Pages

Kamis, Desember 05, 2013

New F-16 Squadron To Start Operating Next Year In Pekanbaru

PEKANBARU-(IDB) : Air Force Chief-of-Staff Marshal B. Putu Dunia said, a new F-16 jet fighter squadron to be based at the Roesmin Nurjadin Air Force in Pekanbaru, Riau province, is expected to start operating in one year.


“The squadron is expected to play an important role in keeping the Unitary Republic of Indonesia, particularly its borders areas intact,” said Marshal Putu Dunia as quoted by news agency Antara (11/15/2013).



Currently the Indonesian Air Force has only one F-16 squadron (3rd Squadron) based in Iswahyudi Air Force Base in Madiun, East Java. The F-16 Fighting Falcons of the Iswahyudi AFB 3rd Squadron, has been strengthening the IAF since 1990.



Colonel Andyawan, Commander of the Roesmin Nujardin Air Base, earlier said, the presence of the squadron meant to deter infiltrators in aerial vehicles.



He added, the squadron of F-16 supersonic fighter jets of Block 52 in the Pekanbaru AFB are equipped with the state-of-the-art weapons.


He further added, these 24 additional US-made F-16 jets is part of the Air Force’s program to revitalize its fighter jet fleet at the Indonesian Air Force Base of type B, which currently has a squadron of British-made Hawk 100/200 aircraft.



Source : Angkasa

KAI Rilis Konsep KFX Tandingan

Sementara nasib perancangan KXF/IFX tak kunjung jelas, industri Korea merilis konsep jet tempur  tandingan. Untuk menekan biaya, pesawat hanya mengusung satu mesin. Kemungkinan besar mereka akan gaet industri AS.



SEOUL-(IDB) : Kisah program perancangan pesawat tempur Korea-Indonesia KFX/IFX yang hingga kini masih terganjal kebijakan Pemerintah Korea Selatan, ada kemungikinan berakhir tidak menyenangkan bagi pihak Indonesia.  Mengutip pemberitaan Aviation Week & Space Technology (28/10/2013), industri kedirgantaraan Korea Selatan, Korea Aerospace Industries disinyalir tengah berusaha “mengalihkan” proyek prestisius ini ke pihak lain dengan mengubah spesifikasi teknis yang tak mengakomodir operational requirement yang diinginkan Indonesia.



Dalam spek teknis yang dimuat majalah kedirgantaraan terkemuka di AS tersebut, KFX versi terbaru ini tidak lagi menggunakan dua mesin pendorong, tetapi cukup satu mesin. KAI menamainya KFX-E, sebagai penanda bahwa engine-lah yang menjadi fokus perubahan agar konsep front-liner fighter Korea ini lebih realistis dikerjakan. Pada versi sebelumnya, KFX mengedepankan penggunaan dua mesin untuk mencerminkan ketangguhannya. Namun, dibelakang layar, KAI rupanya mengeluh karena penggunaan dua mesin membuat biaya pengembangannya tidak realistis alias sangat besar.



Dalam sebuah pertemuan, Korean Institute for Defense Analysis pernah mengungkap, pengembangan KFX bakal menelan biaya lebih dari 10 triliun won atau kira-kira dua kali lebih besar ketimbang membeli pesawat yang sudah jadi. Seperti diberitakan, Pemerintah Korea sempat tertarik membeli F-15 Silent Eagle untuk menepis risiko kegagalan dalam program KFX. Tapi belakangan, pilihan ini pun dianulir kembali oleh karena beberapa pertimbangan.



Angkasa mencatat, program prestisius yang mengokohkan persahabatan dua negara ini mulai bergulir sejak 2011. Tak lama setelah Presiden Lee Myung-bak bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pertengahan 2010, kedua pihak merancang konsep dengan anggaran riset dan pembuatan sampai tahapan prototipe sebesar 8 miliar dolar AS. Prototipe ditargetkan kelar pada 2020 dan Indonesia siap menanggung 20% dari pembiayaan tersebut. Pesawat diyakini memiliki daya gentar yang amat tinggi karena sifat teknologi yang hanya dimengerti oleh kedua negara.



Bagi Korea, KFX diproyeksikan menjadi tulang punggung pertahanan udara untuk menggantikan jajaran jet tempur mesin ganda F-4 Phantom dan F-5 Tiger yang sudah habis masa  tugasnya. Sementara bagi Indonesia, pesawat ini akan diposisikan sebagai penangkal utama ancaman musuh, mendukung jajaran Sukhoi Su-27/30. Laiknya pesawat tempur untuk misi keunggulan di udara yang akan bertugas pada 2020, pesawat dirancang  menggunakan teknologi yang memang akan berjaya di masa tersebut.


“Kami memang belum menguasai seluruh teknologi yang diperlukan, namun telah diputuskan bahwa KFX/IFX akan menggunakan teknologi dari generasi 4,5,” ungkap Prof Dr Mulyo Widodo, salah satu enjinir utama dari Tim Indonesia, beberapa waktu lalu kepada Angkasa, tentang hasil riset sementara tim KFX/IFX. Serupa dengan Tim Indonesia yang terdiri dari unsur litbang (Litbang Kemhan, ITB, BPPT), industri (PT DI) dan user (TNI AU), Tim Korea juga diwakili unsur dari ADD (Agency for Defense Development), DAPA (Defence Acquisition Program Administration), pabrikan KAI, dan AU Korea Selatan. 



