengkapi dengan over-pressure NBC system dan navigasi inersial / Global Positioning System.



Sumber : JKGR

Latihan Jala Yudha Kadet AAL Korps Marinir

LAMPUNG-(IDB) : Komandan Brigade Infanteri-3 Marinir (Danbrigif-3 Mar) Kolonel Marinir Suherlan, S.E., meninjau latihan pendaratan yang dilaksanakan oleh Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) Korps Marinir bersama anggota Brigif-3 Marinir di Pantai Caligi Lampung, Sabtu (6/9/2014).

Latihan pendaratan yang diikuti oleh 24  Kadet Marinir Tingkat IV Angkatan 60 dan anggota Brigif-3 Marinir tersebut dalam rangka mengaplikasikan teori yang diterima di AAL serta profesionalisme sebagai bekal Calon Perwira Korps Marinir dihadapkan dengan Pantai Pendaratan yang sebenarnya di lapangan dalam tugas pokoknya sebagai pasukan pendarat.

Usai melakukan simulasi perebutan sasaran, selanjutnya para Kadet Marinir menerima pengarahan yang disampaikan oleh Danbrigif-3 Mar di pantai Caligi sebelum melaksanakan debarkasi ke kapal. Selain latihan pendaratan, para Kadet AAL juga melaksanakan kegiatan Kirab Kota yang dilaksanakan di Bandar Lampung. Sejumlah 124 personel Brigif-3 Mar ikut meramaikan Kirab Kota tersebut di bawah pimpinan Komandan Kirab Mayor Marinir Deyna Hakim, Wadan Yonif-9 Mar.

Hadir dalam kesempatan tersebut Danlanal Lampung, Kapolresta Bandar Lampung, Dandim 0411 Bandar Lampung, Danlanud Lampung, Danyonif-143, dan Pejabat Muspida Kota Bandar Lampung, beserta Perwira Staf Brigif-3 Mar. 


Sumber : Kormar

SAM Tor-M2E Dan Osa-AKM Cocok Untuk Indonesia

Senjata baru Rusia SAM Tor-2ME dan Osa-AKM akan dipamerkan dalam pameran internasional Tank Biathlon 2014 di daerah Alabino, Moskow, bersamaan dengan Hari Inovasi Kementerian Pertahanan Rusia. Ahli Rusia memprediksi, sistem ini kelak akan dibeli oleh Indonesia.

MOSCOW-(IDB) : SAM Tor dan Osa adalah sistem rudal antipesawat untuk pertahanan udara jarak dekat yang dibuat untuk berbagai obyek. Di samping itu, sistem ini dapat digunakan dalam penyerangan sebagai pelindung kelompok tank.

Kompleks ini awalnya dikembangkan sebagai senjata utama untuk melawan serangan udara yang masif di medan perang. Tor dan Osa berada di garis terakhir pertahanan, menetralkan senjata musuh yang mendekati sasaran, bertindak selaras dengan sistem rudal pertahanan udara jarak dekat sebagai alat perlindungan langsung, seperti Tunguska atau Pantsir.

Dalam beberapa dekade terakhir, Osa dan Tor tidak hanya melayani angkatan bersenjata Rusia, tapi juga digunakan oleh angkatan bersenjata lain. Kedua senjata ini sering digunakan dalam konflik bersenjata di seluruh dunia.

Sistem ini terus mengikuti zaman, karena AAMS (Sistem Antirudal Udara) mereka selalu ditingkatkan dan diperbaiki. Modifikasi baru Osa, Osa-AKM, telah dilengkapi dengan peralatan elektronik baru yang melengkapi senjata ini dengan alat identifikasi dan navigasi satelit modern. Osa-AKM kini dapat secara efektif melawan segala jenis senjata udara cerdas, mulai dari UAV hingga rudal presisi. 


Andal, Dinamis, Cepat 

Sistem SAM Tor-M2E hasil modifikasi kini dapat menyerang empat sasaran udara dengan empat rudal antipesawat dalam jarak hingga 15 kilometer.

Seperti generasi kompleks jarak dekat sebelumnya, SAM Tor-M2 bertujuan melawan dan mengalahkan rudal pesawat kelas udara-darat dan bom udara terkontrol dan terkendali, rudal antiradar, pesawat aviasi taktis dan militer, rudal jelajah, helikopter, dan kendaraan udara tanpa awak.

Menurut pakar militer Igor Korotchenko, Tor memiliki banyak keunggulan dibanding kompleks sejenis yang dibuat di negara lain. Salah satu keunggulan tersebut adalah waktu respons kompleks yang cepat karena pengerahannya hanya membutuhkan waktu tiga menit, serta mobilitas yang tinggi. Setelah menembak, kompleks ini dapat dengan cepat mengubah lokasinya sehingga dapat menghindari tembakan musuh dan kru Tor tetap aman. 


