Pages

Jumat, Mei 16, 2014

75 Prajurit Marinir Latihan Jelang Latma Rimpac 2014




JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 75 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Latihan Bersama Multilateral Rim Of Pacific (Latma Multilateral RIMPAC) 2014 melaksanakan latihan pra satgas di pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Jumat (15/05/2014).



 
Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang terlibat Latma Rimpac tersebut merupakan prajurit gabungan dari Marinir Wilayah Jakarta dan Surabaya di bawah pimpinan Mayor Marinir Brian Iwan Prang yang sehari-hari menjabat sebagai Pasi Ops Batalyon Taifib-2 Marinir.





Dalam latihan pra satgas yang berlangsung selama dua hari ini, personel diberangkatkan dari dermaga Kolinlamil dengan menggunakan KRI Banda Aceh, dan melaksanakan pendaratan serta serbuan amfibi menggunakan tank amfibi LVT-7 di pantai Tanjung Pasir, selanjutnya dilaksanakan MOUT (Military Operation On Urbanized Terrain) atau perang kota.



 
Perang kota merupakan operasi militer yang mengutamakan kerjasama tim yang solid dan kedisiplinan lapangan, baik disiplin perorangan maupun regu sampai tingkat peleton. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mempertajam insting prajurit demi mendukung tugas kedepan yang semakin kompleks.


Latma Multilateral RIMPAC 2014 yang melibatkan Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juni sampai dengan 1 Agustus 2014 di Pearl Harbour training area dan perairan Kepulauan Hawaii. 




Sumber : Kormar

Cessna 172 Australia Dipaksa Turun Di Kupang

KUPANG-(IDB) : Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, Marsekal Muda TNI Hadiyan Suminta, menyatakan, satu Cessna 172 teregistrasi Australia dipaksa mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Eltari, Kupang, NTT.

"Pesawat terbang ringan itu sengaja melanggar wilayah udara kita dari arah Australia, kemarin siang," katanya, di Tarakan, Kalimantan Timur, Jumat.


Dia menyatakan, Cessna 172 itu dideteksi jajaran Satuan Radar 226/Buraen, Kabupaten Kupang, kemarin siang.


"Kami tidak kerahkan kekuatan udara untuk menyergap. Kami kontak mereka melalui radio untuk mendarat segera di Eltari dan mereka ikuti perintah kami," katanya. 



Sumber : Antara

TNI AD Berdayakan Kopassus Jadi Hacker

JAKARTA-(IDB) : Mabes TNI AD akan memberdayakan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai hacker. Mereka akan mendapat pelatihan teknologi informasi komunikasi (ICT) untuk mengamankan sistem keamanan negara.

Kepala Staf TNI AD, Jendral Budiman mengatakan, penguasaan teknologi informasi (IT) bagi prajurit sangat penting. Karena kemampuan pertahanan dan keamanan bergantung pada pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


"Kami akan berdayakan kopassus karena pada level pengembangan, mereka rata-rata memiliki kemampuan IQ yang tergolong tinggi," kata Budiman dalam jumpa pers nota kesepahaman (MoU) antara Mabes TNI AD dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Jakarta, Jumat (16/5).


Dia menambahkan, satuan TNI AD kerap kali menjadi incaran pera peretas di dunia maya. Pertempuran antarnegara ke depan pun tak lagi ditentukan persenjataan berat, tapi penguasaan teknologi. Karenanya, TNI mengadakan MoU dengan FTI.


Ia menyatakan, selama ini sudah melangsungkan kerja sama dengan para ahli IT. Meski pun belum ada kesepakatan formal. Dengan adanya kesepahaman itu, maka prajurit TNI AD akan memperolah pelatihan kemampuan ICT.


"Saya juga berharap, adanya kerja sama ini akan menghasilkan kemandirian sistem ICT TNI AD. Kami tidak mau terus menerus bergantung pada teknologi asing," ujar dia.


Di negara maju, katanya, militer yang memulai riset untuk menemukan teknologi terbaru. Kemudian mereka menyerahkan itu ke pemerintah dan kemudian dijual ke negara sekutu. Terakhir dibuang ke negara yang dianggap kurang mampu.


TNI AD enggan memanfaatkan teknologi buangan yang dinilai ketinggalan zaman. Apalagi kepemilikan asing akan membuka peluang Indonesia untuk disadap. Itulah alasan TNI harus mandiri dan prajurit perlu belajar bagaimana percepatan pengembangan IT. 


"Sekarang ini, kami tengah mengembangkan base transceiver station (BTS) di setiap daerah perbatasan, dan tantangan FTII ke depan adalah mengembangkan nanosatelit," kata dia.


Ketua Umum FTII, Sylvia W Sumarlin menambahkan, sudah bekerja sama melakukan pembinaan dan pelatihan hacking ke 30 perwira tinggi, dengan target 100 orang.