Sumber : Angkasa

Lanud Supadio Siap Gelar Pontianak Airshow 2014

SUPADIO-(IDB) : Provinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio siap menggelar Pontianak Airshow 2014 pada 13-16 Februari 2014 mendatang.

Pontianak Airshow merupakan bagian dari Hari Ulang Tahun Ke- 57 Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat.


Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mendukung penuh digelarnya Pontianak Airshow yang bertujuan mengenalkan potensi-potensi bidang kedirgantaraan yang ada di TNI Angkatan Udara umumnya dan Lanud Supadio khususnya.


"Seluruh jajaran pemerintahan Kalimantan Barat mendukung digelarnya Pontianak Air Show sekaligus Pameran Pembangunan dan Potensi Daerah yang menjadi bagian untuk menyemarakkan HUT Ke- 57 Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat yang jatuh pada tanggal 28 Januari yang akan datang" ujar Cornelis dalam rilis yang diterima metrotvnews.com.


Pontianak Air Show diselenggarakan Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Barat di Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio pada pada mulai pukul 9.00 hingga 20.00 WIB.


Ajang ini juga didukung oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), Angkasa Pura II dan PT. Greenlite Kreasi Abadi.




Sumber : Metrotvnews

TNI AU Kembangkan Wahana Angkut Helicopter

BOGOR-(IDB) : Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) melaksanakan uji coba statis dan dinamis pada dua prototip wahana angkut udara helikopter di Lanud Atang Senjaya Bogor, (5-6/ 12). Dua prototip yang di uji coba adalah AIRTEP (Airborne Tactical Extraction Platform) dan Helly Basket (Keranjang Heli) hasil penelitian dan pengembangan Dislitbangau untuk menjawab kebutuhan akan alat pengangkut taktis dengan helicopter Puma / Super Puma TNI AU bagi operasi pasukan khusus TNI AU dan misi SAR (Search And Rescue).


AIRTEP (Airborne Tactical Extraction Platform) adalah wahana mirip rangka payung terbalik dengan jaring kain yang dapat dilipat seperti payung berdiameter 260 cm dengan tinggi 152 cm dan berat 35 kg. Wahana ini dirancang mampu digantung di bawah helicopter dengan mengangkut beban seberat 1500 kg. Alat ini bermanfaat untuk memudahkan helicopter Puma / Super Puma TNI AU untuk mengevakuasi personel atau korban di daerah yang sulit didarati, mobilisasi personil dan barang secara efisien, aman dan cepat, termasuk untuk operasi penyelamatan atau serbuan di seluruh jenis medan termasuk pegunungan, perairan serta di atap gedung tinggi hingga lokasi sempit perkotaan.

Helly Basket (Keranjang Heli) adalah wahana berbentuk keranjang kotak segi empat berbahan alluminium alloy seberat 180 kg dengan dimensi 90 cm x 200 cm dan tinggi 110-200 cm. Alat ini bisa digantung di bawah atau dimasukkan dalam cabin helicopter Puma / Super Puma TNI AU karena ketinggiannya bisa distel menjadi hanya 120 cm. mampu membawa beban 1500 kg. Namun demi keselamatan, hanya digunakan untuk beban 100 kg atau 10 orang personel. Wahana ini bermanfaat untuk mebantu helicopter Puma / Super Puma TNI AU mengevakuasi personel / korban di daerah yang sulit didarati, serta mobilisasi personel dan barang dengan efisien, aman dan cepat, baik di daerah pegunungan, perairan dan perkotaan.


Kol.Tek. M.Sardar Gafar, Kasubdispesbang Dislitbangau selaku kepala pelaksana kegiatan ujicoba menjelaskan bahwa uji coba dua prototip wahana angkut udara bagi helicopter ini dilakukan selama dua hari meliputi dua tahap uji yaitu uji statis dan uji dinamis. Uji statis dilaksanakan dalam hanggar Skadron Teknik 024 Lanud Atang Senjaya, meliputi pengujian beban dummy seberat hingga 1100 kg dan dinaiki 10 personel dengan diputar dan digerakkan untuk mensimulasikan gerakan saat digantung di helicopter.


Uji Dinamis direncanakan dilaksanakan pada hari kedua dengan beban dummy seberat 850 kg dan simulasi beban personel sebanyak 5 orang (400 kg). Uji dinamis meliputi uji pemasangan dan pelepasan wahana saat digantung dibawah helicopter termasuk ujicoba tinggal landas dan pendaratan serta hovering (mengambang di udara). Diharapkan ujicoba dapat terus berlanjut sehingga dua prototipe wahana angkut taktis ini bisa aman digunakan dalam operasi sesungguhnya.


Kehadiran wahana angkut taktis ini tentunya akan menambah kemampuan operasi helikopter TNI AU untuk mendukung pasukan khas TNI AU, baik dalam operasi tempur atau bantuan kemanusiaan khususnya Search dan Rescue.



Sumber : TNI AU

SABCA Tawarkan Kerjasama Perawatan F-16 TNI AU

MAGETAN-(IDB) : Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., menerima kunjungan tamu dari SABCA (Sociétés Anonyme Belge de Constructions Aéronautiques), Belgia, diruang kerjanya, Kamis (5/12). 

Dalam kunjungannya ke Lanud Iswahjudi, tim dari SABCA yang dipimpin oleh Philippe Cuculot yang bermitra kerja dengan PT Auvia Gaya Perkasa, membahas kerjasama TNI AU dengan SABCA, tentang perawatan pesawat F-16 Fighting falcon yang berada di Lanud Iswahjudi. 

