Pages

Sabtu, Juni 07, 2014

AS : Belanja Militer Cina Lebih Dari US$ 145 Miliar

WASHINGTON-(IDB) : Belanja militer Cina lebih dari US $ 145 miiar pada tahun lalu karena modernisasi terhadap pesawat tanpa awak (drone), kapal perang, jet, rudal dan senjata cyber, kata Departemen Pertahanan AS, Kamis 5 Juni 2014. Taksiran Pentagon ini lebih tinggi dari penghitungan resmi yang dikeluarkan Beijing.

Perkiraan Pentagon, menggunakan harga dan nilai tukar tahun 2013, 21 persen di atas nilai yang resmi diumumkan oleh Cina, yang sebesar US$ 119,5 miliar.

Soal anggaran dan perkembangan terbaru dari pertahanan Cina ini disampaikan Pentagon dalam laporan tahunannya kepada Kongeres AS. Laporan itu juga mengakui bahwa memperkirakan pengeluaran Cina tak mudah arena "kurangnya transparansi".

Laporan itu muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menuduh Beijing mendestabilisasi kawasan dalam mengejar klaim teritorial.

Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur yang diketahui kaya minyak dan gas, serta menolak klaim serupa atas daerah itu dari tetangganya, yaitu Taiwan, Brunei Darussalam, Vietnam, Filipina dan Malaysia. Jepang juga memiliki sengketa wilayah dengan Cina atas pulau-pulau di Laut Cina Timur.

Dalam laporan 96 halaman itu dikatakan bahwa Cina mempersiapkan kontingen potensial di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur, dengan menyebut latihan Oktober 2013 lalu bernama "Maneuver 5" di Laut Filipina sebagai salah satu buktinya. Kata Pentagon, itu adalah latihan terbuka terbesar Angkatan Laut Cina sampai saat ini.

Amerika Serikat bulan lalu mendakwa lima perwira militer Cina dan menuduh mereka meretas perusahaan dan mencuri rahasia dagang perusahaan AS. Laporan terbaru ini juga memperbarui peringatan terkait soal tersebut.

"Cina menggunakan... kemampuannya untuk mendukung pengumpulan intelijen terhadap diplomatik, ekonomi, dan pertahanan di sektor basis industri AS yang mendukung program pertahanan nasional AS," kata laporan itu.

Pentagon juga mengutip soal kemajuan teknologi drone Cina dan menunjuk laporan Defense Science Board yang memperingatkan bahwa adanya dorongan Beijing untuk "menggabungkan sumber daya yang tak terbatas dengan kesadaran akan teknologi" yang "memungkinkan Cina sejajar atau bahkan melebihi pengeluaran AS dalam sistem pesawat tak berawak di masa depan."

Laporan itu mencatat bahwa pada September 2013, "kemungkinan" drone Cina tercatat untuk pertama kalinya melakukan pengintaian di atas Laut Cina Timur. Cina juga meluncurkan rincian empat drone yang sedang dikembangkannya pada tahun 2013, termasuk Lijian, drone siluman pertama negara itu.

Kementerian Pertahanan China, dalam sebuah pernyataan di situsnya "menentang" laporan Pentagon itu. "Tahun demi tahun AS mengeluarkan apa yang disebut laporan 'Perkembangan Militer dan Keamanan di China, membuat kritik tak masuk akal atas pertahanan dan pembangunan normal militer Cina dan melebih-lebihkan 'ancaman militer China', yang itu benar-benar salah," katanya.

Cina sedang mengevaluasi laporan itu dan akan memberikan reaksi setelah melihat situasinya.




Sumber : Tempo

Prajurit Indobatt Terima Penghargaan Dari Lebanese Armed Forces

BEIRUT-(IDB) : Pasukan TNI Kontingen Garuda yang tergabung dalam Satgas Indobatt XXIII-H/UNIFIL dibawah pimpinan Komandan Satgas Letkol Inf M.Asmi kembali menerima penghargaan. Kali ini penghargaan diperoleh dari South Litani Sector Lebanese Armed Forces kepada 20 prajurit tim patroli Satgas Indobatt yang berasal dari Kompi Alpha. 

