Pages

Jumat, Juni 06, 2014

Kunjungan Kapal Zheng He dan Weifang

image
Kapal Latih Zheng He Tiongkok datang ke Surabaya

SURABAYA-(IDB) : Kapal Perang Angkatan Laut Tiongkok (PLAN) yang terdiri dari Kapal Latih Samudera, Zheng He 81 dan Guided Missile Frigate Weifang 550 (Type 054A) berkunjung selama 4 hari ke Indonesia. Kapal ini membawa 170 Taruna, untuk mengunjungi Markas Armatim serta ke Akademi Angkatan Laut.

Frigate Weifang Tiongkok berkunjung ke Surabaya
Frigate Weifang Tiongkok berkunjung ke Surabaya

Perwakilan Angkatan Laut dari kedua negara, melakukan “Forum of Junior Officers”, untuk saling mengunjungi kapal perang, latihan militer, serta sejumlah kegiatan lainnya. Kapal Zheng He 81 dan Weifang 550 juga membuka sesi untuk dikunjungi oleh masyarakat (open ship).


Sekitar 20 mahasiswa – mahasiswi Universitas Xin Zhong School dari Mulyosari Senter, 80 Siswa/siswi SMK Kal-2 dan 58 siswa/siswi SMA Barunawati mengikuti acara ini (5/6/2014).


Kedatangan para mahasiswa dan siswa ini, disambut dengan ramah oleh ABK dan Taruna kapal Zhenghe dan kapal Waifang. Acara open ship ini juga dihadiri warga keturunan Tiongkok yang berada di wilayah Surabaya.


image

Setelah melakukan open ship untuk pelajar dan masyarakat, perwira senior PLAN berkunjung ke TK Hangtuah 10 Juanda dan panti asuhan laksamana R. Mulyadi Juanda. Setelah itu digelar acara makan malam bersama di Kapal Zhenghe-81 yang dihadiri para pangkotama TNI AL wilayah Surabaya dan seluruh ABK dari kedua Kapal Latih tersebut.


Mereka datang ke Surabaya, untuk melihat Naval base terbesar Indonesia yang juga markas, logistik dan pelatihan, untuk Armada Indonesia Bagian Timur.


Frigate Weifang.
 
Frigate Weifang beserta belasan kapal perang Tiongkok lainnya, bergabung dengan Armada Angkatan Laut Tiongkok (PLAN), pada tahun 2013.

Kapal Latih Samudera, Zheng He 81 dan Guided Missile Frigate Weifang 550 (Type 054A) bertolak dari  India menuju Surabaya, Indonesia
Kapal Latih Samudera, Zheng He 81 dan Guided Missile Frigate Weifang 550 (Type 054A) bertolak dari India menuju Surabaya, Indonesia

Tahun 2013 bisa dikatakan penerimaan terbanyak kapal perang yang diproduksi industri dalam negeri Tiongkok, untuk Angkatan Laut mereka, sekaligus batu loncatan suksesnya ujicoba berlayar kapal induk Liaoning.

Kapal Induk China Liaoning yang bergerak ke Laut China Selatan (photo; PLA Navy)
Kapal Induk China Liaoning yang bergerak ke Laut China Selatan


Kapal perang yang paling banyak diluncurkan Tiongkok pada tahun 2013, adalah frigate guided missile, termasuk frigate Weifang yang berkunjung ke Surabaya.


Bulan Februari 2013, frigate Bengbu tipe 056 resmi beroperasi di jajaran PLAN, untuk mengisi Armada Laut Tiongkok Timur. Selain itu, frigate yang sejenis yakni Datong dan Yingkou, juga diluncurkan mengisi Armada Laut Tiongkok Utara. Sementara frigate Meizhou, Baise dan Shangrao, bergabung dengan Armada Laut Tiongkok Selatan dengan pangkalan di Sanya. Adapun pada 1 Juli 2013, frigate guided missile Huizhou dan Qinzhou, diluncurkan untuk menjaga Hong Kong.


Frigate Datong Tiongkok
Frigate Datong Tiongkok

Frigate tipe 56 merupakan generasi baru frigate guided missile yang seluruhnya secara independen diriset, dibangun, dikembangkan dan dibuat oleh Tiongkok. Frigate ini memiliki rudal pertahanan udara jarak dekat yang lebih canggih, anti kapal selam, serta memiliki kemampuan perang yang komprehensif.


