Pages

Kamis, Juli 25, 2013

Bandara Polonia Medan Resmi Jadi Markas Pesawat Intai TNI AU

MEDAN-(IDB) : Seluruh kesibukan penerbangan di Medan kini dialihkan dari Bandara Polonia ke Bandara Kuala Namu. Ke depan, lahan Bandara Polonia rencananya beralih fungsi menjadi pangkalan skuadron pesawat pengintai.

Bocoran ini disampaikan langsung Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosek Hanudnas) III Medan, Marsekal Pertama TNI Sungkono di Bandara Kuala Namu, Kamis (25/7).

"Tidak akan ada perubahan fungsi, tetap menjadi pangkalan udara. Akan ada tambahan alutsista. Di sana akan ada skuadron pesawat intai," kata Sungkono kepada wartawan.

Sungkono juga memaparkan, mulai 25 Juli 2013 seluruh areal bekas Bandara Polonia Medan itu akan disebut Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo. Di sana rencananya akan ada tiga atau empat skuadron pesawat pengintai. "Lahannya kan cukup luas, bisa tiga atau empat skuadron," jelasnya.

Sungkono memaparkan, salah satu pertimbangan menempatkan skuadron pesawat pengintai di Lanud Suwondo adalah posisinya yang dinilai sangat strategis.

Ketika ditanya keberadaan perumahan, termasuk water park, di sekeliling Lanud itu, Sungkono menyatakan hal itu tidak akan mengganggu. "Itu tidak masalah," katanya.

Pesawat-pesawat yang terbang dari Lanud Soewondo tetap akan dikoordinasikan dan dikontrol dari Bandara Kuala Namu. "Sama seperti di tempat-tempat lain," ucapnya.

Pria dengan satu bintang di pundak ini menyatakan rencana penempatan skuadron pesawat pengintai di Lanud Soewondo itu, diperkirakan terealisasi tahun depan. Seiring proses itu, mereka sudah merampungkan dokumen serah terima aset dari Angkasa Pura II ke TNI AU. "Sudah lengkap dokumennya," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengaku mengetahui rencana TNI AU atas lahan Bandara Polonia yang sudah ditutup dari aktivitas penerbangan komersil. Tapi, dia juga mengaku merahasiakannya.

"Menjadi milik TNI AU. Selanjutnya terserah TNI AU mau dijadikan apa, karena itu bukan wilayah saya. Saya tahu akan mereka jadikan apa, tapi saya tidak akan bilang," ucap Dahlan sebelum menyambut kedatangan pesawat penumpang terakhir yang mendarat di Bandara Polonia, Medan, Rabu (24/7) tengah malam.







Sumber : Merdeka

AL Indonesia Singapura Latihan Bersama Bahaya Ranjau

BINTAN-(IDB) : Indonesia sebagai negara kepulauan yang banyak berbatasan dengan negara tetangga, perlu menjalin kerjasama bilateral maupun multilateral khususnya dalam bidang militer agar keamanan kawasan tetap terjaga. Hal ini disebabkan wilayah perairan Indonesia memiliki potensi kerawanan terhadap berbagai bentuk dan jenis ancaman melalui laut. Salah satu ancaman yang paling berbahaya di laut adalah bahaya ranjau, terutama jika terjadi pada jalur-jalur strategis yang berhubungan dengan Alur Pelayaran Internasional.

Salah satu kerja sama bilateral tersebut adalah latihan tentang bahaya ranjau yang digelar antara TNI AL dan Republic of Singapura Navy (RSN) pada tanggal 1 hingga 8 Juli 2013 di Changi Naval Base dan Perairan timur Pulau Bintan dengan sandi Joint Minex 16/2013. 

Satuan Kapal Ranjau (Satran) Koarmatim yang mempunyai kemampuan dalam menyelenggarakan peperangan ranjau turut serta dan berperan aktif dalam Latma bilateral Joint Minex 16/2013 ini.

Latihan dibuka oleh Commander Maritime Security Task Force (MSTF) Rear Admiral (RADM) Harris Chan dan dihadiri oleh delegasi angkatan laut Indonesia dan Singapura di Changi Naval Base (CNB).

