Pages

Selasa, November 05, 2013

Korea Utara Kembangkan Bom EMP Dengan Teknologi Rusia

Bom EMP


PYONGYANG-(IDB) : Agen mata-mata Korea Selatan Senin kemarin mengatakan bahwa Korea Utara mengembangkan senjata electromagnetic pulse (EMP) dengan menggunakan teknologi Rusia yang ditujukan untuk melumpuhkan peralatan elektronik militer Korea Selatan di perbatasan selatan, dilansir oleh Herald Sun.

National Intelligence Service (NIS) Korsel dalam laporannya mengatakan kepada parlemen bahwa Korut telah membeli senjata EMP dari Rusia untuk dikembangkan sendiri.


Senjata EMP digunakan untuk merusak peralatan elektronik yang berupa ledakan energi elektromagnetik dalam bentuk radiasi, listrik dan medan magnet. Teorinya, senjata EMP diledakkan di udara di ketinggian tertentu (bom). Pada energi tingkat tinggi, serangan senjata EMP bisa menyebabkan kerusakan yang luas, termasuk komponen pesawat dan seluruh perangkat-perangkat elektronik lainnya. Efek ledakan EMP sendiri tergantung pada beberapa faktor, seperti ketinggian ledakan, energi yang dihasilkan, keluaran sinar gamma, interaksi dengan medan magnet bumi dan pelindung elektromagnetik dari target. 


Agen Korsel juga mengatakan bahwa pemimpin Korut Kim Jong-Un menilai serangan cyber menjadi salah satu senjata utama bersama dengan senjata nuklir dan rudal, NIS menjelaskan kepada anggota parlemen.


Selain senjata EMP, menurut NIS, Korut juga gencar meretas smartphone dan berusaha memikat warga Korsel untuk menjadi informan. Korut juga telah berhasil mengumpulkan informasi dimana lokasi cadangan bahan bakar dan bahan kimia Korea Selatan, juga kereta bawah tanah, terowongan dan jaringan kereta api di kota-kota besar. NIS juga mengatakan bahwa mata-mata Korut juga melakukan operasi di China dan Jepang untuk menyebarkan propaganda pro-Pyongyang. Korut juga diyakini memiliki unit perang cyber elit dengan 3000 personil.


Seorang anggota parlemen Korsel yang mengutip data pemerintah, mengatakan pada bulan lalu bahwa dalam beberapa tahun terakhir Korut telah melakukan ribuan serangan cyber terhadap Korsel, menyebabkan kerugian keuangan sekitar AS$ 805 juta.


Selain penyerangan terhadap institusi militer, serangan cyber tingkat tinggi Korut juga menargetkan bank-bank komersial, instansi pemerintah, dan website media dan lembaga-lembaga penyiaran. Namun Korut sendiri membantahnya.





Sumber : Artileri

Indonesia Tinjau Ulang Kerjasama Dengan Australia

Indonesia akan meninjau ulang kerjasama khusus dibidang pemberantasan penyelundupan manusia dan terorisme sebagai respon aksi Australia yang selama ini memata matai Indonesia.
JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyampaikan Indonesia telah menganggap Australia memang memata matai Indonesia karena hingga kini Pemerintah Australia di bawah PM Tony Abbott menolak untuk mengkonfirmasi atau membantah tuduhan itu.

Padahal menurut Marty, selama ini kedua negara telah bekerja sama secara efektif berbagi informasi intelijen.

"Jika Australia merasa bahwa ada cara lain mendapatkan informasi selain dari cara resmi, maka salah satu keajaiban, kita bisa bekerjasama," kata Marty.

Kendati demikian Indonesia, menurut Marty tidak meresponnya dengan mengusir diplomat Australia melainkan meminta jaminan aksi yang diduga memata matai Indonesia harus berhenti.

Pekan lalu Marty juga sempat berkomentar pedas terkait adanya laporan kalau selama ini Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjadi salah satu basis untuk operasi intelijen memata matai Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan Marty bersamaan juga dengan munculnya serangan para ‘hacker’ yang menamakan diri Anonymous Indonesia meretas sekitar 200 laman internet pengusaha Australia.

