Pages

Selasa, Oktober 29, 2013

Sertijab Kapolri Baru

DEPOK-(IDB) : Polri telah resmi dipimpin oleh komandan baru mulai Selasa (29/10) ini. Komjen Sutarman segera menjadi jenderal polisi dan akan memimpin Polri hingga ia pensiun di tahun 2015 mendatang.
 
Sutarman secara sah menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Timur Pradopo setelah melalui tiga rangkaian pelantikan. Dari pengangkatannya oleh presiden Jumat pekan lalu, hingga penasbihan dirinya di internal Polri melalui upacara serah terima jabatan (sertijab) pagi tadi.


Upacara sertijab sekaligus perpisahan dengan Timur yang akan segera menjalani masa purna tugas ini dilakukan di Mako Brimbo, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat (Jabar). Dalam upacara yang dihadiri tamu undangan penting dari sejumlah lembaga ini, Sutarman menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Timur.


“Untuk Jenderal Timur Pradopo yang telah mengabadi dan memimpin Polri selama ini, terimakasih atas hasil yang membanggakan,” ujar Sutarman di lapangan Korps Brimob.


Sutarman melanjutkan, tonggak dan dasar kepemimpinan yang telah Timur sematkan akan coba ia lanjutkan. Menurutnya, sebagai pengganti Timur, ia siap meneruskan program yang akan membawa kemajuan bagi kepolisian.


 Sutarman menyadari, tugas jangka panjang yang ia emban ialah mengubah paradigma kuno mengenai anggota polisi di mata masyarakat.


Dia berujar, polisi modern merupakan aparat hukum yang selaras dengan masyarakat melalui bentuk pelayanan. Sehingga, rasa yang menghadiri di masyarakat ketika berhubungan dengan polisia ialah aman dan damai, bukan segan apalagi takut.


 “Program (Timur) di Revitalisasi Pembangunan Polri Menuju Pelayanan Prima sangat baik. Merupakan dasar yang kuat bagi pembangunan Polri ke depan, akan terus dilanjutkan,” tegas dia.


Dalam kesempatan yang sama, Jenderal Timur mengucapkan selamat bertugas dan memimpin Polri kepada Sutarman. Sutarman yang juga menggantikan Timur di jabatan Kapolda Metro Jaya beberapa tahun silam dinilai sudah siap mengemban tanggung jawab sebagai Kapolri.




Sumber : Republika

Ceko Antusias Tawarkan Produk Sistem Pertahanan Radar Ke Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Thomas Smetanka, mengatakan, pihaknya kini sedang menjajaki kerja sama dengan militer RI terkait teknologi pertahanan berupa radar. Ceko memang sudah dikenal memiliki catatan yang baik soal teknologi radar, terutama radar pasif ERA Ceko.

Hal itu diungkapkan Smetanka yang ditemui VIVAnews di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 28 Oktober 2013 dalam perayaan hari jadi ke-95 Republik Ceko. Namun, Smetanka tidak ingin menyebut nilai dari kontrak tertentu terkait kerja sama di bidang pertahanan ini.

"Ada beberapa perusahaan Ceko yang menawarkan teknologi pertahanan kepada militer Indonesia. Salah satu teknologi yang coba dijual yakni radar pasif yang dapat digunakan untuk memantau wilayah udara. Kami juga memiliki radar untuk menara pemantau lalu lintas udara [ATC]," ungkap Smetanka.

Selain teknologi radar, Smetanka melanjutkan, masih ada pula kemungkinan kerja sama pembelian senjata ringan. Namun, Smetanka enggan memaparkan lebih lanjut teknis kerja sama di bidang pertahanan itu.

"Saya tidak dapat memaparkan hal tersebut secara spesifik, karena masih dalam tahap penjajakan," kata dia.

Kerja sama di bidang radar itu dicetuskan saat Presiden Republik Ceko, Vaclav Klaus berkunjung ke Indonesia pada Juli 2012. Terkait hubungan bilateral, Smetanka mengaku kedua negara selama ini bersahabat sangat erat.