"Penghargaan yang kita terima hari ini tidak dapat dibandingkan dengan nilai apapun. Kita harus merasa bangga dengan penghargaan yang kita terima ini bahwa segala kinerja, profesionalisme dan kontribusi kita dalam mempertahankan perdamaian dan keamanan di Lebanon Selatan tidak sia-sia," tutur Komandan Satgas Indobatt XXIII-H/UNIFIL, Letkol M.Asmi dalam sambutannya pada saat acara penerimaan penghargaan yang diselenggarakan di Lapangan Soekarno, Markas Indobatt UN Position7-1 Adchit El Qusayr, Rabu (4/6).


Turut hadir dalam acara penerimaan penghargaan tersebut adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon Bapak Drs. Dimas Samodra Rum, MBA, Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Adipati Karnawijaya, Dansatgas SEMPU Letkol Cpm Andri Gunawan, Komandan Batalyon Nepal Letkol Sushil, dan tamu undangan dari kontingen negara lain seperti Indiabatt, Spainbatt dan masih banyak lagi.


Adapun para prajurit satgas Indobatt dari Kompi Alpha pimpinan Komandan Kompi Kapten Inf Ading Priyotantoko yang mendapatkan penghargaan dari Brigjen Charbel Abou Khalil selaku South Litani Sector Commander of The Lebanese Armed Forces adalah terdiri dari Tim Patroli-1 (Lettu Inf M.A. Maulana, Sertu Ricardo, Serda Purwanto, Praka Adi Susanto, Kopda Kasim, Praka Tulus, Praka Aziz Yodi, Praka Jarmanto, Praka Andri Atmoko, Praka Mangara Panjaitan) dan Tim Patroli-1 (Lettu Asep Saroi, Sertu Aceng, Sertu M.Ali, Serda Wawan, Pratu nurdin, Praka Fauzan, Praka Romadlon, Praka Sunggono, Kopda Adi Wibowo, Kopda Tarjani). 


Kedua puluh peacekeeper Indobatt yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di kancah Internasional, khususnya di UNIFIL (United Nation Interim Forces In Lebanon) diberikan penghargaan oleh South Litani Sector of Lebanese Armed Forces Commander atas prestasi mereka saat melaksanakan patroli di wilayah TP 36 El Aadeisse yang berada diantara technical fence  dan garis blue line pada tanggal 18 Januari 2014 lalu, mereka menemukan dua kotak misterius (two suspicious objects) yang kemudian diketahui bahwa kedua benda tersebut merupakan spying device.  


"Penemuan two suspicious objects tersebut merupakan salah satu bukti keseriusan, profesionalisme dan dedikasi para prajurit Indobatt dalam melaksanakan setiap tugasnya. Dan oleh sebab itu, mereka berhak mendapatkan penghargaan ini," tutur Kolonel Ahmad Assir yang mewakili Brigjen Abou Khalil dalam acara penyerahan penghargaan kepada para prajurit Indobatt.




Sumber : TNI

South Korea To Give Pohang Class Corvette To Philippine

MANILA-(IDB) : The South Korean government will be donating a corvette to the Philippines before the end of 2014, Department of National Defense spokesperson Dr. Peter Paul Galvez said on Thursday.

He added that the corvette will be one of South Korea's "Pohang" class and there is a big possibility that the ship will be handed to the Philippine Navy with all its weapons and sensor system intact.

The "Pohang" class corvette is a general purpose vessel operated by the Republic of Korean Navy.

They have served in a coastal defense role during the late Cold War and post Cold War period. A total of 24 "Pohang" class vessels were built, all constructed in South Korea. Twenty-one vessels remain in service.

A "Pohang" class corvette weighs around 1,200 long tons and has a length of 289 feet and 8 inches.

It has a beam of 32 feet and 10 inches and a draft of nine feet and six inches.

The ship is powered by CODOG (combined diesel and gas propulsion system). "Pohang" corvettes have a maximum speed of 32 knots and a cruising speed of 15 knots.

It has a range of 4,000 nautical miles and a crew of 95 officers and enlisted personnel. Sensors and processing systems include one AN/SQS-58 hull-mounted sonar.

