Pages

Minggu, Desember 01, 2013

Opini : Ketika Si Kucing Mengaum

ANALISIS-(IDB) : Urusan sadap menyadap dengan Australia dan Singapura, biarlah menjadi urusan wajah diplomat dan petinggi republik.  Meski memang harus diakui selama ini wajah Indonesia dalam berdiplomasi mirip seekor kucing, malu-malu kucing, sehingga tak jelas apa yang menjadi fokusnya. Boleh juga kalau memang ingin berada dalam bingkai bebas aktif, tidak memihak sana tidak memihak sini. Tetapi ini bukan persahabatan polos dan lugu melainkan berdasarkan kepentingan. Sama halnya ketika kita dalam beberapa artikel terdahulu berkali-kali mengatakan bahwa Australia bukanlah jiran yang tulus, dan ternyata benar.



Banyak juga yang terkejut karena tiba-tiba kucing ASEAN yang bernama Indonesia itu tiba-tiba tidak mengeong. Kucing itu mengaum mirip harimau menumpahkan kemarahannya kepada kanguru yang hobinya lompat sana lompat sini, rangkul sana rangkul sini, sepak sana sepak sini.  Ketika sang kucing dan kanguru sedang akrab-akrabnya tiba-tiba perselingkuhan pertemanan itu terkuak.  Ternyata kanguru suka nguping urusan rumah tangga kucing. Maka kucing berteriak dan mengaum suara macan, dunia pun tersentak.






Tetapi suara kucing yang mengaum itu boleh jadi sebagai sarana menguji coba nyali, ya nyali sendiri, ya nyali tetangga.  Ternyata tetangga yang berselingkuh itu sedikit gugup juga mendengar auman kucing ASEAN tadi.  Setidaknya dalam bahasa tawar menawar posisi Indonesia berada diatas angin.  Perselingkuhan diplomatik ini tentu mempermalukan Australia sehingga ketika Indonesia berteriak keras maka jiran sebelah kelimpungan dan salah tingkah.  Ironinya tetap saja tak mau minta maaf. Inilah salah satu sifat arogansi yang memang menjadi karakter bangsa bule yang didamparkan ke benua Selatan itu pada abad ke 18 karena perilakunya juga.



Kekuatan kucing yang mengaum tadi tentu punya energi dan adrenalin juga. Salah satu energi pembangkit adrenalin harga diri bangsa itu adalah mulai berdatangannya berbagai jenis alutsista yang sudah dipesan. Sejatinya kekuatan suara diplomatik tergantung pada kekuatan ekonomi dan kekuatan militer sebuah negara.  Indonesia berada di gerbang itu.  Kekuatan ekonomi berada dalam lingkaran 16 besar dunia, nomor satu di ASEAN.  Pertumbuhan ekonomi rata-rata selama 9 tahun ini ada di kisaran 6%,  pendapatan per kapita sudah masuk negara berpenghasilan menengah dengan US $4.000 per kapita pertahun.



Nah, melihat cakrawala ke depan, kanguru tentu harus bisa berbaikan dengan kucing yang tumbuh terus dan membesar.  Memandang ke depan pada starting point tahun 2020 si kucing diprediksi sudah jauh berubah dan menjadi macan. Kekuatan ekonomi Indonesia tahun itu diprediksi ada di urutan 14 besar dunia dengan pendapatan perkapita di kisaran US $ 7.000.  Memang dalam konteks negara kesejahteraan Australia tetap unggul tetapi sebagai negara dengan takdir sejarah bertetangga dengan RI seumur hidup, Australia tidak bisa lepas dan sangat berkepentingan dengan Indonesia.