Latihan Joint Minex 16/2013 ini melibatkan 3 KRI dari TNI AL yaitu KRI Pulau Rengat-711, KRI Pulau Rupat-712 dari Satran Koarmatim dan KRI Pulau Rangsang-727 dari Koarmabar. Sedangkan dari pihak AL Singapura melibatkan 2 kapal perangnya yaitu RSS Bedok (M-105) dan RSS Punggol (M-108).

Joint Minex 16/2013 ini bertujuan untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan kerja sama, interoperabilitas serta pemahaman antara TNI AL dan RSN khususnya mengenai peperangan ranjau serta pertukaran informasi tentang kemampuan dan perkembangan teknologi dari masing-masing negara sekaligus sebagai wadah untuk menguji doktrin Taktik Peperangan Ranjau (TPR) dan peranjauan serta kemampuan alat utama (Alut), peralatan dan personel Satran Koarmatim dan Koarmabar secara terintegrasi untuk mendapatkan kemampuan peperangan ranjau yang optimal.
Dalam latihan ini peserta latihan mendapatkan cakrawala baru tentang kemampuan dan peralatan peperangan ranjau yang dimiliki oleh masing-masing negara serta kesempatan praktek melaksanakan kerjasama taktis perlawanan ranjau  yang meliputi kegiatan : Exploratory Hunting, Clearance Hunting, Mineshape Recovery (Diving ops) ,  MDC Firing antar dua negara melalui manuver lapangan. 
Sumber : Koarmatim

UTC Aerospace Systems Investasi US$ 40 Juta Di Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Perindustrian (Kemperin) mengapresiasi dan menghargai keinginan salah satu perusahaan manufaktur dirgantara asal Amerika Serikat, United Technologies Corp.’s (UTC) Aerospace Systems, yang berencana untuk kembali berinvestasi sebesar US$ 40 juta. 

Dengan investasi itu diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas tenaga ahli pesawat terbang di Indonesia. “Peningkatan kapasitas dan kapabilitas dapat dengan cara menyediakan kesempatan on the job training di UTC Aerospace Systems bagi para ahli tenaga terbang,” kata Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional, Agus Tjahajana Wirakusumah seusai mendampingi Wakil Menteri Perindustrian, Alex SW Retraubun yang menerima kunjungan Vice President Manufacturing UTC Aerospace Systems, Michael Heidorn di Ruang Nuri Kemenperin, Jakarta, Rabu (24/7).

Agus juga mengharapkan, UTC Aerospace Systems dapat mendorong tumbuhnya industri komponen pesawat terbang di Indonesia dengan cara menjalin kerja sama dengan industri komponen pesawat terbang. Saat penambahan investasi, Dirjen KII menyarankan agar UTC Aerospace Systems meningkatkan konten lokal dan berkolaborasi dengan partner dan suplier lokal yang ada di Indonesia. “UTC Aerospace Systems diharapkan dapat memasok kebutuhan perusahaan-perusahaan MRO (maintenance, repair and overhaul services) nasional sehingga dapat bersaing dengan MRO asing,” jelasnya.

Untuk diketahui, pertumbuhan jumlah penumpang domestik dan internasional yang dilayani oleh maskapai penerbangan nasional pada tahun 2012 diperkirakan mengalami pertumbuhan sekitar 16 persen jika dibandingkan jumlah penumpang di tahun sebelumnya.Saat ini, sebanyak 15 maskapai penerbangan niaga beroperasi di Indonesia dengan populasi pesawat sekitar 800 buah yang didominasi pesawat berbadan sempit atau narrow body. Adapun perusahaan MRO yang tersebar di seluruh Indonesia jumlahnya sebanyak 17 buah dengan potensi nilai pasar Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) domestik pada tahun 2015 diprediksi sebesar US$ 2 miliar.

Industri kedirgantaraan Indonesia saat ini memiliki 3.500 karyawan dengan 900 tenaga ahli yang mampu memproduksi pesawat terbang, helikopter, komponen pesawat terbang, alat peraga untuk menerbangkan pesawat atau flight simulator, serta menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan untuk mesin-mesin pesawat.

UTC Aerospace Systems sendiri bergerak di bidang pembuatan dan penyediaan komponen pesawat terbang. Perusahaan dengan pegawai sebanyak 40.000 orang di seluruh dunia tersebut memiliki usaha patungan atau joint venture dengan PT Pindad (Persero) sejak tahun 1997 yang telah menyerap lebih dari 450 pegawai dengan penjualan hingga US$ 19 juta per tahun.





