Pages

Jumat, Oktober 04, 2013

Berita Foto : Pergeseran Ranpur Di Jumat Malam


JAKARTA-(IDB) : Ketika perintah datang, tak ada alasan untuk mengelak. Demikianlah yang ada di benak prajurit TNI-AD yang tengah berjaga di Monas dalam rangka pameran alutsista TNI AD. 

Tiba-tiba saja, ada perintah untuk kembali menggeser ranpur untuk memeriahkan defile HUT TNI di Lanud Halim Perdana kusumah.



Tak perlu menunggu lama. Tank Scorpion, Panser Tarantula, Anoa, dan lain  sebagainya segera bergerak. 

Bukan perkara mudah menembus kemacetan Jakarta untuk menuju Lanud Halim sembari membawa alutsista kelas berat. Berikut adalah kesibukan mereka, yang terekam kamera ARC.





Sumber : ARC

HUT TNI Ke-68 Akan Lebih Ramai

JAKARTA-(IDB) : Sudah menjadi kewajiban setiap tentara harus selalu dalam keadaan siap dan siaga. Kapanpun perintah diturunkan, siap melaksanakan meski sejuta hambatan menghadang. Demikian pula yang dialami oleh personel Tentara Nasional Indonesia di malam menjelang ulang tahunnya yang ke-68. Diluar dugaan, bahkan tak terlihat dalam gladi resiknya, HUT TNI esok kemungkinan akan lebih ramai. Dari Informasi yang ARC himpun, terdapat sejumlah pergerakan material tempur dalam jumlah yang tidak sedikit.


Seperti terlihat di kawasan Monas, sejumlah Tank dan ranpur tengah dinaikan ke atas trailer untuk selanjutnya dibawa ke Lanud Halim Perdana kusuma, tempat upacara HUT TNI akan berlangsung. Menurut informasi, Tank dan ranpur ini akan ikut defile perayaan HUT TNI, lantaran alutsista yang telah ada di Lanud Halim dirasa masih kurang. Di tengah kemacetan Jakarta yang biasanya mencapai puncaknya pada hari Jumat Malam, sungguh merupakan tantangan tersendiri. Nah, bagi pembaca yang berada di jalur antara Monas-Halim, silahkan tengok ke jalanan. Jika beruntung, anda bisa melihat pergerakan Tank dan Ranpur tersebut.


Selain Ranpur, ARC juga mendapat informasi sejumlah jet tempur TNI-AU sudah bergeser ke Lanud Halim Perdana kusuma. 4 buah Hawk 100/200 telah mendarat, dan 2 buah F-16 juga telah ditarik dari Bali menuju Halim. Sementara 4 buah pesawat T-50i kemungkinan besar akan terbang pada Jumat subuh menuju Jakarta. Bersama Sukhoi yang telah ada di Halim, jet-jet kebanggaan TNI-AU ini akan melakukan demo fly pass. Bagi T-50i, ini adalah penampilan perdananya didepan publik.





Sumber : ARC

Pindad Kembangkan Medium Tank Dan Panser Anoa Amphibi

BANDUNG-(IDB) : PT Pindad (Persero) mengembangkan tank jenis medium dan Panser Anoa Amphibi. Setelah sebelumnya berhasil mengembangkan kendaraan tempur panser Anoa versi darat dan Komodo.

Selain itu, BUMN produsen senjata dan kendaraan tempur ini juga akan mengembangkan jenis tank medium bernama SBS. Tank ini rencananya bisa ditampilkan pada pagelaran perayaan ulang tahun TNI Oktober 2014.

"Program SBS ngembangin medium tank. 2014 bisa ditampilkan," ucap Marketing Manager PT Pindad (Persero) Sena Maulana kepada wartawan pada acara pameran produk militer di silang Monas Jakarta, Jumat (5/10/2013).


