Pages

Senin, September 01, 2014

Pakar UAV Tawarkan Sky Scanner Drone Garuda Khusus Untuk Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Pakar UAV dunia menawarkan drone untuk mendukung visi presiden terpilih Joko Widodo. Penawaran tersebut dikatakan khusus untuk Indonesia.

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo yang juga berasal dari Indonesia menawarkan drone bernama Indonesian Sky Scanner Drone Garuda.

Drone tersebut adalah jenis stratosphere drone. Drone ini dirancang terbang di ketinggian 13-20 kilometer di atas permukaan laut sehingga tidak mengganggu penerbangan sipil.

"Stratosphere drone ini saya propose khusus untuk Indonesia saja," kata Josh yang saat ini bekerja di Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang.

Josh telah memaparkan drone yang dikembangkannya kepada perwira di Direktorat Topografi TNI-AD dan Dinas Survei dan Pemotretan Udara TNI-AU pada 15 Agustus 2014 lalu di Jakarta.

Drone Garuda memiliki dua fungsi, sebagai drone sekaligus satelit. Selain itu, drone ini juga dapat dilengkapi dengan beragam sensor, mulai kamera hingga teleskop.

Dengan beragam sensor, drone bisa mendukung tujuan pengawasan wilayah perbatasan, penebangan dan perikanan ilegal, sampai pengejaran terorisme.

Ada beragam sensor yang bisa dibeli. Namun, Indonesia juga bisa mengembangkannya sendiri sekaligus memberdayakan ilmuwan dan akademisi di lokal.

Contoh sensor yang bisa dikembangkan Indoensia antara lain sensor cuaca dan relay telekomunikasi untuk daerah terpencil.

Untuk perangkat navigasi, Indonesia harus mengembangkan sendiri. Sistem navigasi biasa macam GPS tidak bisa digunakan sebab ketinggian maksimal pemakaian GPS adalah 18 km.

"Bila kita kembangkan dan operasikan saat ini secepatnya, maka jelas bisa dikatakan ini buatan Indonesia dan Indonesia menjadi pemimpin terdepan," urai Josh lewat email, Senin (1/9/2014).

Josh yang mengepalai Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory mengatakan, jumlah drone "Garuda" yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan pemantauan.

Misalnya, jika tujuan pemakaian drone adalah untuk pemantauan daerah perbatasan kritis seperti Malaysia, Australia, dan Papua Niugini, jumlah drone yang dibutuhkan 6 unit.

Sementara, Josh mengungkapkan bahwa untuk satu unit drone, harganya adalah Rp 10 miliar, belum termasuk ragam sensornya.

Sensor setidaknya terdiri atas sensor optik dan Synthetic Aperture Radar (SAR) yang dapat tembus awan dengan harga kira-kira 10M dan 15M rupiah.

Harga tersebut berlaku bila menggunakan komponen-komponen impor. Bila komponen bisa dikembangkan sendiri dan produksi massal, harga bisa ditekan.




Sumber : Kompas

Delegasi Korea National Defense University Kunjungi AAU

JAKARTA-(IDB) : Rombongan yang berjumlah dua puluh orang perwira dari angkatan bersenjata Korea Selatan dan dipimpin oleh assistant Professor of KNDU Liutenant Commander (Lt.Cdr) Seung Yeon On ini langsung diterima oleh Gubernur AAU Marsma TNI Sugihardjo, S.E., M.M yang didampingi Wagub serta pejabat AAU di ruang tamu Gubernur AAU. 


“Saya sangat berterima kasih atas sambutan serta penerimaan yang hangat dari Akademi Angkatan Udara”, ucap Lt.Cdr Seung Yeon On saat Courtessy Call dengan Gubernur AAU. 


“Saya yakin akan banyak wawasan dan pengetahuan yang dapat kami peroleh dalam kunjungan ini”, lanjutnya. 


Sementara itu Gubernur AAU saat penerimaan delegasi menyampaikan ucapan selamat datang serta berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan oleh delegasi KNDU ke AAU. 


“Semoga dengan adanya kunjungan ini, hubungan diantara kedua negara serta Angkatan Udaranya akan menjadi semakin erat, serta kedepannya akan terdapat lebih banyak kerja sama diantara kedua pihak baik di bidang militer maupun di bidang pendidikan”, lanjut Gubernur. 


Setelah melaksanakan Courtessy Call acara dilanjutkan dengan pertemuan di Ruang rapat Mako AAU dengan agenda diskusi serta tanya jawab mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan AAU, seperti sejarah, kurikulum, proses rekrutmen dan lain sebagainya. 


Sebagai penutup dari seluruh rangkaian kegiatan kunjungan, didampingi pejabat terkait rombongan KNDU melaksanakan Tour Campus mengelilingi AAU untuk melihat secara langsung fasilitas yang terdapat di AAU. 




Sumber : TNI AU

Kapal Selam Project PT. PAL Terancam Tertunda

JAKARTA-(IDB) : Proyek kapal selam milik PT PAL Indonesia (Persero) diperkirakan molor. Pasalnya, suntikan dana Rp 2,5 triliun dari Pemerintah belum cair.

BUMN produsen kapal tempur ini sudah mengajukan permintaan dana, dan sekarang tinggal menunggu persetujuan DPR. Uang itu akan digunakan untuk modal kerja dan keperluan investasi mulai 2015-2016.

Menurut Direktur Utama PAL Firmansyah, beberapa proyek yang akan dikerjakan setelah dana tersebut adalah membangun fasilitas pengambungan kapal selam, pembelian peralatan produksi, dan lain-lain yang menunjang pembangunan kapal selam tersebut.

"Dana yang dibutuhkan sebenarnya lebih besar dari itu jika kita bangun dari nol. Tapi karena PAL sudah ada, maka digunakan peralatan yang sudah ada, tapi yang sangat spesifik untuk kapal selam harus diadakan," ujarnya di Gedung DPR, Selasa (1/9/2014).

Perusahaan pekat merah itu berencana membangun tiga kapal selam mulai Desember 2015. Pembangunannya butuh waktu tiga sampai empat tahun.

"Ya mundur juga kapal selamnya. Kalau anggaran Januari 2015 turun, bikin fasilitas sampai November dan baru bikin kapal selamnya. Kalau (PMN) mundur ya mundur semua," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini PAL sudah punya fasilitas pembangunan kapal, tapi khusus kapal di atas. Nah, peralatan untuk pembangunan kapal di atas air ini berbeda dengan kapal selam.

Tak hanya di peralatan, tapi si sektor sumber daya manusia dan teknologinya juga. Fasilitas untuk perawatan kapal selam juga akan dibangun secara bersamaan.




Sumber : Detik

Politisi PDIP Usul Jokowi Jual Pesawat Kepresidenan RI

JAKARTA-(IDB) : Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla harus melakukan banyak efisiensi untuk menyelamatkan perekonomian. Salah satu usulan yang disampaikan Maruarar adalah menjual pesawat kepresidenan, yang baru saja dibeli Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya akan mengusulkan langsung kepada Pak Jokowi supaya pesawat presiden dijual. Enggak bisa pemimpin menyuruh orang sederhana tapi tidak memberikan contoh," katanya saat dalam acara diskusi bertajuk "Ketimpangan pendapatan Indonesia: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi- JK" di Hotel Pullman Jakarta, Senin 1 September 2014.

Politikus yang akrab disapa Ara itu menambahkan efisiensi terkait perjalanan dinas ini penting, terutama perjalanan ke luar negeri. "Kecuali yang mendesak seperti yang menyangkut perbatasan. Ada pemborosan beberapa triliun setiap tahun dalam perjalanan dinas ini," ujar Ara.

Anggota DPR itu juga mengusulkan pemerintahan Jokowi-JK mengaudit harga keekonomian minyak yang ditetapkan Pertamina selama ini. Selain itu ia juga meminta agar mengalokasikan keuntungan ekspor-impor minyak semata-mata untuk kas negara.

Jika berbagai opsi telah dilakukan dan anggaran negara masih saja mengalami defisit, baru pemerintah bisa mengambil langkah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi.

