Pages

Jumat, Mei 30, 2014

Pangdam Tanjungpura Minta Tempatkan Tank Leopard Di Kalimantan

JAKARTA-(IDB) : Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Andi Ibrahim Saleh, meminta sepuluh tank Leopard untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. "Kalau bisa, ditempatkan sepuluh tank dan helikopter," kata Andi di depan anggota Komisi Pertahanan DPR saat berkunjung ke Kalimantan Barat, Jumat, 30 Mei 2014.

Wilayah itu beberapa waktu yang lalu memanas karena Malaysia membangun rambu suar di patok STRP 01 perairan Tanjung Datu. Namun pembangunan itu dicegah oleh TNI, yang kemudian menjaga perairan Indonesia tersebut.

Menurut Ibrahim, topografi Desa Temajuk yang berbukit menyebabkan pengawasan memerlukan helikopter. Perbatasan wilayah Malaysia-Indonesia di Desa Tamajuk berada di kedua sisi Gunung Tanjung Datu. Keberadaan semenanjung di kawasan tersebut menyebabkan pengawasan makin sulit. Ia menambahkan, dengan kondisi seperti itu, Desa Temajuk sebaiknya dijadikan pangkalan militer.



Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan pemerintah provinsi sudah mempersiapkan lahan seluas seribu hektare untuk membangun pangkalan militer di Desa Temajuk. “Itu jangka panjang,” ujarnya.

Anggota Komisi Pertahanan DPR, Tri Tamtomo, mengatakan pemerintah harus menyegerakan diplomasi. 


“Pemerintah harus berkomitmen mempertahankan kedaulatan wilayah,” ucapnya. Ia berpendapat pembangunan rambu suar oleh Malaysia belum lama ini bisa bermakna memperolok pemerintah Indonesia.




Sumber : Tempo

Latgab 2014 Uji Coba Doktrin Baru TNI...???

SURABAYA-(IDB) : Di sela-sela kegaduhan dan pro-kontra calon presiden, bangsa ini tengah mengalihkan sedikit perhatian ke Situbondo. Di ujung timur Jawa Timur inilah TNI sedang mengonsentrasikan kekuatannya menjalani Latihan Gabungan (Latgab) 2014.

Latgab yang digelar di akhir fase Minimum Essential Force (MEF) I sekaligus pemerintahan SBY patut menjadi perhatian. Bukan sekadar untuk mengukur sejauh mana belanja militer mampu memenuhi kebutuhan mengamankan NKRI, tapi juga mengukur apakah perkembangan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) sudah cukup membuat TNI percaya diri untuk mengubah doktrin dari defensif aktif dengan titik fokus pada skenario perang berlarut menjadi defensif-ofensif dengan konsentrasi pada containment dan penghancuran kekuatan lawan sebelum memasuki teritorial darat NKRI.

Sejauh ini susah dipahami bahwa TNI sudah mempunyai kemampuan melakukan tindakan ofensif. Hal ini karena persepsi tentang kekuatan tulang punggung pertahanan Indonesia tersebut belum beranjak dari era Orde Baru hingga era reformasi di mana TNI begitu nelangsa akibat embargo militer, terutama dari Amerika Serikat yang merupakan pemasok utama alutsista sejak dimulainya era pemerintahan Soeharto.

Sebaliknya, tidak banyak yang sadar melonjaknya perekonomian, hubungan baik dengan Rusia; bargaining position yang kuat di mata Amerika Serikat, China,dan Inggris; kerja sama erat antara Indonesia dan Jerman, Prancis, Korea Selatan; serta simbiosis mutualisme dengan negara sahabat seperti Brunei Darussalam telah menjadi daya dongkrak kekuatan alutsista TNI.

Pun konflik di Laut China Selatan serta gesekan dengan Australia dan Malaysia telah menjadi trigger perubahan yang bisa disebut revolusi alutsista. Dengan posisi di atas angin tersebut, tentu tidaklah sulit bagi TNI memiliki bukan hanya kapal selam U-209 yang selama ini dikenal sebagai Cakra-Nanggala, tapi juga kapal selam U-206, U-212, U-214, Kilo tipe 636 dan 877 K4b, Amur, bahkan Typhoon.

Juga bukan perkara sulit bagi TNI untuk mendatangkan Slava Class (heavy cruiser), Sovremenny Class (destroyer), Talwar Class (frigate), Stereguschyy Class (corvette), dan lainnya. Untuk matra udara, bukan mustahil TNI memiliki pesawat tempur sekelas Su-34 Fullback, Su-35SI Super Flanker, Dassault Rafale, dan Eurofighter Tornado, bahkan Tu-160 Blackjak. Pun tidak mengada- ada jika TNI memiliki S-300PMU2 / SA-20 Gargoyle atau HQ- 16 SAM Systems sebagai payung udara.

