Pages

Kamis, Mei 22, 2014

Latposko Latgab TNI Tahun 2014

BOGOR-(IDB) : Dalam rangka memantapkan Latihan Gabungan TNI tahun 2014, TNI melaksanakan Latihan Pos Komando (Latposko) Latgab TNI Tahun 2014 dengan menggunakan Sandi  “Tri Dharma Yuda”  bertempat di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Sentul Bogor. Latposko ini dimulai sejak tanggal 10 Mei hingga 24 Mei mendatang.

Dalam Latposko yang bermarkas di Rupat Gabungan Pangkogab Latmako TNI 2014 ini, ditunjuk sebagai Panglima Komando Tugas Gabungan Laut (Pangkogasgabla) yaitu Komandan Guspurla Koarmatim Laksma TNI Aan Kurnia, S.Sos

Pada kesempatan tersebut, Pangkogasgabla Laksma TNI Aan Kurnia S. Sos turut menghadiri rapat Prinsiap dari Pangkogab kepada seluruh Pangkogas yang dihadiri oleh seluruh Pangkogas dan Asisten Kogas, pelaku Latposko Latgab TNI tahun 2014 dengan dipimpin langsung oleh Pangkostrad Letjen TNI Gatot N. yang bertindak sebagai Pangkogab pada Latposko TNI tahun ini.




Sumber : Koarmatim

Berita Foto : CS/LR14 Senapan Otomatis Baru China

CS/LR14

BEIJING-(IDB) : Sebuah senapan otomatis baru China "CS/LR14" kaliber 7.62x51mm dipamerkan dalam sebuah pameran penegakan hukum di Beijing. Terlihat seperti versi modern dari senapan Type-81 lama tapi menggunakan amunisi 7.62x51mm (Type-81 kaliber 7.62x39mm). Desain Type 81 sendiri terlihat mirip dengan senapan AK, tetapi secara internal, sistem operasinya mengunakan short stroke gas system.

CS/LR14

CS/LR14 dilengkapi dengan rel penutup atas dengan diopter rear sight yang bergaya senapan HK, popor side folding dan adjustable, quad rail handguard, muzzlebrake/kompensator dan magazin polimer 7.62x51mm.

CS/LR14
CS/LR14
Salah satu aspek yang dianggap menarik dari senapan baru ini adalah rear sight-nya masih menggunakan milik Type-81, yang terletak di atas chamber, disamping diopter rear sight pada top cover.




Sumber : Artileri

2015 Anggaran Empat Kementerian Polhukam Meningkat

JAKARTA-(IDB) : Beban kerja sejumlah kementerian pada periode mendatang kian berat. Hal ini mesti didukung dengan anggaran kementerian dan kelembagaan yang memadai. Di bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam), misalnya. Dalam Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2015, anggaran kementerian mengalami peningkatan.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, dokumen KEM dan PPKF  tahun anggaran 2015 disusun sebagai landasan awal  bagi pemerintah. Penyusunan itu dilakukan sebagai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) tahun 2015.  Menurutnya, dokumen KEM dan PPKF merupakan penjabaran arah dan strategi yang akan ditempuh pemerintah untuk merespon dinamika perekonomian.

Dalam KEM dan PPKF, anggaran empat kementerian dalam bidang Polhukam cukup meningkat dibanding periode sebelumnya. Misalnya, pagu indikatif Kementerian Pertahanan dalam tahun 2015 sebesar Rp93.358,7 miliar. Jumlah itu lebih tinggi Rp12.860,7 miliar atau 16,0 persen bila dibandingkan dengan Pagu indikatif periode 2014. Periode 2014, Pagu indikatif hanya Rp80,498 miliar.

Dengan meningkatnya anggaran, output yang diharapkan pemerintah antara lain meningkatnya Minimum Essential Force (MEF) matra darat, udara dan integratif. Kemudian, tercapainya kesiapan dan penambahan peralatan surta hidros secara akuntabel. Selain itu, pemerintah berharap out put lainnya yakni tercapainya jumlah alutista TNI dalam negeri dan pinak indistri pertahanan.

Kemudian Pagu indikatif Polri,  pada tahun 2015 sebesar Rp47,566,7 miliar. Anggaran Polri meningkat Rp7.924,9 miliar atau 20 persen. Sedangkan Pagu 2014 hanya Rp39.614 miliar. Pagu indikatif tersebut dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, mulai program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penanggulangan keamanan dalam negeri, program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, pengembangan strategi keamanan dan ketertiban, hingga pemberdayaan potensi keamanan.