Demikian juga dalam bidang  militer, Indonesia tahun 2020 sudah setara dengan jiran di sekitarnya.  Pada tahun itu alutsista strategis kita seperti kapal selam, kapal kombatan, rudal, jet tempur sudah berada di garis kesamaan teknologi.  Kesetaraan teknologi persenjataan yang dicapai Indonesia tentu membuat jiran macam Australia dan Singapura bercermin diri.  Soalnya keunggulan yang tak bisa ditandingi seumur hidup kedua negara yang tak tulus bertetangga ini adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia, kekayaan sumber daya alam dan warganya yang militan.

Meski Sail Komodo 2013, puluhan KRI ada di depan Australia


Ini adalah kekuatan sejati Indonesia. Kekuatan itu jika ditambah dengan dukungan kekuatan militer dan kekuatan ekonomi maka dipastikan gerak langkah RI di kawasan regional menjadi faktor penentu.  Singapura jika tetap bertahan dengan gaya diplomasi seperti sekarang ini dengan tidak bersedia menjalin perjanjian ekstradisi, meremehkan diplomasi pemerintah Indonesia, perlahan dan pasti akan tergerus dengan kekuatan pertumbuhan ekonomi, militer dan nasionalisme RI.  Demikian juga dengan Australia, dia membutuhkan Indonesia sebagai jembatan penghubung Asia, sebagai pasar sapi dan gandum, sebagai bumper penyangga imigran gelap, sebagai mitra untuk perang melawan teroris.  Australia butuh Indonesia dalam soal apa saja. Maka high profile yang ditunjukkan Presiden SBY terhadap Australia adalah peringatan sekaligus kemenangan diplomatik bagi RI.



Patron diplomatik yang seperti ini sesekali perlu dipertunjukkan untuk menunjukkan nilai harga diri bangsa.  Prediksi tahun 2020 untuk unjuk kerja militer kita bisa digambarkan dengan kepemilikan 10-12 kapal selam Kilo-Changbogo, 3 Skuadron Sukhoi Family, puluhan kapal kombatan berteknologi tinggi, rudal SAM jarak menengah, akan memberikan nilai getar dan gentar.  Belum lagi gelar kekuatan pasukan 3 divisi Kostrad, 3 divisi Marinir dan pasukan Kodam. Ke depan dengan dukungan kekuatan militer yang besar negeri ini dijamin akan disegani.  Sehingga kalau presidennya batuk sedikit saja, pasti angin kekhawatirannya menerpa jiran-jiran pongah itu. Kalau kali ini kucing yang mengaum maka pada tahun-tahun mendatang dipastikan macan yang akan mengaum kalau jiran-jiran itu berulah.



Sumber : Analisis

Sistem Pertahanan Rudal S-500 Rusia

Disain Sistem Pertahanan Rudal S-500
Disain Sistem Pertahanan Rudal S-500

MOSCOW-(IDB) : Lima baterai sistem rudal pertahanan darat-udara S-500 akan melengkapi program modernisasi Angkatan Darat Rusia hingga tahun 2020. Hal ini disampaikan Komandan Aerospace Defense Troops Rusia, Alexander Golovko, 28 November 2013.


S-500 merupakan generasi baru sistem rudal pertahanan udara Rusia yang didisain untuk menyergap rudal balistik antar benua (ICBM), Pertahanan terhadap Airborne Early Warning and Control (AEW&C) dan Jamming pesawat.


Baterai pertama S-500 akan mulai dioperasikan Aerospace Defense Troops Angkatan Darat Rusia pada tahun 2017. Sistem pertahanan udara baru jarak jauh ini, diharapkan menjadi tulang punggung dari sistem pertahanan kedirgantaraan terpadu yang dibangun Rusia.


Jangkauan S-500 dapat ditingkatkan hingga 600 km dan mampu mengunci 10 target sekaligus. Dengan menggunakan rudal baru, sistem S-500 mampu menghancurkan semua jenis ancaman udara pada kecepatan maksimum 7 km/detik diketinggian 200 km.


