Pages

Selasa, April 15, 2014

Intelligence Surveillance Reconnaissance Helikopter Konga XXVIII-F

LEBANON-(IDB) : KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 dengan Komandan Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-F/Unifil Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi beserta 99 prajurit, melaksanakan on task perdana di laut Mediterania yang merupakan tugas utama operasi maritim dibawah naungan Maritime Task Force (MTF) United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL), Senin (14/14).

Setelah melaksanakan apel pagi, crew helly, tim helly deck party, tim kesehatan, dan para Perwira Departemen Operasi, melaksanakan briefing membahas rencana pengoperasian helikopter NV 409 Bolcow - 105d alam misi MTF di Area of Maritime (AMO).

Kepala Departemen Operasi, Mayor Laut (P) Memet Kurniawan menyampaikan bahwa kegiatan latihan harus mengutamakan faktor keamanan, salah satunya dengan menggunakan perlengkapan diri sesuai prosedur yang berlaku. “Laksanakan tugas dan fungsi secara professional”, tegas Pamen lulusan AAL angkatan 48 tersebut. Pada pelaksanaan latihan peran helly kali ini dipastikan kepada Pilot maupun Co Pilot melaksanakan komunikasi dengan baik melalui channel saluran radio yang telah ditentukan kepada Helly Direction Officer (HDO) maupun dengan Flight Deck Officer (FDO).

Helikopter NV 409 Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F turut membantu tugas operasi maritim ke – 6 ini, dengan melaksanakan tugas Intelligence Surveillance Reconnaissance (ISR). Melalui patroli udara, helikopter jenis Bolcow – 105 melakukan pengawasan dan apabila ditemukan kapal melintasi AMO maka crew helly melaporkan kepada HDO yang berfungsi sebagai pengendali helly KRI FKO – 368.

Selain itu KRI FKO – 368 yang tergabung dalam Combined Task Force (CTF) 448, memulai on task pertama tanggal 11 April s.d. 18 April 2014. Kegiatan selama on task KRI FKO – 368 bertugas melaporkan keberadaan kapal – kapal yang melintasi zona 1 Center Area of Maritime (AMO) kepada Naval Operation Center (NOC). Hailing atau pendataan melalui panggilan radio merupakan tugas unsur – unsur CTF 448 untuk mengamankan dan mencegah terjadinya aksi penyelundupan senjata illegal melalui wilayah teritorial laut Lebanon.




Sumber : Koarmatim

Penutupan Latihan Bersama TNI AL Dengan AL Brunei

BANDAR SRI BEGAWAN-(IDB) : Latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dengan TLDB (Tentara Laut Diraja Brunei) dengan nama sandi “Helang Laut 15B/14” resmi ditutup oleh Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Agus Heryana, S.E., di Multinational Coordination Centre Markas Besar Royal Brunei Navy (RBN), Jumat (11/4).
 

Latma Helang Laut sebagai salah satu program latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dengan TLDB (Tentara Laut Diraja Brunei) yang dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Brunei Darussalam khususnya angkatan laut kedua negara.
 

Dalam latihan tersebut, TNI Angkatan Laut melibatkan dua unsur kapal perang yang berada dibawah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), KRI Cut Nyak Dien-375 dan KRI Barakuda-633.
 

Dalam latihan Helang Laut bertindak selaku Komandan satgas (Dansatgas) adalah Letkol Laut (P) Oke Dwiyana. P yang sehari-hari menjabat Komandan KRI Cut Nyak Dien-375.
 

Dalam kegiatan penutupan Latma Helang Laut 15B/14 dihadiri Fleet Commander Royal Brunei Letnan Kolonel Haji Yussof bin Haji Massron, Athase Negara Republik Indonesia di Brunei Kolonel Armed Sun Suripto, Komandan KRI serta prajurit dari RBN dan TNI AL yang terlibat dalam Latihan Bersama Helang Laut 15B/14.
 

Usai kegiatan penutupan latihan,  Danlantamal IV Tanjungpinang Laksma TNI Agus Heryana, S.E., melaksanakan Courtesy Call ke RBN Naval Base yang diterima langsung oleh Commander Royal Brunei Navy, Yang Mulia Laksamana Dato Seri Pahlawan Haji Abdul Aziz Bin Haji Mohd Tamit.




Sumber : Koarmabar

Lima Unsur Satfib Koarmatim Laksanakan Glagaspur Tk. L1 & L2

SURABAYA-(IDB) : Untuk mengasah dan meningkatkan naluri tempur prajurit  dijajarannya, Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim menggelar latihan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat  L1 & L2 unsur Satfib Koarmatim.  Latihan secara resmi dibuka oleh Letkol Laut (P) Baroyo mewakili Komandan Satfib Koarmatim Kolonel Laut (P) Rahmat Eko Rahardjo bertempat di lapangan apel Satfib Koarmatim, Senin (14/4).

Latihan ini diikuti oleh lima unsur jajaran Satfib Koarmatim dan setidaknya 449 prajurit terlibat latihan. Unsur-unsur tersebut adalah KRI Multatuli-561, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Penyu-513, KRI Teluk Sangkulirang-542 dan KRI Teluk Cenderawasih-533. Latihan ini akan dilaksanakan oleh unsur-unsur Satfib hingga bulan Mei mendatang.