Danlanud Iwj yang didampingi KomandanSkadron Udara 3 Letkol Pnb Setiawan dan Komandan Skadron Teknik 042 Letkol Tek Akhmad Khaidir, menyambut baik tawaran kerjasama tersebut, namun semua tergantung kebijakan komando atas.




Sumber : TNI AU

Ulang Tahun TNI AL, Jalesveva Jayamahe...!!!

SURABAYA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio bertindak memimpin Upacara Parade dan Defile Peringatan Hari Armada RI Tahun 2013 di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Kamis (5/12). Upacara peringatan Hari Armada RI ini, dihadiri para mantan Kasal dan mantan Panglima Armada, para Perwira Tinggi Mabesal, para Pangkotama TNI AL, para Atase Pertahanan/Atase Laut dan perwakilan militer negara sahabat,  pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur, serta para pejabat sipil, TNI/Polri Jawa Timur lainnya.

Tema Peringatan Hari Armada RI Tahun 2013 kali ini adalah “Dengan Semangat TNI AL Kelas Dunia, Kita Tingkatkan Profesionalisme, Militansi, Soliditas, dan Kemanunggalan TNI Bersama Rakyat dalam rangka Menjaga Keutuhan dan Kedaulatan NKRI”. Dalam upacara tersebut, juga dilaksanakan penyerahan tanda kehormatan Satya Lencana Kesetiaan 32 Tahun, 24 Tahun, 16 Tahun dan 8 Tahun kepada perwakilan prajurit yang berhak menerimanya serta pemberian Penghargaan Bendera KRI Teladan dari Kasal kepada KRI Teladan I yaitu KRI Frans Kaisiepo-368 (Satkor Koarmatim), Teladan II KRI Patiunus-384 (Satkor Koarmabar) dan Teladan III KRI Banda Aceh-593 (Satlinlamil Jakarta).

Sebanyak 2.800 personel prajurit TNI AL terlibat dalam upacara tersebut, yang terdiri dari: satu unit Genderang Suling Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), satu kompi  Perwira, satu kompi prajurit Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal), empat kompi prajurit Bintara dan Tamtama Koarmabar dan Koarmatim, empat kompi prajurit Bintara dan Tamtama Puspenerbal serta Lantamal, tiga kompi prajurit Korps Marinir, satu kompi prajurit Pasukan Khusus, serta satu kompi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Angkatan Laut. Bertindak sebagai komandan upacara Kolonel Laut (P) Deny Septiana S.IP yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).

Sebanyak dua belas kapal perang melatarbelakangi pelaksanaan upacara parade dan defile tersebut. Sedangkan peralatan tempur Korps Marinir yang digelar terdiri dari empat unit kendaraan tempur amfibi Tank BMP-3F, empat Tank PT-76, empat Tank BTR-50, empat unit meriam Howitzer kaliber 122 mm, dan empat unit meriam Howitzer 105 mm.

Peringatan Hari Armada RI ini akan selalu mengingatkan bahwa Armada RI telah dibangun oleh para pendahulu dengan tulus dan kerja keras dari generasi ke generasi. Lebih dari itu peringatan ini juga tidak akan lepas dari sejarah pasang surutnya kebesaran maritim bangsa Indonesia. Kita ketahui bahwa leluhur bangsa Indonesia yakni Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit pernah memiliki kekuatan armada yang tangguh dan disegani di Asia, yang mampu mengendalikan lautan secara penuh, serta berhasil menjalin hubungan yang baik dan bersahabat dengan bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia.

Selain itu, penyelenggaraan upacara ini juga pada hakekatnya merupakan perwujudan dari rasa syukur atas bertambahnya usia Armada RI, dan merupakan cerminan rasa bangga atas prestasi yang telah diukir oleh Armada RI dalam sejarah pengabdiannya, serta sekaligus sebagai sarana untuk membangkitkan tekad, semangat, dan kerja keras guna mewujudkan Armada RI yang handal dan disegani. Selama pengabdiannya, Armada RI telah menjadi salah satu kekuatan strategis yang diandalkan negara untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dalam rangka menegakkan kewibawaan bangsa.

Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam memeriahkan Hari Armada RI Tahun  2013, diantaranya pertandingan dan lomba bagi prajurit di internal Koarmatim seperti: amphibious cross country, lomba bola voli, sepak bola, bulu tangkis, futsal, naval fun game, lomba kebaharian. Selain itu, juga digelar kegiatan olahraga untuk masyarakat umum seperti lomba lari maraton “Armada 10 K” dan lomba dayung perahu naga.

Pada Peringatan Hari Armada Tahun 2013 kali ini juga dilaksanakan pemecahaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berupa “Goyang Caesar” yang diikuti oleh 6.429 personel. Kemudian pada hari Minggu, 8 Desember 2013, digelar Naval Base Open Day (NBOD), di mana Koarmatim terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum yang ingin melihat/menyaksikan alutsista TNI AL. Bersamaan dengan kegiatan NBOD juga  dilaksanakan Fun Bike bagi masyarakat umum, dengan start dari Balai Kota Surabaya dan finish di dermaga Koarmatim.

Sedangkan rangkaian kegiatan sosial dan edukasi yang dilaksanakan adalah : pengobatan/pelayanan kesehatan dan khitan bagi masyarakat umum, donor darah, pemberian tali asih kepada warakawuri, ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Joy Sailing, Sarasehan On Sailing,  serta lomba Indonesian Naval Fleet English Debate bagi pelajar SMA.

