Pages

Minggu, Juli 20, 2014

KRI Ki Hajar Dewantara-364 Operasi Keamanan Laut Di Wilayah Timur

SUABAYA-(IDB) : Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Ki Hajar Dewantara-364 Letkol Laut (P) Rudi Aviantara mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat KRI Ki Hajar Dewantara-364 mendapat tugas untuk melaksanakan operasi keamanan laut di wilayah perairan Indonesia Timur.

Rencana operasi keamanan laut tersebut dikemukakan Komandan KRI Kihajar Dewantara-364 Letkol Laut (P) Rudi Aviantara pada acara buka puasa bersama dengan Anak Buah Kapal KRI Ki Hajar Dewantara-364 beserta keluarga di Rumah Jabatan (Rumjab) Komandan KRI KDA-364 di Daerah Basis TNI AL, Koarmatim, Ujung, Surabaya.

Tugas tersebut rencananya akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan. Oleh karena itu, Komandan KDA-364 Letkol Laut (P) Aviantara berpesan kepada para istri dan keluarga prajurit agar memberikan dorongan moril kepada suaminya dalam melajalankan tugas negara.

Sebagai prajurit Matra Laut merupakan kehormatan dan kebanggaan karena diberikan kepercayaan oleh negara untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara di laut, tegas Komandan KRI KDA-364.

Pada kesempatan tersebut Komandan KRI Kihajar Dewantara-364 Letkol Laut (P) Rudi Aviantara membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada prajurit yang dipimpinnya. Selain membagikan THR, Komandan KRI KDA-364 juga memberikan bingkisan lebaran dan tujuh unit Baby Strolle atau kereta dorong bayi kepada prajurit yang istrinya baru melahirkan.

Dalam sambutannya, Komandan KRI KDA-364 menyampaikan, pemberian THR dan bingkisan leberan ini merupakan salah satu wujud perhatian terhadap prajurit dan keluarganya. Selain itu juga sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi rezeki atas nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.



Sumber : Poskota

KRI Teluk Celukang Bawang Operasi Keamanan Laut Di Selat Malaka

ACEH-(IDB) : KRI Teluk Celukan Bawang-532 yang sedang melaksanakan kegiatan operasi keamanan laut (Kamla) Rakata Jaya di bawah kendali Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), melaksanakan bekal ulang (Bekul) operasi, di Dermaga Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (18/7).

Kedatangan KRI Teluk Celukan Bawang-532 tersebut, disambut oleh Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Lhokseumawe, Kolonel Marinir Agus Dwi Laksana Putra dan Perwira Staf serta anggota Lanal setempat.

KRI Teluk Celukan Bawang-532 dengan komandan Mayor Laut (P) Dimmy Dumri merupakan salah satu kapal perang jenis Frosch-I yang berada di bawah jajaran Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan Barat (Satfib Koarmabar).

Dalam operasi Rakata Jaya kali ini, KRI Teluk Celukan Bawang-532 melaksanakan kegiatan operasi keamanan laut di sektor perairan Selat Malaka dan sekitarnya.

Kepala Dispenarmabar, Letkol Laut (KH) Drs. Ariris Miftachurrahman dalam surat elektroniknya, menjelaskan, selama berada di Lhokseumawe, KRI Teluk Celukan Bawang-532 melaksanakan bekal ulang antara lain berupa bahan bakar minyak, air tawar dan logistik.

Selanjutnya KRI Teluk Celukan Bawang-532 kembali melaksanakan operasi di sepanjang perairan Selat Malaka dan sekitarnya dalam rangka deteksi dini tindak pidana pelanggaran di laut serta pengendalian di kawasan perairan pada sektor operasi yang menjadi tanggung jawabnya selama melaksanakan operasi keamanan laut.




Sumber : Jurnas

S. Korea Opts For KF-X Twin-Engine Fighter Development

The Joint Chiefs of Staff reached the decision to take the C-103 twin-engine platform over the single-engine one, putting an end to a long-drawn-out heated debate, according to the ministry.

SEOUL-(IDB) : The South Korean military has chosen to equip its future fighter jet with two engines instead of one amid lingering worries over the economic and technical merits of the twin-engine aircraft development.

The Joint Chiefs of Staff (JCS) held a top decision-making council Friday to make a choice about the number of engines for the KF-X jet, which is to be developed indigenously with technical assistance from a foreign partner.

South Korea aims to produce 120 or more KF-X aircraft after 2025 to replace the Air Force’s aging F-4s and F-5s, most of which will be decommissioned before the mid-2020s. The KF-X could be on par with an advanced F-16 jet armed with high-end avionics systems.