Di bidang perdagangan, diakui Smetanka, nilainya memang masih rendah. "Total nilai perdagangan tahun lalu mencapai sekitar US$460 juta [Rp5 triliun]. Nilai ini masih tergolong kecil untuk negara sebesar Indonesia. Tentu masih akan ada celah untuk bekerja sama dan meningkatkan nilai perdagangan kedua negara," kata dia.

Ceko memiliki beragam produk andalan seperti mesin, peralatan radar untuk ATC, dan tenaga listrik yang dapat dijual ke Indonesia.




Sumber : Vivanews

Belasan Kapal Perang Akan Meriahkan Hari Nusantara

PALU-(IDB) : Sebanyak 12 kapal perang akan meramaikan Hari Nusantara 2013 yang akan dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 13 Desember mendatang.

Komandan Pangkalan TNI AL Palu, Kolonel Laut (P) Ferry Supriadi, di Palu, Ahad (27/10), mengatakan kapal perang itu antara lain berasal dari Direktorat Polairud Polda Sulawesi Tengah, Kantor Bea dan Cukai, serta dari TNI AL.

Belasan kapal perang itu nantinya membentuk barisan mengelilingi Teluk Palu dari dermaga TNI AL menuju Pantai Talise.

Selain itu juga terdapat kapal dari nelayan yang turut melakukan parade untuk memeriahkan Hari Nusantara 2013 yang dipusatkan di Anjungan Pantai Talise, Kota Palu.

Ferry berharap masyarakat Kota Palu dan sekitarnya bisa turut berperan dalam melancarkan kegiatan Hari Nusantara yang rencananya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Mari kita turut menjaga keamanan daerah agar kegiatan berlangsung lancar dan aman," katanya.

Selain parade kapal perang, Hari Nusantara 2013 itu juga akan dimeriahkan dengan kegiatan seni, budaya, dan olahraga. Salah satu kegiatan olahraga adalah lomba renang melintasi Teluk Palu.

Ditunjuknya Kota Palu sebagai pusat pelaksanaan Hari Nusantara 2013 karena Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini memiliki tiga kriteria utama yang telah terpenuhi yakni terletak di bibir pantai, merupakan pusat kegiatan masyarakat dan penataannya tidak mulai dari awal lagi.

Di Pantai Talise yang berada di bibir Teluk Palu sudah terdapat anjungan yang cukup luas sehingga bisa menampung ribuan orang.

Saat ini Pemprov Sulawesi Tengah dan Pemkot Palu terus memantapkan persiapan ajang wisata tahunan tersebut.

Tahun sebelumnya, Hari Nusantara dilaksanakan di Lombok. Saat itu Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola guna menerima Satya Lencana Pembangunan dari Presiden karena berprestasi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan.




Sumber : Republika

Kapal Perang Malaysia Sandar Di Lanal Balikpapan

BALIKPAPAN-(IDB) : Hubungan antara Indonesia dan Malaysia kerap memanas di banyak soal, mulai dari persoalan militer, tapal batas, hingga urusan sepak bola. Meski demikian, ketika dua kapal perang Malaysia mampir ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (28/10/2013) sore, para tentara Diraja Malaysia ini disambut dengan tangan terbuka.

"Ini kunjungan persahabatan agar terjalin hubungan persahabatan yang lebih erat antarsesama angkatan laut. Tidak ada terkait isu-isu politik," kata Komandan Pangkalan AL Balikpapan, Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo.

Seperti halnya dilakukan tentara angkatan laut (AL) negara-negara lain, tutur Ariantyo, bahwa kunjungan serupa merupakan salah satu dari tiga fungsi utama AL. Selain itu, terdapat fungsi penegakan hukum dan kekuatan pertahanan.

"Dan, ketiga ini diplomasi. Kedatangan mereka ini adalah diplomasi untuk membangun kepercayaan antarsesama angkatan laut," kata Ariantyo.

