Pages

Sabtu, Juni 22, 2013

Inovasi Terbaru Bidang Pertahanan Akan Dipamerkan Di Hakteknas 2013

JAKARTA-(IDB) : Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2013 mengangkat inovasi bidang pertahanan dan kedirgantaraan. Sejumlah inovasi akan bisa dilihat dalam pameran di Taman Mini Indonesia Indah pada 29 Agustus - 1 September 2013.

Tahun lalu, sejumlah produk mobil listrik menjadi inovasi unggulan pameran. Bagaimana dengan tahun ini? Apa saja produk baru yang akan ditampilkan?

Gunawan Wibisana, Asisten Deputi Jaringan Penyedia, Kedeputian Jaringan Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi mengatakan, produk baru yang bisa disaksikan antara lain Sniper buatan PT Pindad.

"Sniper ini telah dikembangkan pada sisi getaran dan silencer-nya," ungkap Gunawan dalam konferensi pers, Jumat (21/6/2013). PT Pindad juga akan memamerkan kendaraan perang Komodo.

Sementara, produk baru lain yang akan diperkenalkan adalah heksarotor dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Teknologi ini berfungsi membawa kamera atau alat lain serta dapat terbang mencapai ketinggian ratusan meter secara vertikal tanpa perlu landasan.

Krakatau Steel akan memamerkan produk baja tahan peluru yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan panser.

PT LEN akan memamerkan produk baru berupa Radar Link dan LEN LInk untuk prosesor data, berguna untuk mendukung Combat Management System. Sementara itu, akan dipamerkan pula bahan Cosat 1000 yang selama ini dipakai untuk hujan buatan.

Sejumlah inovasi tersebut akan diluncurkan sebelum pameran pada Senin (24/6/2013). Pada hari itu, akan ada pula demo terbang heksarotor.

Pada pembukaan perayaan hakteknas, kata Gunawan, Menristek akan membuka dengan memencet tombol yang secara otomatis akan mengirimkan sinyal ke Pamengpeuk, meluncurkan roket R-HAN 122. 







Sumber : Kompas

Kemenhan Kaji Ulang Pembelian Javelin

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyusun ulang beberapa rencana pembelian senjata. Salah satunya adalah anggaran untuk pos TNI Angkatan Darat (AD) membeli rudal Javelin.

Rudal canggih antitank itu sudah diuji coba TNI-AD.  "Masih dalam tahap pengkajian. Itu perencanaan yang diusulkan TNI-AD," ujar Staf Ahli Menteri Pertahanan Mayjen Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (21/6).


Usul tersebut akan dibahas dalam komite pengadaan yang diketuai Wakil Menteri Pertahanan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin. Menurut Hartind, setiap pengadaan senjata baru selalu melalui satu pintu. Itu merupakan upaya transparansi sekaligus kontrol kualitas. "Kita sudah tidak pakai lagi rekanan atau pihak ketiga, kalau bisa G-to-G (government-to-government, Red)," kata mantan atase pertahanan KBRI Malaysia tersebut.


Dari sisi kualitas dan efektivitas rudal Javelin, Hartind menilai bagus. "TNI-AD akan semakin kuat karena tipenya sesuai untuk pertahanan infanteri," jelasnya.


TNI berniat memborong peluncur rudal antitank (ATGM) canggih buatan Amerika Serikat (AS) itu. Rudal tersebut mampu mengunci sasaran dan mengikuti ke mana pun target berjalan dengan daya ledak yang luar biasa. Rudal antitank baru bernama Javelin itu dipamerkan dan diperagakan penggunaannya seusai pembukaan latihan gabungan Garuda Shield TNI-AD dengan Tentara AS di Pasifik (USARPAC) beberapa waktu lalu. 






Sumber : JPNN

PT PAL : ToT Kapal Selam Korea Selatan Rugikan Indonesia

SURABAYA-(IDB) : Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengatakan program transfer of technology (ToT) kapal selam ke Korea Selatan cenderung merugikan kepentingan nasional. Setelah mempelajari klausul kontraknya, Firmansyah melihat program ToT itu lebih menekankan pada learning by seeing, bukan learning by doing.

Akibatnya, tenaga ahli Indonesia yang dikirm ke Korea Selatan sebatas melihat proses pembuatan tanpa terjun langsung mempelajari teknologinya. Skema kerja sama seperti ini, menurut dia, lebih menguntungkan Korea ketimbang Indonesia. "Memang kami harus mencuri teknologinya karena Korea dulu juga mengambil teknologi dari Jerman," kata Firmansyah usai menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya di gedung Rektorat ITS, Jumat, 21 Juni 2013.