Sementara MoU kali ini akan memfokuskan diri untuk membantu pengembangan teknologi TNI AD. "Semua teknologi yang dipakai bernuansa lokal, mulai dari sistem aplikasi dan hardware-nya,” ujar Sylvia.



Sekjen FTII, Irwin Day menambahkan, setiap hari TNI AD menerima sekitar 42 ribu serangan peretas. Mereka umumnya mengincar malware. Aplikasi tersebut bisa memberikan akses pembuat program untuk masuk ke komputer dan mengoperasikannya untuk kepentingan mereka.


"Selain itu adalah scanning jaringan, di mana mereka mencari kelemahan jaringan TNI AD untuk diserang," ujar dia. 




Sumber : Republika

Paskhas Uji Coba Rudal QW-3

PERBAUNGAN-(IDB) : Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU melakukan uji coba empat rudal taktis jenis QW3, yang memiliki jarak tembak efektif 6 km, Rabu (14/5), di Pantai Klang Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Uji coba rudal buatan China National Machinery Import and Export (CPMIEC) RRC, sontak membuat heboh warga sekitar, sehingga masyarakat berduyun-duyun menyaksikan kegiatan yang digelar Korps Paskhas TNI AU dengan sandi Trisula Perkasa tersebut.


Menurut Dan Korps Paskhas AU Marsekal Muda TNI M Harpin Ondeh, melalui Asisten Operasi (Asops) Korps Paskhas Kolonel (Psk) Deny Muis mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan puncak dari rangkaian dari Operasi Trisula Perkasa yang telah dilaksanakan dua pekan sebelumnya.


Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian Operasi Trisula Perkasa guna melatih kemampuan personil,khususnya Korps Paskhas TNI AU dalam menjaga dan mengasah kemampuan tempur sebagai alat negara yang profesional, ujarnya.


Dalam uji coba itu, Paskhas menggunakan dua pesawat Drone S70 untuk melepas empat sumber panas yang diskenariokan sebagai pesawat musuh yang memasuki wilayah NKRI.


Selanjutnya mengetahui target tersebut personel Paskhas langsung menembakkan rudal QW-3 yang tepat mengenai objek sasaran yang bergerak tersebut.


Korps Paskhas TNI AU siap mengamankan wilayah udara NKRI, tegas  Deny Muis. Dalam kegiatan tersebut,ia mengatakan, tidak satupun personel yang cidera. Dalam Operasi Trisula Perkasa, Korps Paskhas melibatkan 1000 personel yang berasal dari WING Paskhas WING III, Detasemen Bravo Paskhas (Den Bravo Paskhas).


Sebanyak 192 personel Korps Paskhas TNI AU diterjunkan dari Pontianak, Pekan Baru, dan Bandung dengan menggunakan tiga pesawat pengangkut jenis Hercules, kata Komandan WING III, Kolonel (Psk) MA. Silaban.


Sementara itu, secara spesifik dijelaskan Komandan Pusdiklat paskhas Bandung, Mayor (Psk) Anang B bahwa rudal panggul QW-3 merupakan rudal anti serangan udara alias surface to air missile (SAM). Menurutnya QW-3 merupakan jenis rudal panggul hanud permukaan ke udara untuk menghadapi sasaran pesawat tempur berkecepatan tinggi/rendah dengan ketinggian rendah maupun sangat rendah. 

Sebagai rudal hanud berjangkauan jarak pendek, jarak tembak maksimumnya hanya sampai 6 km dengan ketinggian maksimum 5 km. Dilihat dari profilnya jelas QW-3 amat ideal menghantam pesawat tempur atau helikopter lawan yang terbang diketinggian rendah, ungkapnya.




Sumber : Analisa

Dua Penerbang Tempur Pesawat T-50i GE Perkuat TNI AU

MAGETAN-(IDB) : Dengan menggunakan pesawat tempur T-50i Golden Eagle, Lettu Pnb Kurniadi S. Djatmiko, dan Lettu Pnb Argantara Heli K., dinyatakan lulus terbang solo oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., yang ditandai dengan Upacara Tradisi, di apron Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Rabu (14/5).

Seperti kita ketahui bersama pesawat tempur T-50i Golden Eagle yang baru saja diserahkan oleh Pemerintah Indonesia kepada TNI AU bulan Februari 2014 lalu, Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi setidaknya sudah mampu mencetak 4 (empat) Penerbang Tempur dengan menggunakan pesawat tempur T-50i Golden Eagle, dua diantaranya Lettu Pnb Kurniadi S. Djatmiko dan Lettu Pnb Argantara Heli K.


Dalam acara tradisi terbang solo yang ditandai dengan penyerahan plakat dan pengalungan shal bagi kedua Penerbang tersebut, Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., mengatakan bahwa untuk mencetak penerbang tempur yang profesional dan berkualitas tidak bisa dengan cara instan, namun harus melalui berbagai tahapan seperti halnya terbang solo seperti hal ini.


