Pages

Kamis, Juli 17, 2014

Pesawat Tempur F-16 C/D 52ID TNI AU Mendarat Di Alaska

ALASKA-(IDB) : Tiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU dengan call sign "Viper Flight," sudah meninggalkan Hill AFB Utah dan mendarat dengan selamat di Eielson AFB Alaska. Pesawat pertama adalah TS 1620 dengan crew Maj Collin Coatney/Ltk.Firman Dwi Cahyono, pesawat TS 1623 diawaki Ltc Erick Houston/ May. Anjar Legowo dan pesawat TS 1625 diawaki Col Phil Purcel. Tiga buah pesawat F-16 C/D lepas landas dari Hill AFB Utah pukul 11.15 waktu setempat untuk bertemu dengan pesawat tanker KC-10 yang akan mengawal pesawat sampai Alaska.
 
Perjalanan ditempuh dengan ketinggian 25.000 kaki pada kecepatan 0.8 MN (Mach Number) atau sekitar 480 KTAS (Knots True Air Speed) melewati area gurun, area perkotaan, selat sepanjang pantai dan juga pegunungan yang tertutup salju di wilayah Canada bagian utara sebelum memasuki wilayah Negara bagian Alaska. Selama perjalanan dilaksanakan air to air refueling dengan pesawat KC-10 dari Travis selama 3 kali pengisian.
 
Pesawat mendarat dengan ILS approach di Eielson AFB Alaska di tengah guyuran hujan dan angin samping (crosswind 20 kts) pada pukul 13.51 waktu setempat di mana Alaska berada pada zona waktu GMT-8. Rencana pada leg berikutnya keberangkatan akan dilaksanakan pada hari Kamis pukul 11.00 waktu Alaska menuju Guam yang akan menempuh waktu perjalanan lebih dari 9 jam. 

Dalam perencanaan penerbangan “ferry flight” dari Hill AFB Utah menuju Lanud Iswahjudi Madiun dimulai dengan perjalanan dari Hill AFB, Utah menuju Eilsen AFB Alaska dengan waktu 4 jam 23 menit, selanjutnya tgl 17 Juli berangkat dari Eilsen AFB Alaska menuju Andersen AFB Guam selama 9 jam 40 menit dan leg terakhir tanggal 20 Juli dari Guam langsung menuju Lanud Iswahyudi Madiun dengan waktu 5 jam 16 menit. Ketiga pesawat direncanakan akan mendarat pada pukul 11.16 di lanud Iswahjudi Madiun pada tanggal 20 Juli 2014 langsung diparkir di hangar Skadron Udara 3 “The Dragon Nest”.
 
Keenam instruktur penerbang mulai bulan Agustus akan melanjutkan latihan terbang konversi F-16 C/D nya di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi empat instruktur penerbang dari US Air Force Mobile Training Team. Karena konfigurasi awal pesawat F16C/D-52ID tidak dilengkapi dengan drag chute (rem payung) maka pesawat-pesawat ini direncanakan akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute yang dilakukan tehnisi TNI AU dibantu personil Lockheed Martin pada kuartal pertama 2015.
 
Pengadaan 24 pesawat F16 C/D-52ID dalam Proyek “Peace Bima Sena II” ini merupakan kerjasama antara Pemerintah AS dan Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tanggal 17 Januri 2012. Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade pesawat Block 25 hingga mencapai masa usia pakai (service life) optimal. 

Disisi lain modernisasi avionic dan engine pesawat akan meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 52. Upgrade Pesawat F-16 C/D 52ID ini tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block 52, terutama pemasangan Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang dipakai Block 52+, Improved Data Modem Link 16 Block-52, Embedded GPS INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS , Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213, Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV, Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan Chaff/Flare. Sedangkan kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan agar mampu mendukung peralatan dan system baru yang dipasang.
 
Tidak hanya itu, seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E menjalani upgrade di sehingga menjadi baru kembali. Seluruh pesawat menjalani upgrading dan refurbished rangka “airframe” serta sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.
 
Rangka pesawat diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi menjadi baru dan system computer baru ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat.
 
Pengadaan 24 F-16 C/D-52ID tersebut akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru untuk menambah kekuatan tempur TNI Angkatan Udara sebagai tulang punggung kekuatan dirgantara (Air Power) kita demi menjaga Keamanan Nasional Indonesia.




Sumber : TNI AU

4 KCR Dan 1 Kapal PC 43 Diluncurkan September

BATAM-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio meninjau galangan kapal PT. Palindo Marine Shipyard dan PT. Citra Shipyard Tanjung Uncang Batam, Kepulauan Riau, Kamis, yang merupakan tempat pembuatan kapal perang karya anak bangsa Indonesia.

Seperti yang diberitakan Antara, Kamis (17/7), Kasubdispenum Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, melaporkan Kasal dalam kunjungan itu diterima langsung oleh Direktur Utama PT. Palindo Marine, Harmanto, dan Dirut PT. Citra Shipyard, Frengky.