Output yang diharapkan pemerintah, tercapainya penurunan gangguan keamanan pada jalur aktivitas masyarakat di darat, laut dan pelabuhan nasional. Kemudian, tercapainya jumlah kegiatan pelatihan personel Brimob dalam penanggulangan  keamanan dalam negeri. Tidak hanya itu, tercapai pula clerance rate rata-rata seluruh tindak pidana 59 persen. Tercapainya, program 33 quick wins, dan tercapainya 54.560 komunitas forum kemitraan polisi dan masyarakat du 50 Polres yang berpartisipasi aktif.

Sementara Pagu indikatif Kejaksaan Republik Indonesia pada 2015 sebesar Rp4.154,9 miliar. Jumlah ini meningkat Rp344,5 miliar atau setidaknya 9 persen dari periode 2014 yakni sebesar Rp3.810,4 miliar. Pagu indikatif tersebut diperuntukkan pelaksanaan program penanganan perkara tindak pidana umum.

Kemudian penanganan dan penyelesaian perkara pidana khusus, pelanggaran HAM berat dan perkara tindak pidana korupsi. Selain itu juga digunakan untuk program penyelidikan, pengamanan dan penggalangan intelijen khusus. Tak kalah penting, juga diperuntukan program pendidikan dan latihan aparatur kejaksaan serta penanganan perkata perdata dan tata usaha negara.

Output yang diharapkan pemerintah antara lain, rampungnya perkara tindak pidana umum oleh jajaran kejaksaan di tingkat Kejaksaan Tinggi (Kejati), Kejaksaan Negeri (Kejari), dan Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) dengan pengadilan sebanyak 10.290 perkara. Kemudian, terselesaikannya perkara tindak pidana korupsi pada tahap pra penuntutan sebanyak 80 perkara. Tidak hanya itu, pemerintah menargetkan selesainya penanganan perkata tindak pidana khusus seperti perikanan, kepanbeanan dan cukai  oleh Kejati, Kejari dan Cabjari sebanyak 250 perkara.

Sedangkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Pagu indikatif sebesar Rp14.797,9 miliar. Angkanya meningkat Rp18,8 miliar atau 0,1 persen bila dibandingkan dengan periode 2014 sebesar Rp14.781,1 miliar. Anggaran pagu tersebut sedianya diperuntukan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, penataan administrasi kependudukan, pendidikan kepamongprajaan, pembinaan pembangunan daerah. Selain itu juga diperuntukan program penguatan penyelenggaraan pemerintahan umum.

Output yang diharapkan pemerintah, antara lain terlaksananya penerapan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan. Kemudian terlaksananya pemberian saran dan prasarana dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana. Kemudian, tercapainya fasilitas pusat dan daerah di bidang hubungan pusat dan daerah serta peningkatan sarana pelayanan umum.

Dikatakan Chatib, dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP), kebijakan fiskal 2015 diarahkan untuk memperkuat stimulus fiskal. Hal itu dilakukan dalam rangka mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan.




Sumber : HO

Vietnam And Indonesia Beefs Up Air Force-Air Defence Cooperation

PANO-(IDB) : The effective implementation of agreed measures would contribute to boosting the air force-air defence cooperation between Vietnam and Indonesia.

It was stated by Senior Lieutenant General Do Ba Ty, Deputy Minister of National Defence at the reception to Air Chief Marshal Inda Bagus Putu Dunia, Chief of Staff of the Indonesian Air Force who is leading a delegation to visit Vietnam.

At the meeting on May 20th at the Vietnamese Defence Ministry’s Headquarters, the visiting Air Chief Marshal informed the host of the outcome of the talk with Vietnamese Air Defence-Air Force Service, focusing on the closer cooperation in the time to come.

Appreciating highly the results of the talk, General Ty suggested tightening the cooperation through exchanging delegations at all levels, sharing information, experience on safe flights, equipment repair, and coordinating in search and rescue at sea and professional training.

General Ty also confirmed that leaders from the Ministry of National Defence, the General Staff of the Vietnam People’s Army would create favourable conditions for the two air forces to boost their cooperative ties.




Source : QDND

Latgab TNI 2014 Ajang Uji Coba Alutsista Baru

JAKARTA-(IDB) : Sejumlah alat utama dan sistem senjata TNI yang masih baru akan dioperasikan oleh TNI dalam Latihan Gabungan (Latgab) yang akan dilaksanakan di wilayah Asembagus, Situbondo, Jawa Timur pada 1-5 Juni 2004 nanti. 

Senjata-senjata baru itu antara lain roket dan bom yang dimilki pesawat tempur Sukhoi SU-27/30, roket FFAR dan kanon 30 mm Bell-205, meriam 155 KH 179, torpedo kapal perang dan lainnya. 

Selain persenjataan baru, juga akan dioperasiakn persenjataan lama yang dimiliki oleh TNI seperti rudal exocet, panser Saladin, pesawat tempur F-5, dan lainnya.



