Pages

Minggu, September 07, 2014

KRI Bung Tomo 357 Masuki Perairan Indonesia


BELAWAN-(IDB) : KRI Bung Tomo (TOM-357) memasuki wilayah perairan Indonesia di sekitar Pulau Rondo, Minggu (7/9).

Kedatangan KRI kelas Multirole Light Fregate (MRLF) buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris itu disambut oleh KRI Oswald Siahaan (OWA-354) di ujung paling barat pulau Sumatera, KRI TOM selanjutnya akan masuk ke jajaran Satuan Kapal Eskorta TNI AL bersama kapal fregate kelas Van Speijk. 




Sumber : Metrotvnews

Indonesia Medium SAM

JKGR-(IDB) : Indonesia tampaknya akan melirik rudal pertahanan udara / Surface to air missile (SAM) jarak menengah dalam MEF II, 2015 -2019. Alutsista ini sudah dilihat oleh user dan mereka mengaku puas terhadap performanya. Namun keputusan akhir akan berada di tangan Presiden Terpilih Joko Widodo saat nanti beliau menjabat, dan tentunya juga persetujuan Komisi I DPR.

Menurut rekan warjag, kemungkinan besar SAM jarak menengah itu buatan Eropa, alutsista yang dipakai NATO.


Clue dari SAM jarak menengah ini adalah, Menteri Pertahanan Indonesia sudah melakukan lawatan ke negara tersebut. Begitu pula dengan Panglima TNI.


Medium dan Long Range SAM rencananya akan berada di bawah Arhanud yang menjadi operatornya, bukan dari Paskhas atau TNI AU.

Dari dokumentasi yang dimiliki warjag, rudal NASAMS merupakan, alutsista yang juga dimintai oleh PT DI, untuk dikembangkan di Indonesia. NASAMS menggunakan rudal AIM-120 Amraam, sehingga familiar dengan Indonesia.  

Tentu rudal NASAMS yang akan dijadikan SAM medium Indonesia di MEF 2, masih berupa dugaan semata. Dugaan ini bisa dipertajam, dengan memecahkan sejumlah clue yang telah disampaikan rekan Warjag Bung Sempak dan Bung Jalo, dengan opsi, jika disetujui Pemerintahan yang baru nanti.  




Sumber : JKGR

TNI Prioritaskan Alutsista Produk Dalam Negeri

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal TNI Dr. Moeldoko menyampaikan bahwa TNI memprioritaskan penggunaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) produk dalam negeri. Menurutnya, salah satu alutsista yang diproduksi dalam negeri adalah produk PT. Pindad termasuk amunisi kaliber besar.

“Karena itu diharapkan pengerjaannya dipercepat agar dapat mendukung kendaraan taktis maupun amunisi yang dibutuhkan TNI,” kata Panglima TNI saat menerima audiensi dengan Direktur Utama (Dirut) PT. Pindad, Sudirman Said beserta dua orang staf, di Ruang Tamu Panglima TNI Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (3/9) lalu.

Panglima TNI yang didampingi Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Muktiyanto, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya dan Waasops Panglima TNI Laksma TNI Darwanto, S.H., M.A.P tersebut juga mengapresiasi dan menyambut baik kedatangan Dirut PT. Pindad ke Mabes TNI.

Dalam kesempatan tersebut, Dirut PT. Pindad memperkenalkan diri sebagai pejabat yang baru sekaligus menyampaikan hasil produksi yang dibutuhkan TNI serta tantangan ke depan yang akan dihadapi.

Saat ini, kata Sudirman, PT. Pindad terus berbenah diri atas kepercayaan dan kesempatan yang sangat besar dari pemerintah. Disamping, berdasarkan Undang-Undang Industri Pertahanan juga memberikan peluang untuk terus meningkatkan tuntutan dari segi kualitas.

Untuk itu, PT. Pindad terus berbenah diri guna melakukan perbaikan baik kualitas produksi dan pembenahan organisasi.

