Pages

Kamis, Maret 20, 2014

Berita Foto : Wapres Boediono Bersama PM Timor Leste Kunjungi Stan Pameran Senjata

JAKARTA-(IDB) : Wakil Presiden (Wapres) Boediono (tengah) didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri) saat melihat replika pesawat milik TNI AU dalam pameran produk pertahanan selama pembukaan Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3). Berbagai macam alat pertahanan produksi PT Pindad, PT PAL dan PT DI dipamerkan dalam ajang tersebut. 


Wapres Boediono menunjukkan replika pesawat milik TNI AU ke Perdana Menteri (PM) Timor Leste Xanana Gusmao.


Wapres Boediono bersama Menhan Purnomo Yusgiantoro dan PM Timor Leste Xanana Gusmao tengah melihat replika kapal milik TNI AL dalam pameran produk pertahanan selama pembukaan JIDD 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).


Wapres Boediono melihat amunisi perang yang dipamerkan selama pembukaan JIDD 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).

Wapres Boediono tengah mendengarkan penjelasan panitia tentang peralatan tempur yang dipamerkan selama pembukaan JIDD 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).


Gaya PM Timor Leste Xanana Gusmao saat membawa salah satu senjata yang dipamerkan selama pembukaan JIDD 2014

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyempatkan diri untuk melihat pameran produk pertahanan sebelum mengikuti acara JIDD 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).


Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyempatkan diri untuk melihat pameran produk pertahanan sebelum mengikuti acara JIDD 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).


Jenderal Moeldoko saat melihat pameran produk pertahanan sebelum mengikuti acara JIDD 2014 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).



Sumber : Merdeka

Pentingnya Aset Anti Kapal Selam

LK-(IDB) : Ditengah proses pencarian pesawat Malaysian Airlines flight MH-370 yang masih dinyatakan hilang sampai tulisan ini dibuat, penulis ingin mengangkat peran vital aset anti kapal selam di dalam misi pencarian Kapal/Pesawat hilang yang diduga tenggelam di laut. 

Aset anti kapal selam bisa berupa kapal permukaan yang memiliki perangkat pendeteksi kapal selam, pesawat udara (sayap tetap maupun sayap putar) yang memiliki perangkat pendeteksi kapal selam, maupun kapal selam itu sendiri. Perangkat pendeteksi kapal selam di pesawat udara sering disebut ASW (Anti submarine warfare) suites.


Hilangnya flight MH-370 ini mengingatkan kita pada tragedi kecelakaan pesawat Adam Air di laut lepas Sulawesi yang tiba-tiba menghilang dari radar. Mengingat salah satu kemungkinan yang terjadi pada flight MH-370 ini adalah crash dan menghujam lautan, dengan tidak adanya sinyal ELT yang harusnya mengapung dan memancarkan sinyal ketika bersentuhan dengan air, maka harus dilakukan pencarian manual di perairan yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat, dalam kasus Adam Air, ada 2 sinyal ELT yang muncul. 

Pencarian manual dilakukan oleh berbagai pihak, tidak hanya dari Malaysia, tapi juga China, vietnam, filipina, singapore, Indonesia, bahkan AS. Pencarian manual ini dilakukan untuk menemukan tanda-tanda seperti serpihan atau tumpahan minyak mengapung untuk mengidentifikasi kemungkinan lokasi pesawat.


Selain menggunakan identifikasi visual, pencarian juga dilakukan dengan menggunakan perangkat yang biasanya digunakan dalam mendeteksi kapal selam. Pada pembahasan ini penulis akan menitikberatkan pada aset pesawat udara yang memiliki jangkauan jauh dan waktu reaksi cepat sehingga bisa menyapu daerah yang luas dalam waktu yang lebih singkat. Tiga perangkat pendeteksi kapal selam yang bisa digunakan dalam misi pencarian kapal/pesawat yang mengalami kecelakaan dilaut adalah radar maritim, dipping sonar (sonar celup), dan MAD (magnetic anomaly detector).



