Pages

Sabtu, Agustus 24, 2013

18 Negara Dukung Latihan Multilateral Komodo 2014

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 18 negara menyatakan mendukung pelaksanaan kegiatan Latihan Bersama Multlateral Komodo 2014 di Perairan Natuna dan Kepulauan Anambas, Propinsi Kepulauan Riau.

Demikian salah satu kesepakatan yang dihasilkan para delegasi dari 18 negara dalam Initial Planning Conference (IPC) Komodo Multilateral Exercise 2014, selama dua hari, 22-23 Agustus 2013, di Hotel Borobudur, Jakarta.

Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Asops KSAL), Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, mengucapkan terima kasih kepada para delegasi yang telah berpartisipasi dan berkontribusi, bekerja keras melalui diskusi bersama sehingga menghasilkan formulasi draft untuk pelaksanaan Latihan Bersama Multlateral Exercise Komodo 2014.

“Draft hasil diskusi yang telah dicapai ini mengindikasikan bahwa latihan bersama kedepan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana,” kata Laksda TNI Didit Heerdiawan pada acara penutupan IPC Komodo Multilateral Exercise 2014, Jumat (23/8).

Menurutnya, pertemuan ini untuk mempertemukan pemikiran para delegasi negara peserta guna mempertajam pelaksanaan kegiatan latihan bersama tersebut.

Kegiatan IPC ini akan dilanjutkan dengan pertemuan lanjutan yaitu Midle Planning Conference (MPC) pada bulan November 2013 dan pertemuan terakhir yaitu Final Planning Conference (FPC) bulan Januari 2014. Delegasi dari 18 negara peserta juga ikut dalam dua kali pertemuan lanjutan tersebut.

Negara peserta Latihan Multilateral Komodo 2014 akan mengirimkan kapal perangnya dalam kegiatan latihan tersebut. Adapun negara peserta latihan tersebut adalah Indonesia sebagai tuan rumah, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Japan, Korea Selatan, Australia, New Zealand, Amerika Serikat (USA), China dan Rusia.

Sedangkan TNI AL akan melibatkan 12 KRI terdiri dari 2 kapal perang jenis Van speijk, 2 sigma, 2 Landhing Platform Dock (LPD), 3 Angkut Tank jenis Froch, 2 Perusak kawal (PK) dan 1 landing Ship Tank (LST) serta 6 pesawat udara milik TNI AL.

Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlakoarmabar), Laksamana Pertama TNI Dr. Amarulla Octavian akan bertindak sebagai Direktur Latihan (Dirlat) Komodo Multilateral Exercise 2014.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Dr. Marsetio pada pembukaan IPC Komodo Multilateral Exercise 2014, Kamis (22/8), mengatakan, kerja sama antarnegara tidak terbatas pada kerja sama pertahanan, tetapi juga dimungkinkan untuk menjalin kerja sama pada aspek non-tempur antara lain penanggulangan bencana alam, keamanan maritim dan diplomasi.

Marsetio menilai penting kerja sama antar Angkatan Laut mengingat perkembangan lingkungan strategis di kawasan Asia Pasifik yang sangat cepat dan dinamis terkait permasalahan keamanan, pertahanan dan kondisi lingkungan yang berpotensi terjadi bencana alam.

Menurutnya, penanganan bencana alam yang terjadi di suatu negara sangat mungkin melibatkan Angkatan Laut berbagai negara seperti yang pernah terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu. Prakarsa latihan ini juga untuk menindaklanjuti ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Respons.

Dengan demikian sangat tepat kiranya tema latihan Komodo Multilateral Exercise 2014 adalah ASEAN Navy Cooperation For Stability (Bekerja sama untuk menjaga stabilitas di kawasan ASEAN).

Hal penting yang ingin dicapai pada Latihan Multilateral Komodo 2014, menurut KSAL, meningkatkan kemampuan interoperability antar Angkatan Laut. Selain itu, untuk memanfaatkan kegiatan latihan bersama salah satu bentuk capacity building dan sebagai saluran diplomasi untuk mempererat kerjasama antar Angkatan Laut sehingga dapat menciptakan stabilitas keamanan kawasan.





Sumber : Jurnas

DPR Akan Tambah Anggaran Militer

JAKARTA-(DB) : Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan keamanan sedang mempertimbangkan usulan bertambahnya anggaran militer Indonesia. Komisi pertahanan akan mengaji dan menelaah postur dan kemampuan keuangan negara, apakah memungkinkan anggaran untuk TNI ditambah.