Saat ini andalan produk PT. Pindad untuk jenis kendaraan adalah kendaraan taktis Anoa, Komodo dan menyuplai secara rutin senjata, amunisi kepada Kemenhan RI, Mabes TNI dan Angkatan. Penambahan produk untuk amunisi besar saat ini meriam 105 mm yang sedang dilakukan dengan harapan ke depan, amunisi tank juga dapat terpenuhi. Kemudian untuk saat ini, senjata SS2 yang terbaru dan ke depan ada kebutuhan senapan 7.62 mm, diharapkan akhir tahun ini dapat diproduksi.

Panglima TNI melalui siaran pers Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert, menyampaikan agar PT. Pindad mengoptimalkan waktu dalam memproduksinya sehingga kebutuhan Alutsista TNI khususnya amunisi ringan dapat terpenuhi.

“Kebutuhan TNI ke depan sangat banyak, sehingga PT. Pindad dapat memprioritaskan dan merealisasikan apa yang dibutuhkan TNI,” ujar Jenderal TNI Dr. Moeldoko.




Sumber : Jurnas

KSAU : Kuasai GPS Untuk Pertahanan

BANDUNG-(IDB) : Saat ini masyarakat dengan mudah memanfaatkan Global Position System (GPS) sebagai salah satu dari penguasaan media udara. Kalau dapat menguasai itu dan memanfaatkan tentunya akan menjadi sumber yang dapat menghasilkan untuk kesejahteraan rakyat serta tidak kalah pentingnya adalah untuk pertahanan.

Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Masekal TNI Ida Bagus Putu Dunia usai membuka kejuaraan 16th Asiania Parachuting Championship and Indonesia Internasional Open 2014 di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Sabtu (6/9).

Dikatakan KSAU, sebagai mana kita ketahui bahwa di darat, laut kita sudah biasa, namun udara sesuatu yang masih perlu kita gali dan di kembangkan. Sebab negara-negara lain sudah memanfaatkannya sehingga potensi ini kedepan juga kita bisa memanfaatkan ruang angkasa kita.

“Dari bibit-bibit inilah kecintaan kepada matra udara akan lebih naik lagi hingga ruang angkasa,” ujar KSAU Marsekal TNI IB Putu Dunia melalui siaran pers Kadispenau, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto diterima Jurnas.com.

Menurutnya, dengan dipercaya sebagai tuan rumah yang kedua kalinya, berarti Federasi Aero Sport Indonesia (Fasi) sudah dapat berbicara di arena internasional, untuk itu mari kita membangun dan memajukan olah raga dirgantara.

Ia berharap kepada semua atlit supaya menunjukan prestasinya, seandainya belum berhasil akan menjadikan suatu bahan evaluasi untuk mengkaji bagaimana untuk memajukan atlit kita kedepan.

Kejuaraan 16th Asiania Parachuting Championship and Indonesia Internasional Open 2014 di ikuti oleh 303 atlet termasuk oficial dari 21 negara, terdiri dari Indonesia, Austria, Bahrain, China, Chech Republic, DFR Korea, Mesir, Jerman, Iraq, Malaysia, Belanda, Onam, Polandia, Rumania, Saudi Arabia, Singapura, Korea Selatan, Ukraina, Uni Arab Emirat dan Qatar.

Hadir pada kesempatan tersebut, Presiden South East Asia Aero Sport Federation Mr. Tengku Abdillah, Sekretaris Asiania Faye Cox, Vice Presiden Asiania Parachuting Federation Nisfu Hasbullah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, para pejabat TNI dan polri.




Sumber : Jurnas

2017 TNI AL Diperkuat 3 Kapal Selam

BANTEN-(IDB) : 3 Kapal selam akan memperkuat alat utama sistem pertahanan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Ketiga kapal selam itu akan tiba di Tanah Air pada 2017 mendatang.

"Pada zaman jayanya dulu, Indonesia pernah memiliki 12 armada kapal laut. Saat ini, kita hanya memiliki dua. Di tahun 2017 akan datang 3 lagi. Sehingga nanti ke depannya akan kembali lagi ke arah 12," kata Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Chairul Tanjung usai mendapatkan penghargaan sebagai warga penghormatan dari TNI-AL di Pelabuhan indah Kiyat, Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (6/9/2014).

