Pages

Jumat, November 15, 2013

SURABAYA-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) akan mengirimkan kapal perang untuk membantu korban bencana Badai Haiyan di Philipina. Rencana opersi kemanusiaan dan Bhakti Sosial (Bhaksos) oleh salah satu unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di Koarmatim masih dibahas secara intensif melibatkan jajaran TNI AL dan berbagai pihak terkait termasuk Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat dan daerah.

Rencananya, unsur kapal perang Koarmatim yang dikerahkan dalam misi kemanusiaan tersebut yaitu KRI Makassar-590. Kapal tersebut adalah jenis Landing Platform Dock (LPD), yang memiliki ruang yang cukup untuk mengangkut berbagai macam bantuan berupa bahan makanan, material sarana dan prasarana dan bahan kontak lainnya dengan jumlah besar. Kapal perang ini juga memilki dua kapal pendarat atau Landing Craft Utility (LCU) yang bisa untuk memangkut kendaran dan bahan kontak serta dapat mendarat di daerah pesisir pantai.

Rencanaya, KRI Makassar  menjalankan tugas operasi kemanusiaan di Philipina di Bawah Kendali Opersi (BKO) Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim. Satgas operasi bhakti ini akan dipimpin langsung oleh Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos.

Penyiapan unsur kapal perang ini, merupakan tindak lanjut Koarmatim dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya untuk berperan serta secara langsung dan wujud kepedulian terhadap korban bencana yang terjadi di negara tetangga di kawasan Asia Tenggara sekaligus sesama anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Badai dengan kekuatan super itu menerjang Pulau Samar, 370 mil atau sekitar 481 kilometer tenggara Manila, ibu kota Philipina. Badai tersebut mengembuskan angin dengan kecepatan 253 kilometer per jam. Bahkan, dalam sebuah kesempatan, badai itu membawa angin dengan kecepatan mencapai 305 kilometer per jam.

Aparat Philipina masih terus melakukan pencarian korban tewas akibat Haiyan yang jumlahnya diduga mencapai lebih dari 10.000 orang itu. Meski, data resmi pemerintah sebenarnya menyebutkan jumlah korban tewas akibat badai Haiyan adalah 942 orang. Semnjak pemerintah Philipina menetapkan keadaan tersebut sebagai bencana nasional, bantuan internasional berangsur-angsur telah masuk ke daerah bencana yang terjadi bencana tersebut. 




Sumber : Koarmatim

Berita Foto : AU Indonesia Singapura Gelar Joint Fighter Weapon Course

PEKANBARU-(IDB) : KSAU Marsekal TNI I.B Putu Dunia (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Angkatan Udara Singapura Jenderal Hoo Cher Mou (dua kanan) pada penutupan latihan bersama "Joint Fighter Weapon Course" di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat (15/11). Latihan bersama yang digelar sejak bulan Agustus itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penerbang serta memperkuat kerjasama Indonesia dan Singapura khususnya dalam pertahanan dan keamanan regional. 

KSAU Marsekal TNI I.B Putu Dunia (kiri) menyalami penerbang Angkatan Udara Singapura pada penutupan latihan bersama "Joint Fighter Weapon Course" di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat (15/11). Latihan bersama yang digelar sejak bulan Agustus itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penerbang serta memperkuat kerjasama Indonesia dan Singapura khususnya dalam pertahanan dan keamanan regional. 



Sumber : Antara

Pertengahan Desember 2013 Roket Lapan Diluncurkan Dari Morotai

MOROTAI-(IDB) : Tim Lapan kembali melakukan survei lokasi untuk memastikan peluncuran roket di Wilayah Kecamatan Morotai Timur (Mortim) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) pada Desember 2013 nanti.

Peluncuran roket dari tim Lapan yang sebelumnya akan dilakukan pada bulan November, dipastikan akan ditunda pada pekan kedua bulan Desember 2013, kata Wakil Bupati Pulau Morotai, Weni Paraisu ketika dihubungi dari Ternate, Kamis.

Ia mengatakan, dari tim Lapan kembali melakukan survei lokasi untuk peluncuran roket untuk memastikan tempat dan titik koordinat yang akan ditentukan untuk peluncuran nanti.

Menurutnya, selain melakukan penentuan titik koordinat tempat peluncuran roket dari Tim Lapan, rencananya dari tim Lapan juga akan meluncurkan pesawat tanpa awak yang akan dipantau melalui monitor.

Selain itu, pesawat tanpa awak sendiri rencana diluncurkan sebelum melakukan peluncuran roket yang berdiameter sekitar 50 mm guna memantau situasi dan keadaan sebelum dilakukan peluncuran roket.