The ships are armed with Harpoon and Exocet anti-ship missiles, a 76mm Oto Melara automatic cannon, a Breda 40mm twin cannons and two Mark 32 triple torpedo tubes (with 6 Mark 46 torpedoes) and 12 Mark 9 depth charges.

Announcement that South Korea will be giving a "Pohang" class corvette to the Philippines came in the wake of reports that the former will be also donating an LCU (landing craft utility) to the Navy.



Source : Balita

F-22 Raptor Ambil Bagian Di Cope Taufan 2014 Malaysia

Satu dari enam F-22 Raptor USAF mendarat di  Butterworth RMAF, Malaysia, untuk latihan tempur udara 'Cope Taufan 2014' antara USAF dan RMAF (photo:  Dzirhan Muhadzir).
Satu dari enam F-22 Raptor USAF mendarat di Butterworth RMAF, Malaysia, untuk latihan tempur udara ‘Cope Taufan 2014′ antara USAF dan RMAF

MALAYSIA-(IDB) : Enam jet tempur generasi kelima, F-22 Raptor US Air Force (USAF) yang memiliki kemampuan air superiority, mendarat di pangkalan udara RMAF Malaysia, Butterworth, 6 Juni 2014, untuk ambil bagian dalam latihan militer ‘Cope Taufan 2014′.


Partisipasi dari F-22 USAF ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam latihan militer di wilayah ASEAN. Amerika Serikat berkeinginan mengenal Su-30MKMs milik Royal Malaysian Air Force (RMAF). Sebelumnya AS pernah melakukan latihan perang udara namun dengan pesawat tempur US Navy.


Enam F-22s merupakan gabungan pesawat yang datang dari skadron tempur 19 dan 199 USAF, yang keduanya berasal dari Wing berpangkalan di Joint Base Pearl Harbor-Hickam, Hawaii yang datang dari Anderson Air Force Base di Guam. Jet tempur ini akan bergabung dengan F-15c skadron 131, Fighter Wing 104, Barnes Air National Guard Base, Massachusetts.


Kedua jet tempur itu akan beradu dalam latihan air to air combat dengan Su-30MKMs RMAF, Malaysia dari skadron 11, Mikoyan MiG-29s dari sekadar on 17, Boeing F/A-18D dari skadron 18 dan Hawks dari skadron 6 dan 15 RMAF. Skenario terakhir akan melibatkan dua hawks dan satu USAF fighter.


F-22 Raptor USAF mendarat di  Butterworth RMAF, Malaysia, untuk latihan tempur udara 'Cope Taufan 2014' antara USAF dan RMAF (photo: jeff ahmad).
F-22 Raptor USAF mendarat di Butterworth RMAF, Malaysia, untuk latihan tempur udara ‘Cope Taufan 2014′ antara USAF dan RMAF

Latihan perang Cope Taufan 2014 juga akan melibatkan sejumlah latihan logistik yang melibatkan USAF transport: C-130s of 36th Airlift Squadron, 374th Airlift Wing dari Yokota Air Base, Japan, dan C-17s dari the 517th Airlift Squadron, 3rd Wing, Joint Base Elmendorf-Richardson, Alaska; and 535th Airlift Squadron, 15th Wing and 204th Airlift Squadron, 154th Wing, yang keduanya berpangkalan di Joint Base Pearl Harbor-Hickam. RMAF akan mendatangkan C-130s dari No 20 Squadron.

‘Cope Taufan 2014′ akan berlangsung 9 hingga 20 Juni dengan menempatkan jet tempur USAF berpangkalan di Lanud Butterworth RMAF dan RMAF Subang dan RMAF Kuantan untuk USAF transport dan special operations units. Latihan ini juga akan diikuti oleh pasukan khusus dari USAF dan RMAF dalam operasi’Teak Mint’ exercise. 




Sumber : JKGR

Berikut Sebab TNI AL Diakui Sebagai World Class Navy

SURABAYA-(IDB) : TNI AL mampu menggelar operasi laut hingga melampaui wilayah kedaulatan negara dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, pembebasan MV Sinar Kudus di perairan Somalia dan pengiriman Maritime Task Force ke Lebanon.