Menurut Panglima TNI, Jenderal TNI Dr Moeldoko, tujuan Latgab TNI selain untuk membina kemampuan TNI agar selalu siap menjaga kedaulatan NKRI juga untuk mengantisipasi perkembangan kawasan geopolitik dan maritim kawasan Asia-Pasifik yang selalu bergejolak.

‘’Secara singkat dapat kita katakan bahwa kawasan Asia Pasifik merupakan sebuah titik temu berbagai kepentingan sejumlah negara yang tentunya semua kepentingan itu akan berpengaruh terhadap geopolitik dan geostrategis, serta geoekonomi bagi Indonesia,’’ jelas Jenderal Moeldoko dalam amanatnya sewaktu memimpin upacara pembukaan Latgab TNI 2014 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta , Senin (19/5/2014). ‘’Dalam kaitan semua itu maka Latgab TNI digelar.  Dengan tujuan membangun kesatuan operasional dari semua unsur kekuatan  darat, laut dan udara sekaligus terus membangun interoperability TNI,’’ tambahnya.

Khusus untuk TNI AU, sejumlah alutsista yang akan digelar dalam Latgab TNI 2014 antara lain 40 pesawat tempur . Terdiri dari 16 C-130, empat  B-737, tiga  F-28, empat C-295, dua CN-235, tiga Cassa-212, 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200,  dua F5, 12 T-50, dua  EMB-314, dan 11 heli Nas 332/330.



Sumber : Angkasa

Langkah Indonesia Sikapi Sengketa Tanjung Datu

TNI AL Siagakan 2 KRI di Wilayah Tanjung Datu

TANJUNG DATU-(IDB) : TNI Angkatan Laut (AL) terus meningkatkan pengamanannya di seluruh pulau terluar menyusul memanasnya kembali hubungan Indonesia dan Malaysia terkait pembangunan tiang pancang mercusuar di wilayah perairan Tanjung Datu, Kalimantan Barat. TNI AL juga menyiagakan dua kapal Republik Indonesia (KRI) di wilayah Tanjung Datu.
 

Hal tersebut ditegaskan Panglima Armada Barat Marsekal Muda TNI Arief Rudianto di Markas Lantamal Belawan, Medan, Kamis (22/5/2014). Ia mengatakan pihak Malaysia sudah mundur dari wilayah tersebut.
 

"Malaysia sudah mundur, mereka sudah meninggalkan daerah itu karena kita sudah menjaga oleh KRI dan pos kita tempatkan personel disana. Jadi, situasinya sudah tenang, tinggal nanti pemerintah yang menyelesaikan," ujarnya.
 

Dua KRI yang dikerahkan mengamankan wilayah Tanjung Datu yaitu KRI Krait dan KRI Baracuda yang disiagakan untuk mengantisipasi pihak Malaysia masuk kembali ke wilayah tersebut meski kini proses pembangunan sudah dihentikan.
 

Selain itu, pasca peristiwa tersebut Komando Armada Barat juga meningkatkan pengamanan di seluruh pulau-pulau terluar yang ada di kawasan barat hingga timur Indonesia. Namun, Arief menyatakan sejauh ini TNI AL belum mengeluarkan ultimatum kepada Malaysia agar tidak terus mencoba memasuki wilayah NKRI. Pasalnya, sejauh ini penyelesaian tersebut masih bisa dilakukan lewat jalur diplomatik kedua negara yang kerap bertikai terkait sengketa pulau yang ada di perbatasan.

Indonesia "Lamban Soal Isu Perbatasan" Dengan Malaysia

Pengamat menilai tindakan marinir Malaysia yang membangun mercusuar di daerah sengketa Tanjung Datuk merupakan tindakan yang kurang terhormat.


Pengamat hubungan internasional dari Universitas Pertahanan Bantarto Bandoro mengatakan insiden ini "merupakan indikasi bahwa mereka (Malaysia) tidak akan mengorbankan kedaulatan mereka."

"Jadi ini sebuah tindakan yang menurut saya tidak terlalu terhormat. Dan Indonesia tentu harus protes sampai ada kepastian soal status Tanjung Datuk itu," katanya.


Seperti diketahui, marinir Malaysia diketahui tengah membangun fondasi mercusuar di daerah Tanjung Datuk, kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jendral Fuad Basya.


"Kejadian itu berada di wilayah abu-abu, yang seharusnya wilayah itu steril, status quo," kata Fuad.

"Lamban"


TNI mengatakan sudah mengirim laporan kepada Kementrian Luar Negeri agar masalah ini bisa ditindaklanjuti.


