Pages

Selasa, Agustus 26, 2014

Analisis : Menuju Pesta Penghormatan Spektakuler

ANALISIS-(IDB) : Sebuah acara besar–besaran sedang dipersiapkan, semua sedang dikejar, semua sedang diskenariokan dan dikoordinasikan. Ya, ini adalah sebuah momen pesta perhelatan terbesar yang mengandung berbagai dimensi penghormatan dan kehormatan. Panggung terbesar disiapkan di pangkalan angkatan laut terbesar di negeri ini, Surabaya untuk menjadi medan penghormatan dan kehormatan HUT TNI ke 69, sebagai ungkapan terimakasih dan apresiasi kepada panglima tertinggi hulubalang republik menjelang akhir pemerintahannya.



Acara itu bertanggal 7 Oktober 2014, sengaja diundur 2 hari karena tanggal 5 Oktober 2014 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.  Persiapan menuju pesta penghormatan spektakuler itu sedang giat-giatnya dilakukan saat ini.  Paling penting dari semua itu adalah mempersiapkan berbagai jenis alutsista dalam jumlah besar untuk dikerahkan dan dipamerkan di hadapan panglima tertinggi, para undangan, dan juga puluhan juta rakyat bangsa ini yang menyaksikan lewat live layar kaca TV nasional.  Pesta itu memang perlu ditonton.



Hercules TNI AU bertambah 9 unit
Salah satu contoh, KRI Teluk Bintuni 520 sebuah kapal perang angkut tank terpanjang yang dibuat oleh galangan kapal swasta nasional di Lampung dikebut pekerjaannya dan mampu diselesaikan akhir bulan ini.  Sementara dua kapal perang sejenis yang dibuat galangan kapal BUMN ternyata belum bisa diselesaikan sampai dengan tanggal pesta itu.  KRI Teluk Bintuni akan menjadi maskot perayaan dan dipamerkan dihadapan presiden SBY bersama berbagai jenis alutsista tiga matra TNI.  Memang ada beberapa kapal perang yang masih dalam tahap pembuatan sampai masa jabatan SBY berakhir, misalnya 1 kapal latih layar pengganti Dewaruci, 3 kapal selam Changbogo, 2 kapal logistik, 2 kapal oceanografi, 2 kapal PKR (perusak kawal rudal).



Tiga kapal perang yang dibeli dari Inggris KRI Bung Tomo 357, KRI Jhon Lie 358, KRI Usman Harun 359 awal September ini segera merapat di Surabaya sementara 24 MBT Leopard dan 28 tank Marder tiba akhir Agustus ini.  Batch pertama Artileri digital Caesar Nexter buatan Perancis, roket Astross Mk6 buatan Perancis sudah datang beberapa waktu lalu. Pesawat coin Super Tucano batch akhir akan tiba seluruhnya pada akhir September 2014.  Jet tempur F16 blok 52 ID sebanyak 6 unit datang awal Oktober 2014. 4 KCR (Kapal Cepat Rudal) yang dibuat di Batam bersama 3 kapal patroli cepat akan diluncurkan akhir September ini.



TNI AU akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dengan memamerkan dan menerbangkan 150 pesawat berbagai jenis yang dimilikinya termasuk 48 jet tempur yang akan menggaris dan menggemuruhkan langit Surabaya.  Matra TNI AL mengeluarkan berbagai kapal perang mulai dari Bung Tomo Class,  Ahmad Yani Class, Diponegoro Class, Parchim Class, Sampari Class, Clurit Class, Makassar Class, Fatahillah Class, Todak Class dan lain-lain.  Diperkirakan ada 60 kapal perang yang akan berbaris dan berkonvoi memberikan penghormatan kepada Presiden.  Indonesia saat ini memiliki sekitar 170 kapal perang tentu tidak semuanya diparadekan karena harus ada yang tetap berpatroli di seluruh perairan tanah air disamping ada yang sedang dalam perawatan berkala.



Marinir juga tak mau ketinggalan.  Pasukan penyerbu pantai ini punya berbagai jenis persenjataan berat seperti tank amfibi BMP3F, RM Grad, PT 76 retrofit, BTR50, berbagai jenis artileri dan roket serta peluru kendali akan memberikan suasana gempita di acara yang penuh dengan kegagahan ini. TNI AD akan menampilkan berbagai alutsista yang tidak kalah gahar seperti MBT Leopard, Astross, Caesar Nexter, Marder, Scorpion, Anoa, berbagai peluru kendali darat ke udara, artileri pertahanan udara. Roket Rhan-320 dan Rhan-420 buatan Pindad berjarak tembak 100 km kemungkinan besar akan dipamerkan di arena HUT TNI itu.



Acara itu memang dirancang spektakuler sebagai ungkapan kehormatan diri dan penghormatan luar biasa kepada Jendral Yudhoyono.  Selain itu sebagai wahana dan media bagi warga bangsa untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan bahwa bangsa ini punya tentara yang kuat dan disegani. Perayaan itu juga diniscayakan sebagai kampanye militer kepada negara tetangga yang punya klaim teritori dengan Indonesia untuk tidak bermain api. Tentu kita mendukung nawaitu perayaan itu sebagai upaya untuk menggelegarkan spirit dan nilai nasionalis patriotik bangsa ini.  Apalagi pestanya dipusatkan di kota pahlawan.