Sena menjelaskan kesiapan pengembangan tank di Pindad sudah cukup lama. Selama ini Pindad telah memproduksi berbagai komponen tank.
"Pindad sudah supply rantai tank, buggy dengan punya itu. Kita desain sendiri medium tank," sebutnya.

Selain pengembangan tank sendiri, Pindad juga membantu Kementerian Pertahanan Indonesia bersama Turki mengembangkan medium tank. Namum diproyeksi produk tank asli buatan dan pengembangan Pindad akan selesai lebih awal.

"Di Kementerian Pertahanan punya program dengan Turki," sebutnya.

   


Selain tank, Pindad tengah mengembangkan varian panser Anoa versi Amphibi. Saat ini panser masih tahap uji berjalan di atas sungai dan danau. Untuk masa depan panser Anoa mampu turun dari kapal perang di atas laut.

"Anoa target 2014 uji dinamis mungkin produksi baru pesanan. Anoa mau fase peningkatan kemampuan. Tahap pertama bisa bisa amphibi danau dan sungai," terangnya.





Sumber : Detik

Pindad Produksi Roket Pertama Dikendalikan GPS

BANDUNG-(IDB) : PT Pindad tengah mengembangkan roket balistik pertama buatan Indonesia bernama Rhan 122. Roket ini bisa menembak dengan jarak 15 kilometer (Km) dan dikendalikan dengan GPS. Pada proyek ini Pindad tergabung bersama PT Dirgantara Indonesia, Dahana, Ristek dan BPPT dalam sebuah konsorsium.


Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo, mengatakan roket balistik ini pernah di uji coba di Baturaja, Sumatera Selatan serta di Garut Selatan.


"Roket kita masih konsorsium, sudah di uji coba karena kita butuh lahan tembak," ucap Wahyu ketika ditemui di Monas, Jakarta, Jumat (4/10).


Pembuatan roket masih dalam tahap penyempurnaan dan mendapatkan tabel tembak. Tabel tembak baru bisa didapat jika sudah dilakukan pengujian beberapa kali dan tembakannya akurat.


"Tabel tembak, kita harus nembakin berapa ratus kali dan sekian kali. Kalau itu akurat baru dibuat tabel tembak. Nama roketnya Rhan 122," katanya.


Roket ini nantinya akan dipakai oleh TNI. Pasalnya, selama ini TNI masih memakai produk impor. Menurut Wahyu ini adalah roket balistik pertama untuk industri pertahanan.


"Sekarang ini akan diuji dulu. Ini roket balistik pertama untuk pertahanan. Ini nanti bisa kendalikan GPS di sirip siripnya kita kendalikan. Nanti ada GPS segala macam dan ini generasi pertama," jelasnya.


Roket ini ditargetkan bisa digunakan pada tahun 2015 mendatang. "Tergantung pemerintah tabel tembak selama 2 tahun lagi lah," tutupnya.


BUMN Keroyokan Produksi Roket Perang Buatan Dalam Negeri

Pemerintah sedang mengembangkan roket pertahanan generasi pertama bernama R-Han 122 mm untuk mengurangi ketergantungan roket impor. Produk roket R-Han 122 mm dikerjakan dan dikembangkan secara keroyokan oleh BUMN dan lembaga lainnya.

"Masih konsorsium. Ada PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, ada PT Pindad. Ini sinergi akademisi, bisnis, Ristek, BPPT, Kementerian Pertahanan," kata Direktur Perencanaan & Pengembangan PT Pindad (Persero) Wahyu Utomo di pameran produk pertahanan silang Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Rencananya roket ini bisa diproduksi massal pada tahun 2015. Bahkan dalam jangka panjang akan dikembangkan untuk rudal jarak jauh.

"Ini roket balistik pertama untuk pertahanan. Ke depan mengarah misil. Kita punya guidence. Pengembangan rudal sudah kesitu," sebutnya.

Roket ini memiliki berat 2,5 ton dengan panjang 1 meter dan mampu menjangkau hingga jarak 15 km.

