Pages

Jumat, Februari 07, 2014

Pesawat Tempur KF / IF-X Mulai Pemilihan Desain

Pihak Korea pernah menganggap enjinir Indonesia tak mengerti tentang perancangan jet tempur. Tetapi anggapan itu segera berbalik, ketika tim Indonesia memaparkan desain dan berbagai masukan. Pihak Indonesia pula lah yang akhirnya berhasil menyakinkan bahwa berat lepas-landas pesawat harus sebesar 50.000 pound.



JAKARTA-(IDB) : Konfirmasi dari Parlemen Korea Selatan tentang dilanjutkannya program KFX/IFX disambut hangat  tim perancang dari Indonesia. Mereka di antaranya meminta kedua pemerintahan segera memanggil para enjinir yang terlibat untuk mempersiapkan pekerjaan yang telah lama tertunda. Mereka juga menginginkan pemerintah kedua negara memastikan satu dari dua desain yang telah dihasilkan dalam Fase Technology Development untuk digarap dalam fase selanjutnya.



“Program KFX/IFX adalah program multi-years, berbiaya besar, serta melibatkan berbagai sektor dan rekanan asing. Untuk itu memang harus ada deklarasi yang pasti tentang kelanjutannya. Bagi Indonesia  ini penting  untuk menentukan skema pembiayaan dan perencanaan SDM-nya,” ungkap Dr Rais  Zain, M.Eng, KFX/IFX Configuration Design Leader kepada Angkasa, akhir Januari lalu.



“Dalam waktu dekat Indonesia juga akan menggarap N219 dan R-80.  Kita tak punya cukup enjinir untuk menggarap ketiga program, apalagi KFX/IFX akan berlangsung sampai 2020-an. Pemerintah diharapkan bisa memanggil pulang enjinir yang kini bekerja di luar negeri untuk ikut membantu proses regenerasinya. Di luar ada sekitar 200 orang. Jika setengahnya saja bisa kembali ke Tanah Air, itu sudah cukup membantu,” tambah Rais yang juga dosen di Fakultas Teknik Penerbangan ITB, Bandung.



Seperti diberitakan berbagai media nasional, konfirmasi tentang kelanjutan program pembuatan front-liner jet fighter Korea-Indonesia diterima Kementerian Pertahanan RI pada 3 Januari 2014. Pemberitahuan ini selanjutnya diumumkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan, Rabu, 8 Januari 2014, di sela-sela  Rapim Kemenhan di Jakarta. Penjelasan disampaikan terkait paparan rencana pengadaan alut sista dalam Renstra II, 2015-2019.



Pemerintah Indonesia berharap proyek pembuatan jet tempur generasi 4,5 itu bisa terlaksana karena bakal jadi rujukan program alih teknologi untuk melepas ketergantungan dari negara lain. Selain KFX/IFX, Indonesia  juga tengah mengejar program pembuatan kapal selam, kapal perang, propelan, roket, dan tank ukuran medium. Untuk kapal selam, Indonesia  juga menjalin kerjasama dengan negara yang sama.



Lebih Unggul Dari Su-35


Program KFX/IFX dihentikan sementara oleh pemimpin baru Korea Park Geun-Hye akhir  2012 setelah meninjau kondisi finasial di negaranya. Proyek prestisius ini digarap sejak awal 2011, tak lama setelah Presiden Lee Myung-bak dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengukuhkan kerjasama bilateral di bidang pertahanan di Jakarta. Dari Fase Technology Development yang telah dituntaskan, tim ilmuwan telah menyelesaikan sejumlah desain yang kemudian mengerucut menjadi dua.



Kedua desain itu adalah model jet tempur siluman peraih keunggulan udara bermesin ganda dengan horizontal-tails di belakang, dan satunya lagi dengan canards di depan. “Masing-masing punya konsekuensi pembiayaan dan mitra kerja berbeda. Maka, memang harus diputuskan lebih dulu mana yang dipilih.  Ini penting agar manakala  dilanjutkan, semua pihak siap mengerjakannya,” terang Rais Zain, yang sehari-hari dosen di Fakultas Teknik Mesin Dirgantara, ITB, Bandung.



Seperti dikemukakan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, parlemen Korea telah menyiapkan  20 juta dolar AS (sementara, Indonesia: 5 juta dolar) untuk melanjutkan program ini pada  2015. Saat itu, tim akan masuk ke Fase Engineering Manufacturing Development. Selain harus memiliki mesin dengan tenaga dorong  tinggi agar mampu bertarung di udara, pesawat juga harus memiliki persenjataan yang disimpan di dalam internal weapon bay, data-link yang mampu mengacak komunikasi, radar advanced pemilih sasaran, dan perangkat anti-jamming.



Prototipe diharapkan selesai pada akhir Renstra II. Kalau pun ada hal yang perlu dikritisi, itu adalah soal operation requirement  yang lebih banyak ditentukan pihak AU Korea. Hal ini tak bisa dielakkan karena Korea menanggung  80 persen pendanaan, dan negeri ini benar-benar memiliki musuh yang nyata. Program ini ditargetkan menelurkan jet tempur dengan performa yang sepadan atau lebih unggul dari jet tempur lawan yang di antaranya adalah Sukhoi Su-35.