Sementara itu, sejumlah personil TNI dilaporkan masih berjaga-jaga di perbatasan Indonesia (sekitar Tanjung Datuk) untuk mengantisipasi adanya pelanggaran lain.


Namun Bantarto menilai hingga saat ini Indonesia cenderung lamban dalam merespon sengketa perbatasan.


"Kalau kita lihat statistiknya banyak sekali entah itu Ambalat, Sipadan Ligitan, sampai Tanjung Datuk."


"Indonesia kurang alert, inilah yang membuat Malaysia merasa bahwa mereka bisa berbuat apa saja, katena toh tidak ada tindakan-tindakan kongkrit," sambung Bantarto.

Selidiki Mercusuar Malaysia, TNI Menyamar Jadi Wartawan

Anggota TNI sempat melakukan penyelidikan soal pembangunan Mercusuar di Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, perbatasan Kalimantan Barat. Salah satunya adalah dengan cara menyamar sebagai wartawan.

Hal ini disampaikan Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Andi Ibrahim Saleh, Rabu, 21 Mei 2014. Dia mengatakan mengirim TNI yang menyamar setelah kasus ini mencuat awal pekan ini. Tujuannya adalah mencari tahu siapa yang memerintahkan pembangunan mercusuar.

"Anggota kami masuk di sana menyamar jadi  wartawan. Ditanya siapa yang perintahkan ini (membangun mercusuar), kata mereka perintah dari Kerajaan Malaysia,” kata Andi.

Namun ketika dikonfirmasi ke konsulat jenderal Malaysia Pontianak, mereka mengaku tidak tahu. Pengakuan yang sama disampaikan oleh Panglima Divisi Satu yang merangkap Panglima Divisi dua di Sawarak, Malaysia.

"Apakah ini memang ada pembusukan atau ada satu trik-trik untuk mengambil kesempatan dalam pemilu kita. Mudah-mudahan tidak seperti itu, tapi karena ada kepentingan lain. Karena mereka bangun di patok paling ujung, kurang lebih 115 meter dan dibangun di laut," kata Andi.

Andi mengatakan sebelumnya Malaysia mengirimkan delapan kapal untuk membangun mercusuar di wilayah Indonesia itu. Kapal TNI berhasil mengusir kapal-kapal yang telah mengganggu warga mencari ikan tersebut.

“Kapal Malaysia terdiri dari satu yang mengawal empat tongkang dan tiga Tugboat. Sudah ada tiga pancang," kata Andi.

TNI memutuskan untuk mengirim KRI mengusir kapal-kapal itu. "Saya tak sempat bawa senjata. Kalau saya bawa senjata, saya tembak untuk mengusir saja. Tapi mutar-mutar mereka juga sudah takut,” kata Andi.



Sumber : Metrotvnews

Amerika Bingung Hadapi Poros Rusia Cina

Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha mengokohkan poros politik dengan Cina. Rusia ingin membangun aliansi baru karena sengketa diplomatik dengan Amerika Serikat dan Eropa.

BEIJING-(IDB) : Politik keras Amerika Serikat terhadap Rusia dalam krisis Ukraina justru mendorong Putin untuk membangun aliansi baru di Asia. Putin berkunjung ke Cina dan menandatangani sekitar 40 perjanjian ekonomi dengan Presiden Cina Xi Jinping, termasuk kerjasama energi senilai 400 miliiar US Dollar selama 30 tahun. Rusia dan Cina juga menggelar latihan marinir bersama di Laut Cina Timur.

"Ini memang kesempatan sempurna untuk dia (Putin)", kata pengamat politik Clifford Gaddy dari Brookings Institution kepada DW. Padahal presiden AS Barack Obama sebelumnya sudah mencanangkan kemitraan baru Amerika-Asia.

Menurut Gaddy, kunjungan Putin ke Cina tidak hanya bertujuan meningkatkan hubungan ekonomi. Presiden Rusia itu ingin memberi sinyal tegas kepada Amerika dan Eropa, bahwa ia punya banyak alternatif menghadapi sanksi ekonomi.

"Ini adalah demonstrasi simbolis, seperti banyak tindakan Putin yang lain", kata Gaddy. Dalam panggung diplomasi, tindakan simbolis memang sering punya nilai besar.

Tapi Andrew Small dari German Marshall Fund punya pendapat lain. Justru sanksi barat yang akhirnya memaksa Putin berpaling ke Cina. "Tekanan ekonomi dari barat terhadap Rusia cukup berat,jadi opsi mereka memang terbatas", kata Small.

Langkah Putin Lemahkan Barat

Pengamat politik Clifford Gaddy mengatakan, posisi barat semakin lemah dengan menguatnya poros Rusia-Cina. Sekalipun demikian, media-media di Amerika akan memberi gambaran lain.