Mereka mengirimkan pesan kepada Pemerintah Australia agar menghentikan aksi memata matai Indonesia.
Sumber : RadioAustralia

Kemhan Tinjau Produksi Kapal Perang PT PAL

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke PT PAL, Surabaya (photo: ranahan.kemhan.go.id)

SURABAYA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke PT PAL, Surabaya – Jawa Timur, 30/10/2013 dalam rangka meninjau perkembangan kemajuan proyek pembuatan sejumlah kapal perang pesanan TNI AL. Pesanan TNI AL berupa: Kapal PKR, Kapal Selam, MLM, KRI kelas Corvet dan KCR 60m, sebagai bagian dari program modernisasi Alutsista TNI.


Dalam kunjungannya Wamenhan meninjau proses pembuatan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 m , MLM dan kapal Selam pesanan TNI AL.


Kunjungan Wakil Menteri Pertahanan ini didampingi: Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ka Baranahan) Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, Dirjen Renhan Kemhan, Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Kapuslaikal, serta Waaslog Kasal.

Korvet  Nakhoda Ragam Class yang dibeli Indonesia
Korvet Nakhoda Ragam Class yang dibeli Indonesia
Sebelumnya tanggal 20/10/2013 Ka Baranahan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis mendampingi Kasal Laksamana TNI Marsetio, dalam Kunjungan kerja ke pembuatan 3 unit kapal MRLF di dermaga Barrow in-Furness, Inggris. Ikut dalam delegasi tersebut Duta Besar RI untuk Inggris T.M. Hamzah Thayed, Asops Kasal Laksda TNI Didit H, Atase Pertahanan RI untuk Inggris Kolonel Arh DR. Joni Mahroza , Atase Pertahanan Inggris di Indonesia Col. Simon A. Winkworth, Kabidmatra Laut Pusada Baranahan Kemhan Kolonel Sriyanto, serta Pakorspri Kasal. Delegasi ini diterima perwakilan Eagle Aero Technology dan Lurssen Logistics.


Tujuan kunjungan ini untuk memeriksa kesiapan kapal dan meyakinkan kapal dapat diserahterimakan tepat waktu sesuai kontrak.

Disain PKR Sigma10514
Disain PKR Sigma10514
Setelah ke Inggris rombongan juga mengadakan Kunjungan ke Satgas Yekda Kapal PKR dan DSNS Vlissingen, Belanda tanggal 22-24/10/2013, untuk memeriksa perkembangan pembangunan kapal PKR-1 dan PKR-2 dan meninjau kegiatan Satgas Proyek Pengadaan Kapal PKR SIGMA. Delegasi diterima oleh Satgas Yekda Kapal PKR dan pihak DSNS. 





Sumber : Kemhan

Pakistan Sukses Uji Coba Rudal NASR

Uji coba penembakan NASR PAKISTAN-(IDB) : Pakistan hari ini melakukan uji coba penembakan rudal permukaan-ke-permukaan jarak pendek "Hatf IX" atau "NASR", dilansir ISPR. Uji penembakan dilaksanakan dengan meluncurkan 4 rudal NASR secara salvo dari peluncur multi-tabung.

Menurut ISPR, NASR memiliki jangkauan 60 kilometer, sistem respon cepat dalam kemampuan manuver terbangnya, plus atribut shoot and scoot.


Keberhasilan penembakan rudal ini memberikan kontribusi bagi pertahanan Pakistan terhadap ancaman yang berkembang saat ini.


Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan, Jenderal Ashfaq Parvez Kayani, yang turut menyaksikan jalannya penembakan, mengucapkan selamat kepada para ilmuwan dan insinyur untuk prestasinya yang luar biasa dalam meningkatkan kemampuan pertahanan Pakistan.



NASR bukanlah rudal yang baru yang dikembangkan Pakistan. Rudal yang dikembangkan oleh National Development Complex (NDC) Pakistan ini sudah menjadi bagian Angkatan Darat Pakistan sejak 2011.

Rudal NASR diakomodasi dengan Multiple Launch Rocket System (MLRS) AR-1A/A-100E 300mm buatan dalam negeri Pakistan yang sama dengan 8x8 high mobility Transporter Erector Launcher (TEL) yang dimiliki China. Platform TEL ini mengakomodasi 4 rudal NASR sebelum diluncurkan, dan diyakini jangkauan NASR bisa diperpanjang.




