Pages

Jumat, Agustus 23, 2013

Agenda Menhan AS Di Indonesia

ARIZONA-(IDB) :Kerjasama Pertahanan antara Indonesia dengan Amerika Serikat sudah berlangsung sejak tahun 1950-an Kerjasama tersebut mengalami pasang surut mengikuti dinamika lingkungan strategis yang berlaku pada tataran global. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir kerjasama tersebut berada dalam masa-masa terbaik dimana kedua negara menjalin kerjasama berdasarkan prinsip “Mutual Respect” dan “Mutual Benefit”. 



Kedekatan hubungan kedua negara di bidang pertahanan dapat dilihat  dari pembelian peralatan utama sistem senjata TNI kepada para produsen di Amerika Serikat. Selain itu, intensitas pertukaran personel diantara kedua negara juga meningkat secara signifikan.

Pertukaran personel dilakukan pada tingkatan operasional antara lain meliputi, pertukaran siswa, latihan bersama maupun kegiatan pertukaran tenaga ahli  bidang– bidang teknis kemiliteran.  Pertukaran personel pada tingkat tinggi ditandai dengan kunjungan pejabat tinggi di tingkat Kementerian Pertahanan, Markas Besar Gabungan maupun Markas Besar Angkatan.


Pada tanggal 26-27 Agustus 20013 dijadwalkan kegiatan Bilateral Talk antara Menteri Pertahanan RI dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Chuck Hagel) yang akan dilaksanakan di Kantor Kementerian Pertahanan RI. Beberapa isu yang akan dibahas bersama antara lain;
  1. Pertukaran pandangan kedua Menteri Pertahanan terhadap isu-isu keamanan global dan regional. 
  2. Rencana penyelenggaraan CTX (Counter Terorism Exercise) 2013, dimana kedua negara menjadi Co-Host bagi 18 negara peserta. 
  3. Pembelian Alutsista TNI dalam rangka memenuhi MEF. 
  4. Pengembangan kapasitas personel kedua negara khususnya dalam bidang teknis kemiliteran maupun keamanan nasional pada umumnya.


 
Sumber : ARC

DPR Dukung Indonesia Pengadaan Satelit Pertahanan

Selama ini, satelit yang digunakan untuk kebutuhan pertahanan negara, masih menyewa, sehingga rentan dari segi keamanan dan rawan pencurian data oleh pihak lain.

JAKARTA-(IDB) : Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung rencana pengadaan satelit untuk keperluan militer. Selama ini, satelit yang digunakan untuk kebutuhan pertahanan negara, masih menyewa, sehingga rentan dari segi keamanan dan rawan pencurian data oleh pihak lain.

"Kami akan mendukung pengadaan satelit untuk militer itu, guna mengakhiri ketergantungan dari pihak lain. Karena selama ini satelit untuk sistem pengamanan negara masih sewa," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita kepada JurnalParlemen, Kamis (22/8).

Agus pun berharap, pengadaan satelit untuk kepentingan militer itu menggunakan buatan dalam negeri sendiri. Sebab, jika ditinjau dari keamanannya, akan lebih aman daripada membeli satelit dari negara lain.

"Kami dengar putra-putri dalam negeri sudah mampu membuat satelit sendiri, yang kualitas dan speknya tidak kalah dengan satelit buatan negara lain. Karena itu, kami akan mendukung pengadaan satelit untuk militer itu, jika menggunakan bauatan dalam negeri sendiri. Karena dari segi keamanannya juga terjamin."

Agus pun optimistis rencana pengadaan dan pembelian satelit untuk militer itu dapat segera terwujud, seiring dengan anggaran Kementerian Pertahanan pada RAPBN  2014, yang mencapai lebih dari 83 triliun, di luar dana tambahan dan dana on top. "Saya kira soal anggaran tidak masalah. Dapat menggunakan anggaran di RAPBN 2014, di luar anggaran rutin yang bersifat operasional. Karena kita juga dukung adanya penambahan anggaran di luar pagu yang ada," katanya.