TNI AL juga berhasil menggelar beberapa kegiatan berskala besar seperti Internasional Maritime Security Symposium dan Multilateral Naval Exercise Komodo.


Keberhasilan tersebut mendapatkan apresiasi dan pengakuan pemimpin angkatan laut di dunia, dibuktikan dengan kehadiran kapal perang mereka dalam berbagai even yang diselenggarakan TNI AL.


Hal ini disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetiosaat serah terima jabatan Komando Utama Operasi yang dimiliki TNI AL, yaitu Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil, dan Puspenerbal di dermaga ujung Koarmatim, Jumat (23/5).


Laksamana TNI Marsetio mengatakan, dari keberhasilan yang dicapai TNI AL, Chief of Naval Operation US Navy, First Sea Lord Royal Navy, Kasal Belanda, Kasal Australia, dan beberapa panglima armada Angkatan Laut negara sahabat menyebut TNI AL sebagai World Class Navy.

"Penilaian ini bukan sekadar basa-basi, namun merupakan wujud penghargaan terhadap peran TNI AL selama ini. Kita tentu bangga dengan penilaian ini, namun kita harus menyikapinya dengan bijak dan cerdas dengan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas TNI Angkatan Laut," kataMarsetio.


Dia menambahkan, upaya mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas sebagai angkatan laut kelas dunia diimplementasikan dalam paradigma baru TNI AL kelas dunia yang menuntut adanya kepemimpinan angkatan laut kuat atau strong naval leadership.


Paradigma baru ini merupakaninstrumen pendukung dalam pencapaian visi dan misi TNI AL yang andal dan disegani serta berkelas dunia.


"Instrumen tersebut hendaknya dipedomani dalam menentukan arah kebijakan pembangunan TNI Angkatan Laut yang meliputi pembangunan sumberdaya manusia, alutsista, organisasi dan metode, serta kemampuan operasinya," ujarnya.


Menurut Kasal, satu diantara strategi implementasi paradigma baru tersebut adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan operasi dan latihan.


Barometer, sambungnya, terletak pada kemampuan menghadirkan unsur-unsur laut atau naval presence didukung kesiapan operasional alutsista, terutama kemampuan daya tempur atau combat capability, komando dan pengendalian, serta ketahanlamaan operasi.




Sumber : JurnamMaritim

Latihan Gabungan TNI 2014 Zero Accident

SURABAYA-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, memastikan semua rangkaian Latihan Gabungan TNI tahun 2014 berlangsung lancar dan sukses sesuai skenario serta nihil korban jiwa di pihak prajurit maupun masyarakat.

"Alhamdulillah semua berjalan sesuai skenario dan zero accident. Kalau ada prajurit yang cedera sedikit saat latihan gabungan, itu biasa. Tapi, kalau korban jiwa saya pastikan nihil," kata Moeldoko, di Surabaya, Jumat. 

Latihan Gabungan TNI 2014 menjadi latihan gabungan terbesar sejak latihan serupa pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten. 

Kali ini, untuk pertama kalinya peluru-peluru kendali R-27R Vympel Alamo diluncurkan dari pylon Su-27/30MKI Flanker secara nyata kepada sasaran terpilih. Kehadiran peluru kendali canggih ini semakin meningkatkan daya penggertak dan penghancur Flanker di kawasan. 

Upacara penutupan Latihan Gabungan TNI 2014 dia pimpin di dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Surabaya, hari ini. 

Secara simbolis, penutupan itu ditandai pelepasan tanda peserta, yang melibatkan lebih dari 15.000 personel dari tiga matra TNI.

"Mengoordinasikan lebih dari 15.000 prajurit TNI dari tiga matra dalam latihan perang bukan hal mudah, tetapi kami bersyukur pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai skenario dan prosedur," katanya.

Latihan Gabungan TNI 2014 bertujuan beberapa hal. Secara olahyudha, untuk menguji interoperabilitas antara matra, satuan, dan unit TNI, memadukan berbagai doktrin tempur dan perang yang dianut masing-masing matra. 