Menurut Komandan Satfib dalam amanatnya yang dibacakan Irup, latihan ini memiliki arti penting sebagai tolak ukur pencapaian kesiapan baik personel maupun material unsur Satfib sesuai fungsi asasinya, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AL yang dinyatakan dalam bentuk nilai kuantitatif atas hasil yang dicapai.

“Dalam latihan ini para peserta dituntut untuk mampu mengawaki peralatan-peralatan dalam pos tempur masing-masing sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam lingkup TNI AL”, tegas Komandan Satfib dalam amanatnya. Untuk itu, kata Komandan, kepada para peserta diperintahkan agar melaksanakan latihan ini dengan serius dan dapat diaplikasikan hasilnya dalam tugas-tugas operasi yang akan diemban nantinya.  “Dwi Daya Yudha”.




Sumber : Koarmatim

Wamenhan Sjafrie Akan 'Kawal' Joyflight Indonesia Air Force One

KUALA LUMPUR-(IDB) : Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin akan ikut dalam joyflight pesawat kepresidenan dalam joyflight Rabu mendatang. Keikutsertaan Sjafrie sebagai bagian dari uji sertifikasi pesawat Boeing Business Jet 2 itu.

"Ada 18 orang yang ikut," jelas Sjafrie di sela-sela pameran Defence Service Asia (DSA) 2014 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (14/4/2014).

Menurut Sjafrie, selain dari Kemenhan yang akan ikut joyflight itu, instansi lain yang akan turut serta antara lain dari TNI AU, Sekneg, dan Garuda Indonesia selaku pihak yang melakukan perawatan pesawat.

"Kita akan uji ketahanan 11 jam," jelas dia.

Pesawat RI 1 itu akan diterbangkan dari Aceh ke Papua dan dari Miangas ke Pulau Rote. Tentunya keikutsertaan pihak terkait dalam penerbangan itu guna bisa memberikan penilaian kemampuan pesawat tersebut.

"Yang terlibat dalam seritifaksi terlibat langsung di situ," tutup dia.




Sumber : Detik

Kontingen Garuda Di Haiti Terima Suku Cadang Dari Indonesia

HAITI-(IDB) : Setelah menempuh perjalanan yang panjang kurang lebih 1 bulan dengan menggunakan kapal laut yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta-Indonesia akhirnya kapal barang yang membawa kontainer material spare parts dan beberapa barang keperluan operasional yang merupakan bekal dukungan untuk Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-C/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) akhirnya tiba di Pelabuhan Leogane, Haiti.

Kedatangan material tersebut merupakan gelombang ke dua, dimana gelombang sebelumnya telah tiba pada bulan Februari 2014 dengan jumlah total 7 kontainer. Setelah kegiatan bongkar muat dilaksanakan, secara berangsur-angsur dengan menggunakan truck cargo Satgas Kizi TNI, barang-barang tersebut langsung dibawa menuju Bumi Garuda Camp, Gonaives dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 5 jam, Minggu (13/4/2014).

“Material bekal ulang yang tiba meliputi, Suku Cadang untuk alat berat, kendaraan operasional baik yang bertonase besar dan juga kendaraan kecil, termasuk juga aki kendaraan, alat pemadam kebakaran, komponen elektrik alat berat Zeni, ban kendaraan, dan lain sebagainya”, kata Komandan Satgas (Dansatgas) Konga XXXII-C/Minustah Letkol Alfius Navirinda K. saat meninjau bongkar muat suku cadang di pelabuhan Leogane.

“Diharapkan, dengan adanya dukungan tersebut membuat seluruh peralatan Zeni dan kendaraan yang dimiliki Konga XXXII-C/Minustah menjadi lebih prima dan siap untuk melaksanakan tugas baik Konstruksi, Rehabilitasi maupun pekerjaan Minor Engineering yang merupakan tugas dan tanggung jawab Kontingen Garuda Indonesia dalam Misi PBB di Haiti”, kata Dansatgas.

Lebih lanjut Letkol Czi Alfius Navirinda K. mengatakan dengan adanya dukungan ini sangat disambut gembira oleh seluruh personil Kontingen Garuda di Haiti. Hal ini dikarenakan seluruh peralatan dan kendaraan yang saat ini digunakan telah memasuki tahun ke tiga pelaksanaan tugas di Haiti. Tentunya ada beberapa komponen terutama Ban yang sudah memasuki masa untuk diganti, dikarenakan telah mengalami kerusakan diakibatkan kondisi jalan yang kurang baik di sebagian wilayah operasional Satgas Indonesia.

Hal ini juga ditambah dengan luasnya AOR (Area of Responsibility) Engineering yang menjadi tanggung jawab Kontingen Garuda Indonesia yang meliputi 50% bagian wilayah kerja Misi Minustah seperti wilayah Artibonite, Nord, Nord Ouest dan Ouest Departement yang jarak terdekat ke sasaran pekerjaan dapat ditempuh 6 jam perjalanan darat.

