Pages

Jumat, Juli 25, 2014

Pesawat F-16 C/D-52ID TNI AU Tiba Di Tanah Air

MADIUN-(IDB) : Penerbangan “Ferry” tiga pesawat F-16 C/D 52ID dari Anderson AFB Guam ke Lanud Iswahjudi Madiun telah mendarat dengan selamat pada pukul 11.25 WIB Jumat (25/7).  Pesawat-pesawat tinggal landas dari Guam pada pukul 09.07 local time (pkl 06.07 WIB) dengan menempuh waktu  5 jam 16 menit dan melaksanakan empat kali pengisian bahan bakar di udara oleh pesawat Tanker KC-10 dari Yokota AFB Jepang. Flight F-16 ini terbang pada ketinggian 26.000 kaki didampingi pesawat tanker dan selama dua jam pertama “menyelam” dalam awan sehingga terpaksa mengisi bahan bakar dalam awan. memasuki wilayah udara Indonesia disambut ibu pertiwi dengan cuaca cukup cerah, dimana pengisian bahan bakar terakhir dilaksanakan diatas Pulau Halmahera, selanjutnya pesawat tanker KC-10 ikut sampai jarak 150 km dari Makassar, kemudian balik kanan kembali ke Guam.


Bertindak sebagai leader penerbangan "Viper Flight" ini adalah Col. Howard Purcell dengan pesawat bernomer ekor TS-1625, selanjutnya  Maj. Collin Coatney/ Letkol. Firman Dwi Cahyono dengan pesawat TS-1620 dan terakhir  Ltc. Erick Houston/ Mayor Anjar Legowo menerbangkan pesawat TS-1623. Penerbangan bersejarah ini disambut oleh dengan pengalungan bunga oleh Panglima Koopsau II Marsdya TNI Abdul Muis yang didampingi Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan, Kepala Proyek “Peace Bima Sena II” Kolonel Tek Amrullah Asnawi dan para pejabat dari jajaran Kemhan, Mabes AU dan Lanud Iswahjudi.


Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI IB Putu Dunia dalam menyambut kedatangan pesawat F-16 C/D-52ID mengatakan bahwa Proyek “Peace Bima Sena II” merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI AU secara bertahap, dan berlanjut sesuai rencana pembangunan Kebutuhan Pokok Minimal.  Kasau menegaskan kehadiran 3 unit pesawat dari total pengadaan   24 unit pesawat F-16 C/D-52ID dan ditambah program upgrade 10 unit pesawat F-16 A/B-15OCU diproyeksikan menjadi kekuatan utama Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. 

Dua Skadron F-16 ini akan menjadi bagian dari strategi penggelaran dan pelibatan dua Komando Operasi Angkatan Udara.  Kedatangan pesawat-pesawat F-16 C/D-52ID ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan Air Power kita untuk menegakkan kedaulatan serta hukum demi kepentingan nasional, tidak saja di wilayah udara nasional namun juga di luar wilayah ZEE Indonesia. Selain menjadi tulang punggung operasi Pertahanan Udara namun juga sebagai penjamin keunggulan udara komando gabungan TNI dalam penyelenggaraan operasi darat, laut maupun di udara.


Kedatangan burung-burung besi ini sangat melegakan sesudah sempat tertahan selama lima hari di Eielson AFB, Alaska dan sehari di Andersen AFB Guam akibat permasalahan tehnis pada pesawat tanker udara KC-10 dari Travis AFB. Ketiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU memulai perjalanan panjang meninggalkan Hill AFB Utah pada hari Selasa (15/7) menuju Alaska. Baru pada hari Rabu (22/7) ketiga pesawat ini bisa meninggalkan Eielson AFB menuju Andersen  AFB, Guam yang ditempuh selama 9 jam 46 menit dengan sembilan kali pengisian bahan bakar diudara.


Sesuai rencana maka  mulai awal bulan Agustus 2014 enam orang instruktur penerbang F-16 A/B-15OCU TNI AU akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi “differential flying training” F-16 C/D-52ID di Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi tiga instruktur penerbang  dari US Air Force Mobile Training Team.


Selanjutnya sesuai rencana pesawat-pesawat lainnya akan mulai berdatangan dan secara bertahap menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute (payung rem). Konfigurasi awal pesawat F16C/D 52ID TNI AU memang belum dilengkapi dengan drag chute, sehingga modifikasi akan dilakukan tehnisi TNI AU dengan supervisi personil Lockheed Martin mulai kuartal pertama 2015.


Seluruh pesawat F-16 C/D ini adalah pesawat Block 25 USAF yang  sudah dibongkar total sebelum menjalani upgrading dan refurbished, baik kerangka “airframe” serta modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.    Rangka pesawat diganti dan diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat  ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh setara dengan Block 50/52.


Modernisasi dan upgrade avionic  berpusat pada pemasangan Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 standar Block 52+  sebagai “otak dan syaraf”  pesawat yang jauh lebih besar dan cepat kemampuannya dari system lama sehingga kemampuan avionic pesawat menjadi setara dengan F-16 block 50/52 Demikian pula kemampuan radar AN/APG-68 ditingkatkan sesuai system baru yang dipasang. Pemasangan Improved Modem Data Link 16 canggih untuk komunikasi data disamping Embedded GPS/ INS (EGI) block-52  yang menggabungkan fungsi  GPS dan INS untuk penembakan JDAM (Bomb GPS). Ditambah peralatan perang elektronika yaitu Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213,  Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan  Chaffs/ Flares anti radar/ anti rudal.   