Radar maritim yang dimiliki oleh pesawat/helikopter buru kapal selam biasanya memiliki fitur pendeteksi periskop kapal selam. Fitur ini bisa dimanfaatkan apabila ada serpihan pesawat/kapal yang mengapung di laut dan cukup besar sehingga memiliki bagian yang menyembul diatas permukaan laut sehingga bisa dideteksi oleh radar. Apabila serpihan yang ada tidak cukup besar atau rata dengan permukaan laut, ada kemungkinan akan dianggap sebagai seawave biasa dan tidak dikategorikan sebagai positive detection oleh radar.


Sonar dan pendeteksi anomaly magnetik pada dasarnya akan mampu mendeteksi serpihan metal yang cukup besar di dalam air. Gelombang sonar akan memantul pada komponen metal pesawat/kapal dan MAD akan mendeteksi bahwa ada anomali magnetik di dalam air jika ada komponen metal. Jika kapal/pesawat terbaring di dasar laut, maka ada kemungkinan secara sekilas operator sonar tidak bisa membedakannya dengan permukaan laut, jika kedalaman laut tidak terlalu dalam, besar kemungkinan MAD mampu mendeteksi adanya metal di dalam laut. Sehingga MAD bisa meminimalkan terlewatnya kapal/pesawat nahas karena human factor.


MH-60R LAMPS MKIII milik US Navy adalah salah satu contoh helikopter pendeteksi kapal selam yang memiliki fitur fitur diatas, maka tak heran jika Helikopter ini ikut diterjunkan oleh US Navy untuk ikut mencari keberadaan MH-370, Singapura juga mengirim S-60Rnya untuk ikut bergabung dalam tim SAR.  Australia dan Amerika juga mengirim P-3C Orion yang dilengkapi radar maritim dan MAD kedalam tim SAR untuk membantu menemukan pesawat yang hilang.


Indonesia tentunya sudah banyak belajar dari pengalaman pencarian pesawat Adam Air yang hilang di teluk Majene. Meskipun ASW Suites dalam pesawat anti kapal selam tidak menjamin diketemukannya pesawat/kapal yang hilang, tetapi kehadirannya tentu membuat kemungkinan keberhasilan misi pencarian menjadi lebih besar. 

 Penggunaan ASW suites bisa mempercepat penyapuan suatu wilayah, meskipun konfirmasi visual masih diperlukan. Ketiadaan ASW suites dalam aset udara anti kapal selam TNI merupakan keprihatinan yang harus menjadi perhatian kita bersama. Peran ASW suites tidaklah hanya berguna di masa perang untuk memburu kapal selam, tapi juga di masa damai. Peran yang tak kalah penting di masa damai ini seharusnya menjadi perhatian, bahwa harga yang harus dibayarkan sepadan dengan fungsinya. 

Kita harus berusaha meminimalkan konsep “platform first, equipment later” karena dari pengalaman sebelumnya, akan memerlukan waktu lama sebelum peralatan yang dibutuhkan bisa terpasang. Sehingga ada baiknya ketika pengadaan pesawat sudah lengkap dengan peralatan penunjang misinya. 

Karena meskipun dapat dipasang dengan cepat, diperlukan pengalaman operator dalam mengoperasikan perangkat untuk meminimalkan false detection. Semoga apabila terjadi kecelakaan kapal/pesawat di perairan Indonesia, TNI bisa menjadi first responder yang dibekali peralatan yang memadai untuk menemukan segera dan menyelamatkan korban bila ada.




Sumber : LK

Menhan : Indonesia Pegang Peran Penting Di Lautan

JAKARTA-(IDB) : Keberadaan Indonesia yang terletak di antara Benua Hindia dan Pasifik membuat negeri ini memiliki daya tarik tersendiri bagi negara lain. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, posisi geografis Indonesia yang diapit dua samudra membuatnya menjadi penting bagi negara lain.