Yang lebih menggembirakan lagi dengan adanya dukungan suku cadang tersebut, 2 unit kendaraan Prime Over sebagai Trailler bagi pengangkutan alat-alat berat Zeni yang telah lama tidak dapat beroperasi dikarenakan kerusakaan dibagian ECU (Electric Control Unit), namun setelah suku cadang tiba dan segera diperbaiki oleh Tim Mekanik Satgas Kizi Indonesia, saat ini kedua unit kendaraan angkut tersebut dapat berfungsi dan siap untuk mendukung tugas Pasukan Garuda.




Sumber : Poskota

Pusat Pengendalian Operasi TNI AL Berfungsi Sempurna

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, meninjau kesiapan dan kemampuan operasional Pusat Pengendalian Operasi TNI AL di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, untuk memastikan kelancaran persiapan Latihan Gabungan TNI 2014 nanti.

Satuan yang dipimpin Kolonel Pelaut Mintoro Yulianto ini bertanggung jawab atas operasionalisasi teknis seluruh peralatan perang dan personel di lingkungan TNI AL, berbasis teknologi informatika dan teknologi canggih lain.

Beberapa di antara fasilitas pokok Pusat Pengendalian Operasi TNI AL itu adalah Ruang Olah Yudha (War Game Room) dan Pusat Informasi Operasi. 

Dari ruang terakhir inilah Marsetio dapat berkomunikasi secara audio-visual dengan semua jajaran TNI AL, termasuk ber-telekonferensi dengan personel Korps Marinir TNI AL yang tengah bertugas di pulau-pulau terluar Indonesia. 

Menurut Mintoro, seturut keterangan Dinas Penerangan TNI AL, ada tiga aplikasi utama pendukung satuannya, yaitu Command And Control Management System (C2MS), Web Portal Info Sharing Pusat Informasi Operasi (PIO), dan aplikasi pendukung lain. 

Aplikasi yang dia maksud ini termasuk Web Link CCTV Pangkalan TNI AL, Vicon, Radio Over Internet Protocol (ROIP), Web Link Cuaca, Web Link AIS Bakorkamla, Web Link BMKG, Web Link VMS KKP, dan Air Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B).

Sebagai misal, pergerakan sepanjang waktu dan grafis lintasan olahgerak kapal-kapal perang TNI AL bisa dimonitor melalui aplikasi AIS. Dari ruang kendali, operasionalisasi mereka bisa dilakukan secara mudah. 




Sumber : Antara

Negara Tidak Punya Ide, Suka Meniru Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menjelaskan penyebab banyaknya kesamaan budaya antara RI dengan Malaysia. Menurut Mahatir, Malaysia memang tidak memiliki ide sehingga banyak meniru Indonesia.

Pernyataan Mahathir itu dilontarkan ketika memberikan ceramah umum dengan tajuk: Malaysia-Indonesia: kini, sekarang dan selamanya pada Senin, 14 April 2014 di Menara Mega, Jakarta Selatan. Dia mengatakan ada sekitar 100 ribu penutur asing yang kini tengah belajar di berbagai institusi di Indonesia.

"Malaysia adalah negara yang suka meniru karena kami tidak punya ide. Oleh sebab itu kami meminjam. Kami tiru Indonesia karena ada sesuatu dengan Indonesia," ujar Mahathir.

Oleh sebab itu, kata dia, tidak heran apabila ada kemungkinan budaya kedua negara yang mirip.

Namun, dia buru-buru mengklarifikasi dengan menyebut bukan hanya Indonesia saja yang menjadi inspirasi bagi mereka, namun Malaysia juga meniru dari Jepang dan Korea Selatan.

"Kami akan terima yang baik-baik dari Indonesia dan menolak yang buruk. Selain itu kami belajar dari pengalaman Indonesia dan kami sendiri," kata Mahatir.

Kata Mahathir, jumlah pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Malaysia pun tidak sedikit. Kedua arus pergerakan manusia ini saling menguntungkan, karena masing-masing membawa masuk uang.

"Kami berharap masing-masing kebaikan yang dimiliki dapat saling melengkapi demi kemajuan pembangunan kedua negara," imbuh dia.

Konflik klaim budaya antara Malaysia dengan RI kembali memanas ketika di tahun 2009 lalu, Negeri Jiran itu meluncurkan sebuah iklan yang tayang di saluran televisi luar negeri, Discovery TV.

Mengambil tajuk "Enigmatic Malaysia", di dalam iklan itu terdapat secuplik tayangan Tari Pendet asal Bali. Hal ini seolah-olah menjelaskan kepada publik internasional bahwa Tari Pendet berasal dari Malaysia.

Kasus ini turut disoroti oleh media internasional, salah satunya media Australia. Harian The Australian menulis artikel dengan judul Malaysia Steals Bali Dance.

Selain Tari Pendet, Malaysia juga pernah mengklaim lagu Rasasayange, angklung dan Tari Reog asal Ponorogo, Jawa Timur sebagai bagian dari budaya mereka.



Sumber : Vivanews

GMF Aeroasia Tangani Perawatan Pesawat Kepresidenan

JAKARTA-(IDB) : PT GMF AeroAsia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan siap menangani perawatan Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ-2) yang baru dibeli pemerintah pada 10 April lalu.