Sumber : Jurnamen

TNI AD Selain Apache Juga Tertarik Helikopter Chinook

ARIZONA-(IDB) : Belum lama ini, delegasi pejabat tinggi Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan perwira tinggi TNI AD, mengunjungi fasilitas rotocraft Boeing di Mesa, Arizona, Amerika Serikat (AS). Kunjungan ini terutama untuk melihat produksi dan kemampuan model baru helikopter tempur Apache AH-64E.
 
Sebagaimana disampaikan melalui rilis hari ini, Kamis (22/8), dalam kesempatan itu, beberapa anggota rombongan menerbangkan langsung versi terbaru helikopter Apache yang diproduksi di fasilitas itu. Termasuk di antaranya KSAD Jenderal Moeldoko, Sekjen Kemhan Letnan Jenderal Budiman, serta beberapa anggota rombongan lain, yang total berjumlah sekitar 14 perwira TNI AD.


Diketahui, Indonesia sendiri telah menyampaikan minat untuk membeli sedikitnya 8 helikopter Apache AH-64E dari militer AS, melalui perjanjian Penjualan Militer Luar Negeri. Pemerintah Indonesia bahkan telah mengirimkan Surat Permohonan untuk Surat Penerimaan, serta telah mendapatkan izin dari Pemerintah AS untuk membeli helikopter AH-64E tersebut.


"Helikopter Apache diharapkan menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan strategi pertahanannya," kata Dave Brostrom, Manajer Pengembangan Bisnis Boeing. "Boeing merasa terhormat dianggap sebagai bagian dari upaya modernisasi pertahanan Indonesia," sambungnya.


Delegasi RI sendiri disambut oleh pimpinan senior Boeing Apache, termasuk Dave Koopersmith (Wakil Presiden untuk Program Helikopter Serang), Dave Palm (Direktur Pengembangan Bisnis untuk Vertical Lift), serta Mike Burke (Direktur Pengembangan Bisnis untuk Helikopter Serang). Oleh mereka, rombongan di antara berkeliling di tempat produksi Apache itu dan bertemu dengan sejumlah pejabat program AD AS.


Selain Apache, Brostrom sendiri mengaku mencatat bahwa Indonesia juga telah menyatakan minat atas helikopter Chinook CH-47F, yang diproduksi di Ridley Township, Pennsylvania. Akan halnya realisasi pembelian Apache, disebutkan bahwa kerangka waktu untuk keputusan mengenai permohonan itu belum diumumkan.


Sebagai salah satu unit dari The Boeing Company, Boeing Defense, Space & Security adalah satu dari perusahaan pertahanan, ruang angkasa dan keamanan dunia terbesar. Berkantor pusat di St Louis, perusahaan ini terakhir tercatat bernilai US$33 miliar, dengan mempekerjakan sebanyak 59.000 karyawan di seluruh dunia.





Sumber : BeritaSatu

KASAD Resmikan Tiga Batalyon Raider Baru

CIMAHI-(IDB) : Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal TNI Moeldoko meresmikan tiga batalyon raider bari di lingkungan TNI AD yang dilaksanakan di kompleks Lapangan Tembak Gunung Bohong, Kota Cimahi, Kamis.

Tiga batalyon raider baru itu adalah Batalyon 111 Kodam Iskandar Muda sebelumnya Yon 111/Karma Bhakti, Batalyon 411 Kostrad sebelumnya Yon 411 Beruang Hitam dan Batalyon 641 Kodam XII Tanjungpura sebelumnya Batalyon 641 Pendawa.

Hadir pada acara tersebut Komandan Kodiklat TNI AD, Pangkostrad, Pangdam III Siliwangi, Danjen Kopassus, sejumlah pangdam, Kapolda Jabar serta sejumlah direktur di jajaran TNI AD.

Sebelum meresmikan batalyon raider, Kasad menerima penyematan brefet Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) di Lapangan Brigif 15 Kujang II Siliwangi. Penyematan brefet Penerbad disematkan oleh Komandan Pusat Penerbad Brigjen TNI Apipudin.

Peresmian batalyon raider baru itu ditandai dengan pembukaan selubung panji kesatuan ketiga batalyon yang baru serta penutupan selubung panji batalyon lama.

