Pages

Selasa, September 09, 2014

Malaysia Klaim Karang Singa, Bintan

BINTAN-(IDB) : Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Malaysia saling mengklaim perairan utara Pulau Bintan, tepatnya di sekitar Karang Singa.


Menurut Asisten Operasi Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Fauzi, persoalan tersebut terjadi karena sampai saat ini permasalahan perbatasan wilayah kedua negara belum dibicarakan tuntas.


"Harusnya Karang Singa masuk wilayah Indonesia, jika melihat peta perbatasan wilayah yang dimiliki Indonesia. Tapi Malaysia mengklaim, itu milik mereka berdasarkan garis batas wilayahnya," ungkap Fauzi seperti dilansir Riau Pos (Grup JPNN), Selasa (9/9).


Fauzi pun menyarankan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan membangun suar lalu lintas kapal di perbatasan. Sehingga pemerintah Malaysia tahu jika perairan itu masuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Dia juga mengatakan perairan Karang Singa, utara Pulau Bintan sangat berpotensi. Perairan itu dikenal memiliki lumbung ikan.


"Nelayan kita mengakui. Kami harapkan suar, setidaknya nelayan jadi tahu perbatasan Indonesia," katanya.


Kepala DKP Bintan Wan Rudi Iskandar menyambut baik saran tersebut. Dia mengaku akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan kementerian.


"Itu saran yang baik, sebelumnya Pemkab bersama lintas instansi juga sudah membangun tugu batas wilayah di Pulau Sentut Perairan Mapur," sebutnya.


DKP juga berjanji akan meneruskan masukan ini ke Bupati Bintan agar segera ditindaklanjut.

"Kami akan kumpulkan dana. Apakah nanti murni APBD atau dibantu BNPP Bintan atau kementerian,’’ ujarnya.

Sementara soal pengamanan wilayah perbatasan, Wan Rudi memohon agar satuan pengamanan terkait turut maksimal menjaga kedaulatan NKRI.



Sumber : JPNN

Pangkalan Militer Natuna Akan Diperkuat Skuadron Tempur Helikopter

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan pemerintah berencana membangun pangkalan helikopter tempur di pulau Natuna, Kepulauan Riau. Menurut Purnomo, rencana itu merupakan upaya mempertebal kekuatan militer Indonesia di wilayah yang berbatasan dengan Laut China Selatan.

"Rencananya kami akan letakkan satu skuadron (16) unit helikopter tempur di Natuna," kata Purnomo kepada wartawan di kompleks DPR, Selasa, 9 September 2014.

Menurut dia, skuadron tersebut akan diisi oleh beberapa jenis helikopter. Salah satunya adalah helikopter AH-64D Apache yang dibeli dari Amerika Serikat. Saat ini Indonesia sedang menanti kedatangan delapan unit Apache dari negeri Paman Sam tersebut.

Karena masih kurang delapan unit helikopter lagi untuk bisa membentuk satu skuadron, Purnomo mengaku masih mencari jenis helikopter yang cocok. Menurut dia, ada kemungkinan helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk dan Eurocopter AS565 Panther akan dipilih sebagai tandem Apache. "Tapi nanti kami masih pikirkan itu," kata dia.

Sayangnya, Purnomo belum bisa memastikan kapan rencana tersebut bakal terealisasi. Terlebih sebentar lagi masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II segera berakhir.

Menurut dia, sudah sewajarnya pemerintah mengamankan wilayah yang berbatasan dengan Laut China Selatan. Sebab situasi perairan ini mulai memanas pasca beberapa negara, seperti Vietnam, Tiongkok, Filipina, dan Malaysia, mengklaim wilayah laut itu sebagai wilayah masing-masing sehingga terjadi tumpang tindih.

Pulau Natuna, dia melanjutkan, sangat strategis untuk menjadi lokasi pendirian markas helikopter tempur. Sebab kawasan di Natuna kaya sumber daya alam, dan ikan. Tragisnya, terjadi banyak pemancingan ikan ilegal yang dilakukan nelayan asing di perairan tersebut."

Jadi sekalian untuk mengamankan itu semua," kata dia. "Selain Natuna, Morotai juga jadi pilihan strategis sebab potensi ikan tuna sangat besar."




Sumber : Tempo

Pesawat Tempur Rusia Bayangi Kapal Perang Kanada

OTTAWA-(IDB) : Satu pesawat militer Rusia mengitari di atas kapal fregat Kanada pada misi NATO di Laut Hitam, manuver Ottawa yang dicela Senin sebagai "tidak perlu provokatif."