Juga menunjukkan kepada rakyat kemajuan TNI dari sisi profesionalitas sebagai bentuk pertanggungjawaban pemakaian uang rakyat untuk membeli, mengoperasikan, dan merawat semua sistem arsenal yang dibeli TNI.

Berangkat dari kesuksesan nihil korban itu, Moeldoko berharap latihan gabungan TNI tahun berikutnya bisa berjalan lebih baik dengan jumlah personel lebih banyak. Intinya, pelibatan unsur personel dan arsenal akan makin banyak dan rumit. 

"Hasil latgab ini akan dievaluasi, mana yang kurang dan perlu diperbaiki, sehingga pada latgab berikutnya pelaksanaannya akan lebih baik dan maksimal," ujarnya.

Saat memberikan amanat pada upacara penutupan, Moeldoko menyatakan, pemerintah puas dan bangga dengan capaian semua prajurit TNI pada Latihan Gabungan TNI 2014 ini. 

"Yang kalian lakukan itu untuk menciptakan kedamaian di masyarakat dan negara. Tidak hanya saya sebagai panglima TNI dan pemerintah yang bangga, tetapi rakyat juga ikut bangga," katanya, di hadapan prajurit.

Dari unsur TNI AL, antara lain mengerahkan 35 kapal perang berbagai jenis dan tipe, empat helikopter, 81 kendaraan tempur Korps Marinir TNI AL, kendaraan pelunsur roket, belasan meriam howitzer, dan lain-lain.
Sedangkan unsur TNI AU mengerahkan 40 pesawat tempur, di antaranya F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27/30MKI Flanker, Hawk-109/209, F-5E/F Tiger II, T-50 Golden Eagle, dan EMB-314 Super Tucano. 

Juga melibatkan hampir semua pesawat transport militer yang dimiliki Indonesia, dari tipe Fokker F-28 Fellowship, CN-235, CN-295, dan C-130B/H Hercules, selain helikopter AS-330 Puma, NAS-332 Super Puma, EC-130 Colibri. 

Kemudian dari TNI AD menerjunkan sekitar 49 kendaraan tempur berupa tank dan panser, 24 helikopter dan senjata berat berbagai jenis.

Pasukan Infanteri TNI AD bergerak dengan perlindungan kendaraan tempur milik Kostrad dan Marinir TNI AL di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim, Rabu (4/6). Sejumlah elemen tempur seperti Infanteri, Marinir, Lintas Udara bergerak bersamaan dalam operasi darat gabungan dengan perlindungan tembakan artileri maupun dukungan dari tank, panser dan Kompi Mekanis yang menggunakan panser Anoa dalam Latgab TNI 2014.

Latihan Gabungan TNI 2014 nihil korban
Roket-roket RM-70 Grad Korps Marinir TNI AL diluncurkan secara salvo, di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6). Delapan RM-70 Grad dan delapan meriam howitzer 105 mm dikerahkan mereka pada Latihan Gabungan TNI 2014. 


Sejumlah ranpur Scorpion jenis canon dan stormer dari Yonkav 1 Kostrad menuju Daerah Persiapan (DP) usai menghancurkan perkubuan musuh di Puslatpur Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, Rabu (4/6). Untuk mendukung gerak maju infanteri dalam Latihan Gabungan TNI 2014, TNI AD menurunkan total 49 unit ranpur berbagai jenis.




Sumber : Antara

Personel TNI Diperbanyak Diperbatasan Timor Leste

ATAMBUA-(IDB) : Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-Timor Leste Yonif 742/SWY Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio, mengatakan, akan menambah personel di pintu utama perbatasan MotaAin di Kabupaten Belu, untuk pengamanan perlombaan pacuan kuda internasional.

Letkol Fransiskus Susetio mengatakan, pergeseran pasukan ke pintu utama perbatasan itu sangat beralasan untuk menjaga kondisi keamanan saat pelaksanaan pacuan kuda internasional yang digelar Pemerintah Timor Leste di Subdistrik Batugade, Distrik Bobonaro, dekat pintu utama MotaAin, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, mulai Minggu (8/6) hingga Sabtu (14/6).

