Pages

Senin, Mei 05, 2014

Pengembangan UAV Wulung BPPT

JKGR-(IDB) : UAV Wulung ada 3 jenis yakni: PA 08, PA 09 dan PA 10. Beberapa hari lalu ada UAV Wulung yang  jatuh, yang merupakan varian dari yang telah dimodifikasi. UAV yang jatuh ini sedang dalam tahap uji perpanjangan durasi terbang dari sebelumnya 4 jam ke 6 jam dengan jarak jangkauan sekitar 120 Km dari home base.

Kekuatan struktur ditingkatkan dari 3,5G ke 7,6G.  UAV PA 09 jatuh, sementara yang PA 08 masih disempurnakan. Adapun PA 10 telah mencapai jarak terbang sejauh 150 Km pada ketinggian terbang 6000 feet dengan menggunakan sistem komunikasi kombinasi line offset dan sistem satelit iridium. 

Sebenarnya UAV PA 09 sudah sanggup seperti PA 10 namun masih ada masalah teknis. 




Sumber : JKGR

Prajurit Marinir Amankan Kapal Perang AL Jepang Di Priok




JAKARTA-(IDB) : Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta melaksanakan pengamanan dalam rangka kunjungan dua Kapal Perang Angkatan Laut Jepang, di Dermaga 202-203 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/5/2014). 


Dalam kegiatan tersebut, Yonmarhanlan III Jakarta menerjunkan 12 personelnya dibawah pimpinan Lettu Marinir Hendi Rochendi untuk mengamankan sektor Dermaga di tempat kedua Kapal bersandar.



 
Selama di Indonesia, kedatangan Kapal Perang Angkatan Laut Jepang  JS Samidare (DDG –106) dengan Komandan Letnan Kolonel Takashi Saito, dan JS Sazami (DD-113) dikomandani Letnan Kolonel Yasuhiro Hayashi, dibawah pimpinan Komandan Divisi-4 Satuan Kapal Eskorta Angkatan Laut Jepang Kolonel Hiroaki Tajri, serta Komandan Tim Investigasi Pembajakan Angkatan Laut Jepang Letnan Kolonel Toru Yamamoto, akan melakukan kunjungan resmi kepada Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., dan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI (Mar) Ikin Sodikin AS., serta Walikota Jakarta Utara.



 
Kedua Kapal Perang Angkatan Laut Jepang yang merupakan kapal perang kelas Destroyer Guided Missile (Perusak Kawal Rudal) tersebut dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 05 Mei 2014.  




Sumber : Kormar

Dua Kapal Perang AL Jepang Merapat Di Tanjung Priok

JAKARTA-(IDB) : Komandan Divisi - 4 Satuan Kapal Eskorta Angkatan Laut Jepang Kolonel Hiroaki Tajri memimpin dua Kapal Perang Angkatan Laut Jepang JS Samidare (DDG –106) dengan Komandan Letnan Kolonel Takashi Saito dan JS Sazami (DD-113) dikomandani Letnan Kolonel Yasuhiro Hayashi, serta Komandan Tim Investigasi Pembajakan Angkatan Laut Jepang Letnan Kolonel Toru Yamamoto melaksanakan kunjungan kehormatan ke Indonesia dan merapat di Dermaga 202-203 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/05).
 

Kedatangan dua Kapal perang Angkatan Laut Jepang disambut dengan upacara militer yang dipimpin oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran Danlantamal III Jakarta Kolonel Laut (P) R. Firman Noegroho W didampingi Asisten Operasi Danlantamal III Jakarta Letnan Kolonel Laut (P) Eko Wahjono beserta pasukan deputasi Lantamal III Jakarta.
 

Kapal Perang Angkatan Laut Jepang JS Samidare (DDG –106) merupakan kapal perang kelas/type Takanami Class/Destroyer Guided Missile (perusak kawal rudal), memiliki panjang 151 meter, lebar 17,4 meter dan draft 5,2 meter, sedangkan JS Sazami (DD-113) merupakan kapal perang kelas/type Takanami Class/Destroyer Guided Missile (perusak kawal rudal), memiliki panjang 151 meter, lebar 17,4 meter dan draft 5,3 meter dan membawa satu Helikopter SH-60J(K) AKS/SAR tersebut dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 05 Mei 2014.  
 