"Mulai April 2014 kami siap menangani pesawat kepresidenan tersebut mulai April 2014. Kepercayaan ini menjadi catatan sejarah bagi GMF sebagai perusahaan MRO (maintenance repair organization) terbesar di Indonesia," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Richard Budihadianto, dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Perawatan Pesawat Kepresidenan yang akan dilakukan GMF mencakup "line maintenance handling up to C-check" (overhaul), perawatan ringan sampai perawatan besar.

Selain itu, GMF juga memberikan dukungan material/suku cadang, perawatan komponen, engineering, perawatan cabin, training serta re-painting dan logo design (jika diperlukan).

GMF AeroAsia memiliki pengalaman menangani perawatan pesawat kepresidenan setelah dipercaya menangani VVIP Yemenia pada tahun 2009, tipe B747-SP menjalani perawatan C-Check dan modifikasi interior.

GMF juga memberikan pelatihan bagi lima orang teknisi Yemenia Presidential Fligth di Jakarta bersama perawatan pesawat milik pemerintah Yaman tersebut.

"Jadi, selain dari aspek kapabilitas, kami juga memiliki pengalaman dalam menangani pesawat kepresidenan," katanya

Kesiapan GMF menangani perawatan pesawat kepresidenan mencakup semua aspek antara lain kapabilitas, kapasitas, dan sumber daya manusia.

"Aspek-aspek yang terkait dengan perawatan pesawat yang dijalankan GMF sudah mendapat approval dari FAA dan EASA," katanya.

GMF AeroAsia sudah memiliki "certificate of approval" dari FAA untuk semua tipe pesawat yang beroperasi di Indonesia seperti B747-Series, B737-NG, B777-Series, dan lain-lain.




Sumber : Antara

KS Pasmar 1 Tinjau Latihan Yontaifib 1 Marinir




MALANG-(IDB) : Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji meninjau prajurit Yontaifib-1 Marinir yang sedang melaksanakan latihan di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Purboyo, Malang Selatan, Senin (14/04/2014).



 
Latihan yang dipimpin langsung Komandan Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah tersebut digelar 12 hingga 15 April 2014, merupakan program pelaksanaan Latihan Satuan Dasar (LSD) II DA/LA Tri Wulan II tahun 2014 dengan melibatkan 118 prajurit Yontaifib-1 Marinir.



 
Dalam latihan tersebut dilatihkan beberapa materi yaitu Aspek Darat meliputi Patroli Pengintaian, Patroli Intai Tempur, Patroli Raid, menembak reaksi/lorong dan Taktik Pendakian Bukit, kemudian untuk Aspek Laut akan dilatihkan infiltrasi dan eksfiltrasi lintas permukaan, renang tembus gelombang, renang jarak jauh 10 km serta demolisi bawah air, sedangkan Aspek Udara dilatihkan infiltrasi lintas udara, Mobilisasi Udara dan Air Suplay.



 
Tujuan dari latihan tersebut yaitu untuk memelihara dan meningkatkan keterampilan, kemampuan teknis dan taktis prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir dalam hubungan Peleton untuk mendukung operasi amfibi, operasi darat dan operasi khusus lainnya.




Sumber : Kormar

4 Apache Beraksi di HUT TNI 5 Oktober 2014

KUALA LUMPUR-(IDB) : Indonesia sudah memesan 8 helikopter Apache dari perusahaan AS, Boeing. Rencananya, HUT TNI 5 Oktober 2014 mendatang 4 Apache di antaranya sudah bisa beraksi.

“Mereka akan mempersiapkan 4 Apache untuk dihadirkan pada HUT TNI,” jelas Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (14/4/2014).

Menurut Sjafrie, nantinya heli Apache itu juga sudah bisa digunakan untuk latihan perang operasi Garuda TNI AD. “2 Heli utama dan 2 heli pendukung,” tambahnya.

Kepastian soal kedatangan heli ini didapatkan saat Sjafrie bertemu pihak Boeing di Defence Services Asia 2014 yang digelar 14-17 April di Malaysia.

Apache ini dipesan pada 2013 lalu. Dan akan diserahkan secara bertahap ke Indonesia. Tahap awal 4 Apache lebih dahulu.


Alutsista Dalam Negeri

Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin yakin industri pertahanan Indonesia akan bisa lebih maju. Tentu hal itu bisa dilakukan bila pemerintah juga memberikan kesempatan agar industri pertahanan untuk bangkit.

“KKIP memberikan ruang bagi industri pertahanan,” jelas Sjafri di sela-sela pamera Defence Service Asia (DSA) di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (14/4/2014).

KKIP merupakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan, lembaga yang berwenang dalam pengembangan industri pertahanan. Menurut Sjafrie, industri pertahanan Indonesia tentu harus bisa meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.

“Agar memenuhi kebutuhan penggunanya,” jelas Sjafrie.

Dalam DSA 2014 ini Sjafrie menjadi pimpinan delegasi Indonesia. Sjafrie bertemu dengan sejumlah produsen industri pertahanan dan juga pemerintah negara sahabat yang ingin menjalin kerjasama dengan Indonesia. Antara lain dari Malaysia, Brunei Darussalam, Inggris, Tiongkok, Republik Ceko, Pakistan, dan juga Belarusia.