Pelaksanaan Upgrade mesin pesawat  menjadi tipe   F100-PW-220/E  yang memiliki umur muda kembali, serta lebih awet dan lebih handal dari mesin sebel\]khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) Grup 6 serta Augmentor Engine baru yang lebih mudah dirawat dan usia pakainya dua kali lebih lama. 


Dalam urusan pertempuran udara  pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini cukup handal karena selaindketahui sebagai pesawat F-16 paling lincah juga dilengkapi rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder L/M/X dan IRIS-T  (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk penembakan “Beyond Visual Range”.  Untuk menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar),  Improved Data Modem Link 16, Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Pesawat juga dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.


Armada F-16 C/D 52ID TNI Angkatan Udara ini selanjutnya akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Pesawat yang telah dilengkapi kemampuan sistem avionic barat yang canggih ini dilengkapi senjata udara modern untuk melengkapi keunggulan daya jangkau operasi dan kecepatan yang membuat  pesawat ini sanggup untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran udara dan darat.


Baik sasaran di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari di segala cuaca. Kelak pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan membantu kita untuk memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU. 


Kita berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX (generasi 4.5) sudah siap dioperasikan maka seluruh prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID bisa  kita terapkan untuk menyamai atau  bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita.  Pesawat-pesawat canggih ini akan  menambah kekuatan  Air Power kita untuk menjaga Keamanan Nasional Indonesia.



Sumber : TNI AU

Pesawat EC 120 Colibri Skadron Udara 7 Dukung Latihan Tangkis Sergap Kohanudnas

JAKARTA-(IDB) : Satu Pesawat Helikopter EC 120 Colibri Skadron Udara 7, Lanud Suryadarma dengan Crew Kapten Pnb Rio, Lettu Pnb DJP Hutagalung, Serma Yusuf dan Praka Andrian selesai mendukung latihan Tangkis Sergap Kohanudnas yang digelar Kosek Hanudnas I di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (24/7) mendarat kembali di Skadron Udara 7 disambut Komandan Skadron Udara 7, Letkol Pnb Tubagus Hasan.


Latihan tangkis Sergap yang digelar sejak Sabtu (5/7) tersebut diikuti pesawat F-16 Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, personel Paskhasau dan bersamaan dengan Pengamanan Ibukota.



Sumber : TNI AU

F-16 CD TNI AU Hampir Tiba Di Tanah Air

GUAM-(IDB) : Rencana penerbangan “Ferry Flight”  F-16 C/D 52ID dari Anderson AFB Guam ke Iswahjudi AFB Madiun pada hari Kamis 24 Juli 2014 mengalami penundaan. Penyebabnya adalah masalah terganggunya sistem air refueling pada tanker udara KC-10 dari Travis AFB. Sebelumnya Viper Flight sempat tertahan selama 5 hari di Eielson AFB, Alaska akibat permasalahan pada pesawat tanker yang sama. Selanjutnya rencana terbaru adalah Viper Flight akan terbang hari pada hari Jumat tgl.25 Juli 2014   langsung menuju tanah air dengan menggunakan pesawat tanker pengganti dari Yokota AFB.  Ketiga pesawat dan tanker akan tinggal landas dari Guam pukul 06.00 WIB dan sampai di Madiun pada pukul 11.16 WIB.



Setting crew dalam penerbangan dengan call sign "Viper Flight" adalah pesawat pertama dengan nomer ekor TS-1625 akan diterbangkan oleh Col. Howard Purcell, pesawat TS-1620 akan diterbangkan oleh Maj. Collin Coatney/ Letkol. Firman Dwi Cahyono dan pesawat TS-1623 diterbangkan Ltc. Erick Houston/ Mayor Anjar Legowo. Sebelumnya pada hari Rabu 23 Juli 2014 ketiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini telah meninggalkan Eielson AFB (Air Force Base) Alaska melintasi Samudera Pasifik dan mendarat dengan selamat pada pukul 15.00  di Anderson  AFB, Guam.  Perjalanan panjang dari Alaska menuju Guam  ditempuh selama 9 jam 46 menit dengan Sembilan kali pengisian bahan bakar diudara (air refueling) oleh pesawat tanker KC-10 dari Travis AFB.



Setelah libur Idul Fitri maka  mulai bulan Agustus 2014 enam orang instruktur penerbang F-16 A/B TNI AU akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi “differential training” F-16 C/D di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi empat instruktur penerbang  dari US Air Force Mobile Training Team. Selanjutnya sesuai rencana pesawat-pesawat lainnya akan mulai berdatangan dan semuanya akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute (payung rem). Memang konfigurasi awal pesawat F16C/D 52ID TNI AU belum dilengkapi dengan drag chute, sehingga modifikasi akan dilakukan tehnisi TNI AU dengan supervisi personil Lockheed Martin mulai kuartal pertama 2015.



Seluruh pesawat F-16 C/D ini menggunakan dasar pesawat Block 25 yang  sebelumnya sudah dibongkar total sebelum menjalani upgrading dan refurbished, baik kerangka “airframe” serta modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.    Rangka pesawat diganti dan diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat  ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh setara dengan Block 50/52.



Modernisasi dan upgrade avionic dan engine pesawat yang ditujukan untuk  meningkatkan kemampuan pesawat menjadi setara dF-16 block 50/52 berpusat dengan memasang “otak dan syaraf”  pesawat yaitu  Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 standar Block 52+ yang jauh lebih besar, kuat dan cepat kemampuannya. Demikian pula kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan sesuai system baru yang dipasang. Pemasangan Improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih disamping Embedded GPS/ INS (EGI) block-52  yang menggabungkan fungsi  GPS dan INS untuk penembakan JDAM (Bomb GPS). Ditambah Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213,  Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan  Chaffs/ Flares anti radar/ anti rudal dan peralatan perang elektronika.   