Kapal selam merupakan alutsista strategis bagi sebagian besar negara di dunia, termasuk di Indonesia. Namun, kini keadaan alutsista bawah bawah laut ini sangat memprihatinkan.

Indonesia hanya memiliki 2 unit kapal selam jenis 209/1300 yang diberi nama KRI Nanggala 401 dan 402. Kapal selam ini merupakan produksi Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat tahun 1981.

Saat zaman kejayaan angkatan perang Indonesia, TNI AL sempat memiliki 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Rusia (kelas Whiskey) yang dihapus tahun 1970-an. Kapal jenis ini pernah terlibat dalam penugasan perebutan Irian Barat agar kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17 ribu lebih pulau. Di mana dua pertiganya merupakan lautan, maka dibutuhkan angkatan laut yang kuat," terang dia.

KRI Nanggala 402 memiliki berat selam 1,395 ton dengan panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter dan tinggi 5,5 meter. Kapal selam ini digerakkan oleh tenaga mesin elektrik 4 diesel dengan kecepatan laju maksimal 21,5 knot.

Meski tua, kapal selam andalan Indonesia ini pernah ikut serta dalam latihan tempur bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, US Navy, dengan sandi Cooperation Afloat Readiness and Training/CARAT pada 27 Mei-3 Juni 2002 di perairan Laut Jawa dan Selat Bali. Selanjutnya dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia pada 8 April-02 Mei 2004.




Sumber : SCTV

PT DRU Ingin Lampung Sebagai Industri Maritim Di Indonesia

LAMPUNG-(IDB) : Direktur Utama PT Daya Radar Utama Amir Gunawan menyampaikan keinginannya supaya Lampung bisa dikenal karena industri maritimnya. Hal tersebut disampaikannya dalam konfrensi pers dihadapan para awak media di gedung manajemen PT DRU Lampung, Jumat, 5 September 2014.

“Selama inikan orang tahunya industri maritim terbesar di Indonesia itu ada di Surabaya. Nah, saya ingin suatu saat Lampung juga bisa dikenal karena industri maritimnya,” kata Amir.

Lebih lanjut Amir mengatakan pembangunan KRI Teluk Bintuni 520 merupakan kebanggaan besar untuk Provinsi Lampung. “Karena pertama kali pihak swasta nasional diberi kepercayaan. Pertama kali bagi kami kerjakan kapal perang. Pertama kali pula dihasilkan atau dibuat di Provinsi Lampung. Untuk itu minta bantuan masyarakat Lampung untuk mempersiapkan SDM yang pasti akan kami serap,” paparnya.

Saat ditanya Saibumi.com, soal tekanan yang diterima oleh PT DRU selama pembuatan kapal perang yang notabene berkaitan dengan kerahasiaan sistem pertahanan negara, dengan lugas Amir menjawab. “Kapal inikan bukan kapal combat hanya kapal penunjang. Jadi tidak terlalu rahasia ya. Tapi suatu saat kami pasti menuju kesana. Pengennya kita bersiap-siap dahulu. Jadi pembuatan kapal perang ini jadi tonggak untuk menuju kesana,” jelas Amir.

Amir juga menyebut pihak Angkatan Laut puas dengan cara kerja PT DRU. Saat kembali Saibumi.com bertanya tentang prospek adanya permintaan pembuatan kapal perang selanjutnya dari Kemenhan, Amir langsung tersenyum sebelum berkata singkat. “Diharapkan ya, kita tunggu saja.”


KRI Teluk Bintuni 520 Seharga Rp 160 Miliar

PT DRU Lampung Akan Evaluasi Kejadian Tali Sling Baja PutusKondisi Kapal KRI Teluk Bintuni setelah meluncur karena putusnya tali sling. GM Production setelah memeriksa seluruh kapal menyampaikan bahwa kondisi kapal bagus dan tinggal menunggu air pasang untuk dicoba menarik kapal tersebut sandar di dermaga. Tampak dalam foto para pekerja kapal sedang menunggu giliran untuk diturunkan dari kapal dengan menggunakan crane. |Saryah M Sitopu/ Saibumi.com.