Siapa pun sulit membayangkan kekuatan Indonesia tinggal selangkah melampaui kekuatan di era 1960-an. Apalagi bagi mereka yang mendewakan ”penampakan”. Padahal, domain militer lebih banyak misterinya. Tapi kalau jeli, pesannya sudah disampaikan Moeldoko tentang Sukhoi terbang di atas air dan alutsista yang semakin padat pada 2016.

Atau lebih jauh seperti disampaikan Menhan Poernomo Yusgiantoro bahwa militer Indonesia pada 2014 akan menjadi terkuat di kawasan dan pernyataan SBY–yang sebenarnya didapuk TNI sebagai panglima besar atas jasanya untuk TNI–tentang kesiapan Indonesia berperang. Tapi pihak skeptis sekaligus pesimis, tentu harus bertanya apakah Indonesia selamanya aman-aman saja, apakah tidak punya potential adversaries, apakah tidak pernah menjadi sasaran assymetric warfare dan proxy warfare.

Dengan posisi geopolitik yang demikian strategis, apakah Indonesia tidak layak menjadi primary target. Jika begitu adanya, apakah Indonesia tidak layak membangun deterrent effect . Dengan potensi yang datang dari delapan penjuru angin, tentu Indonesia harus membentuk komando gabungan wilayah pertahanan (kogabwilhan) dan itu harus dilengkapi beragam alutsista, termasuk produk dalam negeri.

Berdasarkan pemaham atas ancaman inilah kita berharap latgab menjadi ajang deklarasi dan uji coba perubahan doktrin militer. Tentu Indonesia mempertimbangkan keseimbangan kawasan hingga tidak perlu vulgar. Tapi paling tidak bisa memberi pesan: Jalmo moro, jalmo mati; dhemit moro, dhemit mati; dewa moro, dewa keplayu; dhemit ora ndulit, setan ora doyan.”




Sumber : Sindo

Denrudal-003 Sambut Tentara Darat Diraja Malaysia

JAKARTA-(IDB) : Setelah beberapa hari lalu mengunjungi Menarhanud-1/F dan Yonarhanudse-10/1/F, Tentara Darat Diraja Malaysia mengunjungi Denarhanud Rudal 003/1/Falatehan Kodam Jaya.


Rombongan diterima langsung oleh Komandan Denarhanud Rudal 003/1/F Mayor Arh Yogi Nugroho BS. Kunjungan tersebut bertujuan untuk saling bertukar informasi, budaya, pengalaman, dan rencana latihan bersama.


Turut mendampingi para Perwira Denarhanud Rudal 003/1/F Dam bertempat di Mako Denarhanud Rudal 003/1/F Dam Jaya.


Kunjungan Tentara Darat Diraja Malaysia dipimpin oleh Kapten RAD Mohd Nizam bin Ibrahim didampingi oleh Leftenan RAD Mohd Fidarus bin Zulkefli, Pwii RAD Mohd Affindi bin Hamzah dan Ssjn RAD Mohd Nik Saimie bin Marason.


Turut mendampingi Kapten Arh Drian selaku Kasi Jianbang Dik Pussen Arhanud selama pelaksanaan kegiatan.


Denarhanud Rudal 003/1/F dalam menerima Tentara Darat Diraja Malaysia menampilkan demonstrasi pelaksanaan drill kompleks Alutsista dan menunjukkan kesigapan prajurit dalam mengawaki Alutsista.

Kunjungan dilanjutkan dengan pemaparan tentang kondisi umum Satuan dan diakhiri dengan pemberian cindera mata oleh Mayor Arh Yogi Nugroho, BS serta foto bersama.




Sumber : Indopos

Kegiatan KRI Frans Kaisepo-368 Sebagai Duta Perdamaian Indonesia

Laksanakan MISCEX 805 (Mail Bag Transfer) Dengan HS Nikiforos

LEBANON-(IDB) : Untuk yang ke – 3 kalinya, KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) UNIFIL 2014, melaksanakan Miscellaneous Exercise (Miscex) 805, Mail Bag Transfer. Kali ini latihan dilaksanakan bersama kapal perang Yunani, HS Nikiforos di Area of Maritime Operations (AMO) Zona 1 Selatan Laut Mediterania. Lebanon, Rabu, (28/5/2014).

