Pages

Minggu, Desember 15, 2013

Nasib Satelit Pertahanan, APBN 2014 Terlanjur Diketok

Rencana embelian satelit militer antipenyadapan disetujui Komisi I. Banggar juga menyatakan siap mendukung. Namun, pemerintah belum mengajukan anggarannya

JAKARTA-(IDB) : Badan Anggaran (Banggar) DPR siap mendukung pengadaan satelit militer guna menangkal aksi penyadapan negara lain. Banggar akan memberikan lampu hijau anggaran bagi pengadaan satelit tersebut. 



Masalahnya, kata Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit, pemerintah belum nengajukan anggaran untuk itu. "Belum ada pengajuan secara resmi untuk pengadaan satelit jalur militer yang dikabarkan segera dibeli pada tahun depan," ujar Ahmadi kepada JurnalParlemen, Minggu (14/12).



Pada 2012, kata dia, memang sempat pengajuan anggaran. Cuma, karena dananya belum tersedia, program itu ditunda. Tapi, paska ribut-ribu isu penyadapan Australia terhadap petinggi negeri ini, pengadaan satelit miiter itu dinilai tak bisa ditunda lagi. 



Anggota Komisi DPR Fayakhun Andriadi mengungkapkan, saat rapat tertutup dengan Kementerian Pertahanan, anggaran pengadaan satelit militer sudah dibahas meski detail. Namun, sudah ada perkiraan dana yang dibutuhkan, yakni sekitar Rp 5-7 triliun. Dana sebesar itu akan dianggarkan dalam APBN tahun 2014. 



Namun, menurut Ahmadi, hal itu sulit dilakukan. Sebab, UU APBN 2014 sudah telanjur disahkan. "Solusinya adalah anggaran untuk pembelian satelit militer itu diajukan dan dimasukkan saja dalam APBN Perubahan 2014," katanya.



Solusi lain, Kementerian Pertahanan memanfaatkan anggaran tahun 2014 untuk membeli satelit dengan cara menghemat penggunaan anggaran pada pos-pos tertentu. "Setelah itu baru dilakukan pengajuan penambahan anggaran untuk mengisi dari pos yang anggarannya dipakai untuk membeli satelit tersebut, kemudian hal itu  diajukan dalam APBN-P 2014," tegasnya.



Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyatakan ingin Indonesia punya sendiri satelit militer yang bisa menangkal penyadapan. Selama ini militer Indonesia terpaksa menyewa alat dari pihak lain. Menhan berharap Indonesia memperkuat pembangunan pertahanan siber.



Pertahanan siber itu akan dikendalikan oleh Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS), Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), dan Polri. Rencana ini merupakan rekomendasi rapat Komisi I dengan sejumlah instansi terkait membahas kasus penyadapan Australia, Kamis, 28 November 2013.



Sumber : Jurnamen

Menhan Kunjungi Divisi Infanteri 2 Kostrad Di Malang

MALANG-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro melakukan kunjungan ke Divisi Infanteri (Divif) 2 Kostrad, Sabtu (14/12) di Singosari, Malang, Jawa Timur. Kunjungan ini dilakukan dalam sela – sela kunjungan kerjanya ke Malang dalam rangka memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
 
Menhan yang didampingi Kepala Staff Kostrad Mayjen TNI Indra Hidayat dan Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen TNI Paryanto serta beberapa pejabat di lingkungan Kemhan, disambut oleh Panglima Divif 2 Kostrad Mayjen TNI AgusKriswanto beserta jajarannya.


Dalam kunjungannya yang dilakukan secara singkat tersebut, Menhan dan rombongan berkesempatan menerima paparan laporan Satuan dari Panglima Divif 2 Kostrad, dilanjutkan dengan peninjauan Simulator Lapangan Tembak milik Divif 2 Kostrad.



Sumber : DMC

Alasan Australia Sadap Ani Yudhoyono (2)

CANBERRA-(IDB) : Ada sejumlah faktor yang tampaknya telah membuat Defence Signals Directorate (DSD), lembaga mata-mata Australia yang sekarang dikenal sebagai Australian Signals Directorate (ASD), menaruh minat pada Ibu Ani Yudhoyono pada tahun 2009, saat penyadapan terhadapnya dan suaminya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terjadi. Ketika SBY memulai masa jabatan presidennya untuk lima tahun pertamanya tahun 2004, para diplomat AS menilai bahwa suara istrinya "hanya salah satu dari banyak pihak" yang dia dengarkan dalam "pembahasan panjang tentang urusan negara."

Tetapi hal itu mulai berubah dalam periode pertama itu. Demikian laporan di The Australian, Sabtu (14/12).

Ani Yudhoyono, yang adalah putri Sarwo Edhie Wibowo, seorang letnan jenderal yang mengepalai pasukan khusus Indonesia saat penumpasan gerakan komunis tahun 1960-an, sejak awal karir politik SBY telah memainkan peran aktif dengan membantu kampanye suaminya.