Tiongkok juga membangun frigate guided missile tipe 054A yang memiliki kemampuan fully multi-purpose. Frigate ini diberi nama Weifang dan Yueyang dan bergabung dengan Armada Laut Tiongkok Utara dan Laut Tiongkok Selatan pada tahun 2013. Keberadaan frigate ini meningkatkan sistem peringatan dini jarak jauh dan sistem pertahanan udara Tiongkok.


Masih di tahun yang sama, Tiongkok juga meluncurkan Destroyer type 052C, dengan nama panggilan “Chinese Aegis” untuk mengisi Armada Laut Tiongkok Timur. Kehadiran Destroyer ini meningkatkan sistem anti-udara, anti-kapal selam dari kapal kapal perang Tiongkok.


Destroyer Zhengzhou Tiongkok
Destroyer Zhengzhou Tiongkok

Tidak itu saja, pada tahun 2013 Tiongkok juga meluncurkan kapal suplai komprehensif Taihu Lake dan Chaohu Lake type 903A yang bergabung di pangkalan Qingdao dan Zhousan pada 18 Juni dan 18 September.


Kapal suplai dan logistik PLAN,  Taihu Lake
Kapal suplai dan logistik PLAN, Taihu Lake

Kapal ini akan bertugas dan diintegrasikan ke dalam Armada maritime mobile taskforce Tiongkok, ketika terjadi perang atau mendampingi frigate maupun destroyer dalam tugas tugas jarak jauh, termasuk misi pasukan perdamaian atau kunjungan persahabatan.

Tiongkok berhasil membangun kapal perang secara mandiri, sehingga tidak heran tahun 2014 ini, semakin banyak kapal perang mereka, yang berlayar ke Laut Tiongkok Timur maupun Laut Tiongkok Selatan, termasuk kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, seperti yang dilakukan Kapal Latih Samudera, Zheng He dan Guided Missile Frigate Weifang. 




Sumber : JKGR

Kerjasama HQ-16A Tiongkok Malaysia

Sistem pertahanan udara HQ-16A atau LY-80 Tiongkok
Sistem pertahanan udara HQ-16A atau LY-80 Tiongkok

KUALA LUMPUR-(IDB) : Perusahaan Tiongkok, Aerospace Long March International (ALIT) telah menandatangani nota kesepahaman, MoU, dengan perusahaan Aneka Bekal Sdn Bhd Malaysia, untuk menyediakan sistem pertahan rudal anti udara.


MoU ditandatangani saat kunjungan Perdana Menteri Najib Tun Rajak ke Beijing 1 Juni 2014, untuk pengadaan vertcally launched system, LY-80, bagi Angkatan Bersenjata Malaysia, yang dikerjakan kedua perusahaan.


Kesepahaman ini juga meliputi transfer of technologies kepada Malaysia, untuk memiliki lisensi produksi dan pemeliharaan LY-80 atau HQ-16A yang kemungkinan dipilih oleh Angkatan Bersenjata Malaysia, sebagai alutsista mereka.


image


LY-80 Alias HQ-16A
 

LY-80 atau HQ16A merupakan sistem rudal pertahanan udara yang diluncurkan oleh militer Tiongkok pada tahun 2011. HQ16A adalah versi darat dari HQ16 yang diluncurkan dari kapal perang secara vertikal dari sebuah kontainer.


image

HQ-16A dibangun berdasarkan rujukan sistem pertahanan darat ke udara Buk-M1 (SA-11 Gadfly) dan Ural/Buk-2M (SA-17 Grizzly), yang bisa ditembakkan dari kendaraan tempur maupun kapal perang.


image
HQ-16A dapat menyergap pesawat tempur dari ketinggian 400 meter hingga 18 km dengan jangkauan maksimal 40 km, serta menyergap rudal di antara jarak 3,5 hingga 12 km di ketinggian 15 hingga 50 meter. HQ-16A atau LY-80 diklaim memiliki akurasi 85 persen untuk menjatuhkan pesawat tempur dan 60 persen untuk peluru kendali (cruise missiles). LY-80 dapat terbang hingga kecepatan 3 march dengan membawa hulu ledak 70kg.




Sumber : Artileri

Pesawat Pembom Tempur China JH-7 Jatuh

BEIJING-(IDB) : Pesawat tempur Angkatan Laut Tiongkok jatuh dalam misi latihan di provinsi pantai timur Zhejiang, kata kantor berita resmi Xinhua, Jumat, tetapi tidak mengatakan apakah ada korban.