Pada kesempatan itu, Kasad juga meresmikan pelatihan raider yang akan dipusatkan di sejumlah titik di wilayah Bandung Raya.

Pelatihan akan dilakukan selama tiga bulan di Bandung dengan instruktur dari Korps Pasukan Khusus. Khusus untuk Batalyon Raider 111 Iskandar Muda akan tetap berada dan menjalani latihan di Aceh dengan mendatangkan instruktur dari Kopassus.

"Pembentukan batalyon raider yang baru hari ini bukan yang terakhir, ke depan akan dibentuk batalyon raider baru lainnya, sehingga satuan-satuan yang ada agar mempersiapkan diri," katanya.

Ia menegaskan, latihan raider ini bukan peragaan untuk keindahan peragaan, tapi membentuk prajurit yang tangguh dalam bertempur. Berlatih keras dan keras, menantang dan realistis sesuai metode, manajemen, skenario dan rencana operasional.
Ia menyebutkan, pelatihan yang terus digelar untuk menghadirkan semangat, profesionalisme, handal dan tangguh.

Kasad menyebutkan, batalyon raider merupakan pasukan pemukul dengan tugas pokok melaksanakan operasi khusus antara lain penanggulangan teror, pertempuran berlarut dengan keterampilan operasi raider, mobilitas udara dan pertempuran jarak dekat.

Pasukan raider juga merupakan satuan yang memiliki karakter operasi cepat, bergerak rahasia dan kena dengan bekal taktik bertempur dalam kelompok besar maupun kelompok kecil.

"Dengan kemampuan raider, pasukan ini diharapkan bisa menjawab tantangan dan kebutuhan di lapangan dalam menjaga kesatuan NKRI," kata Kasad menambahkan.

Peresmian batalyon baru itu diisi dengan pementasan aktraksi keterampilan prajurit yakni bela diri militer Merpati Putih, terjun payung serta peragaan taktik tempur maupun pasukan helikopeter yang menurunkan dua unit Bell 2015, dua unit Bell 412 serta Heli Serbu M-17.





Sumber : Antara

Pesawat Latih TNI AU Alamai Gangguan Pendaratan

YOGYAKARTA-(IDB) : Pesawat latih milik TNI AU yang dipiloti siswa Sekolah Penerbang Adisutjipto, Jumat pagi, sempat mengalami gangguan dalam pendaratan sehingga penerbangan komersial di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ditutup beberapa saat.

"Sekitar pukul 09.30 WIB ada laporan dari siswa yang sedang menerbangkan pesawat latih jenis Charli yang mengalami gangguan saat akan mendarat," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Pentak) Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto, Mayor Sus Londong.

Menurut dia, dengan adanya laporan tersebut maka untuk penerbangan komersil di Bandara Adisutjipto Yogyakarta ditutup sementara atau ditunda untuk memberikan kesempatan pesawat latih melakukan pendaratan.

"Kami memang melakukan langkah antisipasi agar tidak terjadi sesuatu. Semua perangkat pengamanan sesuai prosedur pendaratan darurat dilakukan," katanya.

Ia mengatakan, setelah dilakukan antisipasi akhirnya pesawat latih dapat mendarat dengan selamat.

"Saat ini operasional Bandara Adisutjipto Yogyakarta juga sudah dibuka kembali," katanya.





Sumber : Antara

KRI Dewaruci Merapat Di Geraldton Untuk Docking

GERALDTON-(IDB) : Setelah terkena badai sekitar 120 mil laut lepas pantai Australia Barat di Samudera Hindia, KRI Dewaruci yang patah peruan dan tiang-tiangnya merapat di dermaga Geraldton, dekat Perth, Kamis, untuk direparasi menyeluruh.

Situs thewest.com.au, Kamis menyatakan, KRI Dewaruci dengan 155 personel TNI AL di dalamnya dipandu arah menuju pelabuhan itu dengan pesawat terbang Dornier dari Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA). 