Sumber : BeritaSatu

Latihan Kerjasama Taktis KRI Ahmad Yani-351 Dan KRI Dr. Suharso-990

AMBON-(IDB) : Kondusifnya stabilitas keamanan negara bukan berarti waktu bertopang dagu bagi prajurit, namun berpedoman pada “Jika ingin damai kita harus siap berperang” menjadi acuan pembinaan yang dilaksanakan agar stamina, profesionaliltas, mentalitas dan moralitas tetap terpelihara guna mengantisipasi berbagai kemungkinan dan tugas yang akan diemban.

Pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan bagi prajurit KRI Ahmad Yani – 351 sama seperti tahun – tahun sebelumnya yaitu dilaksanakan diluar pangkalan dan jauh dari keluarga tercinta, namun hal tersebut tidak menjadi penghambat untuk tetap semangat dalam melaksanakan tugas yang sedang diemban yaitu “Operasi Taring Hiu 2013”. 

Kekhusukhan puasa bertambah dengan dilaksanakannya kegiatan taraweh bersama di kapal saat berlayar dan kauseri agama yang dilaksanakan secara periodik. Saat sandar di Ambon dukungan yang diberikan Lantamal IX sangat baik bagi KRI berkaitan Dukungan 4 R (replenishment, recreation, refueling,  repair) yang didukung berbagai fasilitas dan kondisi lingkungan yang sangat nyaman bagi unsur – unsur di daerah operasi. Undangan malam akrab, shalat taraweh dan buka bersama Komandan Lantamal IX, Laksamana Pertama TNI Asep Burhanudin kepada unsur – unsur yang sandar di Ambon menunjukkan besarnya perhatian terhadap KRI sebagai garda terdepan TNI Angkatan Laut yang sedang melaksanakan tugas.

Kesiapan teknis dan moril pasukan sangat mendukung performa kapal perang, setelah melaksanakan pemantapan kondisi teknis di Ambon, KRI Ahmad Yani – 351 dan KRI DR. Suharso – 990 melaksanakan Passex sebelum menempati sektor patroli dan misinya masing – masing. Semangat berlatih harus selalu dikobarkan di masa damai sehingga profesionalitas prajurit selalu terasah. 

Latihan dimulai koordinasi penyusunan OCS Plan yang dilaksanakan oleh perwira kedua kapal sehingga dalam pelaksanaan di lapangan serial – serial yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kerugian personel maupun material. Kegiatan manuver lapangan dilaksanakan dimulai saat communication ceck, leaving harbour, Rasap (RAS approach), flag hoist, flashex dan saat break away dilanjutkan tactical manuver (Tacman). Walaupun di tengah – tengah hembusan angin dan cuaca mendung seluruh kegiatan berjalan lancar, kedua Komandan KRI tersebut, Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T., (Komandan KRI Ahmad Yani – 351) dan Letkol Laut (P) Putu Darjatna (Komandan KRI Dr. Suharso – 990) menyatakan kekagumannya atas pencapaian hasil latihan yang dilaksanakan.

Selain kegiatan manuver lapangan di laut, kegiatan harbour phase kedua kapal dari jajaran Koarmatim juga melaksanakan berbagai aktivitas bersama yang berorientasi untuk mempertahankan ketangkasan prajurit di antaranya adalah olah raga bersama dengan menggelar pertandingan persahabatan kedua kesebelasan sepak bola yang dimenangkan oleh Tim kesebelasan sepak bola KRI Ahmad Yani – 351 di bawah asuhan pelatih Koptu SAA Yeristo Totoda dan manager kesebelasan Kapten Laut (P) Lutfi 







Sumber : Koarmatim

163 Prajurit Bintara Marinir Resmi Sandang ”Baret Ungu”


SURABAYA-(IDB) : Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo memimpin upacara pembaretan 163 siswa Pendidikan Pertama Bintara Prajurit Karier (Dikmaba PK) TNI AL Angkatan ke-32 di lapangan Apel Kesatrian Ewa Pangalela Kodikmar Gunungsari, Surabaya, Selasa, (23/7/2013).


Upacara tradisi Korps berlambang ”Keris Samudra” tersebut dihadiri Wadan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, Danpusnerbal, Kadispsial dan pejabat teras Kobangdikal serta pejabat teras dijajaran Pasmar-1.