"Kenaikan harga BBM bersubsidi harus menjadi opsi terakhir," katanya.

Jokowi Kaget Politisi PDIP Usul Jual Pesawat Kepresidenan

Presiden terpilih Joko Widodo kaget saat dikonfirmasi terkait usulan salah satu politisi PDIP Maruarar Sirait soal penjualan pesawat kepresidenan. Usulan tersebut diungkapkan Maruarar sebagai salah catu cara menghemat anggaran negara sekaligus memberi teladan kesederhanaan pemimpin di mata rakyat.

“Kata siapa (mau dijual)? Dijual ke siapa?” ucap sosok yang akrab disapa Jokowi tersebut saat dikonfirmasi terkait usulan penjualan pesawat tersebut di Balaikota, Jakarta, Senin (1/9).

Jokowi heran dengan usul itu mengingat umur dari pesawat kepresidenan baru beberapa bulan terhitung sejak didatangkan pada April lalu. “(pesawat kepresidenan) masih baru kok mau dijual,” singkat Jokowi.


Sebelumnya, Politikus PDIP Maruarar Sirait akan meminta presiden terpilih Joko Widodo menjual pesawat kepresidenan. Usulan ini sebagai bentuk efisiensi yang bisa dilakukan dalam kerangka penghematan anggaran. Padahal asal muasal dibelinya pesawat kepresidenan justru untuk menghemat anggaran perjalanan dinas presiden yang terlalu besar gara-gara selalu menyewa pesawat.


Maruarar mengatakan, efisiensi adalah hal pertama yang harus dilakukan pemimpin. Jika pemimpin masih berfoya-foya dengan kemewahan maka rakyat juga tidak akan mau melakukan penghematan.


“Efisiensi rakyat juga harus lihat seperti pengurangan anggaran perjalanan dinas. Ke depan saya usulkan pesawat presiden dijual saja, ini untuk efisien. Protokoler dikurangi dan ini memberi contoh. Pemimpin tidak sederhana bagaimana orang bisa sederhana,” ucap Ara dalam diskusi di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (1/9).


Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) dibeli Indonesia seharga USD 89,6 juta atau sekitar Rp 847 miliar semasa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden. Pesawat tersebut tiba di Tanah Air pada 10 April 2014 yang selanjutnya digunakan untuk lawatan ke dalam dan luar negeri.


Pesawat Boeing 737-800 ini diproduksi Boeing Company sejak 2014, memiliki rentang sayap 35,79 meter, tinggi 12,5 meter dan panjang 38 meter. Pesawat ini juga dipasangi 2 mesin CFM 56-7.


Pesawat BBJ2 ini mampu terbang di ketinggian maksimal 41.000 feet, lama terbang mencapai 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. Pesawat ini juga dilengkapi dengan perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah ditambah untuk daya jangkau hingga 10.000 kilometer.

Pesawat BBJ2 ini dirancang untuk memual 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi 67 penumpang.



Sumber : Vivanews

Penerbad Latihan Bersama US Army

SEMARANG-(IDB) : TNI AD dan US Army menggelar latihan bersama (Latma) dalam sandi Garuda Shield atau Perisai Garuda. Latihan ini melibatkan personel dari berbagai kecabangan di angkatan darat, termasuk Penerbad.

Latihan bersama Garuda Shield-8/2014 digelar dari tanggal 1-23 September mendatang di Semarang untuk Aviation Exercise. Sedangkan di Asembagus Situbondo untuk Ground Force Exercise yang dirangkai dengan Calfex (Combined Arms Life Fire Exercise) dari tanggal 23 hingga 29 September.

Pembukaan Latma Garuda Shield-8/2014 di Semarang, Senin (1/9/2014) ini dipimpin Danpuspenerbad Brigjend TNI Benny Susianto dengan ditandai penyematan wing kepada perwakilan personel TNI AD dan US Army yang berlangsung di Lanud Ahmad Yani.

Komandan Latihan Letkol CPN I Made Ardana menyebutkan Latma Garuda Shield melibatkan 207 personel dari Penerbad dan 103 personel US Army Aviation dengan menggunakan 15 unit helikopter terdiri 4 Bell-412, 2 BO-105, 2 MI-35, 1 MI-17V5, 4AH-64 Apache, 1 UH-60 Black Hawk dan 1 HH-60 Black Hawk.

Materi Aviation Exercise meliputi penginataian udara, bantuan tembakan, manuver mobilitas udara dan evakuasi udara.

"Latihan bersama Garuda Shield ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta latihan sesuai modul pelatihan yang berlaku di PBB," jelas Letkol CPN I Made Ardana, Senin (1/8/2014).

Selain itu, Latma Garuda Shield juga diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi peserta latihan untuk dapat melaksanakan tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB maupun dalam melaksanakan tugas-tugas negara yang berhubungan dengan operasi penerbangan.

"Latihan bersama ini selain untuk meningkatkan profesionalisme keprajuritan dan interoperability di antara peserta juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama, saling percaya dan persahabatan," kata KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya yang dibacakan Danpuspenerbad Brigjen TNI Benny Susianto, Senin (1/9/2014).

Menurutnya, dalam pelaksanaan Latma Garuda Shield tahun ini difokuskan pada materi operasi perdamaian dengan metoda gladi posko (Command Post Exercise).

Kemudian melaksanakan latihan geladi lapang (Field Training Exercise) dengan materi operasi lawan insurjensi.

Yang ketiga, materi perawatan dan evakuasi kesehatan. Dan yang terakhir adalah latihan bersama personel Penerbad dalam operasi taktis dan menembak bantuan udara. 




Sumber : Sindo

Anggaran Pertahanan 2010-2014 Meningkat Tiga Kali Lipat Dibanding 2005-2009

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan mengatakan, anggaran sektor pertahanan pada lima tahun terakhir selama 2010-2014 meningkat tiga kali lipat lebih besar dibading anggaran lima tahun sebelumnya tahun 2004-2009. Sedangkan apabila dibandingkan anggaran pertahanan pada tahun 2000-2004, maka meningkat hingga lima kali lipatnya.

“Alhamdulillah lima tahun ini politik anggaran kita cukup baik, politik anggaran kita itu lima kali lebih besar dari pada waktu 2000-2004, dan tiga kali lebih besar dari pada waktu 2005-2009”, jelas Menhan Purnomo Yusgiantoro saat memberikan pengarahan singkatnya usai olahraga bersama dan bersilaturahmi dengan Personel Kemhan yang berkantor di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Badiklat Kemhan), Jl. Salemba Raya No. 14 Jakarta Pusat, Jum’at Pagi  (29/8).


Menhan lebih lanjut menjelaskan bahwa peningkatan yang signifikan anggaran sektor pertahanan antara lain digunakan untuk pembangunan kekuatan pertahanan dan peningkatan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS Kemhan. Peningkatan kesejahteraan melalui pemberian tunjangan kinerja (remunerasi), tunjangan khusus pengamanan wilayah perbatasan, kenaikan tunjangan kesehatan dari 2 persen menjadi 5 persen dan lain sebagainya.


Meningkatnya anggaran pertahanan yang telah dapat berdampak pada meningkatnya kekuatan pertahanan negara dan juga meningkatnya juga kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS Kemhan itu tidak lain karena adanya dukungan dari Pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu II yang cukup meningkat baik karena politik anggarannya.


“Kita selalu mencoba untuk melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan untuk staf untuk para karyawan, namun itu ada keterbatasan – keterbatasan, apalagi kita sebagai abdi negara yang khususnya di Kemhan ini memerlukan dukungan dari politik anggaran”, kata Menhan.


Selain melaksanakan olahraga bersama berupa senam Aerobic, Menhan yang didampingi Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin juga berkesempatan meninjau peragaan kemampuan IT Badiklat Kemhan, menandatangani Prasasti peresmian penggunaan gedung Ki Hajar Dewantara dan menerima paparan dari Kabadiklat Kemhan.


Dalam kesempatan yang baik tersebut Menhan Purnomo Yusgiantooro secara khusus juga menyampaikan salam perpisahan kepada Personel Kemhan yang berkantor di Badiklat Kemhan Jl. Salemba Raya No. 14 Jakarta Pusat, sehubungan akan berakhirnya masa jabatan sebagai Menteri Pertahanan KIB II pada bulan Oktober mendatang.