Seperti diketahui selama ini Indonesia masih bergantung pada beberapa produk militer dari luar negeri seperti roket.





Sumber : Merdeka

F-16 Fighting Falcon Kawal Pengamanan Udara KTT APEC 2013

NUSA DUA-(IDB) : Pengamanan udara pelaksanaan KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, diperkuat dengan kehadiran satu flight F-16 Fighting Falcon Skuadron Udara 3, yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. 

Kemarin (3/10), satu flight F-16 Fighting Falcon Blok 25 TNI AU itu diterbangkan dari pangkalannya menuju Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai, sebagai pangkalan aju mereka selama KTT APEC 2013 dilaksanakan pada 1-8 Oktober ini. 

Pejabat di lingkungan Dinas Penerangan TNI AU, Jumat, menyatakan, untuk selanjutnya semua F-16 Fighting Falcon yang diterbangkan itu berada di bawah kendali operasi Komando Gabungan Pengamanan KTT APEC 2013 Markas Besar TNI.

Komando gabungan inilah yang bertanggung jawab mengamankan seluruh aktivitas KTT APEC 2013 yang diikuti 21 kepala negara/kepala pemerintahan anggota APEC. 

Satu flight pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dalam Operasi Pertahanan Udara VVIP KTT APEC 2013 dipimpin langsung Komandan Skadron Udara 3, Letnan Kolonel Penerbang Setiawan, yang keberangkatannya dilepas langsung Komandan Wing 3 Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahjudi, Kolonel Penerbang Minggit Tribowo.
Bukan cuma satu flight F-16 Fighting Falcon itu yang diberangkatkan, karena juga dikerahkan personel Batalion 463 Pasukan Khas TNI AU, Satuan Polisi Militer TNI AU setempat, Satuan Hewan Brigade Anjing, yang dibawa sejumlah C-130 Hercules dari Skuadron Udara 31 dan Skuadron Udara 32. 





Sumber : Antara

Berita Foto : Persiapan Akhir HUT TNI 2013

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_9796.jpg
JAKARTA-(IDB) : Anggota Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 10 Kodam jaya, dengan meriam anti serangan udara S-60 Kaliber 57 mm berbaris saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_8932.jpg
Anggota Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 10 Kodam jaya, dengan meriam anti serangan udara S-60 Kaliber 57 mm berbaris saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_5498.jpg
Anggota Korps Marinir TNI AL dengan kendaraan amfibi mengikuti gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_9586.jpg
Anggota TNI memainkan beduk mengiringi kolone senapan saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_7260.jpg
Anggota TNI memainkan kolone senapan saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_2661.jpg
Penerjun TNI mendarat di atas perahu karet saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_8804.jpg
Penerjun TNI membawa bendera merah putih saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_3385.jpg
20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_4165.jpg
20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_1361.jpg
20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_8901.jpg
Tim aerobatik TNI AU "Jupiter" dengan pesawat baling-baling KT-1 Wong Bee bermanuver saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_7869.jpg
Anggota Pasukan Perdamaian TNI berbaris saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_7221.jpg
Anggota Batalyon Infanteri Lintas Udara Kostrad berbaris saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_3953.jpg
20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_8348.jpg
20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_1177.jpg
20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_6149.jpg
Tank Leopard yang baru saja memperkuat TNI AD mengikuti defile saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.

20131003_persiapan-hut-ke-68-tni_4199.jpg
Anggota Detasemen Bravo Pasukan Khas TNI AU mengikuti defile saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI.






Sumber : Tribunnews

Pesawat N-219 Targetkan Terbang Perdana 2015

JAKARTA-(IDB) : Pusat Teknologi Penerbangan Lapan tengah bergegas melaksanakan penelitian, pengembangan, serta desain dari pesawat N219. Dukungan dan komitmen dari pemerintah telah didapat melalui persetujuan DPR atas alokasi sejumlah dana untuk pengembangan N219. 