Ratusan tentara Malaysia datang dengan dua kapal perang, Senin sekitar pukul 15.00. Mereka membawa KD-Perak 173 jenis Corvette dengan 69 anak buah kapal (ABK). KD Perak dipimpin Letkol Muhamad Hasrulsah bin Abdul. Kapal Malaysia ini dilengkapi persenjataan tempur yang mampu mengantisipasi serangan udara, laut, dan bawah laut.

Datang bersamaan dengan KD-Perak, kapal jenis patroli dengan nama lambung KD-Todak 3506 yang membawa serta 35 ABK. Todak dikomandani oleh Mayor Jamari bin Katimin. Mereka tiba dan merapat di pelabuhan kapal laut Semayang.

Sejumlah pemimpin dari pangkalan AL, Angkatan Udara di Balikpapan, Kodim, dan Polresta Balikpapan turut hadir menyambut kedatangan kapal. Kedua pimpinan kapal menerima pengalungan bunga sesaat turun dari kapal.

"Di sini nanti akan ketemu pejabat Balikpapan dan Kaltim. Mereka dalam kunjungan selama tiga hari," kata Ariantyo seusai pengalungan bunga. 




Sumber : Kompas

Indonesia Bangun PLTN 100 Megawatt Di Bangka Belitung

BANJARBARU-(IDB) : Kementrian Riset dan Teknologi telah selesai melakukan penelitian terkait tapak untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan kapasistas 100 megawatt di kepulauan Bangka-Belitung.

Dengan selesainya uji tapak pembangunan PLTN Bangka–Belitung, PLTN dengan kapasitas 100 MW siap dibangun. ”Hasil uji tapak PLTN 100 MW telah diserahkan ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral," ujar Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, Sabtu (26/10) usai membuka seminar di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Menristek mengungkapkan, berdasarkan hasil uji tapak, secara teknis pembangunan PLTN di Bangka-Belitung cukup layak untuk dilakukan, dan pemerintah saat ini terus berupaya mensosialisasikan pembangunan PLTN bersama manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat.

Di sisi lain, Gusti Hatta mengaku, sebelumnya hampir 65 persen warga mendukung pembangunan PLTN, namun karena adanya kejadian PLTN Fukushima Jepang, ternyata berdampak pada menurunnya dukungan warga masyarakat terhadap rencana pendirian PLTN. ”Ini merupakan kendala non teknis,” ujar Menristek Gusti Hatta.

Pemerintah sendiri terus mensosialisasikan mengenai manfaat pembangunan PLTN bagi masyarakat. Melalui uji tapak tersebut pihak Ristek menjamin pembangunan PLTN nantinya dan ramah lingkungan, tandas Gusti Hatta. Kementerian Ristek sendiri rutin melakukan melakukan pembicaraan dengan Dewan Energi Nasional (DEN), dengan harapan pembangunan PLTN dapat segera terlaksana. 



Sumber : Jurnas

Desain Baru KFX-E Dari KAI

SEOUL-(IDB) : Pabrik pesawat asal Korea Selatan, Korea Aerospace Industry, kembali mempublikasikan desain baru dari KFX. Desain baru ini mirip dengan yang pernah dipublikasikan pada pertengahan tahun lalu, namun kali ini memiliki 2 sirip tegak. Alhasil, tampilan KFX-E (demikian sebutannya), sangat mirip dengan F-35. Hal ini pun menampik dugaan KFX-E merupakan pengembangan dari FA-50.
Selain itu, dari segi dimensi, KFX-E terlihat lebih besar dibanding T-50 dengan bobot kosong sekitar 9,3 ton. Bahkan, desain ini lebih besar dibanding F-16 sekalipun. Namun demikian, desain ini tetap lebih kecil dibanding desain KFX sebelumnya yaitu C-103 dan C-203, yang merupakan desain dari Badan Litbang Korsel (Agency for Defence Developement).
Meski begitu, desain KFX-E memang mirip dengan desain C-103, namun dengan mesin tunggal. Berbeda dengan C-103, pada KFX-E tidak menyertakan penyimpanan senjata internal. Pada desain KFX-E juga pylon senjata hanya terdapat 9 buah, sementara pada desain C-103 ada 10. Hal ini pun membuat KFX-E kurang stealth dibanding desain C-103, meski konfigurasi 2 fin dipercaya mampu mereduksi radar cross section.