Sumber : DMC

Rusia Hentikan Produksi Senjata Pertahanan Udara S-300

Salah seorang informan ITAR-TASS dari Industri Pertahanan Rusia menyatakan tahun depan para produsen senjata lokal Rusia akan menghentikan pembuatan S-300, baik untuk kepentingan angkatan bersenjata Rusia, maupun untuk permintaan ekspor. Namun, ia menjelaskan bahwa komponen penunjang sistem S-300 tetap akan diproduksi, jumlahnya akan terus bertambah dalam waktu dekat.
MOSCOW-(IDB) : Sang narasumber menyatakan hal tersebut diperlukan untuk menunjang kesiapan tempur senjata Rusia yang sesungguhnya. “Kami menilai sistem pertahanan udara tersebut masih bisa digunakan secara efektif hingga sepuluh tahun ke depan,” ujar narasumber itu.


Ia menyebutkan bahwa S-300 akan digantikan oleh sistem pertahanan udara generasi terbaru secara menyeluruh. “S-400 akan menjadi sistem pertahanan udara utama bagi angkatan bersenjata Rusia, namun secara bersamaan S-300 tetap akan digunakan. Sementara, produksinya tidak akan dilakukan sekaligus,” kata narasumber tersebut. Ia juga menambahkan saat ini para produsen senjata udara Rusia telah gencar mempromosikan S-400 di pasar mancanegara.


S-300 merupakan kumpulan sistem pertahanan udara yang memiliki modifikasi dan turunan dengan fungsi dan spesifikasi yang berbeda-beda. Kesalahan penggunaan kata S-300 terjadi pada 2011 lalu, ketika media Rusia sempat memberitakan penghentian produksi S-300, padahal hanya tipe S-300PS dan S-300PM saja yang tak lagi diproduksi, bukan seluruh S-300.


Unit S-300PM terakhir untuk tentara Rusia diproduksi pada 1994. Sejak saat itu, Rusia hanya memproduksi tipe tersebut untuk ekspor. Dua tahun lalu, Wakil Ketua Dewan Pakar Ahli Non-Institusi Pertahanan Udara dan Antariksa Igor Ashurbeyli menyatakan bahwa produsen senjata tak lagi menerima pemesanan ekspor baru untuk senjata tersebut.


Tipe S-300P dan turunannya telah digantikan oleh S-400. Saat ini, S-400 telah digunakan oleh tujuh resimen tentara Rusia. Senjata terbaru tersebut belum pernah dikirim ke luar negeri. meski banyak negara yang berminat untuk membelinya. Kebanyakan negara lain tak terlalu tertarik dengan senjata tipe S-300P.


Ada pula S-300V dan modifikasi turunannya yang dikembangkan oleh produsen senjata militer lain. Hingga saat ini, tipe S-300V masih dibuat dan digunakan oleh angkatan perang Rusia. Sistem pertahanan udara ini dibuat dari komponen dasar tersendiri dan digunakan sebagai sistem pertahanan udara untuk perang, bukan sistem pertahanan udara perlindungan objek vital negara, seperti S-300.


Pengembangan terbaru S-300 adalah S-300V4. Berdasarkan program militer pemerintah Rusia, hingga 2020 nanti S-300V4 akan digunakan oleh tentara Rusia secara berkelanjutan tanpa jeda produksi sama sekali. Modernisasi sistem S-300V dan S-300VM digunakan untuk melumpuhkan rudal balistik dan sasaran di udara hingga jarak lebih dari 300 kilometer.

S-300V4 lebih unggul dibanding tipe lain berkat adanya penggunaan komponen-komponen dasar dan pendukung, serta alat komputasi terkini dan muktahir. Tahun lalu, angkatan perang Rusia telah menerima tiga unit S-300V4. Hingga tahun depan, masih ada tiga divisi yang akan mendapatkan S-300V4. 




Sumber : JKGR

Perang Terorisme Sebagai Strategi Perang Asimetrik Modern

TNI AD-(IDB) : Sebagai suatu strategi perang asimetrik abad 21, bisa dikatakan perang terorisme mencapai banyak keberhasilan dan merupakan strategi perang yang efektif. Terorisme bukan sekedar sebagai metode perang (method of combat), terorisme merupakan strategi dalam perang asimetrik. Terorisme menggunakan kekerasan dan ancaman kekerasan hanya untuk mencapai tujuan politik yang lebih substansial.


Diprediksi tidak ada wacana dan konsep perang modern abad 21 ini yang tidak bisa dilepaskan dari kosakata (terminologi) terorisme. Istilah ini seolah-olah menjadi objek tijauan utama dalam studi perang pada abad 21, baik oleh para ahli militer di Indonesia maupun di lingkungan internasional. Para pakar dan ahli militer sibuk memikirkan dan mempelajari sepak terjang ‘mahkluk’ yang bernama terorisme ini. Bukan hanya para ahli studi perang, tapi juga para pengambil kebijakan dan publik terbuai dengan wacana terorisme tersebut. Bagaimana tidak, aroma terorisme menyebar, dari benua Amerika, Eropa, Afrika dan Asia. Ancaman terorisme bahkan mampu menjebol sistem pertahanan dan keamanan negara digdaya seperti Amerika Serikat. Simbol kemegahan ekonomi, gedung World Trade Centre (WTC) dan simbol pertahanan negeri Paman Sam, Pentagon menjadi target para pelaku terorisme. Sampai-sampai, Amerika Serikat mendeklarasikan perang global melawan terorisme (global war against terorrism). Fakta tersebut membuktikan terorisme merupakan ancaman abad 21 yang menakutkan dan menghancurkan.


Fenomena yang sama juga dialami oleh Indonesia dimana ancaman terorisme telah menebar aroma ketakutan bagi rakyat Indonesia. Berbagai ledakan bom dan bom bunuh diri menghantui penduduk negeri ini. Aksi dan praktik terorisme di Indonesia diorganisasikan melalui Jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Jaringan JI ini tidak hanya di Indonesia, tapi mencakup ruang lingkup kawasan Asia Tenggara. Dengan demikian, terorisme JI merupakan jaringan terorisme yang bersifat transnasional (lintas negara). Berbagai kebijakan kontra-terorisme telah diambil oleh pemerintah. Banyak keberhasilan yang dicapai dengan porak-porandanya jaringan terorisme tersebut. Namun demikian, ancaman terorisme belum sepenuhnya bisa diselesaikan. Untuk itulah essai ini ingin mengkaji strategi perang terorisme sebagai bentuk perang abad 21. Tulisan ini kemudian akan mengkaji sifat (nature), definisi, strategi, dan dampak yang diakibatkan oleh terorisme dalam lingkungan internasional dan nasional. Dengan demikian, akan dihasilkan suatu pemikiran yang dapat memperkaya wacana studi perang semesta nantinya. Pada akhir tulisan ini, akan coba di tawarkan beberapa rekomendasi pemikiran yang bisa menambah khazanah kebijakan kontra terorisme di Indonesia.


Definisi Terorisme.


Pembahasan pengertian terorisme telah dibahas dalam Eropean Convention Suppersion Of Terorism ( ECST ) di Eropa pada tahun 1977.  Disini pengertian terorisme mengalami perluasan arti dari Crimer againt state menjadi Crimes Againt Humanity , teroris berhubungan dengan tindak pidana untuk mencitakan suatu kedaan yang mengakibatkan individu, golongan dan masyarakat umum ada dalam suasana yang teror. Dengan demikian, pengertian diatas hendak menjelaskan bahwa terorisme berkaitan erat dengan penciptaaan suasana dan kondisi ketakutan.