Semula KRI Dewaruci dijadualkan akan merapat di Perth, Australia, dalam misi pelayaran internasionalnya pada 2013 ini. Namun badai menerpa kapal layar tiang tinggi buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman, pada 1952 itu, selepas dari perairan Indonesia dari Kupang. 

Menanggapi peristiwa itu, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, menyatakan, "Insya Allah bisa diatasi. Memang ada masalah pada tiang-tiangnya, namun petang hari ini telah merapat untuk diperbaiki."

"Awak kapal baik-baik saja, perbaikan segera dilakukan," kata Marsetio.

KRI Dewaruci bertonase 847 ton memiliki tiga tiang, yaitu tiang Bima (utama dan paling depan, setinggi 39,5 meter dari geladak), tiang Arjuna di tengah, dan tiang Yudistira di buritan kapal. Dalam foto yang dilansir situs thewest.com.au, peruan-peruan di tiang Bima patah-patah, pun bagian akhir tiang itu juga patah.

Struktur utama tiang-tiang KRI Dewaruci terbuat dari besi baja. Namun peruan-peruan dan tambatan layar dastur terbuat dari kayu oak, yang tidak terdapat di Indonesia. "Kayunya diimpor utuh, tidak bisa kayu yang lain," kata sumber di TNI AL.

Seluruh tiang ini dihubungkan kabel baja sebagai penguat satu sama lain dan badan utama kapal dan tiang horisontal (dinamai "cocor") di haluannya. Sebanyak 16 layar berada di seluruh tiang ini, dengan tiang Bima yang memiliki layar terbanyak di peruan-peruannya.

Kapal layar tiang tinggi ini difungsikan sebagai kapal latih bagi kadet-kadet Akademi TNI AL, namun dioperasikan Komando Armada Indonesia Kawasan Timur di dalam Satuan Kapal Bantu. Selain sebagai kapal latih, KRI Dewaruci juga menjadi Goodwill Ambassador of Indonesia ke seluruh dunia. 

Sepanjang sejarah pelayarannya,  KRI Dewaruci paling sedikit telah melakukan 38 kali misi pelayaran TNI AL. Dari semuanya, kapal itu telah keliling dunia melayari tujuh samudera sebanyak dua kali, yaitu pada 1964 dengan komandan Letnan Kolonel Pelaut Sumantri, dan pada 2012, yang dipimpin Letnan Kolonel Pelaut Haris Bima Bayuseto.

Pada 2003, lebih dari panjang keliling dunia dilayari KRI Dewaruci ke Eropa Barat dan Eropa Utara, dengan puncak misi pada festival maritim L'Armada Rouen 2003. Saat itu, KRI Dewaruci menjadi satu-satunya kapal layar tiang tinggi peserta dari Asia dan Afrika. 

Untuk melestarikan kapal layar tiang tinggi rancangan Adrian Bauer itu, pada 2004 didirikan Yayasan Sahabat Dewaruci yang dimotori TNI AL dan tokoh-tokoh nasional serta umum pecinta KRI Dewaruci, serta diresmikan Presiden (saat itu) KH Abrurrahman Wahid. 

Akan tetapi, yayasan yang bertujuan melestarikan salah satu legenda maritim dunia itu tidak diketahui kelanjutannya dalam perjalanan waktu kemudian. 





Sumber : Antara

Berita Foto : Pusat Perakitan Helikopter Dan Pesawat Tempur KAI

SEOUL-(IDB) : Selain memproduksi jet tempur, KAI juga membuat dan merakit helikopter dan alat simulator pesawat jet T-50.


Pekerja sedang merakit pesawat jet tempur FA-50 di markas besar Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Korea Selatan, Senin (19/8)

Para pekerja terlihat sibuk merakit pesawat jet tempur FA-50 di markas besar Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Korea Selatan, Senin (19/8)

Suasana ruang perakitan di Korea Aerospace Industries (KAI) terlihat rumit dan penuh dengan peralatan pembuatan pesawat.

Ruang perakitan jet tempur FA-50 yang terpantau melalui layar LCD.

Selain merakit pesawat jet tempur, di markas besar Korea Aerospace Industries (KAI) ini juga memproduksi helikopter.