Selain upacara parade dan devile, kali ini juga dimeriahkan dengan demonstrasi pertempuran laut. Demonstrasi ini melibatkan alutsista yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) terdiri dari 18 KRI, pesawat udara patroli maritim dan helikopter, serta tim gabungan pasukan khusus Angkatan Laut dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) dan Pasukan Intai Para Amfibi (Taifib)

Skenario demonstrasi pertempuran khusus aspek laut (Naval Special Warfare) diawali dengan adanya aksi pembajakan kapal pesiar yang ditumpangi oleh seorang pejabat tinggi negara yang kemudian dijadikan sandera oleh sekawanan teroris berjumlah 10 orang. Kapal pesiar disimulasikan oleh KRI dr. Soeharso-990 sedang berlayar di Alur Perairan Barat Surabaya (APBS) tiba-tiba dikejutkan dengan aksi pembajakan oleh sekelompok teroris dari laut. Mendapat informasi tersebut, jajaran Koarmatim menerjunkan tim gabungan Kopaska dan Taifib menyerbu dari laut dan udara. Operasi pembebasan tersebut (Maritime Interdiction Operation/MIO) merupakan salah satu fungsi dan tugas khusus TNI AL dalam rangka menegakkan kedaulatan dan hukum di laut dari tindakan kejahatan berupa pembajakan dan terorisme di laut.

Selain demo tersebut, juga dilaksanakan sailing pass kapal perang di perairan Selat Madura. Dalam atraksi ini, unsur-unsur kapal perang melaksanakan manuver di laut membentuk formasi tempur dan menembakkan senjata artileri dan roket antikapal selam RBU (Roketnaya Bombetnya Utoeska) buatan Rusia, khususnya dari kapal-kapal jenis Parchim Klas, serta didukung dengan fly pass pesawat-pesawat udara dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya, yang mengerahkan empat pesawat udara jenis Tobago TB-10, empat Nomad N-22, dan empat Cassa  CN-212.

Sementara itu dalam sambutan Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio antara lain mengatakan, dalam proses pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum atau MEF (Minimum Essential Force), dilaksanakan pengembangan organisasi dan pembangunan alutsista. Untuk pengembangan organisasi dilaksanakan validasi organisasi yang bertujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien yang saat ini sedang dalam proses menunggu Keputusan Presiden.

“Kita tetap merencanakan tiga Komando Armada di bawah Komando Pertahanan Laut, tiap Armada membawahi Guspurla dan Guskamla. Sedangkan Lantamal yang akan dikembangkan menjadi 14 di bawah kendali langsung Kohanla RI. Untuk proyeksi kekuatan ke darat, akan dikembangkan 3 Divisi Marinir, 3 Satlinlamil dan 3 Wing Udara,”kata Kasal.

Sedangkan untuk pembangunan alutsista, lanjut Kasal, dilaksanakan dengan pengadaan yang mengedepankan pemanfaatan industri dalam negeri, agar dapat memberikan dampak positif untuk mewujudkan kemajuan dan kemandirian alutsista nasional. Sampai dengan tahun 2013, TNI AL sedang membangun alutsista dari luar negeri, yaitu 3 unit Kapal Selam Diesel Electric dimana Kapal Selam ke tiga akan dibangun di Galangan PT. PAL Indonesia.

Disamping Kapal Selam, tambah Kasal, juga 3 Kapal  Multi Role Light Fregate (MRLF), 2 unit Kapal PKR, 2 unit Kapal Bantu Hidro Oceanografi (BHO), 1 unit Kapal Latih, 37 Unit Tank Amfibi BMP-3F dan 5 Unit BTR-4. Untuk pengadaan dari dalam negeri terdiri dari 3 Unit Kapal Patroli 43 meter, 3 Unit Kapal Cepat Rudal 60 meter, 2 Unit Kapal Bantu Cair Minyak, 1 Unit Trimaran, 3 Unit KCR 40 meter, 3 Unit Kapal Angkut Tank, 2 Unit Pesud CN-235 MPA, 11 Unit Heli AKS, 3 Unit Heli Angkut dan 4 Unit Pesawat Latih. 




Sumber : Koarmatim

Australia Berharap Kerjasama Militer Dengan Indonesia Berjalan Kembali

CANBERRA-(IDB) : Pemerintah Australia berharap bisa menjalin kerjasama militer lagi dengan Pemerintah Indonesia. Semua kerjasama Indonesia dengan Australia saat ini dibekukan, setelah  skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009 terbongkar.

Harapan untuk menjalin kembali kerjasama militer itu, disampaikan Menteri Pertahanan Australia, David Johnston. ”Seperti yang disampaikan Perdana Menteri (Tony Abbott), kita ingin memiliki hubungan yang terbaik dengan Indonesia,” kata Johnston, seperti dikutip ABC, Kamis (4/12/2013).

”Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia penting bagi kepentingan keamanan kedua negara. Meskipun, baru-baru ini  sejumlah kerjasama bilateral dibekukan Indonesia,” lanjut Johnston.

”Ini akan memakan waktu untuk isu-isu yang harus diselesaikan, tapi kedua pihak akan menyelesaikannya dari waktu ke waktu.”

Menurut Johnston, kebuntuan kedua pihak harus diatasi. ”Hubungan itu membutuhkan investasi dan perlu membangun hubungan jangka panjang,” imbuh dia. ”Sebagai Menteri Pertahanan, saya akan melakukan yang terbaik untuk berkontribusi dengan sering berkunjung ke Indonesia.”




