JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan menyatakan sedikitnya dibutuhkan 150
Juta Dollar Amerika atau Rp1,5 triliun untuk membangun fasilitas
galangan kapal selam ketiga, yang rencananya akan dibangun di PT PAL,
Surabaya.
"Galangan kapal selam akan dibangun di Surabaya melalui PT PAL sesuai yang direncanakan. Pembangunan tahap awal membutuhkan 150 juta dollar (sekitar 1,5 triliun rupiah)," kata Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Kementerian Pertahanan, Silmi Karim, di Jakarta, Selasa.
Pemerintah membutuhkan fasilitas galangan yang memadai sebagai konsekuensi dari pemesanan tiga kapal selam ke Korea Selatan. Pasalnya, kapal ketiga akan dibangun di Indonesia setelah dua kapal selam pertama dibangun di Korea Selatan melalui skema alih teknologi.
Menurut dia agar pembangunan galangan tak membutuhkan biaya banyak, KKIP berencana memanfaatkan perlengkapan yang ada di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).Indonesia, kata dia, sedikitnya membutuhkan sebanyak 12 kapal selam untuk menjaga wilayah perairan.
Kapal selam pertama hasil kerja sama dengan Korea Selatan ditargetkan selesai pada 2014. Tak berapa lama kapal kedua juga akan diselesaikan di galangan kapal Korea Selatan.
"Sedangkan pembuatan kapal selam ketiga rencananya dilakukan di Indonesia pada awal 2015. Kami menargetkan pada 2018 kapal selam buatan Indonesia sudah selesai," kata Silmi.
Saat ini, Kemhan berusaha mengirimkan sebanyak 200 teknisi ke Korea Selatan untuk menyelesaikan pembangunan kapal selam pertama. "Baru disetujui sebanyak 190 teknisi. Teknisi tersebut antara lain dari TNI Angkatan Laut sebagai pengguna, Kementerian Riset dan Teknologi, dan industri-industri terkait dalam pembangunan kapal," kata Simli.
"Galangan kapal selam akan dibangun di Surabaya melalui PT PAL sesuai yang direncanakan. Pembangunan tahap awal membutuhkan 150 juta dollar (sekitar 1,5 triliun rupiah)," kata Juru Bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Kementerian Pertahanan, Silmi Karim, di Jakarta, Selasa.
Pemerintah membutuhkan fasilitas galangan yang memadai sebagai konsekuensi dari pemesanan tiga kapal selam ke Korea Selatan. Pasalnya, kapal ketiga akan dibangun di Indonesia setelah dua kapal selam pertama dibangun di Korea Selatan melalui skema alih teknologi.
Menurut dia agar pembangunan galangan tak membutuhkan biaya banyak, KKIP berencana memanfaatkan perlengkapan yang ada di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).Indonesia, kata dia, sedikitnya membutuhkan sebanyak 12 kapal selam untuk menjaga wilayah perairan.
Kapal selam pertama hasil kerja sama dengan Korea Selatan ditargetkan selesai pada 2014. Tak berapa lama kapal kedua juga akan diselesaikan di galangan kapal Korea Selatan.
"Sedangkan pembuatan kapal selam ketiga rencananya dilakukan di Indonesia pada awal 2015. Kami menargetkan pada 2018 kapal selam buatan Indonesia sudah selesai," kata Silmi.
Saat ini, Kemhan berusaha mengirimkan sebanyak 200 teknisi ke Korea Selatan untuk menyelesaikan pembangunan kapal selam pertama. "Baru disetujui sebanyak 190 teknisi. Teknisi tersebut antara lain dari TNI Angkatan Laut sebagai pengguna, Kementerian Riset dan Teknologi, dan industri-industri terkait dalam pembangunan kapal," kata Simli.
Sumber : Republika