Sejatinya pertunjukan alutsista terbesar sepanjang sejarah NKRI itu adalah sebuah pernyataan dan ungkapan terimakasih TNI kepada rakyat Indonesia yang memberikan perhatian dan pengorbanan untuk modernisasi alutsista TNI selama lima tahun terakhir ini.  Penghormatan terbesar ditujukan kepada Presiden yang juga panglima tertinggi atas kebijakan dan perhatian yang besar kepada pengawal republik, mendandaninya dengan sepenuh hati sehingga mampu menjadi hulubalang gagah perkasa. Belum sempurna memang, mudah-mudahan di program MEF 2 nanti dengan figur Presiden yang berbeda dapat berlanjut minimal dengan semangat yang sama.



Sebuah ulang tahun tentu tidak sekedar memperingati, sebuah ulang tahun juga adalah perayaan eksistensi diri.  Sebuah peringatan tentu tidak sekedar upacara tetapi juga pertunjukan kekuatan diri dan kehormatan diri.  Peringatan HUT TNI adalah unjuk kekuatan dan kehormatan itu untuk ditestimonikan di hadapan rakyat bangsa ini. Peringatan ulang tahun kali ini adalah luapan kekuatan, kehormatan dan kebanggaan serta ungkapan terimakasih kepada panglima tertinggi yang segera menyerahkan pemerintahannya 2 minggu kemudian.  Barakallah tentaraku, jazakallah untuk panglima tertinggi, semoga Allah senantiasa meridhoi jalan kehidupan bangsa  besar ini, amien.
Sumber : Analisis

Terus Berlatih Dengan Leopard

PADALARANG-(IDB) : Selain di Jerman, upaya mengawaki MBT Leopard 2 juga tengah berlangsung di Tanah Air. Buktinya sebanyak 30 personel Yonkav 8/ Tank Divif 2 Kostrad saat ini sedang mengikuti pelatihan mengemudi Tank Leopard yang dilaksanakan di Pusdikkav Pussenkav. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 2 minggu ini dibuka secara resmi oleh Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Mulyanto pada tanggal 18 Agustus 2014 bertempat di Gedung Serba Guna Susilo Sudarman, Pusdikkav Padalarang Jawa Barat.
 

Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program pengadaan 103 unit Tank Leopard yang dilaksanakan TNI AD, guna menyiapkan prajurit Kavaleri yang akan mengawaki Alutsista baru tersebut. Di samping sebagai langkah penyiapan dalam rangka penerimaan 24 unit Tank Leopard 2A4 dan 28 unit Tank Marder yang akan tiba di Indonesia padaawal bulan September 2014. Tank kebanggan TNI-AD tersebut seluruhnya akan digelar pada upacara memperingati Hari TNI  5 Oktober 2014 yang akan diselenggarakan terpusat di Dermaga Ujung Koarmatim TNI AL, Surabaya.

Dalam pelatihan tersebut prajurit Narasinga Wiratama yang bermarkas di Pasuruan, JawaTimur itu diberikan pengenalan dasar tentang otomotif serta teknik mengemudi dasar Tank Leopard di medan datar. Dalam pengarahannya pada saat peninjauan pelaksanaan kegiatan pelatihan, Danyonkav 8/2 Kostrad Mayor Kav. Valian Wicaksono berpesan agar setiap petatar dapat menimba ilmu yang diberikan selama pelatihan. Sehingga diharapkan mampu secara optimal mengawaki Alutsista baru tersebut, khususnya pada pelaksaan Upacara Hari TNI ke-69 Tahun 2014 ini.



Sumber : ARC

KRI Teluk Bintuni 520 Siap Diluncurkan

LAMPUNG-(IDB) : Tiga hari menjelang peluncuran kapal perang khusus pengangkut tank, KRI Teluk Bintuni ke laut. KRI Teluk Bintuni yang merupakan produksi galangan kapal dari Lampung yakni PT DRU.

“Dijadwalkan launching Kamis, 28 Agustus 2014. Semoga tidak terjadi apa-apa sehingga tidak mundur dan cuaca juga bersahabat saat acara peluncuran kapal tersebut ke laut bisa berjalan dengan lancar,” ungkap Kepala Bagian Umum PT DRU Yahya.


Ia menyampaikan peluncuran kapal pesanan Kementerian Pertahanan dan Keamanan tersebut akan dilakukan malam hari. “Dimulai acaranya pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai dan rencananya juga akan ada kembang api,” ujarnya.


Untuk acara launching kapal yang baru pertama kali pihak swasta (yakni PT DRU) diberi kepercayaan besar untuk membuat kapal perang untuk Angkatan Laut akan dihadiri tamu-tamu penting. “Yang diundang itu antara lain Menteri Pertahanan, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Panglima Armada Bagian Barat. Kalau dari Provinsi Lampung sendiri ada Gubernur Lampung, Kapolda Lampung, Komandan Angkatan Laut,  Komandan Brigadir Infantri, Walikota Bandar Lampung, Dinas Perhubungan Laut, Pelabuhan Indonesia dan Asosiasi Pelayaran Indonesia,” beber Yahya 


Sebelumnya KRI Teluk Bintuni adalah kapal jenis Landing Shift Tank (LST). Kapal perang yang didesain mampu mendarat langsung dipantai ini khusus untuk angkut tank jenis Leopard yang didatangkan dari Jerman. Untuk tahap pertama, Angkatan Laut membuat tiga kapal angkut tank. Untuk kapal angkut tank 1 dan 2 dikerjakan oleh BUMN. Sedangkan pengerjaan kapal angkut tank 3 dipercayakan kepada PT DRU Lampung. Diberi nama KRI Teluk Bintuni dan dari ketiga kapal, hanya KRI Teluk Bintuni yang hampir selesai pengerjaannya.