Menurut The Australian, persoalan bagi badan-badan intelijen yang ingin mempelajari lebih jauh pemikiran terdalam SBY adalah bahwa dia merupakan sosok penyendiri yang jarang mengungkapkan pemikirannya bahkan kepada kolega-kolega dekat. Tren itu tampak jelas pada masa jabatan pertamanya, sehingga meningkatkan ketergantungannya pada istrinya sebagai orang kepercayaan dalam urusan politik.

Media itu mengutip seorang pakar yang mengatakan, "Di depan umum mereka punya gaya yang sangat agung soal kepresidenan. (Dalam kehidupan privat) mereka membaca koran bersama-sama di pagi hari, mereka senang dan sedih bersama-sama, saling terbuka dan curhat satu sama lain."

Pada Oktober 2007, orang-orang Amerika mencatat dalam telegram rahasia mereka, yang kemudian diungkapkan WikiLeaks, "Ibu Ani satu-satunya orang yang Presiden benar-benar bisa percaya untuk setiap masalah dan saat Presiden memasuki paruh kedua masa jabatannya, ia semakin satu langkah dengan istrinya."

Selama 2009, badan-badan intelijen Australia mencoba untuk mengungkap peran Ibu Ani dalam apa yang mereka yakini merupakan sebuah rencana suksesi presiden yang kompleks. Badan-badan intelijen Australia mengendus, keluarga SBY ingin memastikan kursi presiden RI tetap ditangan mereka walau masa jabatan SBY untuk periode kedua berakhir tahun 2014. Menurut laporan The Australian itu, Ibu Ani selalu menggengam ambisi tinggi bagi anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, seorang perwira militer lulusan Harvard yang kini berusia 35 tahun. Orang di lingkaran dalam mengatakan, pada 2009 Presiden SBY dan istrinya memikiran rencana untuk memasang Ibu Ani sebagai presiden pada 2014 sampai anak mereka itu sudah cukup umur untuk menduduki kursi itu tahun 2019.

Rencana tersebut tampaknya kandas, paling tidak karena jajak pendapat menunjukkan tingkat elektabilitas Ani Yudhoyono sangat rendah, yaitu hanya hampir 4 persen.

Namun kembali ke tahun 2009, rencana suksesi tersebut dianggap serius. Seorang wartawan dipekerjakan khusus untuk menulis artikel tentang Ibu Ani di newsletter partai, tampaknya untuk meningkatkan profilnya.

Menurut The Australian, seandainya rencana itu berlanjut, hal itu tentu akan punya konsekuensi signifikan bagi politik Indonesia, dan tentu saja Australia.

Pengaruh Ibu Ani yang sedang naik ketika itu tidak terbatas pada suaminya. Dia juga mengerahkan kekuasaan terkait perubahan di kabinet SBY dan orang-orang di lingkaran dalam. Kedubes AS mengidentifikasi dia sebagai pengaruh utama di balik keputusan SBY menyingkirkan  wakil presiden Jusuf Kalla dari calon wakil presiden pada pemilu 2009.

Jika badan-badan intelijen, entah dengan cara bagaimana, bisa memantau hubungan Ibu Ani dengan elite politik Indonesia, hal itu bisa membantu Canberra untuk lebih memahami dinamika internal yang membentuk politik Indonesia.

Faktor lain dalam menyadap Ibu Ani diyakini karena peran aktif yang dia mainkan tahun 2009 dalam membangun konstituen politik di Indonesia. Karya belakang layarnya dipuji karena berperan mengamankan kemenangan SBY pada pemilu bulan Juli tahun itu dengan raihan suara 60 persen.

Menurut The Australian, para pengamat mengatakan, SBY, jika memungkinkan, lebih suka menyerahkan kepada istrinya dan para pembantu istrinya untuk menjangkau konstituen politik kunci. "Ibu Ani mengontrol banyak hal ini, sebagian karena dia seorang penggerak dan SBY, sebagai Presiden, tidak ingin tangannya kotor," kata salah satu orang dalam.

Dengan memonitor ibu negara, badan mata-mata Australia juga berharap untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang posisi keuangan keluarga ibu negara Indonesia itu dan jaringan patronase yang mengalir dari situ.

Pada awal Juni 2006, para diplomat AS di Jakarta mencatat dalam sejumlah telegram mereka tentang upaya-upaya keluarga Presiden, "terutama ibu negara Kristiani Herawati ... untuk mendapatkan keuntungan finansial dari posisi politiknya. Ibu Negara Kristiani Herawati semakin berusaha untuk mendapat keuntungan pribadi dengan bertindak sebagai broker atau fasilitator untuk usaha bisnis ... Banyak kontak juga memberitahu kami bahwa anggota keluarga Kristiani telah mulai membangun perusahaan demi mengkomersilkan pengaruh keluarga mereka."

Dalam masalah keamanan, diyakini bahwa badan-badan intelijen Australia juga menaruh minat terkait link ibu negara itu dengan kelompok Islam saat dia berusaha untuk mengamankan suara dari kelompok itu bagi suaminya. Ketika itu, dukungan rakyat untuk partai-partai Islam di Indonesia semakin berkurang. Dalam pemilihan parlemen pada April 2009 terungkap penurunan dukungan bagi partai-partai berbasis agama dari 38 persen di tahun 2004 menjadi hanya 28 persen pada 2009 itu.