Terbang solo merupakan bekal awal untuk menjadi penerbang tempur, untuk itu kepada Lettu Pnb Kurniadi S. Djatmiko, dan Lettu Pnb Argantara Heli K., Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., berharap untuk terus menempa diri dengan terus belajar dan berlatih sehingga mampu menjadi penerbang tempur yang profesional.




Sumber : TNI AU

Cara TNI AD Hindari Penyadapan

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman mengatakan Indonesia masih rawan dengan serangan berbasis teknologi informasi.

Salah satu buktinya beberapa bulan lalu, penyadapan sempat jadi pembicaraan hangat di Indonesia. Bahkan uji coba peralatan TNI AD juga pernah diretas oleh pihak lain.

"TNI AD mulai mencoba agar tak bisa disadap. Bagaimana caranya? Teknologi informasinya harus produk lokal, karena dengan produk lokal, besar peluang terlepas dari penyadapan," ujar Jenderal Budiman usai Mou dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) di Mabes TNI AD, Jalan Veteran Jakarta Pusat, Jumat 16 Mei 2014.

Kata dia, kesatuannya pernah mengalami penyadapan telekomunikasi saat uji coba kendaraan terbang tak berawak (UAV).

"Suatu saat kami terbangkan UAV di Tanjung Priok, ada kawan yang nge-jamming, sehingga begitu terbang, ternyata ada yang mainkan jamming sekitar situ," ungkapnya.

Tak mau menjadi korban penyadapan, TNI AD semakin memperkuat keamanan dengan melatih sumber daya prajurit. Oleh karena itu, TNI AD kini menjalin kerjasama dengan pakar teknologi informasi FTII dalam bentuk pelatihan hacking.

"Kami sudah melatih 30 prajurit untuk bisa paham hacking for forensic, kerjasama ini sudah berjalan dua tahun. Target pelatihan 100 prajurit," ujar Ketua Umum FTII, Sylvia J Sumarlin.

Menurut Budiman, dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara mandiri dalam teknologi bisa menghindari penyadapan. TNI AD mencoba mengikuti pola riset teknologi yang dilakukan negara maju.

"Di negara maju, ilmu maupun riset biasanya didapat oleh militer. Kemudian turunan risetnya diberikan ke pemerintahnya. Setelah itu diberikan ke bisnis sebelum dijual ke negara berkembang," kata Budiman.

Dengan pelatihan itu, TNI AD berkomitmen tak mau jadi tempat pengelolaan akhir terknologi itu.

"Untuk itu kami belajar dengan menggunakan pola long term S2 dan S3. Prajurit ada yang ahli programmer. Untuk program short term kami kerjasama dengan FTII," katanya.




Sumber : Vivanews

Analisis : Menuju Latgab Pesta Purnama Purna

ANALISIS-(IDB) : Bulan-bulan mendatang ini kita akan menyaksikan rangkaian perjalanan riang gembira manakala hulubalang kita semakin gagah dengan baju alutsista baru.  Bersamaan dengan itu serial latihan kesatuan, antar kesatuan sampai antar matra adalah rangkaian aktivitas menuju purnama latgab.  Puncak purnama itu adalah melantunkan lagu perpisahan kepada sosok yang telah mempurnamakan alutsista TNI. Sekalian mengantar purna jalan tugas panglima tertinggi karena telah sampai di batas tugas.



Bulan Mei ini berbagai latihan parsial dilakukan matra TNI.  Marinir melakukan latihan serbuan pantai di Situbondo.  Berbagai batalyon TNI AD melakukan uji tembak senjata berat. Sejumlah kapal perang melakukan latihan tempur di laut Jawa. Disaat yang sama puluhan KRI telah pula bersiaga di Ambalat dalam satuan tugas gabungan AL dan AU.  Operasi militer gabungan ini adalah yang pertama kali dilakukan dan diberi nama Garda Wibawa 14 dengan melibatkan jet tempur, satuan radar, kapal perang, marinir, paskhas dan intelijen. Latihan ini dibackup oleh satuan tempur TNI AD di Kodam Mulawarman Kaltim Kaltara dan Kodam Wirabuana Sulawesi.

1 Skuadron jet latih tempur T50, alutsista gres


Sementara di perairan kawasan timur Indonesia telah pula disiagakan setidaknya 14 KRI untuk tugas mengamankan laut Arafuru dan laut Timor.  Bersamaan dengan itu kesiagaan unsur tempur laut juga hadir di perairan Natuna dan Selat Malaka.  Sejalan dengan itu isian distribusi alutsista mulai disebar misalnya untuk artileri kelas berat KH179 155mm buatan Korea untuk Aceh, Kalbar dan Kaltim.  Artileri KH178 105mm disebar untuk yon Armed Kodam di Jawa. Lhok Seumawe, Dumai, Bontang dan Jakarta juga sudah menerima sejumlah rudal SAM.