"Indonesia berada di tengah dua lautan, Indonesia memegang peranan penting di lautan," kata Purnomo usai penutupan Jakarta International Defence Dialogue 2014 yang diikuti 46 negara di Jakarta, Kamis (3/20).


Menurut Purnomo, dua pertiga wilayah Indonesia yang terdiri lautan juga menjadikan negara ini sebagai negeri maritim. Kondisi itu memaksa Indonesia harus siap merespon setiap ancaman yang datang dari lautan. Terbatasanya alutsista TNI AL membuat Indonesia harus bekerja sama dengan negara tetangga dalam mengamankan batas laut.


Purnomo menyatakan, butuh transparansi dan komunikasi terbuka antarnegara dalam memperkuat kerja sama di bidang maritim. "Dalam hal ini, perlu kerangka hukum yang tepat agar menemukan cara efektif dalam mengatasi konflik di wilayah perairan," kata Purnomo.


Transparansi dan komunikasi yang terbuka, lanjut Purnomo, akan membuat masing-masing negara tak saling curiga.


Apalagi, area maritim sangat rentan oleh berbagai risiko keamanan nontradisional. "Hasil diskusi ini kita harap mendapat respon bergulir manfaatnya bagi kita. Kita lihat, terutama negara Asia Pasifik akan mendapat keuntungan dari event ini," ujar Purnomo. 




Sumber : Republika

Masalah Diplomatik Tidak Halangi Kerjasama Indonesia Australia

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Australia menyatakan kerjasama pertahanan dengan Indonesia tetap berlangsung meski kedua pemerintah tengah menghadapi ketegangan diplomatik. Pejabat pertahanan kedua negara berkomitmen Indonesia dan Australia harus tetap memelihara hubungan untuk menghadapi tantangan-tantangan bersama di sektor pertahanan.

Demikian ungkap Menteri Pertahanan Australia, David Johnston, di Jakarta hari ini. "Saya menghadiri Dialog Pertahanan Internasional di Jakarta (JIDD) dan berbincang dengan Menteri Purnomo Yusgiantoro. Ini menandakan masih ada hubungan yang baik di antara kedua negara di sektor pertahanan," kata Johnston dalam dialog dengan sejumlah jurnalis.

Kedua pemerintah, ungkap Johnston, menyatakan bahwa kerjasama pertahanan Indonesia dan Australia sudah berlangsung sangat kuat dan harus dipertahankan untuk jangka panjang. "Kondisi seperti ini harus dipertahankan kendati tengah berlangsung tekanan-tekanan politik," lanjut dia..

Johnston, politisi dari Partai Liberal yang tengah memimpin Australia, menyadari bahwa untuk saat ini intensitas kerjasama pertahanan kedua negara tengah berlangsung "lambat" menyusul ketegangan diplomatik antara Jakarta dan Canberra terkait skandal penyadapan. Dampak dari ketegangan ini adalah Indonesia untuk sementara waktu menghentikan kerjasama militer-ke-militer dan pertukaran intelijen dengan Australia sambil menunggu disepakatinya suatu kode etik hubungan diplomatik agar mencegah terulangnya skandal penyadapan, seperti yang dikehendaki Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui peta jalan normalisasi hubungan RI-Australia.

Namun, Johnston memastikan bahwa kerjasama negaranya dengan Indonesia di sejumlah sektor pertahanan tetap berlangsung. "Kami tetap selenggarakan pelatihan perwira di Canberra, program pertukaran personel untuk menempuh pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Jadi tidak benar bila seluruh kerjasama pertahanan dengan Indonesia seluruhnya terhenti," kata Johnston.

