Pages

Senin, Juni 09, 2014

TNI AU Bangun Landasan Pacu Pesawat Tempur Di Perbatasan Malaysia


SAMARINDA-(IDB) : Pasca pembangunan tiang pancang dan manuver helikopter Malaysia di perairan Tanjung Datok, Kalimantan Barat (Kalbar), TNI AU berencana memperkuat pertahanan udara. Landasan pacu eks peninggalan Belanda bakal difungsikan kembali untuk pendaratan pesawat tempur.


“Ini instruksi Panglima TNI untuk memfungsikan kembali landasan pacu di Paloh, di perbatasan Malaysia menjadi landasan pangkalan AU,” kata Asisten Operasi KASAU, Marsekal Muda Sudipo Handoyo, kepada wartawan saat berada di Lanud Supadio Pontianak, Kalbar, Senin (9/6/2014).


Di Paloh, memang memiliki landasan pacu sepanjang 750 m dan telah dibersihkan dalam 5 hari terakhir ini. Landasan pacu itu sendiri dibangun sekitar 1978 silam dan berada dalam posisi strategis di perbatasan Kalbar dan Malaysia.


Sudipo menerangkan, di Temajuk, Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar, TNI AU juga akan menempatkan 500 personelnya sebagai penambahan kekuatan di pangkalan TNI AU.


“Akan ada 500 personel di Temajuk setingkat batalion. Penguatan ini sebagai bentuk antisipasi provokasi dari Malaysia. Kita lakukan survei untuk analisis sejauh mana kekuatan yang dibutuhkan,” ujar Sudipo.


Tidak hanya untuk TNI AU, lahan seluas 100 hektar juga tengah dipersiapkan untuk lahan markas TNI AL dan TNI AD. Dengan begitu, seluruh satuan akan ditempatkan di perbatasan utara Kalbar dengan Malaysia.


“Landasan pacu Pangkalan AU yang kita benahi nanti akan memiliki panjang hingga 2.500 meter dan bisa didarati Boeing,” tegasnya.


Pemerintah RI sempat memprotes pembangunan 3 tiang pancang suar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datok, Sambas, Kalbar. Nelayan pun takut untuk melaut pasca pembangunan itu. Akhirnya melalui pertemuan dan pembicaraan kedua negara baru-baru ini, Malaysia menyepakati untuk menghentikan pembangunannya.

Kedatangan Sudipo di Lanud Supadio, turut didampingi oleh Pangkoops AU 1 dan Dankorpaskhas serta Pangdam XII Tanjungpura Mayjend TNI Ibrahim Saleh. Selanjutnya dia bersama rombongan menuju ke Temajuk, Kabupaten Sambas, untuk mengecek lahan pembangunan pangkalan AU di wilayah itu. 




Sumber : Detik

Berita Foto : 31 Truk Nato Dibakar Pejuang Taliban

31 Truk Nato Dibakar Pejuang Taliban
BEHSUD-(IDB) : Seorang pasukan militer Afghanistan berjaga di lokasi pembakaran 31 truk pasokan Nato usai dibakar oleh pejuang Taliban di Behsud, Nangarhar, 9 Juni 2014.3

31 Truk Nato Dibakar Pejuang Taliban
Sejumlah pasukan militer Afghanistan memeriksa lokasi pembakaran 31 truk pasokan Nato usai dibakar oleh pejuang Taliban di Behsud, Nangarhar, 9 Juni 2014.

31 Truk Nato Dibakar Pejuang Taliban
Seorang wanita Afghanistan (tengah) berjalan melewati pasukan keamanan Afghanistan saat mengamankan lokasi pembakaran truk pasokan NATO usai diserang pejuang Taliban di Behsud, Nangarhar, 9 Juni 2014.

31 Truk Nato Dibakar Pejuang Taliban
Sejumlah pasukan militer Afghanistan tiba di lokasi pembakaran truk pasokan Nato usai dibakar oleh pejuang Taliban di Behsud, Nangarhar, 9 Juni 2014.
 
31 Truk Nato Dibakar Pejuang Taliban
Seorang pasukan militer Afghanistan memeriksa lokasi pembakaran 31 truk pasokan Nato usai dibakar oleh pejuang Taliban di Behsud, Nangarhar, 9 Juni 2014. 




Sumber : Tempo

Penyerangan Bandara Karachi Pakistan

Korban Mencapai 23 Orang Tewas

ISLAMABAD-(IDB) : Gerombolan pria bersenjata menyerang salah satu bandara terbesar di Pakistan kemarin. Hingga Senin (9/6/2014), jumlah korban tewas mencapai 23 orang, termasuk 10 penyerang.

Serangan itu menyasar Bandara Internasional Jinnah, di Karachi, Pakistan. Serangan terjadi, di saat pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif mencoba untuk melibatkan militan Taliban Pakistan dalam negosiasi untuk mengakhiri pertempuran.