Juli ini pembentukan armada timur TNI AL yang berpusat di Sorong segera direalisasikan, tentu bersamaan dengan pengembangan divisi ke 3 Marinir dengan kekuatan 15.000 marinir.  Seiring dengan itu Divisi 3 Kostrad segera membangun markas di Semarang bersinergi dengan Korps Penerbad yang memiliki berbagai jenis helikopter tempur dan angkut. Divisi 3 Kostrad merupakan pengembangan dari dua divisi sebelumnya.  Semua pengembangan kekuatan itu pada akhirnya nanti akan menjadi pilar utama pembentukan Kogabwilhan yang direncanakan tahun ini.



Berbagai alutsista juga menunggu ketibaan, diantaranya 3 KRI Bung Tomo Class, 3 KCR 60 m PAL, 3 LST, 2 BCM, 50 MBT Leopard, 40 Marder, 38 Caesar Nexter, 36 MLRS Astross II, 24 F16 blok 52, 12 Super Tucano, 4 UAV Heron, 4 radar, sejumlah peluru kendali berbagai jenis, mulai dari rudal anti tank, rudal SAM, rudal anti kapal sampai rudal udara ke permukaan.  Pesawat angkut berat Hercules juga akan bertambah 9 unit termasuk dari jenis CN295 sebanyak 16 unit.  Setidaknya itu list yang sudah dipublikasi jauh-jauh hari, tentu ada juga list belanja yang tidak dipublikasi, masak sih semua harus diumumkan.

Artileri KH179 155mm dibagi untuk 3 batalyon


Latgab purnama akan menampilkan serial latihan dengan sejumlah alutsista baru. Termasuk penembakan rudal udara ke permukaan dari jet tempur Sukhoi. Penembakan rudal anti kapal Exocet MM40 blok 3 dari KRI Sigma yang selama ini tidak pernah dipublikasikan. 

Ini merupakan kejutan tersendiri disamping gempuran rudal Sukhoi ke salah satu kapal permukaan milik TNI AL yang sudah tidak dipakai. Puncak dari semua kegiatan itu adalah memberikan nilai purnama dan purna tugas pada Panglima Tertinggi yang akan digelar dalam sebuah pesta hari jadi 5 Oktober 2014 di Naval Base Surabaya.



Selama lima tahun ini kekuatan alutsista TNI berkembang secara signifikan dan itu tak lepas dari pola strategi dan keputusan bagus dari RI-1.  Kekuatan militer Indonesia mengikuti perkembangan dan pertumbuhan ekonomi negara ini yang selama 10 tahun terakhir ini menunjukkan trend positif sampai akhirnya RI masuk urutan 10 besar ekonomi dunia yang dikenal dengan PDB (Product Domestic Bruto dan PPP (Purchase Power Parity).  Logikanya dengan semakin bagus kondisi ekonomi kita maka perkuatan militer dan alutsista TNI semakin membungakan dan membanggakan hati.  Dan itu layak untuk sebuah negara kepulauan terbesar dan penduduk no 4 terbesar di dunia.



Latgab 2014 adalah kelayakan pertanggungjawaban kepada rakyat bangsa bahwa tentara yang telah dibelikan alutsista modern harus mampu menunjukkan kemampuannya dan senantiasa bersiap siaga dalam segala cuaca untuk menjaga dan mewibawakan teritori NKRI.  Keistimewaan Latgab 2014 adalah kehadiran berbagai alat tempur mutakhir dan sekaligus mengiringi langkah akhir dari seorang Presiden yang telah memberikan nilai luar biasa pada perkuatan militer RI.



Maka pesta 5 Oktober 2014 adalah pernyataan kepurnamaan tentara yang selama 5 tahun ini diterangi dengan rembulan alutsista anyar menuju purnama.  Sosok yang telah mempurnamakan TNI itu telah pula mempurnakan tugas pekerjaannya.  Di mata TNI tentu nilai layak yang pantas disandangkan panglima tertinggi itu adalah cum laude.  Ini adalah purnama pertama yang membanggakan.  Tentu kita masih ingin menyaksikan purnama-purnama yang lain untuk membaguskan tentara kita, untuk menggagahgaharkan tentara kita.  SBY telah meletakkan fondasi modernisasi militer kita.  Kita berharap presiden selanjutnya dapat meneruskannya dengan langkah tegap mengembangkuatkan tentara berikut kesejahteraannya.
  