Sumber : Sindo

Brunei Pesan 4 Panser Anoa Buatan Pindad

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Indonesia memperoleh sejumlah komitmen bilateral dalam pameran BRIDEX 2013 termasuk pemesanan 4 unit Panser Anoa dari Brunei Darussalam yang diharapkan pembeliannya diteken tahun depan.

Menurut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, komitmen pembelian panser Anoa yang diproduksi PT Pindad tersebut menandakan bahwa industri pertahanan Indonesia semakin dipercaya.

"Ini dapat dlihat dari semakin banyaknya penggunaan internal maupun dari pembeli luar negeri serta peningkatan kapabilitas teknologinya," ujar Sjafrie sebelum mengakhiri kunjungan dua hari ke Brunei, Rabu (4/12), dalam rangka menghadiri pameran Bridex 2013 di Bandar Seri Begawan, 3-6 Desember. Dari Brunei, Sjafrie langsung bertolak ke Kanada.

Keikutsertaan Indonesia di Bridex 2013 memperkokoh posisi Indonesia dalam industri strategis di bidang kemiliteran dan pertahanan. "Kita membawa misi untuk memperkenalkan dan mengembangkan industri pertahanan kita," ujarnya.

Industri strategis yang mengikuti pameran antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN, PT PAL, dan PT Dok Perkapalan Kodja Bahari serta sejumlah perusahaan swasta. 

Komitmen Bilateral

Sebelum bertolak ke Kanada, Wamenhan bertemu dengan pejabat dan utusan Kementerian Pertahanan dari Turki, Filipina, dan Prancis serta sektor swasta dari Brasil dan Inggris di Pavilion Indonesia, di lokasi Bridex 2013.

Dari rangkaian pertemuan bilateral itu, Indonesia memperoleh beberapa komitmen pembeliam maupun dukungan kerjasama militer, termasuk joint production beberapa produk dalam negeri dengan produsen lain yang turut pameran.

Turki, misalnya, memastikan kerjasama konkret dengan PT Pindad dalam  produksi medium tank, selain kerjasama dengan LEN untuk pengembangan alat komunikasi.

Dengan Filipina, diperoleh komitmen memastikan rencana kontrak pembelian dua kapal strategic vessel serta observasi kemungkinan pemesanan CN-295.

Prancis, lanjut Sjafrie, memastikan pengiriman meriam 155 Nexter akan hadir pada 5 Oktober 2014, yang terdiri dari  1 baterai atau sekitar 18 unit meriam. Prancis juga akan melanjutkan dukungan untuk PT Pindad dalam memproduksi Panser Anoa melalui pasokan perangkat mesin Renault Rack Defense.

Indonesia juga memperoleh komitmen dari Lurssen, Inggris, yang memastikan bahwa 2 unit multirole light fregat akan dikirim pada Juni 2014.

Sjafrie melanjutkan dalam pameran Bridex-2014, produk industri pertahanan Indonesia mendapat perhatian besar dari Sultan Brunei Hasanal Bolkiah dan negara sahabat yang lain.

Angkatan Udara Brunei bahkan melakukan joy flight pesawat CN235 dan CN295, Rabu. Pada Kamis dijadwalkan Putra Mahkota Pangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah juga akan melakukan joy flight pesawat CN 295.  "Ini untuk merasakan kapabilitas pesawat agar user merasa confidence."

Butuh Dukungan

Sementara itu, dalam diskusi dengan industrialis swasta peserta Bridex 2013, Sjafrie mendukung keinginan mereka agar pemerintah memiliki kebijakan dan regulasi yang memungkinkan terciptanya kontinuitas order.

"Selain itu perlu dukungan kebijakan skema pembiayaan yang bisa mendapatkan bantuan bank pemerintah untuk membiayai produksi," katanya.

Setidaknya terdapat tiga area yang perlu menjadi perhatian untuk terus memperkuat industri strategis di Indonesia, yakni skill sumberdaya manusia, manajemen yang terkait dengan leadership, serta infrastruktur industri.

Dia yakin, dengan dukungan pemerintah, semua pelaku baik swasta maupun BUMN dapat mengambil manfaat dari industri strategis sehingga bisa lebih efisien, dan produktif.

Dengan demikian akan semakin terbuka kesempatan bagi industri pertahanan masuk ke pasar regional dengan kompetensi tinggi.





Sumber : Bisnis

Menlu Australia Berkunjung Ke Indonesia Bahas Penyadapan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop akan berkunjung ke Indonesia pekan ini. Hal ini dilakukan untuk membahas code of conduct hubungan bilateral antar kedua negara.

"Itu sebagai prasarat atau batu loncatan pembahasan tentang 'code of conduct'. Jadi ujian pertamanya esok, lusa atau kapan pun ketika Ibu Menlu Australia datang ke Indonesia," kata Marty di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/12).

Dia mengatakan, pertemuan itu untuk menindaklanjuti enam langkah yang diumumkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar Menlu atau utusan khusus membahas hal-hal terkait hubungan bilateral Indonesia-Australia termasuk masalah sensitif. Termasuk menghentikan sementara kerja sama Indonesia dan Australia di bidang militer dan people smuggling. Marty yang akan bertemu langsung dengan Bishop.

"Pembicaraannya akan terbuka, langkah pertama adalah pertemuan Menlu kedua negara," tegas dia.

Dia berharap, pertemuan itu merupakan dialog yang konstruktif untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Selain itu, hubungan kedua negara akan bergerak maju dan mampu membangun hubungan yang konstruktif.

"Sikap pemerintah Indonesia sudah tegas dengan tiga langkah salah satunya menghentikan kerja sama latihan militer kedua negara," pungkasnya.