Dalam kesempatan tersebut Komandan Kobangdikal mengucapkan selamat kepada para siswa Dikmaba Marinir angkatan ke-32 TA. 2012, atas keberhasilan dalam menyelesaikan Pendidikan Komando selama 2,5 bulan, sehingga secara resmi berhak atas pemakaian baret ungu, baret kebanggaan setiap prajurit Korps Marinir TNI AL.


Menurut orang nomor satu di Kobangdikal tersebut,  upacara pembaretan merupakan salah satu kegiatan tradisi khas Korps Marinir yang dilaksanakan kepada  para siswa Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar), Kobangdikal yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan proses pembentukan karakter prajurit Marinir melalui tahapan pendidikan, pelatihan, pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur  Korps Marinir.


“Setelah diresmikannya pemakaian baret, seorang prajurit Korps Marinir secara sah menjadi keluarga besar Korps Marinir, sekaligus mengandung konsekuensi dan tanggungjawab untuk selalu berperilaku dan bertindak sesuai landasan moral prajurit Korps Marinir,” jelas pati bintang dua dipundak itu.


Baret ungu bagi prajurit Marinir lanjutnya, bukan hanya menjadi kebanggaan saja, tetapi yang utama adalah bagaimana jiwa pengabdian dan kejuangan terus tertanam dalam jiwa sanubari setiap prajurit Marinir, karena untuk mendapatkan baret ungu kebanggaan itu, para siswa harus mampu melalui “Kawah Candradimuka” Korps Marinir yang berat.


Adapun Kawah Candradimuka Korps Marinir tersebut adalah Pendidikan Komando (Dikko) dengan materi latihan yang meliputi tahap laut, tahap komando, tahap hutan, tahap gerilya lawan gerilya dan tahap lintas medan yang membutuhkan fisik yang prima dan mental yang membaja.


“Untuk itu, mulai sekarang tumbuhkan dan pupuk kesadaran, bahwa sebagai prajurit Korps Marinir, kalian harus menjadi kebanggaan rakyat yang bisa diandalkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya. 






Sumber : Kormar

Komandan Sektor Timur Tinjau Pos Indobatt Di Lebanon Selatan

banon-sub

LEBANON-(IDB) : Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) / Indobatt (Indonesia Battalion) yang bermarkas di Desa Adshid al-Qusayr, UN Posn 7-1, Lebanon Selatan, adalah merupakan Satuan Komando yang berada di wilayah Sektor Timur, yang dipimpin langsung oleh Komandan Sektor Timur, Brigjen Lopez Del Pozo.

Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-G/Unifil, Letkol Inf Lucky Avianto didampingi Kasiops Indobatt Mayor Inf Yudha Permana menyambut kedatangan Komandan Sektor Timur Unifil Brigjen Lopez Del Pozo beserta staf terkait yang ingin meninjau secara langsung pos-pos pengamanan yang tersebar dan berada di bawah Satgas Indobatt di Lebanon Selatan.

Di Pos Panorama Poin yang keberadaannya dibawah Kompi Alpha, Letkol Inf Lucky Avianto didampingi Danki Alpha Lettu Inf M. Yahya Ginting menjelaskan kepada Brigjen Lopez tentang keberadaan pos yang berada di Panorama Poin, baik itu batasannya, kegiatan pengamanannya, sampai dengan kegiatannya dalam pendekatan dengan masyarakat sekitar.

banon-tengah
Pada peninjauan ke Kompi Cheta, Brigjen Lopez diterima oleh Danki Cheta Kapten Mar Alex Zulkarnaen dan menjelaskan tentang beberapa pos yang tersebar di wilayah sekitar kompinya serta beberapa kendala yang terjadi di lapangan hingga kegiatan teritorial atau CIMIC (Civil Military Cooperation) yang juga menjadi andalan dalam mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar.