Selama berada di Indonesia, Komandan Divisi – 4 Satuan Kapal Eskorta Angkatan Laut Jepang Kolonel Hiroaki Tajri beserta Komandan Kapal Perang JS Samidare (DDG –106) dan JS Sazami (DD-113) serta Komandan Tim Investigasi Pembajakan Angkatan Laut Jepang bersama stafnya akan mengadakan kunjungan resmi kepada Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., dan Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI (Mar) Ikin Sodikin AS., serta Walikota Jakarta Utara. Selain itu, juga akan dilaksanakan kunjungan ke kapal (open ship) bagi warga negara Jepang.
 

Turut mendampingi Asrena dan Asops Danlantamal III Jakarta pada kegiatan tersebut, Staf Kedutaan Besar Jepang, Paban Opslat Staf Operasi Lantamal III Jakarta Letkol Laut (P) Rully Riono dan Kepala Dinas Syahbandar Angkatan Laut (Kadissyahal) Lantamal III Jakarta Mayorl Laut (P) Ahmad.


 
Sumber : Koarmabar

TNI AD Terus Berinovasi Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Beragam produk teknologi maju dikembangkan TNI Angkatan Darat sejak dua tahun terakhir. Kapal komando cepat, wahana terbang tanpa awak beraneka bentuk yang dijadikan ”mata” bagi pasukan di darat, wahana sejenis helikopter dengan rotor vertikal dan horizontal, gyrocopter, radio komunikasi, satelit mini, hingga senapan latih dengan sinar laser dikembangkan Badan Litbang TNI AD bersama mitra kampus dan kelompok hobi, seperti komunitas aeromodelling.


Dalam pameran di Pantai Ancol, Jakarta, pekan lalu, pelbagai produk riset tersebut dipamerkan dan diperagakan kegunaannya. Pada salah satu meja terdapat sejumlah senapan varian SS-1 dan beragam jenisnya buatan PT Pindad Bandung (mengadopsi FNC Herstal-Belgia), yang dikonversi dengan baterai dan laser sebagai sarana latihan. Sebuah target dipasang dalam jarak 25 meter dan komputer serta perangkat perekam mendata setiap tembakan yang dilakukan.


”Untuk entakannya memang belum sekeras entakan asli senapan yang menggunakan amunisi hidup. Kami sedang siapkan versi yang lebih sempurna dengan entakan seperti senapan asli,” kata teknisi swasta penjaga stan tersebut. Secara fisik, bobot senapan tersebut memang sama dengan senapan asli karena dibuat dengan basis senapan SS-1 yang dimodifikasi.


Stan lain didominasi wahana terbang tanpa awak, mulai dari UAV buatan Balitbang TNI AD dengan Kampus Surya yang bisa dilengkapi dengan tangki cadangan untuk menambah jarak jelajah. Pesawat UAV buatan bersama Kampus Surya dan Balitbang TNI AD tersebut diklaim bisa terbang selama 8 jam dengan tangki tambahan dan bobot beban yang diangkut saat terbang mencapai 25 kilogram. Ketinggian jelajahnya 5 kilometer dan jangkauan jelajah 350 kilometer sehingga bisa menjadi ”mata” bagi pasukan infanteri di darat yang sedang bergerak di daerah operasi.


Ketika pameran statis berlangsung, sebuah wahana terbang multirotor melayang-layang dan sebuah UAV pada saat bersamaan terbang dan menampilkan gambar yang didapat kamera pengintai yang terpasang, lalu ditayangkan di dalam tenda pameran. Selebihnya, sejumlah kapal motor cepat, rigid inflatable boat, dengan pelapis anti peluru dan hovercraft berada di dermaga dekat tenda pameran.


Tidak lama kemudian, Fahmi, operator UAV berbahan rangka (mainframe) sejenis styrofoam dengan power plant motor listrik, menyiapkan wahana terbang tersebut untuk demonstrasi lebih lanjut.


”Saya berasal dari komunitas aeromodelling di Cibubur yang diajak bekerja sama dengan TNI. Senang sekali kemampuan kami bisa digunakan melayani negara dan masyarakat,” ujar dia.