Direktur Utama PT Daya Radar Utama (DRU) sekaligus pemilik Amir Gunawan (58) menyebut KRI Teluk Bintuni harganya Rp 160 milyar. Nilai itu tercetus saat Amir ditanyai para awak media soal proses bagaimana PT DRU bisa memenangkan tender perdana perusahaan swasta nasional dalam membuat kapal pengangkut tank khusus tersebut dalam konfrensi pers di gedung manajemen PT DRU Lampung, Jumat, 5 September 2014.

“Nilai kapal ini Rp160 milyar setelah kami memenangkan tender dari Kemenham. Ikut tender kapal yang informasinya disebarkan lewat media. Kalau tidak salah ada sekitar 7-8 perusahaan yang awalnya ikut dan tersaring tiga besar. Dari tiga itu terpilihlah PT DRU karena kami mengajukan harga yang paling murah yakni Rp 160 milyar. Pembayarannya secara bertahap dengan empat tahapan,” jelas Amir.

Dalam kesempatan berbeda sebelumnya, Saibumi.com sempat menanyakan soal harga kapal ini kepada General Manager Production PT DRU Lampung Edy Wiyono (50). Saat itu Edy hanya menyebut kisaran Rp100-200 milyar untuk harga kapal jenis Landing Shift Tank tersebut. “Pembayarannya juga ada beberapa step. 95 persen payment pada saat kapal diserahkan ke Angkatan Laut. Full payment diberikan setelah kapal itu habis masa garansi satu tahunnya,” paparnya.



Sumber : Saibumi

2 Pilot China Tewas Saat Uji Coba Penerbangan Di Kapal Induk

Liaoning
BEIJING-(IDB) : Dua pilot uji coba China telah tewas selama program pengembangan kemampuan pesawat tempur berbasis kapal induk negara itu, media pemerintah China melaporkan. Sebuah pengakuan yang cukup langka mengingat ini adalah program unggulan Angkatan Laut China (PLAN).



Pengakuan tersebut tertuang dalam sebuah laporan kantor berita resmi Xinhua yang mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping telah menandatangani perintah pemberian gelar kehormatan kepada kedua pilot skadron pertama yang melakukan lepas landas dan mendarat di kapal induk Liaoning, satu-satunya kapal induk milik China.
 

"Dua pilot itu telah mengorbankan hidupnya untuk pengujian," kata laporan itu. Namun laporan Xinhua yang bertanggal 27 Agustus (dilansir dari USNI) tidak memberikan rincian lebih lanjut. Tidak dilaporkan kronologis kejadiannya, siapa pilot yang tewas, bagaimana kondisi pesawatnya dan bagaimana kondisi kapal induk Liaoning. Laporan tersebut juga tidak mengungkapkan kemajuan atau kendala yang dihadapi program penerbangan kapal induk Liaoning. Namun yang pasti, kedua pilot ini menerbangkan pesawat tempur J-15, yang diproduksi sendiri oleh China berdasarkan Sukhoi Su-33 tanpa lisensi dari Rusia.



Laporan IHS Jane pada Jumat menyimpulkan bahwa kemungkinan sudah ada 2 pesawat tempur J-15 yang hilang karena uji coba lepas landas dan mendarat di kapal induk Liaoning ini.


J-15Misi penerbangan dari dan ke kapal induk secara inheren sangatlah berisiko. Seorang analis kelautan Eric Wertheim - penulis U.S. Naval Institute’s (USNI) Combat Fleets of the World- mengatakan bahwa kecelakaan atau dua pilot China seperti itu bukanlah hal yang tidak biasa. "Hal ini tidak mengejutkan saya," katanya kepada USNI News pada Jumat. "Penerbangan di kapal induk adalah misi yang berbahaya, terutama ketika Anda baru memulai pertama kali."  



China dilaporkan mempelajari penerbangan di kapal induk dari pilot Angkatan Laut Brazil - yang mengoperasikan kapal induk bekas Prancis era 1960 yang ukurannya sepertiga dari ukuran kapal induk Kelas Nimitz Amerika Serikat.
 