Namun kelompok-kelompok Islam masih merupakan konstituen penting bagi keluarga yang berkuasa itu, terutama karena salah satu rival politik SBY dalam pemilu 2009, yaitu Wakil Presiden Jusuf Kalla, mencoba untuk menggambarkan keluarga yang berkuasa itu tidak Islami. The Australian menulis, ketika Kalla menyebarkan desas-desus bahwa Ibu Ani mungkin seorang Kristen karena dia jarang memakai jilbab, tuduhan itu mendorong sang ibu negara untuk mulai memakai jilbab.

Pada Juli 2009, kedutaan AS menulis, "Yudhoyono tahu pentingnya Islam di Indonesia, dia menjelaskan dia seorang Muslim yang taat dan dia telah melakukan ibadah haji. Ia juga menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang berbasis Islam yang telah bergabung dengan koalisinya, seperti PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Selain itu, dia saat itu mendukung isu-isu yang menjadi perhatian komunitas Muslim, termasuk mengenai Timur Tengah atau dengan mendukung RUU anti-pornografi yang kontroversial."

Tidak ada dugaan bahwa SBY atau Ibu Ani memberi dukungan finansial dan politik untuk elemen Islam radikal. Keduanya merupakan lawan gigih ekstremisme dan terorisme, dan pendukung kuat bagi Indonesia yang sekuler. Namun selama satu dekade teror bom marak terjadi di Indonesia, badan-badan intelijen asing penasaran untuk tahu semua yang mereka bisa tahu tentang struktur kekuasaan dan hubungan antara istana presiden dan kelompok Islam besar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

DSD dan lembaga lainnya juga sangat penasaran tahun 2009 itu untuk tahu lebih banyak soal aliansi politik Partai Demokrat dan PKS yang berbasis Islam, yang saat itu digambarkan penulis yang berbasis di Washington, Sadanand Dhume, sebagai versi Indonesia dari Ikhwanul Muslimin. "Para pemimpin partai itu (PKS) adalah pendukung vokal Abu Bakar Bashir, pemimpin spiritual Jemaah Islamiyah, kelompok teroris yang bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Bali yang menewaskan ratusan orang."

Pada Agustus 2009, ketika sejumlah dokumen yang dibocorkan Edward Snowden memperlihatkan DSD berusaha untuk memantau pemikiran para pemimpin Indonesia, termasuk SBY dan istrinya, para agen mata-mata Australia sedang sibuk dalam uapaya untuk memecahkan misteri pemboman yang terjadi bulan sebelumnya di Hotel Marriott dan Ritz-Carlton Jakarta yang menewaskan tujuh orang , termasuk tiga warga Australia. Saat itu, dalang pengeboman Noordin Mohammad Top masih dalam pelarian. Dalam konferensi pers di luar istana presiden setelah serangan itu, SBY secara emosional menunjukkan sejumlah fotonya dirinya yang telah digunakan sebagai target oleh orang-orang bertopeng tak dikenal yang memegang senjata. "Aksi teroris ini diyakini telah dilakukan oleh kelompok teroris tetapi belum tentu jaringan teroris yang sudah kita kenal sejauh ini di Indonesia," katanya. Hanya sebulan kemudian Noordin M Top tewas dalam serangan yang dilakukan oleh tim anti-teroris Indonesia.

Pemboman di dua hotel itu menaikkan jumlah korban tewas warga Australia dalam pemboman teroris di Indonesia menjadi 95 orang antara tahun 2002 dan 2009. Lembaga-lembaga mata-mata Australia punya minat besar soal pemikiran terdalam Presiden SBY dan istrinya pada masa bergejolak itu, ketika nyawa warga Australia jadi korban.

Meski demikian, ada perbedaan tentang bagaimana menafsirkan peristiwa di Indonesia itu, baik di dalam komunitas intelijen Australia maupun antara Canberra dengan Washington. Orang-orang Amerika, terutama CIA, cenderung berpandangan pesimis tentang Indonesia saat itu ketimbang Organisasi Intelijen Pertahanan Australia (DIO) dan kantor perdana menteri Office of National (ONA).

CIA lebih cemas ketimbang DIO atau ONA tentang prospek Indonesia bisa bergerak ke arah negara Islam yang berhaluan garis keras. CIA mendapat sejumlah dukungan dalam hal ini dari agen mata-mata domestik Australia, ASIO, yang lebih hati-hati tentang ancama Islam Indonesia ketika itu dibandingkan badan-badan intelijen Australia lainnya.

Keputusan untuk menyadap telepon SBY, istrinya dan pemimpin senior Indonesia lainnya mungkin telah dibuat DSD tetapi juga bisa saja diminta oleh mitranya, NSA.