Kemudian pada tahun 1992 PBB menjelaskan terorisme sebagai “an anxiety inspiring method of repeated violent action, employed by semi-clandestine individual, group or state actors, for idiosyncratic, criminal or political reasons, whereby – in contrast to assassination – the direct targets of violence are not the main targets (sebuah metode yang menimbulkan keresahan dengan menggunakan tindakan kekerasan yang berulang-ulang, dilaksanakan secara semi klandestin oleh individu, kelompok maupun negara, dengan tujuan kriminal atau politik yang unik, dimana berlawanan dengan pembunuhan, sasaran langsung tindakan kekerasan bukanlah sasaran utama).  Definisi PBB tersebut memaparkan bahwa terorisme merupakan suatu metode atau cara yang bisa dipakai oleh siapa saja, baik individu, kelompok maupun negara. Situasi dan kondisi yang hendak dicapai oleh aksi terorisme adalah penyebaran rasa taku kepada khalayak yang luas. Perjelasan yang dipaparkan diatas juga menjelaskan bahwa bukan objek sasaran atau korban yang hendak dicapai, tapi pesan dibalik itu semua.


Tabel  Tipologi Terorisme

1a

Menurut U.S Departemen of State and Defense, Terorisme adalah kekerasan bermotif politik dan dilakukan oleh agen negara atau kelompok subnasional terhadap kelompok non-kombatan. Biasanya dengan maksud mempengaruhi audien. Terorisme internasional adalah terorisme yang melibatkan warga negara atau wilayah lebih dari satu negara.  Definisi tersebut menggambarkan bahwa terorisme seringkali bermotifkan politis dimana aksi terorisme itu sendiri bukanlah tujuan dari pada praktek-praktek terorisme. Dengan demikian, mengetahui motif politis yang mendalangi setiap aksi terorisme menjadi perlu untuk diperhatikan dalam strategi kontra terorisme.


Sementara itu, menurut pemerintahan Kerajaan Inggris, terorisme merupakan ,”the use or threat  of serious violence against persons or serious damage to property, designed to influence the government or intimidate the public or a section of the public…for the purpose of advancing a political, religious or ideological cause” (penggunaan atau ancaman kekerasan yang serius melawan individu-individu atau kerusakan yang serius terhadap benda berharga, yang didesain untuk mempengaruhi pemerintahan atau menginditimidasi khalayak umum atau sebagain dari masyarakat dengan maksud untuk mencapai sebab-sebab politik, agama dan ideologi).  Pengertian diatas tersebut menegaskan kembali bahwa terorisme adalah suatu cara untuk mencapai suatu tujuan, bisa berupa ideologi, politik maupun agama tertentu.


Pemerintah Indonesia sendiri berdasarkan UU Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Terorisme, mendefinisikan Terorisme sebagai perbuatan melawan hukum secara sistematis dengan maksud untuk menghancurkan kedaulatan bangsa dan negara dengan membahayakan bagi badan, nyawa, moral, harta benda dan kemerdekaan orang atau menimbulkan kerusakan umum atau suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas, sehingga terjadi kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis, kebutuhan pokok rakyat, lingkungan hidup moral, peradaban, rahasia negara, kebudayaan, pendidikan, perekonomian, teknologi, perindustrian, fasilitas umum atau fasilitas internasional. Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa definisi-definisi konseptual diatas lebih menjelaskan terorisme sebagai suatu cara atau metode (a method of combat, merely a tactic in the war being waged) dalam mencapai tujuan tertentu. Definisi-definisi diatas juga menjelaskan bahwa terorisme sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan (a means to an end).


Konsep Perang Asimetrik.


Sebelum berbicara tentang perang terorisme sebagai perang asimetrik abad ini, ada baiknya untuk menjelaskan terlebih dahulu konsep perang asimetrik. Dengan demikian akan lebih mudah nantinya untuk menjalaskan karakter perang asimetrik terorisme sebagai strategi perang abad 21. Andrew J.R. Mack’s dalam tulisannya “Why Big Nations Lose Small Wars” di jurnal World Politics, mengatakan bahwa pada era Perang Dingin yang lalu, “asymmetric” dirujuk pada indikasi pembeda yang jelas pada kekuatan (power) antar lawan pada suatu konflik. Power yang dimaksud dalam hal ini adalah sebagai kekuatan material seperti  pasukan yang besar, Alutsista yang mutakhir, keunggulan ekonomi dan seterusnya. Kemudian selesai perang dingin di tahun 1990an penelitian yang menelusuri hipothesis Andrew Mack mulai memperlihatkan kecocokan.  Namun baru setelah tahun 2004, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mulai secara serius memperhitungkan potensi-potensi masalah yang mereka hadapi menyangkut asymmetric warfare.


Konsep perang asimetrik dikenal sebagai perang antara kelompok yang berseteru yang memiliki perbedaan yang menonjol pada kekuatan militernya, atau yang menggunakan strategi dan taktik yang berbeda dari strategi dan taktik perang konvensional. Konsep ini juga dijelaskan sebagai konflik yang mana kedua peseteru tersebut terbedakan dari esensi perjuangannya, interaksi dan eksploitasi terhadap karakter kelemahannya masing-masing.  Perjuangan semacam itu membutuhkan suatu strategi dan taktik “unconventional warfare”, dimana strategi kombatan yang kekurangan dalam kuantitas dan kualitas kekuatannya dapat tertutupi.  Strategi yang digelarnya belum tentu berupa strategi militer.  Disinilah perbedaan menonjol dengan gelaran symmetric warfare, dimana kekuatan mereka yang berseteru tersebut memiliki kemiripan kekuatan dan sumbernya yang diramu dalam suatu taktik yang mirip pula dimana pembedanya hanya pada detil dan eksekusinya saja.


Di tahun 2004 perujukan Perang Asimetrik di arahkan pada betuk giat model perang gerilya, insurgency (pemberontakan/kelompok perlawanan), terorisme, counterinsurgency, dan kontra terorisme. Kini, perujukan itu melebar dengan mengukur antara lain pada rahasia kemenangan si lemah dalam suatu peperangan. Kunci penjelasan bentuk perang Asimetrik biasanya memasukkan unsur-unsur, antara lain Interaksi Strategis, keberanian dan kemauan si Lemah untuk menanggung beban dan biaya perang, adanya dukungan luar terhadap pelaku/pelaksana yang lemah, kekuatan pasukan dari pelaku yang kuat, dan bentuk peperangan yang diluaskan oleh pelaku yang kuat. Adapun tujuan-tujuan dari perang seperti ini adalah: pertama, untuk mencapai tujuan perang dengan lebih efektif dan efisien. Kedua, untuk menutup kekurangan yang dimiliki Pasukan Reguler. Ketiga, untuk memisahkan tanggung jawab Pasukan Reguler dalam suatu misi/operasi perang. Keempat, untuk meringankan biaya Perang dari segala aspek. Kelima, untuk memperingan biaya pemeliharaan Pasukan karena Pasukan Perang Asimetrik yang masuk dalam kategori Pasukan Irregular tidak diatur seperti Pasukan Reguler.


Strategi Dan Taktik Perang Asimetrik.


Pada hampir setiap perang konvensional, kubu yang berseteru menggelar kekuatan yang mirip antar satu dengan lainnya sehingga hasilnya bisa diperkirakan berdasarkan kuantitas kekuatan tempur dan kualitasnya dimana biasanya yang memiliki kelebihan keunggulan seperti misalnya kemampuan fasilitas C4ISR yang lebih canggih dan berdaya atas kekuatan yang dimiliki lawannya, bisa menang. Kelebihan pemanfaatan fasilitas khususnya fasilitas yang mampu untuk memprediksi potensi dari segenap kemungkinan potensi serangan dalam bentuk yang diluar kebiasaan atau kewajaran akan sangat membantu.


Sementara basis taktik perang asimetrik antara lain, pertama, mencari peluang secara khusus untuk memiliki keunggulan teknologi yang dapat mengungguli jumlah kekuatan pasukan lawan dalam skala gelaran. Kedua, pelatihan taktik diutamakan pada konsentrasi pasukan kecil taktis berkemampuan tinggi yang khas. Ketiga, saat terjadi situasi dimana lawan berkekuatan besar telah menyerang  dan menduduki, maka gelaran siasat “tidak biasa” dipilih dengan taktik hit and run, gangguan-gangguan tanpa harus keluar dari jalur perang konvensional seperti pada perang Vietnam yang dilakukan oleh pasukan Vietkong dimana bentuk mereka tetap sebagaimana dengan  pasukan reguler namun bertaktik asimetrik/irregular. Keempat, taktik lainnya adalah dengan melakukan berbagai manipulasi situasi seperti misalnya dengan memanfaatkan atribut-atribut yang diakui badan dunia sebagai atribut netral seperti misalnya eksploitasi mobil ambulan untuk memindahkan pasukan atau menyerang dari balik gedung rumah sakit atau bahkan tempat pengungsian. Dan kelima, psy-war memainkan peran besar dalam gelaran taktik perang asimetrik.  Otak menjadi andalah utama sebagai mesin perang dominan.