Saat ini, kedua perusahaan itu sedang membangun empat 4 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) dan satu unit PC 43. Rinciannya, tiga unit KCR diproduksi oleh PT. Palindo Marine Shipyard, satu unit KCR dan satu unit PC 43 dibangun oleh PT. Citra Shipyard.

"Pembangunan kapal perang yang merupakan karya anak bangsa Indonesia ini siap diluncurkan pada awal September mendatang," kata Direktur Utama Palindo Marine, Harmanto.

Kapal perang yang memiliki panjang 44 meter ini dapat melaju hingga 30 knots atau kurang lebih 60 kilometer per jam.

Sebelumnya, perusahaan ini telah sukses memproduksi sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut, antara lain KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, dan KRI Beladau 643.

Dalam kunjungannya, Kasal didampingi Asrena Kasal Laksda TNI Agung Pramono, Panglima Armada Barat Laksda TNI Ary Atmaja, Kadismatal Laksma TNI Ir Bambang Naryono, Dan Lantamal lV Laksma TNI Agus Heryana, Dan Lantamal V Brigjen TNI Mar Rudy Andi Hamzah, Kabagset Smin Kasal Letkol Laut (KH) Ali Ridlo, dan Kabag Bungkol Kasal Letkol Laut (E) Lilik Asmoro.

Setelah melakukan peninjauan pembangunan kapal perang karya anak bangsa, Kasal beserta rombongan langsung menuju Batalyon Infanteri 10 Korps Marinir di Setoko, Batam, untuk meresmikan Masjid Al Barkah bagi seluruh prajurit Batalyon serta masyarakat sekitar.

Sebelumnya (16/7), Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang didampingi Kasal dan Wakasal melaksanakan inspeksi pasukan Marinir yang terlibat dalam pengamanan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 di lapangan apel Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan di Bhumi Marinir, Cilandak, disambut Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso. Pada pengamanan pilpres kali ini, Korps Marinir menerjunkan 2.901 personel dari jajaran marinir wilayah barat.

Dalam inspeksi untuk mengecek kesiapan serta kondisi prajurit Korps Marinir menjelang pengumuman hasil akhir Pilpres pada 22 Juli itu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menekankan tiga hal yakni menjaga netralitas TNI, bersikap tegas dalam tindakan, dan profesional dalam bertugas dengan tetap dalam kendali Panglima TNI.


32 Prajurit Koarmatim Siap Awaki Kapal PC 43


Sebanyak 32 prajurit Koarmatim siap mengawaki Kapal Patroli Cepat (KPC) 43 M buatan Dalam Negeri. Persiapan dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Awak Kapal Patroli Cepat 43 M KRI Sidat yang dibuka secara resmi oleh Komandan Kolat Kolonel Laut (P) Bambang Supriadi, di Kolat Koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis (17/07).

Upacara Pembukaan dihadiri oleh: para Komandan Unsur, para Instruktur serta Calon Awak Kapal Perang tersebut. Rencananya KCT 43 M buatan Dalam Negeri tersebut akan diberi nama KRI Sidat, diawaki 32 prajurit yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Okky W.


Dalam sambutannya Komandan Kolat Koarmatim menyampaikan, beberapa hal antara lain, Pelatihan ini dimaksudkan agar prajurit Pengawak Kapal KPC, nantinya mampu mengoperasikan dan mengendalikan Alat Utama Sitem Senjata (Alutsista) ini sesuai dengan teknologi yang serba canggih dan modern.


"Hal ini guna memenuhi kebutuhan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), lanjut Dankolat. Selain itu Pelatihan ini juga sebagai wahana pendalaman dan penguasaan suatu teknologi baru yang serba modern, lanjut Dankolat Koarmatim.




Sumber : Merdeka

Penuhi Banyak Pesanan TNI AL, PT PAL Bakal Gandeng Galangan Kapal Asing

SURABAYA-(IDB) : Industri Galangan Kapal Nasiona (Galkapnas) mulai menggeliat, menunjukkan eksistensinya dalam memproduksi berbagai jenis kapal, baik kapal komersial niaga hingga kapal perang. Hal ini terbukti dengan pembukaan kerja sama dari berbagai pihak, khususnya dari luar negeri, dan perluasan galangan kapal.

Salah Satu Perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri maritim, PT PAL, kini telah bersiap diri mengadakan kerja sama dengan salah satu galangan kapal swasta dari Arab Saudi.


“Saat ini, kesiapannya masih pada tahap perbincangan, dan rencananya dalam waktu dekat, pihak direksi akan berkunjung ke sana,” ujar Direktur Produksi PT PAL, Edi Widarto.