Sumber : Merdeka

Kostrad Gelar Latihan Teknis Taktis Kompi

GRATI-(IDB) : Bertempat di lapangan upacara Yonkav 8 Divif 2 Kostrad, Danyonkav 8/2 Kostrad selaku Inspektur Upacara membuka secara resmi Latihan Teknis dan Taktis Tingkat Kompi Yonkav 8/2 Kostrad TA. 2013. 

Upacara pembukaan latihan ini, merupakan pertanda dimulainya Latihan Teknis dan Taktis Tingkat Kompi yang merupakan puncak latihan program Yonkav 8 TA. 2013, sekaligus sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan teknis maupun taktis satuan setingkat Kompi sejajaran Yonkav 8.



Latihan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 2 sampai dengan 8 Desember 2013, bertempat di daerah latihan di sekitar Asrama Yonkav 8 dan daerah latihan Puslatpur Marinir, Kec. Grati, Kab. Pasuruan, Jawa Timur. Dalam latihan tersebut diikuti oleh 158 orang personel Yonkav 8/2 Kostrad yang terorganisir dalam Kompi latihan Tank 82 dan 83 beserta 26 unit Ranpur baik jenis Scorpion maupun Stormer . Rencananya latihan ini akan dibagi dalam dua bagian, yaitu latihan teknis akan dilaksanakan di sekitar Asrama Yonkav 8 dan latihan taktis akan diselenggarakan di daerah latihan Puslatpur Marinir, Kec, Grati.


Dalam amanatnya, Komandan Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad, Letkol Kav Otto Sollu ,SE menyampaikan kepada seluruh peserta latihan agar melaksanakan latihan ini dengan semangat dan sungguh-sungguh dengan memaksimalkan sarana prasarana pendukung yang ada serta memanfaatkan sebesar-besarnya latihan ini untuk meningkatkan kemampuan teknis maupun taktis dalam hubungan satuan setingkat Kompi. 

Sehingga hasilnya nanti akan sangat bermanfaat untuk mendukung  kegiatan latihan lanjutan dalam tingkatan yang lebih besar seperti Latihan Antar Kecabangan (Latancab) maupun Latihan Gabungan Antar Angkatan (Latgab TNI) serta yang paling penting adalah dapat mendukung tugas pokok (Tupok) TNI AD. (sa)


f47e2cccaa685f5d7e23013af5006e10

IMG_1130

IMG_1509

IMG_1513

IMG_5866

IMG_6489



Sumber : TNI AD

Indonesia Primadona Di Ajang Bridex 2013

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Indonesia menjadi pusat perhatian pada Brunei Darussalam International Defense Exhibition yang dibuka Sultan Hasanal Bolkiah, Selasa kemarin. Peserta pameran bukan hanya terkesan oleh sejumlah produk industri pertahanan Indonesia, tetapi Puteri Pariwisata yang menjaga stan Indonesia.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyambut langsung Sultan Brunei ketika berkunjung ke stan Indonesia. Sjafrie menjelaskan industri pertahanan Indonesia mulai bangkit kembali berkat PT Dirgantara Indonesia, PT PAL dan PT Pindad. Kepada Sultan, Sjafrie memamerkan dua pesawat yang dibawa dari Jakarta, yakni CN 295 dan CN 235 Surveillance.


"Sultan terkesan dengan CN 295 karena teknologi yang lebih canggih dan ukuran yang lebih besar dari CN 235 yang sudah dimiliki Tentara Udara Diraja Brunei," kata Sjafrie.


Dijelaskan Sjafrie bahwa CN 295 yang membawanya ke Brunei mampu mengangkut 71 penumpang. Apabila dipakai untuk membawa pasukan penerjung payung, kapasitasnya bisa mencapai 50 prajurit.


Namun yang membuat stan Indonesia menjadi perhatian para pengunjung adalah empat Putri Pariwisata. Apalagi keempatnya menggunakan seragam Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia.


Direktur Utama PT DI Budi Santoso yang juga hadir di Bridex mengatakan bahwa Brunei membutuhkan pesawat transpor. Selain itu, Brunei juga membutuhkan pesawat yang mampu melakukan pengawasan.


"Pesawat CN 235 Surveillance milik TNI AL tadi diterbangkan langsung oleh pilot Tentara Udara Diraja Brunei. Bahkan Panglima Tentara Udara Diraja Brunei Brigjen Wardi ikut melakukan surveillance dari ruang kontrol," ucap Budi.


Menurut Sjafrie, keikutsertaan di Bridex IV tahun ini diharapkan dapat membuat beberapa negara lain melihat kebangkitan industri pertahanan Indonesia. Dengan produk prima dan harga bersaing, industri pertahanan Indonesia diharapkan bisa menembus pasar mancanegara.(




Sumber : Metrotvnews

Analisis : Membeli Masa Depan Di Laut China Selatan

Kapal Induk China Liaoning yang bergerak ke Laut China Selatan (photo; PLA Navy)
ANALISIS-(IDB): Sebuah laporan rahasia tak sengaja ter-posting ke internet oleh staf inteligen laut Amerika Serikat yang menyatakan Angkatan Laut China (PLA Navy) telah membuat perkembangan cepat terhadap berbagai platform persenjataan modern. Strategi Angkatan laut China sedang difokuskan untuk menjelajahi daerah yang disebut first island chain, yang meliputi Laut China Selatan hingga Selat Malaka, Laut Philipina hingga Laut Jepang.