Kemudian di dalam medan pertempuran disebut medan yang sulit bagi operator perang asimetrik bila ada situasi kondisi dimana kekuatan pasukan yang lebih kecilnya tidak berhasil memanfaatkan kelemahan kekuatan yang lebih besar pada kondisi dan situasi medan pertempuran tersebut karena satu dan lain hal. Selanjutnya Sun Tzu dalam The Art of War mengatakan bahwa permukaan medan tempur harus menjadi penolong utama pasukan dimana kemudahannya terlihat pada terbukanya jumlah kekuatan lawan secara jelas, terlihatnya potensi bencana didepan, dan berapa jarak mereka yang kesemuanya dipentingkan dalam menentukan suatu kemenangan. “Mereka yang bertempur tanpa memanfaatkan kesempatan untuk mengetahui itu semua, akan kalah”.  Adapun Mao Zedong menggariskan bahwa Pasukan Gerilya “harus” bisa bergerak diantara masyarakat banyak seperti ikan yang berenang di laut. Dalam beberapa situasi perkembangan taktis peperangan asimetrik menggiring pada situasi terjadinya perang kota dengan segenap teknik dan taktik yang beragam yang kerap belum pernah terlihat sebelumnya dengan peralatan yang unik pula.


Adapun kelebihan dan kekurangan perang asimetrik adalah, pertama, Unsur kemampuan “otak” individu menjadi dominan, dimana “yang siap memangsa yang lengah, yang pandai mempecundangi yang bodoh”. Kedua, Bisa dalam jumlah yang sangat terbatas; 1 atau 2 orang saja dalam setiap operasi tempur. Ketiga, biasanya membutuhkan peralatan khusus yang bisa dibuat “home made”. Keempat, kemampuan yang sangat menonjol adalah pada giat intelijen dan sabotase. Kelima, berkemampuan menyerbu langsung ke jantung lawan. Keenam, serangan bisa dilakukan dari jarak yang cukup aman dari lawan. Dan ketujuh, sering dianggap sebagai kegiatan kriminil yang tidak serta merta dirujuk sebagai kegiatan taktis perlawanan terhadap kedaulatan suatu negara.


Karakteristik Perang Terorisme    


Dalam sebuah laporan yang berjudul The Sociology and Psychologi of Terorism :Who become a teroris and why? Divisi riset Federal AS (kongres AS) menyebutkan ada lima ciri dari kelompok terorisme, yaitu :

  • Separatis-nasionalis;
  • Fundamentalis-religius
  • Religius baru
  • Revolusioner-sosial
  • Teroris sayap kanan

Klarifikasi kelompok ini di dasarkan pada asumsi bahwa kelompok-kelompok teroris dapat di kategorikan menurut latar belakang politik dan ideologi. Loudewijdk F Paulus mengatakan bahwa berdasarkan matrik perbandingan karakteristik kelompok pengguna tindak kekerasan guna mencapai tujuanya, dapat disimpulkan ciri-ciri terorisme sebagai berikut:

  1. Organisasi yang baik, berdisiplin tinggi, militan, organisasinya merupakan kelompok-kelompok kecil, disiplin dan militansi ditanamkan melalui indoktrinasi dan latihan yang bertahun-tahun.
  2. Mempunyai tujuan politik, tetapi melakukan perbuatan kriminal untuk mencapai tujuan.
  3. Tidak mengindahkan norma-norma yang berlaku, seperti agama, hukum dan lain-lain
  4. Memilih sasaran yang menimbulkan efek psykologis yang tinggi untuk menimbulkan rasa takut dan mendapatkan publikasi yang luas.
  5. Lebih lanjut Loudewijk F Paulus berpendapat juga bahwa karekteristik dari terorisme dapat ditinjau dari 4 macam pengelompokan ;
  6. Karakteristik organisasi yang mencakup organisasi, rekrutmen, pendanaan dan hubungan Internasional.
  7. Karakteristik operasi, yang meliputi; perencanaan, waktu, taktik dan kolusi
  8. Karakteristik prilaku yang terdiri dari; motivasi, dedikasi, disiplin, keinginan membunuh dan keinginan menyerah hidup-hidup.
  9. Karakteristik sumber daya yang meliputi; Latihan/kemampuan, pengalaman perorangan dibidang teknologi, persenjataan, perlengkapan dan transportasi.

Metode Perang Asimetrik Terorisme.


Kondisi obyektif saat ini menunjukkan bahwa ancaman terorisme bersenjata meningkat cukup pesat dan dapat mengancam keselamatan bangsa dengan cara menebarkan rasa takut dan menimbulkan korban tanpa mengenal rasa prikemanusiaan dan sasaran aksi terornya-pun dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa. Oleh karena itu penanganan aksi terorisme ini harus dilakukan oleh alat negra yang propesional dan memiliki kemampun serta pengalaman yang baik, mengingat dalam taktis terorisme : 

Pertama, Biasa menggunakan bom yang sering digunakan kelompok teroris dan tercatat 67% ( enam puluh tuju persen ) aksi teror menggunakan bom; 

Kedua, Pembajakan sangat populer dilancarkan oleh kelompok teroris selama periode 1960-1970. tetapi jenis pembajakan yang lebih populer saat ini adalah pembajakan pesawat terbang komersil. 

Ketiga, Pembunuhan adalah bentuk aksi teroris yang tertua dan masih digunakan hingga saat ini, sasaran dari pembunuhan ini sering kali sudah diramalkan. Teroris akan mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan yang dilaksanakan. Sasaran dari pembunuhan ini biasanya adalah pejabat pemerintah, pengusaha, politis dan aparat keamanan. Dan 10 tahun terakhir tercatat 246 kasus pembunuhan teroris di seluruh dunia. 

Keempat, Penghadangan yang telah dipersiapkan jarang sekali gagal. Hal ini juga brlaku bagi operasi yang dilakukan oleh kelompok teroris, aksi ini biasanya direncanakan secara seksama, dilaksanakan latihan pendahuluan dan gladi serta dilaksanakan secara tepat. Dalam bentuk operasi ini waktu dan mdan berpihak pada kelompok teroris. 

Kelima, Tidak semua penghadangan bertujuan untuk membunuh. Dalam kasus kelompok gerilya Abu sayaf di Filipina, penghadangan lebih ditujukan untuk menculik personil. Penculikan biasanya akan diikuti oleh tuntutan tebusan berupa uang, atau tuntutan politik lainnya. 

Keenam, Pebedaan antara penculikan dan penyandraan dalam dunia terorisme sangat tipis. Kedua bentuk operasi ini sering kali memiliki pengertian yang sama, penculikan biasanya menahan korbanya ditempat tesembunyi dan tuntutanya berupa materi dan uang, sedangkan penyandraan berhadapan langsung dengan aparat dengan menahan sandra di tempat umum, tuntutan penyandraan biasanya lebih dari materi, biasanya tuntutan politik lebih sering dilemparkan teroris pada kasus penyandraan; 

Ketujuh, Operasi yang dilakukan oleh kelompok teroris adalah sangat mahal. Untuk mendanai kegiatan mereka, teroris biasanya merampok bank tau mobil lpis baja yang membawa uang dalam jumlah besar, perampokan bank juga dapat digunakan sebagai ujian bagi program latihan personil baru. Kedelapan, Ancaman/intimidasi merupakan suatu usaha, pekerjaan, kegiatan atau tindakan untuk menakut-nakuti untuk mengancam dengan menggunakan kekerasan terhadap seseorang atau kelompok didaerah yang di anggap rawan, sehingga sasaran terpaksa menuruti kehendak pengancam untuk tujuan dan maksud tertentu.