Seorang prajurit memberikan penjelasan alat simulator pesawat jet T-50 pertama yang baru selesai dibuat.

Seorang pilot mencoba mengoperasikan alat simulator pesawat jet T-50.

Pesawat jet tempur FA-50 yang siap diuji coba setelah selesai dirakit.

Camo T50i Indonesia
Sumber : Merdeka

Menhan Indonesia Amerika Akan Bahas Terrorisme Dan Alutsista

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel, rencananya akan mengunjungi dan bertemu Menhan RI Purnomo Yusgiantoro pada 26 Agustus mendatang. Pertemuan tersebut akan membahas masalah pertahanan dan masalah terorisme.

Berdasarkan siaran pers dari Kementerian Pertahanan, Jumat (23/8/2013), pertemuan kedua menteri tersebut akan dilaksanakan di Kantor Kementerian Pertahanan RI. Beberapa isu yang akan dibahas bersama antara lain:
  1. Pertukaran pandangan kedua Menteri Pertahanan terhadap isu-isu keamanan global dan regional.
  2. Rencana penyelenggaraan CTX (Counter Terorism Exercise) 2013, dimana kedua negara menjadi Co-Host bagi 18 negara peserta.
  3. Pembelian Alutsista TNI dalam rangka memenuhi MEF.
  4. Pengembangan kapasitas personel kedua negara khususnya dalam bidang teknis kemiliteran maupun keamanan nasional pada umumnya.

Dari sisi historis, kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Amerika Serikat sudah berlangsung sejak tahun 1950-an. Kerjasama tersebut mengalami pasang surut mengikuti dinamika lingkungan strategis yang berlaku pada tataran global. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, kerjasama tersebut berada dalam masa-masa terbaik di mana kedua negara menjalin kerjasama berdasarkan prinsip "Mutual Respect" dan "Mutual Benefit".

Kedekatan hubungan kedua negara di bidang pertahanan dapat dilihat dari pembelian peralatan utama sistem senjata TNI kepada para produsen di Amerika Serikat. Selain itu, intensitas pertukaran personel diantara kedua negara juga meningkat secara signifikan.

Pertukaran personel dilakukan pada tingkatan operasional antara lain meliputi, pertukaran siswa, latihan bersama maupun kegiatan pertukaran tenaga ahli bidang– bidang teknis kemiliteran. Pertukaran personel pada tingkat tinggi ditandai dengan kunjungan pejabat tinggi di tingkat Kementerian Pertahanan, Markas Besar Gabungan maupun Markas Besar Angkatan.





Sumber : Detik

Apache Momentum Continues As Military Visits US

NEW YORK-(IDB) : Representatives from Indonesia’s armed forces visited a Boeing production center in the US state of Arizona to view eight AH-64E Apache combat helicopters, which Indonesia has been trying to buy for over a year, the aircraft manufacturer said on Thursday.


“The Apache is expected to be a key part of Indonesia’s continuing efforts to improve its strategic defense capabilities,” said Dave Brostrom, a Boeing business development manager.


The 14-person delegation, which included Army Chief Gen. Moeldoko and Defense Ministry Secretary General Lt. Gen. Budiman, viewed the latest Apache models and met with US officials.


Indonesia has expressed interest in buying helicopters from the US Army through a foreign military-sales agreement, and has received approval from the US government to do so, Boeing said.


According to Brostrom, Indonesia has also expressed interest in the CH-47F Chinook, which is produced in Pennsylvania.


When it first emerged that Indonesia was looking to acquire the eight Apaches, two human rights groups sent a letter to the US Congress, calling on legislators to reject the sale on human-rights grounds.


The East Timor Action Network and West Papua Advocacy Team said that Indonesia’s “long record of disregard for civilian casualties, corruption, human rights violations and impunity” should preclude the sale of the helicopters.


The time frame for a decision on the Apache request has not been announced, Boeing said, while there was no comment from Indonesia on when a deal would be announced.


The AH-64 Apache is the primary attack helicopter of  the US, Greece, Israel, the Netherlands and Singapore.