Miscex 805 secara teori merupakan latihan Replenishment at Sea (general)  dengan tujuan untuk melatih kapal perang dalam melaksanakan bekal ulang di laut dari suatu kapal bantu, melatih personil dalam menyiapkan dan mengoperasikan peralatan pembekalan di laut, melatih para Perwira Pelaut dalam pengendalian kapal peralatan (ship handling), dan untuk menjadi bahan evaluasi dalam menilai kesiapan operasi pembekalan di laut bagi personil kapal penerima maupun kapal pemberi dalam hal transfer material.

Seperti latihan – latihan sebelumnya, pada Miscex 805 ini, secara bersamaan KRI FKO – 368 melaksanakan operasi penerbangan helly untuk melaksanakan Intelligence Surveillance Reconnaissance (ISR) dari udara sekaligus pengambilan dokumentasi latihan. Dengan diawaki oleh Pilot Kapten Laut (P) Dani Widjanarka dan didampingi Co-Pilot Lettu Laut (P) Haryanto, GARUDA (Call Sign untuk BO-105 NV-409), melaksanakan pengamatan udara di jalur pembekalan untuk meyakinkan keadaan laut aman dari bahaya navigasi dan kapal umum lainnya.

Latihan berlangsung selama 1,5 jam. KRI FKO – 368 berperan sebagai kapal pemberi material dan HS Nikiforos sebagai kapal penerima material. KRI FKO – 368 mempertahankan cepat dan haluan, sedangkan HS Nikiforos melakukan pendekatan dari buritan lambung kiri KRI FKO – 368 dengan kecepatan tinggi sampai dengan haluannya sejajar dengan kapal pemberi dengan jarak melintang kurang lebih 40 yards. Dengan sigap para personil peran pembekalan di laut melaksanakan kegiatan sesuai tugas dan fungsinya. Pemberi isyarat baik marshailler maupun operator komunikasi mengirimkan signal gerakan tangan dan bendera sesuai prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan pembekalan di laut.
Setelah masing – masing kapal selesai bergantian mengirimkan mail bag, HS Nikiforos segera melepas tali – tali yang digunakan untuk transfer, dan selanjutnya menambah kecepatan meninggalkan stasiun pembekalan menuju sektor patrolinya didahului penghormatan antar kapal. Melalui jaring koordinasi anjungan masing – masing kapal mengucapkan terima kasih atas latihan yang dilaksanakan sehingga dapat terlaksana dengan baik, lancar, dan aman.

Boarding Exercise 002 (Boardex 002) Brazilian Navy

"MV. Chameleon...MV. Chameleon, this is UN Warship, prepare for boarding, reduce and your speed and request your cooperation!" Demikian penggalan perintah dari BRS Liberal kepada KRI Frans Kaisiepo-368 yang sedang berperan sebagai salah satu merchant vessel yang melintas di Area of Maritime Operations (AMO), dalam suatu latihan yang dinamakan Boarding Exercise 002 (Boardex 002), Lebanon, Rabu (28/05).

Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan, kapabilitas, dan efisiensi unit Maritime Task Force (MTF) UNIFIL dalam melaksanakan identifikasi terhadap seluruh kapal yang masuk menuju pelabuhan-pelabuhan di Lebanon. Melatih prosedur internal sebelum dan selama pelaksanaan boarding operations (peran pemeriksaan). Dan tentunya untuk melatih kesigapan Tim Boarding Party atau istilah lain adalah Visit Board Search and Seizure Team (Tim VBSS).


Disimulasikan KRI FKO sebagai kapal cargo MV. Chameleon berlayar di AMO menuju Beirut tanpa melalui koridor yang telah ditentukan oleh Lebanese Armed Force (LAF) Navy. BRS Liberal selaku MIO Commander saat itu melakukan aksi identifikasi dan hailing terhadap MV Chameleon yang dicurigai karena berlayar diluar kebiasaan yang seharusnya serta adanya informasi intelijen bahwa kapal tersebut membawa muatan illegal. Disusul selanjutnya dengan menyiapkan dan mengirimkan Tim VBSS untuk melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan.


Latihan berlangsung selama kurang lebih 2 jam di Zona 3 Sidon, dan diakhiri dengan diskusi singkat di geladak Helly sebelum Tim VBSS Brazilian Navy kembali ke kapalnya. Komandan KRI FKO-368 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwaardi secara langsung menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama Latihan antara kedua Angkatan Laut dapat terlaksana dengan baik, aman, dan lancar.




Sumber : TNI AL

JASSM Achieves Final Operational Capability

CANBERRA-(IDB) : Minister for Defence, Senator David Johnston, today announced Final Operational Capability (FOC) had been achieved for Project AIR 5418, the AGM-158A Joint Air-to-Surface Stand-Off Missile (JASSM).
 