Sumber :  Analisis

Berita Foto : Mewaspadai Investor Asing


PONTIANAK-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berbicara dalam Seminar Nasional Dies Natalis Universitas Tanjungpura ke-55 di Pontianak, Kalbar, Kamis (8/5). Pada seminar bertema pengelolaan sumber daya alam dalam perspektif ketahanan dan keamanan nasional tersebut, Panglima TNI menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap para investor asing yang hendak membeli lahan pertanian hingga ribuan hektar karena dinilai hal itu dapat membahayakan kedaulatan negara. 




Sumber : Antara

TNI Lebih Waspadai Natuna Ketimbang Ambalat

BALIKPAPAN-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebutkan TNI saat ini justru melihat potensi konflik lebih besar ada di Kepulauan Natuna, Riau Kepulauan, ketimbang di Ambalat, Kalimantan Utara.

Panglima Jenderal Moeldoko hadir di Balikpapan hingga Jumat pagi untuk transit sebelum bertolak ke Ambalat guna menyaksikan pelaksanaan Komando Tugas Operasi Gabungan (Kosgasgab) Ambalat 2014, sebuah operasi yang disebut Jenderal Moeldoko sebagai operasi wibawa.

"Kami cenderung memperhatikan Natuna karena perubahan-perubahan situasi di Laut China Selatan memiliki potensi instabilitas," sebut Jenderal Moeldoko.

Kepulauan Natuna ada di barat laut Pulau Kalimantan, masuk ke dalam Provinsi Kepulauan Riau, walaupun lebih dekat kepada Kalimantan Barat, berada di ujung Selat Karimata di utara, atau di selatan Laut China Selatan. Natuna menjadi titik sempadan laut bagi Indonesia, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam. Wilayah ini memiliki kandungan minyak dan gas yang sangat kaya.

Jalur ini juga rute pelayaran yang ramai, yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar di utara seperti Hongkong, Taiwan, Korea, hingga Jepang dengan Singapura di selatan.

Ambalat ada di timur laut Kalimantan Utara. Terutama di sekitar perairan Karang Unarang, pernah menjadi tempat militer Malaysia dan Indonesia saling unjuk kekuatan menyusul provokasi Malaysia pasca kemenangannya atas klaim Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, dua pulau eksotis di perbatasan kedua negara yang juga tak jauh dari kawasan itu.

Operasi Garda Wibawa

Komando Tugas Operasi Gabungan Ambalat 2014 adalah operasi gabungan pengamanan perbatasan oleh TNI AL dan TNI AD serta TNI AU. Panglima TNI mengunjungi pelaksanaan operasi itu selama sehari pada Jumat (16/5).

Saat ini perbatasan darat sedang dijaga oleh Batalyon Infanteri 100 Raider dari Sumatera Utara sejak Januari lalu.

Selama 4 bulan lebih bertugas, menurut Komandan Batalyon Letkol Inf Safta Ferryansyah, prajuritnya tak kurang dari 7 kali mencegah dan mengamankan upaya-upaya penyelundupan, mulai dari minuman keras ilegal hingga narkoba, yang coba dibawa masuk ke Indonesia.

Ancaman-ancaman seperti inilah yang disebut Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman, yang membawahi Kalimantan Utara, Kalimantan Timr, dan Kalimantan Selatan, sebagai ancaman perang hibrida.

"Bukan perang konvensional militer lawan militer, tapi melemahkan kita melalui ekonomi, termasuk perpecahan antara sesama kita, dan kegiatan-kegiatan ilegal tersebut," tegasnya dalam beberapa kesempatan. 



Sumber : Antara

KRI Dewaruci Merapat Di Bitung

BITUNG-(IDB) : Kapal  Latih  Taruna  Akademi Angkatan Laut (AAL) KRI Dewaruci dari Satuan Kapal Bantu Koarmatim  dengan Komandan Letkol Laut(P) Anung Sutanto  Selasa(13/5)  merapat di Dermaga   Samuel Languyu Bitung  disambut oleh Pabanren  Ops Lantamal VIII Menado  Letkol Laut (P) Eko Vidiyantho beserta beberapa  perwira, bintara dan tamtama.

Kehadiran  KRI Dewaruci di kota Bitung dalam rangka  mendukung latihan praktek pelayaran astronomi Kartika Jala Krida (KJK) Taruna AAL Angkatan 61 tahun 2014 yang akan di lanjutkan ke beberapa kota di Indonesia bagian Timur.
Selama dalam pelayaran dari Pangkalan Surabaya, Kamis (8/5), KRI Dewaruci telah melaksanakan beberapa kali latihan peran  layar dan perawatan  kapal secara insentif  terutama bagian permesinan, kebaharian dll. Tidak ketinggalan kegiatan keagamaan juga sangat di tekankan oleh sang komandan  lulusan AAL angkatan 41, terutama sholat berjamaah, pembacaan surat Yasin tiap sehabis sholat maghrib khusus bagi prajurit yang beragama Islam serta untuk menjaga stamina prajurit diadakan olah raga pagi setiap selesai pelaksanaan apel pagi.