Sumber : Artileri

Vietnam Pilih Rudal Exocet Block III Dan VL Mica MBDA Untuk Kapal Sigma

HANOI-(IDB) : Angkatan Laut Vietnam memilih sistem rudal anti-kapal Exocet MM40 Block III dan sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) VL MICA dari MBDA untuk dua kapal korvet Sigma 9814 yang dibangun oleh galangan kapal Damen, Belanda, dilansir mingguan bisnis La Tribune Perancis. Kedua sistem itu dianggap sebagai sistem rudal maritim yang paling mutakhir saat ini.



Rudal Exocet MM40 Block III
Rudal Exocet MM40 Block III

Sistem rudal Exocet MM40 Block III saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Perancis pada frigat kelas Horizon dan tak lama lagi juga akan melengkapi kapal fregat FREMM Perancis-Italia. Sistem rudal ini juga telah dipesan oleh beberapa negara termasuk Indonesia.



Pada bulan April 2007, MM40 Block III berhasil melewati uji penembakan akhirnya. Produksi MM40 Block III dimulai pada bulan April 2008 dan pengiriman ke pengguna berlangsung sejak April 2009.



Exocet MM40 Block III merupakan versi terbaru dari MM40 yang memiliki peningkatan jangkauan tembak lebih dari 180 kilometer dengan dukungan mesin turbojet, dan empat intake udara untuk memberikan aliran udara secara terus menerus bagi mesin selama manuver high-G.

Rudal Exocet MM40 Block III menggunakan sistem bimbingan GPS, yang memungkinkannya untuk menyerang target di laut dan di darat dari sudut yang berbeda, menjadikan MM40 Block III memiliki peran marjinal sebagai rudal serangan darat. Exocet MM40 Block III lebih ringan dari pendahulunya Exocet MM40 Block II.


Sistem Mica VL telah dikembangkan untuk pertahanan diri dan area lokal untuk melawan kemungkinan serangan rudal anti-kapal. Canister (tabung) dapat dipasang dalam stuktur silo, sebagian atau sepenuhnya dibenamkan di dek kapal. Atau, canister dapat dipasang di samping hanggar kapal atau di vertical bulkhead yang pas. Mica VL bisa dipasang pada kapal baru juga kapal retrofit, mulai dari kapal patroli cepat hingga kapal besar, karena pekerjaannya relatif mudah.



Rudal VL Mica
Rudal VL Mica
Canister berfungsi juga berfungsi sebagai unit penyimpanan dan transportasi selain fungsinya sebagai peluncur vertikal. Target dikelola dari Sistem Manajemen Tempur (CMS) dengan data target dari radar 3-D. Sisem integrasi difasilitasi melalui unit electronic interface yang dipasang di bawah dek. Setiap unit interface menghubungkan 12 rudal VL MICA ke CMS. Sistem ini memiliki kemampuan 360 derajat untuk terlibat dengan sasaran.

Pada bulan Oktober 2011 galangan kapal Damen di Vlissingen, Belanda mengungkapkan membangun empat korvet Sigma untuk Angkatan Laut Vietnam. Dua kapal akan dibangun di Vlissingen dan dua kapal berikutnya akan dibangun di Vietnam di bawah pengawasan Belanda.




MBDA sendiri adalah pengembang dan produsen rudal Eropa yang merupakan gabungan dari 3 perusahaan pertahanan besar yaitu AĆ©rospatiale-Matra Missiles Perancis (bagian dari EADS), Alenia Marconi Systems Italia (bagian dari Finmeccanica) dan Matra  BAe Dynamics Inggris (bagian BAE Systems) pada tahun 2001. MBDA saat ini berkantor pusat di Perancis dan juga beroperasi di Italia, Inggris, Jerman, Spanyol dan Amerika Serikat.



Sumber : Artileri

Kapal Perang TNI AL Tingkatkan Operasi Di Bangka Belitung

BANGKA-(IDB)  : Personel TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Bangka Belitung, meningkatkan operasi pengamanan laut. Hal ini dilakukan untuk mencegah tindak pelanggaran hukum di laut di daerah itu.

"Kami berupaya menjadi gugus terdepan keamanan laut dengan operasi dan patroli di daerah rawan guna menindak pelanggaran hukum di laut," kata Komandan Pos TNI AL Pangkalbalam, Letnan Satu Pelaut Yulianto, di Pangkalpinang, Minggu (3/11/2013).

Yulianto mengatakan, 5 unit kapal perang TNI AL sudah bersiaga. Armada itu antara lain jenis patroli cepat, dan KRI Kujang, yang kini bersiaga 24 jam serta berpatroli di perairan itu. 