Pada 2014 direncanakan sudah mulai proses pembuatan N219 dan target untuk terbang perdana pesawat tersebut pada 2015. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lapan Bambang S Tejasukmana ketika membuka Seminar Teknologi Penerbangan 2013 di Auditorium Dirgantara, Kantor Pusat Lapan, Jakarta, Rabu (25/9).

"Pesawat N219 diharapkan tidak hanya lulus uji first flight, tetapi juga berhasil membawa penumpang serta mendapat sertifikasi sebagai pesawat yang bisa membawa 19 penumpang, dan yang paling penting bisa menghubungkan antarpulau di Indonesia," jelas Bambang.


Berkaca pada pengalaman pesawat N250, Bambang menambahkan, Lapan harus mengerjakan N219 dengan sangat teliti dan memperhatikan faktor risiko dalam pengembangan N219. Untuk itu, Lapan membutuhkan peran dari konsultan teknologi penerbangan, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.


Selain N219, Lapan juga mengembangkan pesawat dengan 2 penumpang yang bisa menjalankan fungsi surveillance selama 8 jam secara autonomous. Pesawat ini disebut Lapan Surveillance Aircraft (LSA) dan merupakan hasil kerjasama dengan TU Berlin, Jerman.


"Sekitar Oktober 2013 pesawat akan sudah ada di sini, kita akan assembly di Curug (Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan-red). Kita berharap LSA mampu terbang perdana sebelum peringatan HUT ke 50 Lapan pada 27 November 2013," ujar Bambang.



Sementara itu, dalam demo pemanfaatan pesawat LSA pada 2014 nanti diharapkan pesawat tersebut bisa tandem dengan kapal laut milik TNI AL dalam memantau wilayah Indonesia. Sejauh ini, kerja sama Lapan dengan TNI AL sudah terjalin sangat baik. Lebih jauh, pesawat LSA mampu berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan sektor pengawasan wilayah teritori Indonesia, pemantauan perbatasan maupun permintaan secara spesifik untuk pemantauan Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI).


Dengan adanya pengembangan dua pesawat tersebut, Lapan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM. Salah satunya dengan Seminar Teknologi Penerbangan yang mengambil tema Sistem Komunikasi, Navigasi dan Pemantauan Penerbangan Terintegrasi yang Handal.


"Tema seminar hari ini sangat penting untuk pengembangan teknologi penerbangan Lapan. Diharapkan setelah seminar selesai, bisa keluar rekomendasi-rekomendasi yang baik untuk pengembangan pesawat yang dimaksud," kata Bambang menutup sambutannya.


Pada sesi pertama, seminar diisi oleh Budhi Muliawan Suyitno selaku Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Keselamatan dan Regulasi (dengan tema Sistem Navigasi), Andi Eka Satya selaku Kepala BMKG (dengan tema Cuaca dan Navigasi), Hisar Pasaribu dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB (dengan tema Bandar Udara dan SDM), serta Sudharmono dari PT. Regio Aviasi Industri (dengan tema Teknologi Sistem Navigasi).


Sementara pada sesi kedua presentasi disampaikan oleh Ahmad Nurdin Aulia selaku perwakilan dari Direktorat Standardisasi dan Sertifikasi Navigasi Ditjen Hubud, Kementerian Perhubungan (dengan tema Regulasi Navigasi), Herman Irsadi selaku perwakilan dari Direktur Keselamatan dan Standard Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) (dengan tema Operator Navigasi) serta Putut Wibisono dari Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Ditjen Hubud, Kementerian Perhubungan (dengan tema Kalibrasi dan Sistem Navigasi).





Sumber : Lapan

Inilah Tiga Calon Astronot Pertama Indonesia!