KRI Teluk Bintuni Akan Dipamerkan Ke Presiden SBY

TKRI Teluk Bintuni dijadwalkan akan dipamerkan langsung di hadapan Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono. "Kapal ini direncanakan jadi maskot yang tampil pada pawai kapal perang yang dimiliki oleh Angkatan Laut saat Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun TNI pada Oktober 2014 mendatang di Surabaya," kata General Manager PT DRU Lampung Harryadi (40) kepada Saibumi.com.

Lebih lanjut Harry, begitu dia biasa disapa, KRI Teluk Bintuni ini menjadi bukti bahwa galangan kapal milik Indonesia terutama swasta sanggup untuk membuat kapal untuk memenuhi keperluan alat utama sistem senjata (alutsista).

"Sesuai dengan keinginan Pak SBY supaya industri pertahanan dalam negeri kita dapat mengurangi ketergantungan persenjataan dari negara luar. Minimal bahan pembuatnya lokal semua dan secara kualitas tidak kalah dengan produk luar," tambahnya.

Keberhasilan pembuatan kapal perang khusus pengangkut tank ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa industri maritim Indonesia mampu membuat kapal perang sendiri. "Dan jadi kebanggaan khusus bagi masyarakat Lampung karena di Pulau Sumatera hanya ada satu yakni di Lampung untuk perusahaan pembuat kapal perang," katanya lagi.


"Sebelumnya kami sudah pernah dipercaya memperbaiki KRI Kala Hitam. Pernah juga perbaiki KMP Kelimutu, dan sebagainya. Kami juga sudah pernah membuat kapal tanker, kapal ferry, kapal kargo, kapal fiber (Fibre Reinforced Plastic Boat /FRP), kapal kontainer dan kapal pesiar jenis cruise. Pengalaman itu yang membuat kami, pihak swasta pertama di Indonesia, dipercaya Kemenhankam RI membuat kapal ini di Lampung," pungkasnya.

Mempertunjukkan langsung kapal tersebut dihadapan Presiden SBY boleh jadi sebagai pembuktian dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PT DRU. Karena penandatanganan kontrak pembangunan jenis kapal angkut tank atau Landing Shift Tank (LST) bersama TNI Angkatan Laut itu dilakukan langsung dihadapan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono. Dilaksanakan pada pembukaan pameran RITECH yang diadakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).




Sumber : Saibumi

Kontrak Ekspor Perangkat Lunak Kapal Perang Oleh PT. LEN

BANDUNG-(IDB) : Kementerian pertahanan RI melalui Program Kredit Ekspor melakukan pengadaan kapal kombatan jenis PKR (Perusak Kawal Rudal) sebanyak 2 (dua) kapal. Pengadaan kapal PKR dimaksudkan untuk lebih memperkuat armada kapal kombatan TNI AL, guna menjaga dan mengamankan kedaulatan wilayah perairan Indonesia yang sangat luas. 

Pemenang tender PKR adalah shipyard dari Belanda, yaitu Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), berpartner dengan sebuah perusahaan elektronika pertahanan terkenal dari Belanda, yaitu Thales Nederland (TNL) sebagai Lead Integrator SEWACO (Sensor, Weapon, and Command). Untuk mematuhi regulasi pemerintah, sesuai UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan, yang mengharuskan adanya local content dan offset dalam setiap pengadaan alutsista dari luar negeri, maka Thales Nederland menjalin kerja sama dengan PT Len Industri (Persero) dalam pekerjaan pembuatan Combat Management System kapal PKR ini. 

Len berhasil mendapatkan kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang untuk pasar ekspor Belanda

Len berhasil mendapatkan kontrak ekspor software kapal perang dari Thales Nederland untuk pertama kalinya pada bulan Oktober 2013. Kontrak pertama berupa Development, Production, Testing and Supply of Software untuk CMS kapal perang PKR telah berhasil diselesaikan tepat waktu oleh Len pada bulan April 2014. Pada kontrak pertama tersebut, Len telah merampungkan kegiatan TOKAT (Transfer of Knowledge and Technology), dan pekerjaan Pengembangan, Produksi dan Testing Integration software IFF (Identification Friend and Foe).
Dengan keberhasilan Len pada kontrak pertama, maka Len kembali mendapat kontrak dari Thales Nederland pada bulan Mei 2014. Kontrak kedua ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan, yang mencakup: pengembangan, produksi dan testing integration software untuk EO Tracker, Decoy Launcher dan SAM.

