Pages

Selasa, September 10, 2013

Berita Foto : Pelatihan Tarantula Untuk Prajurit Pussenkav

PADALARANG-(IDB) : Sejak tanggal 5 September lalu, para prajurit dari Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI-AD sibuk berlatih dengan alutsista baru berupa Panser Kanon Tarantula buatan Korea Selatan. Latihan operasional panser ini dibuka langsung oleh Komandan Pussenkav, Kolonel Kav. Mulyanto diwakili Danpusdikkav Pussenkav Kolonel Kav.  Abdurahman Made, di Pusdikkav TNI-AD Padalarang Jawa Barat.


Dalam sambutannya, Komandan Pussenkav menyatakan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya dan solusi untuk meningkatkan kemampuan para prajurit kavaleri di satuan-satuan kavaleri dalam menghadapi berbagai  penugasan.  Pelatihan ini  juga memiliki arti  yang sangat penting  bagi  prajurit kavaleri untuk membekali agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar khususnya tentang cara mengoperasianalkan  panser  Tarantula bagi prajurit di satuan yang akan menerima alutsista tersebut.

Untuk pelatihan kali ini, lebih diutamakan pada operasional radio Ranpur. Peserta latihan antara lain berasal dari Pusdikkav Pusenkav, Personel Yonhub Dithubad, Personel Yonkav 7/ Sersus DAM Jaya serta Yonkav 9/Penyerbu. Jenis radio ranpur yang dilatihkan adalah HF comms App, TR2400 OP Training, VRC-947KE, PRC-999KEC serta Intercom set

Seusai pelatihan radio, nantinya juga akan berlangsung pelatihan mengendarai, hingga berlatih menembak senjata utama berupa meriam.

Panser Tarantula sendiri merupakan kendaraan lapis baja buatan Doosan DST Korea Selatan. Panser ini memiliki persenjataan berupa Kanon kaliber 90mm serta senjata Co-axial senapan mesin kaliber 7,62mm. Indonesia membeli sebanyak 22 unit ranpur jenis ini, dimana 11 diantaranya dirakit di PT. Pindad.

 







Sumber : ARC

BPPT: SDM Indonesia Sanggup Buat Pesawat Jet Sekelas Boeing 737

JAKARTA-(IDB) : Indonesia dinilai memiliki kemampuan untuk membuat pesawat. Seperti pesawat bermesin jet komersial.

Hal ini pernah dilakukan saat proses pengembangan dan produksi pesawat bermesin jet N2130. Pesawat ini setara dengan pesawat komersial asal pabrikan Boeing tipe 737.

"Mungkin sekali, kenapa nggak mungkin (buat pesawat). Dulu itu N2130 pesawat jet. Kalau itu tidak tertunda karena krisis itu sudah jadi sekarang. Kita memiliki persyaratan untuk menjadi negara kuat dalam teknologi kedirgantaraan," ucap Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan A. Iskandar di sela acara Technopreneurship Champ di Puspitek Serpong, Tangerang, Selasa (10/9/2013).

Diakui Marzan, tenaga ahli BPPT juga pernah terlibat dalam pengembangan pesawat baling-baling asli buatan Indonesia seperti N250 yang dikembangkan saat zaman BJ Habibie. Hingga pesawat penumpang versi terbaru yang akan diluncurkan Indonesia, N219.

"Itu kan BBPT semua. Kapasitas pak Habibie dulu merangkap jabatan sebagai kepala BPPT, Menristek, direktur utama PTDI untuk membuat
program itu terintegrasi yang memanfaatkan SDM BPPT juga," sebutnya.





Sumber : Detik

Dua Pesawat Pembom China Berkeliaran Di Wilayah Udara Jepang

Dua pesawat pembom H-6 itu terbang di perairan internasional di sekitar Okinawa dan Miyako, namun tidak bertujuan mengusik kedaulatan Jepang.

TOKYO-(IDB) : Sengketa wilayah di Laut China Timur yang melibatkan China dan Jepang kembali memanas setelah dua pesawat pembom China melintas di perairan internasional di sekitar Okinawa dan Miyako di Jepang.

Kementerian Pertahahan China berdalih dua pesawat pembom H-6 itu terbang di perairan internasional di sekitar Okinawa dan Miyako, namun tidak bertujuan mengusik kedaulatan Jepang.


"Itu hanya bagian dari latihan dan patroli rutin di sepanjang wilayah China di Laut China Timur hingga ke bagian barat Pasifik tanpa melanggar wilayah udara Jepang," kata juru bicara kementerian di Beijing.


Kementerian Pertahanan China menyatakan latihan udara China di Pasifik Barat akan dijadikan latihan rutin tahunan tanpa dimaksudkan untuk menyasar pihak atau negara tertentu.