Jadi bukan roket saja yang akan diluncurkan, tapi juga akan meluncurkan pesawat tanpa awak yang akan dipandu melalui monitor pengawas untuk memantau keadaan situasi sebelum dilakukan peluncuran, katanya.

Sekedar diketahui, untuk lokasi peluncuran roket lapan sendiri nantinya berjarak minimal 1,5 km dari pemukiman warga.

Bahkan atas peluncuran yang akan dilakukan, dari Lapan sendiri sebelumnya meminta dukungan dari Pemda Morotai untuk melakukan peluncuran roket yang dilokasikan di sangowo Mortim sebagai tempat peluncuran.

Wakil Bupati menyatakan, pemkab sendiri merespon kegiatan peluncuran roket dari Lapan, sementara untuk persiapan-persiapan yang akan dilakukan nanti dipastikan pada awal Desember sudah disiapkan, mulai dari bangunan untuk operator, VIP, dan beberapa tenda untuk para tim yang akan datang termasuk para pengunjung yang akan menyaksikan. 




Sumber : Antara

Akhir Tahun 2013 Marinir Akan Diperkuat 54 Tank BMP-3F

JAKARTA-(IDB) : TNI terus melakukan modernisasi peralatan utama sistem persenjataan (alutsista). Bulan depan, sebanyak 54 tank jenis amphibi dari Rusia akan didatangkan TNI Angkatan Laut.

"Marinir pada akhir tahun ini di bulan Desember akan kedatangan 54 tank amphibi marinir dari Rusia," ujar Kepala Staf Angkatan Laut Marsekal TNI Marsetio usai menjadi inspektur upacara pada HUT Marinir ke-68 di Markas Komando Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2013).

Tank lainnya yang akan datang adalah jenis BTR sebanyak 4 buah. Marsetio menambahkan pihaknya juga saat ini sedang menjalankan pengadaan 3 buah kapal selam yang dibeli dari pemerintah Korea Selatan.

"Kemudian 2 kapal Frigate yang dibangun di PT PAL. Kita tahun depan secara bertahap mulai April membeli 3 Frigate dari Inggris," sebutnya.

"Akan ada 16 kapal cepat roket, termasuk alutsista helikopter AKS sebanyak 14 buah," imbuhnya.

Sementara itu, terkait maraknya kapal asing masuk ke wilayah Indonesia, Marsetio menegaskan tidak akan melakukan kompromi untuk menindak.

"Kita tidak pandang bulu. Kita selesaikan semua," tegasnya.




Sumber : Detik

Berita Foto : HUT Korps Marinir Ke-68

JAKARTA-(IDB) : KASAL Laksamana TNI Marsetio (kiri) selaku inspektur upacara melakukan pemeriksaan pasukan pada Upacara Peringatan HUT ke-68 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/11). Pada peringatan HUT ke-68 Korps Marinir tahun 2013 bertema "68 Tahun Marinir Untuk Indonesia" ini juga digelar demo atraksi seperti bela diri Marine Martial Arts, penampilan kombinasi panahan, penyergapan dan perkelahian di atas tank amfibi BMP-3F dan serbuan mekanis dengan menggunakan kendaraan tempur. 

KASAL Laksamana TNI Marsetio (kanan) didampingi Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington (kiri) menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-68 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/11). Pada peringatan HUT ke-68 Korps Marinir tahun 2013 bertema "68 Tahun Marinir Untuk Indonesia" ini juga digelar demo atraksi seperti bela diri Marine Martial Arts, penampilan kombinasi panahan, penyergapan dan perkelahian di atas tank amfibi BMP-3F dan serbuan mekanis dengan menggunakan kendaraan tempur.  

KASAL Laksamana TNI Marsetio (kedua kiri) selaku inspektur upacara melakukan pemeriksaan pasukan pada Upacara Peringatan HUT ke-68 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/11). Pada peringatan HUT ke-68 Korps Marinir tahun 2013 bertema "68 Tahun Marinir Untuk Indonesia" ini juga digelar demo atraksi seperti bela diri Marine Martial Arts, penampilan kombinasi panahan, penyergapan dan perkelahian di atas tank amfibi BMP-3F dan serbuan mekanis dengan menggunakan kendaraan tempur. 

KASAL Laksamana TNI Marsetio (kiri) selaku inspektur upacara melakukan pemeriksaan pasukan pada Upacara Peringatan HUT ke-68 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/11). Pada peringatan HUT ke-68 Korps Marinir tahun 2013 bertema "68 Tahun Marinir Untuk Indonesia" ini juga digelar demo atraksi seperti bela diri Marine Martial Arts, penampilan kombinasi panahan, penyergapan dan perkelahian di atas tank amfibi BMP-3F dan serbuan mekanis dengan menggunakan kendaraan tempur. 