Kontrak kerja Len dangan Thales Nederland tersebut telah memberikan warna baru dan era baru bagi Len, terutama dalam kiprahnya di sektor pertahanan. Dengan kontrak kerja tersebut, berarti Len telah dipercaya oleh industri pertahanan kelas dunia, seperti Thales Nederland. Dengan kontrak tersebut berarti Len juga mulai memasuki arena pasar global, melalui kerjasama dengan industri pertahanan multi nasional. Software yang dikembangkan dan diproduksi oleh Len dalam kontrak tersebut, bukan saja digunakan untuk kapal PKR pesanan pemerintah Indonesia, melainkan juga untuk memenuhi pesanan dari negara lain. Keberhasilan Len dalam kontrak pengembangan dan produksi software kapal perang tersebut, akan membuka berbagai peluang baru, baik di pasar domestik maupun pasar global, khususnya bidang Naval Combat Management System (CMS) dan Naval Combat System Integration (CSI).

Pembaharuan MOU untuk Peningkatan Kerjasama Len dan Thales Nederland (TNL)

Untuk lebih meningkatkan dan memperluas kerjasama strategis antara PT Len Industri dan Thales Nederland, maka pada tanggal 26 Agustus 2014 bertempat di PT Len Industri, telah dilakukan penandatanganan MoU antara PT Len Industri (Persero) dan Thales Nederland yang dilakukan oleh Direktur Utama Len, Abraham Mose dan CEO Thales Nederland, Gerben Edelijn. MOU yang ditandatangani tersebut merupakan pembaruan dan pengembangan atas MOU sebelumnya. Dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan, dapat lebih memperkuat kerjasama antara PT Len Industri dan Thales Nederland, di bidang Naval Combat Management Systems dan Naval Combat System Integration di masa depan, khususnya Program pembangunan PKR dan Program modernisasi Sewaco kapal-kapal yang dibangun oleh Thales Nederland, yang populasinya cukup banyak.

Adanya MoU dan Kontrak Kerja antara PT. Len Industri dengan Thales Nederland tersebut, membuktikan bahwa PT Len Industri telah dipercaya oleh Perusahaan Kelas Dunia yang bersifat Multinasional, khususnya di bidang Industri Pertahanan, melengkapi kepercayaan perusahaan Multinasional lain yang sebelumnya telah mempercayai PT Len Industri untuk bidang Industri ICT, dan Industri Railway Signaling System.

Hingga saat ini, PT Len Industri merupakan satu-satunya industri pertahanan di Indonesia yang telah berhasil mengembangkan, memproduksi dan menggelar CMS (Combat Management System) Dalam Negeri, yang telah digunakan secara operasional oleh TNI AL, KRI Kelas Ahmad Yani, yaitu KRI YOS, KRI OWA, dan KRI AHP. Saat ini, Len juga mendapat kepercayaan dari Kemhan dan TNI AL untuk melaksanakan kontrak Pengadaan CMS Dalam Negeri sebanyak 2 (dua) kapal jenis Kapal Cepat Rudal (KCR), yaitu: KRI Rencong dan KRI Mandau, serta 2 (dua) kapal jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) yaitu KRI Ajak dan KRI Singa.

Keberhasilan Len dalam menyelesaikan kontrak pengembangan dan produksi software integrasi CMS Tacticos dari Thales Nederland, serta kemampuan Len mengintegrasikan CMS Dalam Negeri dengan peralatan sensor dan senjata eksisting, merupakan pondasi terpenting bagi Len dalam mengembangkan kemampuan dan penguasaan teknologi naval combat system integration. Kemampuan Len dalam combat system integration tersebut, sedang dan akan terus ditingkatkan melalui litbang internal/nasional dan kerjasama strategis dengan industri SEWACO kelas dunia, seperti dengan Thales Nederland.




Sumber : ARC

KRI Teluk Celukan Bawang-532 Angkut Senjata Untuk KRI Teluk Bintuni-520

LAMPUNG-(IDB) : KRI Teluk Celukan Bawang-532 salah satu KRI jajaran Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan barat (Satfibkoarmabar), mengangkut senjata untuk di serah ke KRI Teluk Bintuni-520 di dermaga PT. DRU, Jalan.Srengsem Panjang, Bandar Lampung, Senin (25/8).
 

Kedatangan KRI Teluk Celukan Bawang-532 di sambutan Komandan Lanal Lampung Kolonel Kolonel Laut (P) Suharto, S.H.,M.Si (Han)  dan Perwira Staf Lanal Lampung serta Perwira Satgas pembuatan KRI Teluk Bintuni-520.
 

Menurut Komandan KRI Teluk Celukan Bawang-532 Mayor Laut (P) Dimi Amri, senjata yang dibawa tersebut merupakan titipan dari Dinas Persenjataan dan Elektronika Angkatan Laut (Disenlekal). KRI Teluk Celukan Bawang-532  saat ini berada dibawah kendali Operasi Koarmabar yang sedang melaksanakan operasi keamanan Laut dengan nama sandi Rakata Jaya. 




Sumber : Koarmabar

JAS-39 “GRIPEN” RTAF Singgah Di Lanud Ngurah Rai

NGURAH RAI-(IDB) : Sejumlah enam pesawat jet tempur terbaru yang dimiliki oleh Royal Thailand Air Force jenis Jas-39 “Gripen” 07.50 local time dan satu pesawat jenis C-130/RTAF 146 singgah di Lanud Ngurah Rai, Selasa, 26 Agustus 2014, sejumlah crew RTAF disambut oleh Komandan Lanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Sugiharto Prapto W. S.Sos.,  beserta para perwira lainnya. Pesawat tempur dengan flight number 70102/70103/70104/70105/70108/70111 dalam rangka redeploy Pitch Black Exercise 2014 yang telah dilaksanakan di Darwin – Australia.              