Menurut Sjafrie juga dengan sejumlah negara dijalin kerjasama, misalnya saja dengan Tiongkok saling meningkatkan strategi pertahanan dan militer.

“Saya melihat industri pertahanan Indonesia sudah memberikan pesan yang konkrit kontribusi nya di kawasan regional,” tutup dia. 




Sumber : Detik

Weststar Edar Peluru Berpandu Starstreak

KUALA LUMPUR-(IDB) : Kumpulan Weststar melalui anak syarikatnya, Global Komited Sdn. Bhd. hari ini memeterai memorandum persefahaman (MoU) bersama UK Thales Air Defence Ltd. bagi mengedar sistem peluru berpandu Starstreak.
 
Starstreak bakal menggantikan sistem pertahanan udara teknologi lama dikenali sebagai Starburst yang digunakan Angkatan Tentera Malaysia (ATM).
 
Pengarah Urusan Kumpulan Weststar, Tan Sri Syed Azman Syed Ibrahim berkata, MoU itu adalah satu langkah positif kerana memberi manfaat kepada ATM sekali gus pasukan bersenjata di rantau ini.
 
“Ini adalah perkembangan positif untuk industri pertahanan negara kerana MoU ini tidak hanya melibatkan transaksi perniagaan semata-mata tetapi merangkumi pertukaran teknologi dan pengetahuan sistem pertahanan yang akan memberi manfaat jangka masa panjang.
 
“Melalui MoU ini, kami diberi hak mempromosi, mengedar dan memasarkan sistem peluru berpandu generasi baru Starstreak di negara ini bagi menggantikan sistem Starburst," katanya.
 
Majlis yang diadakan sempena Pameran Perkhidmatan Pertahanan (DSA) 2014 itu disaksikan Menteri Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein.
 
Azman berkata, sistem peluru berpandu berkenaan boleh dipasang pada kenderaan utama 
GK-M1 yang turut dipamerkan dalam pameran kali ini.
 
“Teknologi ini adalah yang terkini dihasilkan UK Thales yang membolehkan ATM menggantikan sistem Peluru Berpandu Starburst yang diguna sebelum ini.
 
“Dengan kerjasama ini, UK Thales memudahkan Global Komited menggabungkan pelbagai sistem rangkaian pertahanan yang lengkap seperti sistem perintah dan kawalan radar untuk menyokong dan melindungi aset penting kerajaan dan tentera," tambahnya.




Sumber : Utusan

Cita-cita Industri Pertahanan Indonesia Menaklukkan ASEAN

KUALA  LUMPUR-(IDB) : 15 Perusahaan Indonesia yang bergerak di industri pertahanan ikut dalam pameran Defence Services Asia (DSA) 2014 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pameran akbar industri pertahanan di ASEAN ini digelar dua tahun sekali. Tentu turut sertanya perusahaan ini diharapkan bisa membuka mata negara-negara di ASEAN, bahwa industri pertahanan Indonesia punya produk berkualitas.

"Ini menunjukkan bahwa kita bisa bicara di tingkat regional," kata Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin yang merupakan ketua delegasi Indonesia dalam pameran yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (17/4/2014).

Langkah pemerintah mendorong industri pertahanan bisa berkembang pesat ini mendapat sambutan positif. 5 Perusahaan BUMN yakni PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, PT Pindad, dan PT Kodja Bahari serta 10 perusahaan swasta nasional yakni PT Farmatex, PT Lundin Industry Invest, PT Saba Wijaya Persada, PT Sari Bahari, PT Palindo Marine, PT Indo Guardika Cipta Kreasi, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Garda Persada, PT Persada Aman Sentosa, dan PT Daya Radar Utama pun membangun stan dan memamerkan produk dan kemampuan mereka.

"Kita ingin dikenal ASEAN dan bahwa kita juga mampu," kata Presiden Direktur PT Daya Radar Utama, Amir Gunawan yang bergerak di bidang perkapalan untuk tank. Perusahaan ini memiliki lokasi pembangunan di Jakarta, Lampung, dan Lamongan yang sudah beroperasi selama 30 tahun.

Harapan Amir tentu tak kosong belaka. Selama ini soal industri pertahanan kapal yang dikenal hanya negara Eropa dan AS, atau Korea Selatan di Asia. Indonesia selama ini juga memiliki kemampuan yang tak kalah.

Tak jauh berbeda dengan Amir, Direktur Utama PT Farmatex Junus Jen Suherman juga punya cita-cita kalau seragam tentara di ASEAN memakai produk mereka. Produk tekstil asal Bandung ini selama ini dipakai TNI dan Polri. Lewat pameran ini diharapkan bisa menggaet pangsa pasar yang lebih luas.

"Ya untuk Malaysia saja, mereka selama ini memakai tekstil dari Jepang. Punya kita nggak kalah, soal harga yang lebih murah, kita juga tak mudah kusut dan wash and wear," terang Amir

Tak hanya Amir, President dan CEO PT Dahana F Harry Sampurno, yang dikenal sebagai BUMN penghasil bahan peledak juga berharap sama. Produk Indonesia tak kalah dengan aneka produk yang ditawarkan negara maju.