Perdebatan soal benar atau salah menyadap telepon pribadi SBY dan istrinya telah berlangsung di Australia beberapa bulan lalu. Para pengecam umumnya masuk dalam dua kubu, mereka yang menganggap bahwa semua bentuk mata-mata merupakan ilegal dan tidak bermoral, dan mereka yang menerima bahwa semua negara saling memata-matai, tetapi mempertanyakan apakah lembaga Australia telah melampaui batas ketika juga menyadap ibu negara Indonesia.

The Australian menutup artikel panjangnya dengan mengatakan, Indonesia adalah teman Australia tetapi juga sebuah raksasa, tetangga Islam yang secara historis tidak stabil yang demokrasinya relatif masih bayi dan di mana teroris telah merenggut banyak nyawa warga Australia dalam satu dekade terakhir. Dalam konteks itu, keputusan untuk menyadap ibu negara Indonesia yang cerdas, berkuasa, yang digambarkan oleh para diplomat Amerika sebagai "cabinet of one" buat suaminya, Presiden Yudhoyono, tidaklah begitu mengejutkan.




Sumber : Kompas

Alasan Australia Sadap Ani Yudhoyono (1)

CANBERRA-(IDB) : Pada 17 Oktober 2007, sebuah telegram rahasia dikirim Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk para diplomat Amerika di Canberra, Australia, dan CIA. Isinya, saat terungkap enam tahun kemudian, menjadi aspek paling kontroversial dari skandal mata-mata Australia terhadap Indonesia karena sasarannya adalah ibu negara Indonesia.

Telegram tersebut membahas "dinamika baru" dalam keseimbangan kekuasaan di pentas politik Indonesia dengan munculnya seorang pemain yang menjadi penasihat paling berpengaruh bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, orang penting baru ini, kata telegram itu, bukan wakil presiden, bukan pula anggota kabinet inti SBY. Dia adalah istri SBY, yaitu Kristiani Herawati, atau dikenal sebagai Ibu Ani Yudhoyono. Demikian laporan media Australia, The Australian, dalam situs webnya, Sabtu (14/12/2013).

"Menurut sejumlah kontak, ibu negara Indonesia telah menancapkan pengaruhnya ke Istana dan muncul sebagai penasihat tak terbantahkan bagi Presiden SBY," kata telegram itu. "Naiknya Kristiani Herawati rupanya mengorbankan para penasihat penting lainnya. Ibu negara diduga telah memanfaatkan aksesnya ke Presiden demi membantu teman-temannya dan meremehkan para musuhnya, termasuk Wakil Presiden (Jusuf) Kalla," tulis laporan itu.

Telegram itu mengatakan, Ibu Ani membatasi akses para penasihat lain ke Presiden dan bahwa "dengan memperkuat perannya sebagai gatekeeper, ibu negara mampu menyediakan bagi Presiden pandangan dan perspektif kebijakan yang dipilihnya sendiri."

Pandangan yang termuat dalam telegram pihak Amerika itu dibagikan badan-badan intelijen Australia, yang juga mencatat pengaruh Ibu Ani tersebut. Di kalangan intelijen Barat, Ibu Ani diketahui tidak punya minat untuk jadi presiden, tetapi telah menjadi broker kekuasaan di dalam pemerintahan negara tetangga terbesar dan terpenting bagi Australia.

Bagi lembaga intelijen Australia Defence Signals Directorate (DSD) dan sejumlah badan mata-mata lain di Canberra, mereka secara alamiah penasaran untuk tahu lebih banyak tentang dinamika baru di Jakarta tersebut. Mereka mempertimbangkan apakah peran kekuasaan Ibu Ani merupakan bagian dari rencana yang dicurigai untuk membuat dinasti keluarga yang berpuncak anak sulungnya akhirnya akan menjadi presiden. Dan, apa dinamika antara Ibu Ani dan kelompok-kelompok Islam yang dia rayu untuk menopang dukungan politik buat suaminya?

Menurut The Australian, ketika keputusan diambil pihak DSD untuk memantau telepon Presiden Yudhoyono dan rekan-rekan paling senior dalam kepemimpinannya, diyakini bahwa ada alasan kuat untuk juga menyasar ponsel milik Ibu Ani. "Memantau pemikiran dan koneksi penasihat politik terdekat Presiden sangat berguna," kata salah satu orang dalam di operasi itu yang meminta tidak disebutkan namanya.

"Dengan siapa dia berurusan secara keuangan, siapa berperan sebagai apa dalam partai, bagaimana struktur dan apa basis kekuatan yang sedang bergeser di Indonesia? Setiap badan intelijen akan senang untuk memiliki informasi tersebut."