Militer Rusia mensyaratkan S-500 harus mampu mencegat rudal antar benua (ICBM) serta rudal jelajah hypersonic. Beberapa elemen dari S-500 sudah mulai masuk tahap produksi dan desainer S-500 Almaz-Antey telah melakukan uji coba pertama.


Sistem pertahanan udara S-500 akan dioperasikan secara paralel dengan sistem S-400, yang sebagian besar ditujukan untuk menggantikan sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia.


Selain itu, Rusia juga sedang meningkatkan kemampuan peluru kendali pencegat rudal nukir SH-08 / ABM-3 Gazelle NATO) yang telah dipasang di sekitar Moskow selama lebih dari dua dekade.

Sistem Pertahanan Rudal  SH-08 Gazelle Anti-ballistic missile
Sistem Pertahanan Rudal SH-08 Gazelle Anti-ballistic missile
 SH-08 Gazelle Anti-ballistic missile, berbasis Silo
SH-08 Gazelle Anti-ballistic missile, berbasis Silo

Rusia sedang merancang sistem pertahanan yang lebih luas, untuk di dalam negeri, serta di sejumlah negara bekas Uni Soviet yang diikat dalam Perjanjian Keamanan Kolektif.


Sistem pertahanan nuklir dan non nuklir tersebut sedang dibangun dan dimulai dari Moskow. Rusia pun kini mulai memasang S-300 di negara Belarusia. Para pejabat AS mengatakan pertahanan baru Rusia, efektif terhadap rudal jelajah, pembom, pesawat tempur, rudal balistik jarak menengah dan pendek, serta rudal balistik antarbenua.

Arsitek dari sistem pertahanan terpadu dan luas itu, tidak lain adalah Presiden Rusia, Valdimir Putin, untuk merespon pemasangan perisai pertahanan rudal NATO di Eropa.




Sumber : JKGR

IFV Puma Jerman Ujicoba Di Iklim Panas

Armoured Infantry Fighting vehicle (AIFV) Puma, Jerman (rheinmetall)
Armoured Infantry Fighting vehicle (AIFV) Puma, Jerman.
UEA-(IDB) : Setelah berhasil melakukan ujicoba taktis dan logistik di wilayah musim dingin Norwegia tahun 2012, armoured infantry fighting vehicle (AIFV) Puma, sukses pula melakukan ujicoba di zona iklim panas. Awal November 2013, dua IFV Puma yang melakukan ujicoba di Uni Emirat Arab kembali ke Markasnya di Rheinmetal Jerman dalam kondisi baik.


Ujicoba operasi di zona panas ini berlangsung selama dua bulan, melibatkan sejumlah tahapan di bawah arahan militer Bundeswehr Jerman.


Uji Penembakan Statis AIFV Puma, Jerman (rheinmetall)
Uji Penembakan Statis AIFV Puma

Ujicoba pertama, tentang akurasi meriam otomatis MK30-2/ABM dan kedua tentang kemampuan senjata sekunder, senjata mesin MG4.


Penembakan dilakukan dalam posisi statis maupun bergerak pada siang dan malam hari. Suhu lapangan tembak di barat laut UAE berkisar 35 dan 50 ° C. Para ahli Defence Technology Detasemen (WTD) 91 mengujicoba seluruh program yang ditetapkan dan berhasil melaluinya. Dengan modal ujicoba ini, militer Jerman tidak perlu ragu atas kemampuan Puma untuk menjalankan tugas-tugas khusus dan presisi, walau dalam kondisi suhu ekstrim.


Air Conditioner (AC) dari Puma mampu beroperasi pada suhu tinggi selama berminggu-minggu dalam beberapa ujicoba di UEA. Para penguji juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap proteski Puma yang menggunakan Multifunctional Self-Protection System (MUSS).

IFV Puma ujicoba di Iklim Panas Negara UEA, setelah tahun 2012 ujicoba musim dingin di Norwegia (rheinmetall)

IFV Puma juga melakukan ujicoba mobilitas di medan curam, di utara dan timur laut UEA, untuk melihat daya tahannya. Puma mampu melaluinya tanpa mengalami kerusakan.