Dari kiri ke kanan: Rizman A. Nugraha, Muhammad Sidharta Krisna, dan Abraham Gamaliel Figra

JAKARTA-(IDB) : Setelah melalui serangkaian tes fisik, mental, dan emosi selam dua hari di pada 27-28 September di AXE Apollo Space Academy (AASA) National Space Camp, Indonesia Headquarter, akhirnya AXE – Unilever Indonesia mengumumkan tiga orang calon astronot pertama dari Indonesia yang akan dikirim ke AASA Global Space Camp, Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS).

Ketiga calon astronot pertama dari Indonesia tersebut adalah: Muhammad Sidharta Krisna (25) asal Yogyakarta, dokter lulusan Universitas Gajah Mada (UGM), Rizman A. Nugraha (24) asal Belitung, praktisi IT lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus), dan Abraham Gamaliel Figra (20) asal Bandung, mahasiswa Manajemen Ekonomi Universitas Parahyangan (Unpar).

Pengumuman pemenang dilaksanakan secara langsung dalam acara grand final yang dipimpin oleh Brand Manager AXE – Unilever Indonesia, William Wijanarko, pada Sabtu malam, (28/9). Sebanyak 10 peserta yang masuk babak grand final masing-masing mendapat pertanyaan akhir dari para juri yang dipimpin oleh William Wijanarko. Di antara para juri adalah psikolog, ahli penerbangan, dan tiga sexy agents AXE Unilever yakni artis Vicky Shu, Aura Kasih, dan Tyas Mirasih.

Ketiga calon astronot Indonesia terpilih dari 82.000 orang pendaftar sejak bulan Juni lalu. Dari 82.000 kemudian disaring menjadi 5.000 orang dan dipilih lagi menjadi 40 peserta. Dari 40 peserta yang dipanggil masuk AASA National Camp, Indonesia Headquarter, empat orang tidak hadir sehingga total yang mengikuti serangkaian tes berjumlah 36 orang.

 “Ketiganya akan kami berangkatkan ke AASA Global Space Camp di Amerika Serikat pada Desember 2013. Di sana mereka akan bergabung dengan perwakilan dari 22 negara lainnya. Satu orang terbaik dari Indonesia akan terpilih menjadi astronot Indonesia pertama,” William Wijanarko menjelaskan.

William menambahkan, di AS ketiga calon astronot Indonesia akan menjalani serangkaian tes seperti layaknya seorang astronot, yaitu terbang dua kali lebih cepat daripada kecepatan suara, merasakan sensasi melayang tanpa gravitasi seperti di luar angkasa, dan menjalani simulasi kekuatan gravitasi ekstrem yang dirasakan para astronot saat melakukan pendaratan kembali di Bumi.

Para AXE Astronaut akan diterbangkan ke luar angkasa bersama seorang pilot terlatih menggunakan pesawat luar angkasa berteknologi mutakhir berkapasitas dua orang, yaitu XCOR Lynx Mark II. Pesawat luar angkasa ini akan menerbangkan orang Indonesia pertama hingga ke ketinggian 103 km dengan durasi perjalanan selama 60 menit. 

 “Perlu dicatat, mereka tidak hanya bertindak sebagai turis luar angkasa. Tetapi, mereka akan menjadi kopilot pesawat Lynx Mark II karena pesawat tersebut hanya berkapasitas dua orang,” tegas William. “Astronot pertama Indonesia yang terpilih tersebut akan menjadi AXE man yang akan memberikan inspirasi bagi penggemar setia AXE lainnya, bahwa sky is not the limit,”papar William.





Sumber : Angkasa

US Navy Accepts Delivery Of The Future USS Coronado (LCS 4)

AUSTAL-(IDB) : The Navy accepted delivery of the future USS Coronado (LCS 4) during a ceremony at the Austal USA shipyard here Sept. 27.


Coronado is the fourth littoral combat ship (LCS) to deliver to the Navy, the second of the Independence variant – noted for its trimaran hull – to join the fleet.


Capt. Randy Garner, Commodore LCS Squadron One (LCSRON), was on hand to mark the occasion.