“The JCS formed a task force to review the costs, requirements and development schedules for the KF-X over the eight months,” JCS spokesman Eom Hyo-sik said. “As a result, the task force reached a decision that a twin-engine aircraft is a right choice as it meets future operational needs and can help catch up with neighboring countries’ aircraft development trends.”

Given the potential development period for a twin-engine jet, the spokesman said, the KF-X jet’s initial operating capability is to be scheduled for 2025, a two-year delay from the original goal.

The Defense Acquisition Program Administration (DAPA) is set to launch a bid for the engine contract as early as next month. Candidates would include the GE F414 and Eurojet EJ200, according to DAPA officials.




The JCS’ decision on the twin-engine platform comes amid heated debate over the feasibility of the KF-X jet development. The state-funded Korea Institute for Defense Analysis (KIDA) vehemently opposed the twin-engine design, citing high costs and technical challenges.

The KIDA assessed the KF-X development would cost about 9.6 trillion won (US $93 billion), but it expects the cost would be doubled if the jet is a twin-engine design.

The institute also claims an F-16 class jet with double engines doesn’t have a competitive edge in the export market dominated by US and European fighter aircraft.

“A new fighter aircraft is a massive endeavor at the best of times, and wildly unrealistic technical expectations do not help the project,” Lee Ju-hyung, a senior researcher at the KIDA said.

Kim Dae-young, a member of the Korea Defense and Security Forum, a Seoul-based private think tank, was worried if potential cost overruns would eventually hinder the development of indigenous avionics systems.

“Under the original KF-X plan, [active electronically scanned array] radars and other avionics shall be developed locally, but if development costs increase, those systems are likely to be adopted from foreign defense companies inevitably,” Kim said.

Korea Aerospace Industries (KAI) also preferred a single-engine type on the basis of its T-50 Golden Eagle supersonic trainer jet co-developed by Lockheed Martin. In recent years, KAI successfully fielded T-50’s lightweight fighter version, the FA-50, which were exported to Indonesia and the Philippines.

During an air and defense fair in October, KAI displayed a conceptual design with a 29,000-pound engine.



“A single-engine concept is in pursuance of both affordability and combat performance based on the advanced FA-50 technologies,” a KAI official said.
 
On the other hand, the Air Force, backed by the state-run Agency for Defense Development (ADD), brushed off concerns over costs overruns and technical difficulties.
 
“The KF-X is a 4.5-generation fighter that can carry weapons of 20,000 pounds or more,” an Air Force spokesman said. “Indonesia, a partner of the KF-X project, is supposed to buy a bunch of jets, and when mass production starts, the costs will go down.”
 
The spokesman added that a twin-engine aircraft larger than the KF-16 will provide more room for future upgrades and will help cope with growing air powers in the neighborhood — China and Japan — which are accelerating air force modernization.
 
Lee Dae-yeol, head of ADD’s KF-X project team, argues that a fighter with a new concept has better economic feasibility in terms of total life-cycle costs.
 
“The ADD has secured about 90 percent of independent technologies for the KF-X,” Lee noted. “Of the 432 technologies needed, the agency is only short of 48 items, such as engines and some avionics systems.”
 
The ADD hopes that it will be able to get those lacking technologies in offsets from Lockheed Martin, the successful bidder for South Korea’s F-X III fighter jet development program, and other foreign companies.
 
The ADD envisions that a KF-X Block 2 would have internal weapons bay, and Block 3 would feature stealth improvements to the level of the B-2 bomber or F-35 joint strike fighter.
 
Indonesia is the only KF-X partner at the moment. Indonesia is to bear 20 percent of the projected development costs, while the Korean government will take 60 percent. The funding for the remaining 20 percent remains unclear, as KAI is expected to bear part of the money.



Source : Defensenews

44 Prajurit TNI AL Berangkat Jemput KRI Usman Harun

KRI Bung Tomo 357 (photo : Grhm Rpr)
KRI Bung Tomo 357


JAKARTA-(IDB) : KRI Usman-Harun, saat ini telah selesai proses pengerjaannya. 44 prajurit TNI AL diberangkatkan untuk menjemput dan langsung membawa pulang kapal tempur yang akan jadi kebanggaan Indonesia itu.


“Sabtu, 19 Juli 2014 tim 44 KRI Usman Harun – 359 berangkat menuju ke Jakarta menggunakan kereta api dari stasiun Pasar Turi Surabaya yang selanjutnya akan berangkat menuju ke Inggris pada hari Senin 21 Juli 2014 dalam rangkaian kegiatan KPPK MRLF,” kata Kadivkom KRI USH-359, Letda Laut (P) Asman Prasetyo dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (20/7/2014).