Pesawat tempur militer itu jatuh Kamis malam di satu daerah pegunungan dekat kota Yiwu, katanya.

Xinhua mengatakan pesawat itu milik armada Angkatan Laut Laut China Timur China sementara sumber-sumber mengatakan pesawat itu pembom tempur JH-7 Flying Leopard.

Daerah tanggung jawab armada itu temasuk pulau-pulau di Laut China Timur, kata media pemerintah itu. Pulau-pulau dikuasai Jepang dan menamakannya Kepulauan Senkaku.

Selama lebih dari setahun sejak Tokyo menasionalisasi beberapa pulau September 2012, kapal-kapal China dan pesawat negara itu sering mendekat pulau-pulau itu, seperti bermain kucing dan tikus dengan penjaga pantai Jepang.

Tim-tim pencarikan dan penyelamatan sedang mencari para awak pesawat yang jatuh itu, kata Xinhua, tetapi tidak mengatakan berapa jumlah orang di pesawat itu. Pesawat JH-7 biasanya membawa dua orang.



Sumber : Antara

NATO Akan Perkuat Sistem Pertahanan

Para menteri pertahanan NATO yang berkumpul di Brussel sepakat memperkuat sistem pertahanan. NATO akan meningkatkan kapasitas militer untuk menghadapi segala bentuk ancaman.

BRUSSEL-(IDB) : Komandan militer NATO, Jendral Philip Breedlove mengatakan, negara-negara anggota NATO sudah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menjawab permohonan bantuan dari Ukraina.

Breedlove memperingatkan, Rusia masih mendukung gerakan separatis di Ukraina dengan memberi bantuan senjata berat dan mengijinkan kelompok bersenjata dari Rusia melewati perbatasan ke Ukraina. "Ini harus segera dihentikan", kata Breedlove.

Para menteri pertahanan NATO di Brussel sebelumnya menyetujui rencana Presiden AS Barack Obama untuk meningkatkan kapasitas militer di perbatasan NATO ke timur sebagai jawaban atas ancaman dari Rusia.

NATO akan mengerahkan lebih banyak pasukan dan pesawat pengintai untuk mengawasi situasi di kawasan krisis. Selain itu, NATO meningkatkan kesiagaan komando gabungan di front utara yang bermarkas di kota Stettin, Polandia. Komando gabungan ini terdiri dari militer Jerman, Denmark dan Polandia.

 Anggaran militer harus ditingkatkan

Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan, dalam lima tahun terakhir, anggaran militer Rusia naik 50 persen, sedangkan anggaran militer NATO justru turun 20 persen. Ia menyambut rencana Amerika yang menjanjikan dana 1 miliar dollar untuk meningkatkan kapasitas militer di Polandia dan negara-negara Baltik.

"Amerika Serikat sudah bereaksi tegas terhadap aksi militer ilegal Rusia di Ukraina. Saya juga sangat menghargai komitmen semua 28 negara anggota NATO untuk meningkatkan kontribusi mereka menghadapi situasi ini", kata Rasmussen.

NATO kemungkinan besar akan meminta Jerman untuk meningkatkan anggaran militer secara substansial. Saat ini, anggaran militer Jerman hanya 1,3 persen dari Produk Domestik Brutto (PDB). NATO ingin anggaran itu ditingkatkan sampai 2 persen PDB.

Tapi Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen menerangkan, yang penting bukan hanya tingginya anggaran, tapi efektivitas dalam penggunaan anggaran itu. Jerman memang hanya menggunakan 1,3 persen PDB, namun diantara negara-negara Eropa, Jerman menduduki peringkat ketiga dalam anggaran militer.

 Obama kecam "agresi" Rusia di Ukraina

Presiden AS Barack Obama mengatakan di Warsawa, Rusia telah menggunakan "taktik gelap" dan melakukan "agresi" di Ukraina.

"Kami tidak akan menerima pendudukan Krimea oleh Rusia, atau pelanggaran kedaulatan Ukraina", kata Obama setelah melakukan pertemuan dengan presiden terpilih Ukraina, Petro Poroshenko di Warsawa. Kedua politisi menghadiri perayaan 25 tahun runtuhnya rejim komunis di Polandia.

Obama memuji Polandia yang berhasil membangun demokrasi yang kuat, 25 tahun setelah menyingkirkan kekuasaan komunis.