Namun, bulan lalu, ketika dokumen yang dibocorkan mantan karyawan Badan Keamanan Nasional (NSA) AS, Edward Snowden, itu menunjukkan bahwa pada 2009 DSD telah menyasar ponsel SBY, Ibu Ani, dan delapan pemimpin Indonesia lainnya, respons awal dari banyak kalangan di Indonesia dan Australia adalah, "Mengapa harus ibu negara?" Para ibu negara hidup dalam bayang-bayang para suami mereka, tersenyum malu-malu di depan umum, mendukung aksi amal, dan membesarkan anak-anak. Menyadap ponsel mereka pasti hanya akan menghasilkan informasi tentang daftar belanja dan gosip murahan. Itu pasti langkah yang terlalu jauh, sebuah langkah arogan yang melampaui batas dari negara yang badan mata-matanya tampak bertindak di luar kendali.

Menurut The Australian, tampaknya SBY setuju bahwa penyadapan telepon istrinya merupakan langkah yang terlalu jauh. Lihat saja kemarahan yang terpancar dari tweet awalnya di Twitter setelah berita itu tersiar.

Namun, Inquirer mengatakan, badan-badan intelijen yakin ada alasan keamanan nasional untuk membenarkan penyadapan terhadap Ani Yudhoyono. Keputusan untuk memantau teleponnya jelas disengaja dan diperhitungkan, dan tidak didasarkan pada gagasan sembrono bahwa DSD mencoba untuk mendengarkan hanya karena hal itu bisa dilakukan. Keputusan untuk menyadap juga tidak hanya didasarkan pada kenyataan bahwa SBY sesekali menggunakan ponsel istrinya dan bukan miliknya sendiri.

Sifat hubungan pembagian kekuasaan antara SBY dan Ibu Ani membuat tak terelakkan bagi DSD saat memutuskan untuk menyadap telepon Presiden SBY, maka mereka juga menyadap ponsel  Ibu Ani.

Kantor Perdana Menteri Australia menolak untuk mengomentari laporan itu. Pihak kementerian mengatakan, mereka tidak mengomentari masalah intelijen.




Sumber : Kompas

KASAD Buka Pameran Alutsista Di Kodam V/Brawijaya

SURABAYA-(IDB) : Peresmian pembukaan pameran Alutsista TNI AD oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman ditandai dengan penekanan tombol oleh Kasad didampingi oleh Ibu Kasad Ibu Wanti Budiman. Setelah itu para penari dengan menggunakan pakaian Jember Fashion Carnaval menempatkan diri di pintu masuk Pameran Alutsista untuk mengantar Kasad melaksanakan peninjauan pameran ke tempat Pameran Alutsista TNI AD. 


Acara pembukaan Pameran Alutsista Tempur TNI AD ini diawali dengan tarian “Selamat Datang” kreasi Kontemporer dari Karisma Dancer. Yang dilanjutkan dengan Sambutan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP. dan sambutan Kasad Jenderal TNI Budiman. Kasad dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pameran Alutsista seperti ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI Angkatan Darat kepada masyarakat. Lebih lanjut Kasad menjelaskan bahwa pajak yang dibayarkan oleh rakyat kepda pemerintah lalu kemudian dibelikan alutsista untuk kepntingan pertahanan negara dalam menjaga kedaulatan NKRI. 


Kasad secara resmi membuka acara tersebut tepat pada pukul 15.35 dengan menekan tombol sabagai tanda pameran Alutsista dibuka secara resmi dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Pada kesempatan ini juga dilaksanakan penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Karya Cipta Teknologi TNI AD berupa Patung, Piagam penghargaan dan uang pembinaan (secara simbolis dalam bentuk steorofom). 


Biasanya lapangan Makodam V/Brawijaya biasanya   lengang   kini pada Jumat (13/12-2013) telah dipenuhi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AD. Sejumlah Alutsista yang sudah tergelar disekitar Makodam V Brawija. Alutsista ini yang dipamerkan mulai dari  Tank Leopard, Tank Marder 1A3, 14 Unit Tank Tarantula, 13 Unit Tank AMX 105 mm, 13 Unit Tank Anoa,  2 Unit Tank Panhard, 2 Unit Tank Saladin, 45 Unit Tank Scorpion, 2 Unit Tank Scorpion Non 90, Tank Stormer Komando, Tank Stormer APC, 6 Pucuk Meriam 105 mm/Tarik M101, 6 Pucuk Meriam 105 mm, 12 pucuk Meriam 57 mm, 6 Pucuk Rain Metal 20 mm, 3 Unit Helly Bolco 105, 3 Unit Helly Serbu MI-35 (Rusia), 4 Unit Helly Serbu MI 17 (Rusia), 2 Unit Helly Bell 205 dan 3 Unit Helly Bell 412. 


Perlu diketahui bahwa peserta Pameran Alutsista berasal dari kecabangan-kecabangan di TNI AD  seperti kecabangan Infanteri, Kavaleri, Armed, Arhanud, Zeni, Kesehatan, Perhubungan, Perbekalan dan Angkutan, Peralatan, Dittopad, Dispenad, Litbang TNI AD. Kemudian sejumlah Perguruan Tinggi ikut ambil bagian dalam pemeran ini seperti  Institut Teknologi Surabaya/ITS, Intitut Teknologi Nasional (ITN), Universitas Pembangunan Nasional (UPN). 