44 pasukan TNI AL itu terdiri dari 8 perwira dan 36 anggota. Sebelum diberangkatkan ke Inggris, ke 44 pasukan itu harus menjalani pengecekan akhir di Kolat Makoarmatim.


“Tim 44 yang terdiri dari 8 Perwira dan 36 Anggota terlebih dahulu berkumpul di Kolat Makoarmatim untuk pengecekan terakhir personel dan material yang akan dibawa,” jelasnya.


Uniknya, nantinya KRI Usman-Harun akan dikomandani oleh seorang prajurit wanita. Komandan KRI Usman -Harun adalah Mayor Laut (KH) Martha Latu Retno.


“Ibu Komandan KRI Usman Harun – 359 beserta tim 44 KRI Usman Harun – 359 berdoa bersama demi kesuksesan, kesehatan, keselamatan dan kelancaran seluruh prajurit KRI Usman Harun – 359 dan keluarga yang ditinggalkan dalam mengemban tugas negara pengambilan KRI Usman Harun – 359 dari Inggris,” ungkap Asman Prasetyo.


Nama KRI Usman-Harun sempat diprotes Singapura, karena negeri jiran itu menganggap Usman dan Harun adalah teroris yang merupakan pelaku pemboman di Singapura pada tahun 1960-an. Namun, pemerintah tetap bersikukuh dengan nama itu, karena Usman dan Harun merupakan prajurit Marinir TNI AL yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia.

Kapal ini dilengkapi radar sensor dan avionik, serta beberapa pucuk meriam berkaliber sedang dan beberapa rudal. KRI ini merupakan kapal perusak, namun bertipe multi role light frigate (MRLF), yaitu sejenis kapal perusak ringan, yang memiliki bobot 2.000 ton dan jangkauan tembakan tidak terlalu jauh. Kapal ini memang bukan kapal baru, tapi kapal bekas yang kemudian diupgrade teknologi dan sistem peluru kendalinya. 

Penampakan KRI Usaman Harun

KRI Usman Harun di Inggris dijemput oleh 44 prajurit TNI AL. Kapal perang baru untuk menambah kekuatan maritim Indonesia itu telah berangkat menuju perairan Nusantara sejak Sabtu (19/7) kemarin.

KRI yang dikomandani oleh Kolonel Laut Didong (P) Rio Duta S.T, M.AP, itu tampak gagah dengan nomor lambung 359. Kapal perang jenis Multi Role Light Frigate ini memiliki sensor radar dan sonar avionik.

Kapal perang dengan warna abu-abu gelap yang berfungsi untuk kamuflase ini akan mengarungi lautan dnegan kecepatan 30 knot. Dari penampakannya, kapal ini juga memiliki helipad di bagian belakang untuk pendaratan helikopter.

Meriam utama di bagian depan siap untuk menghalau pesawat musuh dan dua meriam penangkis serangan udara di sisi kiri serta kanan kapal. Kapal ini juga memiliki kemampuan menembakan rudal ke udara.

Kemampuan radarnya juga sangat canggih, sehingga KRI Usman Harun dinilai sangat cocok menjaga kedaulatan NKRI.



Sumber : Detik

Penembakan Di Papua, TNI-Polri Diminta Segera Bertindak

JAKARTA-(IDB) : Kasus penembakan di Papua yang diduga dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata yang terjadi di dua tempat dan menyebabkan warga sipil di Papua meninggal mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat terutama Komisi I DPR.

"Menurut hemat saya harus dilakukan sebuah operasi yang benar-benar mengeleminasi atau benar-benar melenyapkan mereka (kelompok sipil bersenjata)," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Pur) TNI Tubagus Hasanuddin, di Jakarta, Sabtu (19/7).

Mantan Sekretaris Militer Presiden RI itu menyatakan apa yang dilakukan kelompok itu sudah sangat membahayakan nyawa masyarakat sipil yang tidak berdosa. Diapun meminta pihak kepolisian dan TNI di Papua bekerjasama untuk melakukan langkah kongkret melindungi masyarakat Papua.

"Jangan ragu-ragu, kalau ini gerakan separatis maka TNI harus melakukan operasi. Kalau ini kriminal murni maka kepolisian bertindak. Jangan kemudian ditangani oleh TNI tidak, sama kepolisian pun tidak," tegasnya.

Lebih jauh Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan bahwa aparat keamanan di Papua harus memprioritaskan rasa aman dan damai masyarakat Papua. TNI dan kepolisian harus berkoordinasi penuh dan mengidentifikasi masalah secepatnya.