Seperti diketahui, dua pesawat H-6 yang melintas di sekitar Okinawa dan Miyako pada Minggu kemarin. Biro Informasi Kementerian Pertahanan China menegaskan keberadaan dua pesawat itu sebagai bentuk latihan rutin dilalui dari wilayah China di Laut China Timur hingga ke Pasifik Barat.

"China memiliki kebebasan untuk melakukan aktivitas apapun, termasuk latihan militer di wilayah perairan dan udara yang menjadi bagian dari kedaulatannya," demikian pernyataan Biro Infomarsi Kementerian Pertahanan China.


Media Jepang pun balik menuduh keberadaan dua pesawat pembom China di sekitar wilayah udara Okinawa dan Miyako merupakan salah satu cara China untuk memamerkan kekuatannya dan memprovokasi Jepang.




Sumber : JaringNews

Lapan Dan LEN Siapkan Satelit Mutakhir

Satelit A2 Lapan yang akan diluncurkan tahun 2014. Tahun 2019 Lapan siap Luncurkan satelit yang jauh lebih modern (photo:Lapan)
Satelit A2 Lapan yang akan diluncurkan tahun 2014. Tahun 2019 Lapan siap Luncurkan satelit yang jauh lebih modern


JKGR-(IDB) : Indonesia terus mengembangkan satelit buatan dalam negeri dan berencana mengembangkan satelit senilai Rp 2 triliun. Satelit ini akan siap tahun 2019, ujar Kepala Lapan, Bambang S Tejasukmana dalam konferensi internasional “Integrated Technology Application to Climate Change”, di Jakarta.


Satelit Lapan itu akan memiliki berat 1 ton, melibatkan berbagai pihak dan jauh lebih baik  dari satelit-satelit Lapan saat ini. Untuk itu dananya pun mencapai Rp 2 triliun, sementara satelit  yang  ada saat ini berbiaya Rp 500 miliar.


“Nanti yang memproduksi adalah industri, yang potensial adalah PT LEN,” ujar Bambang.


Pengembangan satelit saat ini masih pada tahap sangat awal, yakni mission requirement. Direncanakan, satelit mampu mendukung program ketahanan pangan, energi, serta dampak perubahan iklim. Lapan nantinya akan berperan dalam memberikan dasar pengetahuan pengembangan satelit.

lapan-satelit
Pengembangan satelit ini juga dimaksudkan untuk menguatkan peran serta Indonesia dalam keanggotaan Global Earth Observation System of Systems. Saat ini hanya ada beberapa negara yang memiliki satelit canggih pemantau perubahan iklim, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Cina, India, Brasil, dan Korea Selatan.


Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi perubahan iklim, termasuk pengembangan satelit penginderaan jarak jauh.


Deputi Penginderaan Jauh LAPAN Taufik Maulana mengatakan, Indonesia tengah mengembangkan satelit LAPAN A-2 dan LAPAN A-3. Untuk satelit LAPAN A-2 sudah selesai dibuat dan akan segera diluncurkan tahun depan. Peluncurannya akan bekerja sama dengan India karena roket yang dimiliki Indonesia belum sanggup meluncur jarak jauh.


“Ini kan jaraknya 600 kilometer. Diluncurkan sekitar Januari-Juni tahun depan,” kata Taufik. Satelit LAPAN A-2 berbobot 75-100 kilogram.


Sementara itu, satelit LAPAN A-3 sedang dirancang oleh LAPAN bersama IPB. Sama seperti pendahulunya, satelit LAPAN A-3 juga akan diluncurkan dengan menumpang roket peluncuran satelit lain milik negara lain yang lebih besar.





 Sumber : JKGR

Amerika Akan Beritahu Israel Sebelum Serang Suriah

TEL AVIB-(IDB) : Amerika Serikat akan memberitahu Israel beberapa jam sebelum serangan terhadap Suriah, kata seorang pejabat Israel.
 

Sebagaimana dimuat situs berita ISNA, Senin (9/9), Israel, yang berada dekat dengan krisis Suriah, khawatir akan menerima serangan balasan jika Amerika Serikat melakukan intervensi militer ke negara itu.

 

Ketika ditanya kapan Washington akan memberitahu Tel Aviv tentang rencana serangan tersebut, dia mengatakan, Israel akan dikontak beberapa jam sebelum serangan.

 

Tapi, seorang pakar strategi di Kementerian Peperangan Israel mengatakan, saat ini Tel Aviv sama seperti pihak lain, tidak memiliki informasi tentang banyak peristiwa.

 

"Akankah AS melakukan serangan? Atau tidak akan menyerang? Apa konsekuensi dari aksi itu? Semua hal-hal ini tidak diketahui," kata Amos Gilad dalam pidatonya di Institut Internasional untuk Penanggulangan Terorisme di Tel Aviv.

 
Israel berencana untuk memperkuat sistem anti-rudal dan menambah jumlah pasukan di sekitar perbatasan Suriah dan Lebanon apabila Obama memberi lampu hijau serangan terhadap Suriah. 





Sumber : Irib