“The Joint Air-to-Surface Stand-Off Missile is now fully in service and is an extremely capable, long range missile that meets the future requirements of Air Force,” Senator Johnston said.
 
“Successful JASSM integration forms a key piece of the strike capability and ensures that Air Force can meet future operational demands.”
 
Chief of Air Force, Air Marshal Geoff Brown AO, said the JASSM was designed to attack high-value, heavily defended targets such as hardened bunkers, or pinpoint objectives such as radar and communications sites.
 
“This is a great achievement for Air Force and is a major milestone for our air combat capability,” Air Marshal Brown said.
 
“This long range, highly accurate missile can be released far from enemy targets, keeping RAAF aircrew out of harm’s way without compromising mission objectives.”
 
JASSM is a ‘military-off-the-shelf’ long range guided missile developed by the United States Air Force, with a 1000-pound penetrator/blast fragmentation conventional warhead, capable of precisely striking targets from over 300 kilometres away.
 
The Initial Operational Capability (IOC) for JASSM was declared in 2011, following successful test firings at the Woomera Test Range in South Australia.




Source : Minister

Berita Foto : Piasecki X-49A "SpeedHawk"

X-49A "SpeedHawk"



ARTILERI-(IDB) : Piasecki X-49A "SpeedHawk" adalah helikopter empat bilah, dua mesin General Electric T700-GE-701C, dan merupakan helikopter eksperimental yang sedang dikembangkan oleh Piasecki Aircraft untuk Angkatan Darat Amerika Serikat.



X-49A "SpeedHawk"



X-49A masih menggunakan bodi helikopter Sikorsky YSH-60F Seahawk, namun dimodifikasi dengan menambahkan sistem Vectored Thrust Ducted Propeller (VTDP) dan lifting wing hasil desain Piasecki. Teknologi VTDP menggantikan rotor ekor konvensional dan menyediakan anti-torsi dan yaw control dengan tambahan kemampuan dalam daya dorong ke arah depan. Dengan penambahan sayap, helikopter ini akan lebih bermanuver dan  lebih andal.



X-49A "SpeedHawk"



X-49A merupakan bagian dari program eksperimental Advanced Technology Demonstration (ATD) untuk menerapkan teknologi VTDP ke helikopter-helikopter militer guna memberikan berbagai keunggulan mulai dari kecepatan, jangkauan, survivabilitas dan beban yang mampu dibawanya.



X-49A "SpeedHawk"




X-49A Speedhawk terbang pertama kali pada tanggal 29 Juni 2007. Awalnya ini adalah proyek Angkatan Laut AS senilai USD 26 juta dolar yang terdiri dari sebuah helikopter Sikorsky YSH-60F yang dimodifikasi oleh Piasecki Aircraft sebagai helikopter uji coba untuk memvalidasi sistem VTDP. Pada bulan Mei 2003,YSH-60F/VTDP berganti nama menjadi X-49A. Dan pada tahun 2004, program X-49A VTDP dialihkan dari Angkatan Laut AS ke Angkatan Darat AS. Hingga saat ini program X-49A masih terus berjalan.
Sumber : Artileri

Meet And Greet Bersama Force Commande Unifil

LEBANON-(IDB) : Komandan KRI Frans Kaisiepo – 368 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi bersama Chief of Staff (CoS) Maritime Task Force (MTF) UNIFIL Kolonel Laut (P) Arsyad Abdullah menghadiri meet and greet dengan Force Commander (FC) UNIFIL, Mayjen Paolo Serra di Conference Room 2, UNIFIL Naqoura Headquarters. Lebanon, Senin, (26/05). Meet and greet event merupakan tradisi pisah sambut dari Force Commander kepada personel yang baru bergabung (Incoming) dan personel yang akan mengakhiri masa tugasnya (Outgoing) dalam misi perdamaian bersama UNIFIL.

Pada pertemuan tersebut, Jenderal berbintang dua itu menyampaikan sambutan pertama kepada Outgoing Senior Officer / CO / Conticos dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama serta dukungannya selama melaksanakan misi. Selanjutnya kepada Incoming Senior Officer / CO / Conticos, FC mengucapkan selamat datang di Lebanon, selamat bertugas dan berpesan untuk menunjukkan kemampuan terbaik sebagai anggota UNIFIL.

“Menjadi pasukan penjaga perdamaian merupakan kehormatan yang harus dijaga. Menegakkan disiplin dan menghindari pelanggaran merupakan pedoman yang harus dilaksanakan selama bertugas di Lebanon”,ujar FC yang berasal dari Italia tersebut. Dalam pengarahannya FC mengatakan pula, mengamati situasi dan kondisi Lebanon yang sudah kondusif, dihimbau kepada seluruh Peacekeepers agar selalu siap dan siaga dalam menjaga keamanan serta ketertiban di sektor masing–masing.