Gaddy menerangkan, pemerintahan Obama pasti ingin menggambarkan semua langkah Putin sebagai kelemahan. Itu sebabnya, mereka akan menjelaskan kepada media bahwa Rusia terdesak dan terpaksa menjalin bisnis merugikan dengan Cina.

"Semua akan digambarkan sebagai pukulan bagi Putin. Sanksi-sanksi terhadap Rusia disebut akan melemahkan ekonominya, sehingga Putin terpaksa bertindak", tutur Gaddy. Tapi kenyataannya tidak demikian.

Hubungan Ekonomi Rusia Cina

Selain serangkaian kerjasama ekonomi, Cina juga merencanakan investasi langsung pada sektor gas di Rusia utara. Perundingan untuk itu sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun. Tapi Andrew Small berpendapat, hubungan ekonomi antara kedua negara sebenarnya bukan ancaman bagi Amerika maupun Eropa. Sebab hubungan Rusia dan Cina dalam sejarahnya penuh dengan gejolak.

"Ada rasa saling tidak percaya yang dalam antara Cina dan Rusia. Itu sebabnya, Rusia tidak mengekspor teknologi militer terbaiknya ke Cina", kata Small. Dilain pihak, Cina juga tidak mau dianggap sebagai "mitra junior" Rusia.

Pemerintah Amerika Serikat mengamati dengan cermat perkembangan hubungan Rusia dan Cina. Menteri Keuangan AS Jack Lew baru-baru ini memperingatkan Cina, agar tidak membantu Rusia terlalu jauh sehingga menggagalkan sanksi AS dan Uni Eropa.
Sumber : DW

Upaya China Kuasai LCS

Destroyer Tiongkok yang dipimpin Kapal Wuhan melakukan perjalanan ke Laut Jepang untuk melakukan latihan militer bersama Rusia, 3 Juli 2013
Destroyer Tiongkok yang dipimpin Kapal Wuhan melakukan perjalanan ke Laut Jepang untuk melakukan latihan militer bersama Rusia, 3 Juli 2013


BEIJING-(IDB) : Tiongkok mulai merenggangkan otot menghadapi konflik di Laut Tiongkok Selatan. Presiden Xi Jinping menyerukan pembentukan struktur kerjasama keamanan baru di Asia yang melibatkan Rusia dan Iran, tanpa Amerika Serikat.


“Kita harus memperbaharui kerjasama keamanan dan meracik struktur baru di kawasan,” kata Xi di sebuah konfrensi di Shanghai yang dihadiri oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin dan kepala pemerintah dari negara-negara di Asia Tengah.


Dalam pidatonya Xi tidak menyebut konflik teranyar antara Beijing dan Vietnam terkait pengeboran minyak lepas pantai di Laut Tiongkok Selatan.


Perebutan SDA di Laut Tiongkok Selatan
 
“Instalasi pengeboran minyak ilegal oleh Tiongkok mengancam perdamaian, stabilitas, keamanan dan kebebasan di laut timur,” ujar Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung seusai bertemu dengan Persiden Filipina, Benigno Aquino III di Manila.


“Kedua pihak berniat melawan pelanggaran yang dilakukan Tiongkok dan menyerukan dunia internasional untuk mengecam langkah Beijing,” imbuhnya. Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei adalah negara yang berselisih faham dengan Tiongkok terkait kedaulatan di Laut Tiongkok Selatan.


Sebab itu pula langkah Tiongkok memanfaatkan aliansi keamanan negara Asia (CICA) alias Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia, dianggap sebagai ancaman. CICA beranggotakan 24 negara, termasuk Korea, Thailand dan Turki, diharapkan akan mewadahi “dialog keamanan dan kerjasama,” serta “meracik mekanisme konsultasi pertahanan,” kata Xi.


Beijing berupaya menjadikan CICA sebagai “Pusat Pengendalian Keamanan” untuk situasi darurat, semisal konflik bersenjata di Laut Tiongkok Selatan. Analis menilai organisasi multilateral itu akan dimanfaatkan Beijing untuk mecari dukungan dalam situasi perang, layaknya NATO untuk Amerika Serikat.


Laut yang diklaim Tiongkok (garis biru)
Laut yang diklaim Tiongkok (garis biru)

Tiongkok Peringatkan Sekutu AS di Asia
 
Wacana tersebut menandai upaya terakhir Tiongkok untuk mengumpulkan sekutu guna membatasi pengaruh Washington di kawasan.


Uniknya dalam kesempatan yang sama, Presiden Xi mewanti-wanti negara-negara Asia, bahwa memperkuat aliansi militer untuk melawan Tiongkok tidak akan menguntungkan keamanan regional. Ia juga memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mencampuri urusan di kawasan dengan membentuk aliansi keamanan baru.