Puma dinyatakan lolos dari ujicoba berbagai jenis medan, termasuk pasir, steep loose-surface tracks, serta gurun dengan bebatuan terjal. Bagi Rheinmetall keberhasilan uji coba di iklim panas ini, merupakan tonggak penting untuk membuka jalan, agar Puma bisa diserahkan kepada pasukan Jerman pada tahun depan.

Armoured Infantry Fighting vehicle (AIFV) Puma, melakukan ujicoba di Zona Udara Panas (rheinmetall)
Armoured Infantry Fighting vehicle (AIFV) Puma, melakukan ujicoba di Zona Iklim Panas

IFV Puma merupakan pengganti dari IFV Marder yang mulai dipensiunkan Jerman secara bertahap dari tahun 2010 hingga tuntas di tahun 2020 nanti.

Kendaraan Lapis baja 31 ton (43 ton + add-on armor) Puma, mengangkut 3+6 kru dengan daya jelajah 600 km pada kecepatan 70 km/jam. Kendaraan ini diciptakan Jerman untuk mendampingi Main Battle Tank dalam pertempuran di garis depan. 




Sumber : JKGR

Sengketa Wilayah Senjatinya Hanya Rebutan SDA

SENKAKU-(IDB) : Sengketa wilayah Kepulauan Diayou atau Senkaku terjadi tak hanya karena masalah teritori. Ada kepentingan perebutan sumber daya alam di dalam konflik tersebut. Selain kondang akan kekayaan hasil laut, daratannya disebut-sebut memiliki kandungan gas alam, mangan, kobalt, dan nikel.


Menurut data prospek pengembangan wilayah milik Tiongkok, kandungan minyak dan gas alam di Laut Tiongkok Timur cukup untuk memenuhi kebutuhan Negeri Tirai Bambu itu setidaknya 80 tahun ke depan.

Kementerian Pengembangan Lahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menyatakan terdapat kandungan mangan dalam perairan dekat Senkaku yang bisa memenuhi kebutuhan Jepang sampai 320 tahun.
 
Selain itu, kandungan kobalt-nya cukup untuk 1.300 tahun. Nikel tak kalah hebatnya, bisa memenuhi kebutuhan sampai 100 tahun. Gas alam cukup untuk 100 tahun. Kekayaan hayatinya, termasuk ikan, sangat berlimpah.
 
Kekayaan alam di bawah permukaan laut juga luar biasa. Menurut Badan Informasi Energi Amerika Serikat, cadangan minyak yang belum dieksplorasi diperkirakan 100–160 miliar barel. Selain itu, di Laut Tiongkok Selatan yang juga menjadi klaim wilayah sejumlah negara, termasuk Tiongkok, potensi cadangan minyaknya bervariasi antara 28–213 miliar barel.

Hampir semua ahli meyakini negara mana pun yang bisa mengontrol sumber daya maritim di kawasan tersebut akan berubah dari negeri dengan sumber daya alam terbatas menjadi negeri kaya. Baik Tiongkok maupun Jepang adalah negara konsumen dan importir energi terbesar di dunia. Sementara itu, pertumbuhan kebutuhan energi negara-negara di dunia semakin tinggi.

Sun Shao-cheng, ahli energi pada Tamkang University Taiwan, menambahkan bahwa besarnya rasa saling curiga, baik secara politis maupun sejarah antara Tiongkok dan Jepang plus kompetisi dalam menguasai sumber daya energi, akan selalu memantik konflik dua negara itu. 