Adapun strategi second island chain lebih mengerikan lagi, yakni penyatuan/reunifikasi dengan Taiwan serta membuat garis pertahanan di jalur perdagangan laut. Menurut laporan intelijen yang bocor, Angkatan Laut China sedang memperkuat kemampuan mereka apabila pada masa depan harus berkonflik dengan Amerika Serikat atas Kasus Taiwan. Angkatan laut China melakukan program anti-access and anti-surface warfare dan secara simultan menyusun struktur “the command, control, communications, computers, intelligence, surveillance, and reconnaissance (C4ISR)” untuk keperluan joint operation.
Laporan intelijen AS beberapa tahun lalu mulai terbukti.

Diagram of the first and second island chains of China
Diagram of the first and second island chains of China
Secara tersamar, anti-acces mulai diterapkan China dengan membentuk Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone / ADIZ) di Wilayah Laut China Timur. Setiap pesawat yang lewat di wilayah itu, harus melapor kepada China dan yang mengabaikan terancam tindakan militer. Pesan yang ditangkap sangat jelas. Zona yang dilakukan secara sepihak ini menunjukkan China mulai memperkuat pengaruh dan cengkeramannya di wilayah itu.

Meski mendapatkan penentangan dari AS, Jepang dan Korea Selatan, China tetap memberlakukannya. Anehnya,Presiden Obama akhirnya meminta maskapai penerbangan sipil AS mematuhi aturan China tersebut. Secara perlahan tapi pasti, situasi ini bisa dimanfaatkan China, sebagai klaim de facto atas wilayah tersebut.
(Graphic: CNN.com)
graphic-2-china
Dalam waktu hampir bersamaan, China juga memperkuat eksistensinya di wilayah Laut China Selatan (LCS) yang mereka klaim, dengan mengirim Kapal Induk Liaoning berlayar menuju Selat Taiwan. Liaoning meninggalkan pangkalannya di Pelabuhan Qingdao, Provinsi Shandong, China Utara, dikawal dua destroyer Shenyang dan Shijiazhuang, serta dua frigat Yantai dan Weifang. Menurut China, keberangkatan pelayaran kapal induk Lioning merupakan bagian dari latihan militer.

Tentulah gerakan Angkatan Laut China ini dipantau oleh Jepang dan Amerika Serikat. China yang cerdik tidak berlayar ke Laut China Timur tempat pulau sengketa China-Jepang, Senkaku/ Diaoyu, melainkan langsung ke Laut China Selatan.

Destroyer Shijiazhuang China kawal Kapal induk Liaoning menuju Laut China Selatan (photo: PLA Navy)
Destroyer Shijiazhuang China kawal Kapal induk Liaoning menuju Laut China Selatan
China bermain halus terhadap Jepang dan AS, karena di saat bersamaan, Kelompok Tempur yang dipimpin kapal induk USS George Washington juga terlibat latihan bersama Maritime Self-Defense Force Jepang dari Okinawa. AS juga mengirim kapal selamnya dari Guam, untuk memantau pergerakan kapal induk Liaoning.

Untuk sementara Jepang aman, tapi bagaimana dengan negara-negara Asean yang sejumlah anggotannya bersengketa dengan China di wilayah di Laut China Selatan ?

Tindakan China ini dianggap sebagai ambisi mereka untuk menciptakan blue navy dan telah menjadi fokus kampanye di dalam negeri untuk membangkitkan patriotisme. Angkatan Laut China mengatakan misi ini akan rutin dilakukan dan apa yang dilakukan kapal induk Liaoning masih dalam tahap uji coba.

Pengamat militer menilai apa yang dilakukan pemerintah China berindikasi bahwa mereka akan menempatkan kapal induk di Laut China Selatan secara permanen, menyusul semakin tingginya ketegangan dengan Filiphina dan Vietnam, serta negara lain yang mencoba meng-klaim Laut China Selatan.

Di saat yang bersamaan, di Front Laut China Timur, People’s Liberation Army Navy Air Force melakukan latihan peperangan, pasca melintasnya bomber AS B-52 di air defense identification zone China. Lusinan pesawat tempur J-10 yang terbagi ke dalam tim biru dan merah, saling beradu keahlian bertempur. Skadron dari kedua tim ini juga mendapatkan bantuan dari Kapal Perang Permukaan dari PLA Navy.

Pesawat Tempur J-10 China latihan tempur di Laut China Timur pasca melintasnya Bomber B-52 AS
Pesawat Tempur J-10 China latihan tempur di Laut China Timur pasca melintasnya Bomber B-52 AS
Menurut CCTV pilot-pilot J-10 tidak hanya melakukan simulasi saling menembak tapi juga berlatih menenggelamkan kapal permukaan dari kelompok lain. Salah seorang pilot yang ikut latihan mengatakan dia menghabiskan waktu 10 jam bersama pesawat J-10 dan begitu juga pilot-pilot lainnya, untuk hal melihat kesiapan para pilot tempur dan kru di darat serta kapal permukaan. Latihan dilakukan untuk menghadapi konflik dengan Jepang di laut China Timur, sehingga para pilot sudah terbiasa dengan medan yang sesungguhnya.

Di bagian lain Kapal induk Liaoning beserta kapal pengawalnya terus belayar menuju Laut China Selatan, menuju wilayah yang disengketakan. Di LCS ini kapal induk Liaoning berlatih perang, termasuk menyesuaikan diri dengan kondisi laut yang berbeda.