“Membangun aliansi militer untuk membidik pihak ketiga adalah langkah yang salah untuk menjaga keamanan bersama di wilayah,” kata Xi. Sang presiden merujuk pada langkah Vietnam, Filipina dan Jepang yang memperkuat kerjasama keamanan dengan AS. 




Sumber : DW

Apel Kesiapan Material Tempur Korps Marinir




SURABAYA-(IDB) : Dalam rangka kesiapan material tempur Korps Marinir yang akan digunakan dalam latihan gabungan TNI tahun 2014. Asisten Operasi Komandan Korps Marinir (Asops Dankormar) Kolonel Marinir Hasanudin dan Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) Kolonel Marinir Agus Sulistyo melaksanakan pengecekan material dan pengawaknya di lapangan apel Kesatrian Marinir Soepraptono Semarung, Ujung, Surabaya, Rabu (21/05/14).



 
Material tempur Korps Marinir yang akan digunakan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014 ini diantaranya BMP-3F, Tank PT 76, BTR 50, Kapa K-61, Kapa PTS, Howitzer 105 mm, RM-70 Grad, LVT-7, Alat penerjunan, Alat selam, Sea Rider dan Perahu Karet beserta motor tempelnya.



 
Dalam kegiatan tersebut Asops Dankormar menyampaikan agar seluruh material yang nantinya akan digunakan untuk Latgab TNI tahun 2014 lebih dipersiapkan lagi agar pada saat digunakan untuk latihan tidak ada kendala (Zero Accidents) sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.



 
Selain itu Aslog Dankormar Kolonel Marinir Agus Sulistyo menambahkan bahwa segala kekurangan dari satuan bawah yang materialnya dipakai untuk latihan akan mendapat dukungan logistik sepenuhnya dari Korps Marinir sehingga tiap-tiap Satuan dapat lebih siap dalam menyukseskan kegiatan Latihan Gabungan TNI tahun 2014 ini.



 
Hadir kegiatan tersebut Komandan Menkav-1 Mar Letkol Marinir Herkulanus Herry Sintarto, serta Para Pejabat dari jajaran Pasmar-1.




Sumber : Kormar

Indonesia Rusia Kerjasama Luncurkan Roket

Polet, roket carrier dua tingkat  berbobot 100 ton, wahana pengorbit satelit
Polet, roket carrier dua tingkat berbobot 100 ton, wahana pengorbit satelit

JAKARTA-(IDB) : Rusia, Indonesia, dan Jerman hendak bekerja sama meluncurkan Polet, sebuah roket carrier dua tingkat berbobot 100 ton. Roket yang merupakan bagian dari proyek Air Launch tersebut akan diluncurkan dari Biak, Papua.


Wakil Menteri Perkembangan Ekonomi Federasi Rusia Aleskey Likhachev menyatakan saat ini koordinasi dasar di Papua sudah dilaksanakan dan negosiasi pembiayaan proyek tengah berlangsung.


sergey
Sergey Teselkin dalam pertemuan di Jakarta. Kredit: Mikhail Tsyganov

Hal itu dinyatakan Likhachev dalam kunjungannya ke Jakarta pada Maret lalu, saat memimpin lawatan delegasi bisnis Rusia ke negara-negara ASEAN. Menurut Likhachev, pelaksanaan proyek Air Launch di Indonesia memang tidak berjalan terlalu cepat, namun Rusia berharap proyek yang penting bagi kedua negara tersebut dapat segera terwujud. “Tidak menutup kemungkinan proyek ini akan melibatkan lingkup kerja sama yang lebih besar yakni antara Rusia dan beberapa negara ASEAN,” terang Likhachev.


Salah satu pencetus Air Launch, Sergey Teselkin, juga hadir dalam pertemuan di Jakarta tersebut.


Polet tidak diluncurkan dari permukaan bumi, melainkan dari ketinggian sepuluh kilometer di atas permukaan laut. Roket tersebut akan diangkut oleh Ruslan, pesawat terbang terbesar di dunia dan kemudian akan diluncurkan saat pesawat itu tengah mengudara. Hal itu akan menekan biaya peluncuran hingga dua kali lebih rendah.


air-launch
Air Launch dapat berfungsi sebagai sistem tanggap darurat.


Peluncuran satelit akan dilakukan di Pulau Biak, Papua, yang hanya bersudut dua derajat dari garis khatulistiwa. Dengan kecepatan rotasi bumi 0.4 kilometer per detik, maka biaya pengiriman satelit ke orbit menjadi lebih murah, karena putaran bumi sendiri yang akan mendorong satelit menuju orbit.