Untuk seluruh mesin pesawat  tipe   F100-PW-220/E  telah menjalani  upgrade menjadi baru kembali, lebih awet dan handal, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) Grup 6 baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainya dua kali lebih lama serta lebih mudah dirawat.



Dalam urusan pertempuran udara  pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini cukup handal karena selaindketahui sebagai pesawat F-16 paling lincah juga dilengkapi rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder L/M/X dan IRIS-T  (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk penembakan “Beyond Visual Range”.  Untuk menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar),  Improved Data Modem Link 16, Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Pesawat juga dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.



Armada F-16 C/D 52ID TNI Angkatan Udara ini selanjutnya akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Pesawat yang telah dilengkapi kemampuan sistem avionic barat yang canggih ini dilengkapi senjata udara modern untuk melengkapi keunggulan daya jangkau operasi dan kecepatan yang membuat  pesawat ini sanggup untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran udara dan darat. Baik sasaran di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari di segala cuaca. Kelak pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan membantu kita untuk memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU. 


Kita berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX (generasi 4.5) sudah siap dioperasikan maka seluruh prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID bisa  kita terapkan untuk menyamai atau bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita.  Pesawat-pesawat canggih ini akan  menambah kekuatan  Air Power kita untuk menjaga Keamanan Nasional Indonesia.





Sumber : TNI AU

KRI Teluk Bintuni Launching Agustus

LAMPUNG-(IDB) : Pengerjaan kapal perang TNI AL, KRI Teluk Bintuni, terus dikebut. Kapal yang sudah masuk tahapan finishing itu, rencananya, akan di launching ke laut pada 14 Agustus 2014 mendatang, di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung.

"Rencananya kapal ini akan dilaunching ke laut pada 14 Agustus 2014 mendatang. Lokasi launching juga disini. Karena ini kapal perang perang pertama yang dihasilkan di Lampung tentu acara launchingnya akan berbeda,” ujar Kepala Bagian Umum PT Daya Radar Utama Shipyard Engineering (PT DRU) Lampung Yahya, Senin, 14 Juli 2014. Senin tadi, KSAL RI Laksamana Marsetio khusus datang ke Lampung untuk meninjau langsung pembuatan kapal angkut khusus tank - 3 KRI Teluk Bintuni.

Kapal perang tersebut dibuat di galangan kapal PT Daya Radar Utama Shipyard & Engineering (PT DRU) di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12 Srengsem Panjang Bandar Lampung. Menurut rencana, selesai dikerjakan, serah terima dengan pihak Angkatan Laut akan dilakukan September 2014.

“Waktu tersebut, karena sudah diprogramkan oleh KSAL Laksamana Marsetio akan diikutsertakan dalam parade Hari Angkatan Bersenjata 5 Oktober 2014 mendatang di Surabaya," jelas Yahya. Menurut Yahya, Kapal tersebut adalah kapal perang perdana yang dipercayakan oleh Kemenhankam RI untuk dibuat oleh PT DRU.

"Pertama kali pihak swasta menang tender untuk membuat kapal perang untuk keperluan Angkatan Laut. Biasanya Angkatan Laut mempercayakan kepada PT PAL Surabaya dan PT KOJA Bahari Tanjung Priok," kata Yahya. KRI Teluk Bintuni adalah kapal khusus pengangkut tank dengan bobot 60 ton.

Khusus digunakan untuk mengangkut tank jenis Leopard bermuatan sepuluh tank. Mempunyai landasan khusus untuk pendaratan helikopter. Seperti kapal perang lainnya juga dilengkapi dengan persenjataan standar medan pertempuran.

Selanjutnya KRI Teluk Bintuni akan ditempatkan di jajaran Satuan Kapal Korvet Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).

"Selain tank, juga mampu mengangkut sekitar 450 orang prajurit dan 1 truk. Panjang 120 meter. Lebarnya 11 meter dengan kecepatan 16.000 knot," tambah Yahya lagi.

Yahya kemudian menunjukkan kepada saibumi.com miniatur KRI Teluk Bintuni yang dipajang cantik dalam kemasan kaca tembus pandang bersama miniatur kapal-kapal jenis lain yang pernah diproduksi PT DRU.

Proses Finishing Saat meninjau pembuatan kapal ini, Saibumi.com merasakan langsung proses pengerjaannya. Bau sangit pengelasan dan udara pengap menjadi bagian yang harus dilalui.

Belum lagi pencahayaan yang minim, karena sumber penerangan hanya berasal dari bohlam kecil di sepanjang lorong.Selang-selang kecil berbeda warna terlihat terhampar dilantai.

Beda warna beda fungsi, kata salah satu kru pembuatan kapal. Secara umum, KRI Teluk Bintuni boleh dikatakan sudah memasuki proses finishing.

Bentuk kapal terlihat jelas dimana pada bagian perutnya akan menjadi tempat parkir tank yang diangkut.

Karena akan ditempatkan di Koarmabar, maka kapal ini sudah didesain khusus untuk medan lautan khas wilayah Barat yang banyak pulau-pulau kecilnya," jelas Yahya lagi.

