Pages

Kamis, Juni 13, 2013

Panglima TNI Laksanakan Sea Trial Kapal Patroli Baru TNI AL

kri-sub
JAKARTA-(IDB) : Panglima Tentara Nasional Indonesia  Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., melaksanakan ujicoba (sea trial) dua kapal patroli KAL-28 yaitu KAL Sinabang dan KAL Sengiap yang merupakan produksi galangan kapal P.T. Tesco Indomaritim, Babelan, Bekasi, di perairan Teluk Jakarta, Kamis (13/6).
 
Kedua KAL-28 yang membawa rombongan Panglima TNI tersebut, bertolak dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menuju perairan Teluk Jakarta dan melaksanakan ujicoba selama satu jam.

Dalam ujicoba tersebut, Panglima TNI didampingi Asisten Perencanaan dan Anggaran Umum (Asrenum) Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasal Laksda TNI Sadiman, S.E., Panglima Kolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim, Kadisadal Laksma TNI  Agus Setiadji, Kadismatal Laksma TNI Bambang Nariyono   serta Direktur Utama P.T. Tesco Indomaritim Dr. Jamin Basuki.

Ujicoba tersebut dimaksudkan untuk mengecek kesiapan dan kelayakan dua  kapal patroli dengan panjang 28 meter ini, sebelum dioperasikan di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) untuk menambah kekuatan dalam menjaga dan pengamanan laut. KAL Sinabang menurut rencana akan dioperasikan di Lanal Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam dan  KAL Sengiap dioperasikan di Lanal Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.

KAL Sinabang dan KAL Sengiap adalah  kapal jenis KAL tipe-28, dengan panjang keseluruhan 28 meter. Konstruksi dua kapal baru itu terbuat dari bahan aluminium alloy AL 5083-H116 pada hull dan super struktur dengan rancang bangun futuristik. Kapal yang diawaki 15 ABK ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 28 knots.







Sumber : Poskota

2013 Kekuatan Militer Indonesia Masuk 15 Besar Dunia

VIVA-(IDB) : Lembaga analisis militer, Global Firepower, melansir daftar negara-negara dengan kekuatan perang terbesar di dunia. Dari 68 negara yang disurvei, Indonesia berada di peringkat 15.

Dikutip dari laman Globalfirepower, Kamis, 13 Juni 2013, kekuatan militer Indonesia saat ini tidak hanya didesain untuk melawan teroris dalam negeri. Namun, sanggup untuk melawan serangan dari invasi negara lain.

Indonesia berada di peringkat 15 dengan power index sebesar 0,76. Kekuatan personel aktif mencapai 438.410 orang, dengan nilai kekuatan kendaraan lapis baja 400, nilai kekuatan pesawat militer 444, dan nilai kekuatan helikopter 187.

Indeks kekuatan perang angkatan laut Indonesia sebesar 150, dengan jumlah kapal militer 139 unit berbagai jenis. Anggaran militer Indonesia pada 2012 mencapai US$5,2 miliar.

Jika dibandingkan dengan negara serumpun, Malaysia, kekuatan militer Indonesia masih unggul. Malaysia dalam statistik Global Firepower berada di peringkat 33. Malaysia memiliki 80 ribu personel tentara aktif dan nilai kekuatan kendaraan lapis baja 69.

Indeks kekuatan angkatan laut Malaysia mencapai 55, dengan jumlah kapal militer sebanyak 40 unit. Anggaran militer Malaysia pada 2012 mencapai US$4,2 miliar.

Kekuatan perang Malaysia terbantu oleh aliansi dengan beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru, Inggris, dan Singapura. Perbandingan kekuatan militer Indonesia melawan Malaysia selengkapnya.






Sumber : Vivanews

KASAU : Kekuatan Udara Sangat Menentukan

JAKARTA-(IDB) : Pemahaman teknologi dirgantara sangat berkembang, para perwira harus mengikut perkembangan tersebut, karena kekuatan udara sangat menentukan dalam memenangkan peperangan atau pertempuran baik secara langsung atau dibantu angkatan lain.