Bahkan, dia menambahkan, selain mengirim menterinya ke JIDD, Australia juga turut serta dalam pameran industri pertahanan yang berlangsung di lokasi yang sama, yaitu di Jakarta Convention Center selama 19 dan 20 Maret 2014. Dialog tahunan itu dihadiri 46 delegasi dari negara-negara ASEAN, China, India, Australia, Amerika Serikat, serta beberapa negara Eropa dan Afrika. 

Menurut laman resmi Departemen Pertahanan Australia, ini merupakan kali pertama Menhan mereka turut berpartisipasi JIDD. Di forum itu Johnston mendengarkan pandangan Menhan dari negara lainnya soal keamanan regional dan upaya untuk mempromosikan kesempatan bagi industri pertahanan Australia.




Sumber : Vivanews

800 Prajurit TNI Siap Berangkat Ke Darfur

BOGOR-(IDB) : Sebanyak 800 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-B/UNAMID (United Nations Mission In Darfur) yang dilengkapi 24 Panser ANOA 6x6, 30 Truk dan 34 Jeep siap berangkat ke Darfur-Sudan sebagai pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) selama satu tahun. 

Hal tersebut ditandai dengan ditutupnya Latihan Penyiapan Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid oleh Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan, di Bukit Santi Dharma PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian), Sentul-Bogor, Rabu pagi (19/3/2014). 

Asops Panglima TNI dalam pengarahannya mengatakan,  partisipasi prajurit TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi TNI untuk menunjukkan perannya di dunia internasional.  

Selama kurang lebih satu bulan personel Satgas telah melaksanakan pratugas dengan materi latihan berupa CPTM (Core Pre Deployment Training), materi teknis, materi pendukung dan beberapa materi aplikasi yang dirancang khusus guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas nantinya.  

"Personel Satgas harus memahami karakterisitik wilayah Darfur yang tentu saja berbeda dengan negara kita, baik dari sudut geografis, demografis maupun kondisi sosial budayanya", kata Mayjen TNI Ridwan.  

Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid dipimpin oleh Mayor Inf Rudy Sandry selaku Komandan Satgas yang merupakan Alumni Akabri 1997, yang rencananya akan diberangkatkan pada pertengahan tahun 2014.




Sumber : TNI 

Menhan Belanda Apresiasi Pemerintah Indonesia Selenggarakan JIDD

JAKARTA-(IDB) : Dihari pertama seluruh peserta forum The Jakarta International Defence Dialogue 2014 (JIDD 2014) telah mengikuti kegiatan diskusi dengan penuh antusias. Giliran malamnya delegasi dari negara-negara sahabat ini diundang untuk menikmati Gala dinner, Rabu (19/3) di Ruang Ballroom Hotel Mulia, Jakarta.

Terlihat peserta yang terdiri dari Pejabat Pertahanan dan Angkatan Bersenjata dari negara-negara sahabat yang hadir sangat menikmati suasana kehangatan dan kebersamaan Gala dinner yang diwarnai variasi busana Batik hasil budaya tradisional asli Indonesia.


Selain itu, tidak hanya di suguhi oleh jenis menu makanan yang sangat enak, seluruh peserta yang hadir ini juga dihibur oleh tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Tari Gubahan dan Budaya Ondel-ondel.


Rasa simpatik dan kagum ini juga di ekspresikan dengan bahasa Indonesia oleh Menteri Pertahanan Belanda, Jeanine Hennis-Passchaert. “saya merasa tersanjung dan merasa senang berada di tengah-tengah teman-teman semua,” Demikian ungkapan mengawali sambutan Menhan Belanda ditengah kegiatan Gala dinner.


Lebih lanjut dalam sambutannya tersebut, Menhan Belanda mengapresiasikan pemerintah Indonesia yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan JIDD. Karena menurut dirinya moment pertemuan yang berharga ini merupakan wadah untuk saling berbagi visi, prinsip dan pemikiran terkait penanganan keamanan maritim diantara peserta dari berbagai dunia berdasarkan ambisi untuk menciptakan kesejahteraan yang maksimal untuk masyarakat dunia.