Perairan itu rawan penangkapan ikan ilegal, penyelundupan timah, penyelundupan kayu tebangan, perompakan, dan tindak pelanggaran hukum lain di laut. Perairan itu juga masih dibayangi pula lalu-lintas kapal asing tanpa izin, imigran gelap, teroris, dan lain-lain. 

"Kami mengintensifkan operasi pengamanan perairan laut walau belum ditemukan hal-hal menonjol," kata Yulianto. 

Selain untuk mengamankan perairan Bangka Belitung, TNI AL setempat juga selalu mengimbau awak dan nakhoda kapal-kapal setempat meningkatkan kewaspadaan seiring cuaca yang kurang bersahabat. "Kami berharap masyarakat untuk melapor apabila menemukan atau menjadi korban kejahatan di laut agar pihaknya mudah menanggani kejahatan di laut," kata Yulianto lagi. 




 Sumber : SCTV

Tank BMP-3F Dan Baret Kehormatan Korps Marinir TNI AL

SURABAYA-(IDB) : Korps Marinir TNI AL memiliki seorang lagi warga kehormatan, yaitu Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, yang diangkat dalam satu upacara kebesaran di Karang Pilang, Jawa Timur, beberapa hari lalu. 

Lazimnya penganugerahan gelar kehormatan itu, baret Korps Marinir TNI AL bertatah empat bintang, pisau komando, dan brevet Detasemen Jala Mangkara dibawa ke dalam arena upacara dari udara: seiring dengan atraksi terjun payung militer. 

Moeldoko, setelah dikenakan baret dan segenap atribut itu oleh Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Marinir) Faridz Washington, resmi menjadi warga kehormatan mereka, mengikuti Jenderal Besar TNI AH Nasution, Sultan Hassanal Bolkiah II, dan Jenderal Charles C Krulak (mantan komandan Korps Marinir Amerika Serikat), dan lain-lain. 

Bukan cuma upacara penganugerahan baret yang juga disaksikan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, itu yang menarik; juga atraksi dan gelar kemampuan berbagai persenjataan yang dimiliki Korps Marinir TNI AL. Mesin perang yang dikerahkan --paling menonjol-- adalah tank veteran PT-76 bersi maritim dan yang terkini, tank amfibi BMP-3F. 

Sampai saat ini, Indonesia memiliki 17 tank BMP-3F hasil kontrak pembelian dengan JSC Rosoboronexport, Rusia, yang kebanyakan ditaruh di Pasukan Marinir 1, Surabaya. 37 tambahan akan datang hingga akhir 2013 ini, sejalan kelanjutan kontrak pembelian pada Mei lalu. 

Bicara tank, publik sangat paham soal tank utama 2A4/2A5 Leopard buatan Krauss‐Maffei Wegmann Maschinenbau, Kiel, Jerman, yang dibeli langsung TNI AD, namun sorotan pada BMP-3F cenderung sedikit. Membandingkan kedua tank ini hal yang kurang pas, karena fungsi dan asasinya sangat berbeda; apalagi sistem kesenjataan dan doktrin penggelarannya. 

BMP-3F buatan Kurganmashzavod, Rusia, masuk dalam kelas amphibious infantry fighting vehicle, yang proyek pengembangannya dimulai sejak 1987 setelah kedua kakaknya, BMP-1 dan BMP-2 dianggap kurang mumpuni lagi. Dari situlah, Obyekt 688M diluncurkan Rusia. 

Sesuai "judul"-nya, BMP-3F dengan bobot kosong 18,5 ton dan dimensi 7,14 meter (panjang), 3,2 meter (lebar), dan 2,4 meter (tinggi) dan awak tiga orang (termasuk seorang komandan), mampu membawa tujuh personel bersenjata lengkap plus dua kursi tambahan.

Jadi, BMP-3F ibarat "kapal perang" yang memproyeksikan kekuatan militer dari lingkungan laut ke lingkungan darat; lengkap dengan kondisi di atas optimal untuk menggempur kekuatan lawan di darat. 

Mesin dengan rasio 27 tenaga kuda/ton bobot mampu mendorong BMP-3F menuju kesepatan 72 kilometer perjam (jalan pedesaan/aspal biasa), 45 kilometer perjam (luar jalan), dan 10 kilometer perjam (perairan hingga gelombang skala Beauford II).