Sumber : JPNN

Panglima TNI Tinjau Latihan Satgultor TNI Di Batam

BATAM-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi para Kepala Staf Angkatan, Athan Singapura dan beberapa Perwira Tinggi TNI dari masing-masing Angkatan, meninjau secara langsung Latihan Satgultor (Satuan Penanggulangan Teroris) TNI tahun 2013 dari geladak KRI Banda Aceh, di perairan Batam Kepulauan Riau, Sabtu (30/11/2013). 

Dalam peninjauan tersebut, Jenderal TNI Moeldoko dan rombongan melihat secara langsung aksi para prajurit TNI yang terlibat Latihan Satgultor TNI, yaitu: Satgultor 81/Kopassus, Denjaka/Marinir, Denbravo’90/Paskhas.


Dalam skenario latihan, bahwa ada kapal milik Indonesia yang dibajak oleh kelompok teroris di perairan Batam. Dengan profesional dari kekuatan Tri Matra (AD, AL, AU) serta didukung dengan manuver dari pesawat yang melakukan penerjunan di laut maupun di kapal sasaran, Sea Rider yang bergerak cepat mendekati sasaran, serta gerakan helikopter yang menerjunkan prajurit TNI ke sasaran.


Akhirnya teroris yang menguasai kapal dapat dilumpuhkan sekaligus menangkap gembong teroris dalam waktu singkat.


Latihan Satgultor TNI tahun 2013 melibatkan 406 personel TNI terdiri dari: 43 orang penyelenggara, 14 orang Kosatgas, 22 orang Sat-81, 30 orang Denjaka, 22 orang Denbravo’90 dan 275 orang unsur pendukung. Peralatan tempur yang digunakan, antara lain: 1 unit Hercules C-130, 2 unit Helly Bell TNI AL, 1 unit Cassa TNI AL, 1 unit KRI LPD, 4 unit Sea Rider, 6 unit Rubber Duck dan 10 unit PK SAR.


Setelah menyaksikan latihan aksi prajurit TNI, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko secara resmi menutup latihan Satgultor TNI tahun 2013 dengan upacara militer di perairan Batam Kepulauan Riau, di geladak KRI Banda Aceh.


Panglima TNI menyampaikan bahwa, membaca prediksi tantangan nasional kedepan, menuntut TNI untuk terus memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, guna menghadapi berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.


"Sebagai bagian kekuatan TNI, Satgultor TNI harus memiliki kemampuan taktis dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif," kata Moeldoko.


Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, Latihan Satgultor TNI harus dilakukan melalui latihan secara bertahap dan berlanjut dengan mengedepankan interoperability Sat-81, Denjaka dan Satbravo’90 serta unsur-unsur bantuan lainnya seperti unsur intelijen.


Baik pada aspek manajemen tempur, taktik dan strategi, dalam rangka mencapai nilai-nilai profesional, yaitu kehormatan, integritas, kepercayaan, keunggulan dan soliditas.


Sebelum mengakhiri amanatnya, Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Direktur Gladi dan seluruh jajarannya yang telah menyiapkan latihan ini dengan baik, juga kepada Sat-81/Kopassus, Denjaka/Marinir dan Denbravo’90/Paskhas yang telah melakukan latihan ini dengan baik tanpa ada kecelakaan (zero accident).


Panglima TNI juga menyampaikan pesan kepada peserta latihan agar meningkatkan latihan dari waktu ke waktu, tidak ada yang lain menjadi prajurit profesional hanya satu, “latihan dan latihan”.

Sejumlah pasukan elit melakukan pembebasan kapal kargo Bali Ayu dari sandera perompak dalam Latihan Gabungan Penanggulangan Teroris (Latgab Gultor) Trimatra ke VIII di Perairan Batam, Sabtu (30/11). Latihan yang disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko dari atas KRI Banda Aceh 593 itu dilakukan oleh Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Sat 81 Gultor (Kopassus) dan Sat 90 Bravo (TNI AU) yang merupakan gabungan pasukan elit semua matra di TNI.