Selain itu, untuk menghemat biaya, KFX-E akan banyak menggunakan teknologi yang telah ada dan terbukti pada FA-50. Diantaranya Flight Control, elektronik, auxiliary powerr, hingga roda pendarat. 

Namun seperti dikutip Aviationweek, KAI meyakinkan KFX-E bukanlah pengembangan dari FA-50. Pasalnya, Korsel tidak diperkenankan memodifikasi FA-50 tanpa seijin Amerika Serikat.

Desainer KAI sendiri diduga belum mengerjakan desain KFX-E sedetail yang telah dikerjakan tim ADD. Namun demikian, KAI masih punya banyak waktu, pasalnya pemerintah Korsel sendiri tampak tidak terburu-buru dalam proyek KFX.

Komparasi Spesifikasi
 
                                                   KAI KFX-E                                                ADD C103
Weight, empty                9.3 metric tons (20,500 lb.)                   10.9 metric tons (24,000 lb.)
Weight, max.                 20.9 metric tons (46,000 lb.)                   24 metric tons (53,000 lb.)
Internal fuel                     3.6 metric tons (8,000 lb.)                      5.4 metric tons (12,000 lb.)
Span                              9.8 meters (32 ft.)                                10.7 meters (35.2 ft.)
Length                          15.2 meters (50 ft.)                                15.7 meters (51.3 ft.)
Wing area                      37.1 sq. meters (400 sq. ft.)                   42.7 sq. meters (460 sq. ft.)
Engine                            1 X P&W F100 or GE F110                   2 X EJ200 or GE F414
Hardpoints                             9                                                          10
Weapons bay                        None                                                 Space provided


Sources: Korea Aerospace Industries and Agency for Defense Development





Sumber : ARC

Komisi I Sebar Tim Ke Tiga Negara

Komisi I DPR membentuk tiga tim untuk perjalanan dinas ke luar negeri di masa reses ini. Tiga negara yang dituju adalah China, Korea Selatan, dan Belanda. Apa yang mereka lakukan di tiga negara itu?
JAKARTA-(IDB) : Selain melakukan kunjungan kerja ke China, sejumlah anggota komisi I juga menyambangi Belanda dan Korea Selatan. Seluruh kunjungan akan dilakukan di masa reses ini.

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menjelaskan, kunker ke China , ia pimpin langsung. Mereka akan berada di China selama sepekan lamanya. Mahfudz bertandang ke China bersama sembilan anggota dewan lainnya.

Sementara untuk kunjungan ke Negeri Oranye, dipimpin anggota Komisi I dari Fraksi Demokrat, Yahya Secawirya. Sedangkan untuk kunjungan ke Korea Selatan, dipimpin anggota Komisi I dari Fraksi Golkar, Tantowi Yahya.

Mahfudz menjelaskan, kunjungan wakil rakyat ke Belanda dilakukan dalam rangka untuk memperkuat hubungan kerja sama di bidang pertahanan maupun membahas isu-isu terkait penanganan persoalan Papua.

"Kunjungan ke Belanda sudah ada dalam kerangka kerja. Kita ingin evalusi mengenai isu Papua," ujar Mahfudz, Senin (28/10).

Mahfudz mengatakan, Parlemen RI memandang penting serta sangat serius dalam penanganan dan pengelolaan isu-isu Papua. Maklum, beberapa waktu lalu para aktivias Papua Merdeka mendirikan kantor perwakilan di beberapa negara di Eropa.




Sumber : Jurnamen

Komisi I Bertemu Dubes RI Di China

Dalam pertemuan dengan Komisi I DPR, Dubes Indonesia mengungkapkan, hubungan strategis China dan Indonesia terus meningkat.
BEIJING-(IDB) : Rombongan DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Mahfudz Shiddiq mengadakan pertemuan khusus dengan Duta Besar RI di China dan Mongoloa, Imron Cotan di Beijing. Pertemuan itu merupakan rangkaian kunjungan kerja komisi pertahanan selama sepekan di Negeri Panda tersebut.