Pesawat Rusia "tidak dengan cara apapun mengancam kapal Kanada," kata Menteri Pertahanan Kanada Rob Nicholson.

Namun, "tindakan mereka tidak perlu provokatif dan berisiko meningkatkan ketegangan lebih jauh" di kawasan itu, katanya.

HMCS Toronto meninggalkan pantai Atlantik Kanada pada akhir Juli dengan 250 pelaut dan helikopter Sea King di kapal tersebut untuk bergabung dengan misi NATO.

"Keikutsertaan HMCS Toronto dalam langkah jaminan NATO di Laut Hitam untuk menunjukkan komitmen teguh Kanada terhadap perdamaian dan keamanan di Eropa Timur dan Tengah," kata menteri pertahanan Kanada.

Langkah-langkah ini telah dilakukan "sebagai akibat langsung dari agresi militer rezim (Presiden Rusia) Vladimir Putin dan invasi Ukraina," katanya.

Kanada dan pasukan NATO mengirim pesan bahwa "tindakan sembrono Rusia harus dihentikan," tambahnya.

Pada Senin pagi, Menteri Luar Negeri Kanada John Baird telah menunjukkan bahwa Kanada siap untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia yang ditujukan untuk menekan Presiden Vladimir Putin atas peran Moskow baik di Ukraina timur maupun di Crimea.



Sumber : Republika

Satkopaska Koarmabar Latihan Pengamanan RIG

SUBANG-(IDB) : Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan Latihan Geladi Tugas Tempur (Gelagaspur) setingkat K-2 dengan melaksanakan kegiatan Latihan pembebasan sandera di RIG Arjuna, Blanakan, Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/9).
 

Latihan tersebut dipimpin langsung Komandan Satkopaska Koarmabar (Dansatkopaskaarmabar) Kolonel Laut (P) Tjatur Soniarto, selaku Perwira Penyelenggara Latihan (Papelat) yang didampingi Perwira Operasi (Pasops) Satkopaskaarmabar, Letkol Laut (P) Henricus Prihantoko selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat).
 

Dalam latihan tersebut, prajurit Satkopaska Koarmabar melaksanakan latihan pembebasan sandera dan pengamanan pengeboran minyak lepas pantai (RIG) dari sabotase musuh.Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas kemampuan individu-individu sehingga diharapkan tim yang akan terbentuk menjadi pasukan yang solid. Selain itu juga guna mengasah kemampuan dan kerjasama tim dalam melaksanakan operasi di lapangan.
  



Sumber : Koarmabar

TNI AU Gelar Manado Air Show

MANADO-(IDB) : Ribuan masyarakat Manado tumpah ruah di Lanud Sam Ratulangi, Sulawesi Utara untuk menyaksikan pameran beragam pesawat tempur yang dilaksanakan pada minggu pertama (1-4/9) bulan September 2014 lalu. Menurut Komandan Lanud Sam Ratulangi, Kolonel (Pnb) Hesly Paat acara static show  yang disuguhkan bagi warga Manado dan sekitarnya itu sekaligus merupakan acara persiapan Operasi Garda Wibawa yang berlangsung di perbatasan Ambalat.



‘’Bagi masyarakat Manado ini merupakan kesempatan istimewa karena bisa melihat pesawat tempur dan angkut dari dekat. Jadi selain untuk keperluan operasi militer, lewat pameran ini, TNI AU juga makin bisa dekat dengan masyarakat,’’ jelas Danlanud yang juga penerbang  heli Puma itu..



Sejumlah pesawat tempur dan angkut yang dipamerkan secara static show antara lain 3 jet tempur Sukhoi 27/30 Flanker, 3 T-50 Golden Eagle, 2 pesawat angkut C-130 Hercules Long Body, dan satu heli Nas-332 Super Puma.



Selain melaksanakan pameran static show para penerbang Sukhoi juga melakukan terbang manuver dan terbang rendah di atas kota Manado.  Para penerbang Sukhoi yang berasal dari Skadron 11 Makassar, Sulawesi Selatan itu  dipimpin sendiri oleh Komandan Skadron 11 yang kebetulan putera asli Manado, Letkol (Pnb) Davit Tamboto.