"Penambahan personel akan kita lakukan dari markas komando (Mako) di Atambua ke MotaAin," kata Letkol Fransiskus.

Dia mengatakan, dari aspek kondisi keamanan saat ini, masih sangat tenang dan terkendali baik. Namun demikian, kewaspadaan TNI di pintu perbatasan harus selalu ada, agar tidak kecolongan dengan sejumlah aksi dan kegiatan yang melanggar peraturan perundangan negara Indonesia.

Kewaspadaan terus akan dilakukan oleh TNI di pintu batas, berkaitan dengan kemungkinan akan terjadinya aksi pemindahan barang secara ilegal alias penyelundupan, baik dari Indonesia ke Timor Leste maupun sebaliknya.

"Kita yakin akan ada arus masuk keluar orang melalui pintu MotaAin pada kegiatan itu, dan karena itu kita tidak mau ada yang ambil kesempatan untuk lakukan sejumlah aksi pelanggaran hukum seperti penyelundupan," katanya.

Dia mengaku, telah terjadi komunikasi antardua komandan pasukan perbatasan, dalam kerangka menjaga kondisi keamanan di wilayah masing-masing.

Indonesia Diundang
 

Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Taolin Ludovikus, mengatakan, Pemerintah Timor Leste, menggelar lomba pacuan kuda internasional, di Subdistrik Batugade, Distrik Bobonaro, selama sepekan.

"Lomba internasional yang mulai digelar pada Minggu 8 Juni hingga Sabtu 14 Juni 2014 itu, akan memperebutkan Piala Presiden Timor Leste," kata Taolin Ludovikus dari Atambua, ibu kota Kabupaten Belu, Sabtu.

Dia mengaku, mengetahui kegiatan olah raga berkuda dari negara tetangga yang masih bersaudara darah itu, karena ikut diundang untuk berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan internasional itu.

"Kami diundang untuk ikut dalam ajang perlombaan internasional itu. Kami sedang mempersiapkannya," kata Ludovikus.

Menurut Ludovikus, perlombaan internasional itu, juga sebagai ajang untuk memperingati hari ulang tahun berdirinya Timor Leste, berpisah dari Indonesia, ke-15 yang jatuh pada 20 Mei 2014 silam.

Mantan Wakil Bupati Belu itu menjelaskan, keterlibatan Indonesia dalam ajang perlombaan itu, untuk tetap menjaga hubungan komunikasi yang sejajar antardua daerah, yang masih memiliki hubungan darah dari garis keturunan yang sama itu.

Hal ini, lanjut dia, demi tetap menjaga hubungan yang harmonis dua bangsa, demi tetap terjaminnya, keamanan dan ketertiban antarbangsa, terutama masyarakat dua negara di batas negara itu.

"Saya kira tidak ada masalahnya jika kita ikut terlibat dan berpartisipasi di dalam perlombaan itu, karena biarpun beda negara, warganya masih satu nenek moyang. Kita ingin agar hubungan ini selalu terjalin dengan baik," katanya.

Menurut Ludovikus, perlombaan yang akan memperebutkan berbagai kelas di antaranya kelas tradisional ABC, kelas nasional C, kelas nasional B, kelas nasional A, kelas internasional E, kelas internasional D, kelas internasional C, kelas internasional B, kelas internasional A sprint serta kelas internasional terbuka itu, akan dibuka langsung oleh Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak.

Pada 20 Mei 1999, Timor-Timur diakui secara internasional sebagai negara yang terpisah dari Indonesia dengan nama Timor Leste, atas sokongan PBB. Ekonomi berubah total setelah PBB mengurangi misinya secara drastis.

Semenjak berpisah sebagai bagian dari NKRI, pemerintah Timor Leste berusaha memutuskan segala hubungan dengan Indonesia antara lain dengan mengadopsi Bahasa Portugis sebagai bahasa resmi dan mengubah nama resminya dari Timor Leste menjadi Republica Democratica de Timor Leste dan mengadopsi mata uang dolar AS sebagai mata uang resmi.