Fahmi mengakui, tenaga baterai untuk motor listrik bisa dimodifikasi dengan memasang panel surya (solar cell) sehingga saat terbang sumber listrik terus dipasok dan pesawat tersebut bisa terbang berjam-jam.


Pengunjung juga menyaksikan wahana terbang tanpa awak yang diberi nama Flappy Bird, yang terbang mengepakkan sayap dan dilengkapi kamera. Siluet Flappy Bird di kejauhan terlihat persis seperti burung yang terbang sehingga diharapkan dapat digunakan menyusup ke daerah sasaran dengan baik. Sementara gyrocopter yang dipamerkan tidak melakukan penerbangan, tetapi hanya melakukan ground run, digerakkan di permukaan dengan menjalankan rotor vertikal.


Direktur Dinas Topografi TNI AD Brigadir Jenderal (TNI) Dedi Hadria, yang ditemui di sela-sela uji coba itu, mengatakan, pihaknya telah memproduksi wahana terbang multirotor dan sistem GPS Tracking yang dapat digunakan untuk mengarahkan pergerakan pasukan. Peta yang diambil dengan UAV buatan dalam negeri itu dipakai untuk memperbarui peta topografi hingga skala 1:2.000. Hasil pemetaan tersebut tidak saja digunakan oleh militer, tetapi juga bisa dipakai untuk survei swasta hingga rencana pembangunan pemerintah.


”Kami sudah gunakan untuk tanggap bencana juga di Gunung Sinabung dan Gunung Kelud. Kini, para operator wahana tanpa awak disiapkan di batalyon-batalyon. Kami akan melatih Kostrad,” kata Dedi.


Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman menegaskan, proyek-proyek tersebut sudah dianggarkan untuk dilanjutkan pada tahun 2015. Proyek modernisasi TNI itu tidak akan terhenti karena adanya pergantian kepemimpinan dan sudah masuk dalam perencanaan modernisasi TNI AD hingga tahun 2019.




Sumber : Kompas

KRI Teluk Ratai-509 Embarkasi Pasukan Dukung Latihan Raider

BITUNG-(IDB) : Salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut (TNI AL) dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil)  KRI Teluk Ratai-509 dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Tarus Rostiyadi, melaksanakan embarkasi pasukan TNI dalam rangka mendukung Latihan Raider Yonif-712/WT Kodam VII Wirabuana, di Dermaga Fasarkan, Bitung, Jumat (2/5/2014).

Menurut Komandan KRI Teluk Ratai-509, dukungan operasi yang dilakukan KRI Teluk Ratai-509 berupa pergeseran pasukan (serpas) sebanyak 633 personil dan pergeseran material (sermat) pendukung latihan dari Bitung menuju Makassar.

Selama kegiatan embarkasi pasukan di Bitung maupun embarkasi material pendukung sebelumnya, berjalan dengan aman dan lancar. Selanjutnya selesai melakukan bekal ulang (Bekul) di Bitung, KRI Teluk Ratai-509 bertolak melakukan pelayaran ke Makassar (03/05/2014). 

Sebelumnya KRI Teluk Ratai–509 yang merupakan jenis kapal perang Landing Ship Tank (LST) dibawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya ini, baru saja selesai melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia (RI) dengan Republica Demokratica Timor Leste (RDTL), yang dilaksanakan sejak akhir Maret hingga akhir April 2014. Kegiatan operasi Pamtas tersebut meliputi dukungan operasi Angkutan Laut Militer (Anglamil) dengan melaksanakan pergeseran pasukan (Serpas) dan pergeseran Material (Sermat). 



Sumber : TNI AL

Indonesian Navy Stalks AS565 Panther Deal

JAKARTA-(IDB) : The Indonesian navy is in negotiations with PT Dirgantara Indonesia (PTDI) for the acquisition of between 11-16 Airbus Military AS565 Panther anti-submarine warfare (ASW) helicopters.

“I can confirm we are talking to the Indonesian government about the Panther, but the numbers are in limbo,” says PTDI vice president of marketing and sales Arie Wibowo.

He says the services requires a minimum of 11 aircraft, but could obtain as many as 16.