Yang menarik juga, yang disampaikan Presiden Direktur PT Indoguardika Cipta Kreasi Agung Setia Bakti yang bergerak di bidang SMS Guard alias antisadap. Perusahaan yang berdiri tak lebih dari 3 tahun oleh anak-anak muda Indonesia ini menawarkan pengamanan jaringan telepon dengan enskripsi.

Perusahaan ini bahkan sudah bersiap melebarkan sayap ke Thailand, Vietnam, dan Singapura. "Kita juga tak kalah dengan perusahaan Swiss yang bisa mengensksripsi data antisadap," terang Agung menunjuk perusahaan besar sejenis asal Swiss yang berdiri di depan stan-nya.

Agung berencana pada Indo Defence November mendatang anak-anak muda ini akan meluncurkan produk percakapan telepon antisadap. Jadi percakapan telepon ini terlindungi dari penyadapan.

Namun tentu seperti yang disampaikan Wamenhan Sjafrie, industri pertahanan Indonesia harus bisa memberikan kualitas dan produk yang handal. "Tantangan Indonesia menunjukkan optimalisasi dan kualitas lebih tinggi serta volume lebih besar," tutup dia.




Sumber : Detik

Danpasmar 2 Pimpim Upacara Alih Bina Jajaran Pasmar 2




JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Denny Kurniadi, S.Mn., memimpin upacara Alih Bina Batalyon Satuan Reaksi Cepat Penangulangan Bencana (SRCPB), Batalyon Tim Pendarat (BTP)–2 Marinir, Batalyon Protokol Marinir BKO Mabes TNI dan Mabes TNI AL, serta Batalyon Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri) di jajaran Pasmar-2, di lapangan apel Brigif-2 Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (15/04/2014).



 
Dalam amanatnya Komandan Pasmar-2 menyampaikan bahwa alih bina satuan ini memiliki makna yang penting dan strategis sebagai dari proses pembinaan Satuan dan upaya untuk melatih ketanggapsegeraan serta kesiapsiagaan para prajurit di jajaran Pasmar-2, dalam memahami dan mengantisipasi tugas-tugas kedepan yang semakin komplek serta perkembangan lingkungan strategis yang selalu bergerak secara dinamis. Oleh karena itu ditekankan kepada seluruh Komandan Satuan yang ditunjuk agar mempersiapkan personel dan material secara sungguh-sungguh, dan sewaktu-waktu siap untuk digerakan serta segera menyesuaikan diri dengan tugas yang baru ini.





Batalyon SRCPB dialihbinakan dari Yonif-6 Marinir kepada Yonbekpal-2 Marinir, BTP-2 Marinir dialihbinakan dari Yonif-2 Marinir kepada Yonif-6 Marinir, Batalyon Protokol Marinir dialihbinakan dari Yonif-4 Marinir kepada Yonif-2 Marinir, dan Batalyon Kamdagri Marinir dipercayakan kepada Yonif-4 Marinir.


Hadir pada acara ini Kaspasmar-2 Kolonel Marinir Yuniar Ludfi, Para Asisten Kaspasmar-2, Para Dankolak/Satlak Pasmar-2.





Sumber : Kormar

Yontaifib 1 Marinir Latihan Perang Di Pulau Sempu




MALANG-(IDB) : Dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit, Batalyon Taifib-1 Marinir menggelar latihan perang di pulau Sempu Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (14/04/2014).







 Latihan yang digelar 12 hingga 15 April 2014 tersebut merupakan program pelaksanaan Latihan Satuan Dasar (LSD) II DA/LA Tri Wulan II tahun 2014 dengan melibatkan 118 prajurit Yontaifib-1 Marinir.






 Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah mengatakan dalam latihan tersebut akan dilatihkan beberapa materi yaitu Aspek Darat meliputi Patroli Pengintaian, Patroli Intai Tempur, Patroli Raid dan Taktik Pendakian Bukit, kemudian untuk Aspek Laut akan dilatihkan infiltrasi dan eksfiltrasi lintas permukaan, serta demolisi bawah air, sedangkan Aspek Udara dilatihkan infiltrasi lintas udara, Mobilisasi Udara dan Air Suplay.






Tujuan latihan, lanjutnya, yaitu untuk memelihara dan meningkatkan ketrampilan, kemampuan teknis dan taktis prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir dalam hubungan Peleton untuk mendukung operasi amfibi, operasi darat dan operasi khusus lainnya.




Sumber : Kormar

138 Prajurit Marinir Resmi Pakai Baret Ungu


SURABAYA-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington memimpin upacara pembaretan 138 prajurit Tamtama Remaja Korps Marinir di lapangan tembak Internasional FX. Soepramono Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (14/04/2014).



Kegiatan yang dihadiri Komandan Kobangdikal Laksda TNI Widodo, Kasgartap III Surabaya Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, Kadispsial Laksma TNI FX. Agus Susilo, Wadan Kobangdikal Kolonel Marinir Ivan A.R Titus dan pejabat teras Korps Marinir tersebut juga dihadiri para sesepuh Korps Marinir serta keluarga prajurit Tamtama Remaja mantan Dikmata PK XXXIII.