Teleskin menyatakan Air Launch dapat berfungsi sebagai sistem tanggap darurat. “Bayangkan saat para astronom menemukan asteroid yang datang mendekati bumi tanpa diduga, Air Launch (jika infrastrukturnya sudah dibangun dan berbekal roket ini) dapat menjadi satu-satunya sistem yang dapat mengatasi ancaman tersebut. Sistem ini akan menghancurkan asteroid berkeping-keping dalam dalam waktu sekitar lima hari setelah penemuan,” terang Teleskin


Peluncuran satelit akan dilakukan di Pulau Biak, Papua, yang hanya bersudut dua derajat dari garis khatulistiwa. Foto: Mikhail Tsyganov
Peluncuran satelit akan dilakukan di Pulau Biak, Papua, yang hanya bersudut dua derajat dari garis khatulistiwa.

Pelabuhan udara di Pulau Biak, Papua. Foto: Mikhail Tsyganov
Pelabuhan udara di Pulau Biak, Papua.

Selain itu, Teleskin menawarkan sistem yang revolusioner dalam proyek ini. Biasanya, sebelum peluncuran satelit dibawa ke kosmodrom (stasiun peluncuran roket) dan dijaga sepanjang waktu, tapi tak menutup kemungkinan terjadi kebocoran teknologi. Sementara, Polet akan didatangkan (dengan pesawat) kepada klien dengan menggunakan roket upper stage dan perakitannya dilakukan dibawah kontrol penuh klien.


Teknologi Air Launch merupakan milik Pusat Roket Negara (PRN) Rusia Makeyev yang telah bergerak di pasar persenjataan roket selama 60 tahun dan berpengalaman puluhan tahun di bidang teknologi peluncuran roket dari kapal selam.


Replika pesawat terbesar di dunia AN-124-100BC Ruslan. Foto: Mikhail Tsyganov
Replika pesawat terbesar di dunia AN-124-100BC Ruslan.


Teleskin menjelaskan, teknologi milik PRN sangat berguna dalam mempermudah peluncuran roket. “Roket seberat 100 ton yang terjun dari pesawat, dengan berat keseluruhan 400 ton, akan membuat kerusakan spesifik pada dinamika penerbangan. Air Launch membuat peluncuran beban seberat itu di udara menjadi lebih mudah dibanding melepaskan gelembung di hidrosfer,” terang Teleskin. Pesawat An-124 Ruslan sendiri memang dirancang untuk menerjunkan beban yang sangat berat.


Teleskin optimis proyek ini mampu menarik perhatian investor. “Semua investor yang kami temui menyarankan untuk melakukan pencobaan peluncuran roket. Bila kami berhasil melakukannya, investor akan menilai proyek ini berbeda dari sebelumnya. Para pengamat ahli dari Rusia, Eropa, bahkan AS memprediksi banyak klien potensial yang akan mengantri untuk berinvestasi,” kata Teleskin.

Proyek ini telah diajukan ke pemerintah Rusia, tapi Teleskin khawatir reorganisasi kepemimpinan Badan Antariksa Rusia Roskosmos akan menghambat kelancaran proyek. “Keputusan sudah diterima, tapi proyek baru boleh dilaksanakan setelah pembentukan struktur Roskosmos yang baru. Maka kami masih harus menunggu untuk merealisasikannya. Supaya tidak membuang waktu sia-sia, kami melanjutkan pekerjaan kami dengan mitra dari Indonesia dan Jerman.” Ujar Teleskin. 




Sumber : RBTH

Peresmian Computerized Adaptive Test TNI AD

BANDUNG-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman meresmikan gedung Computerized Adaptive Test (CAT) 5 Dinas Psikologi Angkatan Darat bertempat di Dispiad Jalan Sangkuriang No 17 Bandung. (20/05/2014).

Dalam amanatnya Kasad menyampaikan bahwa CAT 5 ini adalah hasil kerjasama TNI AD dengan Dinas Psikologi Angkatan Bersenjata Jerman (Psychologische Dienst Der Bundeswehr) sehingga Dispsiad berhasil memiliki system CAT terkini yang ada di dunia dan menjadi lembaga psikologi pertama di Indonesia yang menerapkan metoda ini, CAT adalah suatu system yang akan merubah secara drastis paradikma pemeriksaan test psikologi yang selama ini berlaku, karena dengan CAT 5 pemeriksaan test psikologi akan bertumpu pada efisiensi waktu, kecepatan dan ketepatan dalam mengolah dan menganalisis data psikologi serta pelaporan.