Prasyarat tersebut dengan sendirinya menepis desain tandingan yang diajukan KAI (Korean Aerospace Industrie) baru-baru ini, alih-alih untuk memangkas biaya pengembangan  yang  kelewat besar. Dalam konfigurasinya (lihat Angkasa, Desember 2013), tampak KFX tipe E ini hanya ditenagai satu mesin dengan persenjataan di luar yang rawan sapuan radar lawan.


Angkasa mencermati kekaguman ADD (Agency for Defence Development, Balitbang Pertahanan Korea) yang disampaikan kepada tim enjinir Indonesia.  Awalnya, pihak Korea memang sempat menganggap tim Indonesia  tak mengerti soal perancangan jet tempur. Namun, anggapan itu berbalik ketika enjinir Indonesia mulai memaparkan desain dan berbagai masukan terhadap desain Korea. Pihak Indonesia pulalah yang akhirnya memastikan bahwa pesawat harus memiliki berat tinggal landas sebesar 50.000 pound. 




Sumber : Angkasa

Analisis : Alustsista Baru TNI 2014

Alutsista Baru Yang Mulai Berdatangan di Tahun Kuda Kayu 2014


TNI AU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig22HER04BpnNXjbfbFFgiH9CsWU7BGLp_-qj3WSOt-KA912b8mvNtJTEs32JvR_p2j5yx00q8hxd3hqr_iUEU5YJoqfPIjGGYOZziNKiES092lZqjCViKYu0vJ4Eb-SF7Y_gjfl1lv_SE/s640/6f532cd3a59e043c7a2fce6a9a9a735b_largesuromenggolo.jpg

· 12 Pesawat coin Super Tucano (pesan 16 unit, 4 sudah datang)
· 16 Jet tempur Golden Eagle (sudah datang semuanya Jan 2014)
· 8 Jet tempur F16 setara blok 52 (jumlah pesanan 30 F16 upgrade)
· 5 Pesawat angkut sedang CN295 (pesan 9 unit, 5 sudah diterima thn 2013)
· 8 Pesawat angkut berat Hercules (pesan 9 unit, 1 sudah diterima thn 2013)
· 6 Helicopter Cougar
· 6 UAV Heron
· 4 Radar Thales
· 1 Simulator Sukhoi

TNI AL

· 37 Tank amfibi BMP3F (sudah datang dan diserahkan resmi Jan 2014)
· 25 Kendaraan amfibi LVTA1 dari Korsel (hibah batch 2)
· 5 Tank amfibi jenis BTR-4 (Pesanan sebanyak 55 unit)
· 10 MLRS RM Grad
· 11 Helikopter anti kapal selam Panther
· 4 Pesawat intai maritim CN235 MPA
· 4 Helicopter angkut Bell 412 Ep
· 3 Kapal perang light fregat “Bung Tomo Class”
· 3 Kapal perang jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 m
· 2 Kapal perang jenis KCR 40 m
· 3 Kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank)
· 2 Kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak)
· 3 Kapal perang jenis patroli cepat
· 1 Kapal perang jenis latih layar
· 2 Kapal selam Kilo
· 2 Kapal hydrografi
TNI AD
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKBdZzrFbL3b43-_QCqHqyhw9kb1NaqwKBr3tte-dxhzFtTZrkj1UoQhJ8v9JwRnswrB2m-XlTtNjzFNLuqg3PMKW_BuGsO3DTOknBtRWHZs489ZL8dg7fJ8vP89tDYERzv3ma9ZAMpSdN/s1600/307857DSC_0114.JPG

· 103 MBT Leopard II
· 50 Tank Marder
· 38 Howitzer Digital Caesar Nexter
· 36 MLRS Astross II Mk6
· 900 Truk angkut pasukan
· 800 Rantis
· 80 Panser Anoa
· 5 Battery Rudal Starstreak
· 5 Battery Rudal Mistral
· 180 Rudal Anti Tank Javelin
· 150 Rudal Anti Tank Nlaw
· 20 Helikopter Bell 412Ep (6 sudah diserahkan)
· 16 Helikopter Fennec
· 6 Helikopter Mi17

Yang Sedang Dibuat Dan Ditunggu


· 3 kapal selam Changbogo di Korsel
· 2 kapal perang jenis PKR di Belanda (opsi sampai 10 unit)
· 8 Helicopter Apache
· 1 kapal latih layar buatan Spanyol (pengganti Dewaruci)

Yang Sedang Dalam Proses Pengadaan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDapyNcvCd8AiS2dWIy4sETkDG1OFU2NEHDPzLqxn-mcc5fsppYRrhNvzme3TOwp9kXkxJ7gYw54fLAfe9P67VwLIc_tee0TeYC_pINo4Id7xAlzz3spsCHYvYZnPgM0erlHpGynhI57k/s1600/3467334_20131206105801.jpg