‘’Kami bangga sekali punya pilot Sukhoi dari Manado, bisa memotivasi para pemuda lain untuk menjadi anggota TNI AU. Di acara ini kami juga merasa senang karena bisa menampilkan atraksi terjun payung,’’ jelas atlet terjun payung asal Manado, Eric Berhandus.




Sumber : Angkasa

21 September 2014 Sea Trial Teluk Bintuni 520

Kapal perang KRI Teluk Bintuni sedang dalam tahapan finishing akhir untuk bagian dalamnya. Kapal perang khusus pengangkut tank tersebut bersandar didermaga milik PT DRU Lampung, tak jauh dari lokasi pembuatan kapal tersebut dan landasan peluncurannya.


LAMPUNG-(IDB) : Kondisi terkini kapal perang khusus angkut tank KRI Teluk Bintuni. Dalam proses penyelesaian kapal, Hal tersebut disampaikan oleh General Manager (GM) Production PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung Edy Wiyono kepada saibumi.com Selasa, 9 September 2014.

"Kondisi kapal terbaru dari hasil penyelaman kemarin tidak ada masalah, kami lanjutkan proses penyelesaian kapal," jelas Edy tentang kondisi terbaru kapal perang pesanan Kementerian Pertahanan RI yang akan dikhususkan untuk mengangkut tank jenis Leopard milik Angkatan Darat yang di kerjakan di Lampung.

Lebih lanjut pria yang sudah menjabat tiga tahun lebih sebagai GM Production ini memastikan bahwa kapal tidak ada masalah. "Penyelaman yang dilakukan PT DRU Lampung pada Sabtu 6 September 2014 pagi harinya setelah sandar didermaga dengan aman. Alhamdulillah tidak terjadi yang dikhawatirkan. Kondisi kapal dinyatakan baik, sekarang kami sedang lanjut ke proses selanjutnya yakni finishing yang didalam kapal,"jelasnya lagi.

Terhadap kapal perang yang menjadi pesanan pertama Kemenhan pada pihak swasta nasional tersebut, lebih lanjut Edy menyampaikan kapal akan segera diujicoba mesin-mesinnya. "Sekitar tanggal 21 September 2014, dijadwalkan akan sea trial (percobaan berlayar). Jadi semoga lancar nanti," katanya diujung wawancara sambil tak lupa mengajak saibumi.com untuk mengikuti sea trial yang dijadwalkan berlangsung tiga hari tersebut.



Sumber : Saibumi

TNI AL Siapkan Cawak Kapal BCM

JAKARTA-(IDB) : Komando Latihan Komando Armada RI Kawasan Barat (Kolat Koarmabar) memberikan pelatihan kepada 86 personel untuk disiapkan sebagai Calon Pengawak (Cawak) Kapal Bantu Cair Minyak (BCM). Kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang dipimpin Wakil Komandan (Wadan) Kolatarmabar Letkol Laut (P) Arief Rustaman mewakili Dankolatarmabar Kolonel Laut (P) Gregorius Agung W.D., di Gedung Nanggala Markas Komando (Mako) Kolat Koarmabar, Jalan Gunung Sahari No. 67 Jakarta Pusat, Senin (8/9/2014).

Dankolatarmabar Kolonel Laut (P) Gregorius Agung W.D., dalam amanatnya antara lain mengatakan, dalam upaya pembangunan kekuatan pertahanan dan percepatan pembangunan kekuatan dasar minimum, pemerintah mengutamakan pengadaan alutsista hasil produksi industri dalam negeri. Melalui kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan Industri Strategis Pertahanan Nasional (ISPN) tentang kebutuhan alutsista TNI-AL berupa pembangunan kapal perang yang dalam prosesnya akan terjadi transfer of technology. 


Dengan demikian diharapkan turut membantu pengembangan perkapalan nasional sehingga modernisasi dan percepatan pembangunan kekuatan dasar minimum dan pengembangan industri pertahanan dapat dicapai. Oleh karena itu, program pengadaan kapal BCM yang dibuat di galangan kapal PT. Dok Kodja Bahari (Persero) Jakarta merupakan program yang strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Lebih lanjut Dankolatarmabar menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan cawak kapal BCM di Kolat Koarmabar ini dalam rangka untuk memberikan bekal awal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi cawak kapal BCM untuk mengawaki alutsista baru. Hal ini dimaksudkan agar para cawak kapal BCM memiliki profesionalisme dan kompentensi yang dapat diandalkan.