Pennyerangan yang berlanjut dengan baku tembak berlangsung selama beberapa jam. Stasiun televisi setempat menayangkan kobaran api di sekitar bandara, serta hilir mudik mobil ambulans mengangkut para korban. Namun, pada pagi ini militer Pakistan mengklaim situasi bandara sudah aman.

”(Para penyerang) terpojok pada dua area, dan sudah dilumpuhkan,” tulis surat kabar Dawn, mengutip juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asim Bajwa.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Namun, sejumlah pihak mencurigai para militan Taliban Pakistan yang selama ini berusaha menggulingkan pemerintah Pakistan, terlibat.

Sebelumnya, para pejabat mengatakan semua penerbangan telah dialihkan.Pembicaraan perdamaian antara pemerintah dan Taliban Pakistan telah gagal dalam beberapa bulan terakhir. Padahal perundingan damai itu untuk mengakhiri pemberontakan di Pakistan yang sudah berlangsung lama.

Korban Serangan Teror Di Bandara Karachi Bertambah

Tentara Pakistan di Bandara Internasional Karachi, 9 Juni 2014.Tentara Pakistan di Bandara Internasional Karachi, 9 Juni 2014. 

Militer Pakistan berhasil merebut Bandara Internasional Karachi dari kelompok militan yang meguasainya selama beberapa jam. Laman Pakistan, Dawn, menyebut total korban tewas yang sebelumnya dilaporkan 11 orang kini bertambah menjadi 23 orang.

Keberhasilan militer Pakistan mengambil alih Bandara Karachi disampaikan Juru Bicara Militer Pakistan Mayor Jenderal Asim Bajwa melalui akun Twitter pribadinya pada pukul 04.35 subuh waktu setempat, dan dilansir oleh stasiun berita Channel News Asia, Senin 9 Juni 2014.

Dalam laporan sebelumnya disebut tiga atau empat pesawat ikut menjadi korban ledakan granat, namun Bajwa mengatakan tidak ada pesawat yang rusak.

“Perkembangan terbaru: seluruh area telah disterilkan. Tidak ada kerusakan di pesawat. Gambar api yang terlihat dalam gambar bukan berasal dari pesawat, melainkan dari sebuah gedung. Api berhasil dipadamkan. Semua aset penting berhasil diamankan dan dalam keadaan utuh,” tulis Bajwa di akun Twitter-nya.

Dari total 23 korban tewas, 10 orang merupakan teroris dan sisanya tentara. Delapan dari 10 teroris itu disebut pernah terlibat dalam peperangan sebelum ini.

Militer Pakistan menyita amunisi dan roket dari para pelaku penyerangan. Usai bandara berhasil direbut kembali, pejabat berwenang akan menyisir seluruh area bandara.

“Bandara akan kembali beroperasi siang nanti dan (pengoperasiannya) diserahkan kepada Otoritas Penerbangan Sipil atau Tentara Pengamanan Bandara,” kata Bajwa.

Selama operasi berlangsung, kepala militer Pakistan selalu berada di garda terdepan bersama polisi dan petugas keamanan bandara.

Namun hingga saat ini belum diketahui siapa kelompok yang bertanggung jawab terhadap aksi penyerangan Bandara Internasional Karachi itu.

Bandara Karachi diserang kelompok pria bersenjata Minggu malam kemarin. Mereka masuk melalui ruang terminal tunggu bagi tamu VIP dan para peziarah yang ingin ke Mekkah. Para teroris itu bisa masuk ke dalam bandara karena menggunakan identitas palsu petugas bandara.

Aksi penyerangan serupa pernah terjadi pada tahun 2011, ketika anggota teroris menyerang pangkalan Angkatan Udara Pakistan di Karachi dan markas militer di Rawalpindi.

Taliban Mengaku Di Balik Serangan Bandara 

Pakistan Bandara Internasional Jinnah di Karachi, Pakistan, diserang TalibanBandara Internasional Jinnah di Karachi, Pakistan, diserang Taliban (REUTERS/Athar Hussain)

Kelompok militan Taliban di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan di Bandara Internasional Jinnah di Karachi. Sedikitnya 23 orang tewas dalam insiden penyerangan yang berlangsung selama beberapa jam tersebut.

Diberitakan CNN, Senin 9 Juni 2014, klaim ini disampaikan oleh salah satu komandan Taliban Abdullah Bahar dari tempat yang tidak diketahui. Dia mengatakan, serangan tersebut sebagai bentuk balas dendam atas kematian mantan ketua Taliban Hakimullah Mehsud.

Mehsud terbunuh oleh serangan pesawat nirawak Amerika Serikat pada November 2013 di wilayah Waziristan Utara. Bahar mengancam akan melakukan lebih banyak lagi serangan di Pakistan.