Persenjataan

Berbagai silabus mesin perang dunia memasukkan BMP-3F dalam kelas kendaraan perang infantri berat; ditandai sistem perlindungan persenjataan aktif walau bodi dan kubah meriamnya dari alumunium diperkeras (agar tahan karat). Tidak akan ada pengaruh besar jika dia disembur tembakan kaliber 30 milimeter dari jarak dekat, seumpama dari senapan mesin berat 2A42. 

Perlindungan pasif juga menyentuh sistem perlindungan sirkulasi udara dan serangan biologis atau nuklir jika itu terjadi. Caranya dengan menerapkan sistem sensor dan penangkal agen kimia/biologis/nuklir dan filter ultraviolet, dan pemadam kebakaran, serta peredam benturan. Harap dipahami, BMP-3 dirancang saat Perang Dingin masih terjadi. 

Tangki bahan bakarnya juga ditempatkan di atas lapisan baja lantainya, didukung sistem suspensi independen aktif dari roda-roda rantainya. 

Untuk menambah perlindungan, kit penangkal serangan amunisi berat ERA juga diterapkan walau ini pilihan bagi pembeli atau pengguna. Pengacak sinyal komunikasi lawan berbasis elektronika-optikal, Shrota, yang bisa diakses komandan tank untuk berkomunikasi dengan sistem peluncuran peluru kendali anti tank SACLOS (semiautomatic command to line of sight). 

Akhirnya, kemampuan renangnya hingga tujuh jam nonstop dan menundukkan (bahkan) rawa-paya yang tidak bisa diinjak manusia, tidak akan bermakna banyak jika musuh tidak bisa dibinasakan. Untuk itulah meriam 100 milimeter berkecepatan rendah 2A70 bicara, meluncurkan proyektil 9M117 ATGMs (AT-10 Stabber), yang bisa disimpan dalam rak-raknya sebanyak 40 unit. 

Di luar turet, bertengger sepasang senapan mesin berat 30 milimeter 2A72 yang bisa meluncurkan 400 peluru permenit. Jika dia berhadapan dengan personel, senapan mesin 7,62 milimeter-nya yang bertugas secara koaksial hingga 2.000 peluru permenit. Bicara teknologi putaran koaksial ini, Rusia sangat ahli; lihatlah baling-baling pesawat bom berat Tupolev Tu-95 Bear. 

Meriam 100 milimeter ini bisa digerakkan 360 derajad kiri-kanan dan minus lima hingga 60 derajad ke bawah dan ke atas. Meriam ini dirancang untuk tidak menimbulkan guncangan besar, yang semakin efektif dengan sistem penjejak dan optik khusus, sehingga peluru high explosive HE-Frag shell 3OF32 bisa "terbang" hingga 4.000 meter.

Jika sistem pertahanan lawan lebih tangguh, army technolgy mengulas, giliran peluru  3BM25 APFSDS yang dipergunakan. Semua operasionalisasi kesenjataan dan penginderaan berasal dari komputer 1V539, berkolaborasi dengan sensor angin, sistem stabilitas 2E52-2, sistem laser 1D16-3, dan lain-lain. Semua sistem inilah yang juga dikabarkan dimiliki Korps Marinir TNI AL. 

Doktrin pertempuran tank mengajarkan, tank selalu bergerak dalam formasi tempur tertentu sesuai taktik dan strategi, informasi posisi dan kekuatan lawan, serta keadaan geografis saat itu. Dipadukan dengan konsep pendudukan marinir, maka pergerakan tank bisa dibilang menjadi "perintis" dan "pelindung" para personel marinir ini. 

Seorang perwira menengah TNI AL yang ikut dalam upacara pengangkatan Moeldoko menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL, itu menggambarkan manuverabilitas BMP-3F sebagai luar biasa. BMP-3F yang digelar dan ditunjukkan kemampuannya cuma dua saja, namun ada yang unik: dia di-"terbang"-kan melalui parit lebar, mirip motocross jumping di atas sungai dan mendarat sempurna. 