Pada akhir 2012, China mengumumkan telah memulai uji coba pesawat tempur pada kapal induk Liaoning, memacu gelombang kebanggaan patriotik negara itu. Televisi, surat kabar dan media-media internet China ramai mempublikasikan aksi-aksi pesawat-pesawat tempur mereka yang lepas landas dan mendarat di kapal induk Liaoning.

Meskipun baru, PLA tampaknya belajar lebih cepat dari dugaan AS. Pada tahun 2013, Vice Adm. Ted Branch - yang kemudian menjadi komandan U.S. Navy’s Atlantic Air Arm dan sekarang menjabat Director of Naval Intelligence - mengatakan bahwa: "China belajar dengan cepat dan mereka banyak mengambil pelajaran dari kita," ujarnya dalam sebuah simposium pertahanan pada 2013 lalu.



AS diketahui telah kehilangan ribuan kru dan pesawat demi mempelajari bagaimana mengoperasikan pesawat dari kapal induk. Dari tahun 1949-1988, Angkatan Laut dan Korps Marinir AS telah kehilangan hampir dua belas ribu pesawat dari semua jenis (helikopter, pesawat latih, pesawat patroli, dan pesawat tempur) dan lebih dari 8.500 kru (pilot dan kru udara di kapal induk), menurut buku "One Hundred Years of U.S. Navy Airpower" karangan Robert C. Rubel.
Liaoning hingga saat ini masih menjalani uji coba laut dan pejabat pertahanan China juga belum mengonfirmasi kapan kapal induk ini akan bertugas atau kapan kapal ini dilengkapi dengan pesawat tempur.


Sedikit mengupas Liaoning, China setidaknya telah menghabiskan waktu satu dekade untuk memperbaiki kapal induk terlantar era Uni Soviet yang dibeli dari Ukraina ini sebelum akhirnya diresmikan dengan nama Liaoning pada 2012 lalu. Dibandingkan dengan kapal induk AS, Liaoning masih kalah dalam urusan kecepatan, ukuran dan kapasitas pesawat yang mampu dibawa. Namun Liaoning adalah langkah awal dari ekspansi besar Angkatan Laut China untuk membangun kapal-kapal induk berikutnya.



Sumber : Artileri

KRI Sibolga Sandar Di Bengkulu

BENGKULU-(IDB) : Kapal perang milik TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Sibolga menyambangi Bengkulu dalam misi Sakti Armawa, Sabtu (6/9) untuk pengamanan perairan wilayah barat Indonesia itu.

KRI Teluk Sibolga direncanakan menepi di perairan Provinsi Bengkulu selama dua hari.


Kapten kapal Mayor Laut (P), Arif Prasetyo mengatakan, intensitas dan jumlah nelayan di daerah itu kurang, bahkan cenderung sedikit, sehingga Bengkulu perlu meningkatkan sektor kelautan karena berpotensi besar dalam kemajuan perekonomian.


"Saya rasa perairan Bengkulu masih sepi. Nelayannya pun sedikit, ini perlu pengembangan agar potensi yang ada bisa dimanfaatkan seperti yang kita ketahui bersama potensi laut Bengkulu sangat bagus dimulai dari garis pantai yang mempunyai pasir putih sampai ke potensi hasil laut nelayan," kata dia.


Menurut Arif, pemberian nama KRI Teluk Sibolga juga tidak terlepas dari sejarah Indonesia.


Teluk Sibolga terletak di Sumatera Utara bagian barat menghadap ke arah Samudera Indonesia di mana masa awal kemerdekaan RI pernah terjadi pertempuran heroik antara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) melawan AL Belanda TT-1 Bucket dan dalam pertempuran itu gugur Kopral Galung Silitonga.


Tanggal 12 Mei 1947 terjadi lagi pertempuran antara pasukan ALRI melawan kapal perang Belanda TT-1 Bucket, dalam pertempuran itu gugur Letda Alim Hutagalung, Kopral Buyung Silitonga, dan Kopral Toto Harahap.