· 16 jet tempur Sukhoi SU35
· 6 kapal selam Kilo
· 12 Helikopter Blackhawk

Gambaran MEF 2 (2015 - 2019)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7QqeeTirQy31g1_ce4aXdFo6dXfnw6iiPt-dZi9BFUR7ZWiuaiq0HASMv3LBtgXAKv_jYz7WoQPZF3FIgfENtnbCrpxlF35-f_Plluy0zapGrDJ3E1Ygy9rB0j5nwkSVLoeyXxunOo70/s1600/62083_162651197078480_100000008034354_543638_928315_n.jpg

· Pengadaan satelit militer · Penerapan Kogabwilhan
· Pemenuhan alutsista 3 Divisi Marinir
· Pemenuhan alutsista 3 Divisi Kostrad
· Pengadaan sistem jaringan pertahanan udara strategis
· Pengadaan peluru kendali SAM jarak sedang
· Pengadaan peluru kendali SAM jarak pendek
· Pembelian 2-3 kapal perang jenis Destroyer
· Pembelian 5-6 kapal perang jenis Fregat
· Pengadaan 2 kapal perang jenis LPD atau LHD
· Lanjutan Proyek PKR 10514 dengan 4 opsi kapal perang
· Lanjutan Proyek KCR 60 m dengan opsi 6 kapal perang
· Lanjutan Proyek KCR 40 m dengan opsi 6 kapal perang
· Penyelesaian 3 kapal selam Changbogo
· Kedatangan 6 kapal selam Kilo
· Kedatangan 1 skuadron jet tempur Sukhoi SU35
· Penambahan 1 skuadron jet tempur (Gripen, Rafale, Typhoon)
· Produksi bersama peluru kendali anti kapal C705
· Pengembangan varian peluru kendali C705
· Pengembangan Roket Rhan jarak tembak 100 km
· Pembelian 7 pesawat CN295 batch 2
· Pembelian 3 pesawat AEW
· Pembelian 2 pesawai intai strategis
· Pembelian 200 MBT (Main Battle Tank)
· Produksi 100 Tank medium Pindad
· Pembelian MLRS Astross batch 2
· Pembelian 100 Panser Anoa Canon
· Pembelian 100 Tank amfibi BMP3F





Sumber : Analisis 

T-50i GE Di Langit Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Ada yang tak biasa di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta pada Jumat pagi ini. Sekelompok pesawat tempur bercorak khusus tampak wara wiri di sekitaran apron bandara. Tak lain tak bukan, pesawat-pesawat itu adalah T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan yang baru saja memperkuat TNI Angkatan Udara.


Redaksi ARC yang kebetulan berada di Halim memantau, setidaknya ada 4 pesawat T-50i berkamuflase aerobatik. Dan menurut informasi yang didapat, memang dalam waktu dekat ini akan dilakukan upacara serah terima T-50i secara resmi dari Kementrian Pertahanan kepada TNI-AU. 

Nah, bagi anda yang tinggal di sekitaran Bandara Halim, siapkan kamera anda. Siapa tahu pesawat anyar ini melewati kediaman anda. 

Beberapa waktu lalu, KAI sebagai produsen T-50i telah tuntas mengirim 16 pesawat pesanan pemerintah Indonesia. Pemerintah sendiri membeli sebanyak 16 unit T-50i, sebagai pengganti HS Hawk Mk 53 yang akan memasuki masa pensiun. Ke-16 pesawat itu dibeli dengan nilai sekitar 400 juta dollar.






Sumber : ARC

PT Pindad Dan FNSS Turki Tandatangani Kesepakatan Pembangunan Medium Tank

JAKARTA-(IDB) : Dirjen Potensi Pertahanan Dr Drs Timbul Siahaan MM, Kamis (6/2), menyaksikan penandatanganan Joint Partnership antara PT Pindad dengan FNSS Turki dalam pembangunan Medium Tank di Gedung Soeprapto, Kemhan, Jakarta. Partnership Agreement antara PT Pindad dengan FNSS Turki ini merupakan langkah penting dalam kerjasama industri pertahanan kedua negara. Dengan kesepakatan yang ditandatangani ini diharapkan selanjutnya project agreement antara kedua Kemhan dapat segera ditandatangani juga sehingga secara resmi program pembangunan bersama medium tank ini dapat segera dilaksanakan.

Kerjasama joint development medium tank kerjasama Indonesia-Turki dimulai pada 29 Juni 2010 setelah Kementerian Pertahanan kedua negara menandatangani persetujuan kerjasama industri pertahanan (Defence Industry Cooperation) di Ankara Turki. Dimana salah satu kesepakatannya adalah Turki dan Indonesia akan melaksanakan pengembangan Medium Tank bersama yang dilaksanakan oleh FNSS Turki dan PT Pindad.


Sebagai tindak lanjut, telah ditandatangani MoU antara PT Pindad dan FNSS yang kemudian lebih rinci dituangkan dalam Protocol on Defence Industry Cooperation antara Kemhan RI dan Kemhan Turki pada 7 April 2011 di Jakarta.