TNI AD menyelenggarakan Pameran Alutsista dan Industri Strategis Berskala Nasional mulai hari Jum’at (13/12) sampai dengan tanggal 17 Desember 2013.  Pameran ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika ke 68 dan Hari Ulang Tahun ke-65 Kodam V/Brawijaya tahun 2013. Setelah acara pembukaan Kasad Jenderal TNI Budiman melanjutkan kunjungan ke stand-stand di dampingi Gubernur Jawa Timur Sukarwo Kapolda Jawa Timur dan para pejabat teras Angkatan Darat.  


Selesai berkeliling mengunjungi stand pameran, Kasad Jenderal TNI Budiman melanjutkan kegiatan konferensi pers kepada sejumlah media cetak dan elektronik tentang maksud diadakannya pameran Alutsista yang dipusatkan di Surabaya, Jawa Timur. Kegitan jumpa pers selesai Kasad menyempatkan diri bertemu dengan pasukan yang akan ikut dalam defile  yang akan dilaksanakan pada hari Minggu (15/12-13) sebagai puncak peringatan Hari Juang Kartika ke 68 tahun 2013 di Kodam V/ Brawijaya.




Sumber : TNI AD

Satu Lagi, Helikopter TNI AD Alami Kecelakaan Di Papua

TEMBAGAPURA-(IDB) : Satu helikopter Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dari Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih mengalami kecelakaan di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Minggu sekira pukul 15.30 WIT.

Kepala Bidang Perhubungan Udara pada Dishubkominfo Mimika, John Rettob, kepada ANTARA News di Timika, Minggu, membenarkan menerima informasi adanya kecelakaan helikopter jenis Bell 412 dengan nomor HA 5170 itu.

John mengatakan, helikopter itu terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada Minggu siang sekira pukul 14.00 WIT.

Helikopter tersebut mengangkut empat orang kru dan seorang penumpang. Helikopter tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan di gunung sekitar Kampung Aroanop.

Semua kru dan penumpang dilaporkan selamat.

"Kami belum tahu persis apakah helikopter tersebut jatuh atau mendarat darurat atau melakukan pendaratan keras. Dari informasi yang kami terima, helikopter tersebut kemungkinan akan dilakukan evakuasi pada esok hari," kata John.

Informasi lain yang dihimpun ANTARA News menyebutkan bahwa helikopter tersebut disewa oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk mendistribusikan paket bingkisan Natal ke sejumlah kampung di distrik pedalaman Mimika.

Sekretaris Eksekutif LPMAK, Emanuel Kemong, mengakui tahun ini lembaga yang dipimpinnya itu mendistribusikan paket bingkisan Natal untuk masyarakat yang bermukim pada 100 kampung di daerah Mimika, termasuk Sugapa di Kabupaten Intan Jaya.



Sumber : Antara

Pangarmabar Terima Kunjungan Kehormatan KASAL Iran

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., diwakili Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama (Laksma) TNI A. Taufiq M., S.E., menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Laut Republik Islam Iran Laksamana Muda Habibollah Sayyari, di aula VVIP Gedung Yos Sudarso, Markas Komando (Mako) Koarmabar Jalan Gunung Sahari No.67 Jakarta Pusat, Kamis (12/12).

Dalam kesempatan tersebut Pangarmabar menyampaikan kunjungan tersebut dapat meningkatkan hubungan kerjasama antara Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut Iran, yang sudah terjalin dengan baik selama ini.


Lebih lanjut disampaikan bahwa Indonesia dan Republik Islam Iran telah membangun hubungan kerja sama  di berbagai bidang termasuk kerja sama di bidang pertahanan. Kunjungan kehormatan ini sebagai salah satu kesempatan yang baik untuk mendiskusikan berbagai aspek keamanan berdasarkan isu-isu Global dan Regional yang berkembang saat ini.


Pangarmabar menyampaikan berdasarkan isu strategis yang berkembang saat ini banyak ancaman yang datang dari laut, oleh karena itu merupakan tanggung jawab kita untuk menjaga keamanan laut melalui kerja sama Bilateral dan kerjasama ini akan tercipta keamanan laut di Negara kita masing-masing.


Dalam kunjungan kehormatan tersebut disampaikan juga secara garis besar tugas pokok Koarmabar dan tanggung jawab keamanan di wilayah perairan Indonesia bagaian barat Melalui kegiatan penayangan Profil video klip Komando Armada RI Kawasan Barat. Kunjungan kehormatan Kasal Iran dan rombongan diakhiri dengan tukar menukar Cinderamata.



Sumber : Koarmabar

KASAL Resmikan Tugu Dwikora Di Nunukan

NUNUKAN-(IDB) : Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, meresmikan Tugu Perjuangan Dwikora, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang menyimpan pesan semangat mempertahankan kedaulatan Indonesia dari ancaman luar negara. 

Komando Dwikora dikumandangkan Presiden Soekarno, setelah Malaka menjadi negara tersendiri, Malaysia, yang saat itu masih melingkupi Singapura. 