Wibowo adds that the contract could be signed by the end of 2014. Deliveries will commence 12 months after the deal is signed, and be completed within two years – although this could vary depending on the mission package to be used aboard the aircraft.

If a contract is signed, PTDI will receive green aircraft from Airbus Helicopters, and then be responsible for installing the aircraft’s various mission systems at its Bandung facility. Wibowo says the amount of local content provided by the AS565 helped it defeat the other helicopter considered - the AgustaWestland Super Lynx 300.

The AS565 can operate from both warships and land bases, according to Airbus Helicopters’ web site.

PTDI and Airbus Helicopter have a deep relationship. Since 2008 PTDI has produced airframes for the AS332 Super Puma helicopter at its Bandung factory. In the last three decades, PTDI has undertaken licensed production of the BO105 light helicopter, and Puma SA330 transport helicopter.

In November 2013, PTDI delivered Airbus Helicopter (then called Eurocopter) the first Indonesian-produced complete main fuselage for the EC225/725 helicopter.




Source : FlightGlobal

Agenda Kunjungan Pangeran Brunei Di Indonesia

Berkunjung Ke Pindad

BANDUNG-(IDB) : Putra mahkota Brunei Darussalam, Duli Yang Teramat Mulia Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jenderal Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah Ibni Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzadin Waddaulah mengunjungi PT Pindad (Persero) pada tanggal 6 Mei 2014. Tujuan kunjungan Putra Mahkota Brunei Darussalam kali ini adalah untuk meninjau fasilitas produksi PT Pindad (Persero) sebagai tindak lanjut ketertarikan pihak Brunei Darussalam akan produk alat utama sistem senjata yang diproduksi PT Pindad (Persero) setelah partisipasi PT Pindad (Persero) dalam Brunei International Defence Expo (BRIDEX) bulan Februari lalu.


Putra Mahkota Brunei Darussalam akan mengunjungi beberapa fasilitas produksi PT Pindad (Persero) seperti Divisi Senjata dengan berbagai macam produk senjata andalan seperti Senapan Serbu, Senapan Runduk, dan Senjata Genggam. Selain itu, Putra Mahkota akan mengunjungi Divisi Kendaraan Khusus dengan produk-produk andalan seperti Kendaraan Tempur Panser 6x6 Anoa dan Kendaraan Taktis 4x4 Komodo. Putra Mahkota juga mencoba performa produk-produk alutsista kebanggaan PT Pindad (Persero) ini secara langsung.


Secara khusus, kunjungan Putra Mahkota ke PT Pindad (Persero) adalah untuk melihat secara langsung salah satu produk kendaraan khusus, yaitu Kendaraan Taktis 4x4 Komodo tipe Intai.  Produk kendaraan ini memiliki body yang tidak terlalu besar namun dapat bergerak lincah di medan perang, sehingga cocok sebagai kendaraan intai dan komando. Kendaraan ini menggunakan mesin diesel berkekuatan 215 HP dengan kapasitas maksimum 4700 cc. 

Kendaraan taktis ini dilengkapi dengan badan kendaraan yang  dapat menahan munisi hingga 7,62 mm ball dari jarak 10 m. Selain itu, untuk melengkapi persenjataan, kendaraan ini dapat dilengkapi dengan Remote Control Weapon System (RCWS) atau senjata lain sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kendaraan ini dilengkapi dengan rigid axle yang sangat baik untuk menghadapi medan off-road. Heavy duty coil spring suspension juga menambah kemampuan kendaraan ini untuk bermanuver di medan perang.


Kendaraan taktis 4x4 Komodo tipe Intai ini berfungsi untuk pengintaian kavaleri atau operasi infanteri. Kendaraan intai dapat digunakan sebagai kendaraan untuk membaca keadaan peperangan dengan mengintai kondisi lawan seperti kekuatan, jumlah, dan kemampuan perang yang digunakan pihak musuh kemudian melaporkannya kepada komandan pasukan untuk menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil. 

Kunjungan Putra Mahkota Brunei Darussalam ini merupakan langkah awal untuk menjalin persahabatan dan kerjasama antara dua negara, Indonesia dan Brunei Darussalam. Semoga saja, kunjungan dapat menghasilkan hal yang menguntungkan bagi kedua pihak di masa yang akan datang.