"Berkah kebebasan harus terus dipertahankan dan diperjuangkan dari generasi ke generasi", kata Obama. Ia menegaskan, Polandia dan negara-negara anggota NATO lainnya tidak akan berdiri sendirian memperjuangkan kedaulatan mereka.



Sumber : DW

Alasan Mercusuar Malaysia Di Tanjung Datuk Belum Dorobohkan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, mercusuar buatan Malaysia di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat, belum akan dirobohkan.

Alasannya, Pemerintah Indonesia dan Malaysia akan menggelar pertemuan untuk menentukan titik koordinat batas wilayah di Tanjung Datuk.

"Hasil verifikasi koordinat dulu kita lihat. Sedang diatur pertemuan," kata Purnomo di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 5 Juni 2014.

Menurut dia, seharusnya di wilayah abu-abu itu tidak ada pembangunan apapun, termasuk mercusuar. "Menurut kita itu masih berada di daerah tumpang tindih, dan mustinya tidak ada kegiatan," jelasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan joint verification koordinat lokasi pembangunan mercusuar di Tanjung Datuk, Kalimantan Barat akan digelar bulan ini.

Moeldoko memastikan pembangunan mercusuar buatan Malaysia yang sudah mencapai 60 persen itu sudah dihentikan. Di sana, kata Moeldoko, tidak ada kegiatan militer dan penegak hukum yang menimbulkan situasi yang tidak bagus.




Sumber : Vivanews

Sukhoi Dan F-16 Akan Uji Coba Bom Produk Dislitbangau

MAGETAN-(IDB) : Sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk Luar Negeri dan sebagai wujud kemandirian terhadap industri pertahanan di Tanah Air, Dislitbangau akan mengadakan uji coba Bom di Lanud Iswahjudi.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebelum pelaksanaan uji coba Bom, Tim dari Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau), memaparkan produk yang akan di uji coba, guna menyamakan persepsi terhadap hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh Dislitbangau dengan satuan pengguna, sehingga akan diketahui hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus.


Tim yang dipimpin oleh Kasubdis Rudalsen Dislitbangau Kolonel Tek Adang Heri Respati diterima langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., didampingi para Pejabat Lanud Iswahjudi, di ruang Rapat Malanud Iswahjudi, Kamis (5/6).


Dalam paparan tersebut disampaikan bahwa Bom jenis BTN-100 dan BT-500, hasil penelitian dan pengembangan Dislitbangau akan diuji dengan menggunakan pesawat tempur Sukhoi dan F-16 Fighting Falcon dalam waktu dekat.


Dalam kesempatan tersebut, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., merasa bersyukur dan bangga atas hasil yang telah dicapai Dislitbangau dalam kaitan dengan keterbatasan anggaran. "Diharapkan produk yang dihasikan Dislitbangau tersebut, kedepan dapat dikembangkan sehingga dapat menghemat anggaran", ungkap Danlanud Iswahjudi.




Sumber : TNI AU

Prajurit Wingdikum Pertahankan Ksatriaan

BOGOR-(IDB) : Tepatnya setelah apel pagi, seluruh personil Wingdikum dibuat panik dengan serangan musuh secara sporadis dari berbagai penjuru. Sirine tanda bahaya berulang-ulang kali dibunyikan oleh Perwira Jaga yang dibantu anggota Piket guna pemberitahuan akan serangan musuh terhadap Wingdikum dan secara terorganisir seluruh personil membentuk Peleton seperti yang disimulasikan mengenai Pertahanan Ksatrian guna mengamankan Markas Wingdikum sebagai obyek Vital agar tidak jatuh ke tangan musuh.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Minggu Militer hari ke-3 di Markas Wingdikum, Bogor, Rabu (4/6), yang lebih menitikberatkan pada pendadakan, pengamanan Obyek Vital, pengejaran dan kontak langsung dengan musuh serta diakhiri dengan patroli pengamanan wilayah sekitar. 

"Setiap prajurit harus siap didadak, karena hal tersebut menunjukan Profesionalitas di dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai seorang prajurit," tegas Kadisopsdik Wingdikum. Hal tersebut dibenarkan Kadispers Wingdikum yang mengatakan bahwa prajurit dibentuk dan dididik untuk siaga senantiasa.