Di sebelah kanan KRI Teluk Bintuni berdampingan dengan kapal ferry jenis Roro milik Dinas Perhubungan yang juga sedang dalam pengerjaan. Agak jauh, berlabuh dibagian dermaga adalah kapal Sabuk Nusantara yang sudah selesai dikerjakan oleh PT DRU Lampung.

Sabuk Nusantara adalah kapal ferry khusus antar pulau-pulau kecil. Ukurannya lebih kecil dari kapal ferry Roro karena khusus hanya mengangkut penumpang. Kapal itu akan dipergunakan di Papua.




Sumber : Saibumi

KRI Frans Kaisiepo–368 Amankan Tripartite Meeting

LEBANON-(IDB) : Pada pertengahan On Task yang ke-14, Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 KRI Frans Kaisiepo - 368 (KRI FKO-368) kembali dipercaya oleh Maritime Task Force Commander (MTFC) untuk melaksanakan tugas sebagai unsur pengamanan sektor laut selama diselenggarakannya Tripartite Meeting.  

Tripartite Meeting merupakan kegiatan pertemuan dan kesepakatan antara Pimpinan Tertinggi Lebanese Armed Forces  (LAF), Israel Defense Forces (IDF), dan ditengahi oleh UNIFIL Force Commander untuk membahas implementasi dari UN Security Councils Resolution 1701, termasuk membahas situasi berikut perkembangannya dalam pembuatan tanda yang jelas antara perbatasan kedua Negara di Blue Line. Tripartite Meeting juga merupakan salah satu mekanisme untuk membangun rasa saling percaya antara LAF dan IDF, Lebanon, Rabu (23/07).

Untuk menjamin terselenggaranya pertemuan tersebut dengan baik dan lancar, serta agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan mengancam keamanan para delegasi dari kedua belah pihak, maka UNIFIL HQ J3 selaku Staf Operasi mengeluarkan Fragmentary Order (FRAGO) sebagai bentuk rencana pengamanan. Dimana dalam salah satu poinnya menugaskan salah satu unit MTF sebagai unsur pengamanan laut dan pengawasan kontak-kontak udara. Dalam table order yang dikeluarkan oleh MTF Commander (CTF 448) KRI FKO-368 ditunjuk sebagai kapal yang melaksanakan pengamanan.


Kegiatan dimulai pukul 10.00 dan berakhir pada pukul 13.00 waktu setempat. KRI FKO-368 dapat melaksanakan tugas ini dengan baik, dan pertemuan antara ketiga pihak pun berjalan dengan aman dan lancar. Penunjukan KRI FKO-368 sebagai unsur pengamanan laut dalam Tripartite Meeting ini kembali menegaskan kepercayaan UNIFIL terhadap TNI AL khususnya dan Indonesia pada umumnya.




Sumber : TNI AL

Pesan Presiden Kepada KSAD Baru

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan wejangan kepada Letjen TNI Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru. SBY meminta TNI AD terus dibenahi supaya menjadi yang terbaik.

"Segera konsolidasi, melihat, evaluasi apa yang perlu dibenahi, segera benahi, sehingga AD menjadi lebih profesional ke depan‎," ujar Gatot menjelaskan kepada wartawan tentang pesan SBY usai dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Gatot juga berjanji akan menyelesaikan pekerjaan TNI AD yang belum rampung saat dipegang Jenderal Budiman sebagai pejabat terdahulu. Selain itu, akan ada evaluasi-evaluasi di tubuh Angkatan Darat.

"‎Apa yang ditargetkan tahun ini harus saya selesaikan dengan terbaik‎," ucapnya.

Terkait pengamanan pasca Pilpres, Gatot berjanji akan membuat situasi tetap kondusif. Dia menjelaskan, situasi yang kondusif merupakan modal dasar pembangunan bangsa.

‎"Kita harus optimis semuanya berjalan aman dan damai karena itu modal dasar pembangunan ke depan‎," ucapnya.

 

Gatot lahir di Tegal, Jateng, pada 13 Maret 1960 (54 tahun). Dia merupakan lulusan Akmil 1982. Dia pernah menjabat sebagai Pangdam Brawijaya, Gubernur Akmil, dan Pangkostrad.

Jenderal Budiman Tidak Hadir Dalam Prosesi Pelantikan KSAD Baru

Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo resmi menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Gatot menggantikan Jenderal TNI Budiman. Namun, prosesi pelantikan Gatot yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/7/2014), tanpa dihadiri Budiman.

Gatot dilantik berdasarkan Keputusan Presiden nomor 36/TNI 2014. Di dalam pembacaan sumpah jabatannya, Gatot berjanji akan menghindari segala bentuk perbuatan yang masuk dalam tindak pidana korupsi.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, langsung atau tidak langsung, dengan nama atau dalih apa pun, tiada memberikan atau menjanjikan ataupun akan memberikan sesuatu kepada siapa pun juga. Bahwa saya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini tiada menerima dari siapa pun juga, langsung atau pun tidak langsung, suatu janji atau pemberian," ucapnya.
 
Mantan Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat itu juga berjanji setia pada Undang-Undang Dasar 1945 dan akan melakukan segala undang-undang dan peraturan yang berlaku bagi negara RI.
 
"Saya akan menjalankan tugas dan kewajiban dengan rasa penuh tanggung jawab pada bangsa dan negara," katanya.
 
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto enggan berkomentar soal ketidakhadiran Budiman.
 
"Saya enggak tahu (alasan Budiman tidak hadir). Tanyakan langsung sama yang bersangkutan," ucap Djoko.
 
Setelah pelantikan tersebut, Budiman ditempatkan sebagai perwira tinggi di Mabes TNI hingga waktu pensiunnya pada September 2014.
 