Berkunjung Ke Kantor BNPB

Putra Mahkota Kerajaan Brunei Darussalam, sekaligus Pengurusi Majelis Bencana Kebangsaaan Negara Brunei Darussalam, Pangeran Haji Al-Muhtadee Billah Bolkiah, Sabtu (3/05) berkunjung ke Kantor Pusat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta. Peninjauan ke kantor BNPB ini merupakan rangkaian kunjungan Putra Mahkota Brunei Darussalam ke Indonesia.

Saat tiba di Kantor BNPB, Putra Mahkota langsung di sambut oleh Kepala BNPB Samsul Ma’rif dan mengadakan pertemuan dialog seputar manajemen penanganan bencana yang ada di Indonesia. Usai pertemuan, Putra Mahkota Brunei Darussalam yang didampingi Kepala BNPB dan pejabat BNPB lainnya meninjau ruangan Pusat Data dan Pelaporan (Pusdalop) BNPB.



Sumber : BUMN

Danyon Taifib–2 Mar Hadiri Rapat IPC Latma Lantern Iron 14-1 Tahun 2014




JAKARTA-(IDB) : Komandan Batalyon Intai Amfibi-2 Marinir (Yontaifib–2 Mar) Mayor Marinir Samson Sitohang selaku Pimpinan Latihan menghadiri rapat perencanaan awal/Initial Planning Conference (IPC) Latihan bersama (Latma) Lantern Iron 14-1 tahun 2014, di Hotel Rizt Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan.



 
Rapat yang digelar mulai 29 April hingga 02 Mei 2014 tersebut sebagai dasar untuk menyusun rencana awal latihan bersama antara Batalyon Intai Amfibi–2 Marinir TNI AL dengan US Marsoc (United States Marine Corps Forces Special Operations Command) yang akan digelar pada akhir tahun 2014, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesional prajurit serta menjalin hubungan bilateral antara kedua Negara.



 
Dari hasil rapat awal tersebut disepakati bahwa latihan akan diselenggarakan pada bulan Nopember 2014, di daerah latihan Antralina untuk materi Darat dan Pelabuhan Ratu untuk materi Laut, dengan melibatkan 48 pelaku dari Taifib-2 Mar 32 Personel, US Marsoc 16 Personel dan 65 pendukung latihan. Selanjutnya rapat akan dilanjutkan pada bulan Juni 2014.



 
Hadir pada rapat tesebut Pabandya Latma Sopsal Mayor Laut (P) Donny Suharto, Pabandya Latma Kormar Mayor Marinir Temmy, Team Commander US Marsoc Capt. Jared Bombaci berserta staf, serta Para Perwira Yontaifib–2 Marinir.

 

Sumber : Kormar

Pangarmabar Tutup Patkor Indiindo 23/14

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E, M.M., menutup secara resmi Patroli Terkoordinasi (Patkor) Indindo 23/14 dan Latihan Bersama (Latma) antara TNI AL dan Angkatan Laut India di Markas Komando (Mako) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I Belawan, Jum`at (2/5).
 

Pangarmabar dalam amanatnya menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua undangan yang hadir dalam upacara penutupan Patkor Indindo 23/14 di Lantamal I Belawan.
 

Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan bahwa Patkor Indindo sangat penting bagi kedua Angkatan Laut dalam meningkatkan kerja sama dan kesiapan untuk mengamankan rute pelayaran laut, serta komunikasi dan penindakan terhadap semua kegiatan ilegal dan juga untuk meningkatkan profesionalisme serta mempererat hubungan kedua Angkatan Laut.  
 

Pembukaan Patkor Indiindo telah dilaksanakan di Port Blair India dan sudah berlangsung sejak 14 April sampai dengan 2 Mei 2014 dengan melibatkan KRI Imam Bonjol 383, Pesawat CN-235 P-860 sebagai unsur patroli udara maritim Indonesia dan Kapal INS Kumbhir dan Pesawat IN Dornier dari unsur Angkatan Laut India. 