Sumber : Tribunnews

BIN Dukung Pemerintah Pengadaan Satelit Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Kepala Badan Intelijen Negara, Letnan Jenderal Marciano Norman, mendukung wacana kepemilikan satelit khusus untuk komunikasi penting dan pertahanan Indonesia. Menurut dia, sudah seharusnya Indonesia punya satelit khusus untuk bidang pertahanan.

"Jadi satelit khusus untuk Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, termasuk intelijen juga harus punya sendiri," kata Marciano saat ditemui wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 November 2013.

Saat ini satelit komunikasi pertahanan Indonesia masih menumpang pada satelit komunikasi biasa. Hal ini diakui Marciano sangat rentan terjadi penyadapan dari pihak tak bertanggung jawab.

Terlebih, Marciano berharap satelit khusus ini diproduksi sendiri oleh Indonesia, termasuk segala macam komponen di dalamnya. Menurut dia, satelit produksi dalam negeri sangat aman dari kemungkinan penyadapan yang dilakukan negara lain. "Mudah-mudahan segera terealisasi," kata dia.

Hari ini Marciano menghadiri rapat dengan Komisi Pertahanan DPR. Selain Marciano, perwakilan pemerintah yang lain adalah Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Kepala Polri Jenderal Sutarman, dan Kepala Lembaga Sandi Negara Mayor Jenderal Djoko Setiadi.

Dalam rapat tersebut, Komisi Pertahanan mendukung langkah yang diambil pemerintah dalam menyikapi penyadapan Australia. Komisi Pertahanan juga mendesak pemerintah segera meningkatkan persandian dan membuat satelit komunikasi sendiri.




Sumber : Tempo

Dua Pilot TNI AU Diperiksa Polisi Militer Australia

DARWIN-(IDB) : Dua anggota TNI Angkatan Udara yang diduga berupaya menyelundupkan satwa liar dari Australia diperiksa oleh polisi militer dan menghadapi sanksi bila dinyatakan bersalah, kata juru bicara TNI Iskandar Sitompul.


"Akan diteliti nanti, apa sebab musababnya, ada berita acara, tentunya nanti akan ada sanksi di kesatuan masing-masing," kata Iskandar kepada BBC Indonesia, hari Jumat (29/11).


Iskandar menjelaskan bahwa dua anggota TNI ini menjalani pemeriksaan di pangkalan TNI AU di Malang, Jawa Timur.


Ia mengatakan kemungkinan dua anggota TNI ini tidak mengetahui bahwa menyeludupkan satwa liar tergolong kejahatan serius di Australia.


"Di Indonesia kan sudah biasa itu, membawa kakak tua dari Papua atau Ambon misalnya, tidak menjadi masalah. Sementara di Australia satwa itu sangat dilindungi," kata Iskandar.


Menurut Iskandar, bila dinyatakan bersalah dua anggota TNI bisa menghadapi hukuman disiplin, teguran keras, sampai pemecatan, tergantung dengan tingkat kesalahan.


Dua pilot tersebut sempat diinterogasi petugas di Australia setelah ditemukan setidaknya tujuh burung nuri di dalam pesawat Hercules yang dihibahkan Australia ke Indonesia.


Harga burung ini dilaporkan mencapai ribuan dolar di pasar gelap.


Pelaku penyelundupan di Australia bisa dijatuhi hukuman penjara 10 tahun dan denda US$155.00

Diduga Akan Selundupkan Burung Nuri

Dua pilot Angkatan Udara Indonesia diperiksa dan diperingatkan karena diduga mencoba menyelundupkan burung nuri Australia melalui pesawat Hercules yang diberikan kepada Indonesia.


Dua pilot itu termasuk dari sejumlah personil yang dilatih di pangkalan udara Angkatan Laut Australia di Richmond untuk menerbangkan Hercules C-130.


Pilot itu dilaporkan mencoba menyelundupkan tujuh burung nuri Australia dalam tas ke dalam pesawat. Dua burung nuri lain ditemukan saat pesawat itu singgah untuk mengisi bahan bakar di Darwin.