Lebih lanjut Kasad menyampaikan pemanfaatan bidang ilmu psikologi merupakan ilmu pengetahuan terapan (applied science) dalam kehidupan militer di Indonesia, saat ini Dispsiad sudah menjadi salah satu anggota International Military Testing Association (IMTA) yaitu suatu organisasi militer yang bergerak dalam penerapan ilmu psikologi khususnya yang berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi, dukungan psikologi dalam siklus operasi (sebelum, selama dan sesudah) serta pengembangan kepemimpinan.

Dengan adanya peresmian gedung CAT 5 diharapkan dapat meningkatkan kemampuan rekruitmen agar mendapatkan hasil sumber daya manusia yang terbaik, dan cocok untuk penempatan jabatan yang sesuai dengan kapabilitasnya dan dapat membuat penilaian secara obyektif.

Mendampingi Kasad pada acara peresmian, Dankodiklat TNI AD, para Asisten Kasad, Pangdam III/Siliwangi, Danseskoad, Aspers Panglima TNI, Kadispsiad, Kementerian Pertahanan Republik Federal Jerman, Para Dekan Fakultas Psikologi Unpad, UI, UGM,Undip, Unair, Unjani Maranatha dan Unisba.




Sumber : TNI AD

Modernisasi Alutsista TNI AD

AKMIL-(IDB) : Upacara 17-an di bulan Mei 2014 di Akmil bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Gubernur Akmil Mayjen TNI Sumardi dan sebagai Komandan Upacara Letkol Arh Djonli Kaligis, S.Pd., M.Si.

Dalam amanat Kasad Jenderal TNI Budiman yang dibacakan Gubernur Akmil, Kasad menjelaskan bahwa pesatnya laju pembangunan Nasional dewasa ini, TNI AD terus melaksanakan pembangunan kekuatan dengan melengkapi secara bertahap Alutsista canggih di kelasnya. TNI AD telah menata organisasi satuannya secara modern yang dibangun berbasis by system dan by science, sesuai dengan karakteristik Indonesia.


"Strategi TNI AD  dalam memodernisasi Alutsista TNI AD ke depan tersebut harus diawaki oleh personil TNI AD  yang handal dan profesional di bidangnya," tegasnya.  Kasad juga menambahkan bahwa pada bulan bulan Mei sampai Juni 2014 ini, ada kegiatan besar yang dilakukan oleh TNI Angkatan Darat, yaitu pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-92 yang akan dibuka pada tanggal 21 Mei sampai tanggal 10 Juni 2014. Kegiatan ini sangat penting bagi TNI Angkatan Darat dalam rangka mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat. 

Kemanunggalan TNI-Rakyat adalah bentuk totalitas kekuatan bangsa dalam rangka menjaga tetap tegak utuhnya NKRI.  Hadir dalam Upacara 17-an Wagub Akmil Brigjen TNI Sumedy, S.E., M.M, para Pejabat Distribusi A, B, dan C  serta seluruh Organik dan Taruna Akmil.




Sumber : TNI

Panglima TNI : Latgab TNI 2014 Penuh Dengan Ledakan

JAKARTA-(IDB) : Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menjamin akan mengerahkan seluruh kekuatan senjatanya pada latihan gabungan (latgab). Latgab ini pun diperkirakan akan penuh ledakan.

"Latgab akan memunculkan fire power, semua kekuatan senjata akan dimunculkan," ujar Moeldoko di Pangkalan Udara (lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (19/5/2014).

Moeldoko mengatakan pihaknya siap memuntahkan amunisi yang dimiliki. Baik itu yang berada di angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut pada latgab yang digelar pada 1 - 5 Juni mendatang.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio menerangkan di kesempatan itu pihaknya akan menguji rudal-rudal miliknya. "Rudal jangkauan 330 km sampai yang 120 km. Ada torpedo dan meriam juga," ujar Marsetio.

Sementara, Angkatan Udara akan mengeluarkan berbagai pesawat tempur miliknya, diantaranya Sukhoi, F-16, dan Super Tucano. Mereka juga akan menjajal amunisi miliknya. "Roket, light bom buatan dalam dan luar negeri. Coba juga rudal yang baru kita beli," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal I B Putu Dunia.

Angkatan darat pun berjanji akan menunjukan tank miliknya, seperti Tank Scorpion, dan Stromer. Mereka juga tak lupa akan mencoba sistem pertahanan yang dimilikinya. "Coba menggunakan multi laucher system yang lama, menghabiskan amunisi yang ada. Juga penangkis serangan udara dan roket," ucap Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman.

Sementara itu, Moeldoko menerangkan dirinya memang ingin melihat kesiapan prajuritnya saat menghadapi ancaman. "Saya juga mau lihat apa bisa angkatan udara melakukan pertempuran udara, kita cek nanti," tutup Moeldoko.




Sumber : Metrotvnews