Dikatakan Menhan Belanda, bahwa Lautan yang berada mengelilingi negara-negara merupakan hal yang penting dan manusia tidak bisa hidup tanpa adanya lautan. Menurut dirinya lautan mengandung sumber daya alam yang luar biasa bagi kepentingan hidup manusia, diantaranya ikan, minyak, dan kandungan mineral lainnya. Selain itu sebagian besar negara di dunia menggunakan jalur lautan untuk perdagangan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negaranya masing-masing.


Oleh karena itu Menhan Belanda mengajak kepada seluruh peserta JIDD 2014 yang hadir agar melibatkan seluruh sektor baik pihak militer, sipil, hukum dan ataupun perusahaan untuk bekerja bersama-sama menjaga wilayah laut dunia tetap bebas dan aman. Disamping itu diantara negara-negara juga dapat melaksanakan program kerjasama berdasarkan saling kepercayaan dan pengertian guna menangani organisasi kejahatan yang dapat berimplikasi langsung terhadap kemanan dan keselamatan di wilayah kelautan.” Dibutuhkan mitra kerja yang kuat diantara otoritas sipil dan militer serta kepentingan kerjasama juga dibutuhkan selama proses pembangunan kepercayaan demi menjaga laut yang berharga,” Ungkap Menhan Belanda.


Menutup rangkaian Gala dinner, beberapa delegasi JIDD diberikan cenderamata sebagai tanda terimakasih dan apresiasi dari pemerintah Indonesia karena telah hadir dan mengikuti kegiatan JIDD  tahun 2014.





Sumber : DMC

JIDD 2014 : Gelar Forum Dialog Sesi Pertama Bahas “Menjelajahi Indo-Pasifik”

JAKARTA-(IDB) : Setelah di buka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono, perhelatan tahunan Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) ke-4, Rabu (19/3) menggelar forum dialog sesi I dengan tema “Exploring The Indo-Pasific” atau Menjelajahi Indo Pasifik.

Bertempat di Ruang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, forum dialog ini diikuti oleh 46 delegasi dari negara dari negara-negara anggota ASEAN, China, India, Australia, Amerika Serikat, negara-negara lain dari Eropa dan Afrika.


Disamping itu forum dialog tersebut juga menghadirkan pembicara, antara lain Minister Of Defence, Australia,  Senator the Hon. David Johnston, Administrative Vice-Minister of Defence, Japan, Masanori Nishi, Rector of Indonesia Defence University (IDU) Lt.Gen. Subekti, Deputy Chief Of Defence Staf, India Vice Admiral R.K. Pattanaik, AVSM, YSM, Director of the International Security Program, Lowy Institute, Australia, Rory Medcalf, Research Fellow, Asan Institute for Policy Studies, Korea Dr. Lee Jaehyon,


Dengan di pandu Moderator John Riady, dari the Jakarta Globe para panelis mendiskusikan sistem strategis baru Indo-Pasifik beserta implikasi dari timbulnya sistem tersebut, baik di bidang ekonomi, keamanan maritim maupun kerja sama di wilayah regional.




Sumber : DMC

Prajurit Yontaifib 1 Marinir Latihan Terjun Free Fall




SURABAYA-(IDB) : Dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit, Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir melaksanakan latihan terjun free fall di Lanudal Juanda, Sidoarjo, Rabu (19/03/2014).


Kegiatan yang merupakan program latihan Tri Wulan I tahun 2014 tersebut dipimpin langsung Komandan Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir Mayor Marinir Freddy Ardianzah dengan tujuan selain meningkatkan naluri tempur prajurit juga sebagai sarana meningkatkan kemampuan akurasi prajurit dihadapkan pada penugasan, latihan maupun prestasi olahraga.