Sumber : Antara

Senjata Pindad Jawara Kejuaraan Menembak Dunia

BANDUNG-(IDB) : Dua jenis senjata andalan buatan PT. Pindad (persero) dalam tujuh tahun terakhir kerap menjadi juara kontes senjata tingkat dunia.

Kedua jenis senjata tersebut yakni senjat laras panjang type SS II dan senjata hand gun Combat.

Senjata laras panjang SS II sendiri kerap menjuari beberapa kontes seperti ARM ASEAN, BISAM ASEAN plus Brunei dan ASAM tingkat dunia selama tujuh tahun terakhir.

"Tiap tahun kita kerap menjadi juara umum ditingkat dunia dari segi persenjataannya. Untuk yang SS II itu kita juara karena tingkat akurasinya bagus dan juga karena recoil (pantulan kebelakang) itu ringan," ujar Engineering Desain Yaman pada wartawan di ruangan display produk divisi senjata PT. Pindad, Jumat (6/6).

Pembuatan senjata laras panjang jenis SS II sendiri, Yaman mengatakan sejak tahun 2003 pihaknya terus kebanjiran pesanan.

Maka dari itu, setiap harinya divisi senjata PT. Pindad memproduksi sedikitnya 200 pucuk setiap harinya.

"Kemarin ada pesanan dari Brunei cuma belum ada konfirmasi kembali, katanya alasannya dia ingin tahu kenapa senjata ini sering jadi juara jadi dia ingin memesan," ujarnya.

Sementara, senjata jenis hand gun dengan beratnya 0.90 kg yang bernama Combat G2 pun dalam tiga tahun kebelakang sering menjuarai kontes senjata ASAM tingkat dunia.

"Penilaiannya sama seperti yang SS II dari mulai tingkat akurasi sampai rekoil yang ringan," katanya.



Sumber : Tribunnews

Dubes Terima Penghargaan Karena Wilayah RI Bertambah

LONDON-(IDB) : Dubes RI untuk Belgia, Luksembug dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno menerima penghargaan karena upayanya di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berhasil menambah wilayah yuridikasi landas kontinen Indonesia seluas 4.209 kilometer persegi di barat laut Sumatera.

Penghargaan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia atas nama Pemerintah Indonesia diserahkan Kepala BIG/Bakorsurtanal, Dr Asep Karsidi, kata Counsellor KBRI Brusel Riaz JP Saehu kepada Antara London, Rabu (4/6).


Penghargaan Menteri Negara Riset dan Teknologi RI diberikan karena dubes dinilai berhasil mendapatkan tambahan wilayah yuridikasi landas kontinen di luar 200 mil laut seluas 4.209 km2 di sebelah barat laut Sumatera.


PBB melalui "Commission on the Limits of the Continental Shelf" (CLCS) memutuskan bertambahnya wilayah yuridikasi landas kontinen Indonesia yang diperjuangkan sejak Juni 2008.


Pada saat itu, Dubes Havas menjadi Ketua Delegasi RI Tim Submisi Landas Kontingen Indonesia di luar 200 mil laut di sebelah barat laut Sumatera ke CLCS.


Arif Havas Oegroseno mengatakan, capaian tersebut patut diketahui masyarakat Indonesia secara luas karena putra bangsa tidak saja berjuang mencapai kemerdekaan dari penjajahan tetapi mampu mengubah hukum internasional sehingga mendapatkan pengakuan sebagai negara kepulauan, tetapi juga dapat memperluas wilayah yuridikasi landas kontinental di luar 200 mil laut.


Bertambahnya wilayah sebesar 4.209 km2 hampir sama dengan luas Pulau Lombok di Indonesia atau dua kali luas negara Luksemburg, ujarnya.


Penghargaan juga diberikan kepada Rahmat Budiman, Dubes RI untuk Austria, Slovenia dan Wakil Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Wina serta beberapa ahli berasal dari berbagai instansi seperti Kementerian Pertahanan RI, Kementerian ESDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, TNI AL, BPPT dan LIPI.


Arif Havas Oegroseno menyatakan bahwa dalam proses ini, Indonesia juga menghasilkan dua pakar submisi landas kontinen tingkat dunia, yaitu Dr Yusuf S Djajadihardja dari BPPT dan Dr Ing Khafid dari Bakorsutanal.



