Pages

Jumat, September 13, 2013

Pangarmatim : Kapal Selam Adalah Alutsista Strategis

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono mengatakan kapal selam merupakan alat utama sistem senjata (alutsista) strategis yang dimiliki TNI AL untuk melaksanakan tugas operasional.

"Baik pada masa perang maupun masa damai, kapal selam adalah alutsista yang sangat strategis," kata Pengarmatim dalam sambutan yang dibacakan Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksma TNI Ari Soedewo saat peringatan HUT ke-54 Korps Hiu Kencana di Surabaya, Kamis.

Menurut ia, dalam peperangan, kapal selam adalah kapal perang yang sulit untuk dideteksi sehingga dapat menjadi ancaman terhadap setiap pergerakan kapal musuh, selain kemampuannya yang mampu menyusup hingga ke garis belakang pertahanan musuh dan menghancurkannya.

Sedangkan pada masa damai, kehadiran kapal selam memberikan dampak penangkalan yang besar bagi pihak lain sehingga mampu memperkuat upaya diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah.

"Di masa mendatang, tentu kita berharap program penambahan unsur kapal selam segera dapat direalisasikan agar tekad untuk kembali meraih kejayaan kekuatan kapal selam seperti pada masa lalu dapat diwujudkan," ujar Agung Pramono.

Saat ini, TNI Angkatan Laut hanya memiliki dua armada kapal selam, yakni KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402, serta berencana menambah lagi beberapa armada kapal selam baru.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio saat peresmian dimulainya pembangunan gedung Submarine Training Center (STC) di Surabaya pada awal Juli lalu, mengatakan Indonesia telah menandatangani kontrak pembuatan tiga kapal selam dengan Korea Selatan yang direncanakan selesai pada akhir 2016 atau awal 2017.

Untuk pembuatan dua kapal selam dilaksanakan di Korea Selatan, sedangkan untuk kapal selam ketiga, Indonesia telah merekrut para teknisi dari PT PAL dalam rangka transfer Teknologi di Korea Selatan sehingga nantinya kapal selam ketiga dapat dibangun di Indonesia.

"Dengan demikian, pada tahun 2017 Indonesia akan memiliki lima armada kapal selam, termasuk dua kapal selam sudah ada saat ini, yaitu KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402," kata KSAL.

Sementara itu, upacara peringatan HUT ke-54 Hiu Kencana yang dipimpin Laksma TNI Ari Soedewo, diikuti para perwira, bintara dan tamtama, serta mantan petinggi dan awak kapal selam yang tergabung dalam Korps Hiu Kencana.

Dalam menyambut peringatan tersebut, digelar sejumlah kegiatan lomba yang melibatkan anggota Korps Hiu Kencana, antara lain lomba tarik tambang laut, renang laut estafet, pukul bantal laut, dan bulutangkis.

Tim ABK KRI Cakra-401 tampil sebagai juara tarik tambang laut dan renang laut estafet. Sementara lomba pukul bantal laut dan bulu tangkis dimenangkan ABK KRI Nanggala-402.





Sumber : Antara

Menhan : Latihan TNI Ini Pernyataan Perang Terhadap Teroris

BOGOR-(IDB) : TNI menggelar latihan gabungan sebagai antisipasi marak penembakan polisi, akhir-akhir ini. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, latihan ini diikuti tiga matra.

Ketiga satuan yang mengikuti latihan adalah Dansat-81 Gultor Kopassus (TNI AD), Denjaka (TNI AL), dan Denbravo Paskhas (TNI AU). "Ini sekaligus pernyataan perang terhadap teroris," kata Menhan usai menutup latihan bersama penanggulangan terorisme tersebut, Jumat 13 September 2013. Latihan gabungan ini juga diikuti 18 negara anggota ASEAN Defence Minister's Meeting (ADMM-Plus) di Sentul, Bogor. 

Tujuan latihan gabungan ini tak hanya menyiapkan personel dalam menghadapi kelompok-kelompok teror. "Kami juga mengatakan pada para teroris, kami telah siap melawan mereka," ungkapnya.

Dalam latihan tersebut, peserta mempraktikkan pencegahan kasus per kasus, misalnya, pembebasan sandera di gedung, kapal laut, hingga pesawat udara.

Selain itu, para peserta juga berdialog dan memaparkan pengalaman masing-masing dalam membebaskan sandera. TNI AL mencontohkan saat pasukan khusus Denjaka yang membebaskan kapal Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia. Kopassus pun berbagi pengalaman. Mereka menceritakan proses pembebasan sandera dari pembajakan pesawat Woila dan pembebasan sandera di rimba Papua.

Kopassus Ajukan Pembentukan Unit Anti Teror

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mengajukan pembentukan unit anti teror mengantisipasi meningkatnya intensitas aksi teror. Rencana ini disampaikan Danjen Kopassus, Mayjen TNI, Agus Sutomo, usai latihan bersama penanggulangan Terorisme yang diikuti 18 negara anggota ADMM (ASEAN Defence Ministers Meeting) plus di Sentul, Bogor, Jumat 13 September 2013.

"Unit anti teror TNI sudah diajukan. Keberadaanya tinggal menunggu keputusan dari Panglima TNI dan DPR RI," katanya.