Strategi Perang Asimetrik Terorisme.


Perang Terorisme dikatakan sebagai perang asimetrik dikarakteristikkan oleh, antara lain: Pertama, perang ini melibatkan pihak-pihak bermusuhan yang tidak seimbang kekuatan tempurnya satu sama lain. Kedua, kekuatan yang lebih lemah (para terorism) mengeksploitasi kelemahannya tersebut sebagai kekuatannya. Ketiga, persis seperti perang gerilya, para pelaku terorisme tidak secara langsung terlibat konfrontasi dengan lawannya yang memiliki kekuatan lebih.  

Hanya saja, dalam konsep perang terorisme, para teroris tidak menguasai suatu wilayah sebagai basis perangnya. Terorisme tidak memiliki markas atau lokasi sebagai basis pergerakkannya, namun bersifat transnasional, melintasi batas-batas ruang sehingga tidak mudah untuk disergap dan dihancurkan. Strategi teroris bukanlah dimaksudkan untuk secara langsung mengontrol suatu teritori. 

Dalam kenyataannya para teroris mencoba untuk memaksakan kehendak mereka terhadap masyarakat melalui menebar rasa takut, yang pada intinya tidak mengenal batas-batas geografis. Terorisme sebagai suatu strategi tidak melandaskan perjuangan mereka pada suatu daerah tertentu untuk mengkonsolidasikan kekuatannya. Sebagai suatu strategi, terorisme tetap pada domain (wilayah) pengaruh psikologi tanpa sekat geografis . Perang yang dilakukan oleh para teroris bukanlah tujuan dari perang terorisme itu sendiri. Hal inilah yang perlu digarisbawahi dalam perang kontra-terorisme. 

Aksi-aksi ledakan bom yang dilakukan oleh para teroris pasti dilandasi oleh motif politik (political purpose). Dalam perspektif level of war (tingkatan perang), strategi berarti berbicara tentang penggunaan sarana (means), cara (way) untuk mencapai tujuan perang. Namun perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik dengan cara lain (war is the continuation of politics by other means) .


Dalam perspektif level of war (tingkatan perang), strategi berarti berbicara tentang penggunaan sarana (means), cara (way) untuk mencapai tujuan perang. Namun perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik dengan cara lain (war is the continuation of politics by other means) . Tujuan dari perang terorisme, khususnya yang berbasiskan Islam adalah untuk menghancurkan pemerintahan demokratis dan menggantikannya dengan model negara Khalifah. Strategi perang terorisme bersifat: jangka panjang, berbasiskan (mengatasnamakan) ideologi islam (terorisme berlabel Islam), menggunakan system jaringan sel, clandestain (gerakan rahasia), teroganisir secara efisien dan efektif. Strategi perang terorisme di menggunakan ideologi agama untuk merekrut, mendidik, melatih dan meningkatkan militansi anggotanya. Strategi perang terorisme menggunakan aksi terror untuk menebar rasa ketakutan melalui pemanfaatan propaganda media yang tersedia. Pada level operasional, terorisme memanfaatkan situasi demografi, geografi, kultur masyarakat, dukungan simpatisan pada akar rumput, dukungan dana teroris internasional. Pada tingkat taktis, terorisme menggunakan ‘pasukan-pasukan’ bom bunuh diri yang sudah diindoktrinasi dan dilatih serta sulit dideteksi. Terorris yang tidak memiliki tank, kapal selam, atau pesawat tempur sebagai alutsista secara strategis dan taktis mampu menggetarkan negara yang menjado sasarannya.


Sebagai suatu strategi perang asimetrik abad 21, bisa dikatakan perang terorisme mencapai banyak keberhasilan dan merupakan strategi perang yang efektif. Terorisme bukan sekedar sebagai metode perang (method of combat), terorisme merupakan strategi dalam perang asimetrik. Terorisme menggunakan kekerasan dan ancaman kekerasan hanya untuk mencapai tujuan politik yang lebih substansial. Strategi perang terorisme bertujuan untuk: pertama, melalui dramatisasi tindakan kekerasan dan teror yang dilakukannya, para teroris berusaha mencari perhatian media dan publik akan diri dan tujuan mereka. Melalui ‘propaganda gratis’ liputan media, para teroris mampu menebar rasa takut kepada khalayak umum. Kedua, melalui aksi-aksi terorisme tersebut, para teroris berusaha mencari pengakuan dari publik dan negara akan eksistensi dan tujuan perjuangan mereka yang dilupakan atau dinegasikan oleh pemerintah. 

Dengan begitu, selain mencari pengakuan dari pemerintah, para teroris juga mencari pengakuan dan simpati dari para pendukung dan pengikut-pengikut mereka. Ketiga, para teroris berusaha mengkapitalisasi kepentingan dan pengakuan atas tindakan kekerasan mereka melalui justifikasi-justifikasi yang mereka lakukan, bahwa apa yang mereka perbuat merupakan perbuatan yang benar dan suci. Keempat, dengan mendapatkan legitimasi dan pengakuan atas tindakan mereka tersebut, para teroris berusaha mempengaruhi otoritas pemerintahan yang berkuasa dengan mengharapkan terjadinya perubahan dalam pemerintahan dan lingkungan mereka. Ini adalah jantung perjuangan perang terorisme. Kelima, para teroris berusaha mengkonsolidasikan kendali langsung mereka atas negara, tanah air atau masyarakat mereka. Penting untuk dicatat, bahwa untuk poin satu sampai tiga, para teroris sukses melakukan hal tersebut. Namun, untuk poin empat dan lima, bisa dikatakan strategi para teroris tersebut jauh dari berhasil.

  • Perang Terorisme merupakan strategi perang asimetrik abad 21. Untuk itu, kebijakan perang melawan terorisme di Indonesia harus benar-benar mencermati hal itu. Dengan demikian, perlu dilakukan revisi atas konsep perang kontra-terorisme yang dilakukan di Indonesia.
  • Perlu dirumuskan dan diformulasikan kebijakan kontra-terorisme yang komprehensif untuk menanggulangi perang asimetrik terorisme yang terjadi di Indonesia.
  • Untuk melengkapi khasana ini dalam bentuk kajian strategis di bidang terorisme diperlukan pendalaman secara teori maupun pengalaman di lapangan sehingga menambah referensi pengalaman terhadap kajian strategis yang berkaitan dengan perang terorisme di abad 21.



Sumber : TNI AD

F-16 Mishap Briefing Di Lanud Iswahjudi

MAGETAN-(IDB) : Dengan telah datangnya tiga dari 24 pesawat F-16 C/D dari Amerika Serikat ke Lanud Iswahjudi, Mr. Steve R. Jennings dari Lockheed Martin Aero Flight Safety, Jum’at (29/08/14), berbagi ilmu dan pengalaman melalui F-16 Mishap Briefing, yang diikuti oleh para pejabat, penerbang dan teknisi pesawat tempur Lanud Iswahjudi, di gedung, Air Combat Manuvering Instrumentation (ACMI). 


Dalam briefing tersebut Mr. Steve R. Jennings memaparkan kejadian Incident maupun Accident yang menimpa pesawat F-16 di seluruh dunia, yang kejadiannya dilihat dari sisi operations dan maintenance. Tentunya dalam pengoperasian dan pemeliharaannya dituntut kecermatan dan keseriusan secara maksimal. 


Setelah adanya paparan dari Mr. Steve R. Jenings, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T. M.D.S mengharapkan para penerbang dan teknisi pesawat tempur khususnya pesawat F-16 dapat mengambil pelajaran berharga atas berbagai kejadian Incident maupun Accident kecelakaan pesawat F-16 sehingga kecelakaan pesawat tidak terjadi pada pesawat TNI AU. 




Sumber : TNI AU

Jokowi Alokasikan Anggaran 4.5 Triliun Untuk Beli Drone

JAKARTA-(IDB) : Presiden terpilih Joko Widodo ingin membeli drone atau pesawat tanpa awak, untuk menjaga keamanan laut Indonesia. 3 Unit pesawat tanpa awak itu pun ingin dibeli dengan harga total sekitar Rp 4,5 triliun.