Selama peninjauannya di lapangan, Komandan Sektor Timur Unifil Brigjen Lopez Del Pozo beserta staf berkesempatan berdiskusi langsung dengan para personel yang sedang berjaga pada saat itu. Secara umum, Komandan Sektor Timur memberikan apresiasi dan bangga kepada Satgas Indobatt, pasalnya jika melihat wilayah posnya yang tersebar sebagian besar berada di titik-titik rawan timbulnya konflik dan Indobatt dinilai mampu berdiri di garda terdepan sebagai peacekeepers di wilayahnya.

banon-tengah-1

Brigjen Lopez juga mengatakan bahwa dirinya selalu memantau perkembangan wilayah Indobatt juga banyak mendengar tentang kegiatan Kontingen Garuda  dalam mendekatkan diri dan mengambil hati masyarakat sekitarnya. “Apa yang sudah menjadi keberhasilan agar tetap terus dipertahankan dan selalu meningkatkan kewaspadaan serta berkordinasi terus dengan satuan atas”, harapnya.








Sumber : Poskota

Dirku Baru Pindad


Fokus dan Tulus

BANDUNG-(IDB) : BRAIN, beauty, and behaviour. Tiga kata itulah yang pantas menerjemahkan sosok Rita Widayati (35). Perempuan pintar dan cantik ini melesat dalam berkarier tetapi selalu ­menganggapnya sebagai keberuntungan. Baru sepekan menjabat ­posisi Direktur ­Administrasi dan Keuangan PT Pindad (Persero), tetapi sudah berhasil membuat maping untuk BUMN strategis ini. Bagaimana sisi lain dari Rita? Ini yang menarik...

BERASAL dari kota kecil Trenggalek, beasiswa Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) menjadi awal keberangkatan Rita ke ibukota. Hidup mandiri tanpa saudara dan sanak keluarga, membentuk Rita jadi sosok pantang me­nyerah. Ia juga tidak pernah takut mencoba hal baru.

"Kebayang saja, lulusan SMA tanpa ada sanak famili di Jakarta seperti apa. Tapi mau tidak mau harus dijalani," ujar Rita memulai kisahnya.

Saat bertemu "PR", Rita akan menuju Turen, Malang, Jawa Timur. Semua jajaran Direksi PT Pindad akan menghadiri acara penetapan sebuah paten produk perusahaan tersebut. "Tapi tidak apa-apa, tenang saja, masih ada jeda waktu koq," ujarnya sambil menyiapkan beberapa barangnya.


Termuda
 
Kalau melihat data statistik, Rita termasuk direktur BUMN paling muda. "Ah mengalir saja," tutur Rita tentang posisinya.

Rita memang selalu punya target tertentu, bahwa suatu ketika, dia harus berada di posisi tertentu. Tetapi justru posisi yang ditargetkan itu lebih cepat diraih dari yang telah direncanakannya.

Hal itu diraihnya sejak lulus D3. Dengan nilai terbaik, Rita tidak harus menunggu bekerja terlebih dahulu sebelum melanjutkan pendidikannya ke D4 (S1). Ia langsung melanjutkan dan dengan cepat pula menyelesaikan pendidikannya di tingkat sarjana. "Ini sebetulnya keberuntungan buat saya. Karena nilainya baik, enggak harus kerja dulu tapi langsung lanjut," ujarnya.

Rita satu-satunya direksi non karier di perusahannya. Empat dari lima direksi baru semua berasal dari internal perusahaan, sedangkan Rita dari luar perusahaan. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Group (Asistent Vice Presdient) Divisi Rekstrukturisasi dan Revitalisasi (RR) PT Perusahaan Pe­ngelola Aset (PPA Persero) di Jakarta.

Menyehatkan
 
Kompetensi Rita di bidang pengelolaan perusahan-perusaan yang memerlukan penanganan khusus, pengelolaan aset, restruktur BUMN, konsultan korporasi, urusan legal, dll yang semua dasar ilmunya adalah akuntansi. "Hanya di Bandung ini saja pekerjaannya lebih pada keuangan. Sebelumnya lebih banyak pada upaya-upaya penyehatan aset, dll," terangnya.

Posisi yang pernah ditempati Rita adalah Auditor Jogasara Public Accountant Firm, Jakarta; Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (Bapeka), Jakarta; Accounting Supervisor Soe­yatna, Mulyana, & Rekan Public Accountant Firm, Jakarta; Kepala Unit Akuntansi (Manajer) Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Jakarta; Kepala Unit Keuangan dan Akuntansi (Senior Manager) PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA Persero), Jakarta; dan posisi terakhir yang ditinggalkannya adalah Kepala Group (Asistent Vice President) Divisi Restrukturisasi dan Revitalisasi (RR) PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA Persero) Indonesia. Sampai akhirnya ia menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan PT Pindad.