Sesaat setelah tank itu bisa mendarat, masih dalam keadaan cukup terguncang dan kecepatan masih mengembang, meriam meletus dan peluru 100 milimeter-nya meluncur dalam kecepatans sedang, relatif masih bisa diikuti mata. "Buuuummmm….!!!!," sasaran hancur, dari jarak sekitar 500 meter; masih sangat dekat untuk BMP-3F.
Sumber : Antara

100% Sasaran Dalam Latihan Angkasa Yudha 2013 Dapat Dihancurkan

Pemasangan bom Mk-82

NATUNA-(IDB) : Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menyampaikan rasa bangga kepada satuan-satuan dan prajurit TNI Angkatan Udara yang telah melaksanakan Latihan Puncak Angkasa Yudha 2013 dengan baik, seperti telah disaksikan pada waktu pelaksanakan pemboman semua sasaran yang disediakan seratus persen sasaran mereka dapat dihancurkan.

Bom Mk-82.

Rasa banggaKasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia disampaikan dihadapan para wartawan  usai menyaksikan Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha 2013 di Lanud Ranai Kepulauan Natuna, Kamis (31/10).


Pesawat Super Tucano

Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha di Pulau Natuna, TNI AU dalam pengeboman mengerahkan berbagai pesawat tempur yang terdiri terdiri dari tiga Su-27/30 Sukhoi Skadron 11, tiga F-16 Fighting Falcon Skadron 3, tiga Hawk 109/209 Skadron 12, tiga Hawk 109/209 Skadron 1 dan tiga EMB-314 Super Tucano Skadron 21 telah merobek langit cerah pula Natuna dan menggempur sasaran laut dengan bom dan roket.

Pesawat Hawk 200

Sementara dalam proses penerjunan, para prajurit TNI AU berhasilmemperlihatkan kemampuannya bahwa mekanisme yang direncanakan bisa dilaksanakan, sehingga kedepan tampilan kemampuan dan kesiapan akan lebih bagus.

Penerjunan pasukan

Sementara pengintaian udara strategis dilakukan oleh pesawat Boeing 737-200 Patmar Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin dan  pengintaian taktis dilakukan pesawat Cassa 212 Skadron Udara 4 Lanud Abdurachman Saleh, Selain itu dilakukan pengintaian bersenjata (ARM RECCE) oleh pesawat Hawk 109/209 Skadron, F-16 Fighting Falcon, Su-27/30 Sukhoi dan EMB-314 Super Tucano.

Pesawat F-16

Sedangkan pesawat angkut yang dilibatkan, tujuh pesawat C-130 Hercules dengan membawa sekitar 400 peterjun satuan tempur (Satpur) Paskhas, satu C-130 Hercules dukungan air landed, satu C-130 Hercules Pengungsian Medik Udara (PMU), satu C-130 KC (Tanker) untuk pengisian bahan bakar di udara (Air Refueling), satu CN-235 penerjunan tim Bravo, satu CN-295 penerjunan Dalpur, sedangkan pesawat helikopter yang terlibat terdiri dua pesawat NAS-332 Super Puma, satu SA-330 Puma menampilkan operasi SAR Tempur dari Paskhas, satu EC-120 Colibri untuk SAR serta helikopter dukungan VIP.

Pesawat Sukhoi Su-30
Dalam latihan ini diterapkan rangkaian Operasi Pertahanan Udara, Operasi Serangan Udara Strategis,  Operasi Lawan Udara Ofensif, Operasi Dukungan Udara dan Operasi Informasi.





Sumber : PelitaOnline

Force Commander UNIFIL Resmikan Patung Garuda Di Soedirman Camp Lebanon

jenderal-subLEBANON-(IDB) : “Saya cukup takjub atas kerja dari personel Satgas Indo FPC, dan hampir tidak percaya kalau bangunan yang berdiri ini merupakan sentuhan-sentuhan tangan prajurit TNI dan tampak seperti sentuhan tangan profesionalisme. Anda memang benar-benar prajurit pasukan khusus selain handal dalam kemiliteran namun bidang seni juga mahir.”


Demikian dikatakan Force Commander UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) Mayor Jenderal Paolo Serra yang berasal dari negara Italy pada acara peresmian Patung Garuda di lapangan Soedirman Camp markas Satgas Indo FPC (Force Protection Company) Kontingen Garuda (Konga) XXVI-E2/Unifil, Naqoura, Lebanon Selatan, Jumat (1/11/2013).