Pada kesempatan yang sama, FC memberikan piagam / sertifikat penghargaan kepada para Outgoing Officers and staff members UNIFIL, yakni, Lt. Col Abhijit Basu (Indian Army) UNIFIL Hospco, Lt. Col Stephen Parbey (Ghana Army) UNIFIL Ghanbatt-CO/Sector-West/UNIFIL, CDR Sharif Ul Islam (Bangladesh Navy) BNS Madhumati – CO/MTF UNIFIL, Captain Abdul Kalam Azad (Bangladesh Navy) BNS Osman – CO/MTF UNIFIL, WO2 Julius WambuaKyenza (Kenya Contico) UNIFIL – SO5 –MOVCON, Major Yarke Raymond (Ireland Contico) UNIFIL Irishbatt-CO, Major Krug Michael (Austria Unit Commander) Multi – Role Logistics Unit, Major Patrick Eysermans (Belgium Unit Commander) UNIFIL Belbatt – CO.

Di akhir acara, FC beserta para undangan yang hadir melaksanakan foto bersama di pelataran kantor Force Commander, dan acara ramah tamah menikmati hidangan khas Negeri Italia yang telah disiapkan oleh staf FC.




Sumber : Koarmatim

Pelepasan Kapal Perang Amerika Serikat Dan Korea Selatan

JAKARTA-(IDB) : Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta  Laksamana Pertama (Laksma) TNI Aguk Dwi Wahyu, W.U., S.E., diwakili Asisten Operasi (Asops) Danlantamal III Letkol Laut (P) Eko Wahjono, melepas keberangkatan Kapal Perang Amerika Serikat USS Blue Ridge (LCC-19) dengan upacara militer di Dermaga 202 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/5).

Kunjungan kehormatan Kapal Perang Amerika Serikat USS Blue Ridge  (LCC-19) dikomandani Kolonel Richard Mc. Cormack di Jakarta sejak 25 Mei 2014 lalu, dalam rangka meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara Indonesia dan Amerika Serikat dan memperkuat hubungan kerja sama antara kedua Angkatan Laut.

Selama berada di Jakarta, personil USS Blue Ridge  (LCC-19) telah melaksanakan rangkaian kegiatan antara lain, kegiatan olahraga persahabatan (Friendly Game) dan acara menerima kunjungan kehormatan (Cocktail Party) Pejabat Tinggi TNI Angkatan Laut di Kapal Perang USS Blue Ridge.


Kapal Perang Korea Selatan Roks Munmu Daewang Meninggalkan Priok


Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta  Laksamana Pertama (Laksma) TNI Aguk Dwi Wahyu, W.U., S.E., diwakili Asisten Operasi (Asops) Danlantamal III Letkol Laut (P) Eko Wahjono, dan Staf Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia, melepas keberangkatan Kapal Perang Angkatan Laut Korea Selatan Roks Munmu Daewang (DDH-976) dengan upacara militer di Dermaga 203 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (28/5/2014).

Adapun Kunjungan kehormatan Kapal Perang Angkatan Laut Korea Selatan Roks Munmu Daewang (DDH-976) dalam rangka meningkatkan hubungan  persahabatan kedua negara Indonesia dan Korea Selatan serta membangun dan memperkuat hubungan antara kedua Angkatan Laut , di Jakarta sejak 26 Mei 2014 lalu.

Selama berada di Jakarta, Kapal Perang Korea Selatan Roks Munmu Daewang (DDH-976) yang dikomandani Kolonel Kim, Jeong-Hyun, Ph.D., telah melaksanakan rangkaian kegiatan antara lain, kunjungan resmi kepada Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI INGN Ary Atmaja, S.E., dilanjutkan kegiatan olahraga persahabatan (Friendly Game) dan acara menerima kunjungan kehormatan (Cocktail Party) Pejabat Tinggi TNI Angkatan Laut di Kapal Perang Roks Munmu Daewang (DDH-976), kunjungan ke kapal (open ship) bagi warga negara Korea Selatan.



Sumber : Koarmabar

Panglima TNI Resmikan Media Center Puspen TNI

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko meresmikan penggunaan Media Center Puspen TNI yang berada di dalam Komplek Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Jenderal TNI Moeldoko disaksikan para Pejabat Teras Mabes TNI, Pemimpin Redaksi dan Wartawan dari Media Cetak dan Elektronik, Rabu (28/5/2014). 