Dalam amanatnya Komandan Korps Marinir mengatakan upacara pembaretan yang dilaksanakan saat ini berbeda dengan upacara pembaretan sebelumnya, karena untuk pertama kalinya pembaretan dilaksanakan tidak setelah menyelesaikan pendidikan Komando, namun setelah para Tamtama Remaja menyelesaikan Kursus Tamtama Remaja.



Selama di Kodikmar, lanjutnya, Tamtama Remaja menerima pendidikan yang berkaitan dengan profesi sedangkan dalam Kursus, dibekali dengan materi-materi yang berkaitan dengan tradisi Korps, dengan harapan dapat mengenal tradisi Korps sehingga akan semakin besar kecintaan terhadap Korps dengan tidak melakukan hal-hal yang mencoreng nama baik Korps.





Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan diresmikannya pemakain baret, maka seorang prajurit secara sah menjadi keluarga besar Korps Marinir, sekaligus mengandung konsekuensi dan tanggung jawab untuk selalu berperilaku dan bertindak sesuai landasan moral prajurit Korps Marinir.



“Mulai saat ini, tumbuhkan dan pupuk kesadaran baru bahwa kalian sebagai prajurit Korps Marinir harus menjadi kebanggaan rakyat yang bisa diandalkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas orang nomor satu dijajaran Korps Marinir itu.



Komandan Korps Marinir juga menyampaikan bahwa untuk mendapatkan baret ungu kebanggaan tersebut, para siswa harus mampu melalui “Kawah Candradimuka” Korps Marinir, diantaranya melalui Pendidikan Komando (Dikko) untuk menjadikan prajurit-prajurit Korps Marinir yang berani, tangguh dan pantang menyerah.





“Baret Ungu yang telah kalian kenakan itu, bukan semata-mata hanya sebagai simbol belaka akan tetapi merupakan lambang perwujudan kehormatan dan kebanggaan Korps Marinir,” tambahnya.



Selain itu, juga mempunyai makna yang besar, sebagai hasil perjuangan dan pengabdian para pendahulu serta anugerah yang diberikan bangsa dan negara kepada Korps Marinir, yang sekaligus menjadi ciri khas prajurit Baret Ungu.



Prosesi pembaretan diawali oleh Komandan Korps Marinir kepada perwakilan Tamtama Remaja, baret untuk penyematan dibawa oleh Kapten Marinir Pujo Setiyono melalui terjun payung dan mendarat tepat didepan Irup, usai pembaretan secara simbolis dilanjutkan pemakaian baret kepada Tamtama Remaja oleh keluarganya.





Usai upacara pembaretan dilanjutkan dengan unjuk kemampuan Tamtama Remaja dalam beladiri militer dan terjun payung yang dilakukan oleh prajurit-prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir.




Sumber : Kormar

Belanja Militer Dunia Periode 2013 - 2014

JAKARTA-(IDB) : Sebuah laporan dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis pada Senin, 14 April 2014, menyebutkan bahwa total belanja militer dunia telah turun setidaknya 1,9 persen dibandingkan tahun lalu.

Dikutip dari Al Jazeera, menurut data SIPRI, total belanja militer dunia mencapai US$ 1,75 triliun. Penurunan ini terutama terjadi karena pemotongan pengeluaran Amerika Serikat 7,8 persen dan penghematan belanja militer yang dilakukan Eropa.

Namun demikian, AS masih menyumbang 37 persen dari keseluruhan pengeluaran militer dunia. Menurut lembaga ini, AS telah mengeluarkan dana US$ 640 miliar untuk belanja militer, diikuti oleh Cina US$ 188 miliar, Rusia US$ 87,7 miliar, dan Arab Saudi US$ 67 miliar.

Mengomentari hal ini, Direktur SIPRI Sam Perlo-Freeman menilai besarnya dana yang dianggarkan untuk militer merupakan pemborosan pendapatan sumber daya alam, pendominasian rezim-rezim otokratis, dan memicu perlombaan senjata regional.

Sementara anggaran militer AS dan Eropa menurun, anggaran militer yang dikeluarkan negara-negara Timur Tengah dan Afrika justru meningkat. Secara keseluruhan, pengeluaran militer Timur Tengah meningkat 4 persen dan Afrika meningkat 8,3 persen pada tahun 2013.

Belanja Militer Arab Saudi Membengkak

Pengeluaran belanja militer negara-negara Timur Tengah terus meningkat, tak terkecuali Arab Saudi. Menurut Stockholm International Peace Research Institute, belanja militer Saudi telah menjadi anggaran terbesar keempat di dunia.

Menurut laporan Al Jazeera, Senin, 14 April 2014, Saudi telah menghabiskan anggaran sebesar US$ 67 miliar. Angka ini naik 14 persen dibandingkan tahun 2012 lalu sehingga Saudi kini menempati posisi keempat sebagai negara dengan anggaran militer terbesar setelah Inggris, Jepang, dan Prancis.