Patkor Indindo 23/14 antara TNI AL dan Angkatan Laut India yang berlangsung secara rutin sejak tahun 2002 sudah melaksanakan sebanyak 23 kali selama kurun waktu 11 tahun, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan pertahanan Angkatan Laut kedua Negara dengan melaksanakan patroli terkoordinasi di wilayah garis batas maritim antara Indonesia - India untuk menjaga keamanan di bagian penting dari Samudera Hindia guna menjamin keamanan pelayaran komersial dan jalur perdagangan internasional.




Sumber : Koarmabar

Komandan Gugus Tempur Laut Sebagai Dankogasgabfib Di Armada Jaya XXXII-14

SURABAYA-(IDB) : Komandan Gugus Tempur Laut Armatim Laskma TNI Aan Kurnia, S,Sos ditunjuk sebagai Komandan Kogasgabfib pada Latihan Armada Jaya XXXII-14.  Upaya meningkatkan kemampuan dan profesionalisme unsur pimpinan dan staf Komando, pada tanggal 23 April s.d 02 Mei 2014, TNI AL menyelenggarakan Latihan Posko Armada Jaya XXXII-14 di Seskoal Cipulir Jakarta. Latihan ini akan memberikan peningkatan kemampuan dalam Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) bagi personil TNI AL pada pelaksanaan Ops Gab TNI mendatang.

Pada latihan  Armada Jaya tahun ini daerah operasi yang dipilih adalah di wilayah Indonesia bagian Timur,  hal tersebut dimaksudkan sebagai antisipasi untuk menangkal segala macam tantangan dan kemungkinan datangnya ancaman dari luar yang dapat membahayakan negara. Latihan Armada Jaya XXXII-14 ini bernilai sangat strategis dalam rangka menjaga keutuhan NKRI .

Tema dari latihan yang dilaksanakan saat ini adalah “ Melalui Latihan Armada Jaya  XXXII TA 2014, TNI AL siap melaksanakan Ops Laut gabungan, Ops Amphibi, Ops Ratmin dan Ops  pertahanan  pantai di wilayah Timur Indonesia  dalam rangka mendukung tugas pokok TNI yaitu menyelenggarakan latihan Armada Jaya XXXII-14  dengan menggelar Ops  Laut Gab,  Ops Amphibi, Ops Pasrat, Ops Ratmin dan Ops Hantai di Jayapura  Papua  dalam rangka  menjaga kedaulatan wilayan NKRI ”.

Latihan Armada Jaya XXXII-14 dipimpin langsung oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio yang dalam  upacara pembukaannya diwakili oleh Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, M.Sc.  Bertindak sebagai Direktur latihan adalah Dan Seskoal, Wadirlat Kasarmabar, Penasehat Latihan Asops Kasal sedangkan Komandan Gugus Tempur laut Koarmatim bertindak sebagai  Pangkogasgabfib dengan jumlah peserta latihan sebanyak 616 personel.




Sumber : Koarmatim

Rotasi Satgas BKO Dengan Satgas Organik Kodam XVI/Pattimura

AMBON-(IDB) : Dalam rangka penarikan Satuan Tugas (Satgas) BKO Yonif 643/Wanara Sakti Kodam XII/Tanjungpura dan Yon Armed 9/Pasopati Divisi-I Kostrad dengan Satgas Organik Kodam XVI/Pattimura Yonif 731/Kabaresi, dilaksanakan upacara pelepasan di Lapangan Apel Mako Lantamal IX Ambon dengan Inspektur Upacara (Irup) Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Torry Johar Banguntoro, Rabu (30/02/2014).

Dalam amanat Pangdam XVI/Pattimura yang dibacakan Kasdam XVI/Pattimura menyampaikan bahwa prajurit Yonif 643/Wanara Sakti Kodam XII/Tanjungpura dan Yon Armed 9/Pasopati Divisi-I Kostrad telah bertugas diwilayah Kodam XVI/Pattimura dengan hasil yang membanggakan dan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk membantu pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam upaya menjaga stabilitas keamanan serta memberikan suasana ketenangan dan kesejukan bagi masyarakat daerah Maluku.