Prajurit Korps Marinir menunjukkan keahlian bertarung di atas tank ketika demo atraksi usai Upacara Peringatan HUT ke-68 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (15/11). Pada peringatan HUT ke-68 Korps Marinir tahun 2013 bertema "68 Tahun Marinir Untuk Indonesia" ini juga digelar demo atraksi seperti bela diri Marine Martial Arts, penampilan kombinasi panahan, penyergapan dan perkelahian di atas tank amfibi BMP-3F dan serbuan mekanis dengan menggunakan kendaraan tempur. 




Sumber : Antara

HUT Marinir Ke-68.......Selamat..!!

JAKARTA-(IDB) : Marinir TNI AL menggelar ultah ke-68. Acara perayaan digelar meriah dengan dentum meriam dan atraksi militer.

Perayaan ultah digelar di Lapangan Pusat Komando Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan Jumat (15/11/2013) pagi ini. Upacara perayaan ulang tahun dipimpin oleh KSAL Laksamana TNI Marsetio dengan komandan Kolonel Marinir Edi Juardi.

Usai upacara, dentuman meriam langsung menggelegar beberapa kali menandai dimulainya atraksi. Lalu berturut-turut mobil panser, tank, dan bus pengangkut pasukan masuk ke lapangan.

Mobil-mobil untuk perang itu berputar-putar di lapangan, kemudian mengeluarkan asap. Setelahnya mobil-mobil mengeluarkan asap.

Meriam kembali menggelegar. Lalu pasukan yang ada di dalam kendaraan-kendaraan perang di lapangan keluar. Mereka berbaris rapi, lalu menari.

Sambil menari, pasukan-pasukan terlatih itu menembakkan senapan ke udara. Mereka bergerak kompak.

Kemudian ada aksi terjun payung, sniper, dan marinir martial art. Aksi-aksi menarik tersebut disajikan oleh pasukan dari Yontaifib I, Yontaifib II, dan Denjaka.

Selain itu juga dipamerkan beberapa peralatan perang marinir, di antaranya adalah roket multi laras dan sea rider.




Sumber : Detik

CN235-220 Patmar : Elang Baru TNI AL

Layaknya elang, pesawat terbaru milik TNI AL ini memiliki mata yang tajam dan sanggup melihat sasaran dari jarak jauh. Kekuatan matanya terletak pada FLIR dan search radar yang ditaruh di bawah badan pesawat.  
 
BANDUNG-(IDB) : Rabu, 2 Oktober 2013 lalu, adalah hari paling membahagiakan bagi TNI AL. Pagi itu, di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Kabaranahan Kementerian Pertahanan Laksda TNI Rachmad Lubis  resmi menyerahkan satu dari tiga CN-235-220 Patmar (Patroli Maritim)  pesanan Kemenhan kepada TNI AL untuk patroli di perairan dan perbatasan Indonesia. Bagi Komandan Skuadron 800 Pusat Penerbangan TNI AL, Letkol Laut (P) Imam Safii, CN235 Patmar amat ditunggu-tunggu.

Kemampuan dan daya jelajah patrolinya lebih tinggi dari pesawat sebelumnya. Sebelum ini, TNI AL hanya mengandalkan NC-212 Patmar. Tapi, karena kemampuan terbangnya hanya empat jam dan kecepatan optimalnya hanya 100-150 knot, kemampuan patrolinya menjadi terbatas. Berbeda dengan CN-235 Patmar, oleh karena sanggup terbang sampai sembilan jam dengan kecepatan optimal 200 knot, kemampuannya  akan jauh lebih berarti bagi Puspenerbal yang kerap disebut kepanjangan mata Kapal Perang Indonesia (KRI).

“Jika dengan NC-212 Patmar hanya bisa patroli di daerah sasaran 10 menit, CN235 Patmar bisa sampai berjam-jam dan menjangkau tempat yang lebih jauh. Dengan search radar dan Forward Looking Infra Red (FLIR) yang jauh lebih maju ini, kami bahkan sudah bisa mendeteksi kapal-kapal nelayan dari ketinggian 13.000 kaki,” ungkap Imam Safii, membandingkan FLIR di pesawatnya dengan FLIR NC-212 yang baru bisa “melihat” dari ketinggian 5.000 kaki.