Sesuai program yang telah disusun, selama di kota Bitung Satgas KJK 2014 akan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain pertandingan Olah raga persahabatan bola volley, bola basket, tenis lapangan, badminton, kirab kota di Menado dengan menampilkan “GS GITA JALA TARUNA” dan courtesy call ke berapa pejabat antara lain Dan Lantamal VIII Menado, Dan Korem, Walikota, Kapolda, Dan Lanud,   di akhiri dengan cocktail Party di KRI Dewaruci.




Sumber : Koarmatim

Kapal Perang CTF 448 Lakukan Sea Maneuvering Exercise 02

LEBANON-(IDB) : Mengawali On Task ke-5 dalam misi operasi Maritime Task Force (MTF) UNIFIL 2014, KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 bersama lima kapal perang unsur Combined Task Force (CTF) 448 menampilkan beberapa aksi memukau dalam serial latihan manuver di laut (Sea Maneuvering Exercise 02/Seamanex 02). Latihan ini dilaksanakan di Zona 1 Center, Area of Maritime Operation (AMO), Laut Mediterania, Lebanon. Rabu (14/5/2014).

KRI FKO-368 dengan Helikopter NV 409 yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 telah menunjukkan kemampuan terbaiknya sebagai salah satu kekuatan alutsista TNI AL. Latihan diawali dengan peran Helly di KRI FKO, yang diperintahkan secara khusus oleh Maritime Task Force (MTF) Commander untuk mendukung pelaksanaan Seamanex 02 dengan mendokumentasikan seluruh kegiatan latihan dari udara. Dengan sigap, tanggap dan penuh semangat seluruh prajurit KRI FKO menempati pos-pos tempur sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing.

Setelah operasi penerbangan dilaksanakan oleh KRI FKO, CTF 448 dalam hal ini MTF-N7 (Staf Latihan) selaku Officer Conducting Exercise (OCE) mulai mengirimkan sejumlah berita-berita taktis secara beruntun sebagai bentuk perintah dalam mengatur formasi tempur di laut. Unsur-unsur MTF dengan segala kemampuan terbaiknya menempati posisi (stasiun) dalam formasi sesuai berita taktis yang diberikan oleh OCE. Dengan kecepatan menempati stasiun mencapai 18 knots, KRI FKO bergerak dari posisi satu ke posisi lainnya, begitu pula unsur MTF yang lain yaitu BRS Liberal (Brasil), TCG Atak (Turki), BNS Madhumati (Bangladesh), FGS Frettchen dan FGS Wiesel (Jerman).

“Tujuan dari Sea Maneuvering Exercise ini tiada lain adalah untuk melatih kemampuan unsur-unsur  CTF 448 dalam melaksanakan maneuver taktis di laut, lebih khususnya lagi adalah untuk melatih para Perwira Pelaut dalam melaksanakan perhitungan manuver taktis di atas Papan Olah Gerak dan mengupas berita-berita taktis yang sudah ditentukan”, ujar Komandan KRI FKO-368, Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi.

Latihan diakhiri dengan formasi “Foxtrot”, KRI FKO sebagai kapal terdepan menerima dan membalas penghormatan dari unsur-unsur yang mendahui dari lambung kanan dengan kecepatan tinggi secara berurutan. MTF Commander RADM Walter Eduardo Bombarda menyampaikan apresiasi dalam pesannya melalui jaring komunikasi taktis kepada seluruh unsur atas terselenggaranya latihan Seamanex 02 dengan baik dan “Bravo Zulu”


Sumber : TNI AL

Benarkah....Era Baru Alutsista Trimatra Di Depan Mata...??? (2)

Sukhoi SU 34 Rusia
Sukhoi SU 34 Rusia

JKGR-(IDB) : Tatkala satu per satu peserta rapat meninggalkan ruangan, saya sempatkan untuk review kilat slide demi slide lanjutan sekedar final check atas typo atau kesalahan minor lainnya (maklum bapak yang tinggi besar itu sangat teliti dan biasanya langsung komen terhadap kesalahan materi sekecil apapun). Saat asyik memelototi slide appendix, tiba-tiba saya merasakan ada tepukan di pundak.


“Nar, bisa saya bicara sebentar?”


Ternyata perwira tinggi berbintang 4 yang sekitar 14 tahun yang lalu pernah berdinas sebagai Athan di negeri jiran. “Siap, bisa Marsekal”


“Tempo hari saya diskusi dengan teman-teman di cipayung, soal tawaran dari Rusia untuk offset Su-50. Saya pikir itu layak dipertimbangkan sebagai opsi paling logis untuk komplemen Flanker 35 dan jaga-jaga seandainya F-16 terpaksa dikandangkan. Kamu tahu kan waktu kita visit ke Moskow mereka mau buka lini produksi T-50 di sini asal kita bersedia ambil setidaknya 64 unit. Dan mereka menyanggupi untuk menanggung biaya investasi setup lini produksi itu. Menurut kamu gimana?.