Selanjutnya PT Pindad melakukan riset dengan pengguna dalam hal ini Pussenkav TNI AD untuk mendapatkan masukan kebutuhan kavaleri akan medium tank. Pada 7 Mei 2013 dilaksanakan Bilateral Meeting ke-2 Defence Industry Cooperation di Turki yang menghasilkan kesepakatan pendanaan bersama program joint development medium tank.


Pada 4 April 2013 dilakukan rapat koordinasi implementasi kerjasama RI-Turki dalam pengembangan medium tank di PT Pindad Bandung. Pada Juli 2013 di Pothan Kemhan dilaksanakan presentasi bersama PT Pindad dan FNSS tentang proposal rencana dan budget joint medium tank development. Tanggal 4 Desember 2013 pada Pameran Bridex di Brunei Darusalam dialkukan pertemuan antara perwakilan kedua negara yang diantaranya membicarakan pembangunan joint medium tank dan komitmen kedua pemerintahan atas program ini.

Kerjasama pembangunan medium tank antara industri pertahanan kedua negara ini diharapkan dapat semakin mempererat kerjasama pertahanan Indonesia dan Turki. MoU ini juga diharapkan menjadi awal yang baik bagi kerjasama kedua industri pertahanan ini di masa mendatang.




Sumber : DMC

Arsenal Canggih KRI Usman Harun

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Singapura memprotes penyematan nama Sersan Usman Haji Mohamad Ali dan Kopral Harun Said pada tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) baru milik TNI AL. Protes pun dilayangkan Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa .

Penolakan itu bukan tanpa alasan, masyarakat Singapura menganggap keduanya adalah pelaku kejahatan. Sebab, dua marinir asal Indonesia ini melakukan pengeboman terhadap sebuah bank bernama McDonald's House yang menewaskan tiga orang dan melukai 22 warganya.

Indonesia tidak bergeming, TNI AL sendiri menyatakan disematkannya nama Usman Harun pada satu dari tiga kapal baru sudah melalui prosedur tetap. Pencantuman nama diberikan sebagai penghormatan bagi para pahlawan nasional atau prajurit TNI AL yang berjasa luar biasa untuk bangsa dan negara.

"Proses penamaan sudah melalui prosedur dan dilakukan oleh anggota tim yang ditunjuk. Kami memilih nama KRI Usman Harun karena mereka adalah pahlawan nasional yang berjasa kepada bangsa ini," kata Kadispen TNI AL Laksamana Untung Surapati.

Dari penelusuran merdeka.com, KRI Usman Harun merupakan satu kapal dari tiga kapal baru yang akan dimiliki TNI AL. Dua kapal lainnya diberi nama KRI John Lie dan KRI Bung Tomo. Kapal ini dibuat BAE Systems Marine di Inggris.

KRI Usman Harun merupakan kapal patroli lepas pantai jenis korvet. Kapal ini sebelumnya dibuat khusus untuk Angkatan Laut Kerajaan Brunei Darussalam. Kontrak dimulai sejak 1995, dan diluncurkan berturut-turut pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002.

Sesuai kontrak, kapal ini seharusnya sudah dipindahtangankan pada Brunei pada Juni 2007. Namun, pemerintah Brunei memutus perjanjian dengan alasan kekurangan personel, mereka lantas menghubungi perusahaan German Lrssen untuk mencari pembeli baru.
Selang lima tahun, Indonesia menyatakan tertarik membeli ketiga kapal itu dan diharapkan dapat beroperasi dalam kurun 2013-2014.

Kapal ini dilengkapi misil MBDA Exocet Block II anti-ship serta VL MICA anti-air. Misil jenis Exocet mampu melesat hingga 72 km dengan kecepatan 1,134 km per jam. Sementara, VL Mica mampu melesat hingga 80 km untuk menjatuhkan serangan pesawat tempur.

Meriam Oto Melara 76mm menjadi kekuatan utama kapal ini. Terpasang di dek bagian depan, meriam ini dapat digunakan sebagai pertahanan atas tembakan kapal lawan dan menargetkan serangan udara. Senjata ini mampu menembakkan 110 butir amunisi dengan jarak tembak sejauh 16 km.

Perlengkapan sensor dan radar jammer menjadi salah satu kelebihan lainnya. Thales Sensors Cutlass 242 dan Scorpion radar jammer ini mampu mencegah serangan dari kapal musuh.

Sebagai mesin penggerak, empat MAN 20 RK270 dipasang di kedua sisi kapal. Alhasil, kapal ini mampu melesat dengan kecepatan hingga 30 knot.





Sumber : Merdeka

Angkatan Laut China Maju Lebih Cepat Dari Perkiraan AS

WASHINGTON-(IDB) : Angkatan Laut China memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan jumlah armada kapal perang dan kapal selam berikut persenjataan maritim dan sensor dalam 15 tahun ke depan, Angkatan Laut AS melaporkan.