Segenap bangsa dan komponen bangsa dikerahkan untuk mewujudkan cita-cita Dwikora, yang saat ini diterjemahkan sebagai semangat mempertahankan kedaulatan negara dalam segala aspek. 

Dalam sambutannya, Marsetio mengungkapkan, keberadaan Tugu Dwikora itu bukti perjuangan para pahlawan pendahulu dalam memperjuangkan Indonesia saat berkonfrontasi dengan Malaysia pada 1964.

"Tugu ini diharapkan bisa memiliki makna khusus dan mendalam bagi generasi muda Indonesia, terutama di Kabupaten Nunukan, atas kegigihan perjuangan masa lalu merebut dan mempertahankan Indonesia dari rongrongan negara tetangga," kata dia.

Monumen ini, kata dia, telah direnovasi prajurit TNI AL yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, bersama pemuda dan pelajar di sana.

"Jadi keberadaan Monumen Dwikora ini menjadi kebanggaan masyarakat Nunukan dan Indonesia secara kesseluruhan," ujar dia. Dia berpesan agar keberadaan Tugu Dwikora ini bisa dirawat sepenuh hati oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

Wakil Bupati Nunukan, Hj Asmah Gani, mengingatkan pada sejarah perjuangan mempertahankan Indonesia akibat neokolonialisme pada 3 Mei 1964, saat Presiden Soekarno menyerukan Dwi Komando Rakyat itu.

Bagi masyarakat Kabupaten Nunukan, Dwikora dan semua dinamikanya saat itu mempunyai makna sangat mendalam mengingat posisi daerah itu di garis terdepan, persis berhadapan dengan wilayah Sabah, Malaysia Timur. 

Tugu Dwikora itu berupa monumen setinggi 10 meter, dilengkapi stupa bermakna para pemberani.
Pada tiga sisinya berdiri dinding keramik, juga setinggi 10 meter, dengan tatahan tulisan besar Tugu Dwikora. 

Masih menjadi bagian integral tugu itu satu unit tank PT-76 dan meriam Howitzer 105 milimeter yang digunakan prajurit KKO (kini Korps Marinir TNI AL) saat mempertahankan Indonesia pada masa itu, juga ada bagian bangunan yang khusus menjadi galeri foto-foto perjuangan.
Sumber : Antara

Kapal Perang China Intercept Kapal Jelajah AS

LCS-(IDB) : Sebuah kapal penjelajah AS yang beroperasi di perairan internasional nyaris bertabrakan dengan sebuah kapal perang China di Laut China Selatan pekan lalu. Demikian disampaikan Armada Pasifik AS, Sabtu (14/12/2013).
 

USS Cowpens tengah berlayar tak jauh dari kapal induk China Liaoning, pada 5 Desember 2013. Saat itulah, sebuah kapal perang China lainnya datang mendekati USS Cowpens. Kapal perang AS itu harus melakukan manuver ekstrim demi menghindari tabrakan.

 

"Nampaknya, komunikasi antar anjungan yang efektif antara awak kapal AS dan China membuat kedua kapal bermanuver untuk menghindari tabrakan," kata seorang pejabatan Kemenhan AS yang tak ingin disebutkan namanya.

 

Saat ditanya apakah kapal perang China yang bergerak mendekati USS Cowpens terlihat memiliki niat untuk menyerang, pejabat Kemenhan itu tak ingin berspekulasi.

 

"Amerika Serikat sudah memiliki komitmen jelas yang membangun hubungan militer yang stabil dan berkelanjutuan dengan China," ujar dia.

 

USS Cowpens selama beberapa waktu berada di wilayah Filipina untuk membantu proses pemulihan pasca-bencana Topan Haiyan pada November lalu.

 

Angkatan Laut AS mengatakn USS Cowpens berada di Laut China Selatan untuk melakukan operasi rutin saat insiden itu terjadi.

 

Militer China mengirim kapal induk Liaoning ke Laut China Selatan di tengah perdebatan soal zona pertahanan udara yang mencakup sejumlah pulau kecil yang menjadi sengketa antara Jepang dan China. 




Sumber : Iirb

Puncak Peringatan Hari Juang Kartika 2013 TNI AD

SURABAYA-(IDB) : Markas Besar TNI AD akan menggelar peringatan Hari Juang Kartika yang jatuh pada Ahad (15/12) di Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur. Sejumlah kegiatan akan digelar dalam acara tersebut.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI, Budiman mengatakan ada tiga alasan urgen dari perayaan Hari Kartika ini. 

Pertama, Refleksi perjuangan Jenderal Besar TNI, Soedirman ketika merebut Ambarawa dari tangan penjajah, dengan peralatan terbatas.

Kedua, Peringatan ini merupakan bentuk  pertanggungjawaban TNI AD terhadap masyarakat Indonesia, utamanya Jawa Timur, dan khususnya warga Surabaya, dari uang yang mereka berikan kepada TNI AD dalam bentuk pajak dan anggaran." Ini betul-betul kami pertanggungjawabkan," ucapnya.

