TAIPEI-(IDB) : Taiwan berencana akan menghabiskan dana senilai USD 2,5 miliar dalam
sembilan tahun ke depan untuk mendapatkan sistem anti rudal guna
meningkatkan pertahanan udara terhadap China. Dengan dana tersebut,
Kementerian Pertahanan Taiwan bermaksud membeli sistem rudal pertahanan
udara Tien Kung 3 (Sky Bow 3) dalam rentang tahun 2015 hingga 2024.
|
Rudal Tien Kung 3 |
Tien Kung 3 adalah sistem rudal pertahanan udara buatan dalam negeri
Taiwan yang rencananya akan menggantikan sistem rudal Hawk yang sudah
tua, kata Lin Yu-fang, anggota parlemen Taiwan dari komisi pertahanan
dilansir laman Channel News Asia. Pengadaan ini akan menjadi pengadaan
sistem anti rudal buatan dalam negeri terbesar dalam beberapa tahun
terakhir, Lin menjelaskan pada Jumat.
Tien Kung 3 adalah sistem rudal versi ketiga dari sistem rudal Tien Kung
yang dikembangkan oleh Chungshan Institute of Science and Technology
(CSIST) Taiwan. CSIST merancang Tien Kung 3 yang mirip dengan sistem rudal Patriot Amerika Serikat
ini sebagai senjata pertahanan udara untuk menghadapi rudal balistik,
rudal jelajah dan pesawat tempur siluman. Dilaporkan, Tien Kung 3
memilki jangkauan sekitar 200 km.
Sejak mulai mengembangkan sistem anti rudal pada tahun 1996, CSIST
dilaporkan hingga saat ini telah menghabiskan dana senilai USD 678 juta.
Tien Kung 3 sendiri baru pertama kali ditampilkan di hadapan publik
saat Parade Hari Nasional pada tahun 2007, dan telah diuji coba dalam
latihan tempur skala besar pada tahun 2011.
|
Peluncur rudal Tien Kung 3 |
Ketegangan antara Taipei dan Beijing berangsur mereda sejak Ma Ying-jeou
menjadi Presiden Taiwan pada tahun 2008 dan terpilih kembali pada tahun
2012. Meski ketegangan cenderung mereda, namun China tetap menganggap
pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu adalah bagian wilayahnya,
yang menunggu reunifikasi, jika perlu dengan kekuatan militer.
Analis militer Taiwan memperkirakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat
China saat ini telah menyebarkan lebih dari 1.600 rudal yang ditujukan
kepada Taiwan. Namun ketika pejabat Taiwan dimintai konfirmasi oleh
media, mereka tidak bersedia memberikan keterangan.
Persaingan Sistem Rudal Pertahanan Udara Dengan China
Tidak hanya Taiwan, dalam beberapa tahun kedepan China juga akan
berinvestasi besar-besaran untuk sistem rudal pertahanan udara. Di satu
sisi, telah banyak terlihat tanda bahwa China akan menjadi pembeli
pertama sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia. Sebelumnya China
telah mengoperasikan S-300 dan sistem rudal buatan dalam negeri HQ-9.
Dilaporkan, S-400 mampu terlibat dengan 36 target udara secara simultan
dan memiliki jangkauan hingga 400 km. Selain itu S-400 dilaporkan mampu
mencegat hampir semua ancaman udara pesawat taktis dan strategis, rudal
balistik dan rudal jelajah, termasuk dan senjata hipersonik seperti jet
tempur F-35 Amerika Serikat.
Yang paling merasa terancam jika China jadi membeli S-400 adalah Taiwan.
Untuk saat ini, sistem pertahanan udara tercanggih China yaitu S-300
dan HQ-9 memang hanya mampu mencapai sebagian kecil barat laut Taiwan.
Namun, apabila China sudah memiliki S-400, mereka mampu mengancam
seluruh cakupan pertahanan udara Taiwan. Terlebih lagi jika
dikombinasikan dengan jet-jet tempur, maka China akan lebih mendominasi.
Bagi Taiwan, untuk mengatasi ancaman China mereka mungkin akan menambah
armada tempur udaranya dengan F-35, meningkatkan produksi rudal jelajah
atau mencari rudal balistik. Bahkan, sebagian berspekulasi bahwa Taiwan
akan mengerahkan pasukan khusus dekat ke daratan untuk mencoba
menghancurkan S-400 di awal terjadinya konflik.
Sedangkan, Tien Kung 3 diharapkan akan memberikan kontribusi besar untuk
pertahanan udara Taiwan dalam menghadapi rudal jelajah dan rudal
balistik China. Khususnya, harus mampu menghadapi jet tempur siluman J-20
China. Seperti pernah dikatakan oleh Kao Hua-Chu, mantan Menteri
Pertahanan Taiwan, bahwa Tien Kung 3 akan mampu berurusan dengan J-20
asalkan dilengkapi dengan radar yang lebih canggih.