Pelantikan KSAD baru ini sempat menimbulkan tanda tanya publik lantaran dilakukan setelah Pilpres 2014 dan sebelum pensiun.
 
Pergantian tersebut lalu dikaitkan dengan kemarahan Presiden di hadapan 200 perwira tinggi TNI/Polri dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan, Senin (2/6/2014). Presiden menyebut, ada jenderal aktif yang tidak netral menghadapi Pemilihan Presiden 2014.
 
Istana membantah bahwa pergantian KSAD disebut karena terkait politik. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, pergantian KSAD sudah dipertimbangkan sejak lama dan tak ada kaitannya dengan pelaksanaan Pilpres 2014.
 
Adapun Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, tidak ada yang istimewa dalam proses pergantian jabatan di dalam tubuh TNI. Begitu pula, kata dia, dalam pergantian KSAD.
 
Budiman sudah membantah isu bahwa pemberhentian dirinya sebagai KSAD lantaran terindikasi terlibat politik praktis. Budiman memastikan dirinya tidak pernah terlibat politik, khususnya pada Pemilu Presiden 2014.
 
Letjen Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer 1982 yang dibesarkan di tubuh pasukan baret hijau Kostrad. Beberapa jabatan pernah disandangnya antara lain Danrindam Jaya, Danrem 061/Suryakencana (2006-2007), Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008), Dirlat Kodiklatad (2008-2009), Gubernur Akmil (2009-2010), Pangdam V/Brawijaya (2010-2011), Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013), dan Pangkostrad (sejak 2013).




Sumber : Detik

KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 dalam Bingkai Pilpres

LAMPUNG-(IDB) : Pesta demokrasi Pilpres 2014 baru saja usai. Pelaksanaan yang aman dan lancar, pertanda demokrasi mulai dirasakan di tengah masyarakat kita.

Namun, di balik kondusifnya kegiatan Pilpres 2014, tak bisa dimungkiri, ada banyak pihak yang berperan menyukseskannya. Salah satunya, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376.

Saibumi.com yang mendapat kesempatan masuk lambung “kapal perang” TNI AL itu, merasakan langsung kesiapan jajaran angkatan laut RI itu mengamankan pelaksanaan Pilpres 2014.

Ajakan “masuk” ke kapal penuh wibawa itu, dilontarkan langsung Danlanal Kol. Laut (P) Suharto usai apel kesiapan TNI-Polri untuk pengamanan Pilpres 2014, Senin, 7 Juli 2014.

"Ada KRI yang lagi sandar di dermaga Panjang. Awak media silahkan datang melihat," kata Suharto. Ajakan yang langsung disambut semangat oleh awak berbagai media.

Matahari sedang bersinar dengan gagahnya saat tiba dilokasi tempat KRI berlabuh di dermaga tiga Panjang. Angin sesekali berhembus kencang mengangkat debu beterbangan.

Bau asin laut terbawa angin bercampur debu. Absen membawa topi membuat kepala saibumi.com langsung terasa disengat panas matahari. Tak jauh dari lokasi parkir kendaraan, terlihat KRI Sultan Thaha Syaifuddin - 376.

Bersandar di Pelabuhan Panjang sejak Sabtu 5 Juli 2014 lalu. Wujud gagah dan warnanya yang hijau tua terlihat mencolok dibanding kapal-kapal besar lain yang juga sedang berlabuh. Panjang 75,04 meter dan lebar 9,75 meter membuatnya mudah dikenali. Ditambah angka 376 raksasa yang ditulis dibagian lambung kapal terbaca dari jarak jauh.

Ada tangga besi yang menghubungkan kapal dengan jalur dermaga sebagai akses utama keluar masuk kapal. Spanduk bertuliskan KRI Sultan Thaha Syaifuddin - 376 membentang dibagian pegangan tangga. KRI STS-376 atau KRI 376, begitu biasa disebut.

Pertama kali kaki menjejak ke kapal, bau bahan bakar solar dan bunyi mesin langsung menyengat hidung dan telinga.

Tiga kru kapal berseragam lengkap sudah bersiap dibagian penjagaan menyambut awak media. Suara keras mesin membuat volume suara diperbesar saat dialog dengan kru kapal.

Badan juga refleks merapat saat tanya jawab. Kartu pers ditinggalkan dan nama lengkap dituliskan pada buku tamu dimeja penjagaan sebelum diperbolehkan masuk ke dalam kapal. Saibumi.com diarahkan masuk ke lorong sempit di sebelah kanan pos penjagaan.

Ukurannya sempit, hanya muat untuk satu orang. Lantai lorong dipasang karpet tebal berwarna hijau. Mungkin untuk mengurangi suara bising mesin dari lantai bawah kapal.

Pijakan terasa kurang kokoh karena kapal bergerak perlahan sesuai arus gelombang. Saibumi.com dipandu memasuki sebuah ruangan yang disebut ruang rekreasi sekaligus ruang makan.

Ternyata Danlanal Kol Laut (P) Suharto sudah menunggu. Senyum hangat dan jabatan tangan erat langsung dia berikan. "Selamat datang di KRI 376. Silahkan duduk sebentar menunggu Komandan kapalnya datang untuk langsung memandu teman-teman media untuk tur sederhana di kapal ini," katanya, masih dengan wajah penuh senyum.

"Kapal oleng Komandan. Ini cuma perasaan saya atau memang benar kapal ini rasanya miring ke kiri?," tanya seorang teman media langsung ke Suharto. "Memang miring ke kiri kapalnya. Soalnya belum isi full bahan bakar makanya jadi miring begini," jawab Suharto ramah.