Hal itu membuat risiko bagi kru dan senjata itu sendiri dapat diminimalkan. Korotchenko juga menambahkan, Tor mudah dipadukan dengan sistem pertahanan udara yang sudah ada sambil berupaya membuat sistem penggunaan secara otonom. 

Merambah Indonesia 

Kedua sistem ini digunakan juga di Yunani, salah satu negara NATO. Hingga Jumat (1/8), Uni Eropa telah mengenakan sanksi pada Rusia dalam bidang kerja sama militer-teknis. 

Embargo militer tersebut membuat kerja sama militer-teknis antara Rusia dan Uni Eropa dihentikan, termasuk Yunani yang produk negaranya disuplai oleh Pabrik Elektromekanis Kupol di Izhevsk, bagian dari PVO Almaz-Antey Concern yang memproduksi sistem pertahanan udara.

Untungnya, SAM jarak dekat ini memiliki prospek ekspor yang bagus di negara-negara Asia Tenggara. Menurut editor majalah perdagangan Vestnik PVO Said Aminov, sistem Tor mungkin akan dibeli oleh Indonesia. “Pembelian peralatan militer semacam ini dapat memperbaiki stabilitas militer dan politik negara yang berada di wilayah Asia Tenggara yang cukup aktif,” kata Aminov.




Sumber : RBTH

Tujuh Instruksi SBY Cegah ISIS Masuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan tujuh instruksi untuk mencegah terjadinya tindakan terorisme dan masuknya paham Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ke Indonesia. Instruksi ini dikeluarkan SBY menyusul adanya tiga warga negara Indonesia dan empat warga negara Turki yang baru saja ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat terorisme.

"Kemarin, Sabtu, ditangkap tiga WNI dan empat WNA di Sulawesi Tengah, ini sedang diselidiki karena tiga WNI ini terkait kegiatan terorisme dan tengah diselidiki kaitan mereka dengan terorisme internasional," kata Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan HAM, Djoko Suyanto dalam konferensi pers, Minggu 14 September 2014 di Kantor Presiden, Jakarta.

Karena itu, kata Djoko, SBY memberikan tujuh instruksi yaitu :  


Pertama, kepada kementerian atau lembaga terkait agar mencegah WNI yang berangkat ke Timur Tengah yang bergabung dengan IS atau ISIS.

"Kemenkumham dibantu dengan yang lain dalam clearing house akan selektif dalam menerbitkan paspor dan mereka yang akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah serta bagi kedutaan yang memberikan visa, seperti Turki yang mudah memberikan visa on arrival," kata Djoko membacakan instruksi SBY.

Kedua, diperintahkan kepada seluruh instansi terkait untuk memonitor nama-nama WNI yang saat ini sudah ada di Suriah.

"Namanya sudah ada, apakah mereka ada di sana atau kembali. Menurut laporan kapolri ada empat yang sudah meninggal di Suriah," katanya.

Ketiga, mengawasi dan mengikuti gerak-gerik WNA yang ada di Indonesia. Operasi tangkap tangan kepada warga Turki itu, kata Djoko adalah salah satu kegiatan-kegiatan yang selama ini dilakukan.
"Operasi Imigrasi yang lalu sudah harus kita jalankan terhadap WNA di Indonesia," lanjutnya.

Keempat, untuk institusi hukum dan HAM untuk mengetatkan pengolahan terorisme di lapas, jadi membatasi kunjungan dan membatasi komunikasi para terorisme.

"Kenapa? Karena yang berangkat di antaranya adalah napi terorisme yang telah menjalani hukuman dan sudah bebas," kata dia.

Kelima, peningkatan dan pengawasan serta kewaspadaan di wilayah-wilayah klasik atau sumber-sumber gerakan radikal, seperti di Poso, Ambon, wilayah Jawa Timur serta Jawa Tengah dan ini sudah ada di kepolisian.

"Polri juga kerja sama dengan TNI di Poso dan akan bekerja sama untuk menghadapi teroris di sana dan menghadapi geografis yang lebih sulit," ujar dia.

Keenam, upaya pendekatan soft power yang selama ini telah dikoordinasi oleh menteri agama dengan tokoh-tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, pimpinan umat untuk bersama-sama memberikan pencerahan pada masyarakat agar tidak terpengaruh mengikuti gerakan ISIS.

Ketujuh, negara dan pemerintah akan bertindak sangat tegas terhadap tindakan-tindakan terorisme yang merusak sendi-sendi kerukunan dan hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila yang menjadi falsafah.



Sumber : Vivanews