"Anggaran untuk TNI, terutama bagi keperluan modernisasi alutsista dan kesejahteraan prajurit, belum memadai. Idealnya, anggaran TNI itu naik hingga 40 persen dari yang dialokasikan sekarang ini," kata anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya, di Jakarta, Jumat (23/8).

Anggaran TNI sebenarnya terus naik. Dalam APBN sekarang juga naik, meski memang belum mencapai jumlah yang ideal. Kenaikan anggaran militer harus mempertimbangkan banyak hal dan harus disusun sesuai dengan kebutuhan yang paling prioritas. "Kenaikan harus berpatokan pada banyak faktor, utamanya kemampuan APBN kita," kata dia.

Melihat postur APBN, yang defisit anggaranny masih menganga, kenaikan anggaran pertahanan harus dikaji dengan cermat dan mendalam. Di tengah kondisi ekonomi global yang masih lesu, yang paling penting, anggaran untuk TNI tak dipangkas. Dan, itu harus disyukuri. "Tidak dikurangi saja sudah bagus," kata Tantowi.

Terkait tekad calon Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, yang akan berusaha keras memodernisasi alutsista dengan mengutamakan produk dalam negeri, Tantowi mengapresiasina. Dirinya juga sepakat dengan pendapat Moeldoko bahwa tentara Indonesia harus diusahakan berusaha untuk tidak tertinggal.

"Tapi janganlah kita bermimpi untuk melebihi kemampuan dan kelengkapan alutsista negara-nera maju, begitu kata Jenderal Moeldoko. Saya kira itu satu pendapat yang realistis," katanya.





Sumber : KoranJakarta

Dahlan Iskan : Akhir Tahun Ini CN295 Dibuat Di Bandung

KUPANG-(IDB) : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melakukan perjalanan safari ke Indonesia Timur selama tiga hari (23-25 Agustus 2013) dengan menggunakan pesawat CN 295 milik TNI-AU.


Kota tujuan pertama adalah Cilacap dan dilanjut ke Kupang-Atambua-Pulau Rote-Labuan Bajo-Bali-Surabaya.


Lalu apa kesan Dahlan selama menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ini? Pasalnya ini kali pertama Dahlan menggunakan pesawat CN 295.


"Saya kira setelah perjalanan pertama kemarin ke Cilacap pulang pergi, ya begitu rasanya. Namanya juga pesawat militer," ujar Dahlan di Bandara TNI AU Kupang, NTT, Sabtu (24/8).

Diakui Dahlan pesawat CN 295 ini memang tidak persis seperti pesawat komersial biasanya, yang menyediakan fasilitas lengkap seperti layar screen yang bisa untuk menonton video ataupun mendengar musik.

"Misalnya gak ada aksesoris seperti di pesawat komersial. Tapi gak kalah fasilitasnya sama pesawat komersial. Landingnya bagus, gak ada masalah sama sekali. Kita percaya penuh sama TNI AU," pungkas mantan Dirut PLN ini sembari katakan akhir tahun ini rencananya pesawat CN 295 akan dibuat di Bandung. 





Sumber : JPNN

2 Pesawat CN-295 Kembali Akan Perkuat TNI AU

KUPANG-(IDB) : Kolonel dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan Gita Amperiawan mengatakan TNI Angkatan Udara akan kembali menerima pesawat transportasi teknis jenis CN-295 pada bulan depan.
 
"Dari sembilan pesawat CN-295 yang kita pesan untuk skuadron dua TNI AU tahun ini, sebanyak dua pesawat sudah datang dan sudah dipakai. Dua lagi akan datang 35 hari mendatang, atau kira-kira bulan depan," kata Kolonel dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan Gita Amperiawan, kepada wartawan dalam perjalanan dari Jakarta menuju Kupang menumpang pesawat CN-295, bersama rombongan Kementerian BUMN, Jumat (23/8) malam.

Pesawat CN-295 merupakan pesawat yang dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia, namun saat ini masih dirakit di Spanyol. Gita mengatakan meskipun dirakit di Spanyol, namun dua pesawat CN-295 yang telah datang, dilakukan pengecatan dan penyelesaian di Indonesia. Pesawat ketiga dan keempat yang diperkirakan tiba September, juga akan dicat dan diselesaikan di Indonesia.