KRI 376 mampu memuat 98 ton solar (tergantung pengajuan bahan bakar yang disetujui oleh Mabes), 100 ton air tawar dan stok makanan buat seluruh kru kapal hingga 7 hari. Saat ini KRI 376 sedang dalam kondisi full sesuai basic load standard kapal perang. Tak lama yang ditunggu muncul.

Komandan KRI ini bernama Letkol Laut (P) Ario Sasongko (38), lebih suka dipanggil Ario. Bertubuh sedikit gempal, suara agak serak dan mengenakan seragam loreng khas angkatan laut.

Jabatan tangan yang kokoh dia berikan sambil berkenalan dengan tiap awak media. Tanpa dikomando pertanyaan langsung mengalir dari awak media saat Ario langsung mengajak awak media untuk tur sederhana dikapalnya.

KRI 376 ini merupakan kapal yang memiliki persenjataan terlengkap di jajaran Komando Armada RI kawasan Barat (Koarmabar).

Dijajaran Koarmabar, jabatan Komandan KRI tipe Parchim adalah jabatan puncak di kapal. Soalnya dari segi ukuran, KRI 376 termasuk KRI tipe Parchim sekaligus kapal terbesar di Koarmabar. Lorong sempit membuat awak media berjalan satu per satu mengikuti langkah cepat Ario. Di belakang, Suharto mengikuti dengan beberapa teman wartawan media lain.


Suharto sempat berhenti di sebuah bagan berpigura yang menempel di dinding lorong. Bagan itu berisi daftar Komandan yang pernah memimpin KRI ini.

Foto, nama lengkap, pangkat dan lama menjabat sebagai Komandan KRI 376 tertulis jelas. Suharto dengan fasih menjelaskan posisi terkini dari para mantan Komandan KRI tersebut. Lengkap dengan kota tempat para mantan Komandan tersebut sekarang bertugas.

Hal pertama yang ditunjukkan Ario adalah meriam anti kapal selam. Ditunjukkan sekilas karena kami langsung diajak menuju lantai atas kapal. Tangga besi tegak dengan lincah dinaikinya. Kami saling memandang sebelum satu persatu naik.

Jantung sedikit terpacu takut jatuh. Malu kalau benar-benar terjatuh, sesaat memang terlintas. Rupanya Ario hendak menunjukkan tempat senjata meriam deteksi urgent attack. Daya jangkaunya mencapai enam kilometer. Sedikit tanya jawab tentang kegunaan senjata itu terjadi. Paling banyak bertanya adalah para awak media pria.

Yang perempuan lebih bertanya ke soal kehadiran kapal perang canggih ini di Lampung. Ario lancar menjawab pertanyaan kami, walau sedikit membingungkan karena pertanyaan soal spesifikasi senjata bercampur dengan pertanyaan soal kehadiran KRI tersebut di Lampung.

Itu masih diselingi dengan gaya aktif tiap awak media untuk berfoto narsis dengan latar belakang sesuai selera. KRI 376 disiagakan di Pelabuhan Panjang Lampung untuk memback-up pengamanan pelaksanaan Pilpres di Lampung. Akan berlabuh hingga H+2 Pilpres besok.

KRI yang merupakan kapal perang paling canggih yang dimiliki Indonesia ini baru pulang dari Bengkulu. Posisinya yang terdekat dengan Lampung membuat kapal yang membawa sekitar 100 awak kapal ini mendapat penugasan di Lampung.

"Kami akan menjadi jalur escape buat penyelamatan jika ada kondisi terburuk terkait dengan penyelenggaraan Pilpres di Lampung," kata Ario. Sesuai strategi yang sudah disusun oleh Polda Lampung, jalur laut merupakan salah satu jalur escape jika terjadi hal-hal buruk saat Pilpres.

"Secara nasional untuk Pilpres 2014, 2/3 dari kekuatan kapal perang milik Indonesia disiagakan dan disebar di seluruh Indonesia. 1/3 lagi disiagakan untuk menjaga pangkalan," kata pria yang beristrikan orang Solo ini lagi.

Tempat selanjutnya yang ditunjukkan Ario dengan kembali menaiki tangga besi vertikal adalah ruang pusat komando. Sebuah ruang besar yang langsung terasa sempit karena banyaknya tombol, alat dan perlengkapan. Rasanya pengap walau semilir AC sedikit terasa. Boleh dibilang pusat komando ini adalah otak KRI.

Dari sini alur komunikasi dikembangkan. Perintah dan koordinasi disebar keseluruh bagian kapal. Berada dianjungan kapal, benda mirip meja besar dengan beragam tombol rumit menjadi perhatiansaibumi.com.

Dari meja ini kami bisa melihat luas laut ke depan lewat kaca di atas meja monitor. Ada yang unik. Empat kursi dengan model dan ukuran berbeda di meja besar itu. Paling besar, paling tinggi, dan paling kanan adalah kursi tahta Komandan KRI.

Disebelahnya adalah kursi untuk juru mudi kapal, lanjut ke kursi perwira Wakil Komandan, dan paling kiri adalah kursi juru mesin. Empat orang ini sepertinya adalah empat unsur inti dalam formasi tiap kapal perang.

Saat operasional, pusat komando ini akan diisi staf sekitar 15 orang. Secara cepat Ario menyebut dan menunjukkan perangkat yang ada di pusat komando KRI itu. Ada underwater telephone, radar, G Map alias peta elektronik, dan radar anti ranjau.