Sumber : TNI

Honeywell Berminat Ambil Bagian Dalam Industri Pesawat Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Honeywell Aerospace, satu dari empat unit bisnis utama Honeywell yang bermarkas di New Jersey, AS, menyatakan antusias dengan perkembangan industri penerbangan di Indonesia dan ingin ikut terlibat di dalamnya. Mereka, misalnya, ingin ikut ambil bagian dalam pembuatan pesawat terbang yang tengah digarap PT Dirgantara Indonesia dan Korean Aerospace, serta perbaikan, modifikasi dan upgrading pesawat angkut C-130 Hercules TNI AU. Demikian ungkap Presiden Honeywell Aerospace wilayah Asia Pasifik, Briand Greer, kepada Angkasa, awal November lalu di Jakarta.

Dengan enjinir berpengalaman yang dimiliki dan komponen buatan Honeywell, mereka berminat untuk terlibat dalam penggarapan sistem avionik, mesin pesawat, Auxiliary Power Unit dan wheel & brake system. “Kemampuan kami tidak sebatas pesawat-pesawat AS dan Eropa, tetapi juga pesawat-pesawat Rusia. Kami misalnya bisa memperbaiki dan memodifikasi juga helikopter Mi-17, terutama avioniknya. Namun demikian kami ingin mendengarkan dulu kebutuhan Indonesia,” ujar Director Avionic Technical Sales Honeywell Defense & Space, Paul J. West, yang hadir mendampingi Briand Greer.

Dikatakan, perusahaan yang sudah mendunia ini mungkin tidak populer di Indonesia, namun kehadirannya telah ada sejak lama. Honeywell misalnya merupakan pemasok mesin TPE-331-12 yang digunakan pesawat NC-212 buatan PT DI, dan pemasok aneka ragam komponen pada sistem elektrikal dan avionik jet tempur F-16 Fighting Falcon yang dioperasikan TNI AU sejak 1990. Honeywell Aerospace punya tiga suku bisnis, yakni defence & space, air transport & regional, serta general aviation business. Selain bergerak di bidang aerospace, perusahaan ini juga terjun di bidang automation and control solution, performance materials and technologies, dan sistem transportasi.

Diharapkan Kerjasama Dengan Honeywell Aerospace Berlanjut

Indonesia khususnya Kementerian Pertahanan berkeinginan untuk lebih meningkatkan hubungan yang telah terjalin dengan Honeywell Aerospace selama ini dengan lebih mudah dan lebih efesien sehingga diharapkan hubungan kerjasama yang telah berjalan selama ini tidak hanya untuk saat ini saja tetapi juga untuk masa-masa berikutnya.

Terdapat beberapa kemajuan dari hasil kerjasama ini khususnya di bidang transportasi udara dan jet tempur untuk TNI AU. Kemhan dan TNI AU khususnya, membuka diri bagi Honeywell Aerospace untuk bekerja bersama-sama dalam meningkatkan kemampuan TNI AU, terlebih lagi sejak Honeywell Aerospace memiliki workshop di Indonesia.
Keinginan tersebut diungkapkan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat menerima kunjungan kehormatan Presiden dan CEO Honeywell Aerospace Mr. Tim Mahoney beserta rombongan di Kemhan Jakarta, Selasa (3/6). Wamenhan sangat berharap dukungan dari Honeywell Aerospace beserta seluruh jajarannya untuk mendukung segala hal terkait dengan pembangunan kemampuan TNI AU.

Meskipun Honeywell Aerospace telah menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang industri penerbangan selama beberapa tahun terakhir namun kunjungan ke Jakarta ini adalah kunjungan yang pertama bagi Mr. Tim Mahoney.

Honeywell Aerospace merupakan salah satu perusahaan internasional yang bergerak di bidang diversifikasi teknologi dan manufaktur terdepan melayani pelanggan di seluruh dunia melalui produk dan layanan Air Transport and Regional, Business and General Aviation dan Defense and Space.

Turut hadir mendampingi Wamenhan, Dirtekindhan Pothan Kemhan Brigjen TNI Zainal Arifin, S.IP dan Kapusada Baranahan Kemhan Marsma TNI Asep Sumaruddin , M.Sc.