Ketiga, Ini merupakan bagian dari estafet perayaaan Ulang Tahun TNI, yang diselenggarakan pada 5 Oktober 2014 mendatang.

Pada peringatan Hari Juang Kartika akan digelar pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutista). Ini termasuk Alutista baru yang dipesan TNI AD.

"Akan ada 80 persen alutista yang akan kita beli, kecuali apache, yang cuma dua, MBT Leopard 2A4 42 unit, leopad 2 revolution 62 unit, 1 batalyon plus 1 kompi, Leopard untuk bantuannya lebih dari 15 unit," kata dia kepada para wartawan, Sabtu (14/12).

Selain itu, lanjut dia, akan ditampilkan  Infanteri Fighting Vehicle (IFV), Marder 50 unit. Satu batalyon atau sekitar 18 unit meriam 155 buatan korea, dua batalyon 155 moutentrack dengan daya jelajah 42 km. Dua batalyon multi launcher astros atau 40 unit asal Brasil dengan daya jelajah mencapai 100 km.

"Akan datang mistral, peluru senjata artileri senjata udara, berupa roket dengann probability kena 96 persen untuk jarak pendek. Juga helikopter 412 sebanyak 16 unit. Kemudian heli serbu 11 unit. Dan dua apache untuk pelatihan penerbangan AD," kata dia.

Budiman mengungkap Alustista ini akan dipamerkan mulai 13-17 Desember, terbuka untuk umum dengan jam pameran mulai dari jam 10.00- 21.00 WIB.



Sumber : Republika

Apel Kesiapsiagaan Satuan Gultor TNI Dan POLRI

JAKARTA-(IDB) : Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Pasukan Gultor TNI dan POLRI di Kesatrian Arthur Solang Denjaka, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2013). 

Apel kesiapsiagaan tersebut diikuti oleh personel dari Sat 81 Gultor Kopassus TNI-AD, Denjaka TNI-AL, Sat Bravo 90 Paskhas TNI-AU, Sat 1 Gegana Brimob Polri dan Densus 88 Polri. 

Bertindak selaku Inspektur upacara Kepala BNPT Dr. Ansyaad Mbai.


Rangkaian acara dilanjutkan dengan foto bersama dan ramah-tamah yang diawali sambutan dari Dankormar selaku tuan rumah yang diwakili oleh KS Pasmar-2 Kolonel Marinir Yuniar Luthfi serta sambutan Kepala BNPT. 

 
Dalam sambutannya Dr. Ansyaad Mbai berharap kehadiran BNPT mampu membangun kemitraan dan networking antara Satuan Gultor TNI dan POLRI dalam menghadapi ancaman Terorisme di masa mendatang. Pada kesempatan tersebut dilaksanakan penyerahan Cinderamata oleh Kepala BNPT kepada Para Komandan Sat Gultor TNI dan Polri.



 
Dalam Apel Kesiapsiagaan ini juga dilaksanakan demonstrasi serbuan kilat oleh prajurit Denjaka serta lomba tembak pistol untuk mengasah kemampuan dan menjalin keakraban personel serta hiburan di lapangan tembak Denjaka TNI-AL.



Sumber : Kormar

Pengenalan Sistem Manajemen Pertempuran Marinir


JAKARTA-(IDB) : Kepala Dinas Material Korps Marinir (Kadismat Kormar) Kolonel Marinir Endang Taryo menerima presentasi pengenalan sistem manajemen pertempuran (BMS-Battlefield management System) dari Rheinmetall Defence Electronics GmbH Jerman di ruang rekreasi Lapangan Tembak Pistol Marinir “Jusman Fuger” Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2013).


Tampil selaku pembicara Mr. Nico Hanemann dari Rheinmetall Defence Electronics GmbH Jerman yang merupakan mitra PT. Emico Mitra Samudra dengan dipandu Paban Srena Kormar Letkol Marinir RE. Girsang, memaparkan tentang sistem manajemen pertempuran (BMS-Battlefield management System) type INIOCHOS yang merupakan sistem BMS modular yang dapat menghubungkan tank dengan tank, tank dengan infanteri, maupun tank dengan markas Komando, serta type GLADIUS.





Usai pemaparan dilanjutkan dengan peragaan BMS type Gladius, merupakan piranti canggih yang dikenakan pada system tentara modern, digunakan untuk memperluas dan meningkatkan kemampuan system yang berkaitan dengan jaringan komando dan kontrol serta efektivitas tempur, sehingga memungkinkan pertukaran cepat informasi. 

Dengan demikian prajurit perorangan dapat menerima semua data yang relevan mengenai situasi taktis, posisi pasukan kawan, misi dan status sistem termasuk GPS, sistem navigasi serta kompas magnetik. 



 
Hadir dalam acara tersebut Asops Dankormar Kolonel Marinir Purwadi, Aspers Dankormar Kolonel Marinir Purnomo, Kadiskomlek Kormar Kolonel Marinir Baedowi Octavida, Kadisinfolahta Kormar, Dandenma Mako Kormar dan Para Pejabat teras Pasmar-2.  



Sumber : Kormar