Duta Besar Imron Cotan dalam pertemuan Minggu (27/10) lalu itu mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, hubungan bilateral RI-China berkembang secara eksponensial. "Ini bisa dilihat dari neraca angka perdagangan bilateral yang terus meningkat," ujar Imron dalam rilis pers yang dikirim Kedutaan Besar RI di Beijing, Senin (28/10).

Imron Cotan mengungkapkan bahwa peningkatan volume perdagangan bilateral antara RI dan China ini melonjak tiap tahunnya. Pada tahun lalu, nilai perdagangan tercatat senilai 66,6 miliar dollar AS, atau naik tiga kali lipat dibanding angka perdagangan pada 2010.

Seiring dengan itu, aliran investasi dari China ke Tanah Air secara akumulatif per 2012 mencapai 2,02 miliar dollar AS.

Oleh karena itu,  kata Imron, visi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden China Xi Jinping untuk meningkatkan kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif  merupakan kebijakan yang tepat.

"Jalinan kemitraan komprehensif strategis dengan China menjadi suatu keharusan bagi Indonesia demi mencapai dan mengamankan kepentingan nasional Indonesia," ujarnya.

Imron juga menyebutkan, pemerataan pembangunan di Indonesia membutuhkan investasi yang besar dan konektivitas dengan pasar di dunia luar. "Sehingga bermitra dengan China membuka peluang menarik atas arus investasi sekaligus menembus pangsa pasar 1,3 miliar jiwa," ujarnya.

Dalam rapat dengar pendapat ini, Mahfudz Siddiq menyatakan apresiasinya atas kinerja KBRI Beijing dalam terus mendorong peningkatan kerjasama bilateral Indonesia-China.

Selain bertemu dengan petinggi KBRI, rombongan Komisi I DPR RI juga bertemu dengan para pakar militer serta akademisi untuk mempelajari sistem hukum militer China.




Sumber : Jurnamen

Dansatkopaskaarmabar Tutup Latihan Geladi Tugas Tempur

JAKARTA-(IDB) : Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Kolonel Laut (P) Tjatur Soniarto menutup Latihan Geladi Tugas Tempur Tingkat K-2 Tahun 2013 dalam suatu upacara yang dilaksanakan di Markas Komando (Mako) Satkopaskaarmabar, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Jumat (25/10).

Dansatkopaskaarmabar mengatakan, Semua materi dan permasalahan yang menjadi bagian dari latihan tempur dapat diselesaikan sesuai dengan rencana latihan (Renlat) yang telah disusun oleh Staf dan Detasemen Latihan. Adanya kendala dan permasalahan yang dihadapi dilapangan bukan merupakan suatu halangan bagi prajurit Satkopaskaarmabar, melainkan tantangan yang harus diselesaikan bersama dengan meningkatkan baik materi maupun kualitas pada latihan-latihan berikutnya.

Lebih lanjut Dansatkopaskaarmabar mengatakan, profesionalisme prajurit Kopaska tidak diraih secara tiba-tiba tetapi diperlukan jerih payah melalui latihan. latihan yang  dilaksanakan secara terus-menerus, bertingkat dan berlanjut. Seiring dengan itu, pembinaan mentalitas prajurit terus diupayakan sehingga terbentuk jati diri prajurit yang membaggakan satuan dan keluarga.

Latihan Geladi Tugas Tempur Setingkat K-2 adalah bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan perorangan dan kerjasama tim prajurit Pasukan Katak Koarmabar dalam rangka mendukung tugas pokok Komando Armada RI Kawasan Barat dalam mengendalikan perairan wilayah barat Indonesia.

Selain itu, Latihan yang dilaksanakan tersebut guna meningkatkan profesioanlisme personel pasukan katak yang bertugas di Satuan Komando Pasukan Katak Koarmabar.




Sumber : Koarmabar