Sumber : Angkasa

Pindad Siap Produksi Amunisi Tank Leopard TNI AD

BANDUNG-(IDB) : Satu lompatan dilakukan PT Pindad, setelah Direktur Utama PT Pindad, Sudirman Said, menyatakan kesanggupan perusahaan itu membuat dan membangun amunisi tank utama 2A4 Leopard

"Dari hasil Latihan Gabungan TNI 2014, banyak yang harus kami jawab, salah satunya melengkapi amunisi bagi beberapa perenjataan terkini TNI, termasuk peluru meriam 120mm smoothbore untuk tank Leopard," kata Said, di Bandung, Jumat.

Menurut dia, untuk peluru meriam 120mm smoothbore Leopard, ditargetkan pengembanganya sudah bisa dilakukan mulai akhir 2015.

"Sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan kesenjataan tank itu," katanya. 

Leopard memakai dua varian meriam utama, yaitu Rheinmetall 120 mm L44 atau L55 smoothbore alias tanpa ulir sepanjang 5,28 meter dan berbobot 3,37 ton. 

Laras meriam tanpa ulir merupakan "jawaban" pada dasawarsa '70-an atas kejayaan seri tank T-72/80 dari Uni Soviet yang bisa membantai secara mudah tank-tank Barat. 

Laras meriam tanpa ulir juga memiliki energi kinetik lebih besar ketimbang yang berulir sehingga meninggikan efek mematikan amunisi yang dilontarkan. 

Selain amunisi konvensional, meriam ini bisa menerima berbagai tipe amunisi, sebutlah Armour Piercing Discarding Sabot DM23, ataupun Armour Piercing Fin Stabilized Discarding Sabot M829 dengan kepala ledak berisikan uranium. 

Masih ada amunisi Multi Purpose Anti Tank Projectile yang berbasis teknologi High Explosive Anti Tank, buatan Jerman, berdesignasi NATO sebagai DM12.



Sumber : Antara

Kamuflase Kendaraan Militer ITB

BANDUNG-(IDB) : Penyusupan kendaraan militer ke pihak musuh harus lolos dari sensor termal atau panas. Untuk itu, mahasiswa dan dosen Teknik Elektro ITB merintis teknologi penyamaran untuk tank atau pengangkut infanteri. Kelak kendaraan itu seakan menghilang dari pantauan, atau berubah wujud seperti hewan atau kendaraan sipil.
 

Kamuflase termal untuk kendaraan militer itu digarap Adrian Yopi Gazali, Claudius Andri, dan Gregorius Famalt, mahasiswa Teknik Elektro ITB 2010. Bentuknya semacam sisik berupa pelat tembaga berukuran 12,5 sentimeter sama sisi, setebal 0,4 milimeter. "Ukuran itu menyesuaikan satu pixel pada kamera pengintai termal," kata Adrian kepada Tempo di acara Electrical Engineering Days di Aula Barat ITB yang berlangsung dari 3-6 Juni 2014.
 

Sisik-sisik kamuflase itu menjadi pelapis luar kendaraan militer. Untuk pengangkut infanteri seperti Anoa buatan PT Pindad, kata Adrian, kurang-lebih diperlukan 1.200 sisik kamuflase. Pemasangannya perlu memakai kerangka tambahan pada kendaraan jadi.
 

Di belakang tiap sisik itu, pelat tembaga disambungkan ke sejumlah komponen utama, seperti heatsink yang membuang panas, peltier sebagai pendingin atau pemanas, relay untuk mengubah pelat menjadi panas atau dingin, serta sensor termal untuk mendapatkan suhu di lingkungan sekitarnya.
 

Tiap sisik harus dipasang sepasang pada posisi berseberangan agar sanggup membaca temperatur lingkungan dengan optimal. "Jika berada di hutan atau semak, tank akan lenyap dari pantauan karena suhunya mengikuti kondisi sekitar," ujarnya.

Sisik kamuflase juga bisa diatur agar panasnya membentuk hewan atau kendaraan sipil untuk mengelabui musuh. Kamuflase itu untuk operasi malam hari yang pemantauan umumnya memakai kamera termal.

Menurut Andri, studi tugas akhir ini melanjutkan riset tahun lalu yang menjajal pelat dari bahan aluminium. Dari hasil uji coba mereka, pelat aluminium lebih lambat panas daripada tembaga sehingga lebih boros tenaga listriknya.

 

Namun mereka juga belum puas, karena tembaga yang sanggup panas dalam 38 detik, masih terhitung lambat dibanding komponen peltier yang bisa menghasilkan panas kurang dari lima detik. Konduktivitas termal peltier juga lebih baik, yakni berkisar -10 hingga 70 derajat celsius, adapun tembaga berkisar 15-30 derajat. "Bahan itu perlu dipelajari lagi jenis materialnya," kata dia.
 