"Jangan bingung-bingung, ini menyangkut nyawa masyarakat Papua, kalau aparatnya sudah bingung bagaimana dengan keamanan rakyatnya?" Ujar Hasanuddin.

Diketahui sejumlah media massa melaporkan bahwa kejadian bermula pada Rabu (16/7) pukul 14.15 WIT, mobil lajuran Wamena-Mulia yang mengarah ke Kampung Kalome dan Kampung Dangobak, sedang membawa bahan sembako untuk masyarakat. Kendaraan lalu dihadang dan ditembaki oleh kelompok sipil bersenjata yang mengakibatkan korban sipil satu orang sopir meninggal di tempat dan 2 orang luka tembak. Selanjutnya empat mobil Mitsubishi Strada dibakar.

Korban yang meninggal dunia atas nama Kallo (30 tahun) terkena luka tembak di bagian kepala, Laksmana (24 tahun) terkena luka tembak di bagian lutut, serta satu orang yang terkena luka tembak di bagian pantat atas nama Bahar (40 tahun).

Kejadian terulang kembali pada Kamis (17/7), aksi penembakan terjadi di daerah Dugume Kabupaten Lany Jaya, sekitar pukul 17.10 WIT. Kali ini korbannya adalah masyarakat sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek yang bernama Nasito (47 tahun), asal Probolinggo, yang meninggal dunia setelah diterjang peluru dari senjata api.

Saat itu Nasito mengantar penumpangnya dari arah Malagayneri menuju ke Tiom. Pada saat tiba di Kampung Dugume, yang bersangkutan ditembak di bagian leher belakang tembus ke pipi bagian kiri.




Sumber : BeritaSatu

SBY Larang Maskapai Nasional Terbang Di Atas Wilayah Konflik

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut menyatakan keprihatinannya atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah Ukraina tadi malam yang diduga dihantam rudal.

SBY pun menyerukan kepada seluruh maskapai penerbangan Indonesia untuk menghindari wilayah konflik seperti perbatasan Russia dan Ukraina.

"Saya telah menginstruksikan agar maskapai penerbangan Indonesia menghindari daerah-daerah konflik militer khususnya Ukraina dan Russia dan di atas wilayah jalur Gaza," ujar SBY dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/7/2014).

SBY menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan imbauan tersebut termasuk kepada maskapai nasional Garuda Indonesia.

"Saya juga menyerukan kepada WNI yang bepergian dengan jasa penerbangan bisa memastikan bahwa pesawat yang ditumpanginya tidak melintas di daerah konflik seperti Ukraina, Russia, dan Gaza," paparnya.

"Saya dapat laporan dari Menteri Luarr Negeri bahwa Dewan Keamanan PBB akan bertindak. Indonesia mendukung penuh, DK PBB harus mengambil langkah serius dan segera," tandasnya.

SBY juga menyerukan solidaritas sesama negara ASEAN untuk membantu Malaysia mengatasi musibah ini untuk mendapat keadilan atas tragedi yang tidak diharapkan tersebut.

Sebelumnya diwartakan, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina. Pernyataan resmi pihak maskapai menyebutkan, 298 penumpang dan kru dipastikan tewas.



Sumber : Okezone

Hamas Lumpuhkan 11 Tentara Israel

GAZA-(IDB) : Kelompok Hamas Palestina terus menghadang agresi militer Israel di Gaza. Pertempuran darat di wilayah tersebut semakin sengit.

Pasukan sayap bersenjata Hamas, al-Qassam Brigades menyatakan pihaknya berhasil menumpas 11 tentara Israel lewat 4 "Operasi Spesial" selama 24 jam.

"Pasukan khusus kami berhasil menyusup melalui terowongan ke barisan musuh. Dan pejuang kami bertarung melawan mereka," demikian pernyataan al-Qassam Brigades, seperti dimuat Al-Arabiya, Sabtu 19 Juli 2014.

"Salah satu pejuang kami mengonfirmasi 5 tentara Israel tewas, 3 di antaranya ditembak pada bagian kepala, 2 lainnya ditembak pada bagian badan.

"Dalam sebuah video yang disebar di internet terlihat pasukan Hamas menembaki tentara Israel menggunakan sniper.

Pihak Israel kemudian mengonfirmasi bahwa ada pejabat senior di antara tentara yang tewas, yakni mayor Amotz Greenberg dan tentara, Sersan  Adar Barsano.

Seperti dimuat Jerusalem Post, militer negeri zionis juga mengatakan ada 2 tentara mereka yang terluka dalam pertempuran dengan Hamas.