Selanjutnya, pesawat kelima, keenam dan ketujuh yang datang berikutnya, akan mulai dikustomisasi di Indonesia. Sedangkan pesawat kedelapan dan kesembilan sepenuhnya akan dirakit oleh PT Dirgantara Indonesia di Bandung. "Mulai tahun depan, mudah-mudahan PT Dirgantara Indonesia sudah bisa memproduksi sendiri di Indonesia," kata dia.

Gita mngemukakan TNI AU akan terus menambah pesawat jenis CN-295 hingga berjumlah 16 buah untuk memenuhi kebutuhan skuadron dua TNI AU di Halim Perdanakusuma Jakarta. Dia menjelaskan, pesawat jenis CN-295 berkapasitas penumpang 79 orang (jika dimodifikasi dengan bangku model memanjang). Pesawat tipe medium itu memiliki kekuatan mesin dan kecepatan lebih besar dibandingkan tipe sebelumnya yakni CN-235. "Kemampuan terbangnya sembilan jam jika bahan bakar penuh," ujar dia.

Menurut dia, CN-295 merupakan pesawat khusus transportasi baik untuk prajurit maupun logistik. Dalam kondisi perang, pesawat jenis tersebut harus dikawal oleh pesawat tempur, karena CN-295 tidak dirancang untuk bertempur. "Pesawat ini tidak dipersenjatai dan memang tidak bisa dipasangi senjata, hanya khusus untuk 'dropping' pasukan dan logistik. Jadi dalam kondisi perang harus ada pesawat 'escourt' atau pendamping," kata dia.





Sumber : Republika

Dahlan : BUMN Harus Dapatkan Kepercayaan TNI

KUPANG-(IDB) : Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta sejumlah perusahaan BUMN untuk siap mendapatkan kepercayaan dari TNI dalam pengadaan alat-alat sistem persenjataan.

"Pengadaan alat-alat persenjataan dalam negeri di bawah kementerian BUMN, PT DI, PAL, Pindad, Inti, harus siap mendapat kepercayaan TNI. Jangan sampai dipercaya tetapi tidak mengerjakan," kata Dahlan Iskan di sela-sela kunjungannya ke Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan baru kali ini perusahaan BUMN mendapatkan pesanan alat-alat persenjataan dari Kementerian Pertahanan yakni 60 helikopter dan sembilan unit pesawat angkut CN-295.

"Dengan kebijakan modernisasi TNI saat ini, telah tersedia anggaran cukup besar. BUMN harus siap kalau ada pemesanan dari TNI," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa produksi alat-alat pertahanan oleh perusahaan BUMN juga sudah mulai dikenal oleh negara lain seperti Filipina, Laos, Myanmar, serta Vietnam.

Sementara itu di Atambua, Sabtu siang, Dahlan Iskan meninjau ladang tanaman sorgum milik masyarakat yang dikembangkan oleh BUMN.

Masyarakat di Atambua mulai menanam sorgum dan memperoleh keuntungan lebih besar dibandingkan dengan menanam jagung, karena tanaman sorgum tidak memerlukan air dan seluruh bagiannya dapat bermanfaat untuk pangan, energi dan pupuk. 





Sumber : Antara

Penempatan Militer Amerika Di Australia Bisa Ganggu Hubungan Dengan Asia

DARWIN-(IDB) : Seorang pakar keamanan Australia mengemukakan kekuatiran hubungan dekat Australia dengan Amerika bisa berdampak negatif pada hubungan dengan negara-negara Asia, termasuk Indonesia.


Sejumlah pakar pertahanan dan keamanan menghadiri simposium di Darwin hari ini (Jumat 23/8), tentang pembinaan kekuatan militer Amerika di Australia utara.
2500 orang marinir Amerika diperkirakan akan dirotasi di Australia utara selambatnya tahun 2016.
 
Pakar keamanan dari Universitas Melbourne, Richard Tanter, mengatakan, terdapat kehawatiran hubungan dekat Australia dan Amerika Serikat dapat merugikan hubungan dengan negara-negara tetangga Asia.
Ia berpendapat Australia melewatkan kesempatan yang disebut "keamanan kooperatif", khususnya dengan Indonesia dan Asia Tenggara.
"Perlu disadari, setiap ancaman militer yang dihadapi Australia, istilahnya, pasti akan datang lewat Indonesia, lewat Asia Tenggara," katanya.




Sumber : RadioAustralia

Indonesian Strategic Reserve Awaits Arrival Of Leopard 2s

JANE'S-(IDB) : Members of the Indonesian Army's Strategic Reserve Command (Kostrad) stated on 21 August they were awaiting the imminent arrival of the first batch of ex-German Leopard 2A6 main battle tanks.