Sebagaimana diketahui, pembuatan kapal tidaklah mudah, baik secara finansial maupun teknologi. Dalam beberapa proyek kapal perang yang telah dilakukan PT PAL, seperti KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 berjenis LPD (Landing Platform Dock) merupakan hasil transfer teknologi. Jenis LPD yang sama seperti KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591 merupakan hasil karya Daesun Shipbuilding and Engineering Co. Ltd Korea Selatan.


“Kerja sama itu, bisa dengan saling joint proyek pembangunan kapal atau pun di bidang finansial, dengan memberikan support pendanaan kepada PT PAL,” ungkap Edi.

TNI AL masa Rencana Strategis II tengah memesan banyak kapal perang, baik jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) hingga Kapal Selam. PT PAL akan menggandeng perusahaan galangan kapal dari Hongkong dan Tiongkok untuk memenuhi pemesanan kapal TNI AL




Sumber :JurnalMaritim

Koarmatim Intensifkan Operasi Pengamanan Di Perbatasan

NUNUKAN-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengintensifkan operasi pengamanan wilayah perairan Indonesia Kawasan Timur dengan Negara Tetangga, di antaranya perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, melaksanakan kunjungan dan peninjauan di perbatasan Indonesia dengan Malaysia dalam rangka melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan di Nunukan, Kalimantan Timur, Senin (14/07). Dalam kunjungannya Danguspurlatim didampingi oleh Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Imam Hidayat, S.E. 

Danguspurlatim selaku Komandan Tugas Laut (Dankogasla) Garda Wibawa-14 melaksanakan peninjauan di Posal Sei Pancang yang merupakan Pos TNI AL terdepan yang berbatasan langsung dengan Perairan Tawau Malaysia. Di sela-sela kegiatan peninjauan, Danguspurlatim juga bertatap muka bersama Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) Kecamatan Sebatik di Posal Sei Pancang.  


Selain peninjauan ke Posal Sei Pancang, Danguspurlatim melaksanakan peninjauan ke Pos Perbatasan Patok Tiga Aji Kuning, Pos Komando Taktis (Kotis) Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Ambalat di Sei Bajau, sekaligus memberi pengarahan kepada seluruh prajurit Marinir Satgasmar Ambalat. Danguspurlatim juga melaksanakan acara Buka Puasa Bersama di Pos Kotis Satgasmar Ambalat bersama dengan Danlanal Nunukan dan masyarakat setempat, di Mess Kotis Satgasmar Ambalat. 


Selesai melaksanakan peninjauan daerah perbatasan di Kec. Sebatik, Danguspurlatim melaksanakan peninjauan ke Mako Lanal Nunukan dengan menggunakan KRI Hasan Basri (HBS)-382 yang disambut oleh Danlanal Nunukan beserta seluruh prajurit Mako Lanal Nunukan dan Forum Komunikasi Perangkat Daerah (FKPD) Kab. Nunukan yang diiringi dengan tarian selamat datang "Tepung Tawar".




Sumber : TNI AL

Tiga UN Warships Gelar Latihan Sea Manoeuvring

BEIRUT-(IDB) : Menjelang akhir ontask ke-13, KRI Frans Kaisiepo-368 beserta dua kapal Bangladesh Navy mendapatkan perintah latihan bersama dari MTF Commander melalui MTF-N7 selaku Staf Latihan. Latihan bersama tersebut berupa latihan manuver taktis yang biasa disebut serial sea manoeuvring exercise (Seamanex 002). Latihan dilaksanakan menjelang sunset di Area of Maritime Operation (AMO) Zone 1 North perairan Lebanon. Selasa, (15/07/2014).

Sekilas tentang dua kapal Bangladesh yang belum lama ini baru bergabung dengan Combined Task Force (CTF) 448, yaitu BNS Ali Haider dan BNS Nirmul dimana pada medio Juni lalu menggantikan BNS Osman dan BNS Madhumati yang telah bertugas kurang lebih selama 5 tahun di Lebanon. BNS Ali Haider F17 merupakan kapal perang ex-HMS Jaguar jenis fregateyang telah selesai dimodifikasi dan dimodernisasi pada awal tahun 2014 lalu. Telah dilengkapi dengan rudal C-802 dan diperbarui dengan teknologi China oleh Angkatan Laut Bangladesh. Sedangkan BNS Nirmul P813 merupakan salah satu dari dua Durjoy-class, jenis large patrol craft-missile (LPC-M) yang selesai dibangun di Wuchang Shipyard China pada awal tahun 2013, juga dilengkapi dengan rudal buatan China C-704.

Pada pukul 17.15 waktu setempat, ketiga kapal telah berkumpul di sekitar titik rendezvous. Bertindak selaku Officer Conducting Serial (OCS) dalam seamanex 002 kali ini adalah BNS Ali Haider. Formasi demi formasi dilaksanakan sesuai berita taktis yang di kirimkan OCS melalui jaring radio komunikasi taktis anjungan. Ketiga kapal melaksanakan gerakan dan manuver untuk menempati stasiun/posisi dalam tiap formasi tersebut dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan. Tujuan dilaksanakannya latihan ini tiada lain untuk melatih crew masing-masing kapal dalam menerima dan mengupas berita sandi, melaksanakan perhitungan olah gerak taktis, dan menguji keterampilan perwira jaga dalam shiphandling menempati posisi dalam formasi.