Dia juga menunjukkan benda bernama sonar yang berfungsi mendeteksi tembakan rudal atau torpedo dari lawan.

"Kalau perjalanan malam ruangan ini harus gelap. Jadi pergerakan kapal sesuai dengan tuntunan dari radar dan kepekaan Komando," kata Ario singkat. Ada satu peralatan yang menarik perhatian saibumi.com.

Terbuat dari kaca tembus pandang. Pada permukaannya, kaca itu terdapat banyak lingkaran tersusun rapi yang beda ukuran. Mirip lingkaran yang sering digunakan untuk menghipnotis. "Ini namanya Floter Udara.

Gunanya untuk memetakan pergerakan musuh dari udara," kata mantan Pasops Batam ini seakan tahu isi pikiran saibumi.com. Pemetaan pergerakan musuh itu jadi bahan informasi untuk Komandan kapal dalam mengarahkan jenis senjata apa yang dipergunakan atau strategi apa yang harus diambil oleh Komandan.

Lagi-lagi aksi narsis para awak media menjadi selingan di antara curahan pertanyaan tiap orang tentang ruang komando tersebut. "Tanggal 26 besok kapal akan berangkat ke Surabaya.

Untuk mengganti beberapa peralatan. Termasuk mewujudkan ide saya untuk membuat pusat komando cadangan di bagian bawah kapal ini. Langkah antisipatif kalau pusat komando utama ini kena serangan.

Ada pusat komando cadangan yang pasti akan berfungsi karena kapal ini sejak awal memang dirancang anti tenggelam," jelas Ario. Keluar dari ruang komando utama, awak dipandu keluar lagi. Di sini Ario menunjukkan senjata rudal air anti pesawat dan helikopter.

"Pernah kami coba dengan lampu lima watt rudalnya mampu tracking. Kelemahannya rudal ini cuma tahan baterai selama 30 detik. Akhirnya kami akali dengan menambah aki sehingga bisa lama melacak," jelas Ario.

"Intinya pergerakan rudal ini mengikuti panas dari sasaran tembak," tambah Danlanal Kol laut (P) Suharto. Kembali kami dipandu turun lebih kebawah. Kali ini Ario menunjukkan meriam anti permukaan dengan tiga jenis ukuran, dan meriam anti udara.
 

Banyak istilah asing dengan nama dan jenis ukuran senjata di KRI yang kurang familiar untuk masyarakat umum disebutkan Ario, sehingga Saibumi.com sendiri tidak secara gamblang bisa menuliskan nama lengkap dari tiap senjata tersebut.

Ada juga beberapa senjata yang terlihat ditutupi terpal besar. Namanya kapal perang, tidak memungkinkan bagi Ario untuk memberitahu seluruh persenjataan yang dimiliki kapal tersebut.

"Kapal berlabuh itu biasanya hanya tiga hari. Untuk isi bahan bakar dan pasok stok makanan. Sudah pasti namanya kapal perang posisi pasti di laut terus untuk mengadakan patroli. Itu adalah wujud pertanggungjawaban kami terhadap keamanan dan kedaulatan sebagai bangsa.

Untuk kapal sejenis ini, masih ada sekitar 32 kapal lagi. Tiap tahun AL mengupayakan menambah dua kapal baru," jelas Ario menambah informasi baru kepada awak media tentang KRI yang dibuat tahun 1980 itu. Kami diajak lagi berpindah lokasi.

Kali ini dekat ke pos penjagaan ada senjata bernama Torpedo MK 46. Terdiri dari tiga selongsong berdiameter besar dan berukuran panjang disisi kanan dan kiri kapal. Ario bilang senjata itu bisa melontarkan tiga torpedo sekaligus.

Akhirnya senjata terakhir yang ditunjukkan kepada kami adalah meriam 57 milimeter anti serangan udara dan kapal permukaan khusus untuk sesama kapal perang. Selesai tur singkat keliling kapal, kami kembali ke ruang rekreasi awal. AC dalam ruangan langsung terasa membantu mengusir panas yang menyengat saat keliling kapal.

Suasana puasa Ramadhan menbuat rasa haus yang utama timbul. Juga mengurangi kuatnya bau bahan bakar solar dan suara berisik mesin yang ada di bagian bawah kapal. Di sebelah kanan pintu masuk ruangan ini ada TV layar datar ukuran besar.

Lengkap dengan peralatan karaoke dan permainan game. "Bernyanyi dan bermain game jadi salah satu cara buat mengusir jenuh di laut," kata Danlanal Suharto sambil menunjuk perangkat elektronik itu dengan tongkat komandonya.

Pada dinding ruang rekreasi sebelah kiri pintu masuk, ada patung burung garuda yang diapit foto Presiden RI dan Jendral TNI Moeldoko disebelah kanan serta foto Wakil Presiden RI dan Laksamana TNI Marsetio di sebelah kiri.

Ada foto berukuran besar wajah pria bersurban putih menempel kokoh di tengah-tengah dinding ruang rekreasi itu. "Itu foto Sultan Thaha Syaifudin. Dia adalah pahlawan nasional kita yang berasal dari Jambi.

Dia adalah satu-satunya pahlawan nasional yang tidak pernah bisa ditangkap oleh penjajah Belanda hingga mati," kata Ario sedikit berbagi tentang pria difoto yang namanya dipakai menjadi nama KRI ini. Di samping TV besar ada rak dengan jejeran buku.