Kantor Intelijen Angkatan Laut AS, ONI, memberikan penilaian terhadap Angkatan Laut China yang tertuang dalam Laporan Ekonomi dan Keamanan China ke pemerintah Amerika Serikat. Pejabat ONI menemukan bahwa Angkatan Laut China telah berkembang dari yang awalnya hanya kekuatan littoral (pesisir) menjadi kekuatan yang mampu menjalankan berbagai misi atau dengan kata lain mampu menyerang target yang jauhnya ratusan mil dari daratan China.



Menurut laporan yang pertama kali diterbitkan oleh USNI (US Naval Institute), Angkatan Laut China memiliki 77 kapal kombatan, lebih dari 60 kapal selam, 55 kapal amfibi dan sekitar 85 kapal rudal. Laporan itu menjelaskan bahwa lebih dari 50 kapal angkatan laut telah diluncurkan dan ditugaskan pada tahun 2013, jumlah yang sama juga direncanakan untuk tahun 2014.



"Di era 1990-an, hampir semua kapal perang dan kapal selam China pada dasarnya hanya mampu untuk menjalankan misi tunggal (single platform), tidak dilengkapi peralatan yang memadai untuk dioperasikan di luar dukungan pertahanan darat," kata ONI. Namun sekarang, kapal perusak terbaru China, Luyang III-class DDG, yang kemungkinan akan mulai dioperasikan pada tahun ini, telah dilengkapi dengan sistem radar array bertahap canggih.



Dengan platform multi-misi baru, kapal-kapal perang China saat ini mampu menembakkan rudal jelajah canggih anti kapal (ASCM) dengan jangkauan yang lebih jauh. Laporan juga menjelaskan bahwa Luyang III juga telah dilengkapi dengan peluncur vertikal ASCM. Luyang III juga akan dilengkapi dengan rudal anti kapal selam, dan akhirnya akan dilengkapi dengan rudal jelajah untuk menyerang daratan.



"China telah banyak berinvestasi dalam pengembangan sistem pengintaian maritim untuk level nasional dan taktis, serta sistem komunikasi dan pertukaran data untuk memungkinkan pengiriman data target secara akurat dan real time," laporan itu menambahkan.



Intelijen Angkatan Laut AS meyakini bahwa 85 persen armada Angkatan Laut China akan benar-benar dianggap "modern" oleh Amerika Serikat pada tahun 2020.



Laporan ini juga menyinggung soal Liaoning, kapal induk pertama Angkatan Laut China yang ditugaskan pada September 2012 lalu. Hingga kini China masih terus mempelajari bagaimana agar armada angkatan lautnya berflatform multi misi. Di tahun 2020 nanti, kapal-kapal induk China akan benar-benar siap untuk mendukung operasi armada.



"China saat ini masih mempelajari kerumitan untuk bagaimana mengoperasikan pesawat tempur sayap tetap dari dek kapal induk," menurut laporan.



ONI juga mengangkat kekhawatiran tentang kekuatan kapal selam China yang berkembang di luar dugaan. Pada tahun ini China mungkin segera mengoperasikan kapal selam nuklir balistik kelas Jin. Pengoperasian kapal selam nuklir kelas Jin akan menjadi tonggak sejarah baru bagi China untuk kemampuan nuklir angkatan lautnya, kata laporan itu.



Kapal selam kelas Jin


"Kapal selam kelas Jin akan menembakkan rudal balistik JL-2, yang memiliki jangkauan 4.000 mil laut dan sangat mungkin bagi Jin untuk menyerang Hawaii, Alaska dan bagian barat benua Amerika dari perairan Asia Timur," ONI menilai.



Laporan juga mengatakan bahwa China saat ini memiliki lima kapal selam serang nuklir, empat kapal selam rudal balistik nuklir, dan 53 kapal selam serang bertenaga diesel.



Secara keseluruhan, dalam 10 tahun terakhir armada kapal selam China telah meningkat dengan cepat dalam hal teknologi senjata ofensif. Satu dekade lalu, hanya beberapa kapal selam China yang mampu menembakkan rudal jelajah canggih anti kapal. Sekarang, lebih dari setengah kapal selam konvensional China telah dikonfigurasi untuk menembakkan ASCM, kata laporan itu.



"Kapal selam serang rudal Type-095, yang akan dibangun China di masa mendatang, mungkin akan mampu menyerang daratan," terang laporan. Dengan lebih ditingkatkan lagi nantinya, kapal-kapal selam China akan mampu menyerang seluruh pangkalan militer AS di mana pun, laporan tersebut menambahkan.



Dilihat dari tren saat ini, dalam 10 tahun ke depan Angkatan Laut China akan bertransformasi menjadi angkatan laut modern, berteknologi tinggi, berpengaruh dan berjangkauan global.


"10 tahun ke depan, China akan bertransisi dari angkatan laut pantai menjadi angkatan laut yang mampu melaksanakan misi ke seluruh dunia," terang ONI.