Daewoo Shipbuilding Marine Engineering co. Ltd, kata dia, sekedar memberikan gambar kapal selam. Padahal, mempelajari rekayasa teknologi kapal selam tidak cukup dengan melihat gambar. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kini Firmansyah tinggal berharap bisa menempatkan lebih banyak tenaga ahli dari kampus dalam program ToT untuk melakukan kajian ilmiah.

Dirinya yakin Korea Selatan tidak akan memberikan ilmu secara tulus kepada Indonesia. Firman juga mengaku kesal dengan campur tangan orang-orang yang sebetulnya tidak paham dengan teknis pembuatan kapal selam. Padahal, seorang tenaga ahli harus mempunyai jam terbang, intelegensia tinggi, dan kecakapan. "Kalau tidak, ke sana hanya jadi wisatawan saja. Yang dikirim bukan pure dari industri galangan saja, tapi harus disisipi orang perguruan tinggi," kata Firmansyah.

Saat ini ada delapan orang ahli desain yang berangkat ke Korea Selatan. Rencananya yang diberangkatkan sejumlah 206 jiwa dengan rincian 20 tenaga ahli desain dan 186 tenaga ahli bagian produksi. Program ini terkait dengan pemesanan tiga unit kapal selam buatan Korea oleh pemerintah Indonesia.

Rektor ITS Triyogi Yuwono turut prihatin dengan skema kerja sama kapal selam tersebut. Triyogi menjamin tenaga ahli ITS di industri perkapalan dan kapal selam sudah mempunyai pengalaman. Saat ini pihaknya sedang melakukan riset kapal selam jenis Midget 22 Meter di laboratorium hidrodinamika milik BPPT.

Setelah disekolahkan ke Korsel, ia berharap kemampuan intelektual anak bangsa bisa membikin kapal selam secara mandiri. "Kita libatkan lintas disiplin ilmu. Kementerian Pertahanan juga sudah menujuk ITS sebagai tim leader," kata Triyogi.

Ketua Pusat Kerja Sama dan Promosi IPTEKS-ITS, Raja Oloan Saut Gurning, mendesak pemerintah untuk lebih serius memperhatikan usaha transfer teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista) demi kepentingan nasional. Sebab, realisasi penguatan alutsista Indonesia dalam dua tahun terakhir, kata Saut, lebih menguntungkan kepentingan asing. "Kita ini banyak dikendalikan asing. Jangan sampai program ToT kapal selam ke Korea justru merugikan Indonesia," ucap Saut. 

PT. PAL Kirim 8 Tenaga Ahli Ke Korsel Untuk ToT Kapal Selam

PT PAL Indonesia (Persero) segera mengirimkan 8 enjineer ke Korea Selatan, untuk alih teknologi pembuatan kapal selam pesanan Kementerian Pertahanan yang diproduksi  di perusahaan galangan Daewoo.

Direktur Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin mengatakan  proyek pembuatan kapal selam di Korea Selatan dibarengi dengan alih teknologi kepada ahli perkapalan dari BUMN tersebut.

Hal itu didasarkan kesepakatan antara Kementerian Pertahanan dan Daewoo.

Menurut dia, tenaga ahli PAL yang disiapkan untuk proses alih teknologi kapal selam sebanyak 206 orang, terdiri dari 186 tenaga ahli bidang produksi, dan 20 orang bidang desain.

“Dalam tahap awal, kami akan mengirimkan 8 enjineer yang kini dalam proses administrasi (pengurusan visa) untuk diberangkatkan ke Korea Selatan,” ujarnya di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman tentang kajian teknologi kapal selam antara PT PAL Indonesia dengan ITS, hari ini Jum’at (21/6 2013).

Firmansyah mengharapkan proses alih teknologi kapal selam di Korea Selatan berlangsung lancar, sehingga pembuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut dapat dilakukan di PAL mulai 2015.

“Masalahnya, pihak Daewoo mempersyaratkan bahwa tenaga ahli yang kami kirimkan berusia kurang dari 30 tahun dan proses alih teknologi berlangsung by site seeing (datang hanya untuk melihat) dan bukannya learning by doing. Persyaratan seperti ini menyulitkan proses alih teknologi,” tuturnya.

Kapal selam yang akan dibuat di PAL merupakan bagian dari tiga kapal selam pesanan Kementerian Pertahanan, yang dua unit di antaranya diproduksi di Korea Selatan.