“Siap, Marsekal. Menurut hemat saya, sesuai hasil kajian awal tim terkait tawaran Rusia itu opsi tersebut cukup feasible, tapi masih perlu pendalaman, khususnya dalam konteks roadmap strategi pengadaan alutsista udara yang menekankan pengadaan pespur Generasi 5 bersumber dari project IFX”. “Mungkinkah keduanya jalan paralel? Kita pasang T-50 untuk heavy dan IFX untuk medium, saya kira itu akan cukup memberikan efek deterrent.”


“Siap. Memang dimungkinkan, Marsekal. Kalau diizinkan, tim saya akan elaborasi lebih lanjut untuk dibawa ke KKIP”.


“Oke, laksanakan. Omong-omong, kalau kamu tidak keberatan, apa bisa saya sampaikan wacana ini nanti setelah break, buat brainstorming?


“Siap, Marsekal. Saya tidak keberatan”


Setelah beliau berlalu, saya sempat berpikir, wah bakal rame nih kalau sampai kawasan tahu kita bakal akuisisi T-50. Tapi biarlah, it’s time for us to raise the game level.


Saat break pun berlalu dan para hadirin sudah bersiap di ready room yang tidak terlalu besar itu, kecuali 2 orang, yaitu si bapak tinggi besar dan boss saya. Waktu sudah berlalu 10 menit dan mereka belum nongol juga. Tak lama, ajudan si bapak masuk ke ruangan dan menghampiri saya.


“Maaf, bapak memerlukan kehadiran Pak Nar di ruang Asrenum segera”


Sejenak saya mengernyitkan kening, wah ada apa gerangan nih.


“Oke”, jawab saya singkat.


Setiba di ruangan, ternyata si bapak sedang diskusi dengan boss saya, dan di layar LED besar di tengah ruangan nampak sederet tabel yang membuat saya tercenung. Lho itu kan materi yang nanti akan saya sampaikan?


“Masuk Nar, ini ada yang perlu diklarifikasi”, ujar boss saya sambil melambaikan tangan.


“Siap Jenderal”, jawab saya sambil memberi hormat.


Sejenak saya melirik ke tabel yang terpampang di layar displai LED tersebut, tampak:


Realisasi program alutsista primer AU 2014-2017 (external source):
  1. Pespur: Su-34 (36), Su-35 (72), Rafale (54), EF Typhoon (48), F-16C Block 52 (40)
  2. Pesawat latih tempur: Yak-130 (24)
  3. Pesawat tanker: A330 MRTT (12)
  4. Pesawat AEW&C: C-295 + EMB-145 (8+8)
  5. Pesawat angkut berat: C-17 Globemaster III (5)
  6. Pesawat angkut sedang: A400M + C-130J Super Hercules (16 + 16)
  7. Radar taktis Nebo SVU (provisi 12 situs)
  8. Sistem hanud berbasis darat S-400 (14 baterai)
  9. Sistem hanud berbasis darat HQ-16 (22 baterai)
  10. Dst..dst…


Realisasi program alutsista primer AL 2014-2017 (external source):
  1. Kapal Perusak Kawal Rudal : CGN Petr Veliky (provisi 2017), CG Slava (2), DDG Sovremenny (2), DDG Udaloy (2), DDG De Zeven Provincien (6), FFG Talwar (4), FFG Krivak II (5), FFG Sigma II (4),
  2. Kapal selam: SSGN Akula (2), SSB Typhoon re-powered (1), SSG Amur 950 (3), SSG Kilo 636 (2), SSG Changbogo (2), U214+ (3), U212 (2)
  3.  Sistem pertahanan pantai Klub K


Realisasi program alutsista primer AD 2014-2017 (external source):
  1. Tank Tempur Utama: Leopard 2A4 + RI + Pz87 (120+180+64).
  2. Sistem artileri medan gerak sendiri berbasis meriam: Caesar (206).
  3. Sistem artileri medan berbasis roket multilaras: Astross II (110).
  4. Sistem artileri medan berbasis meriam 155 mm: Kh-79 (430).
  5. Sistem artileri pertahanan udara ringan Pantsyr S1 (120).
  6. Helikopter serang: AH-64D/E Apache Longbow/Guardian (14/36).
  7. Helikopter angkut/serbu: UH-60/MH-60 Blackhawk (60).
  8. Helikopter angkut berat: CH-47 Chinook (24).
  9.  Dst..dst..