Mayor Marinir Freddy Ardianzah mengatakan materi yang dilatihkan meliputi terjun tempur siang dan malam serta Canopy Realtive Work (CRW), latihan akan dilaksanakan hingga 28 Maret 2014 dengan daerah latihan di Lanudal Juanda dan Karangpilang.



Sementara itu, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso pada Selasa (18/3) melihat secara langsung prajurit Yontaifib-1 Mar yang sedang melaksanakan latihan penerjuanan di Lanudal Juanda.



 
Dalam arahannya kepada prajurit Yontaifib-1 Mar, Komandan Pasmar-1 mengharapkan agar memanfaatkan alat utama yang ada untuk menambah ketrampilan, peterjun yunior harus lebih aktif dalam meningkatkan kemampuannya,  selain itu agar memanfaatkan latihan tersebut untuk regenerasi Jumping Master baru, juga mempertajam naluri tempur khususnya di media udara, yang tidak kalah pentingnya yaitu agar selalu menjaga keselematan sehingga latihan tersebut dapat berjalan dengan aman dan lancar serta benar-benar zero accident.




Sumber : Kormar

TNI Beri Izin Pesawat Asing Lintasi Indonesia Mencari MH370

JAKARTA-(IDB) : Setidaknya tiga negara telah mengantongi izin lintas terbang di atas wilayah Indonesia untuk mencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang 12 hari lalu.

Juru Bicara TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul membantah bahwa TNI mempersulit izin terbang bagi pesawat-pesawat pencari. Ia mengatakan, ada prosedur operasi standar yang harus dilalui. Namun, TNI mempercepat pemrosesan.

"TNI selalu membantu siapa pun yang akan ke Indonesia, apalagi khususnya masalah kemanusiaan," kata Iskandar.

"Kita tahu, kita prihatin dengan kejadian pesawat Malaysia tersebut. Setiap izin itu ada mekanismenya, ada dari Kementerian Luar Negeri, ada dari Kementerian Perhubungan, dan security clearance dari TNI," tambah Iskandar.

Sebelumnya, Kadispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan, tiga negara itu adalah Arab Saudi, Jepang, dan Malaysia sendiri. Lintas terbang telah dilakukan sejak dua hari lalu di wilayah Samudra Hindia.

Namun, seorang wartawan BBC di Kuala Lumpur mengatakan, pesawat pencari milik Jepang belum bisa terbang dari Kuala Lumpur karena masih menunggu izin terbang di atas wilayah Indonesia.

"Mereka dua hari lalu sudah melaksanakan penerbangan," kata Hadi Tjahjanto kepada BBC Indonesia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, Amerika Serikat pada Senin (17/3/2014) juga mengajukan izin lintas terbang untuk periode 17 hingga 20 Maret, dan izin telah diberikan.

Izin lintas terbang bagi penerbangan tidak reguler ini dikeluarkan Kementerian Luar Negeri dan TNI Angkatan Udara. Menurut Marty, pengajuan izin lintas terbang langsung disetujui dan tidak berbelit-belit, seperti disebutkan dalam sejumlah laporan.

Penjelasan Indonesia mengenai izin terbang diberikan setelah sebuah surat kabar Malaysia menuding Indonesia menyembunyikan data radar yang menunjukkan pergerakan pesawat Malaysia Airlines itu di atas wilayah Indonesia. Indonesia sudah mengeluarkan bantahan atas berita itu.




Sumber : Kompas

TNI AD Kembangkan Tekonologi Nano Satelit Dan Solar Cell

JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) telah mengembangkan teknologi Nano Satelit. Selain itu, AD juga mengembangkan teknologi Solar Cell.

"Saya sudah kembangkan dengan Universitas Surya untuk riset. Sudah 16 riset yang akan dibuka ke media tanggal 30 Maret nanti. Antar lain Nano Satelit, Surveillance sebesar Capung, ada sebesar Burung Garuda dan Kelelawar," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Budiman saat berkunjung ke redaksi Beritasatu Media Holding (BSMH) di Jakarta, Rabu (19/3).