“We are excited to receive USS Coronado into the LCS class and ultimately to San Diego alongside the other LCS class ships in service,” said Garner.


The LCSRON supports the operational commanders with warships ready for tasking by manning, training, equipping, and maintaining all LCSs in the fleet.


Delivery marks the official transfer of LCS 4 from the shipbuilder, a General Dynamics-led team that includes Bath Iron Works, Austal USA, and Advanced Information Systems, to the Navy. It is the final milestone prior to commissioning, which is planned for April 2014 in Coronado, Calif.


Following commissioning, Coronado will be homeported in San Diego with her sister ships USS Freedom (LCS 1), USS Independence (LCS 2) and USS Fort Worth (LCS 3).


“This second ship of the Independence variant, which encompasses lessons learned from its predecessor, has proven her readiness for delivery through the most rigorous acceptance trial conducted to date,” said LCS Program Manager Capt. Tom Anderson. “I’m excited to place this impressive ship in the hands of the crew and I know they are equally as excited to make her their own.”


The Navy is committed to a 52-ship LCS class. Twelve more ships (LCS 5 through LCS 16) are currently under construction or in the pre-production phase. The first 24 ships of the class are evenly comprised of two variants, the steel monohull Freedom variant (odd numbered hulls) and the aluminum trimaran Independence variant (even numbered hulls).


The littoral combat ship class is designed to defeat threats in coastal waters where increasingly capable submarines, mines, and swarming small craft operate. To deliver capabilities against these threats, the Navy introduced LCS with innovative concepts, such as modular mission packages, to quickly respond to an evolving threat.


Program Executive Office (PEO) LCS is responsible for delivering and sustaining the fleet’s littoral mission capabilities. Consistent delivery of high-quality warfighting assets, while balancing affordability and capability, is key to supporting the Navy’s Maritime Strategy.





Source : Defencetalk

Presiden Anugerahkan Bintang Mahaputera Untuk Mantan Panglima TNI Dan Kepala Staf Angkatan

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada empat tokoh pada Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan RI, di Istana Negara, Kamis (3/10) pukul 11.00 WIB. Penganugerahan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 64/TK/2013.

Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera ini diberikan dalam rangkaian peringatan HUT ke-68 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh pada 5 Oktober 2013. Ada seorang penerima Bintang Mahaputera Adipradana dan tiga orang penerima Bimtang Mahaputera Utama. Bintang Mahaputera Adipradana diberikan kepada Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono, Panglima TNI periode 28 September 2010 - 4 September 2013.


Sedangkan Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo (Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 28 Juni 2011 - 20 Mei 2013), Laksamana TNI (Purn) Soeparno (Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 27 September 2010 - 17 Desember 2012), dan Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat (Kepala Staf TNI Angkatan Udara periode 6 November 2009 - 17 Desember 2012).


Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono mendampingi Presiden SBY dalam kesempatan ini. Hadir pula Wapres Boediono dan Ibu Herawati.






Sumber : PresidenRI

Menkes, Kepala BIN Dan KSAD Jajal Sukhoi

JAKARTA-(IDB) : Selain mendapatkan 'Wing Penerbang Kehormatan' dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi juga mendapat kesempatan untuk menjajal pesawat jet tempur Sukhoi milik TNI AU.
 
"Saya happy sekali. Saya pikir, Tuhan Maha Besar ya. Terbang di atas awan cantiknya luar biasa," kata Nafsiah di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013).

Duduk dikursi co-pilot, wanita berusia 73 tahun itu mengaku sangat antusias bisa mengendalikan pesawat itu sendiri.

"Para pejabat yang mendapat wing penerbang kehormatan ini dipilih karena dianggap telah membantu TNI AU selama ini," kata KSAU.

Selain Menkes, Kepala BIN Marciano Norman dan KSAD Jenderal TNI Budiman juga mendapat kesempatan mencoba jet tempur Sukhoi. Keduanya juga mendapatkan wing kehormatan dari TNI AU. 





Sumber : Tribunnews