Sumber : Tempo

Modernisasi Alutsista Untuk Perdamaian

BANDA ACEH-(IDB) : Pembaharuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI), bukan untuk perang.

"Pembaharuan alutsista TNI itu bukan untuk perang. Kita dengan semangat Asean ingin memelihara perdamaian, tapi itu untuk mempertahankan diri," kata anggota Komisi I DPR Hayono Isman, di Banda Aceh, Kamis (20/6).

Hayono Isman bersama anggota Komisi I DPR antara lain Mirwan Amir, Nany Sulistyani Herawati, dan Mardani Ali Sera, melakukan pertemuan dengan pejabat Pemerintah Aceh dan legislatif setempat, dalam rangka RDPU RUU Perjanjian Internasional.

Komisi I telah memberikan dukungan optimal kepada pemerintah untuk memperbaharui alutsistanya dengan adanya pesawat tempur canggih (F-16), Tank Leopard, dan beberapa kapal TNI AL yang modern. "Pembaruan itu juga untuk menunjukkan jika ada pihak yang ingin mengambil pulau kita, maka harap berhati-hati sebab kita juga punya persenjataan yang kuat dan canggih," katanya menegaskan.

Sebab, politisi Partai Demokrat itu menilai jika hanya dengan pendekatan diplomasi saja maka orang lain bisa mengatakan "Indonesia punya apa". 

"Artinya, kalau hanya bicara saja tanpa didukung kekuatan militer kita bisa ditipu oleh negara lain. Sudah terbukti," kata Hayono menegaskan. 

Ketika ditanya terkait dengan ancaman desintegrasi bangsa, anggota Komisi I DPR itu mengatakan kalau ada elemen internasional yang ingin mengganggu kedaulatan NKRI sering kali untuk kepentingan bisnis. "Saya menilai mereka yang ingin mengganggu kedaulatan kita hanya untuk kepentingan bisnis. Dan itu harus kita hadapi dengan arif dan bijak," katanya menjelaskan. 








Sumber : SuaraKarya

Pangarmatim Dampingi Kasal Tinjau Wilayah Perbatasan

NUNUKAN-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, M.M.  berserta rombongan saat melaksanakan kunjungan kerja ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (20/6). Lanal Nunukan merupakan pangkalan TNI Angkatan Laut  yang masuk dalam jajaran Lantamal VIII, Koarmatim dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek kesiapan prajurit TNI Angkatan Laut, baik unsur-unsur kapal perang (KRI) yang beroperasi di perairan Ambalat maupun Satuan Tugas Korps Marinir (Satgasmar) yang bertugas di pulau Sebatik.

Turut dalam kunjungan tersebut Aspam Kasal, Asops Kasal, Dankormar, Danlantamal VIII, Danguspurlatim, Kadisfaslanal, Danpus Penerbal, Komandan Lanal Nunukan, serta  pejabat dari pemda Nunukan Kepala BPPD, unsur Muspika, tokoh masyarakat dan masyarakat Sebatik. Dalam kunjungannya Kasal mengunakan kapal cepat Combat Boat (KAL Sei Ular dan KAL  Ambalat) menuju Pos Angkatanan Laut (Posal) Sei Pancang yang memiliki nilai strategis dalam penghitungan batas maritim.

Di wilayah perbatasan ini, Kasal juga memberikan piagam penghargaan dan sebuah peluru sebagai cindera mata kepada 14 warga masyarakat Sebatik sebagai bentuk rasa terima kasih sehubungan telah menghibahkan tanah maupun bangunan kepada TNI Angkatan Laut untuk kepentingan pembangunan Posal dan Pos Korps Marinir di pulau Sebatik,    “Peluru ini pada jaman dulu digunakan untuk berperang dan menghancurkan musuh, tapi sekarang peluru ini digunakan untuk mempererat hubungan silaturahmi antara TNI AL dan Masyarakat”, ucap Kasal saat memberikan cendera mata berupa peluru yang di sambut tepuk tangan dengan senyum lebar masyarat Sebatik.

Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, M.M. secara simbolis juga meletakan batu pertama pembangunan perumahan dinas (Rumdis Type 36) sebanyak 12 Unit Rumdis yang diperuntukan bagi prajurit yang bertugas di Pos-pos Angkatan Laut di desa Sei Nyamuk, Pulau Sebatik, yaitu 4 Unit Rumdis untuk Posal Sei Nyamuk, 4 Unit Rumdis untuk Posal Sei Pancang dan 4 Unit Rumdis  untuk Posal Sei Taiwan.  Dengan dibangunnya Rumdis tersebut diharapkan dapat memberikan rasa nyaman bagi para prajurit yang mengemban tugas di wilayah perbatasan, sekaligus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat serta bagi perkembangan pulau sebatik yang saat ini secara pesat  melaksanakan pembangunan infrastruktur, selain itu juga tingkat keamanan yang terus semakin membaik telah memacu pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut.

Kasal juga berkesempatan memberikan bantuan tali asih berupa sembako kepada Prajurit TNI yang bertugas di perbatasan antara lain Posal-Posal, Satgasmar dan Satgas Pamtas  serta memberikan bantuan untuk masyarakat Sebatik berupa 5 buah filter  air bersih yang diterima oleh Camat Sebatik Timur Bpk Burhanudin. 







Sumber : Koarmatim

Marinir Indonesia Dan AS Laksanakan Latma MTWS 2013

JAKARTA-(IDB) Asisten Operasi Kas Pasmar-2 Kolonel Marinir Hermanto mewakili Dankormar Mayjen TNI (Mar) a Faridz Washington  bertindak selaku Inspektur Upacara pada Acara Pembukaan Latma Marine Air Ground Task Force Tactical Warfare Simulation, (MTWS 2013) di Ruang Prajurit Edwin Masrun Yonif-4 Marinir Trian Marinir Hartono  Cilandak Jakarta- Selatan, Selasa (18/6).
 
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asops Kas Pasmar-2,  Dankormar menyampaikan bahwa Latihan Gladi Posko MTWS bertujuan untuk meningkatkan kerjasama taktik dan prosedur pasukan multinasional dalam hubungan operasi bantuan kemanusiaan , dengan menggunakan system perencanaam militer.


Orang nomor satu di Korps Marinir berharap latihan yang menggunakan  teknologi simulator  terbaru tersebut  dapat meningkatkan kemampuan Prajurit Marinir dibidang IPTEK menuju kesiapan profesionalitas prajurit di abad Komputerisasi, dengan tetap dilandasi rasa persaudaraan “ MARINE BROTHERHOOD” antar pasukan kedua Negara.


Bertindak selaku Komandan Upacara Mayor Marinir Ernst Rikumahu Wadan Yonif-4 Marinir dengan jumlah pasukan upacara 23 orang anggota US Marine dan 35 orang anggota Marinir Indonesia yang akan mengikuti latihan bersama mulai tanggal 18 Juni sampai dengan 25 Juni 2013.


Dalam Latihan Bersama tersebut akan memperdalam  beberapa materi  yang akan disampaikan  oleh  instruktur  Lt.`Col Harris yang mempunyai jabatan sehari-hari Director Exersice TECG, dengan materi   yaitu MCPP ( Marines Corps Planning Process), HADR (Humatarian  Assistant Disaster Relief), Penggunaan C2PC (Command & Control Personal Computer). 


Hadir pada upacara pembukaan Latma MTWS tersebut Komandan Birigif-2 Marinir Kolonel Endi Supardi, Komandan Resimen Kavaleri-2 Marinir Kolonel Marinir Herry Juhaeri, Komandan Bantuan Tempur-2 Marinir Letkol Marinir Tri Subandiyana, Asintel  Kas Pasmar-2 Kolonel Marinir Nana Rukmana, Aspers Kas Pasmar-2 Kolonel Marinir Haryadi dan Asrena Kas Pasmar-2 Kolonel Marinir Agustinus Heru Prasetyo serta Para Dansatlak Pasmar-2. 







Sumber : Kormar

Deputi Dirjen Departemen AL Thailand Kunjungi Mako Kormar


JAKARTA-(IDB) : Dispen Kormar (Kwitang). Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara menerima kunjungan Deputi Direktur Jenderal Departemen Angkatan Laut Thailand Kolonel Yuch Pijitrachoompol beserta Atase Thailand untuk Indonesia Kolonel Apichat Punyakittwat dan empat orang Stafnya, di Holding Room Mako Kormar, Rabu (19/06). 