The first units, likely to number just over 30, will be assigned to the 8th Cavalry Battalion of Kostrad's 2nd Division, based in Pasuruan district, East Java province. This battalion had previously been outfitted with the Scorpion reconnaissance vehicle and Stormer armoured vehicle from the British-designed Combat Vehicle Reconnaissance (Tracked) family.

While the Leopard 2A6s are being sourced from German Army reserve stocks, they will be upgraded to the Leopard 2 Revolution variant, which is fitted with increased mine protection and an Advanced Modular Armour Protection package that allows the armour to be tailored to the user's requirements.





Source : Jane's

PT DI Tak Lagi Jadi BUMN Mayat

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) saat ini sudah banyak mengalami kemajuan. Padahal pada tahun 1998 lalu, PT DI sempat merugi dan tak terdengar gaungnya.
 
"PT DI sekarang bukan lagi perusahaan rugi atau BUMN mayat dan bukan perusahaan sulit lagi. PT DI sekarang sudah maju," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (23/8).

Persoalan PT DI menurut Dahlan adalah kurangnya pegawai muda untuk mengerjakan proyek. Sejak krisis 1998, kata Dahlan, PT DI tidak pernah merekrut pegawai muda karena minimnya proyek waktu itu.

"Ahli PT DI sejak krisis 1998 mereka tidak ada pekerjaan, sekarang usianya relatif tua. Lebih dari 10 tahun (PT DI-red) tidak pernah merekrut tenaga muda. Sekarang PT DI akan merekrut tenaga baru untuk perkembangan PT DI ke depan," paparnya.

Bahkan Dahlan menyebut PT DI adalah perusahaan yang tersibuk saat ini. Karena sedang mengerjakan proyek pembuatan 63 helikopter dalam 3 tahun ke depan.
"PT DI juga mengerjakan proyek pembuatan bagian tertentu dari pesawat raksasa Air Bus 380 dan bagian tertentu dari Boeing dan Air Bus. PT DI sekarang ini betul betul sangat sibuk dan tersibuk dalam sejarahnya," tutup bekas Dirut PLN ini.

PT. DI Kebanjiran Orderan

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, PT Dirgantara Indonesia Persero (PT DI) sedang mengerjakan banyak proyek yang berasal dari dalam dan luar negeri. Berbeda dengan kondisi semasa Orde Baru, BUMN kedirgantaraan ini sepi pesanan. "Sekarang ini, PT DI paling sibuk dalam sejarahnya karena banyak pekerjaan, seperti membuat helikopter 65 unit, dan harus jadi dalam 3 tahun, buat spare part Boeing dan Airbus. Waktu orba (orde baru) tidak sesibuk ini," kata Dahlan, seperti dilaporkan Antara, di Jakarta, Jum`at (23/8).

Menurut mantan direktur utama PT PLN ini, pesanan 65 unit helikopter itu merupakan permintaan dari TNI Angkatan Udara, setelah dana anggaran TNI AU telah disetujui oleh DPR RI Komisi I. Dengan berbagai pesanan produk itu, alhasil performa perusahaan akhir tahun lalu hingga saat ini sudah positif.

"Jadi jangan pikir PT DI tidak sibuk. Saat ini, PT DI tidak lagi rugi pada tahun lalu, karena sudah banyak pesanannya," tuturnya.

PT DI juga akan semakin disibukkan dalam beberapa tahun mendatang sebab perusahaan direncanakan mendapatkan pesanan pesawat jenis N219 dari PT Lion Mentari Airline sebanyak 100 pesawat. Nantinya pesanan pesawat tahap awal akan datang pada 2015.

"Lion Air akan beli pesawat PT DI. Selama ini, Lion Air membeli pesawat dari luar negeri dan mesinnya buatan Kanada, namun Kanada juga berkeinginan pengiriman mesin ke negara lain, termasuk Indonesia," paparnya.

Bahkan, PT DI akan memproduksi secara langsung CN 295. Selama ini, pesawat dibuat oleh tenaga ahli Indonesia, namun pengerjaannya dilakukan di Spanyol. Hal ini dilakukan karena teknologi pembuatannya belum dikuasai oleh PT DI.

"Akhir tahun ini, teknologinya dibuat di Indonesia khususnya di Bandung karena dananya sudah ada," imbuh Dahlan.  





Sumber : JPNN