Latihan yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut, berjalan dengan aman dan lancar, walaupun dilaksanakan ditengah cuaca yang kurang mendukung. Ketiga kapal dapat menjalankan tugas latihan dengan semangat dan penuh dedikasi. Kegiatan dilanjutkan dengan pergerakan individu menuju sektor patroli masing-masing di AMO dalam rangka melanjutkan tugas mendukung misi PBB untuk menjaga stabilitas keamanan perairan Lebanon.


Sumber :  TNI AL

Rimpac 2014, Military Operations in Urbanized Terrain

HAWAII-(IDB) : An Indonesian Marine provides security over a roof top during Rim of the Pacific (RIMPAC) Exercise 2014 at Military Operations in Urbanized Terrain facility (MOUT) 2. Twenty-two nations, more than 40 ships and submarines, about 200 aircraft and 25,000 personnel are participating in RIMPAC from June 26 to Aug. 1 in and around the Hawaiian Islands and Southern California. The world's largest international maritime exercise, RIMPAC provides a unique training opportunity that helps participants foster and sustain the cooperative relationships that are critical to ensuring the safety of sea lanes and security on the world's oceans. RIMPAC 2014 is the 24th exercise in the series that began in 1971.

An Indonesian Marine provides security through a window during Rim of the Pacific (RIMPAC) Exercise 2014 at Military Operations in Urbanized Terrain facility (MOUT) 2. Twenty-two nations, more than 40 ships and submarines, about 200 aircraft and 25,000 personnel are participating in RIMPAC from June 26 to Aug. 1 in and around the Hawaiian Islands and Southern California. The world's largest international maritime exercise, RIMPAC provides a unique training opportunity that helps participants foster and sustain the cooperative relationships that are critical to ensuring the safety of sea lanes and security on the world's oceans. RIMPAC 2014 is the 24th exercise in the series that began in 1971. 

An Indonesian Marine provides security within the concealment of bushes during Rim of the Pacific (RIMPAC) Exercise 2014 at Military Operations in Urbanized Terrain facility (MOUT) 2. Twenty-two nations, more than 40 ships and submarines, about 200 aircraft and 25,000 personnel are participating in RIMPAC from June 26 to Aug. 1 in and around the Hawaiian Islands and Southern California. The world's largest international maritime exercise, RIMPAC provides a unique training opportunity that helps participants foster and sustain the cooperative relationships that are critical to ensuring the safety of sea lanes and security on the world's oceans. RIMPAC 2014 is the 24th exercise in the series that began in 1971.




Sumber : DVIDS

Tenang, TNI Beri Jaminan Rasa Aman

JAKARTA-(IDB) : Keberadaan segenap prajurit TNI harus dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di sekelilingnya, dengan bersungguh-sungguh memegang komitmen netralitas, dalam konteks penyelenggaraan Pemilu 2014, yang telah menjadi keputusan Mahkamah Konstitusi. Demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah dan pengorbanan ini harus didukung oleh stabilitas, guna dapat melanjutkan pembangunan nasional. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dalam amanatnya yang dibacakan Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI Mayjen TNI Mudjiono, S.E. (selaku Irup) pada upacara bendera tujuh belasan di Lapangan Upacara Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

“TNI sama sekali tidak menginginkan adanya tindakan kelompok-kelompok tertentu, yang ingin mengganggu stabilitas nasional dan merusak struktur sosial yang telah dibangun dengan baik, khususnya terkait dengan penyelenggaraan Pilpres 2014 yang telah memasuki tahapan krusial penghitungan dan pemungutan hasil pemungutan suara”, lanjut Panglima TNI.


“Bila gangguan stabilitas itu terjadi, TNI bertekad kuat dengan segala resiko yang terjadi akan bertindak tegas dalam menyelamatkan masyarakat, bangsa dan negara”, ujar Panglima TNI.


Di samping netral dalam Pemilu, para prajurit juga harus netral, tegas dan tidak boleh ragu-ragu, dengan tetap melaksanakan aksi secara terukur, terkendali dan profesional dalam mengatasi ancaman dan gangguan.  Artinya prajurit tidak boleh pilih kasih, tidak boleh pandang bulu  dalam mengambil tindakan terhadap  siapapun yang berniat mengganggu stabilitas nasional. TNI berharap pelaksanaan Pilpres 2014 hingga pelantikan Presiden terpilih dapat berlangsung dengan tertib, lancar, aman dan damai.