Mengakhiri amanatnya Dankolatarmabar memberikan penekanan kepada para Cawak kapal BCM untuk meningkatkan profesionalitas tidak cukup hanya melalui keterampilan serta pengetahuan yang didapat melalui pendidikan atau latihan formal saja. Pendidikan dan latihan hanyalah merupakan pembekalan awal, oleh karena itu para peserta pelatihan harus mampu meningkatkan pengetahuan secara terus menerus sehingga nantinya akan mampu menghadapi tugas di masa mendatang.




Sumber : TNI AL

Armada Strategis Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Indonesia saat ini telah memiliki dua unit Kapal Selam yang beroperasi mengamankan perairan nusantara yakni KRI Nanggala 401 dan KRI Nanggala 402. Jumlah ini dinilai kurang.

Laksamana Muda I.N.G.N Ary Atmaja mengatakan, idealnya Indonesia memiliki 8 unit kapal selam untuk mengamankan negara dengan kawasan perairan terluas di dunia ini.

"Harusnya kita punya kapal di 8 penjuru mata angin, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur Laut. Satu penjuru satu kapal selam," tuturnya kala berbincang dengan tamu undangan dan awak media di Darmaga Indah Kiat Merak, Banten, Sabtu (6/9).

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang perekonomian (Menko Perekonomian) Chairul Tanjung menyatakan komitmennya mewakili pemerintah untuk terus mendorong sektor pertahanan maritim nasional kembali ke masa jayanya.

"Indonesia adalah negara kepulauan di mana lebih dari 2/3 bagiannya merupakan lautan. Kita harus memiliki angkatan laut yang kuat. Salah satu armada yang sangat strategis adalah kapal selam ini.

Di masa jayanya dahulu Indonesia pernah punya 12 armada kapal selam. Kita dalam tahap pemesanan, pada 2014 akan datang 3 dari korea. Dalam renstra-nya (rencana strategisnya) akan punya lagi 12 seperti dulu," sebutnya.

CT Menambahkan, Indonesia memang tengah dalam rencana menambah armada Kapal Selamnya untuk memperkuat armada yang sudah ada.

TNI AL telah memesan 3 kapal selam jenis Changbogo yang merupakan kerjasama pembelian dan transfer teknologi dengan Daewoo Shipping Marine Enginering (DSME) dan PT PAL Indonesia.

Sesuai dengan bentuk kerjasama berupa transfer teknologi, maka terjalin kesepakatan bahwa perakitan 1 dari 3 kapal selam tersebut dibangun di Indonesia dan 2 lagi dilakukan di Korea Selatan, markas DSME.

"Makanya kami sematkan tanda kehormatan Brevet Hiu Kencana kepada 3 menteri ini. Karena tanpa kontribusi penganggaran, kebijakan dan dukungan promosi dari ibu bapak menteri ini, maka angkatan laut Indonesia akan sulit maju," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Marsetio sembari menjamu para tamu undangan.



Sumber : Bisnis

KRI Sutedi Senoputra-378 Laksanakan Latihan VBSS

NATUNA-(IDB) : Dengan meningkatnya tantangan tugas Prajurit TNI AL terutama bagi KRI yang melaksanakan operasi di laut terhadap ancaman pembajakan maupun perompakan, Prajurit KRI Sutedi Senoputra-378 melaksanakan latihan VBSS (visit board search and seizure) di dermaga Sabang Mawang, Natuna, Jumat (5/9).
 

Dalam latihan tersebut, Tim VBSS yang terdiri dari tujuh prajurit dibawah pimpinan Letda Laut (P) Indra Permana melaksanakan latihan antara lain berupa teknik dan taktik dasar infiltrasi ke atas kapal dan pertempuran jarak dekat untuk membebaskan kapal dari pembajak. Maksud dan tujuan latihan tersebut adalah sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan Tim VBSS dalam melaksanakan penggeladahan kapal sesuai dengan prosedur yang benar serta tercapainya standar tim pemeriksaan kapal yang memiliki naluri tempur yang tinggi.
 

Dengan latihan ini, diharapkan dapat tercapai standar tim pemeriksa yang profesional dalam menghadapi tindak kejahatan dan aksi terorisme di laut beserta segala kemungkinan kontinjensi yang terjadi saat melaksanakan penegakan kedaulatan yurisdiksi wilayah NKRI.