Disampaikan juga kepada seluruh parjurit Yonif 731/Kabaresi yang telah mendapat tugas melaksanakan operasi pengamanan diwilayah Maluku dan Maluku utara untuk dapat melaksanakan tugas mulia tersebut dengan sebaik – baiknya, karena tugas dari seorang prajurit adalah kebanggaan, kehormatan dan harga diri, sehingga harus dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Hadir dalam kegiatan tersebut Danlantamal IX Laksma TNI Asep Burhanudin, Kasdiv-I/Kostrad Brigjen TNI Agus Rohman, Kapolda Maluku, Danlanud Pattimura, Wadan Lantamal IX, para Asisten Kodam XVI/PTM, pejabat TNI - Polri, serta tamu dan undangan lainnya.




Sumber : Koarmatim

Indonesia Bisa Luncurkan Roket Satelit Sendiri 2040

JAKARTA-(IDB) : Indonesia akan memiliki bandar antariksa beserta roket peluncur satelit sejauh 700 kilometer dalam 25 tahun ke depan. Tak ketinggalan satelit penginderaan jauh dan satelit komunikasi.

Saat ini Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) tengah menyiapkan rencana induk 25 tahun (2015-2040) yang di dalamnya berisi rencana pembangunan program-program tersebut. Rencana induk ini juga untuk mendukung UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan.

Untuk roket peluncur satelit, Lapan kini fokus merancang dan mengembangkan roket muatan atau sonda. Namun pengembangan roket ini mengalami hambatan.

"Cita-cita itu ada, jadi roket untuk peluncur satelit itu menjadi cita-cita pengembangan roket di Lapan," kata Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin kepada Liputan6.com saat bertandang ke kantornya di Jakarta baru-baru ini.

Namun tak mudah untuk bisa merealisasikan mimpi membangun roket peluncur itu. Sebab, kata Djamaluddin, tak ada institusi di negara mana pun yang bersedia membagi ilmu pembangunan roket begitu saja. "Teknologinya itu tidak bisa dipelajari sendiri."

"Tidak ada sekolah yang memberikan ilmu pengembangan roket, karena ini sangat sensitif. Roket bisa dimanfaatkan untuk keperluan militer, sehingga negara-negara tidak mungkin memberikan begitu saja teknologi roket itu. Sehingga kita harus mengembangkan sendiri atau mungkin bermitra dengan negara mitra kita," tandas Djamaluddin.

Belum lagi, kata Djamaluddin, kebijakan Missile Technology Control Regime (MTCR) yang juga harus dipertimbangkan. MTCR itu adalah semacam perjanjian internasional terkait pembatasan teknologi misil, roket yang dimuati persenjataan. Saat ini Lapan tengah mempelajari kebijakan MTCR itu.

"Kita belajar bagaimana Brazil misalkan, ketika membuat bandar antariksa termasuk juga eksperimen peluncuran roket itu. Pada tahap awal memang bersikukuh tidak mau ikut dalam MTCR. Tapi dalam perkembangannya, itu tidak bisa bertahan seperti itu. Kemudian ikut dalam perjanjian internasional tersebut, tetapi dengan aturan-aturan yang ketat," papar Djamaluddin.

"Kita belum terpikir masalah yang terkait dengan MTCR seperti itu, apakah kita masuk atau tidak? Masih banyak faktor yang dipertimbangkan di sana" imbuh ahli astronomi ini.

Meluncur 2040

Sementara Kepala Pusat Teknologi Roket (Kapustekroket) Rika Andiarti mengatakan, rencana induk ini masih dalam pembahasan. Namun, dia optimistis Indonesia akan mengejar ketertinggalan teknologi peroketan pada 2040 mendatang.

Untuk meluncurkan satelit sendiri sebenarnya sudah diproyeksikan pada 2021, tapi peluncurannya di bawah 700 kilometer sekitar orbit 300-400 kilometer. Sedangkan terget orbit di radius 700 kilometer pada 2040.

"Kami memang sekarang sedang mempersiapkan rencana induk keantariksaan untuk 25 tahun mendatang. Inginnya di tahun 2040 kami sudah mampu meluncurkan satelit remote sensing seberat 1 ton ke orbit 700 kilometer," harap wanita berkerudung ini.

Menurut Rika, saat ini Lapan telah mengembangkan roket besar RX-550 dan RX-420 dengan jangkauan di atas 200 kilometer. Untuk menyempurnakan roket ini, Lapan menggandeng beberapa negara lain, salah satunya Ukraina.



Sumber : SCTV