Di akhir amanatnya Panglima TNI mengingatkan, jaga soliditas dan jangan terpengaruh oleh provokasi-provokasi klasik, yang dimainkan kelompok-kelompok kepentingan tertentu, dan jaga kesiapsiagaan satuan sesuai dengan tingkatan yang telah ditetapkan. “Laksanakan tugas sebaik-baiknya, dengan dilandasi keimanan, semangat, ketulusan dan penuh dedikasi, sehingga dapat memberikan nilai ibadah bagi masing-masing kita sekalian,” imbuhnya.

Panglima TNI Perintahkan Prajurit Gunakan Peluru Hampa

Panglima TNI Jenderal Moeldoko melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa satuan terkait persiapan menghadapi pengamanan Pilpres 9 Juli lalu.

Moeldoko melakukan sidak di empat tempat, yaitu Markas Kostrad Gambir, Batalyon Komando 461 Paskhas Halim Perdanakusuma, Markas Kopassus Cijantung, dan Markas Marinir Cilandak.

"Dalam menghadapi situasi apapun, apabila terjadi hal krusial saya perintahkan tidak ada prajurit yang membawa amunisi tajam, saya hanya menginstruksikan amunisi hampa dan karet,” kata Moeldoko pada saat melakukan inspeksi kesiapan pasukan pengamanan Pilpres 2014 di Jakarta dalam siaran pers Puspen TNI, Rabu (16/7).

Mantan KSAD tersebut mengintruksikan kepada prajurit TNI agar tetap menggunakan amunisi hampa dan karet dalam membantu pengamananan Pilpres, meski dalam kondisi krusial sekalipun. "Dan, saya tegaskan bila ditemukan ada penggunaan peluru tajam, maka diyakinkannya bukanlah tindakan TNI,” ujarnya.

Moeldoko melanjutkan, "Kalian tidak perlu ragu bertindak sepanjang mengikuti perintah TNI. Netral, tegas dan profesional, sepanjang itu dilakukan maka Panglima TNI akan bertanggung jawab. Pelihara kesiapan, saya yakin TNI selalu menentukan dalam mengawal bangsa, ingat itu.

"Mantan wakil gubernur Lemhannas itu mengatakan bahwa seluruh prajurit agar tidak ragu dalam melakukan tugasnya untuk membantu pengamanan Pilpres. "Sebagai prajurit patriot sejati kepentingan negara di atas segala-galanya.

Melindungi dan mengayomi di atas segala-galanya. Untuk itu, saya minta kesiap siagaannya dalam posisi diri," ujarnya.

Bagi prajurit, kata dia, mengorbankan dirinya adalah hal biasa untuk kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, ia mengimbau, supaya seluruh prajruit TNI memberikan segalanya kepada negara.

Dalam kondisi saat ini maka semua situasi harus teranalisis dengan baik sehingga pengamanan tidak berlangsung secara mendadak. “Saya mengimbau seluruh personel TNI mengikuti perkembangan Pilpres dengan sebaik-baiknya.”



Sumber : SCTV

Panglima Cek Kesiapan Pasukan Amankan Pilpres

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi Markas Korps Pasukan Khas Angkatan Udara Batalion 461 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 16 Juli 2014. Jenderal Moeldoko sengaja hendak mengecek kesiapan pasukan, infrastruktur, dan alat utama sistem persenjataan korps Baret Jingga–julukan Korps Paskhas.

Moeldoko dan rombongan tiba di Markas Batalion 461 Paskhas sekitar pukul 10.15 WIB. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu langsung mengecek kesiapan ratusan pasukan yang sudah berbaris rapi. Selanjutnya, Moeldoko berdiri di depan mimbar dan menyapa prajurit-prajuritnya.


Layaknya komandan perang, Moeldoko langsung memberikan semangat dan instruksi ke prajurit Paskhas. Dia meminta semua prajurit menjaga kewaspadaan dan kesigapan menghadapi masalah, termasuk tugas pengaman pengumuman hasil pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang. “Sudah kewajiban bagi kalian selesaikan permasalahan dengan cepat,” kata Moeldoko.


Dia meminta prajurit Korpaskhas untuk tak ragu dalam bertugas, asalkan mereka tetap menjaga profesionalitas dan netralitas. “Kalau kalian bekerja sesuai dengan aturan, kalau terjadi apa-apa, saya yang akan tanggung,” ujarnya.


Setelah memberi pengarahan, Panglima Moeldoko meninjau peralatan prajurit Korp Paskhas. Dia masuk ke dalam barak yang berisi perbekalan atau logistik pasukan. Dia juga melihat-lihat peralatan tempur Paskhas, seperti rompi antipeluru, pelindung tangan dan kaki, serta tameng untuk menghalau huru-hara.


Secara khusus, Moeldoko menjajal kekuatan tameng dan personel Paskhas. Seorang prajurit sengaja dia panggil untuk menghadap. Tanpa pikir panjang, prajurit tersebut berlari menuju arah Moeldoko. Secara tiba-tiba, Moeloko langsung menubruk prajurit tersebut. Karena kaget, prajurit itu sempat terdorong karena menahan tamengnya yang dihantam lengan dan tubuh sebelah kanan Moeldoko.