Mayoritas dalam bahasa Inggris. "Itu buku-buku petunjuk penilaian gladi tugas. Karena setiap dua tahun sekali semua kru dan kapal akan diuji. Kalau nilai mereka turun konsekuensinya dilarang berlayar," kata Suharto menerangkan jejeran buku yang ada di rak itu.

Disudut lain ada meja buffet modern beralas keramik. Diatasnya ada magic-com dan kaleng kaca besar penuh berisi kerupuk. Ada juga meja panjang untuk keperluan makan dengan tujuh buah kursi makan.



Sumber : Saibumi

Baret Hitam Untuk "Satukan" Tri Matra

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jendral Moeldoko kembali memberikan pengarahan kepada 1.419 Perwira Tinggi dan Perwira Menengah berpangkat Kolonel dan Letkol yang berdinas di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (23/7) malam. Dia mengingkatkan bahwa TNI di tangannya ingin membangun semangat yang sama.


Untuk itu ujarnya, Panglima TNI membuat satu baret hitam bagi seluruh prajurit yang menggunakan badge Mabes TNI dengan tujuan agar program Panglima TNI atau kebijakan Panglima TNI dalam rangka membangun kebersamaan, soliditas bisa terbangun dengan baik karena jiwanya kita satukan melalui baret hitam itu.


"Itu adalah sebuah simbol bagi sebuah organisasi untuk menunjukkan semangat untuk bersatu itu muncul dan pada akhirnya interoperabilitas TNI, baik di interoperabilitas intelijen, bidang operasi maupun logistik, semuanya bisa berjalan dengan sebaik-baiknya," ujar Panglima TNI.

Selain itu, TNI juga akan membangun pusat jasmani militer di TNI karena nanti memasuki Taruna atau calon Taruna TNI, itu akan dikembalikan lagi seperti zaman yang lalu semuanya memasuki satu pintu yaitu melalui Mabes TNI.


"Jadi nanti seleksi tidak lagi di darat, laut dan udara. Saya selaku Panglima TNI tidak mengizinkan setiap angkatan membentuk penerbang di masing-masing matra, semua penerbang baik darat, laut maupun udara harus melalui sekolah penerbang di Angkatan Udara," tegasnya.

Terakhir Panglima TNI juga menyampaikan bahwa akan ada beberapa penambahan Struktur TNI ke depan, akan adanya Asisten Teritorial di masing-masing angkatan. 




Sumber : JPNN

Pesawat Latih TNI Terbaru Grob Resmi Miliki Simulator

YOGYAKARTA-(IDB) : Komandan Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Agus Munandar, SE, Kamis (24/7) meresmikan penggunaan Simulator Grob G120 TP-A, di Skadik 104, Lanud Adisutjipto. Peresmian diawali dengan upacara militer dengan sederhana, dan dilanjutkan peninjauan dan pengecekan Simulator.


Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Agus Munandar, SE dalam sambutannya mengatakan Kehadiran pesawat latih Grob G120TP-A merupakan jawaban atas tantangan dari proses modernisasi alutsista di TNI AU yang sedang dan akan terus berjalan. Tantangan yang semakin berat tersebut menjadikan kita Lanud Adisutjipto, khususnya Wingdik Terbang, sebagai pelaksana Pendidikan Sekbang juga harus mempersiapkan diri sedini mungkin. Tahapan pendidikan yang sekarang ini berjalan merupakan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kita harapkan.


Komandan Lanud juga menambahkan Keberadaan simulator Grob G120TP-A ini, selain bertujuan untuk menyiapkan siswa agar lebih siap dalam memasuki tahapan pendidikan terbang yang sesungguhnya, juga dimaksudkan untuk membentuk habit dan keselamatan sebelum memasuki tahap bina terbang.


Pesawat Grob adalah pesawat buatan Jerman yang dipergunakan untuk latih Dasar. Pesawat ini merupakan pesawat latih terbaru TNI AU, tiba di Lanud Adisutjipto setahun yang lalu, yang keberadaanya menggantikan pesawat Latih Bravo. TNI AU memilih pesawat Grob untuk Pesawat latihnya karena pesawat tersebut dinilai yang terbaik untuk sekolah penerbang. Pesawat Grob mampu melakukan manuver yang cukup ekstrem.


Komandan Skadik 104 Letkol Pnb Rizaldy Efransa, S.T, sebagai pelaksana Pendidikan Groud School, menyampaikan bahwa Pembangunan Gedung Simulator Pesawat Grob G 120 TP-A ini dimulai tanggal 6 Mei 2013, dan memiliki 6 unit Simulator. Keberadaan Simulator Pesawat Grob G 120 TP-A akan sangat bermanfaat untuk membina kemampuan dan keterampilan para siswa Penerbang khususnya sebelum mereka terbang dengan pesawat terbang yang sesungguhnya. Keberadaan Simulator ini dapat mempermudah dan menjadikan proses pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien termasuk juga dalam mengantisipasi situasi 'emergency'. Ia menegaskan, dengan adanya simulator tersebut maka keahlian dan kemampuan para pilot pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara dapat terus diasah dan ditingkatkan dengan efektif dan efisien.


Hadir dalam peresmian Gedung Simulator pesawat Grob G 120 TP-A, antara lain : Kadisops Lanud Adisutjipto, KadisLog, Komandan PSDP Kol Pnb Somin, Komandan Satuan Pendidikan PSDP Letkol Pnb Henry A. Badawi, para Komandan Skadik dan para perwira pejabat di Lanud Adisutjipto. Usai Peresmian dilanjutkan pemotongan pita, dan penandatangan prasasti oleh Komandan Lanud Adisutjipto.




Sumber : TNI AU