Dia menjelaskan pihaknya juga sedang membangun Peluncur Roket yang murah, Sollar Cell, satelit Base Transceiver Station (BTS), dan Radio CNI. Total anggaran untuk 16 riset tersebut mencapai Rp 30 miliar.


"Semua dibuat dari bahan yang sangat murah. Peluncur Roket sangat murah. Solar Cell akan menjadi yang termurah di dunia. Kami harapkan Solar Cell untuk rakyat karena costnya masih mahal. Tinggal buat mencari bateri yang tahan lama dan murah," tuturnya.


Mengenai pembangunan BTS, dia tegaskan kedepan tidak lagi komunikasi melalui satelit. BTS itu pemakaiannya gratis dan dijamin keamanannya.


Menurutnya, kebijakan melakukan riset-riset tersebut untuk mendorong industri pertahanan di tanah air. Di sisi lain, agar bangsa ini tidak bergantung pada produk-produk dari luar negeri. Padahal anak-anak bangsa ini bisa memproduksinya.


"Di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Cybermedia, 96 persen komponen lokal yang buat oleh mereka yang di bawah 30. Ada 35 hecker. Mereka ditakuti dunia," tuturnya.




Sumberr : BeritaSatu

Berita Foto : APSDEX 2014 Ke-4

JAKARTA-(IDB) : Rabu (19/03) Asia Pacific Security and Defense Expo (APSDEX) kembali dibuka. Kali ini pembukaan dilakukan oleh Wakil Presiden Boediono di Jakarta Convention Centre. Gelar acara yang tergabung dalam Jakarta International Defence Dialog ini merupakan pameran tahunan, dan tahun ini merupakan edisi keempat. Kali ini APSDEX mengambil tema “Driving Indonesian Industries and Partnerships in Support of Regional Maritime Collaborations”.

Dan seperti biasa, APSDEX menampilkan produk terbaru, inovasi, dan teknologi dari sektor pertahanan Indonesia. Peserta pameran termasuk Kementerian Pertahanan RI (Kemhan RI), Badan SAR Nasional (BASARNAS), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), IKAHAN, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Datacomm, Dirgantara Indonesia, Bakorkamla, Saba Wijaya Persada, Persada Aman Sentosa, dst. Dan berikut adalah beberapa diantara inovasi tersebut.

Berikut liputan fotonya :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtKrtQEfAcEc_tk5AJUn3cSfzC0O4vHxKEQrnwxjnCOEagiF4PPLJULIs60cOhBPpsUG5GcOmxqoTrNPAd7lNiWGPs_dmQJPR6Rg6qBsucE6Yyvd-VW5f8yXchEoq4qUvPAnDZIsU6Qzw/s1600/APSDEX+4.jpg



Sumber : ARC

Kodam Mulawarman Operasikan Kembali Kapal ADRI XLII

Pangdam VI/MLW Cek Kapal ADRI XLII


BALIKPAPAN-(IDB) : Balikpapan. Panglima Kodam VI/Mlw Mayjen TNI Dicky Wainal Usman, S.IP., M.Si mengecek secara fisik  kondisi kapal ADRI XLII dan perlengkapan lainnya hingga perlengkapan kemudi, GPS serta radar di dermaga kampung Baru Balikpapan Selasa  pagi 18 Maret 2014. 

Kapal Angkatan Darat Republik Indonesia (ADRI)  XLII merupakan salah satu kapal angkut logistik jenis LCT yang dimiliki oleh Kodam VI/Mlw yang baru saja selesai  diperbaiki.

Dalam kunjungannya ke pelabuhan kapal ADRI tersebut  Pangdam didampingi sejumlah pejabat Kodam VI/Mlw diantaranya Irdam, Asops, Aslog, Asren dan Kepala Perbekalan dan Angkutan (Kabekang).