Pria yang akrab disapa Jokowi ini menjelaskan, drone tersebut untuk mengawasi laut dan salah satunya mengantisipasi pencurian ikan di wilayah maritim Indonesia.

"Negara kita ada 17 ribu pulau. Pengawasannya seperti apa, kita punya laut besar, ikannya banyak sekali. Kalau mau lihat pesta pencurian ikan, lihat di Ambon. Makanya kita butuh itu (drone)," ujar Jokowi dalam Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/8/2014) malam.

Jokowi mengatakan, menurut data yang ia terima, kerugian dari pencurian ikan tersebut mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.

"Data yang saya terima ada Rp 300 triliun per tahun kerugian negara ini. Ikan-ikan kita diambili, gede banget itu, gede sekali," beber Jokowi.

Oleh karena itu lanjut dia, diperlukan pengawasan dari negara melalui pengawasan via satelit.

"Bisa kita taruh di Surabaya, Sulawesi, agar bisa melihat langsung. Itu juga ndak mahal, kira-kira Rp 4,5 triliun (harga 3 drone). Dari pada dicuri Rp 300 triliun per tahun, pilih mana?" ucap Jokowi.

Jokowi yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta ini pun menyatakan, jika ada kapal asing ketahuan mencuri ikan, maka harus ditembak. "Tembak langsung aja, biar yang lain kapok. Memang harus seperti itu, kalau kita ndak tegas, ikan kita akan dicuri kapal-kapal asing itu," cetus dia.

"Kita negara sebesar ini, ada kapal kejar, udah lari dulu. Kalau (drone) ini udah ada, titiknya tahu pencurian, kita perintahkan tembak sampai tenggelam. Misalnya, kalau ndak tegas besok balik lagi (kapal asing) itu," tandas Jokowi.

Pakar Maritim : 4.5 Triliun Untuk Drone...???Itu Seharga UFO

Direktur  Indonesia Maritime Institute (IMI), Y Paonganan, mengecam rencana presiden terpilih Joko Widodo, yang akan membeli pesawat tanpa awak (Drone) seharga Rp 4,5 triliun.

Paonganan menyebut keinginan Jokowi itu cara menipu rakyat dengan embel-embel teknologi canggih.  “Penggunaan drone dalam memberantas illegal fishing menunjukkan bahwa Jokowi tidak paham permasalahan illegal fishing yang kian marak,” tegas Paonganan seperti dikutip Rakyat Merdeka Online (01/09).


Menurut Paonganan, kerugian negara akibat illegal fishing sekitar Rp 218 triliun per tahun, sebagian besar akibat illegal license dan unreported fishing. Kapal-kapal penangkap ikan yang beroperasi di laut NKRI banyak yang memiliki izin double. Drone tidak bisa mengidentifikasi kapal yang berijin ataupun tidak.


Di sisi lain, Paonganan menilai harga tiga drone yang mencapai Rp 4,5 triliun terlalu mahal. “UFO kali seharga itu. Paling mahal 38 M buatan Israel,” tulis Paonganan di akun Twitter @ypaonganan, terkait harga Drone di pasaran.


Diberitakan sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa untuk menjaga keamanan laut, pemerintah akan membeli tiga unit Drone seharga Rp 4,5 triliun. Kata Jokowi, drone tersebut untuk mengawasi laut dan salah satunya mengantisipasi pencurian ikan di wilayah maritim Indonesia.


“Tutup lubang, gali jurang,” tulis @ypaonganan, mengomentari sikap Jokowi tersebut.




Sumber : SCTV

Kunjungan Royal Thai Armed Forces Ke PT Pindad

BANDUNG-(IDB) : Pada hari Kamis, 28 Agustus 2014, PT Pindad (Persero) kedatangan tamu istimewa.Jenderal Tanasak Patimapragon Panglima tertinggi militer Thailand beserta rombongan Royal Thai Armed Forces mengunjungi beberapa fasilitas produksi PT Pindad (Persero). Rombongan diterima oleh Direktur Produk Pertahanan dan Keamanan, Tri Hardjono di Auditorium Gedung Direktorat. Turut hadir dalam acara ini adalah para pimpinan PT Pindad (Persero) dan kepala departemen terkait.


Direktur Produk Pertahanan dan Keamanan menyambut baik kedatangan rombongan Royal Thai Armed Forces ini sebagai kesempatan yang baik untuk menunjukkan beberapa fasilitas produksi PT Pindad (Persero) kepada Royal Thai Armed Forces yang telah menjalin kerjasama di bidang penjualan munisi dan senjata sejak lama.  


Dalam kunjungan kenegaraan ini pula, Jenderal Tanasak Patimapragon dan beberapa anggota delegasi bertanya mengenai beberapahal tentang seluk-beluk aktivitas industri pertahanan di PT Pindad (Persero) seperti rencana ke depan perusahaan, kapabilitas produksi perusahaan, konten lokal pada produk pertahanan, proses penjualan produk militer ke luar negeri,serta dukungan dan posisi pemerintah terhadap manajerial perusahaan. Jenderal Tanasak Patimapragon juga sempat berbagi bahwa industri pertahanan Thailand memiliki pabrik untuk memproduksi alat pertahanan dan keamanan namun baru untuk memenuhi kebutuhan internal negaranya, itupun belum mencukupi sehingga harus mengimpor dari negara lain.


PT Pindad (Persero) sudah mengekspor berbagai produk pertahanan dan keamanan ke Thailand sejak tahun 2006. Produk-produk tersebut terdiri dari munisi kaliber kecil dengan berbagai kaliber, Anti Riot Gun beserta munisinya, serta Granat Tangan Air Mata. Tidak main-main, persaingan PT Pindad (Persero) sebagai pemasok produk pertahanan dan keamanan di Thailand cukup sengit, mengingat perusahaan-perusahaan yang turut serta dalam tender di sana cukup banyak seperti SME Malaysia, CBC Inggris, Armscor Filipina, PMC Korea, Norinco Tiongkok, dan Expal Spanyol untuk produk munisi serta IMI Israel dan SME Malaysia untuk Granat Tangan Air Mata.


Jenderal Tanasak Patimapragon dan rombongan juga sempat mengunjungi fasilitas produksi PT Pindad (Persero) yaitu Divisi Kendaraan Khusus dan Divisi Senjata. Beliau dan rombongan pun tampak antusias dalam mencoba berbagai produk unggulan PT Pindad (Persero) diantaranya panser ANOA 2 6X6, senapan PM-2, dan pistol G2 Combat. Disela-sela kunjungan ke fasilitas produksi ini,Jenderal Tanasak Patimapragon tak lupa bertanya mengenai berbagai hal mulai dari spesifikasi serta seberapa banyak konten lokal dalam PanserAnoa 6X6, Kendaraan Taktis Komodo 4X4, serta AMX-13. Beliau juga tampak tertarik dalam menanyakan berbagai macam varian senjata, juga beberapa jenis pistol yang sudah digunakan oleh militer dan aparatur Thailand, dan bertanya bagaimana Indonesia memproduksi produk militer secara mandiri.

Sebelum meninggalkan PT Pindad (Persero) Jenderal Tanasak Patimapragon beserta anggota rombongannya, mengucapkan terimaksih karena kunjungan kenegaraannya diterima dan disambut dengan baik. 




Sumber : Pindad

JAT TNI AU Melukis Di Langit Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Jumat pagi (29/8) Jupiter Aerobatic Team atau yang lebih dikenal dengan The Jupiters kembali melatih keterampilan melukis langit Jakarta sebagai persiapan menghibur public Jakarta dan peserta Independence Day Run 2014 pada hari Minggu 31 Agustus 2014. Tugas yang tidak ringan mengingat selama ini selalu tampil di area bandara atau pangkalan udara diberbagai pelosok tanah air dan empat negara tetangga yang realtif lapang dan kali ini harus tampil d tengah jantung kota Jakarta yang sesak oleh gedung pencakar langit.