"Selama kami masih bernafas, serangan kami akan terus berlanjut sampai akhir hidup ini," kata dia.

Serangan dini hari ke bandara itu menewaskan 23 orang, 10 orang adalah anggota Taliban, sisanya tentara. Delapan dari militan Taliban dilaporkan pernah terlibat peperangan sebelumnya.

Taliban Pakistan atau yang bernama asli Tehreek-i-Taliban Pakistan telah sejak lama melakukan pemberontakan terhadap pemerintah negara itu. Pada Desember 2009, Taliban melakukan serangan bunuh diri di pangkalan militer AS di Khost, Afganistan, menewaskan tujuh warga Amerika, termasuk lima agen CIA.

Mehsud menjadi incaran AS sejak tahun 2010 atas keterlibatannya dalam serangan itu. AS mengimingi hadiah sebesar US$ 5 juta bagi siapa pun yang memberitahu posisi keberadaan Mehsud.

Korban Tewas Jadi 26 Orang 

Militer Pakistan Kuasai Bandara, Korban Tewas Jadi 26 OrangSejumlah pesawat berada di Bandara Internasional Jinnah, Pakistan yang diserang para pria bersenjata. Foto: Twitter.

Serangan di Bandara Internasinal Jinnah, Karachi, Pakistan pada Minggu malam, berlangsung hingga lima jam. Korban tewas yang semula dilaporkan sebanyak 23 orang pada Senin (9/6/2014) kini telah bertambah jadi 26 orang.

Para korban tewas, termasuk 10 pria penyerang, yang mengenakan seragam militer. Pada Senin pagi, militer Pakistan mengklaim telah menguasai bandara tersebut dan situasi sudah aman.

”Sepuluh militan berusia antara 20 dan 25 telah dibunuh oleh pasukan keamanan,” bunyi pernyataan militer Pakistan. Menurut militer Pakistan, para penyerang berasal dari etnis Uzbekistan, berbeda dengan kecurigaan semula yang mengarah kepada Taliban Pakistan.

Serangan terjadi, di saat pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif mencoba untuk melibatkan militan Taliban Pakistan dalam negosiasi untuk mengakhiri pertempuran. ”(Para penyerang) terpojok pada dua area, dan sudah dilumpuhkan,” tulis surat kabar Dawn, mengutip juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asim Bajwa.

Meskipun militer menyatakan, pelaku penyerangan dari etnis Uzbekistan, namun hingga kini belum ada klaim dari pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Sejumlah foto yang dirilis media setempat menunjukkan salah satu bandara terbesar di Pakistan luluh lantak dengan kobaran api dan kepulan asap.




Sumber : Sindo

Aktor Dibalik Suksesnya Latgab TNI 2014

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro beberapa kali mengucapkan kata selamat dan sukses atas selesainya Latihan Gabungan TNI 2014 yang dipusatkan di Laut Jawa dan Pusat Latihan Tempur Marinir Karang Tekok, Situbondo.

Di balik sukses kegiatan yang digelar 1-5 Juni itu, ada "panglima" pengatur skenario latihan gabungan yang melibatkan 15.108 prajurit dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU, yakni Letjen TNI Lodewijk F Paulus. Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD tersebut menjabat sebagai Direktur Latgab TNI 2014.

Jenderal bintang tiga kelahiran Manado, 27 Juli 1957 itu dalam Latgab ini bertugas memimpin implementasi "doktrin baru" TNI, yakni "kampanye militer". Konsep kampanye militer itu adalah operasi gabungan ketiga angkatan, sehingga tidak ada lagi kegiatan parsial masing-masing angkatan.

"Dengan doktrin ini, tidak ada lagi prajurit yang merasa paling 'jagoan'. Semua 'jagoan'. Tidak ada yang merasa paling pahlawan, semua pahlawan," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus dan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Alumnus Akademi Militer 1981 yang pernah menjadi Komandan Satuan-81/Penanggulangan Teror Kopassus itu mengemukakan dengan kampanye militer, maka yang ada dalam pikiran prajurit adalah bagaimana bekerja sama dengan satuan atau angkatan lainnya.

Karena itu, kata dia, dari awal prajurit akan langsung dikenalkan dengan konsep operasi gabungan tersebut. Di kalangan perwira, dari sejak letnan dua akan dikenalkan konsep tersebut, bahkan kalau perlu ketika mereka masih menjalani pendidikan di akademi masing-masing.

"Kalau zaman saya, mengenai kepemimpinan tri matra itu ketika sudah berpangkat mayor atau saat menempuh pendidikan sesko (sekolah staf dan komando) dan dilanjutkan ketika di Sesko TNI," katanya.

Konsep tersebut, kata dia, akan terus diuji coba dan dilakukan evaluasi terus menerus untuk membentuk postur TNI yang kokoh dan kuat.




Sumber : Okezone