Source : JakartaGlobe

Indonesia Bahas Tahapan ToT Dan Joint Production Rudal C-705

Indonesia bekerjasama dengan China membuat Rudal C-705 (photo:istimewa)
Indonesia bekerjasama dengan China membuat Rudal C-705.

BEIJING-(IDB) : Indonesia dan China menggelar pertemuan lanjutan di Beijing, China, untuk membahas mekanisme transfer teknologi Rudal C-705 yang akan digunakan oleh Angkatan Laut Indonesia. Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan  Pos M Hutabarat mengatakan kedua pihak  harus memenuhi persyaratan hukum negara masing-masing, agar transfer teknologi rudal itu bisa dilakukan.


Pernyataan ini disampaikan Pos M Hutabarat setelah melakukan pertemuan putaran kedua,  Kerjasama Industri Pertahanan Indonesia- China di Beijing, Selasa 21 Agustus 2013.


Undang Undang RI Nomer 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, memiliki aturan yang harus dipenuhi dalam pengadaan alutsista dari luar negeri, termasuk perihal: transfer teknologi, perdagangan (imbal dagang, kandungan lokal) serta pembelian lisensi untuk senjata teknologi tinggi dan medium. Semua aturan itu harus jelas, sebelum kesepakatan dilakukan.


Ada sedikit kendala yang dirasakan Kementerian Pertahanan tentang aturan transfer teknologi di China yang didasarkan hak cipta intelektual. Indonesia harus membayar spesial fee untuk transfer teknologi tersebut dan  kedua negara belum mencapai kata sepakat.


Kerjasama Pertahanan Indonesia – China
 
Hubungan pertahanan antar kedua negara semakin kuat sejak ditandatanganinya kesepahaman bersama (MoU) antara Kementerian Pertahanan dengan Badan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Pertahanan Negara (SASTIND) China, 22 Maret 2011 di Jakarta. Kerjasama terus ditingkatkan dengan digelarnya Pertemuan Kerjasama Industri Pertahanan (DICM) di Jakarta ,24-25 Juli 2012 dan dilanjutkan dengan pertemuan di Beijing pada 19-20 Agustus 2013 ini.


Pertemuan di Beijing ini telah membuka jalan bagi peningkatan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan China, termasuk penandatanganan Letter of Intent untuk pembuatan bersama rudal anti-kapal C-705, antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan SASTIND.


Proses manufaktur untuk rudal C-705 akan melibatkan empat tahap. “Kami belum setuju pada tahap mana transfer teknologi akan dilakukan. Namun, kedua pihak telah sepakat bahwa proses transfer teknologi harus dilaksanakan secepatnya dalam pembuatan rudal tersebut”, ujar Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan  Pos M Hutabarat.

Rudal C-705 China
Rudal C-705 China

Kerjasama Rudal C-705
 
Proses transfer teknologi rudal C-705 akan dimulai dengan perakitan Rudal secara semi knock down oleh PT DI dengan rentang waktu sekitar 2- 3 tahun, dalam artian sebagian besar modul roket didatangkan dari China. 

Tahap kedua mulai melakukan perakitan Completed Knock Down oleh PT DI. Pada tahap ini komponen-komponen rudal dikirim secara terurai dan diharapkan mulai terjadi transfer teknologi secara nyata, terutama tentang guidance dari peluru kendali, karena Indonesia pun telah memiliki kemampuan membuat airframe serta propelan rudal.

Jika tahapan itu dilampaui dengan mulus maka pada tahapan ketiga, Indonesia diharapkan sudah bisa mulai memproduksi rudal C-705 secara mandiri dan dilanjutkan dengan ke tahap riset and development, untuk pengembangan rudal. 

Ditargetkan Indonesia mampu membuat rudal secara mandiri dalam rentang waktu 5 hingga 10 tahun, tergantung kemampuan teknisi Indonesia dalam mengembangkan teknologi rudal tersebut. Kerjasama pembuatan Rudal C-705 teknologi digital dengan Lembaga SASTIND China ini, akan melibatkan PT DI, PT Pindad dan PT LEN.





Sumber : JKGR