Sumber : Artileri

Taranis Pesawat Tempur Tak Berawak Inggris

LONDON-(IDB) : Meskipun rekaman ini diambil pada Agustus 2013, namun pihak BAE Systems baru kemarin merilisnya ke publik.

"Taranis", purwarupa (demonstrator teknologi) pesawat tempur siluman tak berawak yang dikembangkan Inggris, melakukan penerbangan pertamanya pada tanggal 10 Agustus 2013. Pesawat siluman ini terbang di wilayah uji coba tua British Nuclear di Woomera, Australia.


Satu-satunya hal kita ketahui adalah bahwa "superdrone" itu terbang di bawah komando pilot uji coba Bob Faster dari BAE Systems, dan pesawat melakukan lepas landas, naik ke udara dan mendarat kembali dengan sempurna.


Publikasi video penerbangan pertama Taranis ini bukan berarti itu adalah penerbangan satu-satunya, karena sejumlah uji penerbangan lain juga telah dilakukan namun masih dalam kerahasiaan.


Taranis adalah sebuah UCAV (Unmanned Combat Air Vehicle), disebut-sebut sebagai pesawat tercanggih yang pernah dibangun oleh insinyur Inggris.


Taranis merupakan sistem tak berawak semi otonom -sedikit perbedaan: UCAV UX-47B AS akan full otonom- yang sanggup terbang melintasi benua dan mampu membawa berbagai macam senjata, termasuk amunisi PGM (Precision Guided Munitions) dan rudal udara-ke-udara.


Soal penggunaan UAV, Angkatan Udara Kerajaan Inggris saat ini masih menggunakan armada drone Reaper yang bermarkas di Pangkalan Udara RAF Waddington.




Sumber : Artileri

Pesawat Hercules C-130 Latihan Terbang Malam

MALANG-(IDB) : Dalam waktu seminggu ini, setiap malam langit Malang Raya dibisingkan oleh deru suara pesawat C-130 Hercules yang ber-home base di Skadron 32 Wing 2 Lanud.Abd Saleh. Hal ini sejalan dengan para Penerbang dan Crew pesawat C-130 Hercules kembali melakukan latihan rutin operasi terbang malam di wilayah Malang Raya dan sekitarnya. Latihan terbang malam ini harus sering dilakukan, karena selain untuk melatih para Penerbangnya agar lebih terampil dan profesional di bidangnya, juga merupakan operasi penerbangan yang lebih sulit dilakukan dibanding terbang pada siang hari.


Komandan Skadron Udara 32, Letkol Pnb Reza Ranesa tadi malam Kamis (6/2) memimpin langsung Latihan Terbang Malam dengan menggunakan dua pesawat Hercules yang diawali dengan briefing penerbangan, penyiapan semua pendukung dan diakhiri dengan doa memohon rahmat dan lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa, agar latihan dapat berjalan lancar, aman dan selamat. Terbang malam bagi seorang Pilot merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan dan membutuhkan latihan rutin karena terbang malam hanya mengandalkan instrument di dalam kockpit disamping visual dengan alat bantu berupa lampu penerangan yang ada di dua sisi landasan. Untuk itu para penerbang dituntut lebih teliti dan hati-hati dalam menerbangkan pesawatnya.


“Kemampuan dan keahlian terbang malam harus benar-benar dikuasai setiap Pilot, hal ini terkait dengan keberadaan Penerbang yang harus siaga setiap saat menerima perintah Komando Atas untuk mengamankan wilayah NKRI, sehingga setiap saat kualifikasi kemampuan setiap penerbang harus terus meningkat agar mampu melaksanakan tugas dengan baik setiap saat”, demikian Letkol Pnb Reza menjelaskan.


Jika Komando Atas memberikan Perintah untuk melaksanakan operasi penerbangan di malam hari, maka seorang pilot harus siap dan mampu melaksanakannya dengan baik. Para Penerbang yang bertugas mengawal wilayah Dirgantara Nasional tersebut harus siap melaksanakan tugasnya setiap saat. Oleh karenanya operasi Latihan terbang malam ini menjadi penting dan harus dilaksanakan dengan serius tanpa mengabaikan safety factor.


Kegiatan latihan operasi terbang malam yang saat ini dilakukan, bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme baik skill (keahlian) maupun kemampuan terbang para penerbang dan seluruh crew pesawat dalam mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya gangguan, ancaman serta pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh pihak lain, baik yang datang pada siang hari maupun pada malam hari.



Sumber : TNI AU

Sabtu Bakorkamla Resmikan KN Kuda Laut 4803

BATAM-(IDB) : Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Djoko Suyanto yang juga Ketua Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) dijadwalkan akan meresmikan kapal patroli Bakorkamla KN Kuda Laut 4803.
 
Acara peresmian kapal patroli Bakorkamla KN Kuda Laut 4803 akan berlangsung di Dermaga Satgas 1 Tim Korkamla Barelang, Batam, Sabtu (8/2/2014) mendatang.