Setelah saya mengambil tempat duduk di samping boss saya, beliau berujar, “Bapak perlu penjelasan apa yang bisa dipercepat pengadaannya untuk tabel yang ada di layar”


“Iya, Nar. Kamu pasti sudah dapat briefing sitrep dari bla..bla.bla (menyebut nama instansi yang berkantor di pejaten, Jakarta) bahwa perlu upaya lebih untuk mempersiapkan diri guna menghadapi aksi intimidasi pihak luar dengan kekuatan bersenjata dalam 2 tahun mendatang. Nah, dalam rangka itu, adakah kemungkinan bagi kita untuk bisa akselerasi program tersebut tanpa mempedulikan siapapun yang akan menjabat pucuk pimpinan negeri ini dalam 5 tahun ke depan?”.


Wadawww….ini pertanyaan yang taruhannya jabatan, itu hal pertama yang muncul di benak saya.


Agak lama saya terdiam sambil berpikir keras. Saya tahu, bahwa request beliau ini tidak main-main dan nampak jelas ada sedikit kegelisahan di wajah beliau.


“Gimana, Nar?, ujar beliau memecah keheningan.
 
Sambil menarik napas panjang, dan dalam hati mengucap basmalah, saya menjawab:
 
“Siap, ada, Pak.” Jawab saya mantap.


”Bagus, saya tidak minta penjelasan detil sekarang, coba kamu rumuskan bagaimana caranya, koordinasikan dengan sumber daya yang kamu anggap perlu. Mas …(sambil menyebut nama boss saya), tolong anda lead prosesnya, ini prioritas 1 you have my disposal”.
Saya dan boss saya serempak menjawab, “Siap, laksanakan.” .

Bersambung....!!!


NB: kisah diatas adalah narasi yang disesuaikan dari kejadian sesungguhnya.




Sumber : JKGR

Mabes TNI Gelar Garda Wibawa 14 Di Ambalat

BALIKPAPAN-(IDB) : Latihan sekaligus operasi pengamanan wilayah perbatasan negara di perairan Ambalat, Kalimantan Timur, Komando Satuan Tugas Gabungan Ambalat TNI dengan sandi Garda Wibawa 14 digelar Markas Besar TNI.

"Selama ini masing-masing matra TNI melakukan operasi dan latihan itu secara parsial. Kini kami coba satu terobosan baru dengan mengintegrasikan semua itu dalam latihan sekaligus operasi bersama agar lebih efektif," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis.

Garda Wibawa 14 melibatkan semua matra, yang kali ini digelar di perairan Ambalat, sehingga penitikberatan ada di matra TNI AL dan TNI AU dengan TNI AD sebagai pengimbang di darat.

Selain Moeldoko, hadir dalam peninjauan Garda Wibawa 14 itu, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, Marsekal Muda TNI Hadiyan Suminta, Asisten Operasi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Didit Herdiawan, dan sejumlah besar pemimpin puncak TNI dan matra-matranya.

Latihan itu dipimpin Komandan Satuan Tugas Gabungan Ambalat TNI, Laksamana Muda TNI Agung Pramono, yang sehari-hari adalah panglima Komando Armada Kawasan Timur Indonesia TNI AL, dengan melibatkan lebih dari 1.100 personel gabungan TNI.

"Dengan pola yang baru ini, diharapkan penggelaran kekuatan bisa lebih cepat dan tepat. Contoh, jika ada pelanggaran di laut atau udara maka panglima TNI bisa langsung memerintahkan panglima Garda Wibawa 14 untuk mengerahkan kekuatan, baik itu pesawat tempur TNI AU ataupun kapal perang dari TNI AL, juga dari TNI AD jika itu ada di daratan," kata Pramono.

Dalam struktur organisasi latihan/operasi itu, panglima Garda Wibawa 14 membawahkan beberapa pangkalan TNI AL, pangkalan udara TNI AU, satuan Korps Marinir TNI AL, kapal-kapal perang TNI AL, Skuadron Udara 5 Surveilance TNI AU, Skuadron Udara 11 TNI AU, pesawat udara intai maritim TNI AL, satuan tugas intelijen, satuan tugas darat dari Komando Daerah Militer VI/Mulawarman.

Perairan Ambalat masih menjadi soal tersendiri bagi Indonesia dan Malaysia. Malaysia sebagai negara littoral alias bukan negara kepulauan, masih menganggap perairan kaya cadangan energi itu sebagai wilayahnya.

Indonesia, negara kepulauan yang meratifikasi UNCLOS 1982 bersama Malaysia, menetapkan titik pangkal pengukuran batas wilayah perairan ada pada gosong Karang Unarang. Sejak awal 2005, Indonesia membangun satu menara suar di atas gosong Karang Unarang itu.

Paroli laut dan udara selalu dilaksanakan sepanjang tahun. "Kami selalu mengerahkan kekuatan untuk mengantisipasi perkembangan di Ambalat. Sampai berpuluh kali perundingan dengan Malaysia, mereka belum mau mengakui kepemilikan kita di sana," kata Marsetio.




Sumber : Antara