Diresmikannya Media Center Puspen TNI adalah untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pusat Penerangan TNI di dalam mentransformasikan informasi penerangan TNI, baik ke dalam maupun ke luar institusi TNI. Disamping itu, Media Center ini sebagai wahana pelayanan informasi terkait dengan kebijakan-kebijakan TNI yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi serta tempat berkumpulnya mitra kerja berbagai kalangan media dalam rangka penyerapan  maupun penyebaran informasi kegiatan TNI. 


Dalam sambutannya Panglima TNI mengatakan, berangkat dari derasnya pengaruh global, pandangan, tinjauan realitas, peran dan tugas, terbetik dalam pikiran Panglima TNI, dan mungkin mimpi ditengah harapan bila TNI memiliki kemampuan media. Mimpi itu baru dapat direalisasikan oleh Kapuspen TNI, sebatas dengan dibangunnya Media Center Puspen TNI, dengan empat pungsi didalamnya yaitu Media Monitoring, Media Analysis, Perpustakaan dan Press Room. 


Panglima TNI berangan-angan bahwa mimpi itu menjadi harapan bila Media Center Puspen TNI TNI dapat dikolaborasikan dengan jajaran media se-Indonesia, menjadi suatu kekuatan social struggle bangsa Indonesia dalam perjuangan memenangkan wacana. Media massa Indonesia harus mampu menentukan atau to define realitas, melalui pemakaian kata-kata yang terpilih dalam military campaigne, untuk menjaga dan memelihara stabilitas, serta kedaulatan NKRI, khususnya diperbatasan negara. 


Fasilitas yang tersedia di ruangan Media Center tersebut antara lain : Media Monitoring, digunakan memonitor pemberitaan media elektronik/TV berkaitan dengan kegiatan TNI. Media Analysis, sebagai sarana memonitor dan menganalisis isi pemberitaan (content analysis) dilengkapi dengan Website TNI, Website Media Monitoring TNI, Website Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta aplikasi media sosial baik Twitter, Youtube dan Facebook. Perpustakaan, dilengkapi buku-buku umum dan media massa yang dapat diakses anggota TNI maupun wartawan serta dilengkapi dengan e-book yang dapat diakses melalui komputer dan saat ini sudah tersedia 5.000 e-book. Press room, dilengkapi dengan telephone, Fax, Komputer dan Printer serta fasilitas Wifi untuk mengirimkan berita melalui internet. Press Room ini dapat digunakan oleh rekan-rekan wartawan untuk membuat berita, baik pada saat meliput kegiatan di Mabes TNI maupun di luar kegiatan TNI sehari-hari. 


Dengan tersedianya sarana dan prasarana Media Center tersebut, diharapkan dapat dijadikan sebagai wahana untuk menyerap informasi dari berbagai kalangan, mengolah data dan selanjutnya dilakukan analisa dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI. Tidak kalah penting adalah sebagai upaya pembangunan opini positif TNI, sehingga dapat terus terpelihara dengan baik.




Sumber : TNI

Indonesia’s DI Eyes Bright Skies With Airbus

JAKARTA-(IDB) : Budi Santoso, president director of Dirgantara Indonesia, has said the Bandung-based aircraft manufacturer’s future lies within its partnership with Airbus, the European giant of the skies.

In an interview with the Jakarta Globe in his Bandung office on Wednesday, Budi announced that Dirgantara Indonesia is pushing ahead with a joint venture with its long-time partner, Airbus.


“I hope to see Airbus Indonesia next year,” he added.


Dirgantara Indonesia’s partnership with Toulouse-based Airbus dates back to the 1970s, when the former acquired a licence to manufacture the light helicopter NBO-105. The local company has produced a total of 120 of the helicopters to date.


Additionally, the aircraft manufacturer also produces components and parts for several Airbus aircraft models.


The global aircraft industry is dominated by Airbus and its American rival, Boeing, and Budi noted “there are few places you can go in the industry without partnering with either Airbus or Boeing.”


Budi said such a partnership will build trust and confidence from consumers as well as improve Dirgantara Indonesia’s technological capabilities.


“We can build an aircraft under our own design or brand, but will people trust us enough to buy it?” he said, acknowledging the fact his company still lacks the capability to develop software and electronics equipment installed in modern aircraft.


“Our engineers are very qualified in the field of aeronautics, but we still have to learn a lot more in terms of developing the brain of an aircraft,” he said, adding that Dirgantara Indonesia wants its future to run a similar course to that of China’s leading computer manufacturer, and the company’s “best example,” Lenovo.


Beijing-based Lenovo started out as a local manufacturer for American IBM up until the former acquired the latter’s personal computer business in 2005. Today, Lenovo is the world’s largest producer of personal computers.