Tak heran jika Menteri Pertahanan  Poernomo Yusgiantoro pun titip misi yang agak sulit. Disela-sela acara serah terima yang juga dihadiri KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan Dirut DI Budi Santoso, ia bahkan langsung menginstruksikan agar KSAL Laksamana TNI Marsetio segera menerjunkan pesawat ini untuk memantau kapal-kapal imigran gelap yang makin kerap gentayangan di pantai selatan Jawa. Arah mereka ke Australia, sehingga pemantauan pun harus dilakukan bersama  militer Australia.

Flir Safire III

Bagi Puspenerbal sendiri, pesawat baru ini akan dikonsentrasikan di Perairan Aru dan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Filipina. Maklum, di wilayah perbatasan, penyelundupan masih kerap terjadi; sementara di Aru, pencurian ikan oleh kapal asing diakui masih sulit diberantas. 
Dengan FLIR versi SAFIRE III, ungkap sumber Angkasa, CN235 Patmar sanggup mengidentifikasi kapal pelaku penyelundupan atau pencurian ikan dari ketinggian 4.000 kaki. Data identitas ini selanjutnya bisa dikirim real-time ke KRI terdekat untuk penindakan yang lebih cepat.




Sumber : Angkasa

Kasal Buka Mid Planning Coference Komodo Multilateral Exercise 2014

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio membuka kegiatan Mid Planning Coference (MPC) Komodo Multilateral Exercise 2014 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (13/11).

Kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 akan dilaksanakan pada bulan April 2014 dengan mengikutsertakan negara-negara ASEAN dan sejumlah negara sahabat di luar ASEAN. Sebanyak 18 negara telah konfirmasi keikutsertaan alutsista kapal perangnya. Latihan akan digelar di perairan Indonesia antara lain laut Natuna dan Anambas.  Dalam latihan ini TNI Angkatan Laut akan mengikutsertakan sekitar 16 KRI yang terdiri dari Van Speijk, Sigma,  LPD,  ATF,  PK, dan  LST, sedangkan alutsista Pesawat Udara (Pesud) TNI Angkatan Laut menyertakan 6 Pesud, yang terdiri dari 2 fixed wing dan 4 rotary wing.

Dalam kesempatan tersebut, Kasal menyampaikan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di kawasan perlu menunjukan peran, terlebih pada 2015, Indonesia sepakat mencapai asian community. Latihan ini termasuk non warfighting exercise, atau operasi militer selain perang.

“Akan kita kerahkan Kapal Perang kita, mulai dari jenis LPD, Kapal Rumah Sakit, Fregatte sampai dengan Korvet. Kegiatan ini melibatkan 4300 personel TNI Angkatan Laut, selain itu juga ada 11 stakeholder yang memiliki kewenangan institusi penegakan hukum di laut yang kita libatkan, dan beberapa institusi terkait dengan kegiatan bencana alam seperti BNPB, PMI, Basarnas, termasuk keterlibatan dari pemerintah daerah Provinsi Riau, Kepulauan Anambas dan juga Natuna,“ tandas Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.

Lebih lanjut Kasal menyampaikan bahwa ke-18 negara akan mengirim kapal perangnya untuk mengikuti latihan tersebut, hal itu merupakan bentuk kepedulian negara-negara terhadap Maritim Domain Awarness. “Kegiatan ini fokusnya dalam menangani bencana alam agar makin terlatih dalam menghadapi bencana alam seperti yang sebelumnya terjadi di Aceh dan Yogya,” kata Kasal.

Sejumlah negara yang telah konfirmasi akan mengikuti Komodo Multilateral Exercise 2014 antara lain Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, New Zealand, Amerika Serikat (USA), China, dan Rusia. Latma Multilateral Komodo yang diharapkan dapat terlaksana secara rutin setiap dua tahun sekali.

Komodo Multilateral Exercise 2014 menitikberatkan materi latihan pada aspek nonwarfighting, yaitu mengorganisir dan kerja sama antarnegara terhadap berbagai bentuk ancaman keamanan maritim. Komodo Multilateral Exercise 2014 akan memfokuskan pada materi latihan Humanitarian Assistance Disaster Relief (HADR), menghadapi Transnational Organized Crimes (TOC), dan Peace Keeping Operation (PKO).

Selain bertujuan bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam bentuk kerja sama menangani bencana alam. Kegiatan ini juga bertujuan menciptakan confidence building measure dalam rangka meningkatkan stabilitas keamanan maritim. Kerja sama militer dalam konteks hubungan antarnegara tidak hanya terbatas di bidang pertahanan, tetapi juga untuk menjalin kerja sama pada aspek nontempur, antara lain penanggulangan bencana, keamanan maritim, dan diplomasi. Dengan demikian, tujuan latihan ini mempunyai dimensi kepentingan nasional sekaligus regional/internasional.