Kementerian Pertahanan China menegaskan, untuk pertama kalinya Angkatan Laut China memiliki kemampuan dermaga dan layanan kapal induk di Pelabuhan Sanya, Provinsi Hainan Cina Selatan. “Dengan dibangunnya pelabuhan kapal induk di Sanya, China telah memperluas jangkauan operator di Laut Cina Selatan”, ujar Wakil Direktur Naval Military Studies Research Institute, Zhang Junshe. Pelabuhan asal kapal induk Lioning adalah Qingdao, di Provinsi Shandong, China Utara. Ke depannya China akan menempatkan kapal induknya di Laut China Selatan secara permanen di dukung logistik dari Pelabuhan Sanya Provinsi Hainan.

Pelabuhan Sanya diproyeksikan sebagai suplai logistik bagi kapal induk China yang nantinya ditempatkan di Laut China Selatan
Pelabuhan Sanya di Provinsi Hainan, diproyeksikan sebagai suplai logistik bagi kapal induk China yang nantinya ditempatkan di Laut China Selatan

Ketergantungann China yang semakin meningkat terhadap energi yang dimpor menciptakan kepentingan strategis yang global dari China. Ketergantungan itu pada gilirannya memerlukan pengembangan kapasitas dari profil Angkatan Laut China. Untuk merespon kebutuhan yang mendesak itu, PLA Navy mulai membangun kapal tambahan untuk proyeksi ‘laut biru’ yang dapat mendukung operasi Angkatan Laut meski jauh dari daratan China. Hal ini termasuk pengadaan Kapal Rumah Sakit Anwei Class serta Kapal pengisian ulang bahan bakar Fuchi Class.

Liaoning merupakan kapal induk untuk latihan. China menargetkan kapal induk buatan mereka selesai pada tahun 2015. Pemerintah Cina pun mulai mengajukan pembelian Su-33 Rusia carrier-borne fighter, untuk memulai program penerbangan kapal induk. China membutuhkan kapal induk dan armada pendukungnya untuk menerapkan proyeksi angkatan laut dan kontrol terhadap “second island chain”.

Saat ini Angkatan laut China mulai menunjukkan perkembangan yang nyata dan bergerak dari segi kuantiti ke kualiti dengan cara membangun struktur C4ISR dan pasukan profesional, untuk mendukung efektifnya peluncuran joint operation.  Operasi kapal-kapal selam China pun mulai meluas layaknya operasi kapal kapal besar.

Fatalnya negara-negara ASEAN tidak bisa menemukan kata sepakat atas sikap mereka terhadap konflik Laut China Selatan. Bahkan joint public statement pun tidak dilakukan usai pertemuan tahunan ASEAN 2013. Code of Conduct tahun 2002 yang ditandatangani anggota ASEAN untuk menyelesaikan sengketa di LCS dengan cara damai, terus menerus diabaikan oleh beberapa negara yang bersaing atas kayanya sumber daya alam di LCS.

pla-navy-route
Kekosongan kekuatan di LCS pasca AS menutup pangkalan militernya di Filiphina, mulai dimanfaatkan dan diisi oleh China. Kini China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, menabrak batas-batas laut negara tetangganya dan mengangkangi norma-norma internasional.

Berbeda dengan di Laut China Timur, langkah Amerika Serikat di LCS lebih hati-hati dan tidak mengarah kepada konfrontasi militer dengan China. Hal ini dimanfaatkan oleh China, untuk terus memperkuat cengkeramannya di LCS.

Bulan Juni 2013, Presiden Filiphina Aquino meminta jaminan dari AS bahwa jika Filiphina diserang, AS akan terlibat dalam peperangan. Namun permintaan itu ditolak. AS menolak untuk berpihak dalam sengketa wilayah namun hanya menawarkan bilateral Mutual Defense Treaty, yang berarti tidak otomatis terlibat dalam aksi militer.

Pergerakan kapal induk Liaoning China ke Laut China Selatan
Pergerakan kapal induk Liaoning China ke Laut China Selatan
peta-lcs

Sikap yang berbeda ditunjukkan AS saat China memberlakukan Zona Identifikasi Pertahanan Udara di Laut China Timur yang membuat Jepang meradang. Dengan gamblang AS mengatakan akan berada di pihak Jepang jika terjadi konlik militer dengan China. Di mata AS, ASEAN belum sepenting Jepang, sehingga sikap AS pun berbeda. Negara-negara ASEAN harus tahu diri.

Namun menyatukan sikap ASEAN terlihat masih susah. Vietnam meski bersengketa wilayah dengan China, tetap menjaga hubungan baik dengan China karena tingginya ketergantungan ekonomi. Sementara negara-negara yang tidak terlibat sengketa wilayah seperti Thailand, Singapura, Kamboja, Indonesia dan Laos, juga tidak berani bersikap keras menentang tindakan China yang mengklaim hampir seluruh laut China Selatan. Bahkan ketika Filipina bersitegang dengan China soal kepulauan Scarborough, Malaysia mengatakan, jika negara tetangganya berperang, tidak otomastis mereka ikut berperang.

liaoning-china
Negara negara Asia Tenggara jangan berpikir jika konflik dengan China meletus, Amerika Serikat dengan serta merta melindungi mereka. Negara Asean harus membangun kekuatannya sendiri sambil menjalin kerjasama militer regional yang lebih besar. Jika hal ini tidak terjadi maka, masa depan Asean tinggalah sejarah, terpecah dan terkoyak-koyak kekuatan besar. Kehadiran kapal induk China di Laut China Selatan, tinggal menunggu waktu.




Sumber : JKGR