MOSCOW-(IDB) : Presiden Rusia Vladimir
Putin, Rabu (26/2/2014), memerintahkan latihan perang untuk menguji
kesiapan perang angkatan perang Rusia yang ditempatkan di wilayah barat
negeri itu termasuk di kawasan yang berbatasan dengan Ukraina.
"Panglima tertinggi memerintahkan latihan untuk melihat kesiapan kapabilitas pasukan untuk menghadapi situasi krisis," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu seperti dikutip kantor berita Interfax.
Latihan itu melibatkan prajurit angkatan darat, laut dan udara yang berbasis di distrik militer barat, sebuah daerah luas yang berbatasan dengan Ukraina, Belarus, republik-republik Baltik, Finlandia dan Antartika.
Latihan militer untuk memeriksa kesiapan angkatan bersenjata ini akan digelar hingga 3 Maret mendatang.
Latihan yang tak direncanakan sebelumnya ini muncul di tengah kisruh politik yang terjadi di Ukraina yang berujung pencopotan Vitor Yanukovych yang pro-Rusia dari jabatan presiden.
Kejatuhan Yanukovych ini menimbulkan sentimen separatisme terutama di kawasan dengan penduduk yang menggunakan bahasa Rusia yaitu di Semenanjung Krimea.
Tahun lalu, Putin juga memerintahkan latihan mendadak seperti ini, namun saat itu Putin mengatakan latihan militer mendadak harus menjdi sebuah kegiatan rutin angkatan bersenjata.
Dalam latihan yang digelar pada Juli tahun lalu, diikuti sebanyak 80.000 prajurit di kawasan timur jauh Rusia. Latihan itu menjadi sebuah latihan terbesar yang dilakukan Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
"Panglima tertinggi memerintahkan latihan untuk melihat kesiapan kapabilitas pasukan untuk menghadapi situasi krisis," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu seperti dikutip kantor berita Interfax.
Latihan itu melibatkan prajurit angkatan darat, laut dan udara yang berbasis di distrik militer barat, sebuah daerah luas yang berbatasan dengan Ukraina, Belarus, republik-republik Baltik, Finlandia dan Antartika.
Latihan militer untuk memeriksa kesiapan angkatan bersenjata ini akan digelar hingga 3 Maret mendatang.
Latihan yang tak direncanakan sebelumnya ini muncul di tengah kisruh politik yang terjadi di Ukraina yang berujung pencopotan Vitor Yanukovych yang pro-Rusia dari jabatan presiden.
Kejatuhan Yanukovych ini menimbulkan sentimen separatisme terutama di kawasan dengan penduduk yang menggunakan bahasa Rusia yaitu di Semenanjung Krimea.
Tahun lalu, Putin juga memerintahkan latihan mendadak seperti ini, namun saat itu Putin mengatakan latihan militer mendadak harus menjdi sebuah kegiatan rutin angkatan bersenjata.
Dalam latihan yang digelar pada Juli tahun lalu, diikuti sebanyak 80.000 prajurit di kawasan timur jauh Rusia. Latihan itu menjadi sebuah latihan terbesar yang dilakukan Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Sumber : Kompas