Selain mengecek secara fisik kondisi kapal, Pangdam dan seluruh rombongan juga mengikuti ujicoba/manuver kapal ADRI XLII yang dinahkodai Lettu CBA Indra hingga sampai kecepatan 6,3 Knot. Uji coba Manuver kapal ADRI XLII mengelilingi sekitar perairan Kampung Baru hingga pelabuhan Semayang Balikpapan.
 

Kapal ADRI XLII jenis LCT buatan tahun 1981 dan bergabung dengan jajaran TNI pada tahun 1983 dengan kecepatan maksimal hingga 7 knot. Dalam kesempatan tersebut Pangdam VI/Mlw mengapresiasi kepada Kabekangdam VI/Mlw atas kinerjanya yang telah memperbaiki kapal ADRI yang selama ini tidak bisa difungsikan secara maksimal sehingga kapal yang sekarang dalam kondisi siap pakai walaupun belum maksimal. 

Pangdam juga berpesan agar kedepannya untuk mesin utama bisa di perbaiki karena perbaikan terakhir pada tahun 2005. Kepada Asren dan Kabekangdam Pangdam berpessan supaya kapal ADRI mempunyai dermaga sendiri.




Sumber : TNI AD

Wapres : Masalah Maritim Diselesaikan Melalui Diskusi Terbuka

JAKARTA-(IDB) : Wakil Presiden Republik Boediono menegaskan masalah yang terjadi di wilayah maritim harus diselesaikan melalui diskusi secara terbuka antarberbagai pihak untuk menghindari ketegangan yang bisa berujung pada konflik.

“Ketegangan di Laut China Selatan perlu ASEAN dan China melakukan resolusi secara bersama, karena masalah maritim harus didiskusikan terbuka dan hindari ketegangan,” kata Boediono dalam pembukaan “Jakarta International Defence Dialogue” di JCC, Rabu [19/03] .


Boediono mengatakan ASEAN sudah memiliki kerangka kerja sama politik dan forum JIDD menjadi model kuat untuk perluas kerja sama di antara negara ASEAN. Menurut dia, Indonesia memiliki prioritas tinggi untuk membangun kerja sama maritim untuk keamanan dan stabilitas regional. “JIDD penting bagi negara maritim yang berada di kawasan, dan mendorong negara-negara untuk memperkuat hubungan mereka di luar kerja sama ekonomi,” ujarnya.


Dia mengatakan wilayah laut memainkan peran penting dalam mengembangkan kekuatan negara. Namun menurut dia, wilayah laut juga digunakan untuk berbagai tindak kejahatan “trans” nasional. “Karena itu kejahatan trans nasional seperti narkoba dan perdagangan manusia harus ditindak,” tukasnya.


Selain itu, dia mengatakan Indonesia sebagai negara yang dikelilingi laut harus meningkatkan kemampuan militer dan maritim. Hal itu menurut dia, otomatis akan meningkatkan keamanan regional. “Tantangannya dalam mewujudkan keamanan maritim tidak bisa berdiri sendiri namun harus dilanjutkan dalam memperluas hubungan antarnegara,” tuturnya.


Dalam JIDD ke-4 diadakan “Asia Pacific Security and Defence Expo” (APSDEX) 2014 yaitu pameran industri pertahanan dan keamanan yang diikuti industri dalam negeri. Tema APSDEX adalah “Driving Indonesian Industries and Partnership in Support of Regional Maritime Collaborations”.


JIDD ke-4 dilaksakanan pada 19 dan 20 Maret 2014 di Jakarta Convention Center. Dalam pembukaan acara tersebut, Wakil Presiden RI Boediono membuka secara resmi JIDD ke empat tahun 2014. Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro dan Perdana Menteri Republik Timor Leste Xanana Gusmao memberikan sambutan dalam pembukaan JIDD.




 Sumber : BeritaSore