Sumber : Koarmabar

 

Skuadron Udara I Tingkatkan Kemampuan Terbang Malam

PONTIANAK-(IDB) : Langit senja di atas Kota Pontianak yang biasanya sunyi, mendadak terdengar gelegar suara pesawat tempur yang lepas landas dan meraung – raung di udara. Hal Ini disebabkan pesawat Hawk 100/200 yang berhome base di Skadron Udara 1 sedang melaksanakan Latihan terbang malam. Selasa, (9/9).


Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Tedi Rizalihadi, ST menjelaskan latihan terbang malam yang sedang dilaksanakan oleh Skadron Udara 1 berguna untuk meningkatkan profesional para penerbang dalam mengantisipasi kemungkinan akan terjadi gangguan, ancaman serta pelanggaran wilayah kedaulatan hukum nasional oleh pihak lain dalam segala situasi dan kondisi.


Selain itu, juga sebagai sarana meningkatkan dan mempertahankan kemampuan serta tetap terpeliharanya keahlian terbang, sehingga bagi para penerbang tentunya membutuhkan latihan yang berkesinambungan dengan kondisi cuaca maupun situasi siang ataupun malam sehingga para penerbang dapat mengatasi berbagai tantangan tugas yang dihadapi.


”Bagi para penerbang tempur, terbang malam bukan merupakan hal yang luar biasa namun perlu untuk pembiasaan terutama pada saat lepas landas dan mendarat yang sangat mengandalkan instrumen yang ada disamping visual dengan alat bantu lampu penerangan yang ada di dua sisi landasan, untuk itu para penerbang dituntut lebih teliti dan hati-hati dalam menerbangkan pesawat serta melakukan manuver-manuver tertentu,” tambah Danlanud.


Hal senada juga disampaikan Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Sidik Setiyono, latihan terbang malam ini salah satu latihan yang penting bagi para penerbang maupun ground crew sehingga dapat meningkatkan kemampuan operasional Skadron Udara 1. ”Latihan terbang malam ini juga melatih dan dapat dijadikan barometer untuk mengukur kemampuan kesiapan personel yang ada, baik kesiapan para penerbang, alutsista serta kesiapan teknisi dalam penyiapan pesawat,” tambahnya.



Sumber : TNI AU

UST Peleton Yonif 644/Walet Sakti

KAPUAS-(IDB) : Menjaga kedaulatan NKRI adalah tugas pokok TNI karena hal itu merupakan harga mati bagi setiap prajurit.

Oleh karena itu sesuai dengan direktif latihan Brigif 19/Kh, Batalyon Infanteri 644/Walet Sakti melaksanakan latihan dalam rangka meningkatkan dan memantapkan kemampuan prajuritnya melalui Latihan Tingkat Peleton.

Pelaksanaan latihan tingkat peleton ini merupakan latihan yang dilaksanakan untuk menguji peleton di setiap kompi-kompi jajaran Yonif 644/Wls, medan yang di pilih juga sangatlah tidak mudah karena terletak di pegunungan.

Itu ditujukan agar pelaku mampu untuk mengikuti latihan selanjutnya karena masih banyak lagi latihan yang akan diselenggarakan di satuan tempur. Materi Latihan diantaranya Penyergapan, Menembak Reaksi, penghadangan, pengintaian, Purpa, serta Pengepungan kampung dan penggeladahan rumah.


Danyonif 644/Wls Letnan Kolonel Inf Nico Reza Hardimansyah Dipura menyampaikan bahwa seorang Komandan Peleton harus memiliki kemampuan memberikan perintah, navigasi darat, pengetahuan tentang peta, kemampuan menembak serta fisik yang prima, agar dapat meyakinkan semua anggota yang berada di bawahnya untuk mengikuti perintah yang diberikan.

Latihan Uji Siap Tempur Tingkat peleton berjalan dengan aman dan lancar, kegiatan ini selain dilaksanakan dengan semangat juga adanya dukungan dari warga sekitar daerah, karena tanpa partisipasi dari warga kegiatan akan terhambat.
 

Kegiatan diakhiri dengan melaksanakan Karya Bhakti berupa gotong royong bersama warga membersihkan jalan serta parit/selokan serta penyerahan bantuan berupa alat Olahraga bola volley dan bola kaki oleh Danyonif 644/Wls kepada perwakilan dari warga di Desa Ulu Tubuk Kec. Nanga Kalis Kab. Kapuas Hulu.



Sumber : TNI AD