"Rencananya seperti itu, setelah peresmiannya, nantinya beliau juga akan melihat dari dekat kondisi KN Kuda Laut 4803," kata Kabag Persidangan, Humas dan Protokol (PHP) Bakorkamla Kolonel (KH) Edi Fernandi dalam pesan singkat BlackBerry Messanger kepada Tribun Batam (Tribunnews.com Network), Kamis (6/2/2014).


Diberitakan sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut Laksamana Madya Bambang Suwarto, Jumat (24/1/2014) siang, meluncurkan Kapal Negara (KN) Kuda Laut 4803, yang sebelumnya dibangun di galangan Kapal PT Batam Expresindo Shipyard.


Kapal yang dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 58 miliar tersebut, merupakan jenis yang sama dengan kapal yang dimiliki Bakorkamla sebelumnya.


"Ini kapal ketiga dengan jenis serupa yang dimiliki Bakorkamla dan akan ditempatkan untuk pengamanan perairan wilayah perairan barat, tengah, dan timur Indonesia," jelas Bambang Suwarto di lokasi peluncuran PT Batam Expresindo Shipyard Tanjunguncang, Batam.


KN Kuda Laut 4803 tersebut, memiliki panjang mencapai 48 meter, menggunakan mesin berkecepatan 29,5 knot dan mampu bergerak hingga batas 200 mil laut (370 km) dari lepas pantai. Sehingga sangat efektif untuk pengamanan perairan laut Indonesia.


Kapal ketiga berukuran 48 milik Bakorkamla ini pun, memiliki mesin penggerak 3x1.400 HP (marine diesel) dan telah dilakukan uji Hidrodinamik di Laboratorium Hidrodinamik BPPT di kompleks ITS Surabaya pada awal Februari 2013.


"Produk ini juga dilengkapi fasilitas informasi dan komunikasi yang modern dan terintegrasi ke salah satu radar Bakorkamla dari Aceh sampai Merauke," kata dia.


Kapal yang dibangun oleh industri perkapalan dalam negeri mengandung 70 persen bahan lokal dan dikerjakan anak-anak bangsa.


"Kami sudah mengajukan sejumlah persenjataan pada Kementerian Pertahanan untuk pertahanan jika terjadi gangguan saat patroli, bukan untuk melakukan penyerangan," jelasnya lagi.


Senjata tersebut meliputi senjata penyemprot air hingga 100 meter dan bertekanan tinggi, meriam ukuran 20 centimeter, dan senjata untuk perorangan.


Pada akhir 2013, Bakorkamla juga meluncurkan KN Bintang Laut 4801 dan KN Singa Laut 4802 dengan spesifikasi sama yang juga dibangun di Galangan Kapal Batam.


Pembangunan kapal patroli sudah disesuaikan dengan RPJM dan Rencana Strategis (Renstra) Bakorkamla RI 2010 sampai 2014, khususnya untuk mencapai amanat turunnya illegal activities sebanyak 70 persen dan peningkatan ketertiban di laut sebanyak 80 persen dalam rentang waktu tersebut.


"Hingga akhir 2014, kami akan memiliki enam kapal serupa. Dua akan ditempatkan di perairan barat, dua di tengah dan dua lain di timur Indonesia. Ini sesuai dengan rencana strategis pengamanan perairan Indonesia," kata Bambang.




Sumber : Tribunnews

T50i-GE Segera Diserah Terimakan

MAGETAN-(IDB) : Sejumlah anggota Komisi I DPR RI mengamati pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle di hanggar Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Magetan, Rabu (5/2). 

Sebanyak 16 unit pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle buatan Korean Aerospace Industries (KAI) pesanan Kementerian Pertahanan yang dikirim ke Lanud Iswahjudi secara bertahap tersebut secara resmi akan diserahkan oleh KAI kepada pemerintah RI pada 13 Februari mendatang. Selanjutnya, pesawat tersebut akan ber-homebase di Skadron 15 Lanud Iswahjudi.



Sumber : Antara

Kesiapan Indonesia Pengadaan Kapal Selam Kelas 877EKM

JAKARTA-(IDB) :Indonesia nampaknya akan membeli dua kapal selam kelas 877EKM dari Rusia. Keputusan akhir mengenai pembelian itu belum ada, namun dipastikan keputusan itu akan diambil pada masa kepresidenan sekarang dan tak akan diwariskan kepada pemerintahan baru pasca 20 Oktober 2014. Apabila Indonesia memutuskan membeli kapal selam konvensional itu, Jakarta harus mempersiapkan diri dari aspek logistik.