“Tahun ini Thailand telah memamerkan pesawat jenis terbaru kami berjenis tempur, serang dan pengintai” ungkap Wing Commander Duangsungnaen, yaitu Jas-39 Gripen merupakan jenis pesawat yang sangat maneuverable dikarenakan memiliki big engine dengan dilengkapi oleh advanced flight control system “it employs a lot of technology and it’s very easy to fly” jelasnya. Pesawat buatan Swedish Aerospace Company milik RTAF yang berlogo Hiu putih tersebut bermarkas di Skadron 701 Surat Thani Thailand, setelah mengerahkan setengah jumlah kekuatan personel dengan 15 pilot beserta 75 teknisinya ke dalam pelatihan Pitch Black pada setiap dua tahun sekali tersebut diselenggarakan oleh  Royal Australian Air Force pada 1 - 22 Agustus 2014 lalu.              


Selanjutnya, dengan route Brisbane-Dps-Sin pesawat jenis Jas 39 dan C-130 akan kembali bertolak ke Thailand.    Keterangan gambar: Pesawat jet tempur Royal Thailand Air Force jenis Jas-39 “Gripen” saat parking di Bandara Ngurah Rai.




Sumber : TNI AU

Wamenhan : Indonesia Butuh Sekitar 60 Rudal Untuk Armada KCR

BEIJING-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia membutuhkan sekitar 60 unit peluru kendali (rudal) jarak sedang untuk Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI Angkatan Laut.

"Kita memerlukan sekitar 60 unit untuk dipasang di kapal-kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut," katanya kepada Antara di Beijing, Selasa.

Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk mengembangkan kerja sama industri pertahanan, salah satunya dalam produksi bersama rudal C-705 yang disertai alih teknologi.

"Sehingga nantinya kita sudah dapat memproduksinya sendiri, tanpa harus menunggu seluruh rudal dapat kita beli," kata Sjafrie.

Saat ini TNI Angkatan Laut tengah mengembangkan dua ship set sistem rudal C-705 dan akan dipasangkan di beberapa KCR, yang kini dalam proses di beberapa dockyard.

Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik dalam ajang Zhuhai Airshow ke-7 pada 2008. Rudal itu merupakan pengembangan dari C-704 dan bentuknya menyerupai miniatur rudal C-602.

Dibandingkan generasi sebelumnya C-705 hadir dengan beberapa peningkatan seperti pada elemen hulu ledak, dan sistem pemandu. Dengan desain modular dari mesin baru membuat jangkauan rudal yang sebelumnya hanya 80 kilometer menjadi mampu hingga 170 kilometer.




Sumber : Antara

Indonesia Matangkan Pengadaan Simulator Sukhoi

BEIJING-(IDB) : Indonesia kini sedang mematangkan rencana pembangunan simulator Sukhoi, kata Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Beijing, Selasa.

“Saat ini telah diinvetarisasi negara-negara mana saja yang akan terlibat dalam pembangunan simulator Sukhoi bagi pilot-pilot Sukhoi TNI Angkatan Udara. Setelah itu akan dipastikan kesesuaian dari simulator yang diajukan beberapa negara itu dengan spesifikasi yang akan digunakan penerbang Sukhoi TNI Angkatan Udara,” ungkapnya.


Berdasar catatan Antara, terkait rencana pembangunan simulator Sukhoi itu ada beberapa negara yang mengajukan termasuk Rusia dan Tiongkok, sebagai produsen dan juga pengguna pesawat jet tempur Sukhoi.


Dari11 negara yang mengajukan tersaring tiga negara yang sesuai spesifikasi teknik dan kebutuhan operasional TNI Angkatan Udara yakni Tiongkok, Kanada dan Slowakia.


Untuk memastikan spesifikasi teknik dan kebutuhan operasional yang dimiliki masing-masing perusahaan di tiga negara itu, tim dari Indonesia tengah melakukan peninjauan ke setiap perusahaan dari tiga negara itu.


“Dua negara sudah ditinjau yakni Kanada dan Slowakia, sedangkan Tiongkok dalam waktu dekat,” kata sumber Antara di Mabes TNI Angkatan Udara.


Para penerbang pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara melakukan pelatihan simulator Sukhoi di Tiongkok sejak 2007, dengan materi latihan simulator Sukhoi yang telah ditingkatkan dari materi dasar ke latihan simulasi tempur.

Hingga kini sudah ada delapan penerbang Sukhoi TNI Angkatan Udara yang mengasah keterampilan dan keahliannya di Negeri Panda




Sumber : JKGR

Simulasi Intercept 3 Pesawat Asing Masuk Tanpa Ijin

PAPUA-(IDB) : Penangkapan tiga pesawat tempur jenis T-50 i Golden Eagle, dilakukan oleh pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 milik TNI AU.

Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Wastum mengatakan, penangkapan tiga pesawat tempur ini dilakukan di atas laut Samudra Pasifik.