Jumlah korban tewas di kubu Israel tak sebanyak korban jiwa di Gaza. Sejauh ini, ada lebih dari 320 warga Gaza yang tewas akibat gempuran udara dan darat yang dilancarkan Israel.

Konflik terbaru ini dipicu oleh aksi penculikan dan pembunuhan terhadap 3 remaja Israel. Kemudian pemuda Palestina juga ditemukan tak bernyawa di hutan belantara setelah diculik dan dibakar hidup-hidup.

Israel mulai melancarkan agresi militer Operasi "Protective Edge sejak Selasa 8 Juli dini hari hingga sekarang. Dunia mengecam serangan Israel, namun negeri zionis tetap bersikeras bahwa langkahnya sudah tepat.

Hari Ke-12 Israel-Hamas Saling Serang, 314 Orang Meregang Nyawa


Serangan demi serangan masih dilakukan oleh Israel maupun Hamas. Namun lagi-lagi yang banyak menjadi korban adalah warga Gaza.

Diberitakan Reuters, Sabtu (19/7/2014), 5 jasad kembali dievakuasi dari rumah yang terkena serangan udara Israel di Gaza selatan hari ini. "Jumlah korban dalam 12 hari kekerasan kedua wilayah itu pun bertambah menjadi 314 orang," kata petugas medis.

"Mayat-mayat itu diambil dari Khan Yunis, di mana jasad keenam juga ditemukan, dan orang ketujuh meninggal karena luka yang diderita pada Jumat 18 Juli," kata juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra.

Penemuan mayat terjadi setelah kematian tujuh orang di luar sebuah masjid di kota selatan Khan Yunis. Tiga dari mereka yang tewas dari keluarga yang sama.

"Ada seorang wanita di antara mereka yang tewas," tambah Qudra.

Tiga orang tewas tak lama setelah itu, dalam tiga serangan terpisah di Beit Hanun di utara Deir al Balah-di Gaza tengah, dan satu lagi di Khan Yunis.

"2.270 warga Palestina telah terluka," sambung Qudra.

Operasi Protective Edge adalah konflik paling berdarah di Jalur Gaza yang terkepung sejak 2009. Serangan semakin intens pada 8 Juli, setelah remaja Israel terbunuh. Lalu dilakukan serangan balasan ke Gaza.

Konflik antara Israel dengan Hamas yang tak kunjung berakhir membuat Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon berangkat ke daerah itu. Guna membantu mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 300 orang, di mana sebagian besar warga sipil.

Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Politik Jeffrey Feltman mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa Ban siap melakukan tugasnya untuk membantu mengakhiri kekerasan dan mencari solusi atas krisis tersebut.




Sumber : SCTV

TNI Siap Kawal Pengumuman Pilpres Agar Tak Rusuh

BANDUNG-(IDB) : Kodam III Siliwangi tak akan membiarkan pengumuman pemenang presiden dan calon wakil presiden 22 Juli 2014 diwarnai kerusuhan. Mereka siap menindak tegas oknum-oknum yang berencana merusak kondusifitas keamanan.

Oleh sebab itu, pasukan Kodam III/Siliwangi bersama Kepolisian Daerah Jabar melakukan latihan bersama di Lapang Gasibu, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2014).


Pangdam III Siliwangi Mayjen Dedi Kusnadi berjanji tidak akan membiarkan proses demokrasi di Indonesia diciderai oknum-oknum yang berusaha membuat onar, baik sebelum pengumuman ataupun setelah pengumuman pemenang. Menurut dia, TNI wajib mengatasi setiap permasalahan yang berkaitan dengan keamanan, terlebih jika dimintai bantuan oleh kepolisian.


“Jika ada kejadian di luar sektor yang tidak terantisipasi, dan di situ ada TNI, maka TNI pun berkewajiban menanganinya. Sehingga tidak ada istilah pembiaran terhadap kelompok massa yang anarkis,” tegas Dedi seusai memimpin latihan.


Menurut dia, latihan bersama kepolisian ini dilakukan untuk memastikan kesiapan pasukan keamanan dalam menjaga kondusifitas sebelum dan setelah pengumuman pemenang pilpres.

“Ini (latihan) sangat perlu untuk mengantisipasi kemungkinan tindakan anarkis oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.


Oleh karenannya, jika ada gerakan-gerakan anarkis baik aparat TNI ataupun kepolisian sudah tidak kaget lagi. “Mereka sudah terlatih menghadapi unjuk rasa yang sifatnya anarkis,” katanya



Sumber : Inilah