Agus menjelaskan, pembentukan unit ini gagasan dari seniornya dan telah di godok sejak tahun 2010 lalu. Gagasan ini muncul dari peningkatan aksi teror yang terus meningkat hingga saat ini. Kopassus menganggap perlunya unit khusus yang spesifik sesuai kekuatan matra.

"Dalam unit ini Sat 81 Gultor, Kopasus akan bergabung dengan Denjaka dari Marinir dan Den Bravo dari Paskas TNI AU. Ini akan menjadi kekuatan luar biasa melawan teroris," ungkapnya.

Pembentukan unit khusus ini bukan sebuah organisasi besar. Menurutnya, unit ini kecil, namun saat diperlukan akan menjadi besar karena pasukan khusus dari ketiga matra Darat, Laut dan Udara bergabung.

"Bila opersi selesai semua unit akan kembali ke kesatuan masing masing," jelasnya.

Sejak 2010 semua pasukan khusus terus memperkuat kemampuan. Mereka latihan anti teror gabungan hampir tiap tahun selama tiga tahun terakhir.

"Sudah saatnya semua disatukan dalam satu unit khusus anti teror," kata Agus.

Unit ini sebagai jawaban dari keterbatasan Polri dalam menangani berbagai aksi teror yang intensitasnya terus meningkat. Pasukan khusus anti teror TNI dilibatkan bila Polri meminta bantuan. Pasukan TNI ini juga kerap beraksi saat wilayah teroris lintas negara. Opersi terakhir adalah pembebasan sandara kapal Sinar Kudus di perairan Somalia.

"Kita tunggu keputusan Panglima TNI dan DPR RI. Kita butuh payung hukum unutuk pembentukan unit anti teror TNI," tegasnya.




Sumber : Vivanews

Berita Foto : Penutupan Latma Anti Teror 18 Negara






BOGOR-(IDB) : Puncak acara latihan bersama anti teror yang telah berlangsung sejak Senin, 9 September 2013 ditutup dengan menampilkan aksi gabungan para pasukan khusus. Para pasukan khusus menampilkan operasi pembebasan sandera, penyerbuan dan penerjunan yang berlangsung apik dan seru. ARC yang menyempatkan diri hadir pada acara puncak tersebut dan dokumentasi kegiatan ditampilkan pada galeri di bawah ini.






Sumber : ARC



"Serangan Ke Markas Teroris" Tutup Latihan Anti Teror Se-ASEAN

BOGOR-(IDB) : Sejumlah pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyerang markas teroris di Sentul, Bogor, Jumat (13/9/2013). Serangan bertubi-tubi dilayangkan dari darat, air, dan udara. Awalnya, sejumlah pasukan TNI yang menggunakan terjun payung mendarat secara diam-diam di atas atap gedung.

Menyusul setelahnya pasukan TNI yang menggunakan perahu karet. Mereka menyerang dari sisi danau yang memang berada di samping markas teroris tersebut. Selanjutnya, pasukan menggunakan kendaraan tempur. Terakhir, sejumlah helikopter juga ikut membantu melakukan penyerbuan.

Adu tembakan tak dapat dihindari dalam penyerbuan itu, begitu pula ledakan besar. Setelah sekitar 20 menit penyerbuan berlangsung, terlihat para anggota TNI keluar dari gedung sembari mengamankan para anggota teroris yang mereka tangkap.
 

Tepuk tangan keras serta teriakan tiba-tiba terdengar saat para anggota TNI keluar dari markas teroris. Ternyata, penyerbuan tersebut hanyalah sebuah simulasi.

Simulasi penyergapan teroris ini diadakan dalam rangka menutup Latihan Bersama Counter Terrorism Exercise (CTx) atau Penanggulangan Terorisme yang diikuti 10 negara ASEAN dan delapan negara partner ASEAN, hari ini.

Latihan bersama penanggulangan terorisme dalam payung ADMM Plus tersebut digelar untuk membangun kesadaran bahwa saat ini aksi terorisme dianggap musuh bersama oleh dunia internasional karena dampaknya dapat menimbulkan bencana bagi kemanusiaan. Serangan teroris tidak lagi dinilai sebagai tindakan kriminal biasa, tetapi merupakan ancaman potensial yang dapat membahayakan kelangsungan hidup negara. 





Sumber : Kompas

Puluhan Kapal Perang TNI AL Meriahkan Sail Komodo 2013

LABUAN BAJO-(IDB) : TNI AL mengerahkan puluhan kapal perang untuk mengikuti Sailing Pass pada puncak Sail Komodo, Sabtu (14/9/2013), di Pantai Pede, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan puncak Sail Komodo 2013 yang diselenggarakan di daerah pesisir Kampung Tengah, Labuan Bajo, itu akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara Ani Yudhoyono.

Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksmana Pertama Untung Suropati, di Labuhan Bajo, Kamis (12/9/2013) malam. Untung menambahkan, selain Presiden, akan hadir juga sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II, para petinggi TNI, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, dan 25 duta besar negara-negara sahabat.

"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu negara Ani Yudhoyono bersama rombongan akan berkunjung ke Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo dengan menggunakan KRI Baladau-643," jelas Untung Suropati.

Sejumlah acara akan mewarnai puncak Sail Komodo. Antara lain parade kapal perang, sailing pass kapal perang dan kapal layar, terjun payung, kesenian daerah, serta kunjungan ke Taman Nasional Komodo. "Selain itu ada juga tarian kolosal yang melibatkan 150 penari," kata Untung Suropati.





Sumber : Kompas