Sebelumnya radar jenis Thompson buatan Perancis di Biak menangkap keberadaan pesawat tempur asing yang masuk ke wilayah RI tanpa izin.

Sehingga, TNI AU mengerahkan pesawat pengintai Boeing 737 dan pesawat pengejar Sukhoi SU-27 dan SU-30 ke titik lokasi, di mana pesawat  tempur milik musuh berada.

Selama dua hari dilakukan pengejaran dan T-50 ini selalu luput dari pengejaran pesawat Sukhoi milik TNI AU. Pada hari hari ketiga pesawat asing jenis T-50 i Golden Eagle akhirnya tertangkap.

Kemudian dipaksa mendarat di Biak, di mana pasukan TNI AU telah bersiaga penuh.  Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka operasi kesiapan pekan ketahanan udara.

Dilakukan dalam latihan perkasa D-14 yang akan dilaksanakan setiap tahunnya di berbagai daerah, dan kali ini wilayah Papua mendapatkan pelatihan tersebut.

"Latihan perkasa D-14 ini akan dilakukan setiap tahunnya di empat daerah di Indonesia," kata Letkol Pnb Wastum di Jayapura, Papua, Selasa (26/8/2014).

"Saat ini di Lanud Manuhua Biak, yang mendapatkan latihan D-14 tersebut. Sedangkan Lanud Jayapura berfungsi sebagai penimbul situasi, di mana tiga pesawat T-50 i Golden Eagle ditempatkan," imbuhnya.

Dalam pelatihan ini, dikerahkan tiga pesawat tempur terbaru milik TNI AU yaitu T-50 Golden Eagle, sebagai pesawat musuh yang dipusatkan di Base Ops Lanud Jayapura.

Pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 sebagai pesawat pengejar bermarkaskan di Lanud Biak, selanjutnya Boing 737 sebagai pesawat pengintai juga di tempatkan di Lanud Jayapura.

Selain itu, ada pesawat hercules yang di tempatkan di Lanud Jayapura untuk mengangkut pasukan TNI AU. Simulasi ini dilakukan di Papua sejak 25 hingga 29 Agustus 2014 mendatang. Di atas angkasa antara Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Biak.



Sumber : Sindo

Siswa Indonesia Di Jeddah Study Tour Di KRI Bung Tomo

JEDDAH-(IDB) : KRI Bung Tomo 357 singgah di Pelabuhan Islam Jeddah, Rabu (20/8/2014). Tiba di Pelabuhan, awak kapal langsung disambut oleh Atase Pertahanan KBRI Riyadh, Kol. Chb. Roedy Roemin dan sejumlah ABK. Kemudian, Kamis sore (21/8/2014) sebanyak 25 siswa Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) didampingi dua orang guru berkesempatan untuk melihat bagian dalam KRI Bung Tomo 357.

Di geladak kapal, siswa mendapat penjelasan seputar kapal perang teranyar yang baru saja dibeli Indonesia dari Inggris dan pengalaman perjalanannya. "Ini adalah kapal pertama dari tiga kapal yang dibeli negara kita dari Inggris. Dua kapal lainnya KRI Jhon Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 dengan tipe yang sama juga sedang menyusul di belakang dalam perjalanan ke Tanah Air," ujar Kepala Divisi Senjata Atas Air Kapten Marten kepada seluruh siswa, Sabtu (23/8/2014).

Usai mendapatkan penjelasan singkat, rombongan siswa dibagi menjadi dua regu. Masing-masing regu dibawa petugas ABK mengitari geladak serta ruang-ruang yang terdapat didalam kapal dan melihat-lihat sistem persenjataan yang dimiliki KRI Bung Tomo 357. Mendapat kesempatan berkunjung ke salah satu geladak kapal perang termoderen yang dimiliki Indonesia saat ini mengakibatkan siswa antusias dengan mengajukan banyak pertanyaan. Pertanyaan yang terlontar antara lain terkait keunggulan dan kecanggihan KRI Bung Tomo 357 dibandingkan kapal sejenis, sistem persenjataan, kemampuan dan kecepatan jelajah, dan sistem navigasi.

"Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan menambah wawasan adik-adik siswa sekalian seputar sistem pertahanan laut negara kita. Siapa tahu kelak ada dari kalian yang berminat berkarir di dunia kemiliteran angkatan laut," ucap Atase Pertahanan KBRI Riyadh, Kol. Chb. Roedy Roemin. 




Sumber : Detik

TNI Amankan Sidang UNAOC

Koarmatim Siaga 5 Kapal Perang di Perairan Bali

DENPASAR-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menyiagakan lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di perairan Bali, guna mengamankan Konferensi Global Forum United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) ke-6 tahun 2014.

Kelima kapal perang yang disiagakan itu, yaitu KRI Ahmad Yani-351, KRI Makasar-590, KRI Pulau Rimau-724, KRI Weling-822, dan KRI Soputan-923, yang saat ini telah berada di perairan Bali, Selasa (26/08)


Unsur kapal perang tersebut tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Laut (Satgasla) dibawah kendali Operasi Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim. Tugas khusus yang diemban oleh unsur kapal perang tersebut antara lain, mengamankan wilayah perairan melalui penyekatan, mengamankan seluruh wilayah pantai dan sekitar perairan tempat konferensi tersebut berlangsung. Unsur kapal perang juga disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti evakuasi terhadap tamu penting Very Very Important Person (VVIP), melalui aspek laut.