Dengan diberikannya nama KRI Teluk Sibolga pada salah satu kapal tipe Frosch ini terkandung harapan agar seluruh Anak Buah Kapal (ABK)vmempunyai jiwa patriot seperti para pejuang yang telah gugur di Teluk Sibolga.


KRI Teluk Sibolga dengan nomor Lambung 536 dibuat di galangan VEB Penee Werft Wolgast Jerman Timur tanggal 6 Oktober 1977. Nama kapal saat diluncurkan adalah SCHWERIN 612. Namun setelah dibeli oleh pemerintah Indonesia diadakan Refit mencakup demiliterisasi, modernisasi serta perubahan terhadap desain awal maka kapal ini diberi nama KRI Teluk sibolga pada tanggal 22 April 1993.


Saat ini KRI Teluk Sibolga berada di jajaran Satuan Kapal Amfibi Armada RI Kawasan Barat.



Sumber : Beritasatu

Donasi Baterai Dari Rusia, MiG-29 Fulcrum Serbia Kembali Terbang

SERBIA-(IDB) : Jet tempur MiG-29 Fulcrum Serbia kembali terbang pada Selasa lalu, setelah memperoleh donasi baterai dari Federasi Rusia. Jet tempur ini sebelumnya telah dikandangkan selama empat bulan terkait masalah baterai yang membuatnya tak aman untuk diterbangkan.



Menurut Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic, hadiah baterai dari Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut telah menjadikan Angkatan Udara Serbia kembali mampu menjalankan tugas pertahanan udara untuk waktu yang lama. Soal donasi ini, Serbia sendiri sebenarnya telah menerbitkan undangan tender, namun secara pribadi Putin bersikeras untuk menyumbangkan baterai.


Di bawah ini adalah video yang menunjukkan jet tempur MiG-29 Fulcrum Serbia yang terbang kembali untuk yang pertama kalinya sejak  musim semi lalu.

Sejak tahun 2006, Angkatan Udara Serbia telah mengalami masa-masa sulit akibat minimnya anggaran pertahanan, pelatihan pilot dan pemeliharaan dan penggantian suku cadang peralatan menjadi terganggu. Angkatan Udara Serbia memiliki 4 unit MiG-29 yang terdiri dari 3 MiG-29B (fighter) dan 1 unit Mig-29UB (fighter-trainer) era Uni Soviet.



Sumber : Artileri

Legenda Sang Jenderal

CILACAP-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad ) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mendapatkan Brevet Komando Kehormatan dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), dan resmi menjadi keluarga besar Korps Baret Merah di pantai Permisan Cilacap Jawa Tengah, Selasa (2/9/2014) setelah sang Jenderal bintang empat mengikuti seluruh rangkaian materi Pendidikan Komando yang diselenggarakan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) Batujajar .

“Kopassus harus mampu melaksanakan tugas yang tidak biasa dan sampai bertemu dimedan pertempuran,” ujar Kasad, saat berpidato di Pantai Permisan Cilacap.


Penyematan brevet kepada Kasad dilakukan oleh Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo, SE. Selesai disematkan, Kasad mengucapkan tiga butir Janji Prajurit Komando yaitu tetap setia dan menepati isi dan jiwa Sapta Marga,memegang teguh dan tetap berpedoman pada Sumpah Prajurit, menjunjung tinggi dan mempertahankan derajat, nama, kehormatan dan jiwa Kesatuan Para Komando pada setiap saat, tempat dan keadaan bagaimanapun.


Sejarah Kopassus mencatat kehadiran sang jenderal dalam mengikuti latihan komando baru terjadi pertamakalinya, melaksanakan tahap demi tahap telah di laluinya oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo diantaranya mulai Tahap Basis, Tahap Gunung Hutan dan terakhir Tahap Rawa Laut. Dalam latihan tersebut sang jenderal mengikuti dengan sangat antusias dan semangat bahkan tidak segan-segan mengikuti senam pagi pukul 02.00 dini hari bersama Prajurit Komando. Dan yang lebih hebatnya sang Jenderal pun ikut berendam di kolam air suci danau Situlembang dengan cuaca ekstrim yang merupakan tradisi Prajurit Komando.




Sumber : Kopassus