Selain pernah menempati berbagai posisi penting, Rita tidak berhenti pada posisi itu. Ia terus belajar untuk lebih meningkatan kompetensinya, terutama belajar kepada senior-senior di PPA.

Bukan hanya belajar tentang cashflow keuangan, tetapi juga belajar tentang strategi manufaktur, hubungan dengan stakeholder, hubungan de­ngan perbankan, supplier, dll yang semuanya dianggap sebagai partner oleh Rita.

Rita juga pernah menangani penyehatan perusahaan Botlling Gresik, perusahaan Kertas Craft Aceh, Industri Sandang Nusantara, dan masih banyak lagi.

"Intinya, saya secara strategi memberi gambaran kepada Menteri BUMN bagaimana perusahaan yang telah saya periksa. Apakah perusahaan itu masih memungkinkan atau harus dilakukan upaya restrukturisasi," kata Rita tentang pekerjaannya.

Bertahap
 
Menempati posisi penting di perusahaan industri strategi, tentu bukan serta merta. Tetapi bertahap mulai dari auditor yunior sampai kini menempati posisi direksi administrasi dan keuangan.

Rita mengaku, semua itu ia peroleh karena fokus. Bila sedang mengerjakan satu hal, Rita sangat berpegang pada metodologi. "Dengan metodologi, kita dapat mengetahui dengan apa dan arah mana yang dituju. Evaluasi dan rekomendasinya nanti jadi jelas," ujarnya.

Agar tidak terpaku pada metodologi, Rita senantiasa menguatkan kompetensinya dengan berbagai cara. Antara lain dengan belajar secara praktik. Direktur-direktur BUMN tidak hanya menjadi partner-nya tetapi sekaligus menjadi narasumber Rita mendalami kompetensinya.

"Jadinya menyenangkan. Setiap saya terlibat dalam suatu pekerjaan di BUMN tertentu, saya belajar banyak dari keterlibatan tersebut," ujarnya.

Yang menarik, meskipun cara kerja Rita profesional, ia justru mendapat­kan keseimbangan dari profesionalitasnya itu dengan tulus. Beberapa kali terlibat dengan perusahaan yang hampir kolaps, memosisikan Rita tidak hanya harus profesional tetapi juga bekerja menggunakan hati.

Dia membangun kepercayaan SDM untuk kembali bangkit. "Sampai-sampai saya sempat menjual listrik untuk menyelamatkan perusahaan tersebut," ujarnya.

Perusahaan itu nyaris kolaps, dari beberapa aset yang dimiliki ternyata mampu memproduksi listrik. Dengan izin dan kerjasama berbagai pihak, akhirnya perusahaan itu dapat memperbaiki kondisi keuangannya.

"Inti kuncinya adalah tulus. Saya mencoba me-maintance BUMN di mana saya berada di dalamnya, de­ngan cara mengelola hati. Seberat apapun kalau ada sinergi baik antarkaryawan, karyawan dengan perusahaan, dan perusahaan dengan saya selaku konsultan, pastinya akan ada harmoni," ujarnya panjang lebar.

Di perusahaan itu, Rita menempatkan kaki dan hatinya. Bahwa perusahaan harus baik kembali, harus berjalan kembali. Dari beberapa perusahaan yang secara profesional dibantu disehatkan oleh Rita, sampai sekarang masih terus berhubungan baik. "Inilah nikmatnya tulus, kebaikan itu pasti akan berumur panjang," tutur Rita menutup kisah kariernya.

Membaca Buku Biografi
 
RITA mengaku tidak branded untuk semua baju, sepatu, dan lainnya. Ia juga bukan seorang yang "gadget banget". "Malah aku cenderung gaptek," ujarnya.

Mengomentari program kerja di perusahaannya yang baru, Rita mengatakan, tinggal mengikuti saja. Sebab setiap perusahaan memiliki cara dan budayanya sendiri. Pun demikian dengan sistem perusahaan yang mungkin agak birokratis, Rita menanggapi dengan santai.

"Protokoler itu tidak selama jelek. Tetapi saya selau ingin bilang, pekerjaan kita sudah berat. Yuk kita hadapi dengan fun, jangan membuat jarak," anjurnya.