“Bagaimana, kuat, kan?” tanya Moeldoko kepada prajurit tersebut. Setidaknya Moedoko “menubruk” dua prajurit sebanyak enam kali. Dia mengaku ingin tahu seberapa kuat prajuritnya menahan dorongan massa saat mengamankan pengumuman pemenang pilpres nanti. “Kamu harus jaga kuda-kuda saat bertugas, tak boleh lengah,” pesan Moeldoko untuk dua prajurit tersebut.


Sebelumnya, Moeldoko mengecek kesiapan prajurit di Markas Komando Cadangan Strategis di Gambir, Jakarta Pusat. Selanjutnya, Moeldoko akan meninjau kesiapan prajurit Komando Pasukan Khusus di Cijantung dan Markas Komando Marinir di Cilandak. Moeldoko ingin seluruh pasukan cadangan pengamanan pemilu presiden tetap dalam kondisi siaga dan waspada.




Sumber : Tempo

Komando Gabungan Wilayah Pertahanan

Solusi Atasi Ancaman Kawasan 

JAKARTA-(IDB) : Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) merupakan respons Kementerian Pertahanan dan TNI sebagai solusi mengatasi situasi kawasan yang memanas. Komando yang dimaksudkan untuk lebih memadukan dan memaksimalkan tugas ketiga matra TNI ini dianggap sebagai kebutuhan mendesak untuk mengantisipasi peningkatan ancaman terhadap pertahanan negara.

Melihat rencana itu, Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL), Laksamana (Purn) Achmad Sutjipto, mengungkapkan, Kogabwilhan harus didukung restrukturisasi organisasi TNI dan media pembaruan doktrin pertahanan dari inward looking ke outward looking.

“Langkah ini sangat penting untuk segera diimplementasikan, karena peta kekuatan pertahanan tingkat regional sudah sedemikian jauh berkembang, terutama dalam menghadapi ancaman meluasnya konflik Laut Tiongkok Selatan,” kata Tjipto.

Pasalnya, Indonesia berbatasan laut dengan sepuluh negara dan berbatasan darat dengan tiga negara. Gangguan tak terduga bisa datang, mengingat saat ini Indonesia telah terkepung kekuatan militer besar.

Pria yang pernah menjabat sebagai Dansatgas Sea Games XIV itu menambahkan adanya ancaman FPDA (Five Power Defence Arrangement) yang terdiri dari Australia, Selandia Baru, Malaysia, Singapura, dan Inggris, juga Amerika Serikat yang menempatkan 60 persen kekuatan armada-nya di kawasan Asia Pasifik. Seluruh kekuatan militer itu membahayakan pertahanan dan kedaulatan negara ke depan.

“Australia dengan AMIS-nya (The Australian Maritime Identification System-red) telah melakukan pengawasan sejauh 1.000-1.500 mil laut ke luar wilayah Australia, yang berarti memasukkan wilayah Indonesia dalam jangkauan pengawasannya,” paparnya.

Selain itu, Timor Leste juga sudah menyatakan membuka diri kepada RRT untuk menggunakan wilayahnya sebagai pangkalan militer. Sampai saat ini, RRT sangat agresif membangun aliansi dengan berbagai negara.

Melalui kebijakan blue water naval strategy, RRT tampaknya berambisi menandingi dominasi Amerika Serikat. Sementara itu, India juga tidak mau ketinggalan, dengan kebijakan look east policy, negara ini terus meningkatkan kehadirannya di kawasan.

Dari beberapa ancaman itu, rencananya Kogabwilhan akan diposisikan di flashpoint, seperti Aceh, Natuna, Perbatasan Kalimantan, berikut perairan Ambalat, Papua, dan Atambua.

Lebih lanjut, Mantan KSAL tahun 2000 ini menjelaskan prioritas pembangunan postur pertahanan matra laut dan udara pada Kogabwilhan sudah tepat, mengingat kondisi geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan beserta lingkungan maritim yang mengitarinya.

Tjipto juga mengingatkan, indikator pembangunan dapat dilihat dari modernisasi alutsista yang identik dengan pilihan tingkat kemutakhiran teknologi.

Kogabwilhan Jangan Mendistorsi Modernisasi Alutsista


Di samping mendukung rencana Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) sebagai counter terhadap memanasnya situasi kawasan, Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut (PPAL), Laksamana (Purn) Achmad Sutjipto, menegaskan agar rencana ini jangan sampai mendistorsi modernisasi alutsista.

“Yang harus dihindari adalah bahwa pembentukan Kogabwilhan jangan mengulang kemubaziran pembentukan Kowilhan yang hanya menjadi komando di atas kertas,” ujar Tjipto.

Pasalnya, sistem yang berlaku saat ini terkait dengan kecepatan pengambilan keputusan, kemandirian logistik, keunggulan manuver, presisi tembakan, serta melakukan gelar tempur pada battle space masih terkendala sistem komando yang birokratis.