Pembuatan Patung Garuda di Soedirman Camp ini menghabiskan waktu kurang lebih 6 bulan. Ide pembuatannya berasal dari Dansatgas Indo FPC Konga XXVI-E2/Unifil Letkol Inf Yuri Elias Mamahi, sementara dalam pengerjaannya di arsiteki oleh Serma Muhidin, Sertu Gunawan, Sertu Ibnu, Kopda Nainggolan dan Kopda Simson dibawah pimpinan Letda Sus Bagus Kurniawan.


jenderal-tengahSebelum peresmian pemotongan pita oleh Jenderal Italy Paolo Serra, Letda Sus Bagus memberikan penjelasan tentang Garuda yang merupakan lambang dari negara Republik Indonesia tercinta. Bulu burung Garuda memiliki arti simbol sendiri yang bertepatan dengan Proklamasi Indonesia 17-8-1945, yaitu : 17 helai bulu masing-masing sayap, 8 helai bulu ekor, dan 19 helai bulu dibawah perisai atau pada pangkal ekor serta 45 helai bulu di leher.


Pada kesempatan tersebut, Dansatgas Indo FPC Konga XXVI-E2/Unifil Letkol Inf Yuri Elias Mamahi mengucapkan terimakasih atas kerja keras seluruh prajurit yang sudah bekerja siang dan malam tanpa kenal lelah hingga berdirinya Patung Garuda ini, dan sekarang sudah menjadi ikon kebanggaan seluruh Kontingen Indonesia yang tergabung dalam misi perdamaian UNIFIL.


Usai meresmikan Patung Garuda, Jenderal Paolo Serra dan rombongan menerima paparan Dansatgas Indo FPC Konga XXVI-E2/Unifil Letkol Inf Yuri Elias Mamahi tentang sejarah awal keberadaan Satgas Indo FPC lima tahun yang silam tepatnya pada tahun 2009.

jenderal-tengah-1
Dansatgas juga menjelaskan main task satgas, yaitu menjaga keamanan Head Quarter UNIFIL seperti penjagaan Gas Station Gate, Observation Post, Quick Reaction Team, Crowd and Riot Control serta pengamanan Force Commander dalam pelaksanaan Tripartite Meeting dan tugas protokoler lainnya diantaranya Guard of Honour tamu kehormatan UNIFIL.


Sementara itu, Jenderal bintang dua asal Italy mengatakan cukup antusias atas kerja Satgas Indo FPC Konga XXVI-E2/Unifil di lapangan ditengah kondisi siang, malam, panas dan hujan tetap semangat terlebih dengan teriakan penghormatan yang sudah tidak asing lagi didengarnya yaitu Garuda. “Indonesia merupakan saudara yang baik, percaya diri dan selalu tampil dalam setiap event”, ujarnya.




Sumber : Poskota

KRI Teluk Bone - 511 Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kolinlamil

kolinlamil-sub
JAKARTA-(IDB) : KRI Teluk Bone-511 sebagai salah satu unsur pendukung kegiatan tahap manuvra lapangan (Manlap) dalam Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kolinlamil Tahun 2013, melaksanakan embarkasi pasukan di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta.


KRI TBO-511 yang tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) dengan komandan Letkol Laut (P) Bayu Alisyahbana ini, mengangkut unsur darat dari Divisi Infanteri 1 Kostrad sebagai bagian dari Komando Tugas Gabungan Pendarat (Kogasgabrat).


Sementara itu menurut Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Letkol Laut Toto Suharyanto, S.T., pelaksanaan kegiatan manuver lapangan yang merupakan bagian latihan Kesiapsiagaan Operasional Kolinlamil pada tahap latihan lapangan ini, akan dilaksanakan antara lain di Teluk Jakarta, Laut Jawa, Selat Sunda, serta diakhiri dengan pendaratan administrasi di Lampung.


Lebih lanjut Dansatgasla menjelaskan bahwa dalam kegiatan manuvra lapangan, akan mensimulasikan operasi untuk merebut kembali daerah yang dikuasai oleh musuh. Hal ini sesuai dengan perintah operasi militer yang disampaikan oleh Panglima TNI pada saat penyampaian taklimat operasi.


Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kolinlamil Tahun 2013, dengan penyelenggara Komando Pendidikan Latihan (Kodiklat) TNI ini, telah memasuki tahap manlap yang terbagi atas Latihan Posko yang telah dilaksnakan yaitu mulai tanggal 28 s.d. 31 Oktober 2013, dengan bertempat di Mako Kolinlamil, Jakarta.

Sedangkan Latihan Lapangan berlangsung hingga 08 Nopember 2013  di  Teluk Jakarta, Laut Jawa, Selat Sunda, serta  Lampung.




Sumber : Poskota