Pindad, kata Rita, tidak sedang dalam kondisi likuiditas. Kalaupun ada perbaikan di manufacturing, bisnis improvement, perannya adalah menjaga managemen keuangan, strategi pembiayaan yang didukung produksi pembiayaan dll.

Namun demikian, meski baru seminggu menjadi Dirkeu, ia sudah dapat membaca peta perusahaan tersebut. Dan ia sedang menyiapkan solusi dari maping selama seminggu itu.

Pasalnya, kata dia, perusahaan sebentar lagi menghadapi semesteran. Itu artinya, target-target pencapaian yang ditetapkan perusahaan itu sebelumnya dirinya, harus disinkronisasikan. "Bismillah saja, kalau perusahaan ini kan jauh lebih baik dari perusahaan-perusahaan yang dulu saya ta­ngani dan harus disehatkan," ujarnya lagi.

Untuk mengisi waktu senggangnya, Rita punya hobi membaca biografi orang-orang besar. Dengan begitu, kata dia, ia dapat belajar mencari dan memahami solusi yang digunakan orang-orang besar saat mengalami kejadian kehidupannya.

"Pokoknya biorgrafi itu asyik buat saya. Saya dapat membaca sepak terjang orang-orang besar dalam melerai hambatan menuju sukses," ujar pengagum Dahlan Iskan ini.

Rita termasuk orang yang selalu mengingat jasa terbaik para guru. Guru yang paling berpengaruh dalam kariernya adalah Saeful Hakman. "Beliau mengajarkan saya untuk belajar. Belajar membangun tim, membesarkan tim itu de­ngan arahan, contoh, dll," imbuhnya. 







Sumber : Pindad

Pembekalan Pra Tugas Satgasmar Ambalat XVII 2013



SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 130 prajurit Petarung Korps Marinir dari Pasmar-1 terima arahan pembekalan dari Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Timur (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, SE., yang akan melaksanakan Satgas Ambalat XVII TA. 2013 yang dipimpin oleh Kapten Marinir A. Fauzi, di Bapra Yonif-5 Marinir , Ujung, Surabaya, Selasa (23/7/2013).


Dalam arahan Danguspurlatim menyampaikan agar melaksanakan pengamatan dan waspadai gerakan pasukan Malaysia di P. Sebatik Utara, pertahankan garis paralel perbatasan di P. Sebatik, laksanakan penyiapan unsur perlawanan wilayah bersama satuan samping, waspadai pergerakan dan pergeseran kekuatan Malaysia di sekitar P. Nunukan dan P. Sebatik, serta laporkan setiap perubahan perkembangan situasi kepada satuan atas.



 
Diakhir pengarahannya Danguspurlatim menginstruksikan kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Ambalat XVII agar melaksanakan :
  1. Tegakkan serta taati aturan dinas dalam prajurit. 
  2. Ciptakan dan jaga citra positif TNI pada umumnya dan TNI AL pada khususnya di mata masyarakat dan senantiasa menjadi teladan.
  3. Dalam situasi dan kondisi apapun, prajurit agar tetap tenang, waspada dan tidak ada tindakan yang cenderung anarkis sebagai wujud Esprit De Corps atau Ego Sektoral yang berlebihan.
  4. Bangun kepercayaan terhadap sesama prajurit TNI dan Polri serta aparat terkait dengan masyarakat.
  5. Tetap bina hubungan yang baik dan harmonis dengan semua pihak, semua elemen dan tokoh masyarakat, kedepankan moral dan etika prajurit TNI, serta pegang teguh nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI serta yang utama tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Buat jurnal keluar masuk jam kerja maupun diluar jam kerja didaerah operasi sebagai fungsi control dan wujud tanggung jawab Komando.
  7. Tingkatkan jam Komandan Serta buat kegiatan yang bersifat positif dan ciptakan sikon yang kondusif serta kedekatan hubungan emosional yang baik, antara prajurit dengan prajurit, atasan dengan bawahan ataupun sebaliknya didaerah operasi/penugasan dimana saja berada.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, para Asisten Danguspurlatim, Aslog Pasmar-1 Kolonel Marinir Aris Mudian serta Danyonif-5 Marinir Letkol Marinir Joni Sulistiyawan.







Sumber : Kormar