“Tanpa dibekali kewenangan dan sarana mutakhir untuk pelaksanaannya maka peran Kogabwilhan akan sama dengan joint operation yang sudah-sudah. Berarti tidak ada hal yang baru dari Kogabwilhan, malah akan memperpanjang matarantai komando dan pemborosan anggaran,” tegasnya.

Kemungkinan lain yang perlu dicermati adalah munculnya duplikasi komando dalam suatu ruang tempur antara Kogabwilhan dengan kompartemen strategik dan komando reguler yang ada, bahkan dengan kesatuan-kesatuan siaga atau standing forces.

“Meskipun masing-masing sudah ada deskripsi tugas, tetapi hampir pasti akan terjadi tumpang tindih yang sulit dihindari,” tuturnya.

Lebih lanjut, pria kelahiran Bondowoso Jawa Timur ini menambahkan, dalam kondisi demikian, pada akhirnya kesatuan komando dan manajemen operasi menjadi mahal dan tidak efektif. Padahal sebenarnya, hal tersebut bisa di-tackle dengan satu rantai komando sederhana. Jika demikian, tujuan efektivitas komando dan efisiensi anggaran justru jauh dari sasaran.

“Pembentukan Kogabwilhan justru mendistorsi proses modernisasi alutsista TNI pada program MEF, karena tanpa penuntasan program MEF, sementara pembentukan itu terus berjalan, dan hanya menjadikanya sebagai macan ompong,” tuturnya.

Mengingat tingginya peranan Kogabwilhan dalam mengantisipasi ancaman terhadap pertahanan negara maka dalam sistem komandonya harus dilengkapi struktur komando yang efisien, responsif, dan cepat. Selain itu, juga harus diiringi pemutakhiran alutsista TNI sebagai pendukungnya.



Sumber : JurnalMaritim

Komandan KRI FKO-368 Courtesy Call Ke Commander Of Mediterranean Zone

MERSIN-(IDB) : Di hari pertama port visit KRI Frans Kaisiepo-368 di Mersin-Turki, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi melaksanakan courtesy call kepada Commander of Mediterranean Zone-Turkish Navy. Kunjungan kehormatan terhadap Laksamana Pertama Hayrettin Imren tersebut didampingi oleh Atase Pertahanan Republik Indonesia (Athan RI) untuk Turki, Kolonel Kav Syachriyal Effendy Siregar. Mersin, Rabu. (08/07/2014).

Dalam sambutannya, Laksamana berbintang satu tersebut memberikanucapan selamat datang kepada Dansatgas beserta rombongan di Mersin, Turki. Dengan penuh rasa bangga, Imren menyampaikan kekagumannya terhadap Negara Indonesia, dimana berdasarkan pengalamannya merasakan secara langsung keramahan serta keterikatan akan sesama negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Dan kedatangan KRI FKO-368 sebagai salah satu kapal perang kebanggaan Indonesia sudah dinantikan sebelumnya.

Begitu pula Komandan KRI FKO-368 selaku Dansatgas Maritim Konga XXVIII-F/UNIFIL menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan yang sangat baik dari Angkatan Laut Turki, khususnya Komandan Wilayah Mediterania. Dan kesempatan berharga ini dimanfaatkan sebagai sarana untuk lebih mempererat hubungan diplomasi antara kedua negara pada umumnya dan antara kedua Angkatan Laut pada khususnya.

Diakhir acara, kegiatan dilanjutkan dengan tukar cenderamata antara Komandan KRI FKO-368, Athan RI dan Komandan Angkatan Laut Turki Wilayah Mediterania. Hadir sebagai pengikut dan pendamping dalam kegiatan courtesy call saat itu Asisten Athan RI untuk Turki, Mayor Laut (P) Jerry Hendry M, Liaison Officer Mersin Naval Base Mayor H. Ilyas, Letda Laut (P) Pandu Indramanto, dan Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Turki, Bapak Sulama.



Sumber : TNI AL

Sekjen PBB Apresiasi Upaya SBY Dorong Perdamaian Palestina

NEW YORK-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon, untuk mengupayakan perdamaian di Palestina.



Menurut Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, SBY dan Sekjen PBB sepakat bahwa dalam masalah Palestina ini yang harus diutamakan adalah penghentian aksi militer dan pemberian bantuan kemanusiaan.



"Sekjen PBB berikan apresiasi yang sangat dalam atas keprihatinan Presiden. Bapak Presiden juga sampaikan dukungan penuh atas upaya-upaya Sekjen PBB dalam menghentikan kekerasan di Gaza," kata Marty di Istana Negara, Jakarta, Rabu 16 Juli 2014.

Menurut Marty, meski Dewan Keamanan sudah menyatakan kecaman atas serangan Israel, tetapi PBB belum mengambil langkah konkret atau pemaksaan resolusi perdamaian di kawasan itu.