Budi said Dirgantara Indonesia is currently in the process of undergoing stages of rejuvenation.

“The size of our workforce will be bloated for the next three years because we are asking our ageing engineers to stay and teach the younger ones.”


Dirgantara Indonesia does not have plans to expand its current facilities, but the company plans to purchase new equipment that would double or triple its production capacity, according to Budi.


The 38-year-old manufacturer incurred losses for years after the International Monetary Fund asked the Indonesian government to abandon the expensive program as part of their requirement for a bailout in the aftermath of the 1998 Asian financial crisis.


After a series of capital injections by the government, totalling Rp 1.4 trillion ($120.4 million) in 2012, Dirgantara Indonesia began seeing profit, booking net income of Rp 10 billion last year.


The company has also started to regain trust from the country’s lenders to acquire funding, having received “a credit line from local banks of around Rp 4 trillion,” Budi said, adding that what the company needs most at the moment is to stay productive.

“We need projects to keep our engineers busy.”


Dirgantara Indonesia has several projects under its wings, including a joint venture with South Korea in developing the KF-X/IF-X jet fighter, which is expected to boost the company’s technological know-how, according to Budi.




Source : JakartaGlobe

226 Prajurit TNI AL Latma Multilateral RIMPAC 2014

HAWAI-(IDB) : Sebanyak 226 prajurit TNI AL mengikuti latihan militer maritim terbesar di dunia yang akan berlangsung pada tanggal 25 Juni sampai dengan 1 Agustus 2014 di Pearl Harbour Training Area dan sekitar perairan Kepulauan Hawai, Amerika Serikat. TNI AL juga mengerahkan Kapal Perang jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Banda Aceh-593 dalam Latihan Bersama Multilateral Rim Of Pacific (Latma Multilateral RIMPAC) 2014.

Dalam rangka berlayar menuju medan latihan di Hawai, KRI Banda Aceh-593 akan dilepas dalam sebuah upacara pemberangkatan secara militer, Jumat (30/5), dari dermaga Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio bertindak sebagai inspektur upacara pemberangkatan tersebut.

Keterlibatan KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Arief Budiman pada latihan RIMPAC 2014 kali ini, sebagai salah satu KRI yang berada di jajaran Kolinlamil, dalam hal ini di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta. Keterlibatan TNI AL dalam latihan itu, antara lain sebagai tolok ukur guna menilai kemampuan kerja sama dalam bidang operasional mulai dari tingkat per orangan sampai ke tingkat satuan. Selain itu, untuk menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi, baik dalam bidang persenjataan ataupun dalam bidang perkembangan piranti lunak pendukung latihan, sekaligus untuk meningkatkan kerja sama internasional serta meningkatkan profesionalisme prajurit di hadapan tuntutan tugas.

Menurut Kasubdispenum Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, berbagai persiapan sudah dilaksanakan KRI Banda Aceh-593, mulai dari kesiapan personil, logistik serta perlengkapan lainnya, termasuk rencana kegiatan lainnya guna mendukung keberhasilan tugas tersebut.

Dalam latihan RIMPAC tahun 2014 ini, TNI Angkatan Laut selain melibatkan KRI Banda Aceh-593 juga menurunkan satu Kompi pasukan Korps Marinir, satu unit helikopter Bolcow BO-105 Puspenerbal yang on board di kapal, dua unit tank LVT-7 Korps Marinir, serta satu unit Rhib-Impac Komando Pasukan Katak.

Latihan RIMPAC 2014 digelar setiap dua tahun sekali oleh Armada ke-3 US Navy yang semula melibatkan negara-negara dari Asia Pasifik. Namun selanjutnya, berkembang menjadi latihan berskala multilateral dengan melibatkan negara-negara lebih luas dari kawasan Asia Tenggara.

Dalam latihan ini KRI Banda Aceh-593 nantinya akan bergabung dengan 40 kapal perang dari berbagai jenis lain termasuk 6 kapal selam dari 23 negara, seperti Singapura, Korea Selatan, Jepang, Chile, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Kolombia, New Zealand, Kolombia, Malaysia, Mexico, Belanda, Filipina, Thailand, Inggris, China, Tonga, India, dan Perancis.