Saat Jakarta membatalkan rencana pengadaan kapal selam kelas Kilo pada 2008, alasan yang dikemukakan antara lain karena kapal selam Rusia itu memerlukan dukungan infrastruktur. Sementara Indonesia saat itu konon tak mempunyai dana guna membangun infrastruktur tersebut. Sejak beberapa tahun lalu, kekuatan laut Indonesia membangun infrastruktur kapal selam di Teluk Palu. Sehingga apabila ada pihak yang mengajukan alasan infrastruktur untuk membatalkan rencana akuisisi dua kapal selam kelas Kilo saat ini, alasan itu jelas hanya dibuat-buat saja. 
Persiapan lainnya adalah menyiapkan dukungan logistik terpadu bagi sistem senjata asal negeri kelahiran Mikhail Gorbachev itu. Dalam pengadaan kapal perang selama ini, salah satu kelemahan Indonesia adalah tidak didukung dengan dukungan logistik terpadu. Sehingga tak aneh kalau kapal perang yang tergolong baru tak bisa beroperasi sementara karena suku cadang tak tersedia di Dopusbektim. Isu ini menjadi tantangan bagi pengadaan kapal selam kelas Kilo nantinya.
Berikutnya adalah percepatan penyiapan awak kapal selam. Rencana penyiapan awak kapal selam memang sudah ada saat ini karena terkait pengadaan kapal selam fotokopi dari Negeri Ginseng. Apabila akuisisi kapal selam asal Rusia disetujui, tentu saja harus disiapkan rencana rekrutmen baru dalam jumlah yang tak sedikit. Apalagi pengoperasian kapal selam Rusia memiliki karakteristik sendiri dibandingkan dengan kapal selam asal Jerman.

Kerentanan Rencana Pengadaan Kapal Selam 877EKM

Indonesia akan segera berunding dengan Rusia mengenai rencana pengadaan kapal selam 877 EKM alias kelas Kilo. Kalaupun pada akhirnya Jakarta dan Moskow mencapai kesepakatan soal jual beli kapal selam itu, bukan berarti kapal selam itu dapat dipastikan akan mengisi pangkalan Angkatan Laut Ujung dan atau Teluk Palu. Masih ada kerentanan yang dapat menghambat kehadiran kapal selam yang ditakuti oleh Barat itu di Indonesia.

Kerentanan itu adalah pemerintahan baru Indonesia pada 20 Oktober 2014. Tidak ada jaminan pemerintahan baru nantinya akan meneruskan program yang dilaksanakan oleh pemerintahan saat ini.

Apalagi ada kecenderungan dalam politik Indonesia yaitu "bumi hangus" kebijakan alias diskontinuitas kebijakan. Maksudnya, kebijakan pemerintahan lama tak diteruskan hanya karena pemerintahan baru tak suka alias berbeda aliran politik dengan pemerintahan yang digantikannya. Hal itu dapat terjadi dalam urusan akuisisi kapal selam dari Rusia apabila pemerintahan saat ini mencapai kata sepakat dengan pemerintahan Vladimir Vladimirovich Putin.

Selain soal "bumi hangus" kebijakan, kerentanan lain muncul dari lobi asing yang tak menghendaki kekuatan laut Indonesia mengoleksi kapal selam 877EKM dalam armadanya. Gagal melobi pemerintahan saat ini bukan berarti lobi berakhir, justru tergantinya pergantian pemerintahan memunculkan peluang untuk melobi pemerintahan baru. Situasi akan semakin menguntungkan pihak pelobi apabila pelobi memegang "kartu truf" pemerintahan baru. Sudah menjadi rahasia, untuk dapat duduk di kursi belakang sedan Mercedez Benz bernomor polisi RI-1 dan dikawal 24 jam selama 5 tahun oleh Paspampres membutuhkan investasi tak sedikit.



Sumber : DTT

Australia Hadiahkan Kapal Patroli untuk Malaysia

Malaysia kerap dijadikan transit pencari suaka sebelum ke Indonesia

DARWIN-(IDB) : Pemerintah Australia mengatakan akan menghadiahi Malaysia dengan dua kapal patroli, sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi penyelundupan manusia di kawasan itu.

Sebagian besar kapal pencari suaka dengan tujuan Australia berangkat dari Indonesia, tapi Malaysia kerap dijadikan negara transit untuk mengirim orang melalui perbatasan Thailand-Malaysia dan menyeberangi Selat Malaka.

Kapal-kapal jenis Bay Class dengan awak 12 orang, yang diberikan oleh Australia, akan dikirim pada 2015.

Menteri Imigrasi Scott Morrison menyebut hal itu sebagai strategi operasional praktis untuk mencegah perdagangan jahat."

Kapal Patroli Untuk Sri Lanka

Pada akhir 2013, Australia memberikan dua kapal patroli kepada Kolombo dengan alasan yang sama.

Puluhan kapal pencari suaka juga berangkat dari Sri Lanka dan menempuh perjalanan tiga minggu ke Australia.

Morrison tahun lalu mengatakan kebijakan kritis pemerintah adalah mencegah pencari suaka menyeberangi perbatasan Thailand-Malaysia dan mencegah mereka tiba di Indonesia.

"Malaysia adalah mitra kunci dalam upaya regional dan bilateral melawan penyelundupan manusia, karena digunakan sebagai negara transit bagi orang yang hendak mencapai Australia dengan kapal," kata Morrison pada hari Kamis.

"Kapal ini akan meningkatkan kemampuan satuan pengamanan perbatasan laut Malaysia dan menghentikan sindikat penyelundupan manusia."




Sumber : Detik