Dalam kesempatan tersebut Kas Kormar didampingi Aspers Dankormar Kolonel Mar Purnomo, Asops Dankormar Kolonel Mar Purwadi, Asrena Dankormar Kolonel Wayan Ary Wijaya,Kaspri Dankormar Letkol Mar Pangestu Widyatmoko  dan Dandenma Mako Kormar Letkol Mar Andi Rahmat


Acara dimulai dengan  saling memperkenalkan para Stafnya masing- masing. Perkenalan bertujuan untuk  menumbuhkan rasa persaudaraan Korps Marinir Indonesia dan Angkatan Laut Thailand. Selanjutnya rombongan  menyaksilkan tayangan Profil Korps Marinir.  Usai menyaksikan tayangan profil Korps Marinir,  Kolonel Yuch juga menanyakan tentang rekrutmen Denjaka,  latihan -latihan Marinir seperti Ruberr Duck dan lainnya.  Kaskormar memberikan penjelasan setiap pertanyaan yang diajukan oleh tamu Thailand tersebut. 


Acara tersebut diakhiri dengan ramah tamah, tukar menukar cindera mata dan foto bersama di depan Gedung Mako Kormar .







Sumber : Kormar

KASAL Kunjungi Lanal Nunukan

kasal-sub
NUNUKAN-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio beserta rombongan melaksanakan kunjungan ke Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Timur, Kamis (20/6). Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek kesiapan prajurit  TNI Angkatan Laut, baik unsur-unsur kapal perang (KRI) yang beroperasi di perairan Ambalat maupun Satuan Tugas Korps Marinir (Satgasmar) yang bertugas di Pulau Sebatik, wilayah yang berbatasan dengan negara Malaysia tersebut.

Turut mendampingi Kasal dalam kunjungan tersebut: Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Asisten Pengamanan (Aspam) Kasal Laksamana Muda TNI Ir. I Putu Yuli Adnyana, M.H., Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H.,M.Hum., Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Marinir) A. Faridz Washington, Komandan Gugur Tempur Laut Armatim (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI Arie Sudewo, S.E., Kepala Dinas Fasilitas Pangkalan Angkatan Laut (Kadisfaslanal) Laksamana Pertama TNI Lefrand Alanus Tuelah, Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut VIII (Danlantamal VIII) Laksamana Pertama TNI Guguk Handayani, serta pejabat lainnya. Ketika di Nunukan Kasal disambut oleh Komandan Lanal Nunukan, para pejabat Pemda Nunukan, Kepala BPPD, unsur Muspika, tokoh masyarakat, dan masyarakat Pulau Sebatik.

Dalam kunjungannya, Kasal dengan menggunakan kapal cepat  combat boat, yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Sei Ular dan KAL Ambalat berlayar menuju Pos Angkatan Laut (Posal) di Sei Pancang yang memiliki nilai strategis dalam penghitungan batas Maritim. Di wilayah perbatasan ini Kasal berkesempatan untuk memberikan piagam penghargaan dan cinderamata kepada 14 warga masyarakat sebagai bentuk rasa terima kasih sehubungan telah menghibahkan tanahnya kepada TNI Angkatan Laut untuk kepentingan pembangunan Posal dan Pos Korps Marinir yang bertugas di Pulau Sebatik. “Peluru ini pada jaman dulu digunakan untuk berperang dan menghancurkan musuh tapi sekarang peluru ini digunakan untuk mempererat hubungan silaturahmi antara TNI Angkatan Laut dengan masyarakat,” ucap Kasal pada saat akan memberikan cenderamata berupa peluru di sambut tepuk tangan dengan senyum lebar masyarat Sebatik.

Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio secara simbolis juga meletakkan batu pertama pembangunan perumahan dinas (rumdis) tipe-36 sebanyak 12 unit yang diperuntukan bagi prajurit yang bertugas di Pos-Pos Angkatan Laut di Pulau Sebatik, yaitu 4 unit rumdis di Posal Sei Nyamuk, dan 4 unit rumdis di Posal Sei Pancang, serta 4 unit rumdis Posal Sei Taiwan. Dengan dibangunnya rumdis tersebut diharapkan dapat memberikan rasa nyaman bagi para prajurit yang mengemban tugas di wilayah perbatasan, sekaligus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat serta bagi perkembangan Pulau Sebatik yang saat ini secara pesat melaksanakan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga tingkat keamanan yang terus semakin membaik telah memacu pertumbuhan ekonomi di pulau tersebut.

Kasal juga berkesempatan memberikan bantuan tali asih berupa sembako kepada prajurit TNI yang bertugas di perbatasan antara lain Posal-Posal, Satgasmar dan Satgas Pamtas  serta memberikan bantuan untuk masyarakat Sebatik berupa lima unit peralatan filter air bersih yang diterima oleh Camat Sebatik Timur  Burhanudin.







Sumber : Poskota