Pages

Minggu, November 24, 2013

KF/IF-X Project Dipercepat

kfx-2013
SEOUL-(IDB) : Korea Selatan kembali mengkaji program pengadaan pesawat tempur modern bagi Angkatan Udara mereka. Jumat 22/11/2013, mereka memutuskan untuk membeli 40 pesawat siluman (stealth) yang akan digunakan Republic of Korea Air Force (ROKAF) pada tahun 2018-2021. Dengan keputusan ini jalan masuknya F-35 Lockheed Martin ke dalam AU Korsel terbuka lebar.

Dalam rapat gabungan kepala staff tersebut, militer memutuskan membeli 40 pesawat tempur siluman dengan opsi tambahan 20 pesawat, tergantung situasi keamanan dan perkembangan teknologi ke depan.

“Dalam rapat itu kemampuan operasional pesawat direvisi, mensyaratkan kemampuan siluman tingkat tinggi serta perangkat perang elektronik untuk mencegah provikasi yang dilakukan Korea Utara”, ujar Brigjen Shin Ik-hyun, selaku anggota JCS.

F-35 merupakan pesawat Stealth dari segara aspek yang masih dalam pengembangan. Korea Selatan berupaya membeli pesawat tempur anti-radar, setelah melihat negara tetangganya seperti: China, Jepang dan Rusia yang berupaya menciptakan pesawat siluman juga.

KFX_3
Model Pesawat Tempur KFX
Model Pesawat Tempur KFX

Analis mengatakan Korea Selatan masih memungkinkan membeli 20 pesawat tempur lainnya, dari perusahaan lain seperti Boeing dan European Aeronautic Defense and Space, untuk mendapatkan teknologi bagi pesawat tempur KFX, yang dibangun terpisah, sebagai bagian kemandirian Korea Selatan.

Dewan Militer ini (JCS) juga memutuskan untuk mengubah proyek KFX, yang awalnya berupa proyek jangka panjang, menjadi proyek jangka menengah. Proyek KFX didorong lebih cepat untuk segera terwujudnya konstruksi awal pembangunannya.

Sumber menduga, pengembangan KFX akan selesai sekitar tahun 2020 dan operasional mulai tahun 2023.

Indonesia terlibat dalam proyek KFX Korea Selatan ini, dengan penyertaan modal 20 persen dan diharapkan memperoleh 50 pesawat KFX, jika nanti terwujud.




Sumber : JKGR

TNI Pertimbangkan Pembentukan Kodam Baru Di Papua Barat

MANOKWARI-(IDB) : TNI belum memastikan pembentukan komando daerah militer di Papua Barat. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman yang kemarin (22/11) berkunjung ke Manokwari menyatakan masih mengkaji kemungkinan peningkatan satuan militer di wilayah tersebut.


"Itu (pembentukan kodam) bergantung pada tingkat kepentingannya. Kalau Papua Barat sudah semakin memerlukan pertahanan dan keamanan yang lebih baik, satuan-satuan dapat ditingkatkan," ujarnya seperti dilansir Radar Sorong (JPNN Group).


Meski belum memiliki kodam, lanjut Budiman, TNI tetap berkomitmen memberikan rasa aman kepada masyarakat. Aparat TNI tidak menghendaki adanya peristiwa-peristiwa keributan yang merugikan masyarakat. "TNI berkomitmen mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegas Budiman yang berada di Manokwari sejak Rabu (20/11).


Menurut dia, dirinya pernah ke Manokwari pada 2008. Ketika kembali kemarin, ungkap dia, perkembangan di ibu kota Papua Barat begitu pesat. "Bila perlu dibentuk kodam, akan disesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan perkembangan lainnya," jelasnya.


Selain itu, Budiman mengingatkan warga Papua Barat untuk menjaga keamanan pada Pemilu 2014. TNI, lanjut dia, membantu kepolisian untuk menjamin keamanan pelaksanaan Pemilu 2014. "Kami berkomitmen netral dan berbuat yang terbaik demi lancarnya pemilu," tegasnya.

Di Manokwari, Budiman dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan melakukan penanaman pohon, meletakkan batu pertama pembangunan 14 ruas jalan di Papua, meninjau pembangunan situs Pekabaran Injil di Pulau Mansinam, serta menyaksikan bakti sosial berupa pengobatan masal dan pembagian sembako. Sebelum kembali ke Jakarta, Karen memenuhi undangan dari Universitas Negeri Papua untuk memberikan kuliah umum.




Sumber : JPNN

TNI AU Dapat Penghargaan Atas Misi Kemanusiaan Di Filipina

MANILA-(IDB) : Setelah 9 hari melakukan tugas kemanusian di Filipina, pesawat Hercules dari Skuadron 31 TNI AU kembali ke Indonesia. Sebelum kembali, Komandan militer daerah Filipina, Letnan Jenderal Roy Deveraturda ditemani Dubes RI untuk Filipina Yohanes Kristiarto melakukan upacara pemberian plakat penghargaan.

Dalam sambutannya, Roy mengungkapkan, Indonesia dan Filipina memiliki hubungan erat. Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah banyak berkontribusi dalam penanganan bencana Topan Haiyan.
"Ia menyampaikan terima kasih kepada bapak Presiden atas bantuan logistik dan personel yang telah menjalankan tugas lebih dari 1 minggu di sini," ungkap Yohanes di Bandara militer Cebu, Filipina, Minggu (24/11/2013).
Mantan Jubir Kemenlu itu menambahkan, militer Filipina juga bangga terhadap kinerja Mayor Pnb Puguh Yulianto bersama 15 krunya. Militer Filipina akan banyak belajar dari kerja keras kru pesawat Hercules C-130 itu.
"Tadi secara khusus pertemuan saya dengan Letjen Deveraturda beliau sangat terkesan dengn profesionalitas teman-teman baik dari TNI AU dan BNPB telah mendukung operasi kemanusian ini," ungkap Yohanes. 




Sumber :: SCTV