Masalah terbesar teknologi mereka yaitu daya listrik untuk pemakaian sisik kamuflase. Tiap sisik tembaga misalnya, butuh listrik hingga 60 watt. Mereka belum menemukan jalan keluarnya.




Sumber : Tempo

Berita Foto : Satkopaska Lumpuhkan Perompak

SP-(IDB) : Sejumlah anggota Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) TNI AL Koarmabar melumpuhkan perompak yang berhasil menyusup di atas anjungan KRI Banda Aceh-593 ketika melintas di Perairan Samudera Pasifik, Kamis (5/6).


Kegiatan tersebut merupakan bagian dari mengasah kemampuan VBSS (Visit Boarding Search and Seizure) sebelum menuju latihan bersama multilateral Rim of Pasific (RIMPAC) 2014 di pusat pelatihan Pearl Harbour dan Perairan Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, 25 Juni - 1 Agustus 2014.




Sumber : Antara

Nato Rusia Saling Provokasi

Kapal Siluman Perancis Mata-Matai Armada Laut Hitam Rusia

MOSCOW-(IDB) : Kapal siluman Prancis, Surcouf, yang memasuki Laut Hitam sejak 28 Mei 2014 diketahui memata-matai fasilitas militer Rusia di Armada Laut Hitam. Hal itu diungkapkan sumber diplomatik militer Rusia.

“Kapal (Prancis) tersebut bermanuver di bagian utara dari Laut Hitam, sesekali mendekati pantai Crimea sekitar 50 sampai 60 kilometer,” kata sumber diplomatik itu kepada Itar-Tass, Rabu (4/6/2014).

”Menurut data yang tersedia, sebuah kapal tempur NATO juga melakukan pengintaian elektronik terhadap fasilitas militer Rusia di Armada Laut Hitam, yang terletak di sepanjang pantai semenanjung (Crimea), serta fasilitas administrasi dan strategis utama di daerah pesisir,” lanjut sumber itu.

Menurutnya, kapal siluman Surcouf beroperasi bersama kapal perang Amerika Serikat Gulf Vella yang juga telah memasuki Laut Hitam. ”Pada saat ini, kapal perang Amerika telah berada di pelabuhan Constanta, Rumania. Sebelumnya kapal itu mengunjungi Bulgaria,” imbuh sumber tersebut.

Sementara itu, ahli militer Rusia, Vladimir Shcherbakov, membeberkan kemampuan kapal siluman milik Prancis itu. ”Secara khusus, (kapal Surcouf) dapat memantau segala jenis percakapan, termasuk percakapan telepon dan e – mail,” katanya.

SU-27 Rusia Intercept Pesawat Mata-Mata AS RC-135 U

Departemen Pertahanan (Pentagon) Amerika Serikat jengkel atas insiden pesawat jet tempur Rusia yang terbang sangat dekat di depan pesawat mata-mata militer AS. Insiden pada akhir April lalu di wilayah Jepang utara itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara terkait krisis Ukraina.

Petangon menyatakan, pesawat jet tempur Rusia terbang tepat di dekat hidung pesawat mata-mata militer AS. Jaraknya, hanya sekitar 100 kaki atau sekitar 30 meter. Menurut pejabat Pentagon, pada 23 April 2014, pesawat jet tempur Rusia, Su-27 Flanker melesat mendekati pesawat mata-mata Angkatan Udara AS, RC-135 U. Kedua pesawat itu terbang di wilayah udara internasional di atas laut Okhtosk.

Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengatakan tidak ada komunikasi radio antar-dua pesawat. “Sulit untuk mengetahui alasan pilot (Rusia) tapi efeknya bahwa personel pada (pesawat Amerika) mampu melihat bahwa pesawat ini dipersenjatai,” kata Warren, kemarin seperti dilansir Reuters, Kamis (5/6/2014).

Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel dan Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, secara pribadi menyampaikan keprihatinan mereka kepada pihak Moskow. Menurut Waren, kedua pihak telah membahas insiden ini secara terbuka.

Sementara itu, Kedutaan Rusia di Washington belum bersedia mengkonfirmasi laporan tersebut. Pihak Moskow juga tidak memberikan penjelasan atas manuver membahayakan dari pesawat tempur mereka.




Sumber : Sindo