Sumber : Koarmabar

Pasis Sekolah Staf Dan Komando Selandia Baru Kunjungi Koarmabar

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Arief Rudianto, S.E., diwakili Asisten Personel (Aspers) Pangarmabar Kolonel Laut (P) Budi Jatmiko, S.T., menerima kunjungan 47 Perwira siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Selandia Baru yang dipimpin oleh Commander Nigel Philporr, di Aula Yos Sudarso Mako Koarmabar Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Kunjungan 47 Siswa Sekolah Staf dan Komando Selandia Baru ke Koarmabar tersebut dalam rangka untuk meningkatkan hubungan baik dan kerjasama bilateral antara kedua Negara yaitu Indonesia dan Selandia Baru.


Pada kesempatan tersebut, juga disampaikan secara garis besar tugas pokok Koarmabar dengan melalui pemutaran video klip profil Koarmabar dan dilanjutkan dengan tanya jawab serta diakhiri saling tukar-menukar cinderamata.


Hadir dalam acara tersebut, Para Asisten Pangarmabar, Komandan Satuan jajaran Koarmabar, Kadis dan Kasatker Koarmabar.




Sumber : Koarmabar

Pengalaman KSAD Terbang Bersama MI-17

JAKARTA-(IDB) : Tragedi jatuhnya Helikopter MI-17 yang menewaskan 13 dari 19 penumpang di Malinau, Kalimantan Utara menyisakan duka mendalam. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman pun memiliki kenangan sendiri terbang dengan pesawat buatan Rusia itu.

Menurut Budiman, helikopter itu merupakan salah satu peralatan terbaik yang dimiliki Indonesia. Pesawat jenis itu juga baru saja didatangkan ke Indonesia dan kondisinya masih sangat bagus.

Pengalaman Budiman terbang bersama MI-17 diawali saat perjalanannya menyusuri hutan di Kalimantan. Kala itu, penerbangan dilakukan dalam rangka meninjau Ekspedisi Khatulistiwa.

"Saya gunakan itu di Kalimantan 4 kali penerbangan. Pada saat saya tahun 2011, 2012 pada saat saya meninjau dan menutup Ekspedisi Khatulistiwa, saya menggunakan untuk terbang," katanya usai menerima kontingen penembak TNI Angkatan Darat yang baru saja menang dalam Kejuaraan Menembak se-Asia Tenggara di Mabes AD, Rabu (13/11/2013).

Budiman menuturkan, kala itu dia menyusuri hutan belantara di Kalimantan dari satu titik ke titik lainnya. Butuh waktu 1,5 jam untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Dan, sepanjang penerbangan, tak ada yang dilihat selain hutan belantara dengan pohon yang sangat tinggi.

"Itu memang kalau terbang dari satu titik ke tempat lain lebih dari 1,5 jam yang kita lihat hanya hamparan hutan dan tidak ada medan medan terbuka. Jadi sepanjang 1,5 jam itu hutan yang luar biasa lebatnya. Ketinggiannya sangat tinggis seklai untuk pohon-pohonnya 3 tingkat untuk pohon pohonnya. Sehingga kalau kondisi pesawat sangat bagus," tuturnya.

Pengalaman itu, kemudian dikonversi ke tragedi yang baru saja menimpa jenis helikopter yang pernah membawanya menyusuri hutan Kalimantan. Dari segi muatan, kata Budiman, daya angkut MI-17 mencapai 3 ton.

Sedangkan, saat itu helikopter membawa logistik seberat 450 kg dan awak pesawat berjumlah 19 orang. Jika dijumlahkan, beban yang diangkut baru 1.850 kg. Ditambah tangki cadangan dengan berat maksimal 300 kg. Jadi, total muatan yang diangkut MI-17 saat itu bari 2.150 kg.

"Sehingga untuk beban tidak. Lebih betul-betul 10 meter turun mendarat ada angin yang cukup kencang, karena ketinggiannya 1.600 meter. Di atas puncak ketinggian yang kiri kanannya jurang. Tapi sekitarnya pohon yang sangat tinggi sekali."

"Tapi panjangnya sudah benar, yaitu 100x60 meter untuk kepentingan pendaratan. Dia sudah hapal benar, pilot meminta mekanik periksa kiri kanan, ok aman. Bersamaan dengan itu ada angin cukup kuat. Akhirnya buntutnya menyangkut pohon," ungkap Budiman.

Yang tersisa dari helikopter itu hanya bagian yang tersangkut dari pohon. Sisanya, sudah hancur akibat ledakan pasca menabrak pohon. 




Sumber : SCTV