Pada Latma RIMPAC 2014 ini ada beberapa latihan yang digelar, yakni Latihan Communication Exercise, Tactical Manuvers, RAS Approaches, Damage Control Exercise, Emergency Drills, Screen Exercise, Helicopter Deck Landing Exercise, Medical Casualty Drills, Photo Exercise, Command Post Exercise, Serialized Training, Search and Rescue (SAR), NAVCOMMEX, Human Assistance Disaster Relief, Man Overboard Drills, Engineering Drills, Small Arms Shoot, Main Battery Shoot, Publication Exercise, Air Defence Command Post Exercise, Interoperability with Coalition Forces, Amphibious Raids Operations, Non-Combatant Evacuation Operation (NEO), Fire Support Coordination Exercise (FSCEX), (Night Helicopter Deck Landing, Combine Marksman Program (Live Fire), Transition MAGTF C2 Ashore, Support Experimentation, Command Post Exercise (CPX), SWET (Shallow Water Equipment Trainning), AAV Integration Exercise, Photo Exercise, Heli Crossdeck Exercise, Surface Serialized.

Pelayaran KRI Banda Aceh-593 dari Jakarta–Hawai– Jakarta akan menempuh jarak sekitar 18.645 mil laut, dengan menyinggahi Jayapura, Papua, dalam rangka melaksanakan bekal ulang (pengisian logistik).

Dalam kunjungan ke luar negeri tersebut, segenap personel TNI AL juga akan mengemban misi bangsa, yakni mengenalkan pariwisata Indonesia dalam bentuk kesenian tradisional berupa tari Saman khas Aceh yang akan diperagakan oleh para prajurit ABK kapal, serta pengenalan kuliner nusantara, seperti sate ayam, nasi goreng, nasi rawon, nasi pecel, bakso, nasi soto ayam, pisang goreng, dan lumpia.




Sumber : Jurnas

Brigif 19/Khatulistiwa Ops Raid di Lapas Kelas IIB Singkawang

SINGKAWANG-(IDB) : Salah satu kemampuan yang dimiliki prajurit berkualifikasi pasukan Raider adalah kemampuan melaksanakan Operasi Raid yaitu bentuk Operasi sangat mengutamakan kerahasian, kecepatan dan ketepatan sesuai dengan sesanti prajurit Raider; Cepat-Senyap-Tepat. Pasukan Raider dilatih di Pusdikpassus Batujajar memiliki dua kemampuan Raid yaitu Raid Pembebasan Tawanan dan Raid Pengancuran.

Operasi Raid sendiri merupakan operasi yang bersifat khusus yang dikeluarkan atau dibentuk oleh Komandan Batalyon Raider atas petunjuk Panglima Kodam XII/Tanjungpura untuk melaksanakan operasi baik itu pembebasan tawanan atau sandera maupun pengancuran Markas atau instalasi vital yang diduduki musuh, bentuk Operasi Raid sendiri dilaksanakan dengan membentuk Tim yang terdiri dari kelompok-kelompok dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing di sasaran.


Aplikasi dari kemampuan Raid itu pada Latihan Taktis Latihan Pemeliharaan Kemampuan Raider Yonif-641/Raider TA. 2014 pada Jam "J" yaitu pukul 02.00, serentak dilaksanakan di 15 titik baik itu Raid Cur maupun Baswan. Salah satu Tim melaksanakan Operasi Raid Pembebasan Tawanan (Baswan) di Lembaga Pemasyarakan Kelas II B Singkawang, Operasi Raid yang disimulasikan membebebaskan Tokoh Masyarakat yang ditawan oleh kelompok separatis di Lapas tersebut, setelah berhasil Tim tersebut membawa Tokoh Masyarakat tersebut ke tempat aman untuk kemudian siap menerima perintah operasi selanjutnya di Base Ops.




Sumber : TNI AD

Rusia : Indonesia Akan Dirikan Pusat Perawatan Helikopter

JAKARTA-(IDB) : Indonesia berencana membangun pusat perawatan helikopter buatan Rusia. Pusat perawatan ini dibangun menyusul pengiriman empat helikopter sipil militer MI-171 milik Rusia pada awal Mei ini.

“Pembangunan pusat perawatan pesawat ini masih direncanakan,” kata Kedutaan Rusia di Indonesia kepada kantor berita Rusia, Itar-Tass, Rabu, 28 Mei 2014. Helikopter ini rencananya akan digunakan beberapa lembaga dan perusahaan Indonesia, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Selain helikopter, Rusia juga telah mengirim empat truk Kamaz guna mengangkut alutsista. Truk ini akan dirakit di Indonesia. Truk yang masuk Indonesia pada Februari lalu ini kini dalam uji sertifikasi yang dilakukan PT Tehnika Ina. Sertifikasi diharapkan rampung pada September mendatang.

Rusia berharap keberhasilan proyek ini akan meningkatkan kerja sama yang lebih lanjut dengan Indonesia dalam berbagai aspek, termasuk pembangunan infrastruktur jalan, pengolahan sumber daya mineral, penerbangan sipil, dan aspek lainnya.




Sumber : Tempo