Adapun negara dengan anggaran militer terbesar adalah Amerika Serikat (US$ 640 miliar), Cina (US$ 188 miliar), dan Rusia (US$ 87,7 miliar).

Secara keseluruhan, pengeluaran Timur Tengah untuk militer telah meningkat 4 persen pada tahun 2013 menjadi US$ 150 miliar. Peningkatan terbesar dilakukan oleh Bahrain yang mencapai 26 persen dan Iran yang mencapai 27 persen.

Belanja Militer Asia Dan Afrika Naik Tajam

Laporan terbaru menunjukkan belanja militer sejumlah negara, termasuk Rusia dan Cina, meningkat tajam. Tren sama terlihat di Afrika dan Timur Tengah, di mana minyak dan gas mendorong investasi.

Total belanja militer global mencapai 1,7 triliun Dolar pada tahun 2013, turun hampir 2 persen dari tahun sebelumnya. Meski nilai investasi angkatan bersenjata turun secara keseluruhan, ini bukan berarti tanda perlambatan pengembangan militer global, demikian ditekankan Institut Riset Perdamaian Internasional di Stockholm (SIPRI) hari Senin (14/04/14).

Menurut laporan terbaru keluaran SIPRI, penurunan 2 persen diakibatkan perubahan anggaran militer Amerika Serikat, negara dengan anggaran belanja militer terbesar di dunia. Pemotongan anggaran Washington berujung pada penurunan sebesar 7,8 persen dari tahun sebelumnya, turun menjadi 640 miliar Dolar. Penarikan pasukan dari Irak dan berkurangnya operasi di Afghanistan juga berperan dalam berkurangnya anggaran AS.

Sementara, anggaran belanja militer Cina, Rusia dan Arab Saudi melonjak antara tahun 2012 dan 2013. Beijing menginvestasikan 7,4 persen lebih bagi militernya, membawa angka total anggaran menuju 188 miliar Dolar. Arab Saudi naik dari peringkat tujuh menjadi peringkat empat di tingkat global. Tahun 2013, pengeluaran militer Arab Saudi menjadi 67 miliar Dolar, naik 14 persen dari tahun sebelumnya.

Laporan ini mendasarkan angka-angkanya dari pembelian senjata dan alat militer, juga biaya upah serta operasi militer.

Asia - Afrika Memimpin

Perancis, Inggris, Jerman, Jepang, India dan Korea Selatan juga berada di peringkat teratas. Laporan SIPRI juga memperlihatkan penguatan belanja militer di Afrika, Asia, Eropa Timur, Amerika Latin dan Timur Tengah seraya negara-negara barat mengurangi pengeluaran. Kepala program belanja militer SIPRI, Sam Perlo-Freeman, mengatakan ada lebih dari satu faktor penyebab.

"Dalam sejumlah kasus, penyebabnya cukup alamiah yakni pertumbuhan ekonomi atau bentuk respon terhadap kebutuhan keamanan," jelas Perlo-Freeman. "Dalam kasus lain, ini menandakan pemborosan hasil pemasukan sumber daya alam, dominasi rezim otoriter atau lomba persenjataan di tingkat regional."

Afrika - dipimpin oleh negara-negara kaya minyak dan gas bumi seperti Aljazair dan Angola - memimpin dari kawasan lain pada tahun 2013 dengan total kenaikan pengeluaran sebesar 8,3 persen dari tahun sebelumnya. Sementara Asia, seiring penguatan militer Cina, ditambah perebutan wilayah dengan negara-negara tetangga, mendorong Jepang, Filipina dan Vietnam ikut belanja lebih.

Rusia Lampaui AS

SIPRI menaruh Rusia di peringkat tiga, menginvestasikan persentase yang lebih besar dari GDP atau produk domestik bruto-nya bagi militer tahun 2013, mengalahkan AS untuk pertama kalinya dalam sedekade terakhir. Moskow menghabiskan 4,1 persen dari GDP untuk angkatan bersenjatanya, sedikit lebih banyak dari Washington yang mengeluarkan 3,8 persen dari GDP untuk sektor yang sama.

Namun kepala program belanja militer SIPRI Perlo-Freeman mengingatkan bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi dapat membalikkan tren ini.

"Target membangun kemampuan militer semakin dipandang mendesak oleh Moskow sejak Perang Georgia tahun 2008, yang menguak kekurangan serius pada teknologi dan kesiapan militer Rusia," ungkapnya.

"Namun ekonomi adalah faktor kunci, terutama menyangkut harga minyak dan gas bumi," tambahnya. "Banyak pengamat yakin bahwa Rencana Persenjataan Negara di Rusia didasarkan pada proyeksi ekonomi yang terlalu optimis, sehingga faktor ini dapat menghambat laju peningkatan belanja militer."

Pengerahan pasukan oleh Moskow di sepanjang perbatasan dengan Ukraina menimbulkan kekhawatiran pemimpin negara-negara barat, yang berupaya meredam ketegangan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemerintahan transisi di Kiev. Laporan SIPRI mencatat bahwa ancaman agresi militer Rusia juga dapat mempengaruhi belanja militer Uni Eropa, yang selama ini menurun akibat krisis zona Euro.




Sumber : Tempo