Sumber : Republika

TNI Kecewa Petugas Keamanan Papua Nugini

JAYAPURA-(IDB) : Sikap Petugas Keamanan Papua Nugini (PNG) bikin kecewa. Sebab, mereka tidak merespons gangguan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di pintu Perbatasan Wutung, Jayapura, Papua, pada Selasa (3/6). Apalagi, setelah penembakan yang menimpa salah satu anggota Pamtas 623/BW bernama Prada Malik, kelompok tersebut bebas masuk ke wilayah PNG tanpa ditindak keamanan setempat.


’’Kejadian itu pas di perbatasan. Tetapi, waktu di TKP, tidak dari petuas PNS yang menangkap,’’ ungkap Wakapolda Papua Brigjenpol Paulus Waterpau kepada wartawan setelah penandatanganan Pakta Integritas Akpol 2014 Rabu kemarin (4/6).


Padahal, lanjut dia, sudah ada komitmen bersama yang dibangun antara RI dan PNG. Apalagi sebelumnya Kapolda Sandaun telah melakukan pertemuan-pertemuan di wilayah Indonesia. ’’Jadi, seharusnya saling membantu menjaga keamanan karena kejadiannya bukan di hutan, melainkan di wilayah perbatasan itu,’’ jelasnya.

Paulus pun belum bisa memastikan penembak Malik itu merupakan kelompok lama atau baru. Alasannya, mereka langsung menghilang dengan masuk ke batas wilayah PNG. ’’Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak melalui kepala badan perbatasan karena dia yang memiliki kewenangan,’’ ucap lelaki dengan bintang satu tersebut. Sementara itu, Polda Papua, tambah Paulus, selalu menyiapkan kekuatan personel untuk pengamanan di wilayah Perbatasan RI-PNG.

TNI Rebut 2 Senjata Api Angggota OPM Di Papua

Anggota Satgas TNI yang bertugas di Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua berhasil melumpuhkan (tewaskan) salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan merebut 2 pucuk senjata api.

Kependam XVII/Cenderawasih Letkol Rikas Hidayatullah kepada detikcom mengungkapkan, Sabtu (7/6/2014) pagi anggota TNI yang sedang berpatroli di sekitar Tinggi Nambut, Puncak jaya, Papua berhasil melumpuhkan salah satu anggota separatis bersenjata OPM yang selama ini mengganggu di wilayah Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua.

"Ya.. Tadi pagi anggota kita yang ada di Tinggi Nambut berhasil melumpuhkan satu anggota OPM dan berhasil mengambil 2 pucuk senjata api dari kelompok tersebut," ujarnya, Sabtu (7/6/2014).

Kelompok sipil bersenjata OPM tersebut merupakan kelompok TPN/OPM yang selalu mengganggu keamanan di wilayah Puncak Jaya, bahkan mereka melakukan penembakan ke pihak keamanan yang bertugas di Tinggi Nambut.

"Kelompok itu yang sering melakukan penyerangan terhadap anggota kita maupun Polri disana," kata dia.  


Anggota TNI Yonif 751 Tembak Mati Komandan OPM

Anggota TNI dari Batalyon Infantri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Trikora yang bertugas di Tingginambut Puncak Jaya berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM), di Papua, Sabtu (7/6/2014).

Kontak tembak tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 pagi, dimana pada saat kejadian prajurit TNI sedang berpatroli di wilayah sekitar Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.

Dalam kontak tembak tersebut, prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu komandan gerakan pengacau keamanan (a.n. Timika Wonda), yang selama ini mengganggu di wilayah Tingginambut serta berhasil merebut 2 pucuk senjata api laras panjang.

Kelompok sipil bersenjata OPM di Papua merupakan kelompok Tentara Pembebasan Nasional - Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) yang selalu mengganggu keamanan di wilayah Puncak Jaya, dan sering melakukan penembakan ke pihak keamanan serta penyerangan ke pihak anggota TNI maupun Polri yang sedang bertugas di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.




Sumber : JPNN