Selain mengerahkan lima kapal perang Koarmatim juga menyiagakan pasukan dengan kekuatan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar. Pasukan tersebut tergabung dalam Subsatgas Pengamanan Pelabuhan dengan Posko berada di Dermaga Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
 

Kesiapan unsur KRI dan pangkalan tersebut, ditinjau langsung oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim didampingi Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (S) Julius Widjojonobeserta.


Pada kesempatan tersebut, Pangarmatim mengatakan agar seluruh pelaksana tugas pengamanan berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu kelancaran penyelenggaraan dan rangkaian konferensi yang akan digelar. “Operasional KRI maupun pasukan dikendalikan secara terintegrasi sehingga dapat melakukan aksi penanggulangan terhadap segala bentuk ancaman secara cepat dan tepat”, tegas Pangarmatim.


Sebelumnya Pangarmatim telah meninjau kondisi perumahan anggota Lanal Denpasar serta meninjau situasi gedung Mako Lanal Denpasar dan melanjutkan inspeksi ke Posko Subsatgas Pam Pelabuhan yang berada di area pelabuhan Benoa Bali.


Pelaksanaan konferensi UNAOC akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 29 dan 30 Agustus 2014. Konferensi ke-6 UNAOC keanggotaannya tidak tersekat oleh batas-batas negara atau politik.


Tema yang diambil dalam Global Forum UNAOC tahun 2014 yakni “Unity in Diversity” yang bermakna “Bhinneka Tunggal Ika” berarti yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Tema tersebut persis dengan semboyan negara Republik Indonesia..


Hal itu sangat cocok dijadikan sebagai sarana untuk berbagai pengalaman mengenai pluralisme dan berbagai negara. Pluralisme tidak menjadikan sebuah perbedaan, melainkan sebaliknya sebagai sarana mewujudkan perdamaian.


PenyelenggaranKonferensi UNAOC (United Nations Alliance of Civilizations) yang ke-6 akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan direncanakan dihadiri oleh Sekjen PBB Ban Ki-moon.


Pengamanan KTT UNAOC melibat sekitar 5000 personel gabungan TNI/Polri dan Pengamanan Swakarsa dari masyarakat Bali yaitu para Pecalang, yang tergabung dalam SatuanTugas Pengamanan VVIP.


Bertindak selaku Panglima Komando Pengamanan VVIP Konferensi UNAOC 2014 Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu BawaTenaya. Seluruh kekuatan personel pengamanan telah melaksanakan Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP di Lapangan Lagoon Nusa Dua Bali, Senin (25/08/2014).

TNI Kerahkan 4.956 Personel Amankan Konferensi UNAOC

Sebanyak 4.956 personel yang terdiri dari Koopspam 46 orang, Kosatgaspam (Mabes TNI) 150 orang, Satgas Intel 100 orang, Satgaspam VVIP 804 orang, Satgaspamwil 1.345 orang, Satgas Hanud 225 orang, Satgasla 400 orang, Subsatgas Pelabuhan 50 orang, Satgasud 225 orang, Subsatgas Bandara 125 orang, Satgas VIP 1.195 orang, Satgas Komlek 61 orang, Satgas Pen/Humas 5 orang, dan Kodam IX/Brawijaya 225 orang, akan dilibatkan dalam rangka pengamanan VVIP Konferensi UNAOC ke-6 tahun 2014 di Bali.

Komando Operasi Pengamanan (Koopspam) VVIP merupakan badan bentukan Mabes TNI yang ditujukan guna mendukung kesukseskan penyelenggaraan forum global UNAOC yang akan dihadiri oleh Sekjen PBB Ban Ki-Moon, Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan delegasi pemuda internasional. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya dipercayakan bertindak sebagai Pangkoopspam VVIP dan Kapolda Bali Irjen Pol Drs. A.J. Benny Mokalu, S.H. sebagai Wapangkoopspam VVIP.

Pangkoopspam VVIP Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya diwakili Wapangkoopspam VVIP Irjen Pol Drs. A.J. Benny Mokalu, S.H. bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada Apel Gelar Pasukan Pengamanan Koopspam VVIP di Lapangan Lagoon Nusa Dua – Badung, Bali. Apel kesiapan tersebut bertujuan untuk mengecek tingkat kesiapan penyelenggaraan pengamanan VVIP konferensi UNAOC ke-6 Tahun 2014 baik secara perorangan maupun satuan sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) Pengamanan VVIP yang berlaku dan menghindari terjadinya tumpah tindih tugas maupun kesalahan prosedur penanganan.

Dalam amanatnya Pangkoopspam VVIP menegaskan bahwa, apel gelar pasukan ini juga sebagai sarana para Komandan Satuan untuk melaksanakan koordinasi antar unsur di lapangan dalam mengantisipasi kemungkinan berbagai kendala yang dapat terjadi sehingga mampu meminimalkan potensi ancaman yang mengganggu kelancaran penyelenggaraan forum internasional UNAOC.

Diperlukan kejelasan tugas, tanggung jawab dan rantai komando yang efektif dan efisien agar tujuan maupun sasaran pengamanan baik personel, obyek, rute serta tempat pelaksanaan konferensi dapat tercapai secara optimal.