Insiden ini terjadi di tengah Klik skandal penyadapan yang diduga dilakukan Australia terhadap para pejabat Indonesia. 


Australia menghibahkan sembilan Hercules C-130 kepada Indonesia.


Badan cukai dan perbatasan Australia, ACBPS, mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan dua pilot itu telah diperiksa terkait dugaan penyelundupan satwa liar tersebut.

Hukuman Maksimal 10 tahun


"Australia memiliki hukum yang sangat ketat untuk melindungi satwa liar dan terkait aktivitas ilegal ACBPS akan bertindak keras terhadap mereka yang melanggar undang-undang itu," kata ACBPS dalam pernyataan.


Menteri urusan perbatasan Scott Morrison mengatakan dua pilot telah diizinkan meninggalkan Australia dengan peringatan setelah berkonsultasi dengan jaksa federal.


"Kami menangani masalah ini secara serius siapa pun yang terlibat dan itulah yang telah kami lakukan dalam hal ini," kata menteri kepada para wartawan.


Burung nuri Australia berharga ribuan dolar di pasar gelap internasional.


Penyelundupan burung dapat menyebabkan hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda A$170.000 kepada para pelaku yang dinyatakan bersalah.




Sumber : BBC

Prajurit KRI Malahayati-362 Tegar Jaga NKRI

KUPANG-(IDB) : Disela-sela kegiatan serah terima jabatan Komandan Lantamal VII Kupang, Pangarmatim Laksamana Muda  TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum mengunjungi KRI Malahayati-362 yang tengah sandar di dermaga Kupang untuk melaksanakan bekal ulang logistik dalam rangkaian Operasi Taring Hiu-13, Jum’at (29/11).

Dalam kunjungannya ke KRI Malahayati-362, Pangarmatim yang pernah berdinas di KRI Malahayati-362 sebagai Kepala Divisi Komunikasi mengapresiasikan kebanggaan beliau kepada seluruh prajurit Malahayati-362 yang dengan tegar dan semangat juang tinggi, ikhlas dan rela menjalankan tugas negara menjaga kedaulatan NKRI di laut dengan mengecek kesiapan tempur KRI Malahayati-362 dan memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit.

Dalam arahannya kepada seluruh prajurit KRI Malahayati-362, Pangarmatim menekankan agar soliditas prajurit melalui kegiatan-kegiatan pembinaan yang bersifat positif harus dilaksanakan sebagai bagian tradisi agar kehormatan sebagai seorang prajurit matra laut terus terjaga. Optimalnya kesiagaan tempur KRI Malahayati-362 yang usianya hampir sama dengan masa dinas beliau di Angkatan Laut merupakan bukti bahwa prajurit TNI AL memiliki keikhlasan yang tinggi menjaga kesiapan material dalam melaksanakan tugas operasi yang selalu tegar menjaga kedaulatan NKRI.

Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dalam pernyataannya mengatakan kepada seluruh prajurit KRI Malahayati-362, bahwa kita bekerja dibayangi maut, kita hidup jauh dari keluarga diatas lautan bahan bakar dan rangkaian munisi peledak, jadi harus ikhlas dalam bekerja. “NKRI itu harga mati, kita akan selalu tegar menjalankan amanat rakyat”, tegas Komandan.

Kunjungan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur di KRI Malahayati-362, memberikan suntikan semangat yang sangat besar kepada seluruh prajurit KRI yang sepanjang tahun 2013 selalu aktif melaksanakan operasi. Senyum semangat tersungging di bibir seluruh prajurit. ”Saya bangga terhadap bapak Panglima, beliau contoh pemimpin ideal yang mau melihat langsung kesiapan personel dan material tempur di lapangan”, ungkap Kopral Agus Ariyanto bangga.




Sumber : Koarmatim