Demikian dikatakan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dalam pembekalannya kepada seratus Perwira Siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Pasis Sekkau) Angkatan ke-93 di Kampus Sekkau Halim Perdanakusuma. Rabu (12/6).


Ditekankan Kasau, pertama para perwira harus ikuti selalu kemajuan tehnologi dan jangan biarkan selalu menjadi pengguna, ikuti perkembangan air power serta hukum udara, kedua bahwa kondisi lingkungan startegis di beberapa negara mengalami permasalah hubungan, kondisi ini memerlukan perhatian bersama.


Permasalahan regional yang masih menjadi pembicara adalah masalah Laut China Selatan karena China beranggapan Laut China Selatan adalah miliknya.


Dari anggapan tersebut, menurut Kasau, banyak negara-negara yang merasa dirugikan kepentingannya maka akan terjadi fiksi-fiksi yang kalau tidak diselesaikan secara diplomasi akan terjadi masalah yang berkaitan dengan kekuatan.


Berkaiatan dengan itu, untuk kepentingan angkatan udara untuk bisa menyelesaikan beberapa hal yang tekait dengan wilayah udara adalah adanya pengaturan sebagian wilayah udara nasional oleh singapura, permasalahan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), dan training area yang digunakan oleh singapura, jelas Kasau.


Kasau berharap, para perwira dapat menjalin persahabatan dengan perwira negara lain secara person to person sebaik mungkin, sehingga apabila terjadi permasalahan dapat dengan mudah diselesaikan.


Jalinan tersebut dapat dilaksanakan melalui latihan bersama dengan negara sahabar seperti Australia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Amerika. Latihan bersama tidak saja dilakukan oleh TNI Angkatan Udara akan tepapi dilakukan juga oleh TNI AD dan TNI AL.


Terkait alutsista Kasau menjelaskan, bahwa pada rentra ke tiga TNI AU akan menambah pesawat-pesawat baru diantaranya F-16, Sukhoi, super tucano, T-50, N-295, C-130 Hercule, Helikopter Cougar, pesawat latih Grob, jelasnya.







Sumber : TNI AU

Indonesia Kembangkan Proyek Nasional Industri Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah memiliki rencana serius untuk mengembangkan proyek nasional di bidang industri pertahanan. Harapannya, program ini tidak saja mempercepat modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menuturkan, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menggelar sidang ke-9 pada Selasa (11/6) lalu.
Sidang salah satunya membahas tentang perkembangan alih teknologi kapal selam dan program pengadaan pesawat tempur.

Purnomo yang juga menjabat Ketua KKIP menjelaskan, pemerintah RI telah menjalin kerja sama dengan Korea Selatan terkait pembangunan tiga unit kapal selam untuk penguatan TNI AL.

Satu di antaranya direncanakan akan dibuat di Indonesia. Untuk itu, pemerintah kini tengah mempersiapkan segala infrastruktur yang dibutuhkan oleh PT PAL di Surabaya, sebagai BUMN yang menjalankan kebijakan ini nantinya.

“Indonesia saat ini hanya mempunyai dua unit kapal selam. Jumlah ini masih sangat minim untuk mendukung pertahanan laut kita,” tutur Purnomo.

Ia memperkirakan, pembuatan kapal selam Indonesia yang ketiga dapat dimulai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan. 
Dengan begitu, tidak tertutup kemungkinan nantinya Indonesia bisa memasarkan kapal selam buatan dalam negeri ke negara-negara lain.
“Sebelumnya, kita juga berhasil memasarkan senapan serbu jenis SS1 dan SS2 buatan PT Pindad kepada sejumlah negara, terutama negara-negara tentangga,” aku Purnomo.







Sumber : Republika