"Fokus kami sekarang adalah upaya perdamaian, untuk menciptakan gencatan senjata. Semoga upaya gencatan senjata ini bisa berbuah hasil. Karena kerja keras bagi kita, karena tidak ingin suatu hari lagi lebih panjang adanya penggunaan kekerasan di sana," kata dia.



Sebab, ia melanjutkan, tidak ada manfaat yang diperoleh dari penggunaan kekerasan saat ini. Justru hanya akan menimbulkan benih permusuhan untuk masa mendatang.

"Saya kira semua pihak, termasuk AS dengan caranya masing-masing mencoba mendorong semua pihak, baik Israel maupun Hamas untuk hentikan siklus kekerasan ini," kata dia. 
Sumber : Vivanews

SBY : Palestina Kepentingan Pokok Politik Luar Negeri Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara tentang Palestina pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).

Kepala Negara mengungkapkan keprihatinan mendalam atas cobaan berat yang dihadapi rakyat Palestina serta mengecam keras aksi militer Israel yang dinilainya tidak proporsional.

"Sudah sejak lama Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Dukungan negara kita terhadap Palestina telah lama kita suarakan. Negara kita, yang sejak lama mendukung penuh kemerdekaan Palestina," kata Presiden saat berpidato Kepala Negara pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).

Dia mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.

Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.

"Aksi militer yang tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional. Posisi Indonesia sudah sangat jelas terkait situasi di Jalur Gaza," katanya.

Indonesia Ajukan Empat Langkah Wujudkan Perdamaian di Jalur Gaza

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Pemerintah Indonesia dalam berbagai kesempatan telah mengajukan empat langkah utama untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza.

Presiden mengaku telah berbicara melalui sambungan telepon dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan saat ini Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sedang berusaha mencari waktu untuk terwujudnya pembicaraan telepon antara Presiden SBY dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Sebagaimana telah saya kemukakan dalam berbagai kesempatan, Indonesia menggarisbawahi empat hal menuju perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza," kata Presiden SBY saat berpidato pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).

Dia mengatakan keempat langkah yang ditawarkan Indonesia adalah,

  1. Pertama, aksi militer Israel harus segera dihentikan.
  2. Kedua, gencatan senjata harus segera dicapai dengan pengawasan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
  3. Ketiga, aksi balas-membalas (cycle of violence) harus dicegah.
  4. Keempat, bantuan kemanusiaan kepada korban aksi militer, harus segera diberikan.

"Jika empat sasaran ini dapat dicapai, Indonesia ingin agar perundingan damai menuju terbentuknya Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dapat segera dilanjutkan," kata Presiden.

Menurut dia, keempat posisi Indonesia itu telah disampaikan melalui pembicaraan telepon, pada 11 Juli 2014 kepada Presiden Iran Hassan Rouhani, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Gerakan Non Blok.

"Alhamdulillah, Presiden Rouhani sangat setuju dengan posisi Indonesia menuju perdamaian dan keamanan di jalur Gaza," ujar dia.

Selain itu, kata Presiden, Pemerintah RI juga telah melakukan langkah-langkah diplomatik melalui berbagai forum, baik melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun organisasi PBB. Pada forum PBB, Indonesia telah menggalang kerja sama dengan berbagai negara sehingga terselenggara Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB, pada 12 Juli 2014 lalu, yang menghasilkan keputusan mendesak kedua pihak yang bertikai untuk mencapai genjatan senjata.

"Kemarin sore, Selasa (15/7), saya mendengar berita dari berbagai media internasional terkait upaya mitra dekat kita, Mesir yang telah mengusulkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Marilah kita berdoa, semoga kedua pihak yang bertikai dapat menerima usulan itu agar siklus kekerasan di jalur Gaza dapat segera diakhiri," kata Presiden.

Presiden Ajak Rakyat Indonesia Doakan Bangsa Palestina

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh elemen bangsa di Tanah Air mendoakan bangsa Palestina agar segera lepas dari berbagai penderitaan menyusul serangan Israel.

Presiden mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan  pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.

Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.

"Marilah kita tingkatkan solidaritas bangsa kita untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, mengurangi beban penderitaannya, dan membantu dengan segenap kemampuan kita," kata Presiden pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).

Perayaan bertema "Spirit Al-Qur'an Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" diisi hikmah Nuzulul Quran, yang disampaikan Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Ahmad Thib Raya.

Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Dia mengatakan, selain bangsa Palestina, bangsa Indonesia juga diharapkan dapat membangun solidaritas untuk membantu  rakyat di Timur Tengah agar mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupannya.

"Saya mengajak kaum muslimin dan muslimat di seluruh Tanah Air untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina agar segera lepas dari berbagai penderitaan. Demikian juga saudara-saudara kita di banyak negara di Timur Tengah juga segera mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupannya," ujar Presiden. 




Sumber : Investor