Dalam rangkaian demonstrasinya para penonton bisa melihat sebagai  salam pembuka dari The Jupiters, maka enam pesawat akan mendemonstrasikan kekompakan, kesatuan hati, dengan formasi ketat enam pesawat akan melintas di selatan Monas pada ketinggian 400 meter dari permukaan tanah dan akan berputar 360° pada sumbu longitudinal.  dengan maneuver pertamanya Jupiter Roll.


Selanjutnya tim aerobatic kebanggaan Indonesia dengan leader Letkol Pnb Feri Yunaldi, dengan Wingman Kapt. Pnb Idam Satria, Kapt.Pnb Made Yogi, May. Pnb Arie Susiono, May. Pnb Sri Raharjo dan  May. Pnb Romas akan membentuk formasi mata panah  yang dikenal dengan Arrow head formation dari arah kiri dan selanjutnya menanjak vertical dengan antar pesawat sekitar 3 meter melesat membentuk lingkaran sempurna diatas Monas dengan maneuver Arrow head Loop.


Berbagai maneuver memukau akan disajikan pada para peserta lari dan pada akhirnya akan diakhiri dengan manuver Loop and Bomb burst.dengan membuat lingkaran vertical diudara dan diakhiri dengan saat menukik  keenam pesawat akan berpencar ke enam arah layaknya bomb yang meledak.


Semua maneuver membutuhkan kepresisian dan ketahanan fisik yang tinggi sehingga dapat dihasikan gerakan yang rapi dan kompak. Semua anggota The Jupiters, telah mempersiapkan diri secara khusus untuk performa terbaik yang membanggakan bangsa Indonesia. Mereka adalah para instruktur muda Sekolah Penerbang TNI AU yang sebelumnya sudah mengawaki pesawat garis depan TNI AU seperti pesawat F-16, F-5, Hawk, Helicopter EC-120 dan pesawat angkut C-130 Hercules.


Pada hari Sabtu pagi (30/8) The Jupiters akan melaksanakan latihan gladi resik terakhir pada pukul 7.15 diatas area Monumen Nasional sebelum tampil keesokan harinya pada tempat dan jam yang sama. Harapan kita semua akan mampu memukau dan menumbuhkan kebanggaan serta rasa cinta dirgantara pada generasi muda dan publik Indonesia.

The Jupiters Static Show di Lanud Halim Perdanakusuma

Usai melakukan tarian udara di atas Monas yang disaksikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam acaraIndependence Day Run 2014, Minggu (31/8). The Jupiters kembali melakukan aksinya di lanud Halim Perdanakusuma yang disaksikan oleh para pelajar yang mengikuti kejuaran Basket memperebutkan Piala Komandan Lanud Halim Perdanakusuma serta masyarakat sekitar yang dilanjutkan dengan statik show di Skadron Udara 45. 


Dalam aerobatiknya The Jupiters melakukan 18 manuver andalannya dihadapan para pelajar SLTA sebagai bentuk dari sosialisasi pembinaan potensi kedirgantaraan (Binpotdirga). 


Pada manuver pertamanya The Jupiters dengan enam pesawat melakukan gerakan Jupiter Roll, yaitu berputar 360° secara bersamaan yang dilanjutkan dengan Loop, Clover Leaf, Vulcan & Leader Benefit. 


Menuver yang menegangkan saat ke enam pasawat menanjak bersamaan melakukan Loop kemudian Break Off kedua pesawat melakukan menyilang seolah akan bertabrakan. 


Selanjutnya Jupiter melakukan manuver Tanggo to Diamond Loop, Mirror yaitu kedua pesawat saling berhadapan seolah sedang berkaca yang dilanjutkan dengan Screw Roll, Heart, Roll Slide, Solo Spin, Five Card Loop, Jupiter Roll Back dan Loop and Boom Burst. 


Para penerbang The Jupiters merupakan para intruktur Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara Wingdikterbang Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta, yang berlatar belakang dari penerbang pesawat tempur F-16, F-5, Hawk 100/200, penerbang C-130 hercules dan penerbnag helikopter EC-120 Colibri. 


The Jupiters di pimpin flight leader Letkol Pnb Feri Yunaldi, Right Wing Kapten Pnb Idham Satria, Wing Left Kapten Pnb Made Yogi, Slot Mayor Pnb Ari Susiono, Lead Synchro Mayor Pnb Sri Raharjo dan Synchro Mayor Pnb H.S Romas. Menggunakan pesawat turboprop engine KT-1B Woong Bee pabrikan Korea Aerospace Industries (KAI).




Sumber : TNI AU

Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamain Ke Timur Tengah

NUSA DUA-(IDB) : Pemerintah Indonesia siap untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Timur Tengah. Kesiapan Indonesia itu menyusul wacana negara-negara Arab yang menginginkan PBB mengirim pasukan penjaga perdamaian.

Wacana itu muncul, setelah konflik pecah di Gaza dan Suriah. Di Gaza, konflik melibatkan Hamas dan Israel. Sedangkan di Suriah konflik antara pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad dengan oposisi yang berlangsung tiga tahun lalu belum juga reda.

Direktur Jendral Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hassan Kleib, mengatakan Indonesia akan selalu siap mengirimkan pasukan yang masuk tim penjaga perdamaian PBB di Timur Tengah.

”Kalau sampai ada kesepakatan di Dewan Keamanan PBB, tentunya pengiriman pasukan perdamaian itu harus ada persetujuan dari negara terkait. Kalau itu sudah terjadi, Dewan Kemanan akan membentuk sebuah operasi pengiriman pasukan keamanan,” ujarnya.

“Indonesia tentu saja siap untuk mengirim pasukan sebagai bagian dari pasukan keamanan PBB, baik di Gaza ataupun Suriah,” lanjut Klieb di sela-sela penyeleggaraan Global Forum UNAOC di Bali, Sabtu (30/8/2014).

Namun, Dewan Kemanan PBB hingga kini belum ada rencana untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di Gaza dan Suriah. ”Wacana mengenai hal tersebut sudah mulai berkembang,” imbuh dia.

”Yang menggulirkan wacana tersebut adalah negara-negara Arab, Liga Arab dan juga Organisasi Kerjasama Islam (OKI),” sambung dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memuji Indonesia, karena sudah banyak mengirim pasukan perdamaian. ”Saya sangat beruntung, sekitar 1.700 pasukan penjaga perdamaian berasal dari Indonesia. Itu adalah pekerjaan yang menantang nyawa,” kata Ki-moon. 


Sekjen PBB Ban Ki-moon Puji Indonesia 

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyampaikan banyak pujian kepada Indonesia, dalam Global Forum United Nation Alliance of Civilization (UNAOC), di Nusa Dua, Bali, Jumat (29/8/2014).

Ki-moon secara khusus juga memuji sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan pensiun Oktober mendatang.

“Saya sangat berterima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena berhasil menyelenggarakan forum ini dalam keterlibatan aktifnya di PBB. Saya sangat beruntung,” puji Ki-moon saat menyampaikan pernyataaan bersama dengan .Presiden SBY dan Perwakilan Tinggi UNAOC, Nassir Abdullazziz al-Nasser.

Tak berselang lama, Ki-moon menyampaikan banyak pujian kepada pemerintah Indonesia. Salah satunya atas kontribusi yang diberikan oleh Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Menurutnya sudah banyak pasukan penjaga perdamaian PBB yang berasal dari militer Indonesia.

"Saya sangat beruntung hampir 1.700 pasukan penjaga perdamian PBB berasal dari Indonesia. Menjadi anggota pasukan perdamaian adalah pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa,” ucap Ki-moon.

Selain itu, Ki-moon juga memuji Indonesia sebagai salah satu negara yang selalu berada di garis depan untuk memajukan pembangunan yang berkesinambungan. Ki-moon menganggap Indonesia di era pemerintahan SBY sangat memperhatikan masalah iklim dan lingkungan hidup.

Tidak luput, dia juga mengapresiasi persatuan dan perdamaian di Indonesia. ”Persatuan dan kesatuan adalah semboyan Indonesia. Meskipun memiliki banyak penduduk dan memiliki banyak suku, Indonesia tetap menjadi satu negara yang utuh,” imbuh Ki-moon.




Sumber : Sindo