Indonesia merupakan negara pertama di Asia yang dipilih sebagai tuan rumah pada forum internasional the 6 th United Nations Alliance of Civilization (UNAOC) yang berlangsung selama dua hari yakni tanggal 29 dan 30 Agustus 2014, mengangkat tema Unity in Diversity : Celebrating Diversity for Common and Shared Values. Tema yang diambil dari semboyan negara Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” ini sangat sesuai dijadikan sebagai sarana untuk berbagi pengalaman dalam membahas plularisme di berbagai negara, tambah Irup dalam pembacaan amanat Pangkoopspam.

Dalam apel tersebut juga digelar Alutsista TNI yang digunakan, antara lain : TNI AD. Heli Bell-412: 2 unit, Heli MI-17 V5: 1 unit, Ran Cuvss/UVIS 3 unit, X-Ray Mobile MB 800: 1 unit, Ran Mercy Z-BV 2 unit, Ransus Jihandak 2 unit, Ransus Lidik Nubika 2 unit, Ran Kawal 8 unit, SPM Kawal 10 unit, SPM Matan 5 unit, SPM Pom (Walping) 10 unit, SPM Pom Kawal Spouse 3 unit, Rantis Anoa 4 unit, Sea Raider 2 unit, dan Jetski 3 unit.

TNI AL. KRI 6 unit, Helli Bell U-417: 1 unit, Paska 4 unit, Tanjung Pandangan 1 Kal, Combat Boat Catamaran 1 unit, Rubber Boat 2 unit, Patkamla 2 unit, Jet Ski 2 unit, Truck 2 unit, Bus 2 unit, Mobil Kawal 2 unit, Motor Kawal 2 unit, Ambulance 1 unit, Sea Raider 4 unit, dan Perahu Karet 2 unit. TNI AU. Heli MI-35: 1 unit, Pesawat F-16: 4 unit, Pesawat Sukoy 2 unit, dan 1 Satbak Rudal QW 3 Paskhas.

Di akhir amanatnya Pangkoopspam VVIP menekankan hal-hal yang harus dipedomani seluruh peserta apel : Pertama, pahami dan kuasai Prosedur Tetap Pengamanan VVIP sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Kedua, pegang teguh disiplin dengan memahami rantai komando yang efektif dan efisien agar tugas pengamanan dapat terlaksana dengan baik.

Ketiga, cegah terjadinya kelengahan dengan meningkatkan kepekaan terhadap segala kemungkinan yang dapat dimanfaatkan orang lain. Keempat, jangan ragu dalam bertindak dan tingkatkan koordinasi secara optimal dengan seluruh unsur yang terkait dalam tugas pengamanan ini. Kelima, cermati dan ikuti perkembangan situasi secara terus menerus dan laporkan dengan segera bila terdapat kejanggalan dalam pelaksanaan tugas.

Hadir dalam pelaksanaan apel gelar pasukan Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Ruslian Hariadi, para Komandan Satuan Tugas yang terlibat dari ketiga Angkatan dan Polri yakni Satgas Pamwil (Kodam IX/Udy), Satgas Pam VVIP (Paspampres), Satgas Pam VIP (Polda Bali), Satgas Laut (Guspurlatim), Satgas Udara (Koopsau II), Satgas Hanud (Kosek Hanudnas II), Satgas Intel (Bais TNI), Satgas Komlek (Satkomlek TNI), Satgas Penerangan (Puspen TNI), jajaran Polda Bali dan Pemerintah Daerah setempat serta unsur pengamanan masyarakat tradisional Bali (Pencalang).



Sumber : Poskota

Berita Foto : Garuda Shield 2014

BANYUWANGI-(IDB) : Latihan bersama Garuda Shield-8/2014 antara TNI AD dengan AD Amerika Serikat direncanakan akan diselenggaraan pada Bulan September 2014 di Malang dan Asembagus Situbondo. Sampai dengan saat ini telah dilaksanakan koordinasi dan rapat untuk persiapan, khususnya terkait dengan transportasi logistik dan armada perang dari Amerika Serikat yang akan menggunakan fasilitas Pelabuhan Tanjung Wangi.

PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Wangi yang telah memiliki terminal internasional yang comply dengan ISPS Code dialokasikan menjadi tempat bersandarnya bagi Kapal Cargo Ocean Giant untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat, dengan kapasitas muatan berupa kurang lebih 22 jenis kendaraan perang, pesawat Helicopter AD Amerika Serikat dan perlengkapan lainnya yang dimuat dalam ± 40 dengan ukuran container 40 feat. Dalam rangka persiapan penyelenggaraan dimaksud, pihak Tim US Army telah melakukan survey secara langsung ke Dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi.

Merupakan suatu kehormatan bagi Pelabuhan Tanjung Wangi karena hal ini merupakan kunjungan perdana The United States Army (USA) melalui Pelabuhan Tanjung Wangi di saat Pelabuhan Tanjung Wangi sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Pelabuhan Internasional dengan melayani kegiatan Petikemas, ungkap Bangun Swastanto General Manager Pelabuhan Tanjung Wangi saat ditemui setelah menghadiri Undangan Rapat koordinasi pelaksanaan Mid Exercise (MPC) Latma Garuda Shield-8/2014 di Jember.  




Sumber : JKGR